Sunday, July 25, 2010

Teknisi Hercules TNI AU Belajar Mbengkel di AS


25 Juli 2010, Jakarta -- Kehadiran Menteri Pertahanan AS Robert Gates disambut positif kalangan TNI. Sejumlah kerjasama antara dua negara siap dijalankan. Salah satunya kerjasama pemeliharaan pesawat angkut Hercules C-130.

"Saat ini satu pesawat sudah di Oklahoma. Kita juga akan kirim dua lagi," ujar Kepala Dinas Penerangan Mabes TNI AU Marsekal Pertama Bambang Samudro pada Jawa Pos di Jakarta, Sabtu ( 24/07).

Pesawat buatan tahun 1981 tersebut idealnya dipakai sekitar delapan tahun atau 3.000 jam terbang. Namun hingga kini masih beroperasi aktif untuk kepentingan TNI. Rencananya, pesawat Hercules bernomor register A-1323 itu akan menjalani pemeliharaan berat selama enam bulan di hanggar fasilitas perusahaan ARINC Company, Oklahoma, AS. "Pesawat akan dicek ulang dan diperbaiki kalau ada yang rusak," kata Bambang.

Program pemeliharaan (Programmed Depot Maintenance/PDM) tersebut merupakan pemeliharaan tingkat berat untuk pesawat C-130 Hercules yang mengacu pada `technical order` yang dikeluarkan AS. Program ini merupakan tindak lanjut dari kesepakatan yang telah disepakati angkatan udara RI dan AS dan dibiayai dengan dana dari AS.

Menurut Bambang, sebanyak 10 teknisi Angkatan Udara juga ikut ke Oklahoma. "Mereka belajar teknis bengkel disana. Istilahnya upgrading kemampuan teknis," kata mantan Komandan Lanud Iswahyudi Madiun itu. Selain pemeliharaan Hercules, sejumlah kerjasama lain juga dijajaki antara TNI AU dan AS. "Secara umum kita sambut baik," katanya.

Pengamat militer dan keamanan Alman Helvas Ali menilai selama ini banyak alutsista TNI yang merupakan produk AS. "Selain Hercules ada F-5 , F-16, dan helikopter Bell," katanya. Bahkan, dalam beberapa produk rudal seperti Exorcet buatan Perancis didalamnya ada chip buatan AS.

Menurut Alman, selain kerjasama udara, kerjasama maritim antar dua negara juga sangat strategis. "Implikasinya sangat berpengaruh untuk kestabilan kawasan. AS sangat berkepentingan agar kawasan laut stabil, Indonesia juga diuntungkan," katanya.

Dia mencontohkan kerjasama maritim di perairan Laut China Selatan. "Jalur itu sangat strategis bagi AS untuk arus perdagangan. Di sisi Indonesia juga strategis dari sisi kedaulatan," katanya.

Peneliti Forum Kajian Pertahanan dan Maritim itu menambahkan, dari sisi latihan bersama juga sangat positif. "Misalnya yang baru saja berlangsung antara marinir dengan USMC ( United States Marine Corps). Kita diajari ilmu perang kota yang sangat berguna," katanya.

Dari sisi pertahanan modern, perang kota ala AS masih dianggap sebagai ilmu terbaik di kelasnya. "Sejak 2005 hubungan antara TNI AL dengan AS sangat baik dari sisi kerjasama tukar menukar personel untuk studi maupun latihan bersama,"kata Alman.

Di bagian lain, Ikatan Orang Hilang (Ikohi) akan mengirim surat ke Washington DC. "Kami tetap tidak setuju ada pemulihan kerjasama terutama untuk Kopassus," kata koordinator Ikohi Mugiyanto kemarin.

Aktivis yang diculik 1998 itu menjelaskan, Selasa nanti (27/05) Ikohi yang beranggotakan keluarga korban kekerasan dan penculikan 98 akan mendatangi Kedutaan Besar AS. "Kami akan meminta bapak Dubes agar pemerintah AS membatalkan bantuan untuk Kopassus," katanya.

JPPN.com

AS-Korsel Mulai Gelar Latma Udara Laut

Awak kapal induk tenaga nuklir USS George Washington bekerja di ruangan Combat Defense Centre saat latma Invincible Spirit di perairan Korea Selatan, 25 Juli 2010. (Foto: Reuters)

25 Juli 2010 -- Amerika Serikat dan Korea Selatan memulai latihan bersama udara dan laut skala besar di Semenanjung Korea, Minggu (25/7). Latma diberinama "Invincible Spirit" berlangsung empat hari, sebelumnya dijadwalkan berlangsung 8-11 Juni tetapi ditunda menunggu resolusi PBB terkait insiden tenggelamnya korvet AL Korsel Cheonan 26 Maret 2010.

Latma ini ditujukan memberikan isyarat kuat pada Korea Utara yang dituduh menembakan torpedo ke Cheonan sehingga tenggelam dan menewaskan 46 pelaut.

Amerika Serikat menurunkan kapal induk tenaga nuklir kelas Nimitz USS George Washington 97.000 ton yang menjadi salah satu simbol kekuatan militer AS. USS George Washington membawa satuan udaranya sekitar 80 pesawat, diantaranya F/A-18E/F Super Hornet, EA-6B Prowler, E-2C Hawkeye. Sekitar 8000 personil dari kedua negara, 20 kapal perang dan lebih dari 200 pesawat terlibat dalam latma ini. Jet tempur siluman F-22 Raptor akan melakukan misi terbang pertama kalinya di udara Korea.

Korea Selatan menyertakan LHD Dokdo 14.000 ton, kapal perusak kelas KDX-II 4500 ton, kapal selam kelas Son Won-il 1800 ton dan jet tempur F-15K.

Dalam latma akan dilakukan latihan penembakan artileri, menjatuhkan bom anti kapal selam dan ranjau laut serta pengisian bahan bakar di udara. Latihan ini ditujukan mencegah terulangnya insiden seperti Cheonan.

Jepang mengirimkan pengamat dalam latma ini karena sangat sensitif terkait isu ancaman Korea Utara. Pengiriman pengamat militer Jepang pada latma gabungan AS dan Korsel untuk pertama kalinya.


Jet tempur F/A-18E/F Super Hornet AL AS lepas landas dari kapal induk tenaga nuklir kelas Nimitz USS George Washington dalam latihan bersama udara dan laut Amerika Serikat dan Korea Selatan. (Foto: Reuters)

Awak darat mengecek kesiapan pesawat EA-6B Prowler di atas dek kapal induk tenaga nuklir USS George Washington saat mengikuti latma Invincible Spirit di perairan Korea Selatan, 25 Juli 2010. (Foto: Reuters)


Awak darat mengecek kesiapan pesawat E-3C Hawkeye di atas dek kapal induk tenaga nuklir USS George Washington saat mengikuti latma Invincible Spirit di perairan Korea Selatan, 25 Juli 2010. Pesawat ini mampu beroperasi sejauh 1000 km. (Foto: Reuters)

YONHAP/Berita HanKam

Peru Beli 8 Helikopter dari Rusia Senilai 250 Juta Dolar

Helikopter angkut Mi-171Sh Hip. (Foto: wikipedia)

25 Juli 2010 –- Kementrian Pertahanan Peru dan perusahaan eksportir senjata Rusia Rosoboronexport menandatangani kontrak penjualan 6 helikopter angkut Mi-171Sh Hip dan dua helikopter Mi-35P Hind, Kamis (22/7) di ibu kota Peru Lima.

Pejabat Rosoboronexport mengatakan pengiriman dimulai tahun ini dan selesai 2011.

Sejumlah media memberitakan nilai kontrak 250 juta dolar.

Menteri Pertahanan Peru Rafael Rey mengatakan helikopter akan digunakan mendukung operasi militer membasmi teroris narkotika.

Militer Peru menyatakan lembah Apurimac dan sungai Ene sebagai zona operasi militer Agustus 2009, dalam usahanya menghentikan pemberontakan gerilya maois Shining Path.
Shining Path diduga kuat terlibat perdagangan narkotika, kelompok ini digolongkan organisasi teroris oleh Amerika Serikat dan Uni Eropa.

