Saturday, August 25, 2012

KRI Klewang Kapal Perang Trimaran Diluncurkan 31 Agustus

Gambar artis kapal perang trimaran produksi PT. Lundin. (Image: Lundin)

25 Agustus 2012, Jakarta: TNI AL segera diperkuat kapal patroli cepat rudal siluman trimaran 63m buatan PT. Lundin, Banyuwangi, Jawa Timur. Kapal diberinama KRI Klewang, akan diluncurkan secara resmi 31 Agustus 2012 di galangan kapal Lundin. Upacara peluncuran kapal akan dihadiri petinggi TNI AL dan Kementerian Pertahanan.

PT. Lundin mendapatkan kontrak pembuatan satu unit kapal perang siluman dari TNI AL pada 2009. Kontrak ini tindaklanjut dari program riset dan pengembangan yang dilakukan PT. Lundin dan TNI AL pada 2007. Konstruksi kapal mulai dibangun pada 2010 dan dilakukan secara rahasia terkait rancangan dan metode konstruksi kapal.

Sumber: PT. Lundin
@Berita HanKam

Menhan Bantah Bobot Tank Leopard 40 Ton

Leopard 2 A6 dan Leopard 2 PSO (Peace Support Operations)milik Bundeswehr. (Foto: ©Bundeswehr)

24 Agustus 2012, Jakarta: Menteri Pertahanan (Menhan) Purnomo Yusgiantoro bersikukuh bahwa 100 tank Leopard yang dibeli pemerintah Indonesia memiliki berat 60 ton. Tank Leopard memilki berat 60 ton tersebut masih dapat difungsikan di kondisi geografis Indonesia. "Setahu saya (tank) Leopard itu tidak ada yang beratnya 40 ton. Rekomendasi awal tank Leopard seberat 60 sampai 62 ton, yang 40 ton itu tidak ada," ujar Menhan setelah serah terima pejabat eselon satu Kementerian Pertahanan di Jakarta, Jumat (24/8/2012).

Purnomo menjelaskan bahwa tank Leopard seberat 60 ton menurut keterangan TNI Angkatan Darat dapat digunakan di Indonesia. Pasalnya, tank Leopard seberat 60 ton tersebut dapat mengarungi medan Indonesia yang berat. Tank Leopard seberat 60 ton tersebut diakuinya cocok dalam geografis Indonesia karena selain ampuh di darat juga dapat meluncur di sungai.

"Tank Leopard itu saja masuk sungai masih bisa jalan. Beli tank, juga tidak akan beli tank saja, ada katrolnya dan bentuknya bervariasi," tambahnya.

Sebelumnya seperti yang telah diberitakan, Komisi I DPR mengungkapkan produsen tank Leopard dari Jerman harus menyiapkan produksi baru dalam paket lengkap dengan variasi bobot 40 sampai dengan 60 ton dengan berbagai spesifikasi dan fungsi. Tank Leopard diketahui hanya berbobot berat rata-rata 60 ton saja. Selain itu, jual beli Leopard dilaksanakan dengan harga yang jauh lebih murah yaitu antara 800.000 dollar AS sampai dengan 1,5 juta dollar AS per unit.

Sumber: KOMPAS

Friday, August 24, 2012

Pemerintah dan Parlemen Sepakat Batalkan Beli Leopard Bekas dari Belanda

Leopard 2. (Foto: ©Bundeswehr/Trotzki)

24 Agustus 2012, Jakarta: Ketua Komisi I DPR RI, Mahfudz Siddiq menyatakan, Kementerian Pertahanan (Kemhan) sepakat untuk tidak membeli tank Leopard bekas dari Belanda.

"Kemhan sudah putuskan tidak akan membeli tank Leopard dari Belanda. TNI AD juga sudah setuju dan akan membeli tank dari Jerman," kata Mahfudz, Jakarta, Jumat (24/8).

Ditambahkannya, pembelian tank dari Jerman, lebih murah dan memiliki kualitas yang baik.

"Lagi pula, Jerman adalah negara yang memproduksi langsung, sedang Belanda bukan produsen sehingga menjadi mahal," kata Mahfudz.

Pembelian tank dari Jerman, ujar politisi PKS itu, karena tidak ada persyaratan yang diminta.

