Saturday, March 7, 2009

Komandan Korps Marinir Lantik 112 Siswa Dikko


7 Maret 2009, Surabaya -- Komandan Korps Marinir (Kormar), Mayjen TNI (Mar) Djunaidi Djahri melantik 112 siswa pendidikan komando (dikko) dalam upacara pembaretan di Pantai Panjang, Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan, Jatim.

Siaran pers Korps Marinir yang diterima ANTARA di Surabaya, Sabtu menyebutkan, ke-112 itu terdiri atas 42 Kadet Akademi TNI Angkatan Laut (AAL) dan 70 siswa pendidikan pertama tamtama Komando Pengembangan dan Pendidikan TNI AL (KObangdikal).

Prosesi pembaretan pada Jumat (6/3) malam tersebut didahului dengan atraksi keluarnya Dewa Laut yang membawa baret ungu dan pisau komando, lambang kebanggaan pasukan dengan julukan hantu laut tersebut.

Selanjutnya baret ungu dan pisau komando diserahkan kepada Komandan Kormar. Komandan Kormar kemudian melepas helm dari salah satu perwakilan siswa yang diganti dengan baret ungu serta memasangkan pisau komando.

Setelah itu, seluruh pasukan yang telah dianggap sah sebagai anggota korps baret ungu tersebut mengucapkan sumpah sebagai prajurit Korps Marinir.

Komandan Kormar dalam sambutannya mengatakan, baret ungu bukan sekedar simbol, akan tetapi merupakan wujud kehormatan dan kebanggaan bagi prajurit. Baret itu merupakan hasil perjuangan dan pengabdian para pendahulunya serta anugerah yang diberikan bangsa dan negara.

"Baret ungu adalah ciri khas prajurit Korps Marinir yang dibangun dan dibesarkan oleh para pendahulu dengan cucuran keringat, tetesan darah dan bahkan hinggga nyawa taruhannya," kata jenderal berbintang dua itu.

Untuk itu, ia meminta pasukannya agar terus membina dan meningkatkan profesionalisme prajurit dengan memiliki kepribadian tangguh dan bermoral tinggi sesuai jati diri prajurit Korps Marinir.

"Kalian harus memegang teguh jati diri prajurit Korps Marinir yang merupakan cerminan prajurit dengan disiplin tinggi, pejuang tanpa pamrih serta mempunyai kebanggaan besar terhadap korps. Tumbuhkan kekompakan agar terpelihara persaudaraan sesama korps maupun sesama TNI atau dengan Polri serta dengan masyarakat," katanya.

Pembaretan itu dihadiri oleh Komandan Kobangdikal, Laksda TNI Sumartono, Wadan Kobangdikal Brigjen TNI (Mar) Arief Suherman, Kasgartap III Surabaya, Brigjen TNI (Mar) Triyono S Hadi, Wagub AAL, Brigjen TNI (Mar) Odir Sumantri, Komandan Pasmar-1, Brigjen TNI (Mar) I Wayan Mendra dan pejabat lainnya. (antarajatim)

11 Maret Presiden Luncurkan Universitas Pertahanan


7 Maret 2009, Jakarta -- Universitas Pertahanan Indonesia atau Indonesia Defense Univeristy yang diprakarsai oleh Departemen Pertahanan akan diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara Jakarta 11 Maret 2009. Pembukaan Universitas akan dilanjutkan dengan seminar internasonal bertema “Indonesia 2025: Tantangan Geopolitik dan Keamanan”.

Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono dalam siaran pers yang diterima Analisa, Jumat menjelaskan, setelah melalui pembahasan yang panjang dan mendalam, ide pembentukan lembaga pendidikan pasca sarjana untuk memenuhi kebutuhan mendesak meningkatkan kemampuan dan kapabilitas strategi pertahanan secara menyeluruh dilakukan pada bulan Januari 2008.”Lembaga ini akan mentransformasikan pendidikan militer dan pertahanan Indonesia dengan sasaran jangka panjang pembentukan budaya militer TNI yang modern,” jelas Menhan.

