Saturday, December 19, 2009

Israel Perkenalkan UAV Hermes 900 Yang Mampu Serang Iran


19 Desember 2009 – Israel memperkenalkan pesawat nirawak yang mampu terbang jauh hingga mencapai Iran yang diberi nama Hermes 900.

Hermes 900 dirancang oleh Elbit, perusahaan elektronik militer Israel, versi up-grade Hermes 450. Hermes 900 meningkatkan misi pengamatan dan dapat menyerang sasaran di Iran.

Hermes dilengkapi avionik inovatif dan dapat beroperasi senyap sehingga cocok menjalankan misi diatas wilayah perkotaan.

Elbit mengumumkan pesawat nirawak baru ini sukses melakukan uji penerbangan perdana dan akan segera diproduksi setelah selesai melakukan sejumlah uji penerbangan.

presstv.ir/@beritahankam

Vietnam Borong Alutsista Dari Perancis

AB Perancis menggunakan helikopter EC 725 Cougar untuk operasi khusus. (Foto: airforce-technology.com)

19 Desember 2009 –- Vietnam berminat membeli helikopter, pesawat angkut militer, serta peralatan militer modern lainnya dari Perancis serta meminta Perancis melatih personil medis Angkatan Darat Vietnam diberitakan media pemerintah Voice of Vietnam, Jumat (18/12).

Permohonan pembelian dan pelatihan ini diutarakan Menteri Pertahanan Vietnam Phung Quang Thanh saat bertemu timbalannya Menhan Perancis Herve Morin saat berkunjung ke Perancis, Kamis (17/12).

Kedua Menhan menandatangani kesepakatan kerjasama pertahanan antara kedua negaranya dan menyetujui melakukan pembicaraan lebih lanjut terkait isu pertahanan.

Helikopter EC 725 Cougar dengan kanon 20 mm disebelah kanan, peluncur roket serta peralatan pengisian bahan bakar di udara di kiri. (Foto: airforce-technology.com)

C-160 Transall dioperasikan AU Perancis, Jerman dan Turki sedangkan AU Afrika Selatan telah mempensiunkan. (Foto: airforce-technology.com)

Sebelumnya, Vietnam dan Rusia menandatangani kesepakatan pembelian senjata saat kunjungan Perdana Menteri Vietnam Nguyen Tan Dung ke Moskow, Selasa (15/12).

Detail kesepakatan tidak diungkapkan, tetapi Kantor Berita Rusia Interfax memberitakan Vietnam menyetujui pembelian 6 kapal selam diesel-elektrik kelas Kilo Project 636 senilai 2 milyar dolar, termasuk pembelian jet tempur Sukhoi Su-30MK2 senilai 600 juta dolar menjadikan Angkatan Udara Vietnam akan mengoperasikan jet tempur Sukhoi hingga 20 unit.

Kapal selam akan dibangun di galangan kapal di St Petersburg. Akan dikirimkan satu unit kapal selam setiap tahunnya ke Vietnam. Menurut analisa ahli militer Rusia kapal selam tersebut tidak dilengkapi dengan API (Air-Independent Propulsion), jika ditinjau dari harga kontrak.

Kapal selam diesel-elektrik kelas Kilo Project 636 sedang dibangun. (Foto: naval-technology.com)

Pembelian 6 kapal selam membuat Angkatan Laut Vietnam bersama AL Singapura operator kapal selam terbanyak di kawasan Asia Tenggara.

Vietnam terus membangun angkatan bersenjatanya terkait konflik gugusan Kepulauan Spratly dan Paracel di Laut Cina Selatan dengan Cina dan sejumlah negara di kawasan Asia Tenggara.

AFP/@beritahankam

KSAD: Kemampuan Tempur Tetap Dipelihara

(Foto: primaironline.com)

19 Desember 2009, Jakarta -- Kemampuan tempur yang dimiliki agar senantiasa tetap dipelihara dan jangan menjadikan kekurangan fasilitas latihan sebagai hambatan. Hal ini ditegaskan Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI George Toisutta pada rapat evaluasi pelaksanaan program kerja dan anggaran komando utama dan badan pelaksana pusat TNI Angkatan Darat TA 2009 di Markar Besar TNI AD, Jakarta, Kamis (17/12).

Dalam siaran pers Dispen Angkatan Darat yang diterima Jurnal Nasional, rapat tersebut merupakan forum komunikasi dan koordinasi untuk mengevaluasi pelaksanaan program kerja dan anggaran tahun 2009. Selain itu, juga mencari solusi pemecahan permasalahan menonjol yang dihadapi dan penyampaian kebijakan pimpinan TNI AD. Rapat ini diikuti para asisten KSAD, panglima komando utama, komandan, gubernur, direktur, dan kepala badan pelaksana pusat Angkatan Darat.

KSAD mengimbau agar kegiatan yang belum dapat diselesaikan agar dicarikan upaya terobosan guna menuntaskan pekerjaan secepat mungkin. Penuntasan kegiatan sesegera mungkin sangat penting, mengingat sasaran program yang tidak dapat dicapai dalam tahun anggaran berjalan akan menjadi beban pada pelaksanaan program tahun berikutnya, serta akan berpengaruh terhadap upaya dalam mewujudkan tertib administrasi dan memantapkan kesiapan operasional satuan.

George Toisutta menekankan, agar memanfaatkan dan mengelola anggaran yang telah dialokasikan sesuai program yang ditetapkan secara profesional. "Hindari terjadinya sisa murni dan penyimpanan dana di rekening Non-APBN, karena selain kebutuhan untuk pemenuhan satuan masih cukup banyak, juga perjuangan dalam mendapatkan dukungan anggaran sangat sulit, mengingat kemampuan pemerintah yang masih sa-ngat terbatas" kata KSAD.

JURNAL NASIONAL

Thursday, December 17, 2009

Pangadaan Alutsista Diusulkan Lewat Penunjukkan Langsung

Sejumlah siswa SMP memperhatikan senjata serbu terbaru buatan PT. Pindad di stand Pameran Senjata dalam Heroes Day Festival di Hall Malang Town Square, Malang, Jawa Timur, Rabu (12/11). Kegiatan tersebut bertujuan mengenalkan alat dan sistem pertahanan yang dimiiki TNI AU, AD, AL dan Kepolisian kepada masyarakat. (Foto ANTARA/Ari Bowo Sucipto/ss/hp/08)

17 Desember 2009, Jakarta -- Departemen Pertahanan (Dephan) berencana mengajukan lex specialis atas Keppres 80/2003 tentang pengadaan barang dan jasa, khusus untuk pengadaan alutsista. Hal ini dilakukan menyusul adanya usulan penunjukan langsung pengadaan alat utama sistem persenjataan.

Anggota Komisi I Tantowi Yahya berpendapat Keppres 80/2003 memiliki semangat untuk mengeliminir tindakan korupsi. Dalam pengadaan alutsista ia menilai sah saja jika memang alutsista itu menuntut kerahasiaan yang tinggi.

"Dalam beberapa hal, untuk pengadaan alutsista jika membutuhkan kerahasiaan yang tinggi, sah-sah saja untuk penunjukan langsung. Tapi, apabila juga ada diproduksi negara lain mekanisme tender Keppres 80 bagus dilaksanakan," kata Tantowi di Jakarta, Kamis (17/12).

Terkait dukungan pemerintah atas BUMN Industri Pertahanan, ia tetap percaya mekanisme tender merupakan langkah yang baik. Mekanisme tersebut akan memaksa produsen untuk terus memperbaiki kualitas produknya sehingga mampu bersaing dengan produsen lainnya.

"Pada awalnya kita memang tidak mampu atau kalaupun mampu, kualitasnya di bawah. Tapi, daripada tidak dimulai sama sekali. Contohnya kita punya alutsista untuk logistik, seperti panser. Produknya bagus dan TNI akui itu," sahutnya.

Ia menyadari wilayah penunjukan langsung memang tidak bisa dijangkau DPR karena ranah DPR hanya sampai pembuatan UU, tidak peraturan yang lebih teknis seperti keppres. Maka itu, ia meminta agar DPR dibukakan ruang untuk mengawasi.

Menurutnya DPR akan menyorot bagaimana anggaran itu digunakan secara efektif dan efisien, khususnya pada titik penaikan harga. "Kita sorot sekarang bagaimana anggaran itu efektif dan efisien. Titik yang menaikkan harga selayaknya dibuang. Esensinya dalam hal ini adalah transparansi. Pemerintah mesti menjelaskan kalau diadakan penunjukan langsung itu kenapa," ujarnya.

MEDIA INDONESIA

Sistem Hanud S-400 Tipe Baru Sukses Diuji Coba


17 Desember 2009 – Rusia telah menyelesaikan uji coba sistem pertahanan udara misil S-400 pada November lalu dengan hasil memuaskan dan tidak ditemukan masalah pada misil baru ini, ungkap Igor Ashurbeili kepala biro disain Almaz-Antei, Rabu (16/12) kepada RIA Novosti.

Tidak diketahui secara jelas perbedaan misil baru ini dengan sistem S-400 Triumf yang telah dioperasikan.

Saat ini, Rusia melengkapi dua batalion dengan sistem pertahanan udara S-400 Triumf dan akan dikembangkan menjadi lima batalion pertahanan udara dilengkapi dengan S-400 Triumf, kemungkinan terlaksana pada tahun depan.

Rusia mengelar sistem pertahanan udara S-400 di Timur Jauh untuk menangkal ancaman potensial dari percobaan misil Korea Utara.