RIA Novosti
/Berita HanKam

Saturday, July 24, 2010

Libya Tertarik Beli Rafale

Dua jet tempur Rafale F2 milik AL Perancis terbang dalam formasi. (Foto: AP)

24 Juli 2010 -- Perusahaan pertahanan Perancis Dassault Aviation terlibat pembicaraan intensif dengan pemerintah Libya terkait rencana pembelian 14 jet tempur Rafale, kesepakatan pembelian kemungkinan sebelum 11 Agustus, diberitakan harian Perancis La Tribune, Jumat (23/7).

Jet tempur Rafale digunakan AU Perancis sebagai pesawat tempur utama serta program unggulan industri pertahanan Perancis, tetapi hingga saat ini tidak minati oleh negara ketiga.

Perusahaan pertahanan Dassault Aviation, Thales dan MBDA berada di Tripoli selama dua minggu untuk melakukan negosiasi kontrak besar pembelian senjata, kutip La Tribune dari sejumlah sumber.

Menurut sumber lain, Kolonel Muammar Gaddafi berjanji akan membeli Rafale, kesepakatan akan diambil sebelum Ramadhan dimulai.

Libya sedang memodernisasi Angkatan Bersenjatanya dengan senjata buatan Rusia dan negara Barat. Perusahaan pertahanan negara Barat berlomba menjajakan produknya pada Libya, setelah Resolusi Dewan Keamanan PBB No. 748 mengenai embargo senjata dan udara pada Libya dicabut. Setelah Gaddafi memutuskan membayar kompensasi korban pemboman pesawat komersial milik maskapai Pan Am Amerika Serikat di Lockerbie, Skotlandia, 21 Desember 1988. Peristiwa ini menewaskan 259 penumpang dan awak pesawat serta 11 orang penduduk lokal.

Pemerintah Perancis berharap Brasilia menjadi pembeli Rafale pertama diluar Perancis, sejauh ini keputusan pembelian 36 jet tempur harus ditunda setelah pemilu 3 Oktober.

Dassault sedang menunggu keputusan pemerintah Uni Emirat Arab kontrak pembelian Rafale awal Oktober, sebelumnya diharapkan keputusan dibuat sebelum Ramadhan.

Reuters/Berita HanKam

Jerman Ogah Beri Diskon Harga Kapal Selam Pada Israel


24 Juli 2010 – Israel tidak sedang berusaha membeli enam kapal selam dari Jerman saat ini, ujar Menteri Pertahanan Israel Ehud Barak, Jumat (22/7) kutip kantor berita AFP. Pernyataan ini dikeluarkan setelah sebuah artikel di harian Jerman Sueddeutsche Zeitung, Berlin menolak permintaan Tel Aviv memberikan subsidi pembelian enam kapal selam tambahan.

Menurut artikel tersebut, Kanselir Jerman Angela Merkel telah memberitahukan bahwa Berlin tidak dapat memotong harga enam kapal selam kelas Dolphin untuk Israel karena anggaran terbatas.

Juru bicara pemerintah Jerman Ulrich Wilhelm mengatakan “tidak ada negosiasi antara Israel dan Jerman mengenai enam kapal selam” dan ia tidak dapat berkomentar kemungkinan pembicaraan informal mengenai hal ini.

Ia menegaskan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Merkel berbicara melalui telephone minggu ini dalam pembicaraan tersebut berfokus mengenai masa dapan Timur-Tengah tetapi ia tidak dapat berkomentar bila masalah kapal selam disinggung.

Israel meminta diskon hingga sepertiga dari 1,6 milyar dolar paket pembelian senjata, termasuk dua korvet kelas Meko dan torpedo.

Ruang kontrol kapal selam kelas Dolphin. (Foto: globalsecurity.org)

Harga satu unit dalam keadaan lengkap kapal selam diesel kelas Dolphin sekitar 700 juta dolar.

Jerman menghibahkan dua kapal selam pertama kelas Dolphin INS Dolphin dan INS Leviathan sedangkan INS Tekumah dibeli Israel setengah harga pada tahun 1990-an. Bantuan ini merupakan kompensasi holocaust yang dilakukan NAZI Jerman.

Dua kapal selam kelas Dolphin Israel sedang dibangun di galangan kapal Kiel, Jerman dan diserahkan 2012, merupakan kompensasi terlibatnya perusahaan Jerman membantu Irak memproduksi senjata kimia. Pemerintah Jerman menanggung sepertiga dari nilai pembelian 1,27 milyar dolar.

Tel Aviv sulit membeli enam kapal selam dan dua korvet karena pemotongan anggaran belanja pertahanan lima persen pada 2011 dan 2012, tanpa mendapatkan diskon dari Berlin.

Kapal selam mampu beroperasi sejauh 4500 km, membawa 35 awak dan 10 penumpang, kecepatan maksimum 20 knot

Diberitakan Israel meluncurkan rudal jelajah Popeye Turbo yang diluncurkan dari tabung torpedo 650mm kapal selam kelas Dolphin 2002 di perairan dekat Sri Lanka. Rudal mengenai sasaran sejauh 1500 km. Rudal Popeye Turbo dapat memuat hulu ledak nuklir seberat 200 kg, mengandung 6 kg Plutonium.

AFP/Berita HanKam

Pernyataan oleh Menteri Pertahanan AS Robert M. Gates Pada Diskusi dengan Pers

Robert Michael Gates menggelar jumpa pers didampingi Menhan RI Purnomo Yusgiantoro. (Foto: Cahyo/Rumgapres)

22 Juli 2010, Jakarta -- Ini adalah kunjungan kedua saya ke Indonesia dalam kapasitas sebagai Menteri Pertahanan, dan saya sangat senang bisa berada disini lagi untuk melihat langsung bagaimana hubungan bilateral kita telah tumbuh dewasa.

Saat ini adalah sebuah masa yang sangat penting bagi hubungan antara kita, karena di saat ini kedua negara berusaha memperluas, memperdalam dan meningkatkan ikatan diantara kita di bawah lingkup Perjanjian Kerangka Kerjasama Pertahanan (Defense Framework Agreement) yang ditandatangani pada bulan Juni lalu serta kemitraan komprehsif AS-Indonesia secara luas.

Pada hari ini saya telah melakukan sebuah diskusi yang sangat positif dengan Presiden Yudhoyono dan Menteri Pertahanan Purnomo. Kami membicarakan berbagai isu-isu bilateral, regional dan global. Kedua bangsa kita memiliki berbagai kepentingan yang sama dan kami berdua berdiskusi tentang hal tersebut serta bagaimana kita bisa berkerjasama demi menghadapi tantangan-tantangan keamanan yang kita hadapi bersama.

Sebagai contohnya, dalam ruang lingkup regional, kami membicarakan tentang pertemuan menteri-menteri pertahanan ASEAN plus di Hanoi untuk Oktober nanti, serta pandangan kami tentang Laut China Selatan. Dalam ruang lingkup bilateral, kami berdiskusi tentang kemajuan-kemajuan di tiga area penting: kerjasama keamanan maritime, bantuan kemanusiaan dan penanggulangan bencana, dan operasi-operasi penjagaan perdamaian.

Ini adalah area-area dimana Pemerintah Indonesia telah memberikan definisi yang jelas tentang peranan Tentara Nasional Indonesia, dan kedua negara telah memiliki kerjasama yang erat dalam ketiga area tersebut.

Kami juga berdiskusi tentang bagaimana kita bisa meningkatkan kerjasama ini sehingga Indonesia dapat memperluas kepemimpinannya secara regional maupun global. Sebagai contohnya, pemerintah Indonesia telah memiliki pengalaman yang luas di bidang bantuan kemanusiaan dan penanggulangan bencana, dan Amerika Serikat telah berkomitmen untuk membantu dalam meningkatkan kemampuan mobilitas dan daya angkut penerbangan Tentara Nasional Indonesia di bidang ini. Bahkan, baru-baru ini Duta Besar Hume telah menghadiri acara pelepasan untuk pesawat C-130 pertama milik Indonesia yang diterbangkan ke Amerika Serikat untuk perbaikan besar di Oklahoma City.

Indonesia juga memiliki peranan penting dalam bidang keamanan maritim, berhubung lokasinya yang meliputi beberapa jalur-jalur komunikasi laut terpenting selain juga berdekatan dengan jalur-jalur laut penting lainnya.

Kami telah berdiskusi tentang bagaimana kedua negara akan saling mendukung satu sama lain dalam memberikan pengamanan dan pengawasan yang lebih baik pada perairan dan zona ekslusif ekonomi milik Indonesia.

