Friday, June 13, 2014

Test Psikologi Satgas RIMPAC 2014

13 Juni 2014, Samudera Pasifik: Komandan KRI Banda Aceh-593 yang juga Komandan satgas latihan bersama multilateral Rim of Pasific (RIMPAC) M-01 2014, Letkol Laut (P) Arief Budiman (kanan) didampingi Perwira Psikologi, Letkol Laut (KH), Bachrul Ulum (kiri) berada ditengah-tengah anggota satgas ketika berlangsungnya tes psikologi di ruang prajurit, KRI Banda Aceh-593 ketika melintas di Perairan Samudera Pasifik, Rabu (11/6). Kegiatan tersebut untuk mengukur ketangguhan satgas RIMPAC M-01 dalam pelayaran lintas laut Papua-Hawaii. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/Asf/nz/14)

Evaluasi Uji Dinamis Bom Buatan Dislitbangau

Komandan Skadron Udara 3 Lanud Iswahjudi Letkol Pnb Firman D.C., melontarkan pertanyaan kepada Tim Dislitbangau. (Foto : Pentak Lanud Iswahjudi)

12 Juni 2014,Magetan: Setelah kurang lebih sepekan Tim Dislitbangau melaksanakan pengujian bom jenis BTN-100, BT-500 dan Impact Fuse dengan menggunakan pesawat tempur Sukhoi dan F-16 Fighting Falcon, berlangsung aman dan lancar.

Hal tersebut terungkap saat evaluasi uji dinamis bom BTN 100, dan BT 500, di ruang briefing Tedy Kustari Lanud Iswahjudi, Kamis (12/6/14), oleh tim dari Dislitbangau selaku pembuat bom dan Lanud Iswahjudi sebagai pelaksana uji coba bom produksi dalam negeri tersebut.

Komandan Skadron Udara 3 Lanud Iswahjudi Letkol Pnb Firman Dwi Cahyono, selaku pelaksana uji coba bom dengan menggunakan pesawat tempur F-16 Fighting Falcon, mengungkapkan bahwa pada dasarnya bom yang terpasang di sayap pesawat selama dibawa terbang dengan berbagai kecepatan dan gravitasi, bom relatif aman dalam kondisi stabil.

Sementara pada pelaksanaan release bom di AWR Pandanwangi, masih ada bom yang terlihat secara visual kurang sempurna, namun target dapat dihancurkan. Letkol Pnb Firman Dwi Cahyono, memberikan masukan kepada tim, untuk memastikan bahwa bom dapat digunakan secara efektif, harus dilakukan uji coba sampai mendekati sempurna.

Sedangkan tim dari Litbang yang di wakili Sesdis Litbangau Kolonel Tek Suharto, mengatakan bahwa setelah diadakan uji coba dan dievaluasi mendapat berbagai masukan, masih harus disempurnakan lagi sehingga kedepan akan lebih baik lagi.

Pada kesempatan tersebut Komandan Lanud Iswahjudi Marsekal Pertama TNI Donny Ermawan T., M.D.S., mengatakan kita sangat bangga atas karya Dislitbangau yang mampu memproduksi bom yang telah di uji coba dan berjalan baik aman dan lancar.

Kedepan Danlanud Iswahjudi berharap Dislitbangau yang bekerja sama dengan PT. PINDAD dapat membuat kemandirian alutsista khususnya persenjataan, sehingga kita tidak tergantung persenjataan dari luar negeri.

Sumber: Pentak Lanud Iswahjudi

Tuesday, June 10, 2014

Skuadron F-16 Tiba di Lanud Roesmin Noerjamin Tiba Bertahap

Kepala Staf TNI AU Marsekal TNI IB Putu Dunia (kiri) meninjau kesiapan fasilitas Skuadron pesawat tempur F-16 di Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, Rabu (19/3). IB Putu Dunia menyatakan pesawat tempur F-16 hibah Amerika Serikat datang secara bertahap, dengan delapan pesawat akan tiba di Indonesia sebelum peringatan Hari TNI pada 5 Oktober 2014. (Foto: Antara/fb anggoro)

10 Juni 2014, Pekanbaru: Komandan Lapangan Udara (Danlanud) Angkatan Udara Republik Indonesia Roesmin Nurjamin Pekanbaru menyatakan, pesawat tempur Skuadron F16 sebanyak 16 unit akan datang bertahap ke daerah tersebut.

"Juni atau Juli empat unit F16 akan tiba di Madiun, setelah itu pada Oktober datang lagi empat unit dan diperkirakan November atau Desember, empat unit pertama akan berpangkalan di Pekanbaru," kata Danlanud Roesmin Nurjamin Kol Pnb Kahiril Lubis di Pekanbaru, Selasa.

Selanjutnya, kata dia, empat unit kedua akan datang juga pada awal tahun depan dan hingga akhir tahun 2015 sudah ada 16 unit akan berpangkalan di "Kota Bertuah", julukan Kota Pekanbaru.

Saat ini, tambahnya, Roesmin Noerjamin sedang proses untuk menjadikan landasan dari tipe B ke tipe A dan perkembangannya saat ini tengah dibangun hanggar dan shelter pesawat.

Lalu ketika empat pesawat pertama datang ke Pekanbaru tiba, lanjutnya, akan ada proses penyambutan sekaligus persmian pesawat.

"Biasanya proses peresmian dilakukan dengan penyambutan," ungkapnya.

TNI AU mendatangkan F-16 Fighting Falcon blok 25 bekas Perang Irak, yang direncanakan akan ditingkatkan kapasitasnya (upgrade) ke blok 52+.

Meskipun hibah dari Amerika Serikat, pemerintah tetap mengeluarkan biaya untuk upgrade dengan total sekitar 400 juta dolar AS memakai skema pembayaran foreign military sales.

Sumber: ANTARA News