Sistem pertahanan udara misil S-400 Triumf (SA-21 Growler) dirancang mencegat dan melawan enam sasaran udara secara simultan pada jarak hingga 400 kilometer, termasuk pesawat siluman, misil jelajah dan balistik.

Satu batalion standar S-400 terdiri dari sedikitnya 8 peluncur dengan 32 misil dan sebuah mobil komando.

RIA Novosti/@beritahankam

KASAU Tinjau Sukhoi

16 Desember 2009, Makassar -- Kepala Staf TNI AU (KSAU) Marsekal Madya Imam Sufaat meninjau pangkalan udara (Lanud) Sultan Hasanuddin, Makassar (16/12). Dalam kunjungannya, ia memeriksa kondisi pesawat tempur Sukhoi yang ada di Skadron 11.

SAU Marsekal Madya Imam Sufaat memeriksa perlengkapan pesawat tempur Sukhoi yang diparkir di hanggar Skadron 11 Lanud Sultan Hasanuddin. (Foto: detikFoto/Muhammad Nur Abdurrahman)

KSAU juga memantau Komando Sektor Pertahanan Udara (Kosek) II dan mengunjungi para Paskhas TNI AU yang ada di Lanud Sultan Hasanuddin. Kasau tampak memberikan arahan pada semua bawahannya yang hadir di Lanud Sultan Hasanuddin. (Foto: detikFoto/Muhammad Nur Abdurrahman)

KSAU keluar dari kokpit pesawat tempur Sukhoi yang diparkir di hanggar Skadron 11 Lanud Sultan Hasanuddin. (Foto: detikFoto/Muhammad Nur Abdurrahman)

Dua pesawat tempur Sukhoi asal Rusia terparkir di hanggar Skadron 11 Lanud Sultan Hasanuddin. (Foto: detikFoto/Muhammad Nur Abdurrahman)

KSAU Marsekal Madya Imam Sufaat berfoto dengan seluruh kru Skadron 11 dan jajaran Lanud Sultan Hasanuddin. (Foto: detikFoto/Muhammad Nur Abdurrahman)

Taifib-1 Latihan Pembebasan Sandera

17 Desember 2009, Surabaya -- Sejumlah anggota Unit Anti Teror Pasukan Khusus Intai Amfibi-1 (Taifib-1) Marinir, melakukan pembebasan sandera penumpang pesawat di Apron Hanggar Merpati Maintenance Facility, Juanda Surabaya, Kamis (17/12). Latihan pembebasan sandera oleh teroris penyandera pesawat yang dilakukan dalam waktu singkat tersebut, merupakan kesiapan TNI khususnya Korps Marinir dalam mengamankan obyek vital akses luar negeri. (Foto: ANTARA/Eric Ireng/ed/nz/09)



TNI AL Membutuhkan 151 Kapal Perang

Peresmian KRI Banjarmasin LPD pertama dari dua yang dibangun di PT. PAL Indonesia, LPD kedua diberi nama KRI Banda Aceh. Dua LPD dibangun di Korea Selatan, KRI Surabaya dan KRI Makassar.

17 Desember 2009, Surabaya -- Asisten Perencanaan (Asrena) Kepala Staf TNI AL (KSAL) Laksamana Muda TNI Mochamad Jurianto menegaskan bahwa TNI AL setidaknya membutuhkan 151 kapal perang atau KRI (Kapal RI) untuk mengamankan seluruh wilayah Nusantara.

"Kami sudah mempunyai sejumlah kapal perang, pesawat udara (pesud), dan kendaraan tempur (ranpur), tapi mayoritas sudah berusia 26 tahun lebih," katanya ketika mewakili KSAL Laksamana Madya Agus Suhartono dalam seminar di ITS Surabaya, Kamis.

Di hadapan peserta Seminar Nasional Teori dan Aplikasi Teknologi Kelautan (SENTA) yang digelar rutin setiap tahun itu, ia mengatakan 151 kapal perang, 54 pesud, dan 310 ranpur merupakan kebutuhan minimal bagi alat sistem utama senjata (alutsista) TNI AL.

"Karena keterbatasan anggaran negara, maka kami menargetkan kebutuhan itu dalam 10-15 tahun, namun kami akan tetap merencanakan tiga cara dalam jangka pendek yakni penambahan baru sesuai kemampuan anggaran, menghapus alutsista yang tua atau membahayakan, dan memodernkan (modernisasi)," katanya.

Terkait penambahan alutsista baru itu, katanya, KSAL sudah mencanangkan korvet nasional dalam beberapa tahun ke depan, kemudian melakukan pemodernan kapal perang.

"Kalau alutsista tua itu membutuhkan biaya perawatan yang mahal, karena itu pimpinan akan melakukan pemodernan, di antaranya memodernkan kapal selam yang akan dilakukan di Korea selama 1-2 tahun dengan melakukan kerja sama alih teknologi," katanya.

Menurut dia, alih teknologi itu merupakan hal penting untuk mewujudkan kemandirian persenjataan militer dalam jangka panjang, sekaligus mewujudkan kedaulatan negara.

"Kalau kita beli korvet ke Belanda, maka kita akan sangat tergantung pada suku cadang dari mereka, karena itu indutsri pertahanan nasional kita harus dimandirikan," katanya.

ANTARA JATIM

Kapal Patroli Cepat 38 Meter Bea Cukai Diserahkan PT. PAL Indonesia

Kapal Patroli Cepat 38 Meter Aumunium, melakuan pelayaran perdana usai peresmian dan penyerahan kapal tersebut, di dermaga divisi kapal perang PAL Indonesia, Tanjung Perak Surabaya, Kamis (17/12). Kapal ini merupakan pesanan Direktorat Jendral Bea dan Cukai Departemen Keungan RI, yang merupakan karya rancang bangung putra-putra terbaik PT. PAL Indonesia. Kapal ini akan digunakan oleh Dirjen Bea dan Cukai untuk mendukung pengamanan dan penegakan hukum di wilayah kedaulatan laut Indonesia. (Foto: ANTARA/Bhakti Pundhowo/EI/Koz/nz/09)

17 Desember 2009, Surabaya -- Dipenghujung tahun 2009 PT PAL INDONESIA (PERSERO), kembali menyerahkan Kapal Patroli Cepat 38 meter Aluminium pesanan Direktorat Jenderal Bea & Cukai Departemen Keuangan Republik Indonesia., Kamis 17 Desember 2009 pukul 10 pagi, bertempat di dermaga divisi kapal perang PAL INDONESIA. Hal tersebut membuktikan bahwa PAL INDONESIA mempunyai komitmen yang tinggi untuk memberikan yang terbaik kepada pelangganya.

Kapal Patroli Cepat 38 Meter Aluminium ini merupakan hasil Rancang & Bangun serta pengembangan produk sebelumnya yang telah di lakukan oleh PAL INDONESIA dan kapal ini merupakan kapal pertama dari tiga kapal sejenis yang di pesan oleh direktorat Jenderal Bea & Cukai Departemen Keuangan Republik Indonesia.dengan pendanaan dari Islamic Development Bank.

Kesiapan PAL INDONESIA untuk menerima order pembangunan Kapal Patroli Cepat 38 meter Aluminium ini berdasarkan pengalaman yang di miliki sejak tahun 1980 sampai dengan sekarang telah menghasilkan kapal patroli dari berbagai jenis dan ukuran di antaranya : Kapal Patroli Cepat 14 meter Aluminium untuk POLRI , Kapal Patroli Cepat 28 meter lambung Kayu dan Aluminium untuk Ditjen Bea & Cukai dan POLRI, Kapal Patroli Cepat 57 meter berbagai versi serta Landing Platform Dock 125 meter untuk TNI Angkatan Laut Republik Indonesia.

Konsep pembangunan Kapal Patroli Cepat 38 meter Aluminium ini di rancang khusus sebagai kapal patroli cepat untuk mendukung pengamanan dan penegakan hukum di wilayah kedaulatan laut indonesia. Dengan menggunakan standard class Lloyd Register. Konstruksi lambung dan anjungan kapal di buat dari bahan aluminium dan di desain sedemikian rupa sehingga mampu menahan gelombang yang tinggi dan lincah pada saat manuver. Berdasarkan kontrak kecepatan maksimum 30 knots dan kecepatan maksimum yang di capai pada saat official trial adalah 33 knots.

Over prestasi seperti ini adalah yang kedua kalinya dalam tahun ini yaitu; proyek pembangunan kapal Patroli Cepat 38 meter Aluminium dan Proyek pembangunan kapal landing platform dock 125 meter – KRI Banjarmasin 592 yang telah yang telah di serahkan bulan lalu dan sudah masuk jajaran Kolinlamil TNI-AL dimana berdasarkan kontrak kecepatan maksimum 15 knots,official trial mencapai kecepatan maksimum 16,4 knots.

