Saturday, November 27, 2010

Kasdam VI/Mlw Pimpin Rapat Rencana Penyelenggaraan Latihan PPRC Kostrad Tahun 2010


26 November 2010, Balikpapan -- Kasdam VI/Mlw Brigjen TNI Wisnu Bawa Tenaya memimpin rapat rencana penyelenggaraan latihan Pasukan Pemukul Reaksi cepat (PPRC) Kostrad tahun 2010 di ruang Yudha Kodam VI/Mlw yang dihadiri oleh Irdam VI/Mlw Kolonel Inf M. Anang Sutisna, S.Ip, para Asisten, LO-AL, LO-AU, Para Kabalak, Para Komandan Satuan Jum’at (26/11).

Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) Kostrad merupakan Komando tugas gabungan TNI yang dibentuk khusus dan berada dibawah Panglima TNI dengan tugas pokok melaksanakan tindakan cepat terhadap ancaman nyata di wilayah darat tertentu dalam rangka menangkal, menyanggah awal dan menghancurkan musuh atau lawan yang mengganggu kedaulatan Negara Kesatuan RepubliK Indonesia (NKRI). Dalam mengemban tugas pokoknya PPRC TNI memproyeksikan kekuatan ke wilayah darat tertentu untuk melaksanakan operasi berdiri sendiri atau membantu operasi yang dilaksanakan oleh komando operasi TNI lainnya.

Rencananya kegiatan penyelenggaraan latihan PPRC Kostrad tahun 2010 akan digelar nanti pada tanggal 5-6 Desember 2010 di Sangatta dan akan dihadiri oleh Panglima TNI, Kasad, Kasal, Kasau, Pangkostrad, Asrenum Panglima TNI, Asintel Panglima TNI, Asops Panglima TNI, Aslog Panglima TNI, Askomlek Panglima TNI, Aster Panglima TNI serta para pejabat di lingkungan TNI.

Pendam VI/Mulawarman

Apel Siaga Persiapan Kunjungan Presiden ke NAD

27 November 2010, Banda Aceh -- Prajurit TNI mernggelar apel bersama dalam rangka persiapan pengaman kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Lapangan Blang Padang, Banda Aceh, Sabtu (27/11). Sebanyak 2.000 personil TNI, Polri dan Satpol PP dipersiapkan untuk mengamankan kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 29 - 30 Nopember 2010 dalam kegiatan peresmian Perkemahan Pramuka Nasional dan penanaman pohon. (Foto: ANTARA/Ampelsa/Koz/IP/10)

KRI Frans Kaisiepo-368 Sebagai MIO Commander


Surabaya, 26 November 2010 Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Frans Kaisiepo-368 dibawah Komandan Letkol Laut (P) Wasis Priyono,ST mendapatkan tugas sebagai kapal Maritime Interdiction Operation (MIO) Commander dalam Maritime Task Force (MTF)/UNIFIL menggantikan kapal perang Turki TCG Salihreis di Beirut, Kamis(25/11).

Penunjukkan KRI Frans Kaisiepo-368 sebagai MIO Commander ini merupakan sebuah pengakuan dan bukti kepercayaan dunia Internasioanal terhadap profesionalisme dan performa yang ditunjukkan dalam mengemban tugas sebagai salah satu unsur MTF/UNIFIL di Area of Maritime Operation (AMO).

Seperti diketahui MIO Commander adalah koordinator kapal-kapal MTF yang sedang melaksanakan patroli (on task) sesuai alokasi sektor di AMO. MIO Commander dituntut untuk mampu melaksanakan identifikasi kontak berdasarkan laporan kontak udara dan permukaan yang diperoleh dari unsur-unsur MTF guna membangun Recognized Maritime Picture (RMP) dan Air Maritime Picture (AMP) di AMO. Untuk mampu melaksanakan tugas tersebut MIO Commander tidak hanya dituntut memiliki kesiapan Sensor Weapon And Command (SEWACO) mulai dari sensor radar permukaan dan udara, pesawat komunikasi radio, satelit sampai dengan internet yang memadai. Selain itu juga dituntut profesionalisme prajurit pengawaknya.

Hal ini sangat penting mengingat berdasarkan RMP dan AMP tersebut Commanding Task Force (CTF) yang saat ini berada di Naquora yang akan merespon dan berkoordinasi dengan Force Commander ataupun dengan Libanese Armsd Force-Navy (LAF-Navy) bila ditemui adanya kontak yang mencurigakan ataupun pelanggaran terhadap United Nations Security Council Resolution (UNSCR) 1701 and 1884 yang merupakan dasar atau mandat bagi pelaksanaan tugas MTF/UNIFIL.

Untuk membantu kelancaran tugas MIO Commander berkaitan dengan koordinasi dengan otoritas maritime di Lebanon, LAF-Navy menempatkan Satu orang Perwira LTJG Hisjam Cheikh sebagai Liaison Officer (LO). Tugas kapal MIO Commander diantaranya adalah mengkoordinasikan seluruh kegiatan kepada seluruh unsur-unsur yang sedang melaksanakan operasi di AMO.

Untuk pengendalian operasi secara keseluruhan adalah CTF yang on board di Kapal Markas (Flag Ship) sedangkan MIO Commander bersifat taktis mengendalikan unsur-unsur yang ada di AMO (Area of Maritime Operation) yang sedang melaksanakan operasi atau patroli. MIO Commander bertanggung jawab untuk memberikan identifikasi terhadap seluruh kapal yang menuju ataupun keluar dari perairan Libanon yang melewati Area Maritime Operation untuk dilaporkan ke Commanding Task Force.

Dalam pelaksanaan tugas setiap unsur sudah dibekali data-data kapal yang akan keluar masuk teritorial Libanon. Dari data itu dapat diketahui kalau ada kapal yang dianggap mencurigakan. Bila kapal tersebut pada waktu di hailing/kontak tidak ada respon atau mencurigakan akan langsung dilaporkan ke CTF yang kemudian dilaksanakan pemeriksaan oleh LAF-Navy.

Dispenarmatim

Anti-Submarine Warfare Exercise - 2010

A Collins class submarine sails through the water during a weapons firing serial conducted off of the coast of Western Australia.

26 November 2010 -- Anti-Submarine Warfare Exercise (ASWEX) 2010 is an important exercise for the Royal Australian Navy (RAN), providing Submarine and Anti-Submarine (ASW) training and trial opportunities for maritime and air assets. The RAN also takes this opportunity to develop tactics and test weapons and weapons systems in the conduct of ASW.

The annual maritime exercise is being held in the Western Australian Exercise Area off the coast of Perth and adjacent air space from 15-26 November 2010.

The exercise involves Anzac Class frigates HMA ships Warramunga and Arunta as well as involvement with Collins Class Submarines HMA Submarines Dechaineux and Collins.