Dikatakan Menhan, perubahan dalam lingkup nasional, regional maupun global melahirkan suatu tantangan baru dalam pertahanandan strategi suatu Negara. Karena itu, Pemerintah Indonesia menyadarai adanya kebutuhan mendirikan suatu institusi pendidikan yang mampu melahirkan pemimpin dari kalangan militer dan sipil dengan kemampuan dan kompetensi dalam hal strategis dan pertahanan yang mencakup wawasan lebih luas dan adaptif secara global.

Dirjen Strategi Perthanan Mayjen TNI Syarifuddin Tippe menambahkan, Dephan dengan dukungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah mengidentifikasi kebutuhan peningkatan kemampuan sumber daya manusia di bidang pertahanan sebagai area vital dalam kebijakan reformasi sektor keamanan.

“Universitas Pertahanan Indonesia akan menjadi sumber pencetakan calon-calon pemimpin masa depan, calon- calon penentu kebijakan strategis Indonesia dari kalangan militer maupun sipil yang berwawasan global, fasih dan memahami isu isu pertahanan strategis dan keamanan sehingga kita menuju kepada menciptakan dunia yang lebih stabil,” jelas Syaruddin.

Universitas Pertahanan Indonesia merupakan bagian dari komunitas akademisi militer dan strategsi internasional akan bekerja sama dengan beberapa institusi seperti United States National Defence University, California University, Inggris dan Strategic and Defense Studies Centre (Australia).

Univeritas Pertahanan Indonesia menyediakan tiga program yaitu National War College (NWC) atau Sekolah Perang Nasional, Joint Forces Staff College (JFSC) atau Sekolah Staf Angkatan Gabungan dan Institute for Defense and Strategic Studie (IDSS) atau Institut Studi Strategis dan Pertahanan. Motto Universitas Pertahanan Indonesia adalah Identitas, Nasionalisme, Integritas. (analisa)


Universitas Pertahanan (Unhan) Indonesia berkonsep trimatra

Unhan Indonesia akan diresmikan pada Maret 2009. guna mencetak para calon pemimpin bangsa, yang berwawasan luas, berdaya saing tinggi, kreatif, inovatif dan berkarakter.

Menteri Pertahanan (Menhan) Juwono Sudarsono usai menjadi pembicara kunci lokakarya Unhan di Jakarta, Rabu (18/2), mengatakan, saat ini banyak negara seperti Singapura, Meksiko dan Brasil, yang telah memiliki Universitas Pertahanan untuk melakukan kajian tentang posisi negara masing-masing baik secara geopolitik maupun geoekonomi

"Meski banyak negara seperti Amerika Serikat (AS), Jerman dan Australia yang akan membantu pendirian universitas tersebut, namun kendali konsep kurikulum Unhan tetap dipegang oleh Indonesia," jelasnya.

Juwono mengemukakan, sebagai negara yang memegang kunci utama baik di kawasan Asia Tenggara maupun Asia Pasifik, sudah selayaknya Indonesia memiliki Universitas Pertahanan untuk mengkaji lebih jauh apa dan bagaimana posisi Indonesia dalam sepuluh hingga 15 tahun kedepan, baik secara geopolitik maupun geoekonomi.

Juwono menambahkan, meski inti materi pengajaran dan pembelajarannya adalah militer berkonsep trimatra terpadu, namun Unhan juga memberikan aspek-aspek non militer. "Jadi, setiap kalangan bisa belajar di Unhan dengan tingkatan strata dua (S-2)," katanya.

