Sunday, January 19, 2014

Kapal Perusak Inggris Kunjungi Indonesia

Kapal Perang Inggris HMS Daring diparkir di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu (18/1). KSAL Laksamana TNI Marsetio menyatakan kedatangan Kapal Perang Inggris HMS Daring merupakan momen yang sangat strategis bagi kerjasama pertahanan kedua negara. (Foto:ANTARA FOTO/Andika Wahyu/ama/14)

17 Januari 2014, Jakarta: Kehadiran kapal perang Angkatan Laut Kerajaan Inggris, HMS Daring-D32, di Jakarta, Jumat, untuk kunjungan selama empat hari, menandakan babak baru kerja sama dengan TNI AL untuk menjamin stabilitas dan kemakmuran bersama.

Pada 2010, telah ditandatangani nota kesepahaman antara Indonesia dan Kerajaan Inggris dalam kerja sama pertahanan. Salah satu pokoknya, menempatkan kerja sama TNI AL dengan Angkatan Laut Kerajaan Inggris, pada posisi strategis.

"Ini momentum strategis bagi TNI AL untuk mewujudkan angkatan laut yang modern. Kami punya persepsi sama tentang stabilitas dan mempertahankan hal itu," kata Kepala Staf TNI AL, Laksamana TNI Marsetio, di geladak helikopter HMS Daring-D32.

Dia menyambut kehadiran kapal perang kelas destroyer berpeluru kendali itu, bersama kehadiran koleganya, Kepala Staf Angkatan Laut Kerajaan Inggris, Admiral Sir George Zambellas. Ini adalah kehadiran pertama seorang First Sea Lord and Chief of Naval Staff Royal British Navy (gelar resmi jabatan Zambellas) ke Indonesia selama berpuluh tahun.

Di antara Marsetio dan Zambellas, ada kesamaan. Mereka sama-sama alumni Sekolah Komando dan Staf Angkatan Laut Kerajaan Inggris, di Greenwich; Marsetio pada 1991 dan Zambellas pada 1990.

Dua awak Kapal Perang Angkatan Laut Inggris HMS Daring berbincang di depan Helikopter jenis Lynx di bagian geladak ketika berlabuh di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (17/1). HMS Daring/D32 yang akan berlabuh di Jakarta hingga 20 Januari 2014 tersebut merupakan kapal perang jenis destroyer (perusak) dengan sistem senjata utama Sea Viper Missile, bertonase 8.800 ton, berdimensi panjang 152,4 meter, lebar 21,2 meter serta ditenagai dua mesin turbin gas Rolls-Royce WR-21. (Foto: ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf/nz/14)

Bagi TNI AL, kata Marsetio, kehadiran HMS Daring-D32 sebagai kapal perang state-of-the-art dengan teknologi terdepan dan Zambellas, bisa menginspirasi perwujudan kerja sama yang saling menguntungkan.

"Kita ingat ungkapan lama, British Navy Who Rules the Waves; inilah yang bisa kita contoh, bagaimana mereka memelihara dan meningkatkan tradisi dan nilai-nilai itu secara konsisten," katanya.

Zambellas, dalam pernyataannya, "Kita punya kesempatan baik sekali, sebagai profesional insan maritim dunia tentang peningkatan kesejahteraan. Kita punya impian yang sama, ambisi yang sama, dan banyak lagi kesamaan lain."

Kementerian Pertahanan Indonesia, kata dia, memilih industri Inggris untuk pengadaan fregat-fregat TNI AL. "Tentu tidak cuma itu, melainkan juga diperluas hingga latihan, operasi bersama, dan saling membagi pengalaman. Ini perjalanan baru pada dekade-dekade mendatang," kata Zambellas.

Tentang "pemilihan" HMS Daring-D32 ini, Zambellas menyatakan, "HMS Daring di sini sebagai simbol, satu simbol kekuatan kami. Dia terbukti mampu beroperasi ke mana saja dengan misi apa saja di dunia, bisa bekerja sama dengan siapa saja, baik dengan kapal induk Amerika Serikat. Daring bukan unit kecil, mampu menunjukkan kemampuan besar di balik sosoknya."

Indonesia di mata Angkatan Laut Kerajaan Inggris, kata dia, karena Indonesia adalah masa depan yang besar. "Membawa HMS Daring ke Jakarta, membawa secuil teritori Inggris Raya ke Jakarta, membawa kemitraan kita bersama."

Sumber: ANTARA News

Pemotongan Baja Pertama Kapal Perusak Kawal Rudal 105 Meter

Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro (kanan) menerima gambar replika kapal dari CEO Damen Schelde Naval Ship Building (DSNS) Belanda, Hein Van Amaiden (kiri) dalam seremonial pemotongan baja pertama kapal perang jenis perusak kawal rudal (PKR) Fregat No.1 di pusat bengkel pabrikasi divisi kapal perang, PT PAL Indonesia (Persero), Surabaya, Jatim, Rabu (15/1). Kapal PKR-105 m merupakan kapal pertama dari empat kapal pesanan TNI AL melalui kerja sama produksi dengan DSNS Belanda guna memperkuat alat utama sistem persenjataan (alutsista) di jajaran TNI AL. (Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/ed/Spt/14)

15 Januari 2014, Surabaya: Dalam rangka ikut berperan aktif dalam memodernisasi dan memenuhi kebutuhan alat utama sistem persenjataan (Alutsista), PT PAL Indonesia (Persero) sebagai Lead Integrator Alutsista matra laut menggelar acara seremoni First Steel Cutting kapal jenis Perusak Kawal Rudal 105 Meter (PKR/Frigate ke-1), yang berlangsung pada hari Rabu, 15 Januari 2014, terpusat di Dermaga Kapal Perang.