Menkeu RI, Sri Mulyani (kanan), Dirut PT.PAL, Harsusanto (kiri), didepan Kapal Patroli Cepat 38 Meter Alumunium, di dermaga divisi kapal perang PAL Indonesia, Tanjung Perak Surabaya, Kamis (17/12). (Foto: ANTARA/Bhakti Pundhowo/EI/Koz/nz/09)

Kapal ini di pasang dua baling-baling serta di lengkapi dengan Radar NavNet yang mampu mengintegrasikan data-data peralatan sistim navigasi dan komunikasi seperti, echo sounder, speed log dan GPS kedalam Peta Elektronik dan Sistim Radar serta di lengkapi pula dengan Automatic Identification System (AIS) yang memungkan terjadinya pertukaran data(data exchange) dengan kapal lain atau stasiun pantai dan juga di lengkapi dengan kemudi secara otomatis, alat pendeteksi arah angin serta mampu mendeteksi kapal di sekitarnya. Untuk pembangunan Kapal Patroli Cepat 38 meter Aluminium ini telah menggunakan komponen lokal lebih dari 40 % yang di pasok oleh industri –industri dalam negeri diantaranya; PT Pindad (persero) dan industri lainnya untuk peralatan permesinsn dan steering gear dan peralatan lainnya.

Menkeu RI, Sri Mulyani (kiri) mengangkat replika kapal patroli cepat 38 meter alumunium, bersama Dirjen Bea dan Cukai, Anwar Suprijadi (tengah) dan Dirut PT.PAL, Harsusanto. (Foto: ANTARA/Bhakti Pundhowo/EI/Koz/nz/09)

Ukuran Utama Kapal :
Panjang : 42.00 Meter
Panjang garis : 38.00 Meter
Panjang antara garis : 36.70 Meter
Lebar : 7.30 Meter
Tinggi : 4.47 Meter
Sarat air kekuatan : 1.85 Meter
Sarat air desain : 1.65 Meter
Kecepatan maks. Tidak kurang dari : 30.00 konts
Complement : 25 Orang

Dengan keberhasilan rancang bangun Kapal Patroli Cepat 38 meter Aluminium ini akan menambah kekuatan armada laut di jajaran Direktorat Jenderal Bea & Cukai Departemen Keuangan Republik Indonesia dan merupakan kontribusi PAL INDONESIA untuk memenuhi kebutuhan kapal dalam negeri khususnya kapal patroli cepat dalam rangka kemandirian bangsa untuk pemenuhan kebutuhan ALUTSISTA (Alat Utama Sistim Pertahanan Nasional)

PAL INDONESIA

Denzipur-8 dan Gegana Brimob Polda Kalsel Gelar Latma Jihandak


Banjarmasin(17/12), Satuan Detazemen Zeni Tempur (Denzipur)-8 Kodam VI/Tpr yang berada d Banjarmasin menggelar latihan Penjinakan Bahan Peledak (Jihandak) dan penanggulangan teroris bersama satuan Gegana Brimob Polda Kalsel minggu yang lalu bertempat di Lapangan dr. Murjani dan Kantor Walikota Banjarbaru.

Latihan bersama antara jihandak Denzipur-8 dengan gegana Brimobda Kalsel dilaksanakan bukan yang pertama kalinya. Latihan ini telah beberapa kali dilaksanakan bersama-sama antara Denzipur-8 dengan Brimob Polda Kalsel. Hadir di latihan tersebut Dandenzipur-8/Gm, Kasat Brimobda Kalsel dan pejabat-pejabat Pemkot Banjarbaru. Tidak sedikit juga masyarakat yang ikut menonton latihan bersama tersebut.


Skenario dari latihan tersebut adalah aksi teror yang terjadi di Kantor Walikota Banjarbaru diakibatkan oleh rasa kecewa oknum pendukung dari calon peserta pilkada yang tidak lulus seleksi pilkada yang disebabkan karena tidak memenuhi syarat. Aksi teror dilaksanakan pada saat para anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah TK II kota Banjarbaru dan Walikota sedang melaksanakan rapat menyambut pelaksanaan pilkada Walikota Banjarbaru. ditengah-tengah rapat datang sekelompok orang lengkap dengan senjata laras panjang memasuki ruang rapat dan menyandera para peserta sidang.

Para teroris meminta tuntutan agar calon peserta pilkada yang didukung dapat mengikuti pilkada Walikota Banjarbaru. hal ini tidak dapat dipenuhi karena tidak sesuai dengan peratutan perundang-undangan. sehingga para teroris tersebut marah karena tuntutannya tidak dipenuhi. untuk menuangkan kemarahannya, mereka menembak mati salah satu anggota dewan yang bernama muhammad jufri. dengan harapan tuntutan mereka akan dipenuhi dan agar para teroris tersebut tidak dianggap main-main.

Dengan waktu yang sangat singkat pasukan anti teror datang dan berhasil melumpuhkan para teroris. akan tetapi pada saat melumpuhkan para teroris ditemukan 2 paket bom yang diletakkan oleh para teroris di ruang rapat dan di aula kantor Walikota. Tidak lama kemudian jihandak Denzipur-8/Gm dibawah pimpinan Lettu Czi Priyo Hindrarto dan Gegana Brimobda Kalsel datang di tempat kejadian. setelah melaksanakan koordinasi dan persiapan yang matang, akhirnya tim jihandak dan tim gegana melaksanakan tugasnya masing-masing sebagai penjinak bahan peledak.


Dantim Jihandak membagi dan memberikan tugas kepada masing-masing anggotanya untuk melaksanakan penanganan bom yang berada didalam kantor wali kota Banjarbaru. Pelaksanaan penanganan bom dilaksanakan dengan sangat teliti dan hati-hati sesuai dengan motto tim jihandak adallah “ touching triger tragedy ” artinya “ sekali berbuat kesalahan dengan bahan peledak / ied tidak akan terulang untuk kedua kalinya ”. beberapa saat kemudian tim jihandak dan gegana berhasil menjinakkan bom tersebut, akan tetapi masih ada satu penyala yang masih belum bisa dijinakkan. akhirnya dengan methoda “hook and line set” dan “hand entry” paket bom tersebut berhasil dievakuasi. satu-satunya jalan adalah bom tersebut harus di disposal.

Dengan menggunakan peralatan yang dimiliki oleh jihandak dan gegana akhirnya kedua bom tersebut dapat di disposal/diledakkan dengan aman. inilah skenario dari latihan bersama antara jihandak Denzipur-8/Gm dengan gegana Brimobda Kalsel yang dilaksanakan dengan aman, tertib dan sukses. Latihan tersebut dilaksanakan untuk mengantisipasi terjadinya aksi teror yang kemungkinan terjadi pada pelaksanaan pilkada di daerah Kalimantan Selatan.
Denzipur-8

Presiden RI Telah Terbitkan PERPRES Tentang Pengambilalihan Aktivitas Bisnis TNI


17 Desember 2009, Jakarta -- Presiden RI dalam upaya penataan pengabilalihan aktivitas bisnis TNI telah mengeluarkan Peraturan Presiden No 43 Tahun 2009 tentang Pengambilalihan aktivitas Bisnis TNI (PAB TNI). Presiden berdasarkan rekomendasi dari Timnas PAB TNI telah menetapkan langkah pengambilalihan aktivitas bisnis TNI yang secara garis besar meliputi pengambilalihan bisnis yang dikelola dan yayasan serta penataan pemanfaatan barang milik negara di lingkungan TNI.

Demikian dikatakan Dirjen Kekuatan Pertahanan Dephan Mayjen TNI Suryadi, Rabu (16/12) saat membuka sosialisasi Perpres, Permenhan, Permenkeu, dan Perpang TNI tentang Pengambilalihan Bisnis TNI di kantor Dephan, Jakarta. Turut hadir pula memberikan latar belakang terbitnya Perpres ini Kepala Badan Pembinaan Hukum TNI Laksda TNI Henry Willem.

Dirjen Kuathan Dephan menjelaskan dalam amanatnya bahwa sosialisasi ini merupakan langkah awal realisasi pelaksanaan Undang-Undang No. 34 Tahun 2004 tentang TNI, yang didalamnya menyatakan bahwaTNI merupakan tentara profesional yaitu tentara yang terdidik, terlatih, diperlengkapi secara baik, tidak berpolitik praktis, tidak berbisnis dan dijamin kesejahteraannya.

Di dalam UU dijelaskan pula bahwa dalam jangka waktu lima tahun sejak berlakunya UU TNI, Pemerintah harus mengambil alih seluruh aktivitas bisnis yang dimiliki dan dikelola oleh TNI baik secara langsung maupun tidak langsung. Hal ini karena dikhawatirkan dapat menurunkan profesionalisme prajurit TNI sehingga perlu penataan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Menindaklanjuti Perpres No 43 Tahun 2009, Menteri Pertahanan menerbitkan Permenhan No 22 Tahun 2009 tentang pelaksanaan pengambilalihan aktivitas bisnis TNI dan Menteri Keuangan menerbitkan Permenkeu tentang pemanfaatan BMN di lingkungan TNI. Panglima TNI dalam pelaksanaannya juga menerbitkan Peraturan Panglima TNI tentang penataan koperasi, yayasan dan pemanfaatan BMN di lingkungan TNI.

Dirjen Kuathan Dephan melanjutkan, untuk melaksanakan amanat dari ketiga peraturan tersebut Menteri Pertahanan telah mengeluarkan Keputusan Menteri No KEP/206/M/X/2009 Tanggal 20 Oktober 2009 tentang pembentukan Tim Pengendali Pelaksanaan pengambilalihan aktivitas bisnis TNI dengan Dirjen Kuathan Dephan sebagai ketua timnya.

Sosialisasi ini adalah merupakan langkah awal dari tim pengendali dalam penataan koperasi dan yayasan serta pemanfaatan barang milik negara yang harus dilaksanakan pada Tahun Anggaran 2009 dan merupakan salah satu program 100 hari kerja Menteri Pertahanan Kabinet Indonesia Bersatu II.