Terkait anggaran bagi Unhan, Juwono mengatakan, saat ini diambil dari anggaran Departemen Pertahanan (Dephan). Namun, pihaknya akan mengajukan anggaran tambahan, dalam alokasi anggaran pertahanan TA 2010. (inilah)

Kolonel Kasirun Situmorang Komandan Brigif-1

SIDOARJO, 7/3 - SERTIJAB. Dan Pasmar-1, Brigjen TNI (Mar) I Wayan Mendra (kiri) menyematkan tanda jabatan kepada Kolonel Marinir Kasirun Situmorang sebagai Dan Brigif-1 Marinir, saat sertijab di Mako Brigif-1 Marinir Gedangan Sidoarjo, Sabtu (7/3). Komandan Brigif-1 Marinir sebelumnya dijabat Kolonel Marinir Yuniar Ludfi (tengah), yang selanjutnya mengikuti Seskogab TNI di Bandung. (Foto: ANTARA/Eric Ireng/ed/ama/09)

7 Maret 2009, Sidoarjo -- Komandan Pasmar-1, Brigjen TNI (Mar) I Wayan Mendra di Sidoarjo, Jatim, Sabtu melantik Kolonel Marinir Kasirun Situmorang sebagai Komandan Brigade Infanteri (Brigif) 1 Marinir menggantikan Kolonel Marinir Yuniar Ludfi.

Kasirun Situmorang yang pernah menjabat Perwira Seksi Intelitjen Brigif-1 itu sebelumnya menjabat Asisten Operasi (Asops) Kepala Staf Pasmar-1, sedangkan Yuniar Ludfi akan mengikuti pendidikan di Sekolah Staf dan Komando (Sesko) TNI di Bandung.

Komandan Pasmar-1 dalam sambutannya mengatakan, serah terima jabatan ini merupakan tuntutan alamiah untuk proses dinamika organisasi serta sebagai bentuk kaderisasi kepemimpinan sehingga menghasilkan kreatifitas.

"Brigif-1 Marinir merupakan salah satu kekuatan inti Pasmar-1 dalam mendinamisasikan tugas, fungsi dan perannya, baik sebagai kekuatan pasukan pendarat amfibi maupun sebagai salah satu komponen pembangunan bangsa," katanya.


Ia juga mengatakan, pimpinan yang bijak akan dapat mentransformasikan kendala menjadi peluang dan kelemahan menjadi kekuatan. Semua itu akan bisa dicapai apabila suatu kesatuan dipimpin oleh komandan yang tangguh dan mampu membawa kesatuannya melaksanakan berbagai tugas dengan profesional.

Pada kesempatan itu, ia juga mengingatkan seluruh prajurit Pasmar-1 agar membentengi diri dengan keimanan yang kuat sehingga dapat melaksanakan tugas secara optimal dan melahirkan inovasi-inovasi yang cerdas.

SIDOARJO, 7/3 - SERTIJAB. Ratusan prajurit Brigif-1 Marinir, mengikuti sertijab Komandan Brigif-1 Marinir di Mako Brigif-1 Marinir Gedangan Sidoarjo, Sabtu (7/3). Sertijab yang dipimpin Dan Pasmar-1, Brigjen TNI (Mar) I Wayan Mendra tersebut, merupakan pergantian jabatan dari Kolonel Marinir Yuniar Ludfi kepada Kolonel Marinir Kasirun Situmorang. (Foto: ANTARA/Eric Ireng/ed/ama/09)

"Ciptakan model latihan yang menantang serta ciptakan suasana kerja yang kondusif sehingga dari waktu ke waktu mampu menghasilkan kinerja yang lebih baik," katanya.

Ia juga mengingatkan kembali agar prajuritnya bersikap netral, khususnya dalam Pemilu 2009. Netralitas itu sudah menjadi keputusan final dan hal itu wajib hukumnya ditaati oleh seluruh prajurit TNI, termasuk Pasmar-1.

Pelantikan itu sendiri dihadiri oleh para pejabat Korps Marinir Surabaya, pejabat TNI dilingkungan Surabaya, pejabat Polri dan undangan lainnya. (antarajatim)

Menbanpur-1 Mar Laksanakan Long March

6 Maret 2009, Jakarta -- Pada hari Senin dan Rabu tanggal 2 dan 4 Maret 2009, anggota Menbanpur-1 Mar melaksanakan Long March ke 3 Kabupaten, yaitu Long March dari Kabupaten Mojokerto daerah Temu Ireng Dawar masuk ke Kabupaten Gresik di daerah Driyorejo, yang kemudian langsung menuju Surabaya dengan melewati Rawa Kampung sejauh kurang lebih 28 km.

