Saturday, July 25, 2009

Kapal Selam Kelas Graney Kedua Dibangun

Kapal selam serang bertenaga nuklir kelas Yasen (Graney) Project 885 yang dibuat di galangan kapal Severodvinsk. (Foto: globalsecurity.org)

25 Juli 2009 -- Konstruksi kapal selam serang bertenaga nuklir kelas Yasen (Graney) Project 885 kedua dimulai pada Jumat (24/7) di galangan kapal Sevmash, bagian Utara Rusia.

Kapal selam kedua akan dilengkapi sistem elektronik dan kontrol penembakan yang telah diperbaiki, serta dibuat dengan kompenen dan material eksklusif buatan Rusia.

Kapal selam nuklir Graney akan dipersenjatai dengan 24 rudal jelajah, termasuk 3M51 Alfa, SS-NX-26 Oniks atau SS-N-21 Granat/Sampson. Kapal selam dilengkapi juga delapan tabung torpedo, ranjau dan rudal anti kapal permukaan seperti SS-N-16 Stallion.

Kapal selam pertama dibangun di galangan kapal Severodvisk, lunas pertama diletakkan 1992, dan dijadwalkan bergabung dengan Angkatan Laut Rusia pada 2010 atau awal 2011 setelah lama tertunda karena alasan finansial.

KASAL Rusia Laksamana Vladimir Vysotsky mengatakan pada Juli 2008, konstruksi generasi baru kapal selam bertenaga nuklir rudal balistik dan serang merupakan prioritas utama untuk AL Rusia.

Dibawah program pembelian senjata Rusia untuk 2007 - 2015, AL diharapkan menerima sekurang-kurangnya lima kapal selam bertenaga nuklir strategis kelas Borey Project 955 dengan rudal balistik baru Bulava, 2 kapal selam serang nuklir kelas Yasen Project 885.

RIA Novosti/@beritahankam

Lombak Menembak Versi BISAM

24 Juli 2009, Surabaya -- Sejumlah prajurit Korps Marinir mengikuti Lomba Menembak versi BISAM ( Brunei International Skill At Meeting ) di Bumi Marinir Karangpilang Surabaya, Jumat (24/7). Lomba menembak yang diikuti oleh sembilan tim dari Komando Pelaksana dijajaran Korps Marinir dari Surabaya, Jakarta dan Lampung tersebut, bertujuan untuk mengukur kemampuan dan ketrampilan menembak versi BISAM pada prajurit Korps Marinir, sesuai standart kemampuan yang dipersyaratkan.

(Foto: ANTARA/Serda Mar Kuwadi/EI/HO/ED/pd/09)

(Foto: ANTARA/Serda Mar Kuwadi/EI/HO/ED/pd/09)

Venezuela Akan Borong MBT T-90

MBT T-90. (Foto: fofanov.armor.kiev.ua)

25 Juli 2009 -- Presiden Venezuela Hugo Chavez mengatakan Venezuela akan membeli lebih banyak tank sekurang-kurangnya dua kali lipat dari jumlah yang dimiliki Angkatan Bersenjata Venezuela saat ini, saat wawancara dengan stasiun televisi nasional, Kamis (23/7).

Pemerintah Venezuela merencanakan memperkuat pertahanan Venezuela di darat, laut dan udara.

Pengumuman presiden tidak lama setelah Kolombia negara tetangga Venezuela, menawarkan akomodasi kepada pasukan Amerika Serikat di pangkalan udara dan laut milik AB Kolombia. Menurut Chavez hal ini merupakan ancaman serius keamanan nasional Venezuela.

Angkatan Darat Venezuela memiliki 80 MBT tua buatan Perancis AMX-30 dan beberapa lusin tank ringan buatan Perancis AMX-13C.

Chaves menegaskan Caracas dan Moskow sedang melakukan pembicaraan rencana pembelian MBT T-90 disamping peralatan militer lainnya.

Venezuela telah membelanjakan jutaan dolar untuk memborong senjata buatan Rusia, termasuk pesawat tempur Sukhoi, helikopter dan senapan serbu Kalashnikov antara 2005 - 2007.

RIA Novosti/@beritahankam

Serangan Lewat Pesawat

Menara kembar WTC diserang oleh pesawat komersial yang sebelumnya dibajak.

25 Juli 2009 -- Ini peringatan bagi aparat keamanan terutama petugas bandara. Dari sejumlah dokumen yang ditemukan polisi dalam beberapa penggerebekan sebelum peledakan JW Marriott, ternyata ada rencana teror menggunakan pesawat terbang. Ya, pesawat terbang se-perti serangan World Trade Centre di New York Amerika Serikat 11 September 2001.

”Ada yang kami sita saat penggerebegan di Banjarmasin dan Cilacap. Juga berdasar pengakuan yang sudah kami tangkap,” kata sumber JPNN di lingkungan Mabes Polri kemarin. Rencana itu bahkan digambar dan dibuat sketsanya. Dalam sebuah dokumen yang disita di Banjarmasin 9 Mei 2009, terungkap skenario serangan membajak pesawat dan menabrakkannya sebagai serangan bunuh diri ke gedung tinggi di Jakarta. Saat itu, Densus 88 berhasil menangkap Kasiman Marindra alias Usamah alias Abu Zar alias Salim alias Udin. ”Dari pengakuan tersangka selama interogasi, ada rencana untuk mendekati dan merekrut krew pesawat termasuk mencari pilot,” ujar sumber itu.

Selain mengingatkan pada tragedi WTC, plot pembajakan pesawat seperti yang direncanakan itu juga pernah dilakukan oleh Jamaah Imran pada pesawat Garuda DC-09 di Don Muang, Thailand pada tahun 1981. Pembajak saat itu berhasil dilumpuhkan oleh Satgultor Kopassus dibawah pimpinan Benny Moerdani dan Sintong Panjaitan. Dalam dokumen yang sekarang diamankan Densus 88 itu, tidak ada keterangan tentang kapan dan dimana rencana serangan akan dilakukan. ”Masih susah ditanya,” kata sumber itu menjelaskan tentang sikap keras Abu Zar. Selain serangan pesawat, ada juga plot serangan terhadap lokasi sekitar Istana Negara. Rencana teroris akan menggunakan bahan peledak seperti bom tupperware yang sama seperti yang sudah disita di Palembang 2008. ”Ada gambar bom Tupperware di sketsa yang ditemukan,” kata sumber itu.

Juga, ada rencana menembak presiden dari jarak jauh. Pelatihan bahkan sudah dilakukan di Banjarmasin. Alasannya, pemerintahan sekarang dianggap pemerintahan thaghut yang wajib diperangi. Sedangkan di Cilacap, saat menangkap Saefudin Zuhri, polisi menyita sketsa serangan terhadap kedutaan asing Australia dan Amerika Serikat dan hotel. ”Ada gambar sketsa gambar menyerupai bangunan hotel. Namun tidak ada nama hotel. Hanya tulisan hotel itu digaris bawah,” katanya.

Soal rencana serangan terhadap armada pesawat terbang itu tampaknya sudah sampai langsung ke telinga presiden. Saat meresmikan kantor baru PT Garuda Indoensia Kamis lalu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memerintahkan semua jajaran pemerintah, BUMN, dan swasta untuk meningkatkan kewaspadaan dengan tidak berkompromi dengan tindakan keamanan. Prosedur keamanan harus dijalankan tanpa ada toleransi untuk mencegah ancaman terorisme.

23 Juli 2009, Tangerang -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (kiri) didampingi Dirut Garuda Indonesia, Emirsyah Satar (2kiri) dan Menteri BUMN Sofyan Djalil (3kiri) melihat replika pesawat Boeing B-737-800 NG saat peresmian penggunaan gedung baru "Garuda Indonesia Management Building" di kawasan Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (23/7). Kepala Negara juga meresmikan pemakaian Garuda "Corporate Identity Brand Refresh" dan penggunaan dua pesawat jenis baru Airbus A330-200 dan Boeing B-737-800 NG yang memiliki fasilitas hiburan audio dan video yang canggih. (Foto: ANTARA/Audy Alwi/nz/09)

Khusus untuk perusahaan penerbangan, SBY juga meminta semua prosedur keamanan ketat tetap dilaksanakan. ”Jangan karena ada ancaman terorisme baru kita sibuk. Sepanjang masa, harus ada langkah-langkah konkret di dalam menjalankan SOP, dan juga langkah-langkah pencegahan,” kata SBY. Prosedur keamanan ketat juga harus dilakukan di semua tempat. ”Bukan hanya yang lewat security door, tapi juga lorong karyawan, tempat katering, semua mesti dicek dan diyakini semuanya steril. Semua,” ujar Presiden.