Dijelaskannya, pada Tahun Anggaran 2010 Tim Pengendali akan melaksanakan peninjauan lapangan ke daerah di seluruh wilayah Indonesia untuk memantau pelaksanaan penataan koperasi , yayasan dan pemanfaatan BMN yang disesuaikan dengan ketiga peraturan di atas dengan batas waktu pemantauan sampai bulan Agustua 2010.

Kepada seluruh peserta sosialisasi yang terdiri dari perwakilan seluruh Kodam dan perwakilan satuan di seluruh angkatan serta Mabes TNI, Dirjen Kuathan Dephan menegaskan agar dapat mensosialisasikan peraturan-peraturan tersebut ke jajaran satuan masing-masing. Dirjen Kuathan juga meminta agar masing-masing peserta segera mengambil langkah-langkah penataan terhadap koperasi dan yayasan yang berada di jajaran satuan masing-masing, serta meminta agar dapat menginventarisir pemanfaatan BMN yang belum sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan segera mengajukan secara berjenjang ke Menteri pertahanan untuk penataannya, yang oleh Tim Pengendali akan diteruskan kepada Menteri Keuangan.

DMC

TNI AU Targetkan Satu Tahun Tanpa Kecelakaan

Pesawat Hercules TNI-AU yang jatuh di Magetan, kondisinya sangat mengenaskan badan pesawat nampak pecah hanya menyisakan ekor pesawat. Tampak ekor pesawat yang terbalik tengadah hanya bagian ini yang nampak masih utuh. (foto: dtc)

17 Desember 2009, Makassar -- Pada tahun 2010 TNI Angkatan Udara mendapat kenaikan anggaran Rp 1,3 triliun dari anggaran sebelumnya. Kenaikan anggaran itu diprioritaskan untuk mengadakan suku cadang pesawat sebagai upaya memenuhi target satu tahun tanpa kecelakaan pesawat TNI AU. TNI AU juga merencanakan penggantian sejumlah pesawat TNI AU yang telah lewat masa pemakaiannya.

Hal itu disampaikan Kepala Staf TNI AU Marsekal Madya Imam Sufaat saat meninjau Pangkalan Udara TNI AU Sultan Hasanuddin, Makassar, Rabu (16/12).

”Misi jangka pendek kami adalah satu tahun tanpa kecelakaan alat utama sistem persenjataan TNI AU. Untuk tahun 2010, TNI AU mendapat tambahan anggaran, khususnya untuk perawatan pesawat. Target kami, 50 persen kekuatan yang ada akan bisa disiapkan pada akhir 2010 nanti,” kata Imam.

Imam menjelaskan, anggaran TNI AU pada 2009 baru mencapai Rp 3,3 triliun. Namun, untuk membiayai belanja pegawai saja nilai anggarannya mencapai Rp 1,7 triliun. Sementara itu, anggaran untuk membeli suku cadang pesawat hanya mencapai Rp 550 miliar. ”Tahun ini kami mendapat tambahan Rp 1,3 triliun. Itu akan diprioritaskan untuk menyiapkan seluruh pesawat tempur dan transpor,” tuturnya.

Pesawat transpor itu penting karena, Imam berharap, jangan sampai jika terjadi bencana, TNI AU tidak mampu menyiapkan pesawat transpor yang dibutuhkan.

KOMPAS

Rusia Tunda Konstruksi Kapal Selam Kelas Borey Ke-4

Kapal selam pertama kelas Borey Yury Dolgoruky. (Foto: gallery.fotoglif.com)

16 Desember 2009 -- Konstruksi kapal selam nuklir kelas Borey keempat ditunda mulai Desember hingga kwartal pertama tahun depan, ujar seorang pejabat Departemen Pertahanan Rusia kepada RIA Novosti, Selasa (15/12).

Upacara peletakan lunas direncanakan akan dilakukan di galangan kapal Sevmash, Severodvinsk pada 22 Desember bertepatan dengan ulang tahun ke-70 galangan kapal.

Pejabat yang tidak ingin diketahui namanya, menekankan pembuatan kapal selam ini tidak dibekukan tetapi ditunda karena alasan organisasi dan teknis semata. Pejabat tersebut tidak menyebutkan secara spesifik alasan penundaan.

Rusia telah membuat tiga kapal selam nuklir strategis kelas Borey, yang diharapkan akan dipersenjatai dengan misil balistik baru Bulava.

Kapal selam pertama Yury Dolgoruky saat ini sedang melakukan uji pelayaran, dua lainnya Alexander Nevsky dan Vladimir Monomakh dalam tahap penyelesaian. Rusia merencanakan membangun delapan kapal selam sejenis hingga 2015.

Kapal selam kelas Borey mempuyai panjang 170 meter , diameter hull 13 meter, diawaki 107 orang termasuk 55 perwira, kecepatan saat menyelam 29 knot, kedalaman menyelam maksimal 450 meter serta mampu membawa 16 misil balistik dan torpedo.

Total biaya konstruksi 713 juta dolar, termasuk 280 juta dolar untuk riset dan pengembangan.

Kapal selam ini khusus dirancang untuk membawa misil Bulava. Serangkaian kegagalan uji coba misil Bulava dapat menunda pengoperasian kapal selam kelas Borey oleh Angkatan Laut Rusia.

Meskipun misil Sineva sukses saat diuji coba oleh AL serta disarankan oleh sejumlah anggota parlemen dan pejabat industri pertahanan Rusia untuk digunakan menggantikan misil Bulava. Militer Rusia bersikeras melanjutkan pengembangan misil Bulava hingga siap dioperasikan oleh AL.

Merancang ulang kelas Borey agar dapat dipersenjatai misil Sineva sebagai pengganti misil Bulava merupakan kemunduran rencana AL Rusia.

Kapal selam nuklir kelas Borey direncanakan menjadi kekuatan inti armada kapal selam strategis modern Rusia.

RIA Novosti/@beritahankam

Wednesday, December 16, 2009

Laksda Marsetio Panglima Komando Armada Barat yang Baru

Kasal Laksdya TNI Agus Suhartono (tengah), Panglima Komando Armada RI Kawasan Barat (PangarMabar) ke-23, Laksamana Muda TNI Marsetio (kiri) serta Laksda TNI Soepano (kanan) melakukan salam komando usai upacara serah terima jabatan Pangarmabar di Lapangan Arafuru makoarmabar, Jakarta, Rabu (16/12). Laksda TNI Marsetio menggantikan Laksda TNI Soepano (2-kiri), selanjutnya membawahi dua komando operasi yaitu Gugus Tempur Laut Wil.Barat dan Gugus Kemanan Laut Wil.Barat perairan Indonesia. (Foto: ANTARA/Yudhi Mahatma/pd/09)

16 Desember 2009, Jakarta -- Jabatan Panglima Komando Armada Barat resmi diserahterimakan dari Laksda Soeparno kepada Laksda Marsetio.

Kepala Staf Angkatan Laut Laksdya Agus Suhartono memimpin upacara sertijab di Lapangan Arafuru Mako Armabar di Jakarta, Rabu (16/12). Laksda Marsetio sebelumnya menjabat sebagai Panglima Komando Lintas Militer. Ia menjadi Panglima Komando Armada Barat ke-23.

Peraih Adhy Makayasa AAL Angkatan XXVI itu menghabiskan karirnya di lingkungan armada timur dan armada barat. Sementara, Laksda Soeparno akan menjabat sebagai asisten operasi KSAL. "Serah terima jabatan Pangarmabar pada hakikatnya adalah proses regenerasi di jajaran TNI AL. Hal ini merupakan bagian dari proses pembinaan personel yang dilakukan secara konsisten, terencana, terarah, dan berkesinambungan dengan tujuan meningkatkan kualitas kinerja organisasi koarmabar (komando armada barat)," kata KSAL dalam amanatnya.

Sementara, Marsetio menyatakan bahwa soal perbatasan masih menjadi permasalahan utama. Namun, ia optimistis dapat menangani permasalahan yang ada dengan patroli koordinasi yang dilakukan bersama beberapa negara, seperti Malaysia, Singapura, India, dan Thailand.

"Bagaimana kami mengamankan Selat Malaka karena itu strategic point yang menjadi fokus perhatian dunia walaupun saat ini sudah ada patroli bersama antara RI, Malaysia, Singapura, dan Thailand, baik kekuatan laut maupun udara. Namun, itu tetap menjadi fokus," tandasnya.

MEDIA INDONESIA

Ipar Yudhoyono Jadi Pangdam III Siliwangi

Mayjen Pramono Edhie Wibowo dan Mayjen Rasyid Qurnuen Aquary melakukan salam komando. (Foto: detikBandung/Andri Haryanto)

16 Desember 2009, Bandung -- Adik ipar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Mayjen TNI Pramono Edhi Wibowo resmi menjabat Pangdam III Siliwangi setelah menerima tongkat komando dari Mayjen TNI Rasyid Qurnuen Aquari pada Sertijab yang digelar di Stadion Siliwangi Bandung, Jawa Barat, Rabu.

Mantan Pangdam III Siliwangi Mayjen TNI Rasyid Qurnuen Aquary berharap Pangdam baru Mayjen TNI Pramono Edhie Wibowo mampu meneruskan segala yang belum terselesaikan ketika dirinya masih menjabat sebagai Pangdam.

"Insya Allah dia lebih baik dari saya dan diharapkan bisa menyelesaikan apa yang belum saya tuntaskan," katanya.