"Beda dengan Belanda. Belanda meminta persyaratan yang menyangkut internal Indonesia seperti masalah HAM, masalah Papua. Kalau beli tank dari Jerman, tak ada persyaratan seperti itu dan bisa dilakukan tranfer teknologi dengan PT Pindad," ujar Mahfudz.

DPR tidak Permasalahkan

Komisi I DPR RI yang membidangi pertahanan tak lagi mempersoalkan rencana pembelian tank Leopard untuk TNI. Pasalnya, terdapat sejumlah syarat yang diminta DPR sudah dipenuhi.

Wakil Ketua Komisi I DPR, Tb Hasanuddin mengungkapkan, DPR sebelumnya memang mempersoalkan rencana pembelian tank Leopard bekas dari Belanda karena sejumlah alasan. Di antaranya karena Leopard dari negeri bekas penjajah itu tak sesuai dengan kondisi geografis di Indonesia, harganya lebih mahal dari tank baru, serta pengadaannya tidak melalui kesepakat antarpemerintah (G to G).

Namun pada Kamis (16/8) lalu, Komisi I DPR dalam sebuah rapat mendapat penjelasan dari tim kecil yang bertugas mempelajari rencana pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista) bagi TNI Angkatan Darat itu. "Ada empat hal penting dalam rapat itu," kata Hasanuddin.

Pertama, katanya, TNI tidak jadi membeli tank bekas dari Belanda yang harganya Euro 2,5 juta. "Tapi akan membeli tank baru dari Jerman, kisaran harganya antara Euro 700 ribu hingga 1,5 juta, tergantung pada sistem persenjataan yang dipasang," kata Hasanuddin di Jakarta, Kamis (23/8).

Kedua, lanjut mantan Sekretaris Militer Kepresidenan itu, pembelian murni G to G. "Tak melibatkan makelar alias rekanan atau pihak ketiga,"tandasnya.

Ketiga, berat tank yang akan dibeli hanya 40 ton saja, atau lebih ringan dari Leopard bekas Belanda yang bobotnya 63 ton. "Jadi jenis medium tank. Ini sesuai dengan rencana strategis TNI," kata pensiunan TNI AD dengan dua bintang di pundak itu.

Yang keempat, karena pengadaan tank dari Jerman itu juga melibatkan BUMN Industri Pertahanan seperti PT Pindad. "Dengan informasi seperti itu maka Komisi I menganggap sudah tak ada masalah lagi dengan rencana pembelian tank Leopard," kata politisi PDIP itu.

Meski demikian Komisi I DPR tetap perlu mendapat penjelasan langsung dari Kementrian Pertahanan maupun TNI. "Kita akan klarifikasi secepatnya," pungkasnya

Sumber: Investor Daily/JPNN

Azerbaijan Tawarkan Kerjasama di Bidang Pertahanan


23 Agustus 2012, Jakarta: Dihari pertama kerja usai Hari Raya Idul Fitri, Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan (Sekjen Kemhan) RI, Marsdya TNI Eris Heryanto, Kamis (23/8) menerima kunjungan, Duta Besar Republik Azerbaijan untuk RI, Ibrahim A. Hajiyev, di Kantor Kemhan, Jakarta.

Pertemuan yang berlangsung hangat diantara dua pejabat tersebut saling bertukar pikiran mengenai perkembangan hubungan dalam pembangunan bidang ekonomi dan investasi yang terjadi diantara dua negara.

Pada kesempatan tersebut Dubes Azerbaijan mengatakan saat ini, pemerintahnya sangat tertarik kepada pembangunan hubungan di bidang ekonomi dan invenstasi dengan pemerintah Indonesia. Ditambahkannya, karena Indonesia merupakan salah satu negera yang menjadi prioritas negara bagi pemerintah Azerbaijan dalam hal kerjasama internasional.

Senapan anti-material Istiglal 14,5mm produksi industri pertahanan Azerbaijan. (Foto: Ministry of Defence Industry Azerbaijan)

Disamping itu Dubes Azerbaijan menyatakan saat ini pemerintahnya juga menaruh perhatian kepada kerjasama di bidang pertahanan secara luas dengan Indonesia. Secara khusus dalam hal pengadaan persenjataan dan peralatan personel militer. Karena menurut Dubes Azerbaijan militer di negaranya masih dalam tahap pengembangan kekuatan pertahanan.