SBY mengatakan, dirinya kerap mengkritik sistem keamanan yang longgar. ”Kadang-kadang dianggap sudah kenal, karyawan di situ, tidak mencurigakan, lalu tidak diperiksa dengan seksama. Siapapun, harus diperiksa dengan seksama,” ujarnya. Sejak terjadi peledakan bom di Mega Kuningan akhir pekan lalu, pengamanan di Istana juga lebih ketat. Biasanya, pemeriksaan baru melalui pemindai logam dilakukan di ruang kaca, akses masuk dari Sekretariat Negara ke Istana bagi tamu. Namun beberapa hari terakhir, pejalan kaki yang masuk gerbang Sekretariat Negara sudah langsung diperiksa secara manual.

Akses masuk bagi pegawai juga lebih ketat. Saat wartawan dan pegawai biro pers masuk ke pintu Jl. Veteran (pintu masuk khusus pegawai atau pejabat) dengan menggunakan mobil rumah tangga kepresidenan, tetap harus diperiksa satu per satu dengan pemindai logam. Padahal, biasanya pemeriksaan ketat hanya dilakukan terhadap mobil. Usai salat Jumat di Mabes Polri, Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri menjelaskan polisi sedang adu cepat dengan teroris. ”Mereka punya pola, kita punya pola,” katanya membantah anggapan polisi kecolongan. Soal plot serangan teroris, BHD membenarkan Densus 88 sudah menyita berbagai alat bukti dan dokumen. ”Di Banjarmasin operasi sejak 5 Mei, pada 9 mei kita tangkap Kasiman Marindra alias Usamah alias Abu Zar alias Salim alias Udin,” kata BHD.

Kapolri menambakan, Abu Zar memang merencanakan aksi di berbagai tempat. ”Kita temukan CD, ada foto-foto juga. Termasuk yang ditunjukkan bapak presiden. Sebab menurut pengakuannya bapak presiden dianggap pemerintahan yang thaghut. Itu diakui oleh yang bersangkutan,” kata BHD. Mantan Kabareskrim itu menjelaskan, sebelum menangkap Abu Zar, operasi Densus 88 juga beberapa kali dilakukan di berbagai kota. Misalnya Wonosobo pada 2006, lalu penggagalan pengiriman bahan peledak TNT 10 Kg di Jogjakarta 2007, lalu penangkapan perakit bom Tupperware di Palembang 2008, penangkapan di Plumpang, Kepala Gading Oktober 2008. ”Kita juga berhasil menangkap jaringan Singapura, Hsn yang sembunyi di Malang dan Abdul Samad di Lampung,” kata Kapolri.

Usai menangkap Saefuddin Zuhri, rekan satu angkatan Ali Imron di Afghanistan, polisi mulai mendapat titik terang. ”Dari Z kita ke Brd yang merupakan mertua buronan kita. Di sana ada bom yang ditemukan sama dengan yang meledak di Marriott dan sama dengan yang belum meledak,” kata BHD.

Kapolri meminta semua pihak bersabar sembari polisi bekerja keras. ”Doakan kami. Doakan anak-anak saya di lapangan yang tak pernah istirahat. Insya Allah, Insya Allah,” katanya. Jenderal kelahiran Bogor itu kembali mengingatkan agar semua prosedur keamanan ditaati. ”Dalam kondisi apapun tidak boleh ada under estimate. Bahkan anggota masuk ke Mabes Polri pun harus dicek jangan lengah. Wartawan juga harus dicek tasnya,” katanya.

BATAM POS

Lanud Tarakan Senin Resmi Dioperasikan

Kas Koopsau I Masma TNI Benyamin Dandel, S.IP bersama Wakil Wali Kota Tarakan, Tamrin AD beserta sejumlah pejabat sedang meninjau lokasi pembangunan Lanud Tarakan. (Foto : Pen Koopsau II/2008)

25 Juli 2009, Jakarta -- Pangkalan Udara (Lanud) Tarakan tipe C di Kalimantan Timur resmi akan dioperasikan, Senin (27/7) mendatang. Dengan demikian, jumlah keseluruhan Lanud di wilayah Komando Operasi TNI Angkatan Udara (Koopsau) II sebanyak 20 Lanud, tiga di antaranya adalah Pangkalan Induk masing-masing berada di Makassar, Madiun, dan Malang.

Hal ini diungkap Panglima Komando Operasi TNI AU, Marsekal Muda (Marsda) Yushan Sayuti saat dikonfirmasi di Makassar, Jumat sore (24/7) via ponselnya.

Dijelaskan, pesawat tempur dan pesawat pengintai mempunyai kemampuan jarak jangkau untuk melaksanakan operasi sehingga perlu membentuk pangkalan udara (Lanud) yang tepat berada di garis depan. Pasalnya, salah satu yang menjadi fokus pengawasan dan pengamanan adalah wilayah di perbatasan antara Indonesia dengan Malaysia. Dengan demikian, daya jangkau pesawat tempur dan pesawat pengintai memiliki waktu cukup lama beroperasi.

Kata Yushan, sebelumnya operasi TNI AU bergerak dari Lanud Balikpapan. Namun, karena dari Tarakan dari segi jarak lebih dekat dan efektif, maka selanjutnya operasi dialihkan ke wilayah Tarakan dengan memanfaatkan run way bandara penerbangan sipil yakni bandara Juata.

"Sebenarnya tahun 2006 lalu kita telah menerima Surat Keputusan dari kepala staf Angkatan Udara tentang pembentukan Lanud Tarakan Type C sehingga tidak menumpang lagi di penerbangan sipil namun karena sarananya belum cukup pengoperasiannya pun tertunda. Namun Senin nanti dibuka dan saya sendiri yang resmikan Lanud Tarakan ini," jelas Yushan.

Ditanya soal Alat Utama Sistem Persenjataan (alutsista), Panglima Koopsau II ini menjelaskan, alutsista tetap berada di pangkalan induk. Namun jika melaksanakan operasi di wilayah Kalimantan Timur, alutsista akan digerakkan ke Lanud Tarakan.

JURNAL NASIONAL

Kadispenal: Pesawat TNI AU U-612 Hanya Gagal Take Off di Juanda Surabaya

Cassa C-212 U-612. (Foto: Gunawan Mashar)

24 Juli 2009 -- Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI Iskandar Sitompul, S.E., menjelaskan bahwa Pesawat TNI AL jenis Cassa U-612 yang sedang mendukung latihan terjun Pasukan Marinir hanya gagal take off di Bandar Udara Juanda, Surabaya, Jum’at (24/7) pukul 09.45 Wib karena ada salah satu indikator pesawat mengalami gangguan ringan.

“Suatu tindakan yang benar diambil oleh Pilot karena sudah sesuai dengan Standard Operational Procedure (SOP) penerbangan untuk mengurangi resiko yang lebih besar,” tegas Kadispenal seusai mengikuti pertandingan tenis lapangan dalam rangka kejuaraan Panglima TNI tahun 2009 di lapangan tenis Mabes TNI AU, Jum’at (24/7).

Menurut Laksma TNI Iskandar Sitompul, S.E., bahwa pesawat TNI AL yang diawaki oleh pilot Kapten Laut (P) Winardi, Co-Pilot Kapten Laut (P/W) Eny Ambarwati dan mekanik Serda Mes Anshori tersebut, sedang mengangkut 14 siswa penerjun Marinir.

Seluruh crew dan penumpang pesawat tersebut dalam keadaan baik, termasuk pesawat tidak ada kerusakan dan melanjutkan latihan penerjunan sorti ketiga atau sorti terakhir sesuai yang direncanakan. Sementara Bandara Udara Juanda, Surabaya tetap operasional seperti biasa.

Cassa 212 dengan nomor lambung U-612 tersebut merupakan pesawat produksi PT Dirgantara Indonesia pada tahun 1983 dengan memiliki panjang 15,154 meter dan lebar 19 meter dengan bobot maksimal 7.450 kg, mampu mencapai ketinggian sampai dengan 20.000 kaki dan telah dioperasionalkan oleh TNI Angkatan Laut sejak 6 April 1984.

DISPENAL

Friday, July 24, 2009

Cassa TNI AL Sudah Diperbaiki

Cassa C-212. (Foto: Gunawan Mashar)

24 Juli 2009, Jakarta -- TNI AL menyatakan bahwa pesawat Cassa 212 miliknya yang sempat mengalami masalah saat mendarat di Bandara Juanda Surabaya, Jawa Timur, sudah diperbaiki dan bisa dioperasikan kembali.

Juru bicara TNI AL Laksamana Pertama TNI Iskandar Sitompul di Jakarta Jumat mengatakan, pesawat yang digunakan untuk misi latihan terjun taruda marinir itu selesai diperbaiki di hanggar Skadud 800 Pangkalan Udara TNI AL (Lanudal) Juanda, Surabaya.

Pesawat Casa itu tinggal landas hari ini pukul 09.00 WIB dan menerjunkan sejumlah taruna, namun saat mendarat pukul 09.45 WIB ada masalah pada salah satu mesinnya sehingga pesawat terputar atau berayun ke arah berlawanan hingga ke luar landasan.

"Tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu dan hanya mengakibatkan penutupan bandara Juanda selama beberapa menit, dan pesawat langsung diperbaiki dan kini telah dapat dioperasikan lagi," katanya.

TNI AL pernah memiliki kekuatan udara yang terbilang besar, kuat, dan profesional. Kekuatan penerbangan Angkatan Laut mencapai puncaknya pada era 1960-an ketika pesawat Fairey AS-4, Gannet, IL-28 Beagle, UF-Albartos dan Helikopter Mi-4, memperkaya kehadiran Penerbangan Angkatan Laut.

Pada masa itu telah ada tujuh Skadron, yaitu Skadron 100 Anti Kapal Selam (Gannet), Skuadron l200 VIP (Grand Commander 500), Skadron 300 angkut taktis (Albatros), Skadron 400 Pendaratan Vertikal (Mi-4), Skadron 500 Pembom Torpedo (IL-28), Skuadron 600 Transport (C-47), dan Skadron 900 perawatan.

Dalam kondisi keuangan negara yang terbatas beberapa tahun terakhir, Penerbangan Angkatan Laut hanya diperkuat empat skadron yaitu Skadron 200 Latih, Skadron 400 Helikopter, Skadron 600 Angkut, Skadron 800 Intai Maritim.

Saat ini Penerbangan TNI Angkatan Laut memiliki 72 buah pesawat udara dengan berbagai jenis.

ANTARA News

AS dan Australia Tawarkan Bantuan Ungkap Bom Kuningan

Anggota unit identifikasi Inafis Mabes Polri melakukan pemetaan tiga dimensi di jalan antara hotel JW Marriot dan Ritz-Charlton, Kuningan, Jakarta, Jumat (24/7). Polri masih melakukan penyelidikan intensif di kawasan itu untuk menguak kejadian yang menewaskan sembilan orang tersebut. (Foto: ANTARA/Fanny Octavianus/Koz/nz/09)

24 Juli 2009, Jakarta -- Pemerintah Amerika Serikat (AS) dan Australia menawarkan bantuan pengungkapan kasus ledakan bom di Hotel JW Marriott dan Ritz-Carlton yang berada di kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (17/7) lalu.

Juru Bicara Departemen Luar Negeri Teuku Faizasyah di Jakarta, Jumat, mengatakan, kedua negara tersebut telah mengajukan penawaran resmi ke pemerintah Indonesia.

"Penawaran telah diterima dan langsung kami teruskan pada pihak Polri. Selanjutnya keputusan di tangan mereka," katanya saat dikonfirmasi.

Menurut dia, tawaran pemerintah Amerika Serikat yang diajukan adalah pemberian database jaringan teroris yang selama ini dimiliki, serta database DNA jaringan teroris internasional.

Sedangkan pemerintah Australia, kata dia, menawarkan bantuan keahlian dalam mengidentifikasi rekaman CCTV. Dalam kasus ini rekaman CCTV diharapkan sangat membantu dalam pengungkapan pelaku pemboman.

"Yang jelas semuanya telah kami sampaikan ke Polri untuk ditindak lanjuti," katanya menegaskan.

Kasus bom yang terjadi di dua hotel di wilayah Mega Kuningan, Jumat (17/7) sekitar pukul 07:45 WIB mengakibatkan sembilan orang meninggal dunia yang didominasi warga negara asing (WNA).

Ledakan bom juga mengakibatkan puluhan orang mengalami luka-luka dan harus menjalani perawatan di beberapa rumah sakit di antaranya Rumah Sakit Jakarta, Rumah Sakit Metropolitan Medical Centre (MMC) dan Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSSP).

Ditanya soal travel warning setelah ledakan bom Kuningan, Teuku Faizasyah menjelaskan, hingga saat ini tidak ada negara yang melarang warganya untuk berkunjung ke Indonesia.

ANTARA News

Uji Pelayaran Nerpa Sesuai Jadwal

Kapal selam bertenaga nuklir kelas Akula. (Foto: wired.com)

24 Juli 2009 -- Kapal selam bertenaga nuklir kelas Akula II Nerpa K-152 melakukan pengujian pelayaran terakhir di Laut Jepang mulai Jumat (10/7), tanpa menyebutkan secara spesifik pengujian akan berakhir menurut sumber di galangan kapal Amur.

Menurut pejabat teras di kantor Departemen Pertahanan, uji coba akan memakan waktu lebih kurang dua minggu.

Sebelum melakukan uji pelayaran kapal selam diperbaiki secara ekstensif. Kapal selam ini sebelumnya mengalami kecelakaan di Laut Jepang pada 8 November 2008 saat sedang uji pelayaran.

Insiden ini merenggut 20 jiwa, 3 orang awak kapal selam dan 17 orang pekerja. Penyebab kecelakaan disebabkan para korban terlalu banyak menghirup gas Freon, yang lepas karena kesalahan seorang awak kapal memasukan data temperatur. Gas Freon memenuhi ruang tidur, korban tewas saat kejadian sedang terlelap tidur. Saat insiden terjadi kapal selam mengangkut 208 orang, diantaranya 81 awak kapal selam.

Biaya perbaikan kapal selam diperkirakan 1,9 milyar rubel (60 juta dolar), kapal selam dinyatakan laik melakukan perngujian pelayaran terakhir sebelum diserahkan ke Angkatan Laut dan kemudian disewakan ke AL India akhir 2009. AL India akan memberinama INS Chakra, sebelumnya AL India pernah menyewa kapal selam nuklir kelas Charlie dari Rusia.

India telah membayar 650 juta dolar untuk biaya sewa selama 10 tahun kapal selam. Kapal selam Akula II berbobot 12000 ton, tersenyap dan paling mematikan dari seluruh kapal selam bertenaga nuklir serang Rusia.

Insiden Salah Tembak

Sebuah roket dummy yang diluncurkan kapal perang anti kapal selam berukuran kecil di Timur Jauh mendarat di halaman bangunan apartemen di Vladivostok, ujar juru bicara Armada Pasifik Rusia Kapten Roman Martov, Jumat (24/7).

Dilaporkan tidak ada korban dan kerusakan dalam insiden ini.

Insiden serupa terjadi di Barat Laut pada akhir Mei, ketika kapal anti selam dari Armada Baltik menembakkan kanon AK-630 30 mm saat latihan penembakan mengenai sebuah peternakan.

Tidak ada yang terluka atau meninggal pada insiden ini, tetapi beberapa bagian bangunan peternakan rusak.

RIA Novosti
/@beritahankam

Dengan 29 Jam Terbang Lulus Terbang Solo F-16

Komandan Lanud Iswahjudi memecah telor diatas kepala Lettu Pnb Anwar Sofi sebagai tanda lulus terbang solo menggunakan pesawat F-16/Fighting Falcon di Skadron Udara 3 dan disaksikan oleh pejabat Lanud Iswahjudi, Kamis, (23/7).

24 Juli 2009, Madiun -- Tanggal 23 Juli 2009 merupakan hari bersejarah bagi Lettu Pnb Anwar Sofi, karena di hari tersebut lettu Pnb Anwar telah dinyatakan lulus terbang solo dengan menggunakan pesawat F-16/Fighting Falcon yang ditandai dengan pemecahan telor diatas kepala dan penyiraman air kembang di Skadron Udara 3 Lanud Iswahjudi, Kamis (23/7).

Lettu Pnb Anwar Sofi yang lahir di kota Malang 25 tahun yang lalu adalah putra pasangan Ahmad Sugianto dengan Asli Nuruniah yang berprofesi sebagai guru merupakan lulusan AAU tahun 2005, Sekbang angkatan 74 tahun 2007, berhasil lulus terbang solo dengan menggunakan pesawat F-16 dengan nomor registrasi TS-1601.

Terbang solo melaksanakan General Flying (GF) dan Instrument Flying (IF)dilaksanakan pada ketinggian di atas15.000 feet dengan kecepatan 250 s.d 400 knots di Trainning Area Lanud Iswahjudi. Terbang solo pertama kali dikawal langsung oleh Komandan Skadron Udara 3 Letkol Pnb Fajar Adriyanto dengan menggunakan pesawat yang berbeda.

F-16 dari Skadron Udara 3. (Foto: TNI AU)

Sebelum dinyatakan lulus terbang solo dengan menggunakan pesawat F-16 , Lettu Pnb Anwar melaksanakan proses transisi F-16 dengan mengantongi 29 jam terbang. Lettu Pnb Anwar Sofi pernah menempuh pendidikan (Sekbang) di Amerika selama satu tahun. Dengan berhasilnya lulus terbang solo, Lettu Pnb Anwar mengantongi 450 jam terbang dengan menggunakan berbagai jenis pesawat diantaranya AS-202 Bravo, T-34 Charlie, T6 II (yang ditempuh di Amerika) dan F-16/Fighting Falcon.