Rasyid juga berharap kesejahteraan prajurit Kodam III Siliwangi bisa lebih ditingkatkan. Walaupun kini kesejahteraan prajurit sudah mulai membaik, namun mudah-mudahan bisa terus ditingkatkan.

"Kesejahteraan prajurit sekarang sudah ideal, tapi kalau pemerintah mau tambah lagi itu lebih baik. Rp 2 juta untuk prajurit yang baru dilantik sekarang sudah bisa nyicil motor, dulu zaman saya boro-boro buat nikah, makan saja susah," ujarnya.

Penghormatan prajurit dari seluruh satuan kompi di jajaran Kodam III Siliwangi dilaksanakan di sepanjang Jalan Lombok, Bandung. (Foto: detikBandung/Andri Haryanto)

Sementara, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal George Toisutta, mengatakan, ini merupakan pergantian Pangdam yang alami. Rasyid merupakan angkatan 75 dan digantikan dengan juniornya yang sebelumnya menjabat sebagai Komando Pasukan Khusus (Kopasus).

"Saya harap Pangdam yang sekarang bisa lebih baik dari Pangdam yang sebelumnya. Siapa pun penggantinya harus lebih baik dari pendahulunya," katanya.

KSAD juga meminta bantuannya kepada masyarakat dan wartawan untuk bisa mengkritisi kinerja Pangdam III Siliwangi yang baru.

"Jika memang ada kesalahan, teman-teman (wartwan, red) jangan sungkan-sungkan untuk mengkritisi kinerja Pangdam," katanya.

ANTARA News

KASAU Tinjau Lanud Sultan Hasanudin

Kepala Staf TNI AU (Kasau) Marsekal Madya (Marsdya) TNI Imam Sufaat, S.IP di cockpit pesawat tempur Sukhoi SU-30 MK sedang mendapat penjelasan dari Mayor Pnb Dedy Ilham salah seorang penerbang pesawat Sukhoi Skadron Udara 11 Lanud Sultan Hasanudin, Makassar, Rabu (16/12). (Foto : Pen Koopsau II).

16 Desember 2009, Makassar -- Kasau Marsdya TNI Imam Sufaat berada di Makassar, dalam rangkaian kunjungan kerja (Kuker) di Lanud Sultan Hasanudin. Selain meninjau kesiapan Skadron Udara 11, saat di Lanud Sultan Hasanudin, orang namor satu di TNI AU ini juga meninjau Skadron Udara 5 (home base pesawat Boeing 737 dan CN-235 intai maritim), Skadron Teknik 044 dan Bataliyon 466 Paskhas. Selain itu, Kasau juga meninjau Komando Sektor Pertahanan Udara Nasional (Kosek Hanunas) II.

Ikut hadir mendampingi Kasau, Pangkoopsau II Marsda TNI Yushan Sayuti, Pangkosek Hanudnas II Marsma TNI John Dalas Sembiring, Komandan Lanud Sultan Hasanudin Marsma TNI IB Putu Dunia serta Kepala Staf (Kas) Koopsau II Marsma TNI Boy Syahril Qomar, SE.

Kuker Kasau di Makassar merupakan bagian dari rangkaian Kuker di tiga Lanud jajaran Koopsau II sejak dilantik sebagai Kasau. Selain Lanud Sultan Hasanudin, Makassar, sehari sebelumnya Kasau yang didampingi beberapa pejabat teras Mabesau, seperti Aspers Kasau Marsda TNI Sujadiono, Aslog Kasau Marsda TNI Imam Wahyudi dan Kadispenau Marsma TNI F. Bambang Sulistyo ini juga melakukan Kuker ke Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah dan Lanud Tarakan, Kalimantan Timur.

Juga ikut dalam rombongan Kasau, Ketua Umum Pia Ardhya Garini Ny. Dra. Maya Imam Sufaat, serta para pengurus PIA Ardhya Garini pusat. Demikian, Kapen Koopsau II Mayor Sonaji Wibowo, S.IP menginformasikan.

Pen Koopsau II

Perairan Kawasan Barat Rawan Kejahatan

KRI Pandrong-801 salah satu kapal FPB buatan PT. PAL Indonesia. (Foto: TNI AL)

16 Desember 2009, Jakarta -- Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Madya Agus Suhartono mengatakan wilayah barat perairan RI rawan terhadap berbagai bentuk kejahatan laut seperti penyelundupan barang dan manusia, serta pencurian ikan.

"Tidak hanya itu, kita juga masih bermasalah di perbatasan mengingat di perairan barat kita berbatasan dengan India, Vietnam, Thailand, Singapura, dan Malaysia," katanya seusai memimpin upacara serahterima jabatan Panglima Komando Armada RI Kawasan Barat di Jakarta, Rabu (16/12).

Terkait itu, pihaknya menggelar patroli rutin di seluruh wilayah barat perairan RI. TNI Angkatan Laut juga mengadakan patroli bersama dengan negara-negara seperti India, Thailand, Singapura dan Malaysia baik secara bilateral maupun multilateral seperti di Selat Malaka. Hasilnya, tambah Kasal, tingkat kejahatan laut di wilayah barat perairan RI terus mengalami penurunan khususnya di Selat Malaka.

"Meski begitu, kita harus tetap waspada karena kemarin juga ada kegiatan imigran gelap yang melintas di wilayah barat perairan Indonesia, katanya menambahkan.

Sementara itu, Panglima Komando Armada Kawasan Barat Laksamana Muda Marsetio mengatakan pihaknya tetap fokus kepada keamanan laut di Selat Malaka dengan menggelar kekuatan 25 kapal. "Artinya paling tidak dalam satu hari kita ada 25 KRI yang terus menerus di laut. Ada kapal yang laksanakan operasi ada yang mengalami perbaikan dan persiapan perbaikan." katanya.

Menurut Marsetio, fokus pengamanan wilayah barat peraiaran RI adalah keamanan perbatasan mulai dari India dengan tetap berkoordinasi untuk kawal perbatasan. Begitu juga dengan Malaysia dan Singapura dan Vietnam. "Sebagian Brunei juga jadi wilayah kita semakin strategis. Apalagi dengan semakin banyaknya pengungsi yang dari Srilanka, Afganistan, Pakistan dan Kamboja. Mereka berupaya untuk hijrah ke Australia," ungkapnya.

MEDIA INDONESIA

Pesawat Super Tucano Jaga Perbatasan

Super Tucano EMB-314 AU Republik Dominika. (Foto: DID)

15 Desember 2009, Tarakan -- Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Madya Imam Sufaat bersama rombongan, Selasa (15/12) melakukan kunjungan ke Markas Komando Operasi TNI Angkatan II, Pangkalan TNI AU Tarakan. Danlanud Tarakan, Letkol Penerbang Erwan Andrian mengungkapkan, kunjungan KSAU ini berkaitan dengan rencana TNI AU untuk menempatkan pesawat Super Tucano di Tarakan. Pesawat ini nanti akan melakukan patroli di daerah perbatasan.

"Penempatan pesawat Super Tucano ini, sebagai bentuk perhatian pemerintah pusat terhadap daerah perbatasan. Apalagi ini sesuai dengan amanat presiden agar di daerah perbatasan diperhatikan. Dengan keberadaan pesawat ini diharapkan keamanan di daerah perbatasan dapat terjaga dari gangguan negara lain," katanya.

Selain penempatan pesawat Super Tucano, kata Erwan, akan ditempatkan pula sejumlah personel TNI AU. Rencananya ada 300 personel TNI AU yang akan ditempatkan di Markas Komando Operasi di Tarakan. "Yah pastinya jumlah personel akan ditambah, dengan keberadaan pesawat Super Tucano ini," ujarnya.

Menurut Erwan, saat ini personel TNI AU di Tarakan, baru 33 orang. Pasalnya hingga saat ini pembangunan perumahan untuk anggota TNI AU belum selesai. "Pembangunan rumah ini masih minim, dan belum selesai, sehingga masih menunggu sampai 2010 mendatang," ungkapnya.

Sekedar informasi, Pesawat Tucano merupakan pesawat latih berkemampuan COIN (Counter Insurgency) atau pesawat serang antigerilya buatan Embraer Defense System, Brasilia. Pesawat Super Tucano merupakan pengembangan dari EMB-312 Tucano.

Super Tucano memiliki 2 senapan mesin yang berada di sayap kiri dan kanan, 5 buah stasiun pengait dengan komposisi masing-masing 2 buah di sayap kiri dan kanan dan 1 buah di badan pesawat dengan beban total 1550 kg. Semua stasiun pengait bisa dipasang bom sejenis MK-81 dan MK-82, peluncur roket jamak, dan bom berpemandu Laser.

TRIBUN KALTIM

PPA Pinjami USD25,6 Juta ke PAL Indonesia

Pemberian kredit ini merupakan upaya penyehatan dan penyelamatan oleh pemerintah melalui PPA terhadap PT PAL Indonesia (Persero). (Foto: detikFoto/Angga Aliya ZRF)

16 Desember 2009, Jakarta -- PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) akan memberikan pinjaman kepada PT PAL Indonesia (Persero) sebesar USD25,6 juta untuk pembiayaan penyelesaian pembangunan 10 kapal dan Rp193,37 miliar untuk pembiayaan restrukturisasi korporasi.

Hal tersebut ditandai dengan penandatanganan perjanjian kredit antara Direktur Utama PT PAL Indonesia Harsusanto dengan Direktur Utama PT PPA (persero) Boyke Mukijat yang disaksikan Menteri Negara BUMN Mustafa Abubakar, di Kantor Kementerian Negara BUMN, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Rabu (16/12/2009).