Saya juga ingin menggarisbawahi bahwa Indonesia adalah salah satu kontributor terbesar dalam operasi-operasi penjagaan perdamaian PBB dan bahkan saat ini memiliki kontingen yang cukup besar di Lebanon.

Kedua negara juga tetap berkomitmen untuk berkerjasama dalam bidang reformasi dan profesionalisasi pertahanan di TNI. Seperti yang Anda semua ketahui, TNI telah melakukan berbagai reformasi militer yang penting sejak jatuhnya Suharto.

Baru-baru ini, Kementerian Pertahanan secara publik telah berjanji untuk melindungi hak asasi manusia dan meningkatkan akuntabilitas hak asasi manusia serta berkomitmen untuk membebastugaskan sementara petugas-petugas militer yang dituduh dengan bukti kuat telah melakukan pelanggaran hak asasi manusia, memecat dari dinas militer semua anggota yang diputuskan oleh pengadilan telah melakukan pelanggaran-pelanggaran tersebut, serta berkerjasama dalam proses pengadilan anggota-anggota militer yang dituduh melakukan pelanggaran hak asasi manusia.

Presiden Yudhoyono dan saya telah mengangkat kembali komitmen-komitmen tersebut dalam diskusi hari ini. Saya mengatakan pada Presiden Yudhoyono bahwa berkat langkah-langkah signifikan dan berbagai reformasi yang telah dilakukan oleh TNI, pihak Amerika Serikat akan memulai kembali aktifitas kerjasama keamanan dengan pasukan khusus Angakatan Darat Indonesia, KOPASSUS, lewat sebuah program yang terukur dan bertahap, sesuai dengan batas-batas hukum AS.

Proses ini akan dimulai dengan diskusi tingkat staf untuk menciptakan sebuah pengertian bersama tentang bagaimana masing-masing pihak beroperasi dan melatih anggotanya. Setelah itu, kerjasama akan meliput berbagai aktifitas seperti partisipasi dalam konferensi-konferensi khusus dan kegiatan-kegiatan latihan dalam bidang-bidang non-lethal (tidak mematikan) seperti hukum, hak asasi manusia dan proses pembuatan keputusan militer.

Saya menekankan pada bapak Presiden dan Menteri Pertahanan bahwa langkah-langkah awal ini tidak menandakan berkurangnya perhatikan kami pada hak asasi manusia dan akuntabilitas. Dan kemungkinan kami untuk membawa langkah-langkah awal ini ke tingkatan yang lebih lanjut akan didasarkan atas bagaimana reformasi diimplementasi secara berkelanjutan di dalam TNI.

Saya percaya bahwa langkah-langkah awal ini sangat penting karena anggota-anggota KOPASSUS sudah terlibat dalam operasi-operasi penjagaan perdamaian PBB dan pasukan ini juga kemungkinan besar akan terlibat dalam menghadapi krisis-krisis besar atau insiden penyanderaan.

Satu hal yang sangat menarik bagi saya dalam kunjungan ini adalah bahwa, hubungan antar kedua negara kita tidak lagi hanya terfokus pada bagaimana Amerika Serikat dapat membantu Indonesia, karena saat ini hubungan diantara kita dibangun atas bagaimana kedua negara dapat membantu kawasan ini dan dunia secara keseluruhan.

Dengan meningkatnya peran kepemimpinan yang dimiliki Indonesia dalam tingkatan regional dan tingkatan selanjutnya, hubungan kedua negara menjadi lebih penting lagi bagi Amerika Serikat. Hubungan bilateral diantara kita menjadi semakin penting untuk menghadapi berbagai isu regional dan global secara lebih efektif.

US Embassy

Menhan AS Harus Awasi Tentaranya agar tidak Langgar HAM

Presiden SBY menerima Menteri Pertahanan Amerika Serikat Robert Michael Gates di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (22/7). Pertemuan ini membahas perkembangan situasi di kawasan Asia Tenggara dan Asia-Pasifik. (Foto: Cahyo/Rumgapres)

24 Juli 2010, Jakarta -- Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Tubagus Hasanuddin, mengingatkan Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Robert Gates, agar lebih banyak perhatian untuk mengurusi tentaranya di Irak dan Afganistan sehingga tak melanggar hak asasi manusia.

"Ketimbang datang di Indonesia lalu harus ikut terlalu jauh mengurus, malah mendikte Tentara Nasional Indonesia (TNI), maka saya sarankan Robert Gates lebih baik mengurusi tentaranya di Irak dan Afganistan agar tak melanggar HAM," kata anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR RI itu di Jakarta, Jumat (23/7).

Ia mengatakan hal itu menanggapi pernyataan Menhan AS itu tentang pelanggaran hak asasi manusia (HAM) oleh TNI yang dihubung-hubungkan dengan bantuan militer. "Isi pernyataan itu (pelanggaran HAM TNI dan bantuan militer) sudah sangat tidak relevan lagi dan cenderung mendikte, apalagi kalau ada wacana memecat perwira TNI," kata Tubagus Hasanuddin menandaskan.

Ia mengungkapkan pendidikan HAM di lembaga-lembaga TNI sekarang sudah sangat baik, sementara pelaksanaannya semakin terkontrol. "Perlu diketahui pula, DPR RI sampai sejauh ini tak mendapat laporan atau informasi dan temuan adanya pelanggaran HAM yang dilakukan prajurit TNI di lapangan," ujarnya.

Karenanya dia menegaskan pihaknya menghormati pernyataan Menhan AS sebagai masukan. "Akan tetapi, selaku bangsa berdaulat kita tak perlu tergantung kepada siapa pun untuk bekerja sama," katanya menandaskan.

"Ini sesuai dengan perintah konstitusi kita yang mengarahkan penegakan prinsip-prinsip politik bebas aktif di dalam pergaulan antarbangsa. Kita tidak bisa didikte, juga tak ingin mengganggu kedaulatan negara lain," katanya menegaskan.

Pegiat HAM tolak kerjasama militer AS-TNI

Kerjasama antara militer AS dengan TNI menuai kekecewaan dari para pegiat Hak Asasi Manusia (HAM). Kerjasama antardua negara itu dinilai belum tepat, karena masih banyaknya kasus pelanggaran HAM di Indonesia yang belum dituntaskan.

Penilaian tersebut mengemuka dalam pernyataan sikap bersama yang dicetuskan para pegiat HAM, di Jakarta, Jumat (23/7).

Mugianto, aktivis HAM yang juga pernah menjadi korban penculikan di masa Orde Baru menilai, Menteri Pertahanan AS Robert Gates terlalu gegabah menyatakan jalinan kerjasama dengan militer Indonesia dilakukan, karena sudah ada pemulihan dalam reformasi TNI dan penegakkan HAM.

"Kami yang menjadi korban, menjadi saksi hidup atas pelanggaran HAM yang terjadi di masa lalu. Akuntabilitas yang mana?, jika masalah pelanggaran HAM belum mendapat penyelesaian," ujar Mugi.

Aktivis Komisi untuk Korban Hilang dan Tindak Kekerasann (KontraS) Yati Andriani menegaskan, para pegiat HAM menolak kerjasama tersebut. Karena pemulihan kerjasama tidak seharusnya dilakukan, selagi kasus-kasus pelanggaran HAM hanya dibiarkan terendap tanpa penyelesaian tuntas.

Sementara aktivis Kontras lainnya, Junaedi mempertanyakan motif dari pemulihan kerjasama antarIndonesia-AS itu. "Ada apa di balik kerjasama ini? Karena persoalan HAM seharusnya menjadi rangkaian yang dikedepankan, bukan politik," tuturnya seraya menambahkan, bantuan militer seharusnya difokuskan kepada Angkatan Laut dan Angkatan Udara, bukan Kopassus.

MI.com

Oman Vessel Named in Launching Ceremony at Portsmouth Naval Base


23 Jul 2010, Portsmouth UK -- The Royal Navy of Oman's (RNO) second Corvette, Al-Rahmani, was commissioned this morning at Portsmouth Naval Base. It is the second corvette out of three designed and built by BAE Systems for the RNO.

The Commissioning Ceremony was held under the auspices of His Excellency Sayyed Badir bin Saud bin Harib Al-Busaidi the Minister Responsible Defence Affairs in the Sultanate of Oman. The Ceremony was attended by Lord Astor, the Under Secretary of State for Defence in the UK and Rear Admiral Abdullah bin Khamis bin Abdullah Al-Raisi, Commander of the Royal Navy of Oman (CRNO) in addition to a number of VIPs and representatives of the RNO and the UK Royal Navy.