Sikorsky S70B-2 Seahawk helicopters flying in formation whilst preparing to conduct a weapons firing serial off the coast of Western Australia.

Air support is being provided by Navy's 816 Squadron and Air Force's Maritime Patrol Aircraft from 92 Wing. 816 Squadron is based in Nowra, NSW, whilst 92 Wing are based in RAAF Edinburgh, SA. Aircraft and crews have been forward based at HMAS Stirling and RAAF Pearce for the duration of the exercise to provide support to the ships at sea with Seahawk helicopters and Orion PC3 aircraft.

Australia DoD

Inggris Potong Anggaran Militer, HMS Ark Royal dan Harrier Pensiun Dini, Pilot Tempur Terancam di PHK

HMS Ark Royal berlayar terakhir kalinya sebelum dipensiunkan. (Foto: Reuters)

27 November 2010 -- Jet tempur Harrier GR9 dan kapal induk serta kapal bendera Angkatan Laut Inggris HMS Ark Royal dipensiunkan dari armada AL Inggris terkait pemotongan anggaran belanja militer.

HMS Ark Royal telah bertugas 25 tahun, persenjataanya dilucuti sebelum ditambatkan. Kapal dibangun di galangan kapal Swan Hunter di Wallsend pada Desember 1978, diterima AL Inggris Juli 1985 dan bertugas November 1985.

Konstruksi kapal menelan dana 320 juta poundsterling dan diselesaikan 4.5 bulan lebih awal dari jadwal oleh Swan Hunter. HMS Ark Royal salah satu dari tiga kapal induk kelas Invinsible (HMS Invincible dan HMS Illustrious). Kapal AL Inggris kelima yang diberi nama Ark Royal.


HMS Ark Royal terlihat berlabuh di North Shields, Inggris 22 November 2010. Kapal bendera AL Inggris telah dilucuti persenjataanya dalam pelayaran perpisahan keliling Inggris Raya sebelum dipensiunkan karena pemotongan anggaran belanja pertahanan. (Foto: Reuters)

Panjang kesuluruhan kapal 210 meter dan lebar 36 meter, dapat mengangkut lebih 20 pesawat berbagai jenis, jet tempur Harrier GR7 dan GR9, helikopter anti kapal selam Sea King, helikopter anti kapal selam Merlin, helikopter angkut Sea King dan Chinook.

Kapal berbobot 22000 ton dapat dipacu hingga 30 knot, dipersenjatai 3x close-in weapons systems (CIWS) dan 2x 20 mm kanon anti pesawat udara sebagai pertahanan diri, diawaki 726 pelaut dan 348 personil satuan udara. Kapal juga mampu membawa 400 prajurit marinir atau angkatan darat.

Pemotongan anggaran

Jumlah kapal perang dipotong dari 24 menjadi 19 dan 4000 personil kehilangan pekerjaan. Penundaan pergantian kapal selam nuklir kelas Vanguard sekurangnya lima tahun, menghemat anggaran 750 juta poundsterling. AL Inggris hanya akan mengoperasikan satu kapal induk HMS Queen Elizabeth pada 2016 dan tanpa dilengkapi jet tempur, hanya helikopter. Pada 2019, Kapal induk kedua HMS Prince of Wales akan disiagakan dan mungkin juga dijual ke negara ketiga. Jet tempur Harrier dipensiunkan tahun depan dan jet tempur pengganti F-35 akan tiba 2020.

Program pemotongan anggaran militer berimbas juga pengurangan jumlah prajurit angkatan darat sebanyak 7000 orang, lebih dari 100 tank dan 200 ranpur dipensiunkan, serta kehadiran militer Inggris di Jerman akan ditarik.

Dua pangkalan udara akan ditutup dan sedikitnya 5000 personil akan dikurangi. Kekuatan AU Inggris ditumpukan pada Tornado dan Typhoon.

Sedangkan satuan khusus akan mendapatkan peningkatan anggaran untuk membeli persenjataan dan peralatan komunikasi canggih

Penerbangan perpisahan Harrier






Jet tempur Harrier GR9 lepas landas dari dek kapal induk HMS Ark Royal terakhir kalinya sekitar 40 mil laut dari pantai Newcastle, 24 November 2010. Kapal dan pesawat dipensiunkan menyusul pemotongan anggaran militer Inggris. Para pilot Harrier terancam kehilangan pekerjaan, karena pesawat pengganti baru tiba 2020. (Foto: Reuters)

Daily Mail
/Berita HanKam

Didit Herdiawan Menjabat Pangkolinlamil


26 November 2010, Jakarta -- Kolinlamil selaku salah satu kotama pembinaan dan operasional TNI Angkatan Laut, mengemban tugas-tugas membina kemampuan sistem angkutan laut militer, membina potensi angkutan laut nasional untuk kepentingan pertahanan negara di laut serta melaksanakan angkutan administrative, taktis, strategis.

Selain itu, sebagai bagian dari Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT), Kolinlamil dituntut pula untuk mampu melaksanakan tugas-tugas TNI Angkatan Laut dalam operasi militer untuk perang dan operasi selain perang.

Demikian disampaikan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal), Laksamana TNI Soeparno selaku Irup dalam upacara militer serah terima jabatan Panglima Komando Lintas Laut Militer dari Laksamana Muda TNI Slamet Yulistiyono kepada Laksamana Pertama TNI Didit Herdiawan, MPA, MBA, di Lapangan Apel Mako Kolinlamil, Jakarta.

Lebih lanjut dalam amanatnya Kasal mengatakan, seiring dengan perkembangan lingkungan strategis dan tuntutan tugas yang semakin kompleks, serta untuk menjamin kepentingan nasional di dan atau lewat laut, pemimpin TNI Angkatan Laut menetapkan kebijakan dan strategi pembinaan yang diarahkan kepada terwujudnya TNI Angkatan Laut yang handal dan disegani.

Pada Hal tersebut diimplementasikan kedalam suatu kebijakan strategis pembangunan kekuatan pertahanan menuju kekuatan pokok minimum atau Minimum Essential Force / MEF. Kekuatan yang dirancang untuk dapat melakukan tugas pokok dengan menggunakan pendekatan ancaman dan kemampuan.

Selain itu juga Kasal menambahkan, saat ini unsur-unsur yang dimiliki Kolinlamil jumlahnya sangat terbatas dan sebagian besar buatan di atas tahun 1980-an. Seiring dengan kebijakan pembangunan menuju kekuatan pokok minimum kedepan, Kolinlamil akan menjadi prioritas khususnya dalam pengadaan jenis kapal angkut pasukan maupun kapal angkut logistik seperti LST dan LPD.