"Penandatanganan ini sebagai langkah untuk memperkuat keuangan dalam rangka memperkuat PT PAL untuk membuat alutsista sebagaimana MoU Dephan, BUMN, Depperin, dan angkatan-angkatan bersenjata yang sudah dilakukan," ujar Menteri Negara BUMN Mustafa Abubakar dalam sambutannya.

Adapun jangka waktu pembiayaan pembangunan 10 kapal disesuaikan dengan penyerahan masing-masing kapal kepada pembeli dengan periode terpanjang adalah sampai dengan September 2011 di antaranya empat kapal ekspor Tangguh, dua kapal star fifhty pesanan Jerman, satu Landing Platform Dock (LPD).

KRI Banjarmasin LPD pertama buatan PT. PAL Indonesia. (Foto: bintangrock)

Fasilitas pinjaman ini sebagian merupakan pembiayaan bilateral antara PPA dengan PAL dan sebagian lainnya merupakan pembiayaan bersama (joint financing) dengan bank BUMN lainnya. Dalam pencairan pinjaman ini, PPA dibantu oleh Quantity Surveyor independent, guna melakukan verifikasi atas biaya dan kemajuan kerja proyek pembangunan kapal.

Sementara pembiayaan korporasi, jangka waktu pinjaman sampai dengan 2018. Pembiayaan restrukturisasi korporasi dialokasikan, antara lain untuk tambahan modal kerja divisi pemeliharaan/perbaikan kapal dan rekayasa umum (fash cash business), talangan selama masa transisi fash cash business (tiga bulan).

Selain itu, untuk biaya pengeluaran barang dari pelabuhan (custom clearence) dan permbayaran sebagian hutang closed projects dan hal-hal lain terkait operasional agar PT PAL dapat lebih fokus dan effisien dalam menjalankan operasionalnya sesuai potensi yang dimiliki.

Dalam penarikan dana pinjaman untuk restrukturisasi korporasi ini, PPA akan dibantu dan bekerja sama dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk melakukan verifikasi atas permohonan penarikan dan penggunaan dana pinjaman.

"Dengan pembiayaan ini diharapkan PAL lebih focus dan efisien urnuk industri strategis di bidang pertahanan sehingga alutisista yang ditunggu-tunggu bisa terlaksana on schedule, on budget, dan on quality," pungkasnya.

okezone

KRI Nanggala-402 TNI-AL Diperbaiki di Korea Selatan


15 Desember 2009, Surabaya -- Sebuah kapal selam dari jajaran Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) TNI Angkatan Laut (AL) diboyong ke Korea Selatan untuk diperbaiki.

Kepala Dinas Penerangan Koarmatim Letkol Laut (Kh) Toni Saiful di Surabaya, Selasa mengatakan Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Nanggala-402 itu diangkut ke Korea Selatan dengan menggunakan kapal Combi Dock III.

"Kapal itu berangkat ke Korea Selatan pekan lalu untuk perbaikan lengkap (`overhaul`)," katanya.

Menurut dia, KRI Nanggala-402 adalah kapal selam kedua dalam jenis kelas cakra setelah kapal selam generasi sebelumnya, KRI Cakra-401. KRI Nanggala termasuk dalam jajaran armada pemukul milik TNI-AL.

Sistem penggerak kapal itu adalah motor listrik Siemens jenis "low-speed" yang disalurkan langsung melalui sebuah "shaft" ke baling-baling kapal.

Total daya yang dikirim adalah 5.000 shp (shaft horse power), tenaga motor listrik dihasilkan oleh baterai-baterai besar yang beratnya sekitar 25 persen dari berat kapal.

Tenaga baterai diisi oleh generator yang dijalankan empat unit mesin diesel MTU jenis "supercharged".

Kapal selam KRI Nanggala-402 itu memiliki 14 buah senjata torpedo buatan AEG dan dapat diincar melalui periskop buatan Zeiss yang diletakan disamping "snorkel" buatan Maschinenbau Gabler.

KRI Nanggala memiliki berat selam 1,395 ton dengan dimensi 59,5 m x 6,3 m x 5,5 m yang digerakkan oleh mesin diesel elektrik, dan empat unit diesel satu shaft yang mampu menghasilkan 4,600 shp. Kapal tersebut diawaki 34 pelaut itu sanggup mendorong kapal hingga kecepatan 21,5 knot.

Sebagai bagian dari armada pemukul, KRI Nanggala merupakan kapal selam tipe 209/1300 yang banyak digunakan Angkatan Laut di dunia.

Sebelumnya, Koarmatim juga telah mengirimkan KRI Cakra-401 ke Korea Selatan untuk diperbaiki. Perangkat teknologinya yang sebelumnya buatan 1970-an kini telah diganti dengan perangkatan teknologi buatan 1990-an.

KRI Nanggala buatan Howaldtswerke, Kiel, Jerman Barat 1981 itu pernah terlibat dalam latihan gabungan TNI AL-US Navy (CARAT-8/02) yang diadakan pada 27 Mei-3 Juni 2002.

Selain itu kapal selam tersebut juga pernah terlibat dalam Latihan Operasi Laut Gabungan (Latopslagab) XV/04 di Samudera Hindia, tanggal 8 April hingga 2 Mei 2004. KRI Nanggala juga berhasil menenggelamkan eks-KRI Rakata, sebuah kapal tunda samudra buatan 1942 dengan torpedo SUT.

ANTARA News

KSAD: Kebebasan Munculkan Perbedaan

Prajurit TNI Angkatan Darat memperagakan keterampilan bela diri menggunakan tongkat saat peringatan acara Hari Juang Kartika di Markas Besar TNI AD, Jakarta, Selasa ( 1 5/ 1 2 ). (Foto: KOMPAS/Yuniadhi Agung)

16 Desember 2009, Jakarta -- Kepala Staf Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat Jenderal George Toisutta meminta keberanian menyampaikan pendapat di alam dan negara demokrasi bisa terus dan harus dihargai, walau diakui hal itu bisa memunculkan banyak perbedaan.

Meski begitu, diingatkan pula, perbedaan yang bermunculan jangan sampai malah dijadikan alasan pembenaran untuk membiarkan terjadinya konflik dan kekerasan.

Hal itu disampaikan George, Selasa (15/12), dalam amanat yang dibacakannya saat upacara peringatan Hari Juang Kartika Tahun 2009 di Markas Besar TNI AD, Jalan Veteran, Jakarta. Tidak hanya itu, dia juga mengingatkan jangan sampai kebebasan malah membuka peluang terjadinya konflik vertikal dan horizontal.

”Tidak menutup kemungkinan konflik vertikal dan horizontal yang terjadi justru dimanfaatkan pihak luar untuk mengintervensi sesuai kepentingan nasional mereka (pihak-pihak yang mengintervensi tadi),” ujar George.

George kemudian meminta berbagai perbedaan yang ada sebaiknya bisa dikelola dengan semangat nasionalisme sehingga bisa mempererat kebersamaan, memperkokoh kesatuan dan persatuan, dalam menyelesaikan masalah bangsa.

Hal itu, tambahnya, bisa dilakukan jika kemanunggalan TNI dan rakyat bisa terus dijaga dan ditingkatkan. Sejarah, menurut George, mencatat berbagai persoalan bangsa hanya bisa dituntaskan oleh seluruh komponen bangsa dengan semangat kebersamaan.

Lebih lanjut seusai upacara, George juga secara tak terduga melontarkan permintaan maaf kepada rakyat. Dia mengakui masih banyak terjadi perilaku prajurit TNI AD yang melukai dan menyakiti hati rakyat, baik disengaja maupun tidak.

”Kami ini berasal dan hidup bersama rakyat. Selama ini kita lihat bersama kerja sama konkret kami bersama rakyat, seperti menggelar kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa dan dalam penanggulangan bencana alam, kami selalu hadir pertama kali,” ujar George.

Penurunan kapabilitas

Saat dihubungi terpisah, pengamat militer dan juga dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, Andi Widjajanto, menilai ada kesan militer, dalam hal ini TNI AD, sudah mulai memperingatkan elemen masyarakat sipil soal adanya penurunan kapabilitas dalam mengelola demokrasi, terutama di kalangan sipil sendiri.

Menurut Andi, jika dilihat dari kacamata kajian ”intervensi militer ke politik”, pernyataan KSAD seperti itu bisa menjadi semacam sinyal atau gejala awal militer mulai secara terbuka mengkritik kondisi yang tengah terjadi sekarang, di mana keterbukaan justru berpotensi dan menyebabkan konflik di masyarakat sendiri.

”Secara tidak langsung KSAD mau mengatakan, telah terjadi semacam degradasi kapasitas kalangan sipil dalam menyelenggarakan demokrasi. Kondisi seperti itu, menurut saya, tidak bagus karena pernyataan seperti itu memunculkan yang saya sebut sebagai variabel struktural bagi militer untuk mengintervensi,” ujar Andi.

Jangan sampai, kata Andi, kondisi kebebasan menyatakan pendapat, yang kemudian memunculkan banyak perbedaan tadi, benar-benar menjadi ledakan konflik seperti dicemaskan militer. Apalagi jika sampai kondisi macam itu lantas berimbas mengganggu kepentingan militer sendiri.