This event reflects the strategic importance given to these state-of-the-art corvettes by the Sultanate of Oman and UK at the time in which BAE Systems is seeking to boost its exports worldwide.

The commissioning of Al-Rahmani comes under the contract (Khareef) signed by the two sides in 2007 in light of which BAE Systems has to design and build three 99 metre corvettes.

The ships have the capacity to serve for prolonged periods overseas and are designed to reinforce the RNO capabilities and support the Naval Force in the protection of the international waters and the surveillance of EEZ.

Alan Johnston, Managing Director of BAE Systems' Surface Ships division, said: "We have been building ships for the RNO for over 30 years and are proud of the close working relationship we have developed, which is helping us to deliver the extremely sophisticated naval capability to the Royal Navy of Oman that you see here today.

"Today's event reflects the significant progress on this programme and reinforces our position as a leader in the global market to design, build and support warships for navies around the world."

On this occasion, Rear Admiral Abdullah bin Khamis bin Abdullah Al-Raisi said:

'By the almighty blessing, RNO celebrated this morning the commissioning of the ship (Al-Rahmani), the second ship of the Khareef Project to enter the service and it is a great fortune that this event coincides with the Sultanates Celebrations of the Blessed Renaissance Day anniversary led by His Majesty Sultan Qaboos the Supreme Commander of SAF and no doubt this inauguration is a further milestone to be added to the RNO achievement record and one of the landmarks of this prosperous era. In fact this project comes as an outcome of the continuous military cooperation between RNO and Royal Navy and enhances the excellent ties between RNO and BAE Systems, assigned with Project Khareef.'

The first ship (Al-Shamikh) was commissioned in July 2009 and will set sail for its first sea trials later this year.

About BAE Systems

BAE Systems is a global defence, security and aerospace company with approximately 107,000 employees worldwide. The Company delivers a full range of products and services for air, land and naval forces, as well as advanced electronics, security, information technology solutions and customer support services. In 2009 BAE Systems reported sales of £22.4 billion (US$ 36.2 billion).

BAE Systems

Jet Gres Buatan Cina Milik AU Venezuela Jatuh

Petugas pemadam kebakaran segera tiba di lokasi jatuhnya jet latih/serang ringan K-8 di Barquisimeto, ibu kota negara bagian Lara, sekitar 360 km sebelah Barat Caracas, 21 Juli 2010. Tidak ada korban dalam insiden ini, kedua pilot berhasil eject. (Foto: Xinhua/Juan Carlos Hernandez)

24 Juli 2010 -- Jet latih AU Venezuela jenis K-8 buatan Cina jatuh saat lakukan latihan terbang Rabu (21/7) pukul 9:45 waktu setempat (14:15 GMT) di luar kota Barquisimeto, ibu kota negara bagian Lara.

Instruktur dan siswa terbang berhasil melakukan eject dan tidak mengalami cedera serius.

KASAU Venezuela Mayjen Jorge Arevalo Oropeza menyalahkan kerusakan mesin penyebab jatuhnya pesawat dan sebuah tim Venezuela bersama tim Cina akan menyelidiki penyebab pasti insiden ini.

Pilot AU Venezuela menerbangkan jet tempur buatan Cina K-8 di Barquisimeto, 13 Maret 2010, saat penyerahan upacara penyerahan batch pertama K-8. (Foto: Reuters)

Venezuela berpaling pada Rusia dan Cina sebagai pemasok senjata utama bagi angkatan bersenjatanya. Setelah Presiden Venezuela Huga Chavez beraliran kiri berselisih dengan Amerika Serikat dan sekutunya.

Chavez memutuskan membeli K-8 setelah dihalangi membeli jet tempur dari Brazilia karena mengandung perangkat buatan AS. Chaves membeli 18 jet latih dan tempur ringan K-8 dari Cina, enam pesawat tiba di Venezuela 13 Maret 2010.

Chavez telah mengatakan 6 Juni 2010, telah menganggarkan 82 juta dolar untuk pembelian batch kedua K-8. Venezuela berencana membeli K-8 hingga 40 pesawat, yang akan digunakan melatih para pilot angkatan udara dan operasi anti bius.

CP/The Global Times/Berita Hankam

Friday, July 23, 2010

Raytheon Joint Standoff Weapon C-1 Completes Captive Flight Test Series


23 July 2010, FARNBOROUGH, England -- The U.S. Navy completed a series of three captive flight tests on Raytheon Company's (NYSE: RTN) Joint Standoff Weapon C-1, putting the program closer to achieving initial operating capability in 2012.

JSOW is a family of low-cost, air-to-ground weapons that employs an integrated GPS- inertial navigation system and terminal imaging infrared seeker, guiding the weapon to the target. JSOW C-1 adds moving maritime target capability and the two-way Strike Common Weapon Datalink (SCWDL) to the combat-proven weapon.

"The Raytheon-U.S. Navy team completed a test series that showed JSOW C-1's seeker can detect moving maritime targets. The tests also demonstrated that JSOW C-1 can communicate via its two-way SCWDL," said Phyllis McEnroe, Raytheon's JSOW program director. "The JSOW platform is a 'truck' with many options that continues to evolve to meet emerging threats. Though not a program of record, we are working on a JSOW extended range variant with an objective range of up to 300 nautical miles (345 statute miles)."

JSOW ER completed its first demonstration flight in October 2009, flying more than 260 nautical miles.

"The warfighter asked for a Link-16 network-enabled standoff weapon that can engage moving maritime targets while maintaining the capability to attack stationary land targets," said Cmdr. Douglas Phelan, the U.S. Navy's JSOW Integrated Product Team leader. "JSOW C-1 will meet this requirement."

Raytheon Company, with 2009 sales of $25 billion, is a technology and innovation leader specializing in defense, homeland security and other government markets throughout the world. With a history of innovation spanning 88 years, Raytheon provides state-of-the-art electronics, mission systems integration and other capabilities in the areas of sensing; effects; and command, control, communications and intelligence systems, as well as a broad range of mission support services. With headquarters in Waltham, Mass., Raytheon employs 75,000 people worldwide.

Note to Editors:

Raytheon has produced more than 4,000 JSOWs to date, with more than 106 months of continuous on-time delivery. The JSOW-C is currently in production, and Raytheon will continue producing it for international customers.


Raytheon Company

Kerja Sama Kopassus-AS Tak Perlu Dikhawatirkan

Presiden SBY menyambut Menteri Pertahanan Amerika Serikat Robert Michael Gates. (Foto: Cahyo/Rumgapres)

23 Juli 2010, Jakarta -- Publik diminta untuk berpikir positif terkait kerja sama di bidang pertahanan antara Pemerintah Indonesia dan Amerika Serikat (AS).

Hal ini dikatakan Juru Bicara Kepresidenan Bidang Luar Negeri Dino Patti Djalal menanggapi suara negatif bahwa kerja sama yang melibatkan Komando Pasukan Khusus (KOpassus) ini akan disetir oleh AS.

“Perlu saya tegaskan, kalau ada yang mendikte akan kita tolak,” terang Dino, di Istana Negara, Jakarta, Jumat (23/7/2010).

Dia menambahkan, Pemerintah AS yang diwakili Menteri Pertahanan Robert Gates datang ke Indonesia untuk memastikan kerja sama tersebut. Pemerintah AS juga mengapresiasi reformasi yang dilakukan TNI selama satu dekade ini.

“AS harus mengejar ketertinggalan karena Kopassus merupakan salah satu yang terbaik di Asia. Mereka memiliki antiteror yang handal. Jadi ini kepentingan AS sendiri untuk bekerja sama dengan TNI dan Kopassus,” imbuh Dino.

Menurut Dino, reformasi militer dan akuntabilitas yang dilakukan TNI juga bukan karena dorongan dari pihak luar, namun karena bagian dari demokrasi yang tengah berkembang di Indonesia.

“Ini prinsip penting yang harus selalu kita pegang teguh. Atas dasar reformasi yang selama ini dilakukan TNI untuk demokrasi, malah embargo atau resesi militer AS ke Indonesia pada 2005, dicabut,” paparnya.

Hanya saja, tandas Dino, ada sejumlah isu yang mengganjal di tubuh TNI, terutama pada Kopassus.