Komandan Lanud Iswahjudi Marsma TNI Bambang Samoedro, S.Sos, mengatakan, bahwa lulus tarbang solo merupakan awal karier bagi Lettu Pnb Anwar Sofi, di Skadron Udara 3. Selanjutnya Danlanud menegaskan agar terus belajar dan bertanya kepada para senior dan juga kepada ground crew guna memperkaya pengetahuan sebagai bekal untuk mengoperasionalkan pesawat F-16/Fighting Falcon.

PENTAK LANUD ISWAHJUDI

Operasi Keamanan Laut Koarmatim

KRI Teluk Sangkulirang-542.

24 Juli 2009 -- Kapal ikan KM. Varia Tuna dengan muatan 60 ton ikan jenis campuran diperiksa Kapal Perang TNI Angkatan Laut KRI Teluk Sangkulirang (TSR)-542 dari jajaran unsur Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) nyang sedang melaksanakan patroli keamanan laut disekitar laut Arafuru, kemarin lusa, Rabu (22/7).

Kapal ikan yang diperiksa tersebut memiliki bobot 162 GT (grs ton) dan di Nahkodai oleh Frangky A Mende. Kapal ikan berbendera Indonesia itu diawaki25 ABK (Anak Buah Kapal), terdiri 23 orang WNI, 1 orang China dan 1 orang warga Negara Taiwan.

Menurut keterangan Komandan KRI TSR-542 Mayor Laut (P) Dwi Prasetyo, setelah dilakukan pemeriksaan kapal ikan tersebut diijinkan untuk melanjutkan pelayaran. Karena dalam pemeriksaan tidak diketemukan adanya tindak pelanggaran hukum di laut. Semua surat dan dokumen lengkap.

KRI Badik-623 Periksa Kapal Muat 358 Batang Kayu Log

Kapal Perang TNI Angkatan Laut KRI Badik-623 dari jajaran unsure Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) yang sedang melaksanakan patroli keamanan laut disekitar laut Sulawesi telah memeriksa kapal jenis Tug Boat TB. L. Satria/TK. Prasetya 2 dengan muatan 358 batang kayu log campuran, belum lama ini, Selasa (21/7).

Kapal yang diperiksa tersebut di Nahkodai Astani WNI, memiliki bobot 50 GT/634GT dengan jumlah ABK (Anak Buah Kapal) sebanyak 9 orang, semuanya warga Negara Indonesia.

“Setelah dilakukan pemeriksaan, kapal yang tujuannya ke Samarinda tersebut diijinkan untuk melanjutkan pelayaran. Dalam pemeriksaan tidak diketemukan adanya tindak pelanggaran hukum di laut, dan semua surat maupun dokumen lengkap,”kata Komandan KRI Badik-632 Mayor Laut (P) Yayan Sofyan ST.

KRI Teluk Cenderawasih-533 Periksa Kapal Muat 2 Ton Ikan

Kapal Perang TNI Angkatan Laut KRI Teluk Cendrawasih (TCW) dengan nomor lambung 533 dari jajaran unsur Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) yang sedang melaksanakan patroli keamanan laut di perairan Timur Indonesia telah memeriksa kapal ikan KM. Fak-Fak Jaya- II dengan muatan 2 Ton ikan jenis campuran, belum lama ini, Rabu (22/7).

Kapal ikan yang diperiksa disekitar sebelah utara laut Halmahera tersebut di Nahkodai Mulyadi WNI dan memiliki bobot 80 GT (gros ton). Kapal yang warna anjungan putih dan lambung biru itu diawaki 23 orang ABK (Anak Buah Kapal), semuanya warga Negara Indonesia.

“Setelah dilakukan pemeriksaan, kapal ikan tersebut diijinkan untuk melanjutkan pelayarannya kembali. Karena dalam pemeriksaan tidak diketemukan adanya pelanggaran hukum di laut. Semua surat maupun dokumen lengkap,” kata Komandan KRI TCW-533 Mayor Laut (P) Baroyo Eko Basuki menegaskan.

DISPENAL

Pesawat TNI AL Keluar Landasan Pacu Juanda


24 Juni 2009, Surabaya -- Sebuah pesawat jenis C-212 milik TNI AL yang sedang melakukan latihan sekitar pukul 10:00 WIB keluar landasan pacu Bandara Internasional Juanda, Surabaya, Jumat (24/7) kemudian masuk lapangan rumput saat mendarat.

Akibat peristiwa ini bandara ditutup sementara untuk penerbangan komersial mulai pukul 10.05 WIB. Dua penerbangan komersial maskapai penerbangan Lion Air dengan tujuan Banjarmasin, Kalimantan Selatan nomor penerbangan JT 312 jadwal keberangkatan 10.10 WIB dan tujuan Balikpapan, Kalimantan Timur JT362 pukul 10.25 WIB tertunda keberangkatannya.

Setelah pesawat ditarik dari landasan pacu, bandara kembali dibuka setelah ditutup sekitar 30 menit, kedua pesawat tersebut telah lepas landas sekitar pukul 10.59 WIB.

Penyebab tergelicirnya pesawat belum diketahui, pihak pengelola bandara menyerahkan sepenuhnya kepada pihak TNI AL.

Lahan Bandara Internasional Juanda milik TNI AL, selain digunakan untuk kepentingan sipil, juga digunakan sebagai pangkalan Pusat Penerbangan TNI AL (Puspernerbal) dimana tempat pesawat TNI AL berpangkalan.

Berbagai sumber @beritahankam

Thursday, July 23, 2009

Pelaku Pengebom Dijanjikan Bidadari di Surga


23 Juli 2009, Jakarta -- Noordin M Top yang diduga sebagai dalang berbagai peledakan di hotel JW Marritott dan Ritz Carlton, menjanjikan iming-iming masuk surga dan ditemani para bidadari, bila bersedian menjalankan aksi bom bunuh diri.

Salah satu calon pelaku bom bunuh diri, inisial 'ZA' yang ditangkap Densus 88 Polda Jawa Tengah mengaku siap menjalankan aksi bom bunuh diri setelah mendapat doktrin selama 8 tahun.

Inisial 'ZA' mulai direkrut sejak tahun 2001, dan tahun 2009 ini siap meledakan diri. "ZA mengaku telah dicuci otaknya dengan iming-iming masuk surga dan ditemani para bidadari," ujar Kepala Polisi Daerah Jawa Tengah, Irjen Pol. Alex Bambang Riatmojo.

Hal itu merupakan janji manis pimpinan teroris kepada seluruh calon pelaku bom bunuh diri yang lainnya.

Sebelumnya di Cilacap, inisial 'ZA' yang ditangkap Densus 88 Jawa Tengah karena diduga terlibat jaringan teroris binaan Noordin M Top, dan kawan-kawannya untuk melakukan aksi terorisme.

Bom di Kamar 1808 Harusnya Meledak Lebih Awal

Pintu masuk kamar 1808. (Foto: Courtesy MetroTV).

Pria yang diduga pelaku bom bunuh diri sempat menginap selama dua hari di kamar 1808 Hotel JW Marriott. Pelaku ternyata meninggalkan satu buah tas berisi bom yang siap meledak lebih awal dari yang diledakkan di lobi hotel.

"Yang 1808 ditinggal dalam keadaan aktif dan kemudian seharusnya lebih duluan dari yang meledak disitu (di lobi)," kata Kepala Bidang Penerangan Umum Mabes Polri, Komisaris Besar Polisi, Ketut Untung Yoga, dalam jumpa pers di Jakarta Media Crisis Center, Jakarta, Kamis 23 Juli 2009.

Menurut Untung Yoga, bom yang ditinggal di dalam kamar itu akan diledakkan lebih awal dari dua bom yang 'sukses' meledak. Hal itu diketahui dari parameter waktu pada bom yang diatur lebih awal.

"Itu menurut timer yang tertera disitu ya. Kalau menduga-duga, sepertinya iya (lebih dulu meledak)," kata mantan Kepala Divisi Humas Polda Metro Jaya ini.

Untung Yoga, bom yang meledak di lobi JW Marriott itu meledak pada pukul 07.47 WIB. Beberapa menit kemudian, barulah bom di Ritz Carlton meledak. Sebanyak sembilan orang tewas dan sedikitnya 53 orang luka-luka dalam ledakan Jumat, 17 Juli itu.

"Itu (bom di kamar 1808) ditinggal dalam keadaan aktif. Dalam rangkaian yang dibuat sendiri," kata dia. Bom yang ditinggal itu juga memiliki ciri dan komposisi yang sama, yakni Black Powder low explosive.

VIVANews

AB Malaysia Uji Kemampuan Tembak Alutsista

MBT PT-91M Pendekar melakukan latihan penembakan. (Foto: ggk 21)

23 Juli 2009 -- Tentera Diraja Malaysia (TDM) melakukan unjuk kekuatan dengan melakukan latihan menembak alutsista milik Angkatan Darat dan Angkatan Udara Malaysia, Rabu (22/7), dimulai pukul 8.30 waktu setempat di Syed Sirajuddin Gemas, Negeri Sembilan.