Di tengah perjalanan sepanjang route yang dilewati ternyata masih banyak masyarakat yang simpati terhadap Korps Marinir, hal ini dibuktikan dengan adanya seorang warga yang bernama Bapak Samiyono di desa Gondang Dawar memberikan beberapa kardus Aqua untuk dibagikan dengan cuma-cuma.

Long march ini sebagai bentuk latihan perorangan dasar TW I TA.2009 yang diselenggarakan Menbanpur untuk membina fisik dan mental prajurit Menbanpur-1 Mar dalam menghadapi tugas-tugas yang akan datang.(marinir)

Ekses Insiden Simpang Keuramat Aceh Utara

LHOKSEUMAWE.6/3. PANGKAT JABATAN- Komandan Kodim (Dandim) 0103 Aceh Utara Letkol Inf. Yusep Sudrajat (kiri) memasang pangkat jabatan Lettu Inf Solihin (tengah) sebagai Danramil 017 Simpang Keuramat,di Makodim 0103 Aceh Utara, .Jumat (6/3). Posisi Jabatan Danramil yang baru tersebut menggantikan Letda Inf Erwin Ys (ketiga kanan) yang dicopot dari jabatan akibat memerintahkan anggota menurunkan atribut sejumlah partai politik di wilayah koramil Simpang Kramat pada Senin (2/3) malam. (Foto: ANTARA/RAHMAD/kos/pd/09)

7 Maret 2009, Banda Aceh -- Pangdam IM mengambil tindakan tegas kepada Danramil Simpang Keuramat Letda Inf Erwin Saputra dan 6 anggotanya berupa tindakan administratif, yaitu dinonjobkan atau ditarik ke Makodim 0103/Aceh Utara, sebagai ekses insiden penurunan bendera parpol setempat.

TNI atau Kodam IM tetap mengacu pada keputusan politik pemerintah dan UU No. 34/2004 tentang TNI, tidak boleh berpolitik praktis. Karena itu, tutur Kapendam IM, TNI akan terus berupaya menjaga dan mempertahankan netralitas tersebut sebagai bagian dari reformasi internal TNI.

“Salah satu upaya yang telah dilakukan TNI adalah mensosialisasi kepada seluruh prajurit Kodam IM serta Mabes TNI juga telah menerbitan buku saku tentang netralitas TNI untuk panduan mereka,” ujar Pangdam Mayjen Soenarko kepada wartawan di Banda Aceh, Kamis (5/3).

LHOKSEUMAWE, 6/3 - COPOT. Dandim Aceh Utara Letkol Inf Yusep Sudrajat (kiri) mencopot tanda jabatan Danramil Simpang Kramat Letda Inf Erwin YS (tengah) dalam upacara serah terima jabatan Danramil Simpang Keuramat di Makodim Aceh Utara di Lhokseumawe, Jumat (6/3). Pencopotan Letda Inf Erwin YS dari jabatannya akibat memerintahkan anggotanya menurunkan atribut sejumlah partai politik di wilayah koramil Simpang Kramat pada Senin malam (2/3). (Foto: ANTARA/Rahmad/Koz/pd/09)

Dikatakan, Kodam IM telah membagikan buku saku netralitas TNI kepada seluruh prajurit Kodam IM untuk menjadi pedoman anggota menghadapi pemilu 2009. Ini merupakan bentuk tanggung jawab dalam menjaga netralitas TNI.

Sementara itu, Kapendam IM dengan tegas mengatakan, jika masih ada prajurit yang melanggar netralitas TNI dalam pelaksanaan pemilu 2009, sangsinya cukup berat mulai dari sanksi administrasi sampai pada pemecatan. “Kami tegaskan kembali bahwa TNI bersikap netral dalam kehidupan politik dan tidak melibatkan diri pada kegiatan politik praktis,” tambah Kapendam IM Mayor Caj Dudi Dzulfadli.