“Kemarin Robert bilang, AS akan melakukan gradual reengagement Kopassus sebagai salah satu butir lain, yang masih mengganjal hubungan AS dan militer kita,” katanya.

Gates juga menekankan kerja sama ini merupakan langkah awal dalam batas-batas hukum AS dan tidak ada tanda penurunan terkait hak asasi manusia dan akuntabilitas.

okezone

KRI Soeharso Bertolak ke Masohi


23 Juli 2010, Ambon -- Kapal Rumah Sakit terbesar Indonesia, KRI dr. Soeharso SHS-990, berlayar menuju Masohi, ibu kota kabupaten Maluku Tengah, Kamis, untuk melanjutkan misi kemanusiaan dengan nama sandi operasi Bhakti Surya Bhaskara Jaya.

Operasi ini diprogramkan dalam kegiatan pelayaran internasional, Sail Banda
2010 yang digelar di Maluku, 24 Juli-17 Agustus.

Siaran pers dari Mayor Laut (E) Wahyu Broto selaku Petugas Dinas Penerangan (Dispen) Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) IX Ambon menyatakan KRI Soeharso bertolak meninggalkan Dermaga Irian Desa Halong menuju Masohi untuk melanjutkan pengobatan gratis kepada masyarakat setempat.

“Semua pasien yang selama ini dirawat di kamar-kamar KRI Soeharso sudah
diijinkan pulang ke daerah asal masing-masing sebelum kapal itu meninggalkan dermaga,” kata Wahyu.

Sebelumnya, KRI Soeharso telah memberikan pengobatan masal di Namlea, ibu kota kabupaten Buru dan beberapa desa di Pulau Ambon, yakni Liang, Waai, Passo dan Hutumuri.

Di Kabupaten Buru, pelayanan kesehatan gratis berlangsung selama tiga hari,
yakni 11 – 13 Juli. Sedangkan di Desa Liang, Waai, Passo dan Hutumuri masing-masing berlangsung hanya dua hari yang dimulai 15 – 22 Juli.

Di beberapa titik sasaran SBJ tersebut, baru Desa Hutumuri yang mendapatpelayanan lengkap dari komponen-komponen program SBJ di Maluku. Komponen-komponen itu yakni pengobatan gratis, pembangunan fisik dan non fisik.

Pembangunan fisik meliputi perbaikan sarana umum, yakni renovasi atap plafon dan lantai keramik di SMA Negeri 8 dan SD Kristen 1 Hutumuri.

Sedangkan non fisik berupa penyuluhan kesehatan tentang bahaya narkoba dan HIV/ Aids yang dilaksanakan di SMA Negeri 8 Hutumuri dengan menghadirkan Letda Laut (K) Rofiq Muhamsah sebagai pemateri.

Wahyu Broto mengatakan, setelah melaksanakan bhakti sosial di Masohi, KRI
Soeharso akan bertolak menuju Pulau Banda untuk melanjutkan misi yang sama.

Sesuai jadwal, pelayanan kesehatan gratis KRI Soeharso kepada masyarakat
Banda akan berlangsung 26 – 28 Juli.

ANTARA Maluku

Pengenalan Evakuasi Medik Udara

23 Juli 2010, Bandung -- Medical Services dari USAF sharing informasi tentang kesiapan personelnya ketika bertugas di operasi militer dalam keadaan darurat perang, dalam rangka Latihan Bersama Teak Iron antara TNI AU dan USAF, di Wisma Sompil Basuki, Lanud Husein Sastranegara, Bandung, Kamis (22/7), yang telah disulap menjadi ruang kelas.

Sejumlah tigapuluh orang siswa Poltekkes TNI AU Ciumbuleuit dan personel dari Rumah Sakit dr. Salamun di bawah komando Letkol Kes Erlina, yang juga sebagai Pakor Wara Bandung, menyaksikan dengan seksama paparan yang disampaikan oleh TSGT Mellisa Worley, SSGT Cesar Chaves, dan SSGT Billings tentang alat-alat yang digunakan pada pertolongan pertama ketika menangani pasien di medan pertempuran.

Medical equipments yang kebanyakan berukuran kecil dan jenisnya sangat banyak tersebut dikemas rapih dalam kantong-kantong cukup besar yang mempuyai banyak saku di luar dan di dalam kantong. Sangat praktis, bila harus dibawa ke medan perang yang kondisinya selalu mobile, apalagi bila dibawa bepergian dengan pesawat.

Setelah pengenalan secara garis besar para siswa diberi kesempatan untuk praktek menggunakan alat-alat medis yang dibawa oleh USAF medical service. Terlebih dahulu siswa dibagi tiga kelompok untuk kemudian masing-masing kelompok diberikan masalah bagaimana menangani pasein yang, misalnya, terkena patah tulang di tangan dan kaki.

Pentak Lanud Husen

Senator AS Sesalkan Kerja Sama dengan Kopassus


23 Juli 2010, Washington -- Seorang senator senior Amerika Serikat Kamis menyuarakan penyesalan akan kelanjutan hubungan dengan pasukan khusus Indonesia dan mengatakan satuan tersebut harus memecat petugas yang terlibat dengan kekerasan sebelum bekerja sama lebih mendalam.

Senator Patrick Leahy dari Vermont, penggagas hukum yang melarang dukungan AS pada militer asing yang melanggar hak asasi manusia, mengatakan Komando Pasukan Khusus (Kopassus) militer Indonesia tetap tanpa penyesalan, secara umum belum mereformasi dan tidak akuntabel, sebagaimana dikutip dari AFP.

"Saya sangat menyesal bahwa sebelum menempuh jalan untuk memulai hubungan kembali, AS tidak menerima dan Kopassus tidak melakukan reformasi sepantasnya yang kami harapkan," kata Leahy, anggota Partai Demokrat yang mengusung Presiden AS Barack Obama.

Menteri Pertahanan AS Robert Gates, berkunjung ke Jakarta pada Kamis, mengumumkan bahwa AS akan meneruskan kerja sama dengan Kopassus, pasukan elit yang terlibat dengan operasi besar di Indonesia pada masa lalu.

Pemerintah Obama mencari cara untuk membangun hubungan dengan Indonesia, negara Muslim terbanyak di dunia, yang telah berubah dalam tempo satu dekade menjadi demokrasi dipimpin oleh sipil.

Gates mengatakan hubungan dengan Kopassus akan terbatas pada tahap awal dan AS hanya akan mengembangkan kerja sama bila unit tersebut, dan keseluruhan militer Indonesia, melakukan reformasi.

"Sejauh ini, dengan mencabut perwira Kopassus yang terlibat dengan penyalahgunaan, dan berjanji untuk bekerja sama dalam penuntutan atas kejahatan masa lalu dan masa depan," kata Leahy.

Leahy, yang mengetuai sub-komite Kepatutan Senat yang berwenang untuk pendanaan kegiatan luar negeri, lega bahwa Gates tidak mengumumkan kerja sama penuh.

"Melihat perkembangan dalam kerja sama bersyarat ini lebih bijak daripada langsung terjun sepenuhnya," tambahnya.

"AS dan Indonesia memiliki kepentingan yang sama, dan saya mencari cara ke depan yang konsisten dengan kepentingan dan nilai kita. Saya harap itu bisa terjadi," katanya.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri AS Philip Crowley mengatakanpemerintah AS telah mendiskusikan keputusan mengenai Kopassus dengan legislatif AS dan menjelaskan bahwa Indonesia telah mendapat kemajuan dalam hal hak asasi manusia.

"Dengan itu, kami akan membuka mata. Kopassus memiliki masa lalu yang kelam. Kami mengetahuinya. Kami akan mendorong Indonesia untuk tetap pada komitmennya," jelas Crowley.

"Ini bukan jalan berliku. Kami pikir hubungan ini bisa membantu meningkatkan kemampuan militer Indonesia," tambahnya.

Tudingan Menhan AS soal TNI cenderung mendikte

Wakil Ketua Komisi I DPR (bidang Pertahanan Keamanan), Tubagus Hasanuddin (Fraksi PDI Perjuangan) mengecam tudingan Menteri Pertahanan (Menhan) Amerikat Serikat soal pelanggaran HAM dan TNI sebagai sikap tidak relevan serta cenderung mendikte.