Latihan bertajuk Demonstrasi Kuasa Tembakan 2009 berlangsung selama setengah hari.

Rudal anti tank Eryx daya jangkau 600 meter, 9K115-2 Metis-M daya jangkau 1,5 kilometer, dan HJ-8 Baktar Shikan daya jangkau 3,2 kilometer, ditembakkan dalam latihan ini. Tak ketinggalan kendaraan lapis baja pengangkut pasukan Condor 20 mm Oerlikon yang mampu mengangkut delapan prajurit.

MBT PT-91M Pendekar melakukan aksi penembakkan pada sasaran yang sudah ditetapkan. Malaysia memesan 48 PT-91M dari Bumar, Polandia telah diterima seluruhnya pada 16 April lalu.

Rudal anti tank Eryx. (Foto: army-technology)

Tentera Udara Diraja Malaysia (TUDM) menurunkan dua pesawat Sukhoi Su-30MKM dan empat pesawat Hawk, sebelum melakukan penembakkan pada sasaran melakukan demonstrasi udara.

Diperbaharui


Rudal anti tank 9K115-2 Metis-M. (Foto: zetabranch)

Menteri Pertahanan Malaysia Datuk Seri Dr. Ahmad Zahidi Hamidi menginginkan alutsista ketiga angkatan TDM diperbaharui meskipun masih terasa imbas krisis ekonomi global.

Menhan mencontohkan kapal-kapal perang Tentera Laut Diraja Malaysia (TLDM) telah berusia 32 tahun dan kebanyakan 25 tahun akan tetapi masih digunakan oleh TLDM.

Tentera Udara Diraja Malaysia (TUDM) meskipun telah menerima alutsista terbaru akan tetapi jumlahnya belum mencukupi sedangkan alutsista terdahulu bila dari segi teknologi sudah tertinggal perlu ada pengganti.

Utusan/@beritahankam

Pasmar-1 Bangun Tower Serbaguna


23 Juli 2009 Surabaya -- Pasmar-1 membangun tower serbaguna di area lapangan tembak Bumi Marinir, Karangpilang, Surabaya, Kamis, untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan serta profesionalisme latihan perorangan prajurit Korps Marinir.

Pengecoran pondasi tower itu ditinjau oleh Komandan Pasmar-1 Brigjen TNI (Mar) I Wayan Mendra yang didampingi Komandan Resimen Artileri-1 Marinir Kolonel Marinir FX Deddy Susanto, Komandan Resimen Bantuan Tempur-1 Marinir Letkol Marinir Suhono, Asops Kaspasmar-1, dan Asintel Kaspasmar-1.

"Tower serbaguna yang dibangun dengan ketinggian 30 meter itu merupakan sarana latihan bagi prajurit Korps Marinir, khususnya bagi prajurit Pasmar-1," kata Komandan Resimen Artileri-1 Marinir Kolonel Marinir FX Deddy Susanto.

Sebagai sarana latihan, di sisi A berketinggian 30 meter digunakan latihan fas rope, ipam
repeling, meluncur, dan river crossing.

Di sisi B berketinggian lima meter, 10 meter, dan 16 meter, bisa digunakan latihan wall climbing, meluncur, dan river crossing.

Untuk sisi C berketinggian 16 meter dan 30 meter, dapat digunakan latihan repeling seat.

Di Sisi D berketinggian 20 meter bisa digunakan latihan meluncur dan river crossing.

Selain membangun tower serbaguna, juga dibangun sarana jogging track di sekitar area Lapangan Tembak Karangpilang sejauh 12 kilometer yang pembangunannya saat ini sudah mencapai 50 persen.

"Pembangunan tower serbaguna dan jogging track itu dilaksanakan oleh prajurit–prajurit dari Resimen Artileri-1 Marinir dan Resimen Bantuan Tempur-1 Marinir," katanya.

ANTARA JATIM

RI Seret Urusan Perbatasan Dengan Timor Leste Ke Meja PBB


23 Juli 2009, Kupang -- Pemerintah Indonesia belum merundingkan batas maritim dengan sejumlah negara tetangga, termasuk Timor Leste, karena masih menunggu penyelesaian sengketa batas darat yang meliputi tiga sekmen di Kabupaten Belu dan Timor Tengah Utara.

Titik-titik dasar sebagai penentuan garis batas maritim telah ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 37 tahun 2008 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 38 tahun 2002 tentang Daftar Koordinat Geografis Titik-Titik Garis Pangkal Kepulauan Indonesia.

"Setelah perbatasan darat tuntas maka batas maritim baru akan dibahas," kata Komandan Satuan Survey Dinas Oceanografi dan Hidro TNI Angkatan Laut, Kolonel Laut (Pelaut) Ferial Fachroni, di Kupang, Kamis 23 Juli 2009.

Menurutnya, sebagai negara kepulauan, Indonesia mempunyai batas maritim dengan 10 negara tetangga yakni India, Thailand, Malaysia, Singapura, Vietnam, Filipina, Palau, Papua Nugini, Australia dan Timor Leste.

"Batas maritim tersebut terdiri dari batas laut wilayah (laut teritorial), batas Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) dan batas landas kontinental. Penentuan batas maritim ditentukan berdasarkan ketentuan hukum laut internasional atau UNCLOS 1982," katanya.

Menurut Ferial, batas maritim yang masih dalam proses perundingan adalah batas laut teritorial dengan Malaysia di selat Malaka dan batas ZEE dengan Filipna dilaut Sulawesi dan samudera pasifik.

Sedangkan batas maritim yang belum dilakukan perundingan bilateral yakni batas laut teritorial dengan Malaysia di Tanjungdadu, Kalimantan Barat dan perairan Sebatik, Kalimantan Timur.

Selain itu, batas maritim antara Singapura dan Indonesia di segmen Timur, meliputi Selat Singapura (Pedra Branca/Pulau Batu Puteh) dan Timor Leste di Laut Sawu, Selat Wetar dan Laut Timor .

Sementara batas ZEE yang belum dirundingkan meliputi antara lain dengan India di samudera Hindia dan Laut Andam, Malaysia di Selat Malaka dan Laut Cina Selatan, Vietnam di Laut Cina Selatan, Palau di Samudera pasifik dan Timor Leste.

Asisten Tata Pemerintahan Setda NTT, Yoseph Mamulak, yang dihubungi di Kupang, mengatakan, kendala utama yang menyebabkan lambatnya penyelesaian sengketa batas darat antara Indonesia dan Timor Leste, disebabkan oleh masalah hak ulayat antara masyarakat yang bermukim disekitar perbatasan kedua negara.

"Pemerintah menginginkan agar lima segmen bermasalah diselesaikan dengan jalan tengah. Namun masyarakat kedua negara tetap bertahan dengan argumentasi dan data empirik yang berbeda. Permasalahan dibatas darat inilah yang kemudian menjadi hambatan untuk perundingan batas maritim," kata Mamulak.

Sementara itu, Masalah perbatasan antara Indonesia dan Timor Leste, khususnya di lima titik yang hingga kini belum diselesaikan akan dibawa ke Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Lima titik tersebut adalah Imbate, Sumkaem, Haumeniana, Nimlat, dan Tubu Banat, yang memiliki luas 1.301 hektare (ha) dan sedang dikuasai warga Timor Leste. Tiga titik diantaranya terdapat di perbatasan Kabupaten Belu dan dua di perbatasan Timor Leste dengan Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU).

"Lima titik yang belum final tersebut masih menunggu mediasi yang dilakukan PBB bersama pemerintah RI dan Timor Leste," kata Asisten Pemerintahan dan Kesejateraan Rakyat Setda Nusa Tenggara Timur (NTT), Yoseph Aman Mamulak usai menghadiri pertemuan membahas persoalan perbatasan yang digelar Lantamal VII Kupang di Kupang, Kamis.

Dia mengatakan, berlarutnya penyelesaian lima titik di perbatasan tersebut mengakibatkan penetapan batas laut kedua negara belum bisa dilakukan. "Bagaimana kita menetapkan batas laut, kalau darat saja belum selesai," katanya.

Di lima titik tersebut, ada dua hal yang belum disepakati warga dari kedua negara yakni penetapan batas apakah mengikuti alur sungai terdalam, dan persoalan pembagian tanah. "Tanah yang dipersoalkan di perbatasan merupakan tanah ulayat yang menurut warga tidak boleh dipisahkan," katanya.

Semula, kata Mamulak, pemerintah Indonesia dan Timor Leste sepakat batas kedua negara adalah alur sungai terdalam, tetapi tidak disepakati warga, karena alur sungai selalu berubah-ubah. "Terkadang alur sungai masuk lebih jauh ke wilayah Indonesia, tetapi kadang masuk ke wilayah Timor Leste," katanya.