Dalam menyikapi keterbatasan kemampuan unsur Kolinlamil saat ini, perlu diambil langkah-langkah inovatif dan kreatif agar pembinaan prajurit yang bertugas di KRI tetap terjaga melalui peningkatan latihan di darat dengan menggunakan metode simulasi dan melakukan penugasan ABK yang kapalnya siap berlayar secara bergiliran.

Dispenkolinlamil/Pos Kota

Indonesian Chief of Naval Staff Calls on DPM Teo

Chief of Naval Staff of the Indonesian Navy ADM Soeparno calling on Deputy Prime Minister and Minister for Defence Teo Chee Hean.

26 November 2010 -- The Chief of Naval Staff of the Indonesian Navy, Admiral (ADM) Soeparno called on Deputy Prime Minister and Minister for Defence Teo Chee Hean at the Ministry of Defence this morning. ADM Soeparno, who is in Singapore for his introductory visit from 26 to 28 Nov 2010, also called on Chief of Defence Force Lieutenant-General Neo Kian Hong and Chief of Navy Rear-Admiral Chew Men Leong earlier today. As part of his visit, ADM Soeparno will also be visiting Changi Command and Control Centre today.

ADM Soeparno inspecting the Guard of Honour at the Ministry of Defence.

The visit by ADM Soeparno underscores the long-standing and strong defence relations between Singapore and Indonesia. The Republic of Singapore Navy and the Indonesian Navy, which have a long history of close and mutually beneficial cooperation, interact regularly through a wide range of activities, which include exercises, visits, professional exchanges and cross-attendance of courses. These interactions have strengthened mutual understanding and friendship between the personnel of the two navies.

Mindef

Produk Nonsenjata dari Perusahaan Dalam Negeri

Seragam militer AB Austria dan UEA diproduksi oleh PT. Sritex. (Foto: Berita HanKam)

27 November 2010, Sukoharjo -- Pemerintah menargetkan semua produk pertahanan non-alat utama sistem persenjataan berasal dari produksi dalam negeri. Hal itu untuk mengurangi ketergantungan dari luar negeri sekaligus memaksimalkan produk industri non-alutsista dalam negeri.

Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan Marsekal Madya Eris Herryanto mengatakan hal tersebut dalam Rapat Koordinasi Industri Pertahanan Non-alutsista di PT Sritex, Sukoharjo, Jawa Tengah, Jumat (26/11). Rapat ini diikuti 20 eksekutif perusahaan swasta produsen produk non-alutsista.

Saat ini baru 90 persen produk non-alutsista yang mampu dibuat industri dalam negeri, seperti seragam tempur, parasut, tenda, sepatu, rompi antipeluru, dan ransel. Sebagian sudah diekspor, sedangkan produk yang belum bisa dibuat antara lain kacamata khusus untuk menahan serpihan pecahan peluru.

Presiden Direktur PT Sritex Iwan Setiawan Lukminto mengatakan, kendala industri dalam negeri adalah kapas yang menjadi bahan baku produk non-alutsista. Kapas masih diimpor. Untuk teknologi produksi, industri dalam negeri sebenarnya telah menguasai.

Dalam rapat koordinasi tersebut disimpulkan empat kendala pengembangan industri dalam negeri non-alutsista, yakni perpajakan, riset, pameran, dan belum adanya sinergi antarindustri. Bahan baku kapas selama ini dikenai pajak, sementara produk garmen dari luar negeri tidak dikenai pajak sehingga produk dalam negeri sulit bersaing.

”Hendaknya sama-sama dibebaskan dari pajak sesuai pola free trade zone,” kata Kepala Biro Hubungan Masyarakat Kementerian Pertahanan Brigjen I Wayan Midhio.

Sasaran dan strategi riset yang telah dilaksanakan selama ini perlu disinergikan dengan standar militer Indonesia. Industri dalam negeri non-alutsista perlu mengikuti pameran internasional sehingga sekaligus sebagai promosi untuk menembus ekspor guna meningkatkan devisa negara.

Industri non-alutsista yang ada agar bergabung dengan Asosiasi Industri Pertahanan Non-Alutsista sehingga lebih mudah disinergikan untuk mendukung kebutuhan non-alutsista TNI.

KOMPAS

Latihan Terpadu Simulasi Penanggulangan Serangan Teroris oleh Paspampres


26 November 2010, Jakarta -- Pasukan Yonif 201/JY Kodam Jaya bersiaga saat latihan terpadu simulasi penanggulangan serangan teroris oleh Paspampres yang juga didukung satuan elit Den Bravo TNI AU, Den Jaka TNI AL di sebuah hotel berbintang di Jakarta, Kamis (25/11). Latihan tersebut dalam rangka persiapan pengamanan Asian Summit pada Januari 2011. (Foto: ANTARA/Fanny Octavianus/pd/10)

Ranpur Anoa 6x6 dilibatkan dalam latihan. (Foto: ANTARA/Fanny Octavianus/pd/10)

Friday, November 26, 2010

Apel Kesiapan Latihan Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) TNI


26 November 2010, Surabaya -- Ratusan prajurit Korps Marinir Pasmar-1 mengikuti Apel Kesiapan Latihan Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) TNI di Kesatryan Marinir Soepraptono, Semarung Ujung Surabaya, Jumat (26/11). Sebanyak 500 prajurit Korps Marinir Pasmar-1 bergabung bersama ratusan prajurit TNI lainnya, akan mengikuti latihan tempur PPRC di Sangata Kaltim dengan tujuan menjaga keutuhan NKRI. (Foto: ANTARA/Eric Ireng/ss/nz/10)

Kopassus akan Perbarui Persenjataan

Latihan bersama Kopassus dan SAS di bandara Ngurah Rai, Denpasar. (Foto: AP)

26 November 2010, Jakarta -- Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD akan segera memperbarui persenjataan perorangan bagi para personelnya meski tetap mempertimbangkan anggaran yang tersedia.

Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus Mayjen TNI Paulus Lodewijk disela olah raga bersama kalangan media massa di Markas Komando Kopassus, Jumat, mengatakan, pengadaan senjata perorangan seperti senapan dan pistol itu tetap disesuaikan dengan anggaran yang dialokasikan pemerintah.

"Sebenarnya Alustistanya tidak mahal-mahal sekali karena satuan khusus kita berkaitan dengan teknologi maka kita juga harus menyesuaikan dengan teknologi senjata yang berkembang di luar," katanya.

Pengembangan kekuatan termasuk melengkapi persenjataan perorangan bagi personel baret merah, tambah Paulus Lodewijk, sesuai dengan kebijakan kekuatan pokok minimum.

"Jadi bukan mengurangi, tetapi meningkatkan secara bertahap kekuatan yang ada disesuaikan rencana strategis yang disetujui. Yang jelas Kopassus akan mendapat penambahan anggaran. Secara otomatis ada penambahan alutista," tuturnya.

Sebagai pasukan khusus, Kopassus dilengkapi berbagai perlengkapan dan persenjataan sangat canggih dan modern.