"Pernyataan Menhan AS Robert Gates tanggal 22 Juli lalu di Jakarta tentang pelanggaran Hak-hak Azasi Manusia (HAM) oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI) itu benar-benar sangat tidak relevan dan cenderung mendikte," katanya di Jakarta, Jumat.

Apalagi isu pelanggaran HAM oleh TNI itu, dalam hal ini Kopassus, dihubung-hubungkan dengan bantuan militer.

"Jangan sok jago dan terkesan mau menggurui kita. Asal dia tahu, pendidikan HAM di lembaga-lembaga pendidikan TNI sekarang sudah sangat baik, sementara dalam pelaksanaannya juga sudah sangat terkontrol," tegasnya.

Buktinya, sampai saat ini DPR (Komisi I) tidak pernah mendapatkan laporan atau informasi adanya pelanggaran HAM oleh prajurit TNI di lapangan.

"Kami menghormati pernyataan Menhan AS sebagai masukan, tetapi sebagai bangsa yang berdaulat, kita tak harus tergantung kepada siapa pun untuk bekerjasama," ujarnya.

ANTARA News

Pameran Dirgantara Internasional Farnborough 2010

23 Juli 2010 -- JF-17 Thunder dipamerkan di pameran dirgantara internasional Farnborough 2010 dalam usahanya menjual jet tempur ini kesejumlah negara berkembang. JF-17 Thunder ditolak oleh pemerintah Myanmar, yang lebih menyukai MiG-29 Fulcrum meskipun harganya lebih mahal. (Foto: Reuters)

Northrop Grumman RQ-4 Global Hawk pesawat nirawak tampil juga di pameran dirgantara internasional Farnborough di Hampshire, sebelah Selatan Inggris. Global Hawk telah digunakan NATO di Afghanistan untuk misi pengumpulan data intelijen, tetapi dapat digunakan untuk misi offensif. (Foto: Getty Images)

Boeing F/A-18 unjuk gigi melakukan demo terbang di pameran dirgantara internasional Farnborough. (Foto: Reuters)

(Foto: AP)


A-400M melakukan demo terbang. (Foto: Reuters)


Alenia C-27J Spartan lepas landas untuk melakukan demo terbang. (Foto: Getty Images)

Berita HanKam

Unsur Satgas Ex-Eagle 21/10 Tolak ke Singapura

KRI Sultan Hasanuddin-366. (Foto: Dispenarmatim)

23 Juli 2010, Surabaya -- Kapal perang TNI Angkatan laut dari jajaran Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) bertolak menuju Singapura untuk mengikuti Latihan Bersama (Latma) yang digelar antara TNI Angkatan Laut dengan Republic Singapore Navy (RSN). Kapal perang yang dikirim itu, antara lain KRI Sultan Hasanuddin-366, KRI Fatahillah-361 dan 1 Cassa NC-212.

Unsur Satgas Latma Ex- Eagle 21/10 tersebut hari ini Jumat (23/7) bertolak dari Dermaga Koarmatim, Ujung, Surabaya. Pada tahap awal, latihan bersama dengan sandi “Latma Ex-Eagle 21/10” ini dilaksanakan mulai tanggal 28 hingga 30 Juli dengan kegiatan Eagle Cup I yang berlangsung di Changi Naval Base.

Kemudian pada tahap manuvra lapangan dilaksanakan di Laut Jawa dan sekitarnya. Sedangkan untuk tahap pengakhiran dilaksanakan pada tanggal 3 hingga 5 Agustus 2010 di Koarmatim Surabaya, dengan rangkaian kegiatan meliputi Courtesy Call, Community Services, Eagle Cup II, kaji ulang dan penutupan. Kapal perang dari pihak RSN yang dilibatkan yaitu, RSS Tenacious, RSS Vigour dan 1 F50 MPA.

RSS Tenacious.

RSS Vigour. (Foto:shipspotting.com)

Latihan ini dipimpin oleh Komandan Satgas Latihan Kolonel Laut (P) Dadi Hartanto, yang sehari-hari menjabat Komandan Satuan Kapal Patroli Koarmatim. Selama ini “Latma Eagle 21/10” antara ke dua Angkatan Laut telah terlaksana beberapa kali dan terbukti saling menguntungkan bagi ke dua belah pihak, baik dari segi teknis maupun taktis matra laut.

Kondisi tersebut diharapkan mampu berdampak positif di masa yang akan datang guna membina dan meningkatkan hubungan diplomatis antara Indonesia dengan Singapura pada umumnya dan antara TNI AL dengan Angkatan Laut Singapura khususnya.

Sasaran yang ingin dicapai pada Latma Eagle 21/10 ini adalah untuk memelihara dan meningkatkan hubungan antar kedua negara khususnya angkatan laut kedua pihak dalam rangka memantapkan keamanan regional. Meningkatkan koordinasi dan kerjasama taktis antar unsur Angkatan Laut kedua negara. Meningkatkan keterampilan dan profesionalisme personel dalam melaksanakan operasi laut bersama. Meningkatkan kesiagaan operasi tempur laut yang meliputi peperangan anti udara, anti permukaan, anti kapal selam dan pernika masing- masing pihak. Adapun materi latihan yang akan dikembangkan meliputi, kemampuan mengaplikasikan dan mengembangkan doktrin, taktik serta prosedur Operasi Laut. Kemampuan mengaplikasikan prosedur Maritime Interdiction Operation (MIO) terhadap simulasi kapal – kapal yang dicurigai dan kerja sama taktis dalam melaksanakan Search and Rescue (SAR). Aplikasi Operasi Tempur Laut yang melibatkan unsur – unsur atas air dan udara dalam kegiatan peperangan anti permukaan dan anti kapal selam. Komando pengendalian dan kerjasama taktis dan teknis antar unsur TNI AL dan RSN.

Dispenarmatim

Pernyataan Menteri Pertahanan Robert M. Gates di Istana Presiden di Jakarta, Indonesia

Robert Michael Gates menggelar jumpa pers didampingi Menhan RI Purnomo Yusgiantoro. (Foto: Cahyo/Rumgapres)

22 Juli 2010 -- MENHAN GATES: Terima kasih dan selamat sore. Menyenangkan sekali dapat kembali ke Jakarta. Saya baru saja mengakhiri sebuah pertemuan yang sangat menyenangkan dengan Bapak Presiden dan para pejabat RI lainnya. Kami membahas isu-isu keamanan bilateral, regional dan global serta membicarakan berbagai area dimana militer dari kedua negara kita bekerja sama untuk memajukan kepentingan kita bersama.

Saya senang bisa mengatakan kepada Bapak Presiden bahwa sebagai hasil dari reformasi militer Indonesia selama dasawarsa terakhir, profesionalisasi TNI yang terus berlangsung, dan berbagai langkah baru yang diambil oleh Kementerian Pertahanan RI untuk menangani masalah hak asasi manusia, Amerika Serikat akan memulai sebuah program kegiatan kerjasama keamanan yang bertahap dan terbatas dengan Kopassus.

Saya menandaskan kepada Bapak Presiden bahwa langkah awal ini akan dilaksanakan dalam batas-batas hukum AS dan bukan menandakan berkurangnya perhatian kami pada masalah hak asasi manusia dan akuntabilitas. Yang lebih penting lagi, kemampuan kita untuk memperluas langkah-langkah awal ini akan tergantung pada implementasi reformasi yang berkelanjutan dalam tubuh Kopassus dan TNI.

Kami menganggap hal ini merupakan perkembangan yang sangat signifikan dalam hubungan militer antara kedua negara dan kami berharap untuk bisa bekerja lebih erat lagi dengan TNI di tahun-tahun mendatang. Sekarang, saya mohon diri karena saya dan Menhan akan melakukan pertemuan untuk membicarakan hal ini dan masalah-masalah keamanan lainnya. Dan, saya akan bertemu dengan pers Indonesia dan AS sore hari nanti untuk menjawab pertanyaan Anda. Terima kasih.

US Embassy

Amerika akan Lanjutkan Hubungan dengan Kopassus

Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono, berjabat tangan dengan Menteri Pertahanan Amerika Robert Gates sebelum rapat di Jakarta, Indonesia, Kamis 22 Juli 2010. (Foto: AP)

22 Juli 2010, Jakarta -- Amerika Serikat mengatakan akan melanjutkan hubungan militer dengan Kopassus, komando pasukan khusus Indonesia, yang putus lebih sepuluh tahun lalu disebabkan isu-isu hak azasi.