Selain itu, ternak milik warga di perbatasan tersebut minum air di sungai yang berada di tapal batas kedua negara. Jika sapi melewati batas sungai terdalam, warga tidak bisa menghalaunya kembali, karena melanggar batas negara.

Dia mengatakan, warga kedua negara yang bermukim di perbatasan harus rela membagi tanah ulayat mereka, karena menyangkut persoalan batas negara. "Penyelesaian masalah perbatasan bisa dilakukan dengan adat setempat, "katanya.

Suara Media

Menristek : Pembangunan PLTN Tetap Jalan

PLTN rancangan anak bangsa. (Foto: nuclear-indonesia.blogspot)

23 Juli 2009, Jepara -- Menteri Negara Riset dan Teknologi (Menristek) Kusmayanto Kadiman mengatakan rencana pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) di Indonesia tetap berjalan.

"Saat ini masih melakukan sosialisasi, mengingat pada 2016 Indonesia harus sudah mengoperasikan PLTN secara komersial," ujarnya usai membuka pameran research innovation and technology (Ritech) atau Ritech Ekspo yang berlangsung 23-25 Juli 2009 di Gedung Wanita Jepara, Kamis.

Target pengoperasian PLTN pada 2016, katanya, sesuai dengan amanat UU Nomor 17 tahun 2007 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJN), yang salah satu paragrafnya menyebutkan bahwa pada 2016 Indonesia harus sudah mengoperasikan PLTN.

"Artinya secara politik rencana pembangunan PLTN ini harus disetujui segera. Kami juga sudah menemukan lokasi yang bagus di Jepara," ujarnya.

Apalagi, kata dia, pembangunan PLTN membutuhkan waktu yang cukup lama, yakni dari penetapan lokasi sampai dapat beroperasi membutuhkan waktu hingga delapan tahun. "Kalaupun dipaksakan maka waktu paling cepat untuk menyelesaikan pembangunan PLTN kurang lebih enam tahun," ujarnya.

Ia mengakui persoalan politik merupakan pekerjaan yang paling berat karena tidak sama dengan perhitungan secara matematis.

Selain itu, kata dia, isu sosial juga perlu disikapi dengan seksama apabila muncul penolakan keras. "Tidak mungkin memaksakan kehendak. Bahkan, pemerintah sekalipun tidak boleh memaksakan suatu kegiatan di mana terjadi penolakan yang keras," ujarnya.

Apabila muncul penolakan, katanya, perlu dilihat faktor yang melatarbelakangi penolakan tersebut dan diupayakan penghilangan faktor yang dianggap menghalangi tersebut.

"Paling tidak pemerintah harus mendengarkan apa yang disarankan oleh masyarakat. Apabila rencana pembangunan di Jepara masih menghadapi kendala, terpaksa cari lokasi yang lain. Bahkan, daerah Banten mempersilakannya," ujarnya.

Hanya saja, kesediaan daerah Banten bukan menjadi jaminan bahwa rencana pembangunan PLTN di daerah tersebut dapat berjalan mulus. "Setiap kegiatan besar pasti ada pro dan kontra dan ini kejadian yang alami," ujarnya.

Dalam membangun PLTN di Indonesia, katanya, pemerintah akan berupaya memaksimalkan kandungan lokal. "Kami tidak ingin PLTN dibangun, dioperasikan, dan dipelihara oleh orang lain, tetapi kami ingin membuat pabrik dengan kandungan lokal yang maksimal," katanya.

ANTARA News

KRI Yos Sudarso Sisir Pulau Terluar Talaud

23 Juli 2009, Miangas -- Dua bocah bermain di Pantai dengan latar belakang KRI Yos Sudarso 353 saat berlabuh di Miangas, Kab Talaud, Sulawesi Utara, Rabu (22/7). KRI tersebut melakukan pemantauan keamanan pulau terluar bagian Utara Indonesia yang berbatasan langsung dengan Filipina. (Foto: ANTARA/Basrul Haq/Koz/mes/09)

23 Juli 2009, Manado -- Kapal Republik Indonesia (KRI) Yos Sudarso, yang berpangkalan di Surabaya, Jawa Timur, melakukan operasi pulau-pulau terluar di Kabupaten Talaud, Sulawesi Utara (Sulut), 20-23 Juli 2009.

"Kami menyisir seluruh pulau-pulau di Kabupaten Talaud mengantisipasi berbagai jenis teror yang bisa saja terjadi di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia," kata komandan KRI Yos Sudarso, Letnan Kolonel Laut Suharsono, di Manado Kamis (23/7).

Pulau-pulau yang disisir oleh KRI Yos Sudarso itu antara lain, Karakelang, Kabaruan, Salibabu, Marampit, Kakorontan, Karatung dan Laluhe, baik yang berpenghuni maupun tidak berpenghuni.

Dalam operasi tersebut ikut pula Danlantamal VIII, Laksamana Pertama Willem Rampangilei, serta sejumlah petinggi dari Lantamal VIII Manado.

Rampangilei yang ikut dalam operasi tersebut mengatakan operasi tersebut merupakan kegiatan rutin dari Angkatan Laut (AL) Indonesia.

21 Juli 2009, Talaud -- Sejumlah Warga sedang mengamati KRI Yos Sudarso 353 yang berlabuh di pelabuhan Melonguane, Kab Talaud, Sulawesi Utara, Selasa (21/7). KRI tersebut melakukan pemantauan keamanan pulau-pulau terluar . (Foto: ANTARA/ Basrul Haq/ss/mes/09)

"Kegiatan itu juga sebagai bagian dari upaya mempertahankan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dari berbagai hambatan, ancaman dan gangguan," kata Rampangilei.

Karena itu, katanya, setiap jengkal baik teluk maupun laut yang ada di wilayah NKRI disisir termasuk Talaud yang punya banyak pulau dan berbatasan dengan negara tetangga Filipina.

Pasukan yang ikut daam operasi itu berjumlah sekitar 150 orang dan semuanya mengaku siap mempertahankan kedaulatan NKRI.

MEDIA INDONESIA

Kogata Type 73 Kendaraan Ringan Serbaguna

Kogata Type 73. (Foto: jeepasylum.cocolog-nifty.com)

23 Juli 2009 -- Kendaraan ringan serbaguna Kogata Type 73 dikembangkan oleh Mitsubishi Motor berdasarkan kendaraan komersial Mitsubishi Pajero. Kogata Type 73 secara resmi dikenal sebagai truk 1/2 ton di Pasukan Beladiri Jepang. Kendaraan diproduksi secara komersial pada tahun 1996.

Kapasitas muat Kagota 440 kg, berpenumpang lima orang pasukan berikut satu orang pengemudi. Kogata mempunyai berat dalam keadaan kosong 1,94 ton, panjang 4,14 meter, lebar 1,76 meter dan tinggi 1,97 meter.

Kogata bermesin diesel berkekuatan 123 Hp buatan Mitsubishi dengan sistim transmisi automatis atau manual. Kendaraan mampu dipacu hingga 135 km/jam. Atap kendaraan dari jenis soft top dan kaca depan yang dapat dilipat sebagai standar.

Kogata Type 73. (Foto: wikipedia)

Kogata Type 73 versi Polisi Militer. (Foto: wikipedia)

Kendaraan dapat dipersenjatai dengan berbagai variasi senjata, termasuk senapan mesin dan peluncur rudal anti tank.

MILITARY TODAY/@beritahankam

Naik Rp 7 Triliun, Anggaran Pertahanan Harus Cermat


Menko Politik Hukum dan Keamanan Widodo AS didampingi Sekjen Departemen Pertahanan Letjen Sjafrie Sjamsoeddin (kanan) memberikan keterangan kepada wartawan seusai melakukan pertemuan tertutup dengan Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono di Kantor Dephan, Jakarta, Rabu (22/7). Pertemuan tersebut membahas penambahan alokasi dana pertahanan untuk tahun anggaran 2010. (Foto: KOMPAS/Totok Wijayanto)

23 Juli 2009, Jakarta -- Alokasi anggaran belanja pertahanan tahun anggaran 2010 dipastikan naik sebesar Rp 7 triliun. Meski begitu, pemerintah mewanti-wanti agar alokasi tambahan dana itu dipakai dengan hati-hati.

Terkait masalah itu, Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Widodo AS datang menemui Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono untuk berkoordinasi, Rabu (22/7).

”Kehadiran saya ke sini sekadar mampir sekaligus membahas kebijakan pengamanan penggunaan anggaran (pertahanan), yang tahun 2010 ini naik sebesar Rp 7 triliun. Saya ingin pastikan kebijakan itu sudah dijabarkan dalam bentuk rancangan-rancangan,” ujar Widodo.

Dalam pertemuan diakui pula kedua belah pihak membahas sejumlah isu lain, termasuk soal aksi peledakan bom pekan lalu.