Semisal untuk membaca peta, tidak lagi menggunakan lagi Kompas Prisma, tapi GPS (Global Positioning System) yang langsung berhubungan dengan satelit.

Sedangkan untuk satuan antiterornya sudah dilengkapi senapan H&K MP5, yang merupakan standar pasukan khusus terbaik di dunia seperti yang digunakan oleh Green Beretts, Delta Force, Navy Seal, GSG 9 Jerman, SAS dan lain-lain.

Sementara untuk pistol yang dipakai Beretta 9 mm (45). Selain itu juga berbagai macam kaliber lainnya seperti kaliber 22 mm (pistol kecil).

Kopassus punya peralatan terjun payung tercanggih untuk melakukan HALO (High Altitude Low Opening) dan HAHO (High Altitude High Opening) yang memakai masker oksigen dan lain-lain.

Dengan peralatan terjun itu, pasukan dapat terjun dari ketinggian sekitar 10.000 kaki.

Pasukan ini juga dilengkapi peralatan pendaratan pantai (memiliki LCR/Landing Craft Rubber/perahu karet dengan mesin yang hampir tanpa bunyi, yang digunakan untuk operasi penyusupan di malam hari), menyelam (dilatih seperti UDT, Underwater Demolition Team US Navy), team Daki Serbu ( yang baru saja menaklukkan Himalaya dan dikenal di luar sebagai PPGAD/Persatuan Pendaki Gunung TNI AD).

ANTARA News

Damen Luncurkan RNLN Zeeland

(Foto: Damen Schelde)

26 November 2010 -- Damen Schelde Naval Shipbuilding meluncurkan kapal patroli ketiga Angkatan Laut Kerajaan Belanda, Sabtu (20/11) di Vlissingen.

Kapal patroli kelas Holland diberinama RNLN Zeeland, kapal pertama dan kedua diluncurkan awal tahun ini diberinama RNLN Holland dan RNLN Friesland. Kapal terakhir akan diberinama RNLN Groningen diluncurkan tahun depan. Keempat kapal akan mengantikan empat frigate kelas M.

Dimensi kapal 108,43 x 16,00 x 4,55 meter, berat kapal 3750 ton, ditenagai 2 mesin diesel 5400 kW, mampu dipacu hingga 21,5 knot dengan jarak jelajah 5000 mil laut pada 15 knot, dapat membawa 90 orang termasuk 50 awak, dipersenjatai 1x meriam 76 mm, 1x meriam 20-30 mm dan 2 senapan mesin yang dikontrol dengan remote serta paket sensor terintegrasi serta sistem komunikasi terintegrasi internal dan eksternal dengan 7 jaringan terpisah.

Damen Schelde/Berita HanKam

TNI AL Pastikan Permusnahan 12 Kapal Perang

KRI Teluk Bone. (Foto: Dispenal)

25 November 2010, Jakarta -- Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal), Laksamana TNI Soeparno, menegaskan bahwa pihaknya akan melakukan pemusnahan 12 kapal perang yang kini berada di Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil).

"Ya kapal-kapal yang mesinnya tidak dapat dioperasikan, kita lakukan over haul, atau re-powering. Jika sama sekali tidak bisa diganti, atau tidak bisa di-repowering sesuai kebutuhan, ya kita ganti dengan pengadaan baru," katanya di Jakarta, Kamis.

Usai serah terima jabatan Panglima Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), ia mengatakan, saat ini unsur-unsur yang dimiliki Kolinlamil jumlahnya sangat terbatas dan usianya sudah sangat lanjut.

"Karena itu, dalam rangka kekuatan pokok minimum, maka pemenuhan kapal-kapal baru untuk menggantikan kapal-kapal tersebut, akan menjadi prioritas," kata Soeparno.

Mantan Pangkolinlamil, Laksamana Muda TNI Slamet Sulistiyono, mengatakan bahwa TNI Angkatan Laut segera memusnahkan enam kapal perang jenis Landing Ship Tank (LST), sebagai bagian dari program peremajaan alat utama sistem senjata matra laut.

"Enam kapal LST dan LDP itu sudah berusia rata-rata 64-70 tahun. Kapal ini sudah saatnya diganti," katanya.

Keenam kapal LST itu berada di Komando Lintas Laut Militer Kolinlamil TNI Angkatan Laut. TNI Angkatan Laut (AL) akan mempensiunkan beberapa kapal perangnya yang sudah berusia tua dan tidak laik untuk dioperasikan.

"Kami masih melakukan pemilahan, pengkajian kapal-kapal mana saja yang akan dimusnahkan, yang jelas kapal yang akan dimusnahkan itu buatan tahun 1942," katanya.

Keenam LST itu antara lain KRI Teluk Langsa 501, KRI Teluk Bayur 502, KRI Teluk Kau 504, KRI Teluk Tomini 508, KRI Teluk Ratai 509, KRI Teluk Saleh 510, dan KRI Teluk Bone 511 eks AL Amerika Serikat buatan tahun 1942-1945, di antaranya digunakan dalam operasi amfibi di pantai Normandia saat Perang Dunia ke-2.

Menurut Slamet, enam kapal tua yang akan dimusnahkan masih dapat dioperasikan hingga akhir tahun ini. Mesin kapal masih cukup terawat.

"Karena pertimbangan usia kapal sudah tua, maka harus dipensiunkan. Ini pun sudah menjadi kebijakan TNI Angkatan Laut," ujar Slamet lagi. Keenam LST tersebut akan digantikan kapal sejenis buatan PT PAL.

Pada kesempatan terpisah, Direktur Utama PT PAL Harsusanto mengatakan hingga 2014 PT PAL telah mendapat kontrak dari Departemen Pertahanan dan TNI Angkatan Laut yakni dua kapal selam, dua kapal perusak kawal rudal (PKR), 11 unit KCR-40, tujuh unit kapal angkut tank (AT/LST), 17 unit tank amfibi, dan 25 unit peningkatan kemampuan kapal-kapal perang TNI Angkatan Laut.

ANTARA News

Hibah F-16 Tak Pengaruhi Anggaran Pembelian Sukhoi

F-16 USAF. (Foto: USAF)

26 Nopember 2010, Jakarta -- Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan, biaya perawatan terhadap 24 unit pesawat tempur F-16 yang akan dihibahkan Amerika Serikat kepada Indonesia tidak akan mengganggu pos anggaran belanja pesawat tempur Sukhoi.

"Saya perlu tegaskan bahwa hibah itu sama sekali tidak mempengaruhi anggaran untuk belanja Sukhoi. Anggarannya ada tersendiri," ujar Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro kepada Suara Karya usai pembukaan penyampaian informasi tentang ASEAN Defence Ministers Meeting (ADMM) 2010 di Jakarta, Kamis (25/11).