Diungkapkan Dubes Azerbaijan, sebagai tindak lanjut kedepannya, dirinya akan mengundang Menteri Pertahanan Azerbaijan untuk berkunjung ke Indonesia untuk menindak lanjuti kerjasama yang ingin dilaksanakan kedua negara.

Sementara itu Sekjen Kemhan RI menyambut baik penawaran pembangunan hubungan kerjasama bidang pertahanan dari pemerintah Azerbaijan. Sekjen juga mengatakan, saat ini Indonesia juga tengah berupaya untuk mengembangkan kapabilitas kekuatan pertahanan terlebih dalam hal pengadaan alutsista dan peralatan personel militer baik dari dalam ataupun luar negeri.

“ Kami juga sangat tertarik jika pemerintah anda ingin bekerjasama dengan pemerintah kami. Kita bisa saling bertukar pikiran tentang kapabilitas dibidang pertahanan,” Ungkap Sekjen Kemhan RI.

Sumber: DMC

TNI AL Kirim KRI Frans Kaisiepo-368 Ikuti Latma Kakadu 2012


23 Agustus 2012, Surabaya: Kapal Perang Republik Indonesia (KRI ) Frans Kaisiepo-368. Hari ini, Kamis (23/8) diberangkatkan Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim) Laksda TNI Agung Pramono SH. M.Hum dari atas geladak KRI Diponegoro-365 yang bersandar di dermaga Madura,Koarmatim,Ujung, Surabaya. Untuk mengikuti latihan Multilateral Kakadu tahun 2012 yang diikuti oleh 8 negara Asia Pasifik di Darwin, Australia.

Kapal perang dari Satuan Kapal Eskorta Koarmatim (Satkor Koarmatim) Sigma Class buatan Belanda itu di lepas oleh Pangarmatim di dermaga Madura, Koarmatim, Ujung, Surabaya. Kapal perang canggih Indonesia ini pernah menunaikan tugas sebagai wakil Indonesia untuk bergabung dalam misi perdamaian dunia di Lebanon Maritime Task Force (MTF) UNIFIL.

Latihan Multilateral yang diikuti oleh Indonesia ini bertujuan untuk memelihara dan meningkatkan hubungan kerja sama antarnegara di Asia Pasifik, sehingga diharapkan dapat mewujudkan stabilitas keamanan di kawasan Asia Pasifik. Bagi TNI AL kesempatan latihan ini merupakan ajang komparasi profesionalitas prajurit dalam menguasai berbagai problem latihan yang dilaksanakan serta kemampuan alutsista yang dimiliki dihadapkan pada alutsista peserta lainnya.

Pada latihan 2 tahunan kali ini, TNI Angkatan Laut mengirimkan KRI Frans Kaisiepo – 368 dan Heli BO – 105 untuk turut serta dalam latihan bergengsi yang diikuti 8 negara, ke 8 negara itu antara lain Australia, Brunei Darussalam, Indonesia, Perancis, Jepang, Selandia Baru, Singapura dan Thailand. Indonesia ditunjuk sebagai participantships dalam latihan Kakadu 2012 yang diselenggarakan oleh Royal Australian Navy (RAN).

Latihan Kakadu 2012 akan diselenggarakan pada tanggal 29 Agustus s/d 14 September 2012. Latihan Kakadu 2012 merupakan upaya untuk menyamakan persepsi dan tindakan dalam hal penanganan dan tindakan dalam menghadapi ancaman yang mungkin terjadi di wilayah perairan laut negara masing-masing pada umumnya dan di Asia Pasifik pada khususnya.

Sumber: Dispenarmatim

KRI Sultan Hasanuddin-366 Latihan Bersama di Lebanon



22 Agustus 2012, Surabaya: Di penghujung bulan Ramadhan 1433H/ 2012M, prajurit Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Sultan Hasanuddin-366 melaksanakan latihan bersama dengan unsur MTF disekitar perairan Lebanon. Beberapa serial latihan tempur laut yang dilaksanakan, diantaranya, peran tempur bahaya udara dengan kapal perang Brazil yaitu BRS Liberal.

Disimulasikan Helikopter Super Lynx yang onboard di BRS Liberal sebagai pesawat musuh yang sedang terbang rendah (Low Slow Flyer) mengarah ke KRI Sultan Hasanuddin-366 yang sedang berpatroli di Area of Maritime Operation Lebanon. Setelah terjadi kontak radio dengan helikopter tersebut, KRI Sultan Hasanuddin-366 memberi peringatan kepada pesawat itu agar mengubah arah, namun peringatan tersebut tidak dihiraukan.