Menaruh Hormat

Sementara itu secara terpisah Koordinator KontraS Aceh, Hendra Fadli menaruh hormat dan kagum atas ketegasan sikap pimpinan TNI di Aceh, mengingat dalam pandangan KontraS netralitas TNI dalam pemilu 2009 merupakan manivestiasi dari TNI yang profesional yang hanya mengabdi untuk kepentingan nasional seluruh tumpah darah Indonesia .

Hal ini, sehubungan dengan pernyataan Panglima Kodam Iskandar Muda terkait dengan komitment netralitas TNI dalam Pemilu 2009. Disamping itu, KontraS berharap semoga penegasan sikap Panglima Kodam IM ini menjadi catatan penting yang tentunya akan dipatuhi oleh seluruh jajaran TNI di Aceh.

“Sikap yang diperlihatkan Pangdam IM ini, hendaknya juga dipahami oleh seluruh masyarakat Aceh sebagai bagian dari keberpihakan TNI terhadap agenda demokrasi di Indonesia,” ujar Hendra, Kamis (5/3) di Banda Aceh.

Di sisi lain, penegasan Pangdam IM tersebut juga harus dimaknai sebagai pembelajaran oleh seluruh partai politik lokal dan nasional beserta seluruh entitas sipil-politik di Aceh untuk menjamin pelaksanaan pesta demokrasi secara damai tanpa intimidasi dan kekerasan.

Selain itu, sikap tersebut juga sebagai peringatan bagi seluruh entitas sipil-politik, pemerintah daerah dan seluruh jajaran birokrasi di Aceh agar tidak melibatkan atau memanfaatkan keberadaan aparat TNI untuk mendukung kepentingan politik kelompok dan perorangan seperti yang lazim terjadi di masa lalu.

Hendra juga menyatakan, dalam rangka mendukung implementasi agenda reformasi sektor keamanan sebagai bagian dari agenda demokrasi di Indonesia, maka KontraS Aceh beserta komponen sipil demokratik lainnya akan senantiasa berpartisipasi dengan cara memantau sekaligus memberikan masukan dan kritikan kepada instansi keamanan dan pemerintah atas pelaksanaan tugas dan fungsi aktor-aktor keamanan di Aceh. (analisadaily)

Helikopter Latih TNI-AD Mendarat Darurat di Tambak Udang Semarang

SEMARANG, 7/3 - HELI JATUH. Sejumlah petugas melakukan proses evakuasi helikopter latih jenis Hughes C300 HL 4098 milik Corp Penerbangan Angkatan Darat (Penerbad) yang jatuh di areal tambak di Kelurahan Tugurejo Kecamatan Tugu Semarang, Sabtu (7/3). Penyebab Jatuhnya heli yang dipiloti Mayor Cpn Agus Suprayogi dan siswa penerbang Letda Cpn Ryan Akhmad yang sedang melakukan latihan itu masih dalam penyelidikan. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, namun kedua korban mengalami luka-luka. (Foto: ANTARA/R. Rekotomo/hp/09)

7 Maret 2007, Semarang -- Heli latih Hughes C300 HL 4098 milik Penerbangan TNI-AD (Penerbad) yang dipiloti Mayor CPN Agus Suprayogi dengan awaknya, Letda CPN Ryan Akhmad, Sabtu (7/3) pukul 07.30 WIB, jatuh areal tambak Desa Tapak, Kecamatan Tugurejo, Semarang Barat.

Mayor CPB Agus Suprayogi dan Letda Ryan Akhmad dari Satuan Latihan Terbang Pusdik Penerbad mengalami luka-luka yang semula dirawat di RS Tugurejo akhirnya dipindahkan ke Rumas Sakit Tentara (RST) dr Sutomo Semarang.

Agus Suprayogi mengalami luka di bagian kepala, sedangkan Ryan mengalami luka-luka ringan.