Sebelumnya, Ketua Komisi I DPR Mahhfudz Siddiq mengatakan akan mendorong Kementerian Pertahanan dan TNI agar menolak hibah pesawat tempur F-16 Amerika Serikat itu. DPR khawatir pesawat F-16 bekas itu akan memboroskan anggaran melalui perawatan dan penggantian suku cadang.

Menhan mengatakan, hibah pesawat F-16 jenis Blok-25 masih relatif canggih dan terbaru, meski masih berada di grade Blok-52 yang merupakan terbaru. "Tapi, tim sekarang ini masih mengkaji dan hingga kini belum ada keputusan," ujar dia.

Pada sisi lain, kata Purnomo, pemerintah masih mempertimbangkan membeli pesawat tempur F-16 baru sebanyak 6 unit atau menerima tawaran hibah sebanyak 24 unit F-16 bekas. "Hal tersebut sedang dikaji. Kita punya dana untuk membeli enam pesawat baru F-16. Kalau dana itu bisa untuk membeli sebanyak 24 sampai 30 F-16 yang tidak baru, kemudian kita upgrade ke blok yang lebih canggih, dan kita akan gunakan," katanya.

Plus-minus

Menurut Menhan, pertimbangan antara membeli enam pesawat F-16 baru atau yang tidak baru sebanyak 24 unit dengan jumlah dana anggaran yang sama, didasarkan pada kemampuan daya tangkal tempur (deterence).

"Itu yang sedang ditimbang-timbang. Kata kuncinya di lifetime (masa pakai). Karena saya pernah belajar di AU, yang beda strukturnya. Kita mesti chek. Strukturnya itu apakah bisa tahan atau tidak," kata dia.

Purnomo mengatakan, alasan AS menawarkan hibah F-16 karena ada kelebihan pesawat dan mereka sudah mengganti dengan jenis F-18. Kalau F-16 itu dilepas akan mengurangi ongkos perawatan mereka.

"Blok yang akan dikasih adalah blok 25. Sama seperti kita. Yang baru itu, blok 52. Nantinya tergantung kita, namun sesuai kemampuan. Di antara dua pilihan ini, semua ada plus minusnya. Kita cari yang kecil minusnya," ujarnya.

Suara Karya

Tank BMP-3F Rusia Tiba Jumat Malam


25 November 2010, Jakarta -- Komandan Korps Marinir Mayjen TNI (Mar) Aflan Baharudin mengatakan 17 unit tank amfibi BMP-3F buatan Rusia akan tiba di Indonesia pada Jumat (26/11) malam.

Dikonfirmasi ANTARA usai menghadiri serah terima jabatan Panglima Komando Lintas Laut Militer di Jakarta, Kamis, ia mengatakan, ke-17 unit tank amfibi tersebut akan tiba di Dermaga Ujung Surabaya.

"Selain 17 unit tank amfibi, terdapat pula satu mobil bengkel. Seluruhnya diangkut dari Rusia ke Indonesia menggunakan kapal kargo komersial Rusia. Tiba sekitar pukul 19.00 WIB," ujarnya.

Alfan menambahkan, setibanya di Dermaga Ujung Surabaya ke-17 unit tank amfibi itu akan menjalani uji fungsi untuk memastikan seluruh peralatan, perlengkapan tank tersebut beroperasi baik.

"Uji fungsi akan dilaksanakan di Surabaya dan Pusat Latihan Tempur Marinir Karang Tekok, Sitobondo. Usai menjalani uji fungsi dengan sempurna, baru akan akan ada penyerahan secara resmi dari Pemerintah Rusia kepada Indonesia dan TNI serta TNI Angkatan Laut sebagai pengguna," katanya.

Saat ini rata-rata kesiapan alat utama sistem senjata (alutsista) marinir, termasuk kendaraan tempur, sekitar 60 hingga 70 persen.

"Cukup baik, tetapi kan ada beberapa yang sudah sangat tua hingga perlu segera diganti untuk memaksimalkan efek tangkal dan daya tempur kita," katanya.

Dana yang dikucurkan dalam pembelian itu mencapai Rp455 miliar atau 50 juta dolar AS. Awalnya, dengan harga tersebut TNI AL mendapatkan 20 tank, tetapi akhirnya hanya didapat 17 unit karena harganya naik.

Korps marinir saat ini memiliki sekitar 400 tank. Sebagian di antaranya kurang layak beroperasi. Sebagian yang masih bisa diperbaiki akan diperbaiki. Sementara yang sudah tidak layak sama sekali akan dikandangkan, kata Alfan.

BMP-3F

Tank amfibi BMP-3F yang diproduksi Rusia adalah kendaraan tempur (Ranpur) lapis baja yang sempurna dari segi teknologi dan kebutuhan pertempuran masa kini (Pertempuran Asimetris).

Di era 90-an BMP-3F pernah diujicoba di United Arab Emirates bersama dengan ranpur lainnya, diantaranya buatan Inggris dan Amerika. Dari hasil ujicoba tersebut memperlihatkan hasil yang memuaskan pada BMP-3F.

Selanjutnya BMP-3F disempurnakan kembali khususnya untuk manuver di laut, dimana penambahan Snorkel (sirkulasi udara saat manufer di laut ruang pasukan / tempur tetap normal), dan perbaikan pada tameng di kubah untuk menahan air agar tidak masuk ruang tempur.

BMP-3F memiliki beberapa fitur khusus antara lain, konstruksi (chasis) BMP-3F memungkinkan untuk dimodernisasi, mudah perawatannya dan minim pemeliharaan.

Dengan adanya beberapa penyempurnaan BMP-3F menjadi ranpur segala medan yang cukup berat, namun hal ini bisa diimbangi dengan manuver dan pertahanan diri yang lebih baik

Tak hanya itu, BMP-3F mengaplikasi persenjataan baru (SKS Arteleri - Roket - Meriam) dengan sistem kontrol penembakan secara otomatis dan mampu menembak tepat dari segala jenis senjata saat bergerak karena di BMP3F sudah menggunakan skema balok
penggontrol penembakan otomatis yang baru (pola stabilizer sistem baru).

Selain itu, konstruksi persenjataan BMP-3F merupakan penggabungan dalam satu komponen (single-turet): Meriam, peluncur roket berkaliber 100mm, kanon otomatis berkaliber 30 mm dan Mitraliur berkaliber 7,62 mm.

Penggabungan ini memungkinkan awak ranpur dapat memilih dengan cepat keperluan penggunaan senjata dalam situasi tempur tergantung dari sasaran yang diinginkan baik darat, laut maupun udara.

ANTARA News

Thursday, November 25, 2010

Alenia Aeronautica Inaugurates First C-27J Full Flight Simulator to the Italian Air Force


19 November 2010 -- Alenia Aeronautica today inaugurated the first C-27J full flight simulator to the Italian Air Force during an official ceremony held at its base in Pisa.