Seremoni First Steel Cutting ini menjadi begitu penting mengingat Kapal perang pesanan TNI Angkatan Laut jenis PKR / Frigate ke-1 ini merupakan pengembangan Proyek Nasional dan menjadi salah satu andalan dalam mengawal keamanan wilayah laut perairan Indonesia.

Sehingga para petinggi Negara berkenan hadir untuk menyaksikan acara ini, antara lain Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Kepala Staff TNI Angkatan Laut Laksamana TNI Marsetio, Jajaran Kemenhn, Mabes AL, Damen Schelde Naval Shipbuilding (DSNS), Project officer, Muspida Jatim, serta Para Undangan. Sementara Manajemen PT PAL Indonesia yang turut hadir yakni jajaran Komisaris & Direksi, Kepala Divisi beserta jajaran dibawahnya.

Kapal PKR – 105 m ini merupakan kapal pertama dari 4 kapal yang pesanan TNI AL. Selain itu PT PAL Indonesia (Persero) juga telah memproduksi kapal perang jenis Fast Patrol Boat (FPB) dengan berbagai ukuran, KCR 60 m, dan LPD 125 m. Pemenuhan kebutuhan ini diharapkan akan terus mendorong dan mempercepat terwujudnya cita-cita kemandirian alutsita negara sebagai hal yang sangat esensial bagi Bangsa Indonesia dalam mempertahankan NKRI. Sehingga menempatkan bangsa Indonesia sebagai negara strategis yang dihormati dan disegani dalam kancah percaturan dunia.

Berikut Spesifikasi Kapal Perang Perusak Kawal Rudal (Guided Missile Escort) “Frigate” No-1 :



GENERAL
Customer : Indonesian Navy (TNI-AL)
Primary functions: Anti Air Warfare, Anti Surface Warfare, Anti Submarine Warfarebr
Secondary : Maritime Security & Safety, Disaster Relief/Humanitarian Aid. Hull material : Steel grade A/AH36
Standards : Naval /Commercial, naval intact / damaged stability, noise reduced, moderate shockbr
Classification : Lloyd's Register of Shipping (supervision) 100 A1 SSC Mono Patrol, G6, LMC UMS

DIMENSIONS
Length o.a. : 105.11 m
Beam mld : 14.02 m
Depth no.1 deck : 8.75 m
Draught (dwl) : 3.70 m
Displacement (dwl) : 2365 tons

PERFORMANCE
Speed (Maximum power) : 28 knots
Speed on E-propulsion : 15 knots
Range at 14 knots : > 5000 NM
Endurance : > 20 days at sea

PROPULSION SYSTEM
Propulsion type : combined diesel or electric (CODOE)
Diesel engine : 2 x 10000 kW MCR diesel propulsion
Electric motors : 2 x 1300 kW MCR electric propulsion
Gearbox : 2 x double input input/single output
Propellers : 2 x CPP diameter 3.65 m
lntegrated platform management system

AUXILIARY SYSTEMS
Generator sets : 6 x 735 kWE (CAT C-32A)
Emergency gen. set : 1 x180kWE
Chilled water : 2 x units, redundant distrubution
Fire fighting : 4 x main pumps +Ix service pump
Freshwater making capacity : 2 x 14 m3/day (RO) + 2 x 7.5 m3/day (evaporators)

DECK EQUIPMENT
Helicopter deck : max. 10 tons helicopter
Heli operations : day/night with refuelling system
Helicopter hangar : suitable for approx 6 tons helicopter
RAS : on helicopter deck PS & SB, astern fuelling
Boats : 2 x RHlB

ACCOMMODATION
Fully air-conditioned accommodation for 122 persons
Commanding Officer: 1
VIP cabin (Flag officer standard): 1
Officers: 26
Chief Petty Officers: 10
Petty Officers: 28
Petty officer (female): 8
Junior Ratings: 29
Trainee Officers: 18
Canal Pilot cabin: 1
Provisions for NBC citadel/decontamination

WEAPON & SENSOR SUITE
3D-Surveillance & target indication radar & IFF
Radar / electro optical fire control
Hull Mounted Sonar
Combat management system
Medium calibre gun 76 mm
1 x Close In Weapon System
2 x 4 SSM launchers
12 cell SAM launcher
2 x triple Torpedo launching system
ESM & ECM
2 x Decoy launchers
lntegrated internal & external communication system

NAUTICAL EQUIPMENT
lnteqrated bridqe console, 2 x naviqation radar, ECDIS, GMDSS-A3 rencence gyro

Sumber: PT PAL