Seorang perwira Penerbad menyebutkan, heli tersebut berangkat dari Bandara Ahmad Yani dalam rangka latihan rutin.


Dua penduduk setempat, Suwondo (42) dan Sunarso (52), mengatakan, heli terbang dari arah barat dengan ketinggian sekitar 52 meter dan tiba-tiba baling-baling heli tersebut berhenti berputar dan langsung jatuh ke areal tambak milik penduduk setempat.

Pendaratan Helikopter Nahas Sesuai Prosedur
Wakil Komandan Satuan Latihan Terbang Pusdik Penerbad Letkol CPN Yudiono mengatakan, pendaratan yang dilakukan pilot Mayor CPN Agus Suprayogi dengan awak Letda CPN Ryan Akhmad sudah sesuai prosedur.


"Apa yang dilakukan pilot sudah benar dan sesuai dengan prosedur karena tidak ada tanah datar yang ada di lokasi kejadian sehingga mereka memilih areal tambak sebagai tempat pendaratan helinya," katanya di Semarang, Sabtu (7/3).

Rangka dan mesin heli jenis Hughes itu dipretheli agar mudah dievakuasi. (Foto: Detiknews)

Ketika ditanya soal baling-baling yang berhenti seperti yang dituturkan warga yang melihat jatuhnya heli tersebut, dia mengatakan, kalau baling-baling berhenti jelas tidak mungkin.

Bagian-bagian heli dipotong. Hanya tangki bahan bakar yang masih utuh (Foto: Detiknews)

"Saat mesin matipun masih ada auto rotasi dari baling-baling tersebut sehingga tidak mungkin baling-baling itu berhenti," tegasnya.

Ketika ditanya bahwa mesin heli tersebut sudah tua (buatan 1982), ia mengatakan, meskipun sudah tua tetapi perawatan terhadap mesin heli dilakukan secara rutin. "Pengecekan terhadap mesin heli dilakukan secara rutin termasuk over haul," katanya.

Saat ini proses evakuasi terhadap bangkai heli tersebut masih berlangsung dengan memotong heli tersebut menggunakan gergaji mesin. Proses pemotongan dilakukan untuk mengambil mesin heli tersebut. (edit @mediaindonesia)


Panglima TNI: Heli yang Mendarat Darurat di Semarang Masih Layak Terbang

Bagian-bagian heli dibawa dengan mengendarai truk.(Foto: Detiknews)

7 Maret 2009, Solo -- Sebuah helikopter milik TNI AD jatuh di areal pertambakan di Semarang, Jawa Tengah. Namun berdasarkan data tekhnis yang ada, pesawat tersebut dinyatakan masih layak terbang.

"Pesawat tersebut masih layak terbang," kata Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso di Bandara Adi Sumarmo, Solo, Sabtu (7/3/2009).

Djoko juga mengatakan heli tersebut tidak jatuh. Menurutnya, heli tersebut melakukan pendaratan darurat karena mengalami kerusakan mesin.

"Penyebab kerusakan mesinnya masih diselidiki," tegas Djoko.(detiknews)

Friday, March 6, 2009

Lanud Supadio Mengirim Calon Tamtama


6 Maret 2009, Pontianak -- Sebagai usaha untuk memenuhi kebutuhan prajurit TNI Angkatan Udara maka Markas Besar TNI Angkatan Udara (Mabesau) memberi peluang kepada para pemuda di Kalbar untuk menjadi calon prajurit tamtama TNI AU.

Komandan Lanud Supadio Kolonel Pnb Yadi Indrayadi sekaligus Ketua Sub Panitia Daerah (Sub Panda) memimpin langsung proses penyeleksian tingkat akhir di ruang balai prajurit Lanud Supadio, Rabu (4/3). Yang juga dihadiri oleh para pejabat Lanud Supadio dan panitia penentuan akhir daerah (Pantukhirda) calon prajurit tamtama.