The simulator, which is the first in the world specifically designed for training the crews of the C-27J Spartan tactical military transport aircraft, was built according to precise air force specifications using innovative systems that ensure the most realistic training experience possible.

The C-27J air force full flight simulator is a cutting-edge system for the basic and advanced training of crews, at a very competitive operating cost compared with training in actual aircraft, as it complements inflight activities with no loss of training value.

The simulator consists of an exact replica of the C-27J cockpit, fitted with equipment that accurately simulates the aircraft’s aeromechanical and avionic features and performance. This is placed within a virtual environment that reproduces the external environment, weather and tactical conditions, providing the pilots with all the stimuli (sights, sounds, touch and acceleration) that they would encounter during an actual flight in the Spartan.

The C-27J air force full flight simulator allows for all operational standard procedures to be reproduced and tactical missions executed (generating virtual allied and enemy operatives), as well as for the reconstruction, in a safe environment, of the full range of emergencies set out in the aircraft flight manual and flight training using NVIS (night vision imaging system) visors.

Another key element of the simulator is its visual system: the external scenario is reproduced using a geographical database which covers the whole of the Italian national territory, created by using highdefinition satellite photography, with 1-metre resolution in many areas. The database, which is processed by software owned by Alenia Aeronautica, is created by using high-definition systems with a visual field of 180° horizontal coverage and 45° (+20°/-25°) vertical coverage.

To perfect the illusion of a real flight, linear and angular acceleration effects are reproduced in correlation with the situation in virtual flight, which is projected onto the visual system by a motion system that can move the simulator's nearly 10,000 kg of weight around in space.

Inside the C-27J air force full flight simulator, an instructor’s station is also provided, which is a management console of touch-screen monitors mounted on a command panel with wireless controls on a tablet PC, giving the instructor and observers maximum flexibility and comfort during the exercise. The simulator also has a calculation system - the ‘brain’ - where flight simulation models and all applications implementing the various functions available to users are executed. This computerized device, which coordinates the action of the various systems, was designed by Alenia Aeronautica using high-performance architecture that is easy to maintain.

The C-27J air force simulator also allows for training sessions to be linked to other simulators at the same base or at other sites. This means that pilots in the simulator cabin can ‘see’ other pilots taking part in the same exercise as aircraft present in the same virtual space, and can interact with them, communicate with them by radio and execute coordinated operations, just as they can in real life.




Alenia Aeronautica

BAE Systems Delivers Hornets Ahead Of Schedule

F-18 Hornet RAAF. (Foto: Australia DoD)

23 November 2010, NEWCASTLE, Australia –- BAE Systems has underlined its commitment to total performance by delivering the two most recent F/A-18 Hornets under the RAAF’s Deeper Maintenance Support Contract ahead of schedule and under budget.

The BAE Systems Australia Fast Jet Support maintenance team and partner L-3 MAS Canada delivered the first Hornet three working days ahead of schedule, followed by the second Hornet being delivered ten working days early at its Williamtown facility.

The Company, in co-operation with the DMO’s Tactical Fighter Systems Program Office, is implementing the Smart Maintenance concept as part of Defence’s Strategic Reform Program (SRP).

Commander of the RAAF Air Combat Group Air Commodore Mel Hupfeld said: “Air Force appreciates the endeavours and achievements of BAE Systems in supporting
SRP.

“We look forward to all of our industry partners assisting, on a sustainable basis, to the improved delivery of effective capability at lower cost to the Commonwealth of Australia. These early results from BAE Systems are encouraging and I congratulate them and applaud their initiatives.”

BAE Systems’ Aerospace Business Unit began introducing ‘Lean’ processes in 2009 and these recent successes reflect a continuing improvement in aircraft availability and reduced cost.

Director Aerospace John Monaghan, said: “We have worked very hard at every level — from the technicians on the line to our lead management team — to achieve the Commonwealth’s SRP objectives.

“Lean is taken very seriously and the implementation of Lean concepts is central to that process.

“We are striving along with our contract partners in L-3 MAS Canada to hone and refine our methods through phase based servicing, consultation, workforce engagement and constant improvement, using integrated monitoring, review and evaluation of our maintenance processes at every step.

“Even though we have carried out the work ahead of schedule, we have not compromised the safety of our personnel or airworthiness”

Since 2009, BAE Systems and partner L-3 MAS Canada have provided deeper maintenance and modification support for all 71 Australian F/A-18 Hornet fighters.

BAE Systems

AU Thailand Pesan Lagi 6 Gripen

Gripen AU Thailand batch pertama sedang uji penerbangan perdana. (Foto: gripen)

25 November 2010 -- Perusahaan pertahanan dan keamanan Swedia Saab mendapat pesanan pembuatan 6 pesawat tempur Gripen kursi tunggal versi C dari Swedish Defence Material Administration (FMV) senilai 2,2 milyar krone untuk dikirimkan ke Angkatan Udara Kerajaan Thailand.

Pemerintah Swedia diwakili FMV dan Thailand meneken perjanjian pembelian sistem pertahanan udara terintegrasi buatan Saab, termasuk jet tempur Gripen.

Thailand telah mengoperasikan enam Gripen dan pesawat Saab 340 yang dilengkapi sistem radar Saab Erieye.

AU Thailand memiliki juga 43 F-16A block 15OCU dan 11 F-16B block 15OCU dibeli dibawah program Naresuan, serta 3 F-16A block 15OCU dan 4 F-16B block 15OCU hibah pemerintah Singapura kompensasi diperkenankan menggunakan fasilitas latihan AU Thailand di Udon Thani, total 71 F-16 A/B block 15OCU.

Saab/Berita HanKam

Paskhas Gelar Latihan Pertahanan Udara

(Foto: Dispenau)

25 November 2010, Jakarta -- Latihan Pertahanan Hanud Titik sebagai bentuk pembinaan yang dilakukan Korps Paskhas dalam meningkatkan dan mempertahankan kemampuan prajurit, sekaligus memberikan bekal ilmu pengetahuan serta keterampilan tentang mekanisme sistem penggunaan maupun operasional senjata QW-3 serta mengetahui mekanisme gelar operasi pertahanan udara titik kepada prajurit paskhas dalam menghadapi tugas-tugas ke depan.

Demikian dikatakan Dankorpaskhas Marsekal Pertama TNI Harry Budiono dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Asisten Korpaskhas Kolonel Psk. Rolland DG. Waha pada upacara Pembukaan Latihan Pertahanan Hanud Titik, di Lapangan Upacara Wing III Paskhas, Lanud Sulaiman, Bandung (22/11) seperti dilansir dalam siaran pers Dinas Penerangan TNI AU.