Keputusan itu diumumkan hari Kamis oleh seorang pejabat senior pertahanan Amerika pada saat Menteri Pertahanan Amerika Robert Gates melakukan kunjungan resmi di Jakarta, Indonesia.

Amerika Serikat memutuskan hubungan dengan satuan militer khusus itu, Kopassus, tahun 1998 setelah Kopassus terlibat dalam pelanggaran HAM di Timor Timur, bekas jajahan Indonesia, dan di tempat-tempat lain.

Pemerintahan Obama sedang berusaha membangun hubungan diplomatik dan militer dengan Indonesia, sekutu penting Amerika di dunia Muslim.

Tetapi organisasi-organisasi hak azasi dan beberapa anggota Kongres Amerika telah menyuarakan keprihatinan bahwa beberapa pelanggar HAM masih berada dalam kalangan Kopassus.

Pejabat pertahanan Amerika itu mengatakan Washington akan melakukan “proses yang berhati-hati dan bertahap” dalam melanjutkan hubungan dengan satuan militer itu.

VOAnews

Penerjunan Malam Paskhas dan Special Force

23 Juli 2010, Bandung -- Pasukan Khas TNI Angkatan Udara (Paskhasau) dari Paskhasu bersama dengan Special Force dari USAF berlatih penerjunan malam Halo/Haho dengan drop zone di Lanud Sulaiman. Seusai briefing penerbangan pukul 13.00 WIB pasukan khusus dari kedua Negara langsung bersiap untuk berlatih terjun malam Halo, menggunakan pesawat Herkules USAF. Rabu, (22/7).

Hari ketiga pelaksanaan Latma Teak Iron 2010 dilaksanakan satu shortie penerbangan, sebanyak 21 orang peterjun yang terdiri dari 13 orang peterjun Paskhasau dan 8 orang peterjun USAF dengan menggunakan pesawat Herkules USAF. Tujuan dari latihan terjun Halo/Haho pada malam hari dari ketinggian dua belas ribu kaki tersebut bertujuan untuk menghindari terditeksi oleh musuh dan dapat masuk kedaerah musuh.

Pentak Sulaeman

Aksi Terakhir F-111 RAAF

23 Juli 2010 – Empat pembom sayap ayun F-111 dari pangkalan udara RAAF Amberley, Queensland, berpartisipasi dalam latma udara Pitch Black 2010, diikuti Australia, Selandia Baru, Singapura dan Thailand.

F-111 telah mengabdi di AU Australia 37 tahun, akan digantikan F/A-18 Hornet dan Super Hornet.

F-111 akan kembali ke Darwin dan akan mengikuti latihan Kakadu dan Singaroo, sebelum dipensiunkan akhir tahun ini.



Pembom sayap ayun F-111 dari skuadron 6 sedang taxi di landasan pangkalan udara RAAF di Darwin sebelum melakukan misi penerbangan saat mengikuti latma Pitch Black 2010. (Foto: Australia DoD)





Pembom F-111 bersiap lepas landas. (Foto: Australia DoD)

Berita HanKam

Raytheon and Elcome Marine Complete Phalanx Maintenance for Indian Navy


22 July 2010, FARNBOROUGH, England -- Raytheon Company (NYSE: RTN) and Elcome Marine Services of Mumbai, India, completed inspection and maintenance on two Phalanx Close-in Weapon Systems for the Indian Navy.

"Raytheon and Elcome worked together to complete this project in just a few days," said Cynthia Davis, Raytheon Missile Systems vice president of International Business Development. "The Indian Navy now has two highly effective Phalanx systems to defend the INS Jalashwa and its sailors."

In 2007, the U.S. government transferred the INS Jalashwa to India. The landing platform dock arrived in India with two Phalanx Block 1 systems on board.

Maintenance on the Phalanx systems included the replacement of circuit cards and other work.

The Phalanx Block 1 configuration features a proven 20 mm Gatling gun, which fires armor-piercing rounds at 3,000 or 4,500 shots per minute. Phalanx Block 1 also includes an advanced search and track Ku-band radar with closed-loop spotting technology to provide autonomous target detection and engagement. The system can interface with virtually any ship combat system and can provide target designation for other shipboard weapons.

"We are talking with the Indian Navy about upgrading its Block 1 systems and acquiring additional Phalanx systems, as well as other Raytheon products to defend India's fleet and sailors," Davis added.

Raytheon has produced more than 890 Phalanx systems for 25 nations around the world.

Raytheon Company, with 2009 sales of $25 billion, is a technology and innovation leader specializing in defense, homeland security and other government markets throughout the world. With a history of innovation spanning 88 years, Raytheon provides state-of-the-art electronics, mission systems integration and other capabilities in the areas of sensing; effects; and command, control, communications and intelligence systems, as well as a broad range of mission support services. With headquarters in Waltham, Mass., Raytheon employs 75,000 people worldwide.

Raytheon Company

Lockheed Martin F-22 Soars At Farnborough


22 July 2010, FARNBOROUGH, England -- The Lockheed Martin [NYSE: LMT] F-22 Raptor showcased its unrivaled maneuverability and aerial prowess for the international crowd attending the Farnborough International Airshow, July 19-20, in the United Kingdom. The Raptor, the world’s only operational 5th generation fighter, made its second straight Farnborough appearance after its popular performance during the 2008 show. The F-22 at the show was deployed from Elmendorf AFB, Alaska, and flown by Maj. David ‘Zeke’ Skalicky of the F-22 Demonstration Team from the U.S. Air Force’s Air Combat Command at Langley Air Force Base, Va.

Lockheed Martin

Menhan RI Menerima Kunjungan Kehormatan Menhan AS

Menteri Pertahanan RI, Purnomo Yusgiantoro ( 2 kiri), menerima kunjungan Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Robert Gates (kiri), di Jakarta, Kamis ( 22/7). Kunjungan kehormatan Menhan AS, Robert Gates dan rombongan ke Indonesia tersebut dalam rangka meningaktkan hubungan bilateral, terutama di bidang pertahanan. (Foto: ANTARA/ Ujang Zaelani/ed/pd/10)

22 Juli 2010, Jakarta -- Menteri Pertahanan Republik Indonesia Prof. Dr. Ir. Purnomo Yusgiantoro, MSc., MA., Ph.D, menerima kunjungan kehormatan Menteri Pertahanan Amerika Serikat H.E. Robert Gates, Kamis (22/7) di kantor Kementerian Pertahanan RI, Jakarta. Kunjungan kali ini dilakukan dalam rangka mempererat dan meningkatkan hubungan bilateral kedua negara khususnya kerjasama di bidang pertahanan.

Kunjungan Menhan AS ke Indonesia tersebut dilaksanakan selama dua hari dan besok direncanakan meninggalkan Jakarta.. Selain kunjungan kepada Menhan RI, sebelumnya Menhan AS juga melakukan kunjungan kehormatan kepada Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono.

Dalam kunjungannya di Kemhan RI, Menhan AS diterima oleh Menhan RI melalui Upacara jajar kehormatan di Halaman depan kantor Kemhan RI. Turut mendampingi Menhan antara lain Wamenhan RI Letjen TNI Sjafrie Sjamsoeddin, Panglima TNI, Jenderal TNI Djoko Santoso, Sekjen Kemhan RI Marsdya TNI Eris Herryanto dan sejumlah pejabat eselon I Kemhan RI.

Sementara itu, Menhan AS dalam kunjungannya didampingi Duta Besar Amerika Serikat, H. E. Cameron Hume, Sen. Military Asistant VADM Joe Kernan, Ass. Sec. of Defence Hon. Wallace Gregson, Ass. Sec. of Defence Hon Geoff Morell, Deputy Ass. Sec. of Defence, Robert Scher, Indonesia Country Director Kelly Huang dan sejumlah pejabat senior Departemen Pertahanan AS.

Agenda pertemuan kedua Menhan tersebut, akan membicarakan beberapa hal terkait dengan upaya peningkatan kerjasama di bidang pertahanan kedua negara, meliputi kerjasama di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi pertahanan, pertukaran personel, latihan bersama, saling kunjung dan saling tukar informasi serta bentuk - bentuk kerjasama lainnya yang berdasarkan prinsip kesetaraan dan kepentingan bersama kedua negara.