Mengetahui terdapat ancaman bahaya udara, Komandan KRI Sultan Hasanuddin Letkol Laut (P) Dato Rusman SN, segera memerintahkan prajuritnya agar menempati pos tempur masing-masing. Setelah kontak memasuki self defence range dan derajat kontak dinyatakan merah, KRI Sultan Hasanuddin memberikan tembakan peringatan. Pesawat udara itu tak menghiraukan peringantan dari kapal, malah membalas dengan menembak secara bertubi-tubi ke arah KRI Sultan Hasanuddin.

Dalam simulasi tersebut tembakan dilakukan dengan menggunakan lampu isyarat yang dimiliki oleh kapal dan helikopter. Latihan diakhiri dengan kemampuan manuvra taktis helikopter Super Lynx di sekitar area latihan. Kemudian pada tanggal 16 Agustus 2012 dilaksanakan berbagai latihan manuvra tempur laut antara KRI Sultan Hasanuddin dengan kapal perang dari Bangladesh BNS Osman serta kapal perang Turky, TCG Kilic.

Selama melaksanakan tugas operasi laut sampai saat kali ini, KRI Sultan Hasanuddin berhasil melaksanakan hailing sebanyak 23 kontak kapal permukaan dan 12 kontak udara. Setelah melaksanakan latihan bersama, pada sore harinya KRI Sultan Hasanuddin merapat di dermaga Beirut untuk melaksanakan bekal ulang logistik dan perawatan rutin.

Sumber: Dispenarmatim

Thursday, August 23, 2012

Australia Ubah 12 Super Hornet Menjadi Growler

Gambar artis EA-18G Growler AU Australia.

23 Agustus 2012, Jakarta: Australia mengumumkan membeli sistem anti-peperangan elektronik Growler untuk jet tempur Super Hornet senilai 1,5 milyar Dolar Australia. Akuisisi sistem Growler akan meningkatkan kemampuan Angkatan Bersenjata Australia melakukan jamming sistem elektronik pesawat tempur dan radar darat serta sistem komunikasi.

Sistem Growler mampu juga melakukan misi intelijen, pengawasan dan pengintaian. Amerika Serikat dan Australia saja yang mengoperasikan sistem Growler pada pesawat tempur Super Hornet.

Australia memiliki 24 F/A-18 Super Hornet, dimana 12 unit akan dikonversi menjadi EA-18 Growler.

Pembelian perangkat ini diberdasarkan sistem United States Foreign Military Sales. Growler dijadwalkan dioperasikan 2018.

Sumber: Australia DoD
@Berita HanKam

HTMS Rattanakosin Bersandar di Tanjung Perak

Sejumlah anak buah kapal (ABK) kapal perang HTMS Rattanakosin-441 milik Thailand berada di geladak kapal yang sandar di Dermaga Jamrud Utara, Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jatim, Rabu (22/8). HTMS Rattanakosin 441 yang merupakan Kapal Perang Class Corvette berisi 116 awak termasuk perwira dan bintara tersebut dalam rangka melanjutkan perjalanan ke Darwin, Australia untuk melakukan latihan bersama "Exercise Kakadu 2012"pada Kamis (23/8). (Foto: ANTARA/M Risyal Hidayat/ama/12)

22 Agustus 2012, Surabaya: Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) V menyambut kedatangan Kapal Perang Thailand HTMS Rattanakosin 441, yang sandar di Dermaga Jamrud Utara Tanjung Perak Surabaya, Rabu (22/8).

HTMS Rattanakosin 441 adalah Kapal perang Thailand Class Corvette dibuat pada tahun 1986 di USA, Kapal tersebut memiliki panjang 76,8 Meter, lebar 9,6 meter, draft 4,5 meter, bobot 960 ton dan mast 20 meter. Dalam melaksanakan berlayar dan bertempur dilengkapi dengan persenjataan Main Gun: 1 x oto Merala 76/62 Naval Gun, AA Gun: 1 x 40/70 Bre3da twin AA Gun, Secondary Gun: 2x20 mm Rheimental Gun, SSM: 1 x AspideLauncher With 8 Aspide Missiles dan dilengkapi senjata Utama jenis Terpedo: 6 x Mk.46.