”Diawal tahun 2009 ini, Lanud Supadio diberi kesempatan dan kewenangan oleh Mabesau untuk menerima pendaftaran sekaligus melaksanakan penyeleksian calon siswa tamtama di Kalimantan Barat dan setelah dilakukan seleksi akhir tingkat daerah maka yang terpilih sebanyak 15 orang. Mereka ini akan mengikuti seleksi tingkat pusat di Lanud Adi Sumarmo, Solo,”jelas Danlanud.

Disana mereka akan di seleksi kembali dengan calon siswa lain dari berbagai propinsi di Indonesia. Dan bagi calon siswa yang terpilih akan langsung mengikuti pendidikan dasar keprajuritan di Skadron Pendidikan (Skadik) 404 di Lanud Adi Sumarmo, Solo. Setelah selesai menyelesaikan pendidikan mereka akan dilantik menjadi prajurit dengan pangkat Prajurit Dua (Prada). (tni-au)

Pasukan Khusus Marinir Cina Latihan di Geladak Kapal Perusak Guangzhou

Kapal Perusak Tipe 052B Guangzhou 168

Cina mengirimkan kapal perusak (destroyer) Guangzhou 168 untuk ambil bagian dalam latihan militer maritim multinasional “Aman” di laut Pakistan mulai 5 Maret hingga 14 Maret 2009. Aman berasal dari bahasa Urdu yang berarti damai atau peace. Latihan ini diadakan oleh Angkatan Laut Pakistan, pertama kali tahun 2007. Aman 07 diikuti 14 kapal dari AL Bangladesh, Cina, Perancis, Itali, Malaysia, Inggris dan Amerika Serikat. Serta dihadiri 21 negara sebagai peninjau latihan ini.


52 negara diundang berpartisipasi pada Aman 09, termasuk Amerika Serikat, Rusia, Inggris, Perancis dan Cina.

Saat menuju ke Pakistan, pasukan khusus marinir Cina mengadakan latihan di atas geladak kapal perusak Guangzhou saat berlayar di laut India (4/3). Guangzhou 168 meninggalkan kota Sanya di provinsi Hainan 21 Februari 2009.






marinebuzz/china.org.cn/@beritahankam

AAL Siapkan Perwira Pengawak Kapal Perang Canggih

6 Maret 2009, Surabaya -- Bergabungnya kapal-kapal perang (KRI) Sigma Class ke dalam jajaran Armada RI, telah disikapi oleh Akademi Angkatan Laut (AAL) dengan menyiapkan para lulusannya agar mampu mengawaki kapal-kapal perang yang berteknologi canggih dan modern. Salah satu bentuk kesiapan itu adalah dengan mengadakan latihan dan praktek yang dilaksanakan oleh 19 perwira siswa (Pasis) Akademi Angkatan Laut korps elektronika. Lattek yang berlangsung selama 40 hari yaitu dari tanggal 27 Januari hingga 6 Maret ini dilaksanakan di Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK)/VEDC, Malang.

Lattek yang bermaterikan tentang system control dan integrasi ini meliputi antara lain mikroprosesor, mikrokontroller, programmable logic controller (PLC), win cc, serta program matrix laboratory (Matlab). Materi-materi tersebut diajarkan oleh para instruktur yang sudah sangat berpengalaman baik dalam maupun luar negeri sehingga dapat memudahkan para pasis, dan juga didukung dengan fasilitas yang modern.

Pelaksanaan lattek semacam ini diharapkan dapat menambah wawasan pengetahuan dalam teknologi control bagi para pasis serta menerapkannya ke dalam rancang bangun suatu karya yaitu berupa model meriam dan model untuk display diagram radar, sonar, integrasi system senjata KRI, pertempuran anti serangan udara, serta modul transmitter receiver (TRX) frekuensi modulasi (FM) dan amplitude modulation (AM), yang terintegrasi dengan komputer sehingga segala ilmu pengetahuan yang didapat dapat langsung diterapkan dalam kenyataan. “Meskipun saat ini hanya sekedar modelnya saja, tapi ke depan nantinya saya berharap bahwa perwira-perwira korps elektro ini tidak hanya dapat mengawaki alut sista yang ada saat ini saja, tapi juga harus mampu menciptakan teknologi yang lebih canggih dan modern,” ujar Kepala Departemen Elektro AAL Kolonel Laut (E) Totok Subali Asmoro, S.T.