Menurutnya, dinamika perubahan lingkungan strategis dan regional senantiasa bergerak sangat cepat serta diikuti segala dampak mengarah pada negatif yang dapat memengaruhi langsung pada seluruh aspek kehidupan dalam berbangsa dan bernegara.

"Korps Paskhas senantiasa tetap terus melaksanakan pembinaan dengan cara memelihara dan meningkatkan kesiapan operasional baik kesiapan prajurit maupun kesiapan alutsistanya. Oleh karena itu, Korps Paskhas menempatkan latihan sebagai kebutuhan pokok bagi setiap prajuritnya baik pada tingkat satuan Kompi, Batalyon maupun tingkat Wing," katanya.

JURNAS

Pengeran Benhard Terlibat Perdagangan Senjata pada 1950-an Karena Ngebet Gulingkan Pemerintah Indonesia


25 November 2010, Amsterdam -- -Pangeran Benhard dari Belanda terlibat perdagangan senjata di Indonesia sekitar tahun 1950. Demikian pakar sejarah Gerard Aalders dari Institut Dokumentasi Perang Belanda (NIOD) dalam bukunya berjudul Bernhard Zakenprins.

Aalders tidak menemukan bukti bahwa Pangeran Benhard terlibat secara langsung sebagai pedagang yang aktif menjual dan membeli senjata. Namun peneliti ini menyatakan ada bukti bahwa Pangeran Benhard terlibat dalam perdagangan senjata di Indonesia, dengan tujuan menggulingkan pemerintahan baru di Indonesia.

"Beberapa pedagang senjata mengenal Pangeran Benhard secara pribadi dan konon pegadang senjata asal Afganistan Ali Shah mengadakan pertemuan dengan pangeran Benhard di Soestdijk untuk membicarakan urusan tersebut," tulis Alders dalam buku itu.

Aalders berkata 98 persen bukti mendukung kesimpulan tersebut. Banyak laporan penting yang menurutnya masih menjadi rahasia.

Republika

Daerah Strategis, TNI AL Perhatikan Tanjung Pasir


25 Nopember 2010, Tangerang -- TNI Angkatan Laut (AL) memberikan perhatian terhadap kawasan pesisir Tanjung Pasir, Tangerang, Banten karena punya nilai strategis terhadap objek wisata dan perekonomian daerah setempat, termasuk negara.

"Tanjung Pasir merupakan daerah pesisir yang memiliki aspek strategis sebagai filter keluar-masuknya orang dan barang di mana berpotensi sebagai daerah yang memiliki kerawanan di laut. Secara ekonomi, Tanjung Pasir juga digunakan sebagai pelabuhan tujuan dari dan ke Pulau Untung Jawa sebagai tujuan wisata bahari," ujar Komandan Pangkalan Utama TNI AL (Danlantamal) III Laksma TNI Iskandar Sitompul kepada wartawan usai meresmikan Pos TNI AL (Posal) Kelas A Tanjung Pasir, di Tangerang, Banten, Rabu (25/11).

Pembangunan Posal Tanjung Pasir merupakan realisasi kebijakan pimpinan TNI AL untuk mendukung pembangunan dan pembinaan kekuatan TNI Angkatan Laut secara keseluruhan.

Iskandar menjelaskan, Posal Tanjung Pasir merupakan daerah pesisir yang memiliki aspek strategis sebagai filter daerah setempat melalui laut. Tentunya, nilai strategis itu berpotensi menimbulkan kerawanan.

"Tanjung Pasir merupakan daerah strategis yang berpotensi sebagai daerah sangat rawan terhadap tindak pidana pelanggaran hukum di laut seperti perompakan, pembajakan, penangkapan ikan secara illegal, imigran gelap, penambangan pasir laut, penyelundupan pasir timah, BBM dan lain-lain," ujarnya.

Iskandar menyatakan, penegakan hukum di laut melalui Posal perlu dilaksanakan untuk meng-cover pengawasan daerah sekitarnya, meliputi daerah Mauk, Pulau Laki, Pulau Untung Jawa, Dadap dan perairan sekitar Tangerang.Pembinaan Maritim

Keberadaan Posal Tanjung Pasir secara struktural merupakan unit terkecil dari organisasi TNI AL. Posal Tanjung Pasir jadi ujug tombak Pangkalan TNI AL dalam mengumpulkan data intelijen maritim dalam mendukung tugas pokok Lantamal III.

"Selain itu, Posal Tanjung Pasir melaksanakan pembinan maritim didaerah pesisir guna terwujudnya masyarakat maritim yang kuat dan handal sehingga dapat mendukung Hankamneg di laut," ujar Danlantamal III.

Pada kesempatan itu, Iskandar mengukuhkan Komandan Posal Tanjung Pasir yang pertama, Lettu TNI Hanafi. "Pimpinan TNI AL mengharapkan kepada Danposal yang baru dilantik untuk dapat bekerja sama dengan aparat setempat, para tokoh agama dan masyarakat sekitar," ujarnya.

Hadir pada upacara peresmian Posal Tanjung Pasir, yakni Wadan Lantamal III, Kolonel TNI Deddy Muhibah Pribadi, jajaran pejabata Lantamal III, Muspida Tangerang dan Banten, Koramil, Polri, Muspika dan pramuka serta tokoh masyarakat.

Suara Karya

AS Minta Klarifikasi soal Papua

Deretan F-16 Fighting Falcons USAF. (Foto: USAF/ Tech. Sgt. Michael R. Holzworth)

25 November 2010, Jakarta -- Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Scot Marciel meminta klarifikasi soal rekaman penyiksaan warga Papua oleh oknum militer yang beredar di YouTube beberapa waktu lalu.

”Kita jelaskan, keputusan diambil oleh hakim Mahkamah Militer yang kita sama sekali tidak intervensi,” kata Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro di Jakarta, Rabu (24/11). Purnomo didampingi Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono saat memberikan penjelasan tersebut. Berdasarkan catatan Kompas, empat prajurit yang terlibat dihukum lima-tujuh bulan.

Purnomo menjelaskan, permintaan klarifikasi tentang rekaman tersebut tidak dalam konteks Excess Defence Articles (EDA). EDA adalah program AS untuk memberikan kelebihan peralatan militer yang tidak terpakai lagi untuk negara asing. Saat ini tim dari AS telah datang untuk membicarakan hal-hal teknis berkaitan dengan hibah dua skuadron F-16.

”Memang ada pendapat bahwa hukuman itu ringan,” kata Purnomo. Menurut Purnomo, yang menjadi pertimbangan putusan hakim Mahkamah Militer adalah, pertama, tindakan itu bukan perintah komandan sehingga tidak bersifat sistemik. Kedua, hal ini dipandang sebagai tindakan indisipliner. Ketiga, tidak ada saksi yang melapor.

”Tidak termasuk pelanggaran HAM (hak asasi manusia),” kata Purnomo.