Kapal Perang Class Corvette ini di Komandani oleh Comander Bira Adulyasak dengan jumlah ABK 116 Orang Prrajurit, Perwira 28 orang, Bintara beserta Tamtama berjumlah 88 Orang.

Kedatangan Kapal Perang Thailand tersebut adalah dalam rangka melaksanakan bekal ulang setelah melaksanakan latihan dengan beberapa Negara di Asia.

Hadir dalam acara penyambutan Kapal Perang tersebut Atase Pertahanan Thailand Kolonel Aphicat, Komandan Tim Intel (Dantim Intel) Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) V Letkol Laut (P) M. Risahdi, Kepala Dinas Kesyahbandaran TNI AL (Kadissyahal) Lantamal V Letkol Laut Didik Dhuwijantoko, Komandan Satuan Keamanan Laut (Dansatkamla) Mayor Laut (P) Yanu Mawanda, Pabanren Sintel Lantamal V, Paban Ops Sops Lantamal V. Juga melibatkan satu unit Satsik Denma Lantamal V, Satu Peleton Pama Koarmatim, Satu Peleton Bintara / Tamtama Koarmatim, dan Satu Peleton Pasukan Merplog Satsiaga Denma Lantamal V.

Setibanya didermaga Gapura Surya Comander Bira Abdulyasak disambut secara resmi oleh Dantim Intel Lantamal V beserta staf yang sebelumnya diawali dengan Tarian Remo khas Jawa Timuran dari Sanggar Tari Manunggal Cipta Mandiri Pimpinan Sapto Sutedjo yang mengandung makna penyambutan bagi tamu-tamu kehormatan. dilanjutkan pengalungan bunga kepada Komandan Kaprang Thailand oleh perwakilan grup Tari Remo.

Sumber: Lantamal V Acara dilanjutkan dengan pemberian Cinderamata dari Komandan Kaprang Thailand kepada Dantim Intel Lantamal V Letkkol Laut (P) M. Risahdi di Long Room HTMS Rattanakosin, sebagai ucapan terima kasih dari Komandan Kaprang Thailand kepada Angkatan Laut Indonesia dalam hal ini Lantamal V yang diwakili oleh Dantim Intel atas penyambutannya.

Sumber: Lantamal V

Wamenhan Kunjungi Kontingen Garuda XX-I di Kongo


23 Agustus 2012, Kongo: Wakil Menteri Pertahanan Republik Indonesia (Wamenhan RI) Sjafrie Sjamsoeddin, Jumat (17/8), mengunjungi prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas Zeni TNI Kontingen Garuda XX-I/Monusco (Mission De L Organesation Des Nations Unies Pour La Stabilization en Republique Demokratique du Congo), yang tengah melaksanakan tugas dalam misi perdamaian PBB di Republik Demokratik Kongo.

Kunjungan Wamenhan RI yang menggunakan penerbangan khusus pesawat United Nations dari Entebbe Uganda disambut Komandan Satgas (Dansatgas) Letnan Kolonel Czi Sapto Widhi Nugroho, dalam rangka memperingati Hari Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia ke 67, sekaligus melihat secara langsung kiprah para Prajurit Garuda XX-I/Monusco yang melaksanakan tugas membelah belantara Afrika, diantaranya membangun jalan Dungu-Duru sejauh 84 km yang sudah mencapai 95 persen, jembatan, landasan pesawat udara dan Helipad serta berkesempatan melihat sejumlah alat berat yang dipergunakan Pasukan Zeni TNI.

Usai upacara peringatan detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia Wamenhan memberikan pengarahan kepada para prajurit, dan menyampaikan apresiasi kepada prajurit TNI karena semangat, dedikasi dan nasionalisme yang tinggi dalam lingkup internasional serta menyampaikan salam dari Kepala Staf Angkatan kepada seluruh prajurit yang tergabung dalam Kontingen Garuda XX-I.

Selain itu, kata Wamenhan melanjutkan pengarahannya, kita patut bangga karena apa yang dilaksanakan oleh Prajurit Garuda di tengah-tengah prajurit negara lain mendapatkan pengakuan, baik secara personal individu, institusi maupun negara terhadap apa yang telah dilakukan Kontingen Garuda XX-I. Karenanya, pekerjaan yang dibebankan haruslah tuntas, mulai dari tugas harian, bulanan dan pekerjaan jangka panjang. Masing-masing prajurit harus bertanggung jawab, mulai dari Komandan Satgas sampai dengan prajurit yang menjadi operator di lapangan.