KOMPAS

Tuesday, December 15, 2009

Dephan Terima Hibah Dua Unit Helikopter NBO-105 Dari Dephut untuk TNI AD


15 Desember 2009, Jakarta -- Departemen Pertahanan (Dephan) menerima hibah dua unit Helicopter NBO-105 dari Departemen Kehutanan (Dephut) yang selanjutnya diserahkan kepada TNI Angkatan Darat. Penyerahan dua unit helikopter tersebut dilaksanakan secara simbolis melalui penandatangan naskah berita acara serah terima oleh Sekjen Dephut Dr. Ir. Boen M. Purnama M.Sc dengan Dirjen Ranahan Dephan Marsdya TNI Eris Herryanto, MA, Selasa (15/12) di kantor Dephut, Jakarta.

Usai diserahterimakan kepada Dephan, selanjutnya Dephan menyerahkan kedua helikopter tersebut kepada TNI AD yang juga dilaksanakan secara simbolis melalui penandatangan naskah berita acara serah terima oleh Dirjen Ranahan Dephan Marsdya TNI Eris Haryanto, MA dengan Asisten Logistik (Aslog) Kasad Mayjen TNI Hari Krisnomo S.IP, M.Sc. Acara serah terima tersebut dihadiri dan disaksikan oleh sejumlah pejabat di lingkungan Dephan, Dephut, Mabes TNI dan Mabes TNI AD.

Sekjen Dephut dalam sambutannya mengatakan, dua unit Helikopter NBO-105 merupakan buatan PT DI yang diproduksi pada tahun 1981. Selama pengoperasiannya pernah dikerjasamakan oleh Dephut dengan TNI AU.

Selanjutnya dalam rangka mendukung operasional TNI AD, pada tahun 2004 dipinjampakaikan kepada TNI AD untuk masa pinjam pakai selama dua tahun dan dapat diperpanjang atas kesepakatan kedua belah pihak.

Lebih lanjut Sekjen Dephut mengatakan, dengan memperhatikan aturan yang ada dan mengingat kedua unit helikopter tersebut dirasa sangat dibutuhkan untuk mendukung operasionalisasi kegiatan TNI AD, maka Dephut menghibahkannya kepada TNI AD melalui Dephan.

Disamping alasan lainya antara lain pemeliharaan pesawat atau helikopter yang ternyata menurut Sekjen Dephut memerlukan biaya yang sangat besar dan harus memiliki fasilitas dan Sumber Daya Manusia yang memadai untuk operasionalisasinya.

Diakhir sambutannya Sekjen Dephut berharap, setelah diserahterimakannya kedua helikopter tersebut diharapkan nantinya dapat berguna bagi TNI AD khususnya dalam rangka mendukung operasional di lapangan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

Sementara itu, Dirjen Ranahan Dephan mengatakan, saat ini Alutsista yang dimiliki oleh TNI masih sangat kurang dan masih jauh dari apa yang diharapkan apabila dibandingkan dengan luas wilayah Indonesia. “Alutsista TNI khususnya pesawat terbang atau helikopter masih dirasakan kurang”, ungkapnya.

Oleh karenanya, dengan dihibahkannya dua unit helikopter oleh Dephut kepada TNI AD diharapkan akan dapat membantu TNI AD dalam melaksanakan tugas – tugas operasionalnya.

Menurut Dirjen Ranahan Dephan, kedua helikopter tersebut selama ini sangat bermanfaat bagi TNI AD. Satu unit saat ini dalam keadaan unserviceable, dan satu unit lagi berada di lapangan dalam rangka mendukung kegiatan di perbatasan.

“TNI AD merasa terbantu dengan adanya dua heli ini untuk kegiatan operasional, mudah -mudahan setelah diserahterimakan, TNI AD akan lebih leluasa lagi untuk memanfaatkan kedua heli ini”, tambah Dirjen Ranahan Dephan.

Senada dengan Dirjen Ranahan Dephan, Aslog Kasad juga mengatakan bahwa kedua helikopter tersebut selama ini sangat dibutuhkan dan sangat membantu TNI AD khususnya Kodam Tanjung Pura untuk mendukung kegiatan - kegiatan yang berkaitan dengan pengamanan wilayah perbatasan.

DMC

Pasukan Linud-501 Terjun dari 2 Hercules

C-130 Hercules TNI AU. (Foto: matanews.com)

15 Desember 2009, Malang -- Menggunakan pesawat C-130 Hercules A-1305 yang dipiloti Letkol Pnb Wayan dan Hercules A-1313 yang dipiloti Letkol Pnb Aji dari Skadron Udara 32 Lanud Abdulrahman Saleh, Malang, Komandan Batalyon Linud 501 Braja Yudha Madiun, Letkol Inf Wanton Purba, melaksanakan terjun payung penyegaran di area Sumoroto, Ponorogo, yang take off maupun landingnya dilakukan dari Main Appron Lanud Iswahjudi, Selasa (15/12).

Danyon Linud 501 Braja Yudha, beserta 360 Prajurit Batalyon 501 Braja Yudha Madiun tersebut, melakukan penerjunan dengan menggunakan parasut statis jenis MC-11B yaitu model parasut yang menggunakan panel buka tutup dan tidak ada pengawas kemudinya, sehingga para penerjun setelah keluar dari pesawat, mendarat dengan sendirinya tanpa bisa mengatur posisi jatuhnya.

Di atas ketinggian 1300 feet, pesawat C-130 Hercules A-1305 dan A-1313 tersebut telah berhasil menerjunkan prajurit-prajurit “Braja Yudha” Madiun dan didukung cuaca yang memungkinkan, sehingga seluruh penerjunan dapat dilaksanakan dalam 6 sortie penerbangan.

Terjun penyegaran yang dilakukan secara rutin dan selalu menggunakan Lanud Iswahjudi sebagai tempat pemberangkatan tersebut, dimaksudkan untuk melatih kesiapan setiap prajurit yang bermarkas di Batalyon Linud 501 Braja Yudha Madiun, yang memiliki tanggung jawab sebagai penjaga kedaulatan wilayah teritorial.

PENTAK/POS KOTA

Penutupan Latihan Hardha Maruta I

Inspektur Upacara melepas tanda peserta latihan kepada dua perwakilan pelatih dan pelaku di Lapangan Sepak Bola Lanud Suryadarma, Sabtu (12/12).

15 Desember 2009, Subang -- Letnan Kolonel Psk Lambok M. Siregar Komandan Batalyon 467 Paskhas mewakili Kolonel Psk Ambar Kisnoto Danwing I Paskhas pada Upacara penutupan latihan bersandi “Hardha Maruta I” di lapangan Lanud Suryadarma, Sabtu (12/12), dihadiri segenap pelaku, instruktur dan segenap pendukung latihan serta pejabat di TNI AU Kalijati seperti Kadisops Lanud Suryadarma Letkol Pnb M. Syafii, Komandan Skadron Udara 7 Letkol Pnb Sri Dhuto Danisworo, Msi juga Komandan Skadron Pendidikan 303 Mayor Tek Shobarul.

Dalam sambutannya Inspektur Upacara Letnan Kolonel Psk Lambok M berharap, agar para personil yang terlibat dalam latihan ini dapat meningkatkan profesionalismenya sebagai prajurit Paskhas yang memiliki kemampuan-kemampuan khas. Selain itu diucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung pelaksanaan kegiatan latihan ini, sehingga semuanya dapat berjalan dengan baik dan lancar sesuai yang kita harapkan.

Latihan Hardha Maruta I telah dilaksanakan selama tiga hari dari hari Kamis, (10/12) sampai dengan hari Sabtu (12/12), dengan materi-materi kematraan yang berbeda.

Pada hari pertama materi latihan meliputi Perlawanan dan penghadangan kendaraan, Teknik Pertempuran Regu Anti Gerilya (TPRAG), penyergapan bivak serta pengepungan dan penggeledahan rumah.

Pada hari kedua materinya adalah navigasi darat dan long mars serta pada puncaknya sebelum latihan ditutup diadakan serangan fajar untuk merebut pangkalan udara yang sedang dikuasai musuh. Serangan fajar tersebut dinamakan Operasi Perebutan dan Pengoperasian Pangkalan Udara (OP3U) dengan sasaran para pengawak tower yang ada landasan sebagai jantung dari operasional sebuah Pangkalan Udara.

PENTAK LANUD SURYADARMA

Dephan: Tingkatkan Kualitas Produk Alutsista Dalam Negeri

JK penggagas pembelian panser Anoa dari PT. PINDAD. (Foto: ANTARA)

15 Desember 2009, Jakarta -- Direktur Jenderal Sarana Pertahanan Departemen Pertahanan RI, Eris Harryanto mengatakan untuk memenuhi kebutuhan Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) bagi Dephan dan TNI sudah ada komitmen untuk menggunakan alutsista produk dalam negeri. Untuk itu, BUMN Industri Pertahanan dalam negeri diharapkan bisa memproduksi Alutsista yang dibutuhkan Dephan dan TNI.

"BUMN Industri Pertahanan juga diharapkan agar meningkatkan kualitas Alutsista yang diproduksi dari dalam negeri dan disesuaikan dengan spesifikasi alutsista yang dibutuhkan Dephan dan TNI," ungkap Eris Harryanto kepada Jurnal Nasional, Senin (14/12).

Eris Harryanto menjelaskan, untuk pengadaan alutsista kedepan juga telah disepakati skema pembiayaannya yaitu melalui APBN, pinjaman dalam negeri dan kredit ekspor.