Sebelumnya pada tanggal 10 Juni 2010, Kemhan RI dan Dephan AS telah sepakat untuk menegaskan kembali kerjasama di bawah kerangka “the Comprehensive Partnership”. Kesepakatan tersebut tertuang dalam Pengaturan kerangka kerjasama tentang kegiatan-kegiatan kerjasama dalam bidang pertahanan antara Kemhan RI dengan Dephan AS, yang ditandatangi antara pihak Indonesia yang diwakili Dirjen Strahan Kemhan RI Mayjen TNI Syarifudin Tippe, S.IP., M.Si dengan pihak Amerika Serikat yaitu Wakil Asisten Sekretaris Pertahanan Untuk Asia Selatan dan Tenggara Robert M. Scher.

RI - AS wujudkan kerjasama komprehensif

Seorang instruktur dari US Navy Seals (kiri), menyaksikan sejumlah anggota Komando Pasukan Katak (Kopaska) Koarmatim, saat melakukan parameter tempur Close Qurter Combat (CQC), di lingkungan Bandara Juanda lama Surabaya, Kamis (22/7). Kegiatan CQC tersebut, merupakan latihan bersama Flash Iron 10 - 02 JCET antara Kopaska TNI AL dan US Navy Seals tersebut, untuk menciptakan kemampuan profesional untuk merencanakan dan melaksanakan protap kesiapsiagaan operasional tempur. (Foto: ANTARA/Eric Ireng/pd/10)

Usai melaksanakan pertemuannya dengan Menhan Roberts Gates, Menhan Purnomo Yusgiantoro mengatakan, Pemerintah Amerika dan Pemeritah Indonesia telah sepakat untuk merefleksikan dan mewujudkan kerjasama yang komprehensif khusus dibidang pertahanan berdasarkan krangka US-Indonesia Comprehensif Partnership.

Menhan Purnomo Yusgiantoro, menjelaskan terdapat beberapa hal kerjasama pertahanan yang dibahas dan ditekankan untuk terus ditingkatkan. Salah satunya adalah Proyek Pengembangan Kapastias tentang Keamanan Maritim dan Peace Keeping Operation. Nantinya diharapkan pemerintah US dalam hal ini Departemen Pertahanan AS, akan bisa mendukung demi aspek Capacity Building bagi pasukan misi perdamaian yang dimiliki oleh TNI yang dari waktu ke waktu terus ditingkatkan.

Demikian halnya dengan masalah Humanitarian Assistance juga disampaikan kepada Menhan AS bahwa Indonesia kini tengah membangun fasilitas peace keeping center untuk melatih personel TNI untuk dilibatkan pada misi perdamaaian dan misi bantuan kemanusian.

Lebih lanjut Menhan mengungkapkan didalam pertemuannya dengan Menhan Robert Gates telah dibahas juga kerjasama industri pertahanan. Diharapkan kedua negara bisa saling mendukung dalam mewujudkan pengembangan industri pertahanan dalam hal pengadaan logistik dan persediaan peralatan militer.

Menhan Purnomo juga menyampaikan, pada kesempatan pertemuanya dengan Menhan AS juga digunakan untuk membahas kerjasama di bidang pendidikan melalui lembaga pendidikan National Defence University. Dijelaskan Menhan, kerjasama ini nantinya bukan hanya akan diarahkan kepada pertukaran siswa dengan gelar S2, melainkan pertukaran tenaga pengajar atau instruktur.


Kerjasama Militer lainnya yang juga turut dibahas pada pertemuan tersebut, salah satunya adalah bidang Counter Terorism (Penanggulangan Terorisme) dan kerjasama military intelegence yang sepakat untuk terus ditingkatkan. Terkait masalah Counter terrorism, Pemerintah AS memberikan apresiasinya terhadap langkah-langkah Pemerintah Indonesia untuk menindak setiap aksi teror yang ada di Indonesia.

Terkait perkembangan keamanan di wilayah Laut Cina Selatan, kedua pihak juga sepakat untuk menjadikan Laut Cina Selatan sebagai suatu jalur didalam Alur Laut Kepulauan Indonesia yang bebas dari ancaman dan hambatan yang akan timbul.

Pengaturan kerangka kerjasama tersebut dimaksudkan untuk menggabungkan kegiatan-kegiatan kerjasama dalam bidang pertahanan yang telah terbentuk, atas dasar prinsip-prinsip saling menghargai, percaya, dan saling menguntungkan.

DMC

South Africa Purchases Raytheon Paveway™ Laser-Guided Bombs


22 July 2010, FARNBOROUGH, England -- The South African Department of Defence awarded Raytheon Company (NYSE: RTN) a contract for Paveway II laser-guided bombs.

Raytheon will provide the South African military with LGB computer control groups and air foil groups that transform "dumb" bombs into precision-guided munitions for operational test and evaluation on South Africa's Gripen fighter aircraft.

ARMSCOR awarded a contract on behalf of the South African Air Force for the procurement of LGB bomb kits. ARMSCOR, the Armaments Corporation of South Africa, is the officially appointed acquisition organization for the South African DoD.

The direct commercial sale was negotiated with the assistance of South Africa's ATLANTIS Corporation and calls for Raytheon to begin delivery in 2011. In addition to the weapons, Raytheon will provide air- and ground-crew training.

"The combat-proven Paveway family of weapons is integrated on more than 22 aircraft and serves 41 nations around the globe, making this weapon the ideal choice for the South African warfighter," said Harry Schulte, vice president of Raytheon's Air Warfare Systems product line. "Raytheon is the sole provider of the Paveway family of weapons and is committed to providing the warfighter with a reliable direct-attack weapon at a cost-effective price."

Raytheon Company, with 2009 sales of $25 billion, is a technology and innovation leader specializing in defense, homeland security and other government markets throughout the world. With a history of innovation spanning 88 years, Raytheon provides state-of-the-art electronics, mission systems integration and other capabilities in the areas of sensing; effects; and command, control, communications and intelligence systems, as well as a broad range of mission support services. With headquarters in Waltham, Mass., Raytheon employs 75,000 people worldwide.

Raytheon Company

Eurofighter Typhoon: Air Forces take delivery of a latest technology Helmet Mounted Symbology System


22 July 2010 -- In July 2010 the UK Royal Air Force, Spanish Air Force, Italian Air Force and the German Luftwaffe have begun taking delivery of the most advanced Helmet Mounted Symbology System (HMSS) which will form a key component of their Eurofighter Typhoon weapon systems.

The HMSS significantly improves tactical performance for Eurofighter pilots, by providing essential flight and weapon aiming information through line of sight imagery. Information imagery includes aircraft’s flight parameters, weapons status and aiming all projected on the HEA (Helmet Equipment Assembly) visor, thereby enabling the pilot to simultaneously look out in any direction (head out) and have all required flight and weapon aiming information always in his field of vision.

Together the Typhoon Helmet and HMSS provide world leading capabilities, giving the pilot, in conjunction with the rest of the Typhoon Human Machine Interface, unrivalled situational awareness whether “head in” or “head out”.

The HMSS passive and stealthy sensor system, developed and manufactured by BAE Systems, provides the Eurofighter pilot with significant operational advantages by reducing pilot workload and increasing the weapon envelope in combat situations. The Eurofighter Pilot will be able to instantly designate targets with full head movement, reducing the need for in-cockpit switch selection and aircraft manoeuvring. This exploits the full potential of high off-boresight missiles such as IRIS-T and ASRAAM which can now be deployed without the need to turn the aircraft on to the target.

As well as providing non-avionic type helmet essential safety characteristics of pilot life support and communications functions, the HMSS has full integration with all Eurofighter attack and navigation systems. The new helmet can be used throughout the full aircraft envelope (up to 9g) for both air-to-air and air-to-ground day / night missions. Ongoing weapon system capabilities including additional air-to-ground features will be released next year with the first already contracted batch of the Eurofighter enhancements programme. The new helmet and HMSS allow for ongoing development and enhancement such as increased night vision capabilities.

The HMSS is manufactured from carbon fibre and at under 2 kg its weight is similar to other contemporary non-HMSS helmets. Its modular design incorporates a pilot personal “inner” helmet, which fits into the standard “outer” avionic HMMS. This design allows both personal comfort and reduced ownership costs through the flexibility of an outer interchangeable HMSS. Ejection safety characteristics are built into the design.

The new helmet and HMSS has be in action during the Farnborough Air Show with BAE Systems test pilot Nat Makepeace wearing it during his daily air display.

Eurofighter