Dalam kunjungan yang berlangsung singkat namun dalam suasana kekeluargaan tersebut, Wamenhan RI didampingi Dirjen Strahan Kemhan Mayjen TNI Puguh Santoso), Direktur Pengerahan Ditjenstrahan Kemhan Brigjen TNI Fransen Siahaan serta Dirziad TNI-AD Brigjen TNI Zainal Arifin, Perwakilan Militer Perutusan Tetap Republik Indonesia (PTRI) di PBB Laksma TNI Budihardja Raden dan Perwakilan utusan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Sinegal Krishnajie Partadireja. Pada kesempatan tersebut Wamenhan juga memberikan bingkisan Idul Fitri kepada seluruh prajurit Garuda XX-I.

Sumber: DMC

Yonkav 6/Serbu Gelar Latihan Uji Siap Tempur Tingkat Peleton Penyerbu

Upacara pembukaan latihan.

23 Agustus 2012, Medan: Batalyon Kavaleri 6/Serbu Kodam I/Bukit Barisan mengadakan latihan uji siap tempur tingkat peleton penyerbu awal bulan ini, di Kota Medan.

Diskenariokan pasukan musuh berkuatan berhasil mendarat di tiga titik di wilayah Pulau Sumatera; Pantai Cermin, Dumai dan Batang, masing-masing dengan kekuatan satu resimen infanteri.

Pasukan musuh merencanakan gerakan perebutan Kota Medan melalui poros Pantai Cermin-Patumbak-Namo Rambe-Pancur Batu-Kota Medan. Gerakan musuh berhasil dihambat oleh pasukan Kodam I/BB. Musuh melakukan gerakan mundur ke arah Pantai Cermin karena mengalami kerugian besar.

Yonkav 6/Serbu mendapat perintah mengirimkan satu kompi untuk mendukung penyerangan. Kompi Kavelari mendapat serangan dari musuh yang berada di atas bukit dalam perjalanan menuju Desa Jaya Tani Kec. Pancur Batu Kab. Deli Serdang.

Pasukan musuh berhasil dilumpuhkan dengan senjata mesin ringan dan disapu oleh pasukan yang ada di tank. Wilayah Pancur Batu kembali dikuasai oleh TNI dan musuh gagal menduduki Kota Medan.

Persiapan alutsista oleh Yonkav 6/Serbu sebelum dilakukan penyerbuan.

Berangkat ke medan pertempuran.

Pemeriksaan medan ranjau.

Pemeriksaan keadaan kampung.

Pemeriksaan jembatan sebelum dilalui kendaraan tempur.

Operasi penyerangan musuh.

Sumber: Yonkav 6/Serbu
@Berita HanKam

Wednesday, August 22, 2012

Badan Kapal HMAS Canberra Diangkut ke Australia

22 Agustus 2012, Jakarta: Menteri Materiel Pertahanan Australia YM Jason Clare mengumumkan badan kapal pertama kapal perang jenis Landing Helicopter Dock (LHD) 01 diberangkat dari Ferrol, Spanyol, Senin (20/8).

Badan kapal LHD 01 diangkut menggunakan kapal kargo MV Blue Marlin menuju Melbourne, Australia.

Perjalanan dari Ferrol ke Melbourne diperkirakan tujuh minggu tergantung kondisi cuaca.

Kapal akan singgah di Port Phillip Bay, Melbourne dan akan melanjutkan perjalanan ke galangan kapal Williamstown untuk pemasangan anjungan serta sistem tempur, komunikasi dan navigasi. Kemudian dilanjutkan dengan uji coba pelayaran.

HMAS Canberra LHD 01 dijadwalkan diserahkan ke Royal Australian Navy (RAN) awal 2014. LHD Kelas Canberra terdiri dari HMAS Canberra LHD 01 dan HMAS Adelaide LHD 02, merupakan kapal perang terbesar yang dioperasikan RAN saat ini.

Panjang kapal 230 meter, tinggi 27,5 meter dan berat 27,500 ton. Kapal dapat mengangkut grup tempur terdiri dari 1100 personil, 100 kendaraan tempur, 12 helikopter dan dilengkapi rumah sakit dengan 40 tempat tidur.