Purnomo juga mengatakan, dari hasil penyelidikan Markas Besar TNI yang meminta pendapat pengamat telematika Roy Suryo, di dalam rekaman yang beredar itu sebenarnya ada dua video.

Video yang berisi penyiksaan kemaluan seorang pria Papua bukan bagian dari potongan video sebelumnya. ”Bagian itu tidak jelas, diambil di mana, siapa pelakunya karena seragamnya tidak jelas,” katanya.

Menurut Purnomo, pihaknya minta agar AS membeberkan data yang mereka miliki untuk menjadi bahan investigasi. Purnomo juga menyampaikan apresiasi akan keterbukaan Dubes AS yang minta klarifikasi.

Dalam kesempatan itu juga dibahas rencana hibah 24 pesawat F-16. Indonesia hanya memiliki dana untuk membeli enam pesawat F-16 baru atau membayar biaya retrofit (perbaikan) 24 pesawat F-16 lama. Pilihan diambil karena Indonesia membutuhkan pesawat tempur sebelum selesainya pesawat tempur buatan Indonesia-Korea Selatan tahun 2020.

Oleh karena itu, Indonesia masih akan memeriksa struktur pesawat F-16 hibah tersebut. Pesawat yang rencananya akan dihibahkan itu blok 25, sementara yang akan dibeli blok 52.

KOMPAS

Wednesday, November 24, 2010

CN 235 Pesanan KCG Terbang Perdana

CN235 Mexico. (Foto: Airbus Military)

24 November 2010, Bandung -- Tepat pukul 09.25, Rabu (24/11/2010), pesawat pertama CN 235 pesanan Korean Coast Guard (KCG) melakukan penerbangan perdana di Lanud Husein Sastranegara Bandung. Ini merupakan satu dari empat CN 235 pesanan Korea Selatan untuk tahap kedua dari PT Dirgantara Indonesia (DI). Pada pembelian tahap pertama, Korsel sudah menerima delapan pesawat CN 235 buatan PT DI.

Eddy Suherman, Production Engineering PT DI kepada Kompas.com mengatakan pesawat yang dipiloti oleh QA Supriyadi dan kopilot Esther Saleh tinggal landas dengan mulus didukung cuaca Kota Bandung yang cerah.

Kontrak penjualan empat pesawat CN 235 untuk Korsel itu mencapai 90 juta dollar AS. Penyerahan pesawat akan dilakukan secara bertahap mulai akhir Desember 2010 hingga Maret 2011.

KOMPAS.com

Kapal Perang Thailand dan KRI Patroli Bersama

HTMS Taksin F422 sekelas dengan HTMS Naresuan. (Foto: global security)

24 November 2010, Denpasar -- Kapal perang Thailand HTMS Naresuan F421 meninggalkan Pulau Dewata dengan terlebih dulu melakukan kegiatan patroli bersama dengan KRI Fatahillah di Perairan Selat Badung.

"Tadi siang pukul 11.00 Wita, kapal perang Thailand dan KRI Fatahillah meninggalkan dermaga Pelabuhan Benoa, Denpasar," kata Perwira Operasi Pangkalan TNI AL (Lanal) Benoa Mayor Laut (P) Teguh Wibowo, Rabu.

Ia menjelaskan, pelepasan kedua kapal perang itu dipimpin Komandan Lanal Benoa Kolonel Laut (P) I Wayan Suarjaya.

Selanjutnya kedua kapal perang itu sama-sama meneruskan perjalanan masing-masing, namun lebih dulu melakukan latihan dalam bentuk patroli bersama sektor perairan di Selat Badung yang terletak antara Pulau Bali dengan Pulau Nusa Penida.

Sesuai misi kedatangannya, kapal HTMS berkecepakatan 32 knot itu untuk latihan pelayaran sehingga kesempatan itu dimanfaatkan oleh kedua kepal perang untuk mengantisipasi terhadap segala potensi ancaman dan gangguan di perairan.

"KRI Fatahillah kembali ke pangkalannya di Koarmatim di Surabaya, sedangkan kapal perang Thailand meneruskan perjalanan ke Australia dengan misi yang tak jauh beda," ucap dia.

Dia mengatakan, selama berada di Bali, seluruh personel kedua kapal perang itu juga menggelar kegiatan olah raga bersama, yakni bermain sepak bola.

"Selasa (23/11) sore digelar pertandingan sepak bola antara personel TNI AL dan Angkatan Laut Thailand di Lapangan Pegok, Sesetan," ujarnya.

Dari penuturan para tentara asing selama beberapa hari di Bali, ujar Teguh, mereka yang sempat jalan-jalan mengaku terkesan dan senang berada di Pulau Dewata.

Teguh mengaku bersyukur selama dua hari kedatangan tamu kehormatan tentara asing maupun TNI AL, semua agenda kegiatan berjalan lancar dan tidak ada hal-hal yang mengganggu atau muncul permasalahan.

"Syukurlah mereka senang selama berada di Bali dan harapan kami semoga bisa kembali dengan selamat," katanya berharap.

Kapal kawal rudal Thailand HTMS Nareswan F-421 bersandar di dermaga Pelabuhan Benoa, Senin (22/11). Kapal yang dikomandani Kapten Borinoon Emtip itu disambut Komandan Pangkalan TNI Benoa Denpasar Kolonel Laut (P) Wayan Suarjaya.

Kapal itu membawa pejabat berpangkat bintang satu (laksamana) Real Admiral Suria Forn Suriya, bersama sekitar 240 personel angkatan laut. "Misi kunjungan kapal perang Thailand dalam rangka muhibah dan latihan pelayaran," ujar Suarjaya.

ANTARA Bali

AB Sri Lanka Gelar Latgab Ex-Cormorants Strike

(Foto: Getty Images)

24 November 2010 – Angkatan Bersenjata Sri Lanka melakukan latihan gabungan tiga angkatan Senin (21/11), akan berlangsung selama Sembilan hari diumumkan juru bicara AD Sri Lanka Mayjen Ubhaya Medawala pada media.

Lebih 2500 prajurit AD, AL dan AU terlibat dalam latgab bersandi 'Ex-Cormorants Strike'.

Latihan dimulai dari Silawathura di distrik Manar menuju Mavillu di Thanthirimale di distrik Anuradhapura.

1600 pasukan komando dan satuan khusus AD berlatih dengan kapal perang AL dan pesawat AU.

Prajurit diterjunkan dari helicopter di wilayah latihan di Mannar, Rabu (24/11). (Foto; Reuters)

Prajurit didaratkan ke pantai di kota Mannar saat latgab dalam latihan pendaratan amphibi. (Foto; Reuters)







Prajurit dalam posisi tempur setelah didaratkan ke pantai. (Foto: Getty Images)

(Foto: Reuters)

Berita HanKam