”Nantinya anggaran tambahan itu hanya boleh digunakan jika terprogram dengan rapi, masuk dalam postur TNI, dan tidak asal menggunakan anggaran,” ujar Sekjen Dephan Sjafrie Sjamsoeddin seusai mengantar Widodo.

Menurut Sjafrie, penggunaan alokasi anggaran akan difokuskan untuk memenuhi sejumlah kebutuhan, seperti kesiapan operasional, baik personel, kesatuan, dan peralatan, selain itu juga untuk pemeliharaan peralatan, manusia, maupun kebutuhan operasional lain.

Dari kenaikan Rp 7 triliun itu, pemerintah telah menyisihkan Rp 8 miliar guna memenuhi sejumlah kebutuhan untuk biaya operasional mendesak, anggaran pusat pasukan perdamaian (Peace Keeping Center) TNI, dan juga untuk pengadaan kendaraan tempur jenis panser.

Dalam pertemuan itu juga dilaporkan hasil audit tim investigasi pemeliharaan peralatan utama sistem persenjataan TNI yang diketuai Inspektur Jenderal Dephan. Menko Polhukam, menurut Sjafrie, terus memantau perkembangan tersebut.

Harian Kompas, Rabu 23 Juli 2009

Wednesday, July 22, 2009

Kabel Bom dari Moro

Jajaran kepolisian melakukan pemindaian 3 dimensi di lokasi ledakan di Hotel Ritz Charlton, Mega Kuningan, Jakarta, Rabu (22/7). Pemindaian 3 dimensi ini untuk mendapatkan ukuran pasti dampak kerusakan bom tersebut. (Foto: detikFoto/Aprizal Rahmatullah)

22 Juli 2009 -- Dari hasil penyelidikan, bom yang meledak di hotel JW Marriott dan Rizt Carlton sama dengan bom yang meledak di Paddy's Cafe, Bali, 2002 lalu.

"Kemarin tim penyidik kembali ke ground zero Ritz-Carlton. Kita menemukan sisa jelaga chlorin. Itu identik dengan pengeboman Paddy's Café, Bali, 2002. Tapi, efeknya tidak sedahsyat Paddy's karena bahan dasarnya black powder, bukan RDX," katanya.

"Kesimpulan sementara, pengebom masuk di tengah restoran," kata sumber itu. Bom yang digunakan jenis high velocity low speed. Itu berarti bom tersebut menimbulkan efek horizontal dan tidak menyebar. "Kita juga menemukan sisa kabel yang identik dengan kabel Paddy's. Kabel jenis ini lazim digunakan di Moro, Filipina," kata sumber Rakyat Aceh Group.

Sumber Rakyat Aceh yang lain menceritakan, dalam rapat di Bareskrim Minggu (19/7) ada keputusan sangat penting. Yakni, melibatkan lagi secara informal Satgas Bom Bali yang sudah dilebur dalam satuan Densus 88. "Pak GM mengendalikan," kata sumber itu.

GM adalah sebutan untuk Komjen Gorries Mere yang sekarang menjabat Kalakhar BNN. GM dulu yang membentuk tim Cobra yang mulai menyelidiki kasus pengeboman sejak bom malam Natal 1999. Tim itu lantas menjadi satgas bom yang bekerja di bawah tanah dan minim publikasi.

Menurut sumber itu, sejak peristiwa 17 Juli terjadi, GM langsung diperintahkan Kapolri ikut membantu penyidikan. "Beliau ikut masuk pertama ke ground zero (lokasi peledakan)," katanya. Tim Cobra bentukan GM mempunyai jaringan yang sangat kuat. Banyak "mantan" terpidana teroris yang mempunyai hubungan baik dengan anggota-anggota tim Cobra. "Tapi, tak akan diumumkan secara resmi. Densus 88 tetap dimunculkan sebagai tim utama," katanya. Mereka sudah membentuk unit-unit dengan anggota lima orang per unit.

Rakyat Aceh

Kasad: TNI AD Siap Memerangi Terorisme

Aksi tim anti teror Kopassus. (Foto: detikFoto)

22 Juli 2009, Jakarta -- Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Agustadi Sasongko Purnomo menyatakan, pihaknya siap memerangi terorisme, dengan menyiagakan desk antiteror di masing-masing kodam di seluruh wilayah Indonesia.

"Kami siap memerangi terorisme sesuai kewenangan yang dimiliki TNI, berdasar keputusan Presiden pada 2005 agar TNI membantu Polri memerangi terorisme," katanya, di Jakarta, Rabu.

Kasad menegaskan, aksi terorisme tidak diperbolehkan oleh agama mana pun dan masyarakat di dunia manapun.

Agustadi menjelaskan, desk antiteror bertujuan mencari dan menyajikan informasi untuk Kasad dan Panglima TNI sebagai bahan pertimbangan untuk menangani terorisme, semuanya terkoordinir dengan baik.

"Tak hanya itu, dalam rangka penanganan dini TNI Angkatan Darat sebagai pembina kekuatan menyiapkan Detasemen 81 Anti teror dari Kopassus," ujarnya.

Pada kesempatan terpisah, Menko Polhukam Widodo Adi Sutjipto menegaskan negara, pemerintah, aparat punya kewajiban untuk mengingatkan masyarakat tentang bahaya terorisme.

"Karena ancaman teror memang eksis dan nyata. Kami mengingatkan masyarakat, bukan menakut-nakuti. Kita ingin membangun kewaspadaan bersama agar tidak lalai dan lengah. Karena kekurangwaspadaan akan membuat teroris dengan leluasa melakukan aksinya," tuturnya.

Ia mengatakan, masyarakat bisa berbuat banyak, antara lain bisa melaporkan keganjilan-keganjilan yang dilihat di lingkungannya pada aparat.

"Teror harus dihadapi bersama. Negara, pemerintah, dan rakyat harus bersatu dan teguh memberantas terorisme. Mari wujudkan dan pelihara keamanan guna untuk kepentingan seluruh rakyat," kata Widodo.

ANTARA News

KD Tunku Abdul Rahman Kapal Selam Pertama Malaysia Segera Tiba


22 Juli 2009 -- Kapal selam diesel pertama Tentera Laut Diraja Malaysia (TLDM) Kapal Diraja (KD) Tunku Abdul Rahman meninggalkan pelabuhan Toulon, Perancis, Kamis (9/7) menuju perairan Malaysia.

Kapal selam dibangun di galangan kapal DCNS, Cherbourg, bekerjasama dengan galangan kapal Spanyol Navantia. Kapal selam membawa 35 awak dibawah komandan Zulhelmy bin Ithnain.

Pemerintah Malaysia membeli dua kapal selam jenis Scorpene senilai 1,04 milyar euro pada 2002. KD Tunku Abdul Rahman mengambil nama dari Perdana Menteri (PM) Malaysia pertama, sedangkan KD Tun Abdul Razak dari nama PM Malaysia kedua.


Kapal selam pertama diluncurkan 23 Oktober 2007 dengan menyiramkan campuran Air Yassin dan Zam-zam menggantikan pemecahan botol champagne.

Uji pelayaran berikut penembakan torpedo kelas berat Black Shark serta rudal selesai dilakukan Desember 2008. Kapal selam diserahkan ke Malaysia 24 Januari di pangkalan Angkatan Laut Perancis Toulon.


Kapal selam diharapkan mencapai perairan Malaysia awal September setelah singgah di Jeddah, Djibouti dan Kochi, India. Kapal selam akan berada di Lumut dan Port Klang untuk beberapa hari sebelum menuju pangkalannya di Sepanggar, Sabah. Kapal selam kedua KD Tun Abdul Razak dijadwalkan diserahterimakan paling lambat 2009.

Kapal selam jenis Scorpene mampu beroperasi pada kedalaman antara 100 dan 200 meter, dilengkapai enam tabung torpedo yang dapat menembakkan secara simultan, rudal anti kapal permukaan dan anti torpedo kapal selam. Kapal selam mampu membawa 10 torpedo dan 30 ranjau, mempunyai bobot 1550 ton, panjang keseluruhan 67,5 meter serta mampu berlayar selama 45 hari.

Kapal selam Scorpene digunakan juga oleh AL Chile dua unit dan AL India enam unit.

kln.gov.my/@beritahankam

Perancang Rudal Bulava Mengundurkan Diri

Uji coba penembakan rudal balistik Bulava dari kapal selam.

22 Juli 2009 -- Kepala institut riset Moskow (Moscow Institute of Thermal Technology/MITT) Yury Solomonov mengundurkan diri Rabu (22/7), setelah serangkain uji coba peluncuran rudal balistik Bulava mengalami kegagalan. Pengganti Solomonov diharapkan sudah terpilih pada September.

Enam kali dari sebelas kali pengujian mengalami kegagalan, terakhir pengujian dilakukan 15 Juli mengalami kegagalan.