Sumber: Australia DoD
Berita HanKam

Parlemen Setujui Pembelian MBT Leopard


22 Agutus 2012, Jakarta: Sejalan dengan pidato Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) soal kenaikan anggaran pertahanan menjadi Rp 77 triliun pada 2013, Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) membidangi pertahanan dan luar negeri dikabarkan sudah menyepakati rencana pembelian 100 unit tank leopard.

Ketua Komisi I DPR, Mahfudz Siddik, mengklaim rapat Komisi beberapa hari lalu menyepakati persetujuan pengadaan Main Battle Tank (MBT) merek Leopard setelah dilakukan sejumlah renegosiasi.

Menurut Mahfudz, rapat tersebut menyetujui pengadaan Leopard langsung dari Jerman sebagai negara produsen yang memegang lisensi produksi. Kontrak jual beli harus dilakukan secara langsung tanpa ada pihak ketiga.

Selanjutnya, produsen Jerman harus menyiapkan produksi baru dalam paket lengkap dengan variasi bobot 40 sampai dengan 60 ton dengan berbagai spesifikasi dan fungsi. Sebelumnya, MBT Leopard diketahui hanya berbobot berat rata-rata 60 ton saja.

Poin lainnya adalah jual beli dilaksanakan dengan harga yang jauh lebih murah yaitu antara US$800.000 sampai dengan US$1,5 juta per unit. Harga itu turun jauh dibanding rencana pembelian Leopard bekas dari Belanda yang harganya mencapai US$2,5 juta per unit.

"Terakhir, kesiapan transfer of technology dengan PT Pindad. Ini semoga jadi hasil terbaik setelah terdebatan panjang antara Komisi I DPR dengan Kemenhan. TNI AD kabarnya sangat setuju dengan opsi terakhir ini," kata Mahfudz, di Jakarta, hari ini.

Untuk mendukung transfer of technology dimaksud, lanjut Mahfudz, Komisi I DPR akan mendorong pembahasan segera RUU Industri Pertahanan dan dijadwalkan selesai pada masa sidang depan. "Ini akan jadi payung bagi revitalisasi industri pertahanan nasional yang mengikat pemerintah," kata dia.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi I DPR, Tubagus Hasanuddin, belum bisa menjawab sedetil Mahfudz Siddik. Menurutnya, belum jelas apakah poin-poin itu sudah merupakan keputusan komisi.

"Soal Leopard katanya TNI akan membeli yang kelas menengah atau seberat 40 ton. Kalau kelas ini memang relatif ringan dibandingkan kelas 60 ton. Tapi akan kita bahas nanti," tandas politikus PDIP itu.

Sumber: Investor

Sunday, August 19, 2012

Dua Kapal Perang Jenis LST Docking di Semarang


19 Agustus 2012, Semarang: Kepala Dinas Pemeliharaan Kapal (Kadisharkap) Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) Kolonel Laut (T) Rachmat Hartoyo, S.Sos. bersama Inspektur Kolinlamil Kolonel Laut (P) Chairil Hapri, S.E. melaksanakan peninjauan ke KRI Teluk Manado-537 dan KRI Teluk Lampung-540 yang tengah melaksanakan docking di PT. Dock Jasa Marina Indah, Semarang.

Pada kesempatan tersebut Kadisharkap mengatakan, untuk mewujudkan kesiapan alutsista Kolinlamil secara optimal, KRI Teluk Manado-537 dan KRI Teluk Lampung-540 melaksanakan docking di PT. Dock JMI Semarang. Adapun tujuan pemeliharaan maupun perbaikan yang dilaksanakan terhadap Kapal jenis Frosch ini, merupakan perbaikan rutin KRI dalam menunjang kesiapan tugas operasi.



Lebih lanjut dikatakan Kadisharkap, Kegiatan peninjauan ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauhmana perkembangan pekerjaan docking KRI Teluk Manado-537 dan KRI Teluk Lampung-540 yang saat ini memasuki tahap pengerjaan.

Dalam pelaksanaan docking di PT.Dock JMI Semarang yang dilaksanakan kurang lebih 10 hari ini merupakan pelaksanaan docking rutin, sebelum turun dock dilaksanakan pengecekkan terhadap semua item perbaikkan dan cek kebocoran serta pelaksanaan Sea Trial setelah kapal turun Dock, ujarnya.

Sumber: Kolinlamil