Menanggapi banyaknya alutsista untuk latihan tempur yang sudah usang (kadaluwarsa), menurut Eris, identifikasi alutsista yang dianggap usang lebih detilnya ada pada masing-masing angkatan.

Sebelumnya, Panglima Divisi II Komando Cadangan Strategis TNI AD (Kostrad), Mayor Jenderal TNI Zahari Siregar mengemukakan bahwa alutsista yang dimiliki oleh TNI Angkatan Darat (AD) sudah usang.

"Banyak alutsista yang digunakan Kostrad dalam latihan tempur saat ini sudah usang, namun masih memiliki kekuatan yang cukup besar untuk menyerang musuh," kata Mayjen TNI Zahari Siregar.

JURNAL NASIONAL

TNI-AD Tambah Tiga Brigade Inifanteri


15 Desember 2009, Jakarta -- TNI Angkatan Darat membentuk tiga brigade infanteri di dua komando daerah militer (Kodam) masing-masing di Kodam IX/Udayana dan Kodam VI/Tanjungpura serta di Divisi 1 Kostrad.

Tiga brigade infanteri itu diresmikan pada HUT ke-64 TNI Angkatan Darat oleh Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI George Toisutta di Jakarta, Selasa.

Ketiga brigade infanteri baru itu masing-masing Brigade Infanteri 21 Komodo Kodam IX/Udayana, Brigade Infanteri 22 Ota Manasa Divisi I/Kostrad dan Brigade Infanteri 24 Bulungan Cakti Kodam VI/Tanjungpura.

Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI George Toisutta mengatakan, pembentukan tiga brigade infanteri itu bertujuan memperkokoh upaya TNI khususnya TNI Angkatan Darat untuk menjaga dan mempertahankan kedaulatan negara.

"Saya juga berharap pembangunan tiga brigade infanteri itu dapat menjadi kebanggaan bagi rakyat disekitarnya terhadap TNI, hingga memperkokoh kemanunggalan TNI-rakyat," ujarnya.

Pembentukan tiga brigade infanteri itu, katanya, juga dapat menjadi sarana untuk menjamin keamanan rakyat tidak saja di daerah bersangkutan tetapi seluruh rakyat Indonesia.

"Selain meningkatkan kemanunggalan TNI dan rakyat, TNI Angkatan Darat harus mempermahir diri hingga menjadi tentara yang makin profesional dalam mengemban tugas pokoknya," ujarnya.

ANTARA News

Monday, December 14, 2009

KSAD: Prajurit Harus Miliki Keunggulan Kompetitif


13 Desember 2009, Magelang -- Kepala Staf Angkatan Darat Jederal TNI George Toisutta menegaskan, prajurit TNI harus memiliki keunggulan komparatif dan kompetitif dalam menghadapi pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya teknologi komunikasi dan informasi.

Untuk mencapai sumber daya manusia dengan keunggulan tersebut, katanya di Magelang, Sabtu, diperlukan prajurit yang mempunyai militansi tinggi yaitu memiliki keunggulan moral, profesional, rela berkorban, tidak mengenal menyerah, serta senantiasa manunggal dan bersama-sama dengan rakyat.

Ia mengatakan hal tersebut pada penutupan pendidikan taruna Akademi Militer TA 2009 di Lapangan Pancasila kompleks Akmil Magelang yang diikuti 275 taruna tingkat III Sermatutar.

Menurut dia, prajurit harus senantiasa menempatkan tugas yang diembannya di atas segala-galanya karena tugas merupakan kehormatan, harga diri, dan kebanggaan.

"Semua itu harus dilakukan dengan kerelaan dan tekad pengorbanan secara total, sejalan dengan visi Angkatan Darat yang solid, profesional, tangguh, modern, berwawasan kebangsaan, serta mencintai dan dicintai rakyat," katanya.

Ia berharap kepada para taruna untuk selalu menghayati dan mengaktualisasikan nilai-nilai luhur keprajuritan yang terkandung dalam Sapta Marga, Sumpah Prajurit, dan Delapan Wajib TNI secara baik dan benar.


Hal tersebut dimaksudkan agar para taruna tidak bimbang dan ragu, baik dalam penugasan di kesatuan maupun dalam mengarungi kehidupan di tengah-tengah masyarakat yang penuh dinamika.

Selain itu, katanya, perlu dipahami bahwa tentara rakyat berjuang bersama rakyat dan untuk rakyat. "Untuk itu bangun terus kemanunggalan TNI dengan rakyat karena kemanunggalan TNI dengan rakyat merupakan roh TNI Angkatan Darat," katanya.

Ia juga berharap kepada para taruna yang dalam waktu dekat akan dilantik sebagai perwira itu untuk menegakkan Kode Etik Perwira Budhi Bhakti Wira Utama, yaitu perwira yang senantiasa berbuat luhur dalam membela kebenaran dan keadilan, rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negara.
"Jadilah perwira yang militan, tidak mudah mengeluh dan senantiasa tampil sebagai prajurit profesional, berdedikasi dan berdisiplin tinggi, berjiwa kesatria serta berani bertanggung jawab atas segala tindkan yang dilakukan," katanya.

Pada kesempatan tersebut KSAD memberikan penghargaan Adimakayasa dan Trisakti Wiratama kepada taruna berprestasi terbaik, yakni Amito Suryo Mutiara dan penghargaan Trisakti Wiratama kepada Indra Wiratama.

ANTARA JATENG

AU India Akan Terima 40 Su-30MKI

SU-30 MKI AU India lepas landas. (Foto: Sagar Pathak)

14 Desember 2009 – Angkatan Udara akan menerima tambahan 40 jet tempur Su-30MKI, dibawah kontrak pembelian yang ditandatangani dengan Hindustan Aeronautics Limited (HAL) pada 2007.

Su-30MK dirancang berdasarkan Su-27UB, diproduksi di Komsomolsk-on-Amur dan Irkutsk.

Dibawah perjanjian “ transfer of technology” antara HAL dan Rosoboronexport , HAL akan membeli kit teknikal dari Rusia untuk merakit pesawat di India.

HAL telah mengirimkan 3 Su-30MKI ke AU India, sedangkan pengiriman jet tempur lainnya antara 2011 hingga 2012.

Airforce-technology.com/@beritahankam

Rusia Perancis Lanjutkan Pembicaraan Pembelian Mistral

Mistral saat berkunjung ke Rusia pada bulan lalu. (Photo: AP)

14 Desember 2009 – Delegasi Rusia dan Perancis akan bertemu pada bulan ini untuk mendiskusikan kemungkinan pembelian kapal perang buatan Perancis, menurut sumber Departemen Pertahanan Rusia, Senin (14/11), diberitakan RIA Novosti.

Rusia akan mengambil keputusan akhir pembelian kapal serbu amphibi kelas Mistral dari Perancis akhir tahun 2009.

Menurut sumber Rusia tertarik membeli lebih dari sebuah kapal perang kelas Mistral.

Pembicaraan pembelian dilakukan dengan pula dengan Belanda dan Spanyol, kemungkinan pembelian kapal dengan jenis yang sama dengan Mistral.

Rusia mengharapkan dapat membangun kapal kelas Mistral kedua dan selanjutnya di galangan dalam negeri.

RIA Novosti/@beritahankam

Pangkolinlamil, `Tingkatkan Kemampuan Personel`

KRI Teluk Bone eks USS Iredell County (LST-839). (Foto: .koarmabar.mil.id)

14 Desember 2009, Jakarta -- Panglima Komando Lintas Laut Militer (Panglima Kolinlamil), Laksamana Muda TNI Slamet Yulistiyono, menegaskan tugas Kolinlamil ke depan dalam mendukung kegiatan operasi militer untuk perang maupun selain perang.

Karena itu dituntut peningkatkan kemampuan sesuai dengan perkembangan lingkungan strategis dan kesiapsiagaan satuan opersional serta meningkatkan profesionalisme personel dengan melaksnakan latihan bertingkat dan berlanjut, katanya saat apel khusus di Markas Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Laksamana Muda TNI Slamet Yulistiyono menyampaikan bahwa mengawali penugasan sebagai Panglima Kolinlamil, dalam rangka melaksanakan amanah dan kepercayaan pimpinan yang diberikan untuk mengemban tugas negara khususnya dalam bidang penyelenggaraan operasi angkutan laut militer .

Pada dasarnya, Slamet Yulistiyono, mantan kadispenal ini ingin melanjutkan kinerja Kolinlamil yang telah dibangun dan sudah membawa kemajuan tugas-tugas Kolinlamil, TNI AL dan organisasi TNI. Selanjutnya ke depan mengupayakan langkah-langkah kemajuan, minimal mempertahankan prestasi yang telah dicapai.

Oleh Karena itu, mengharapkan dukungan seluruh personel sehingga
tugas pokok Kolinlamil dapat tercapai secara optimal, paparnya.

Saat ini Kolinlamil menghadapi suatu kenyataan bahwa unsur KRI yang dimiliki sebagian besar sudah berusia tua sehingga mempengarui optimalisasi kegiatan operasi, jelasnya.

Berkenaan dengan hal tersebut, tegasnya agar seluruh personel baik satuan operasional maupun dukungan keterminalan, mampu meningkatkan kualitas dan tetap menunjukan kinerja yang baik guna menjaga serta dapat mempertahankan kemampuan alat utama Kolinlamil.

Dengan semangat pengabdian, kerja keras dan didukung dengan profesionalisme prajurit Kolinlamil, semua keterbatasan dan kendala yang ada, akan dapat diatasi.

Dispenkolinlamil/POS KOTA