MITT bertanggungjawab merancang rudal balistik Bulava berbasis peluncuran dari kapal selam. Kapal selam bertenaga nuklir terbaru kelas Borey direncanakan akan dipersenjatai Bulava. Rudal balistik Bulava (SS-NX-30) mampu membawa 10 hulu ledak MIRV, menjangkau sasaran hingga 8000 kilometer.

Angkatan Bersenjata Rusia mengharapkan Bulava dengan rudal balistik berbasis darat Topol-M menjadi kekuatan utama triad nuklir Rusia.

RIA Novosti/@beritahankam

Polri Keluarkan Sketsa Wajah Pelaku Bom

Dari kedua sketsa tersebut tampak kedua tersangka berjenis kelamin laki-laki. Satu sketsa diperkirakan berumur 20-40 tahun, sedangkan satu sketsa tersangka lainnya berusia remaja 16-17 tahun. (Foto: Muhammad Taufiqqurahman/detikcom)

Mengimbau kepada masyarakat yang mengetahui identitas pelaku melaporkan ke Jakarta Media Crisis Center di Apartemen Bellagio, Kuningan, atau menghubungi ke nomor 021-30066571, 021-30066575, dan faks di 021-30066576.

22 Juli 2009, Jakarta -- Polri mengeluarkan dua sketsa wajah yang diduga kuat menjadi eksekutor bom bunuh diri di Hotel JW Marriott dan Hotel Ritz-Carlton, kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan, pada Jumat, 17 Juli.

Sketsa wajah itu dibagikan kepada wartawan dalam jumpa pers di Jakarta Media Center, Bellagio Mall, yang tidak jauh dari lokasi ledakan, Rabu, oleh Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Nanan Sukarna dan Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri Brigjen Pol Eddy Suparwoko.

Menurut Nanan, sketsa wajah itu dibuat berdasarkan temuan dua potong kepala yang ditemukan di dua lokasi ledakan.

Ciri fisik potongan kepala di Hotel JW Marriott antara lain berjenis kelamin laki-laki, umur 16-17 tahun, kulit putih, rambut hitam lurus pendek, tinggi badan diperkirakan 180-190 cm, dan ukuran sepatu sekitar 42-43.

"Ukuran sepatu dapat diketahui karena polisi menemukan sepatu yang diduga dipakai pelaku bom bunuh diri di Marriott," kata Nanan.

Sedangkan sketsa potongan kepala yang ditemukan di Hotel Ritz-Carlton antara lain berciri-ciri jenis kelamin laki-laki, umur 40 tahun, kulit sawo matang, rambut hitam lurus pendek, dan tinggi badan sekitar 165 cm.

Menurut Nanan, kedua potongan kepala yang ditemukan di lokasi kejadian dipastikan bukan berasal dari dua nama yang selama ini oleh media massa disebut sebagai pelaku bom bunuh diri, yaitu Nur Hasbi dan Ibrahim.

Polri memastikan hal itu setelah melakukan uji DNA dari kedua potongan mayat dengan pihak keluarga ataupun keterangan dari pihak lain.

Namun, Polri memastikan bahwa kedua potongan kepala itu adalah pelaku bom bunuh diri.

Sedangkan potongan kepala yang ditemukan di Hotel JW Marriott dipastikan pernah berada di kamar 1808, Hotel JW Marriott.

Uji DNA antara sisa barang milik tamu di kamar 1808 identik dengan DNA potongan kepala yang diduga pelaku bom bunuh diri. sedangkan potongan kepala di Hotel Ritz-Carlton diduga sebagai pelaku bom bunuh diri berdasarkan keterangan saksi maupun oleh Tempat Kejadian Perkara (TKP), namun polri belum melakukan uji DNA karena kurang data pembanding.

Sejumlah media sempat menyebut Nur Hasbi, warga Temanggung sebagai pelaku bom bunuh diri di JW Marriott, sedangkan Ibrahim, seorang tukang bunga, sebagai pelaku bom bunuh diri di Ritz-Carlton, namun hal itu terbantah oleh penyelidikan secara ilmiah oleh dokter kepolisian.

"Kedua orang inilah, yang menjadi fokus penyelidikan Polri. Kami minta agar warga ikut membantu mengungkap siapakah identitas kedua orang itu," kata Nanan.

Nanan juga menyebutkan bahwa kedua orang pelaku bom bunuh diri itu juga bukan Bahrudin, warga Cilacap yang diduga terlibat jaringan terorisme.

Namun begitu, Nanan memastikan bahwa tidak ada kecocokan antara data-data yang selama ini masuk ke kepolisian dengan data-data kedua pelaku bom bunuh diri, termasuk identik dengan Ibrahim, Nur Hasbi dan Cilacap (Bahrudin).

Sementara itu, Kepala Pusat Kedokteran Kesehatan Polri, Brigjen Pol Eddy Suparwoto mengatakan, di lokasi kejadian Hotel JW Marriott, Tim Dokter mengumpulkan beberapa potongan tubuh dan setelah diteliti ternyata bagian dari satu anggota tubuh. (ANTARA News)

Super Hornet RAAF Pertama Mengudara

F/A-18F Super Hornet. (Foto: Boeing/Richard Rau/Neg. #: MSF09-0137-2)

22 Juli 2009 -- Pesawat tempur F/A-18F Super Hornet pertama milik Angkatan Udara Australia (Royal Australian Air Force/ RAAF) lepas landas dari Bandara Internasional Lambert, St. Louis, Senin (20/7) untuk memulai penerbangan pertamanya. Boeing memperkenalkan pesawat tempur ini pada Rabu (8/7) di fasilitas Integrated Defense Systems, St. Louis.

Boeing akan mengirimkan pesawat pertama ke RAAF akhir bulan ini, tiga bulan lebih awal dari jadwal. Sisa pesawat 23 unit akan dilengkapi dengan radar Raytheon Active Electronically Scanned Array (AESA) APG-79 sebelum dikirimkan ke RAAF pada 2010 dan 2011.

Seluruh pesawat akan ditempatkan di Amberley dan akan membantu transisi sebelum datangnya pesawat tempur Joint Strike Fighter (JSF) serta mengistirahatkan armada F-111 Advaark.

BOEING/@beritahankam

Latihan TNI-US Pacaf Berakhir

Irup Wakapuskes TNI Laksamana Pertama TNI Drg. Budhi Siswanto, MM. di dampingi konsulat General Kedutaan Amerika Serikat Caryn R. Mclelland sedang memeriksa pasukan pada upacara penutupan Pacifik Angle di Apron Lanud Eltari Kupang.

22 Juli 2009, Kupang -- Latihan gabungan antara TNI dengan tentara Amerika yang bergabung dalam United States Pasific Air Force (US Pacaf) di Kupang, NTT, berakhir Selasa (21/7) kemarin.
Penutupan latihan yang diberi nama Pasific Angel ini ditandai dengan upacara militer di Hanggar Lanud El Tari Kupang. Bertindak sebagai inspektur upacara (Irup) dalam apel penutupan adalah Wakapuskes Mabes TNI, Laksamana Pertama Budhi Siswanto dan Konsul Jendral Amerika di Surabaya Caryn R. Mcclelland. Upacara penutupan ini diikuti anggota TNI dari tiga angkatan yakni AD, AU, AL, Polri dan 47 anggota Angkatan Udara Amerika.

Dalam amanatnya, Laksamana Pertama Budhi Siswanto mengatakan latihan bersama TNI dengan angkatan udara Amerika tersebut telah memberi manfaat yang besar untuk masyarakat NTT khususnya di Kupang. "Kegiatan latihan bersama yang diisi dengan misi kemanusiaan berupa pengobatan gratis sangat membantu masyarakat," kata jendral bintang satu dari TNI-AL ini.

Karena itu, lanjut Budhi, ke depan akan diprogramkan secara rutin. Perwira tinggi yang juga dokter gigi ini mengatakan, ke depan misi kemanusian yang melibatkan tentara Amerika ini akan dilaksanakan di tempat lainnya di Indonesia. "Wilayah Indonesia sangat luas dan sebagian masyarakat membutuhkan pertolongan sehingga kita akan agendakan secara rutin," katanya.

Sementara itu Konsul Jendral Amerika di Surabaya, Caryn R. Mcclelland yang juga memberikan amanat menyambut baik apa yang dikatakan Wakapuskes Mabes TNI, Laksamana Pertama Budhi Siswanto. Ia mengatakan tentara Amerika siap melakukan misi kemanusian untuk masyarakat Indonesia kapan saja. "Kami siap kapan saja untuk melaksanakan lagi misi kemanusiaan ini," ungkap Caryn.

Selasa (21/7) kemarin, 47 angkatan udara Amerika langsung terbang dari Kupang menuju Jakarta untuk kemudian melanjutkan penerbangan ke Amerika. Pasukan dipimpin Kolonel Paul Abson itu menggunakan dua pesawat yakni Hercules C-130 serta KC-135.

TIMOR EXPRESS