“Sekarang ini TNI AL membutuhkan sumber daya manusia perwira-perwira yang handal, professional, dan modern guna mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin hari semakin maju. Para perwira harus mampu menguasai bidangnya, begitu juga perwira elektro harus mampu melaksanakan tugas sebagai perwira divisi Elektronika di KRI serta mempunyai kemampuan disiplin ilmu dan teknologi elektronika yang cukup untuk dikembangkan nantinya,” tegas Gubernur AAL Laksda TNI Moch. Jurianto, S.E. (tnial)

Pantukhirda Lanud Iswahjudi Putuskan 43 Orang

Komandan Lanud Iswahjudi Marsekal Pertama TNI Bambang Samoedro, S. Sos mengamati salah seorang peserta seleksi Calon Tamtama pada Pantukhirda yang dilaksanakan Kamis (5/3) di Malanud Iswahjudi. (Foto : Pentak Lanud Iswahjudi).

6 Maret 2009 -- Hasil seleksi yang dilaksanakan Panitia Penentu Akhir Daerah (Pantukhirda) Lanud Iswahjudi Kamis (5/2) memutuskan 43 orang lulus seleksi Calon Tamtama (Catam) Prajurit Karier (PK) TNI Angkatan Udara Gelombang I tahun 2009.

Para calon Tamtama yang lulus Pantukhirda ini merupakan hasil seleksi dari 504 orang pendaftar yang berasal dari eks Karesidenan Madiun, serta berbagai daerah di Jawa Timur dan Jawa Tingah diantaranya Kediri, Tulungangung, Jombang, Cepu, Sragen dan Karanganyar.

Dari 504 orang pendaftar setelah mengikuti berbagai materi yang diujikan diantaranya kelengkapan administrasi, screening Pomau, kesemaptaan jasmani, mental idiologi dan psikologi jumlahnya terus menyusut dan yang masuk tahap Pantukhirda hanya 89 orang, untuk kemudian diambil keputusan setelah mendapat masukan dari bidang kesehatan, psikologi, Pom, Pam dan bidang-bidang lain yang dinyatakan lulus hanya 43 orang.

Pantukhirda yang di pimpin Langsung oleh Komandan Lanud Iswahjudi Marsekal Pertama TNI Bambang Samoedro, S. Sos ini meneliti dan menilai langsung postur, sikap dan pengetahuan para peserta seleksi calon Tamtama yang dikhususkan untuk mengisi formasi prajurit Pasukan Khas TNI AU (Paskhasau).

Selanjutnya para calon yang dinyatakan lulus dalam seleksi Pantukhirda akan diberangkatkan ke Lanud Adisumarmo Solo Jawa Tengah untuk mengikuti seleksi tingkat pusat dan selanjutnya mengikuti pendidikan Sekolah Pertama Tamtama (Semata) TNI AU gelombang I tahun 2009. (tni-au)

Latihan Perseorangan Kesatuan Keparaan Batalyon Intai Amfibi-2 Marinir

6 Maret 2009 -- Bahwasanya terdapat musuh NKRI yaitu negara “K” (sebut Kurawa) yang berusaha memberikan bantuan perkuatan persenjataan dan personel kewilayahaan Jakarta Khususnya Cilandak dan Pondok Cabe, disamping itu juga Kurawa berusaha membuat instabilitas di wilayah Cilandak, Pondok Cabe dengan cara menciptakan kerusuhan di berbagai tempat, kegiatan tersebut diawali kegiatan spionase, agitasi, intimidasi, teror, sabotase, adu domba dan pengiriman dukungan logistik melalui udara dan darat sehingga tercapainya keinginan Gerakan Separatis Cilandak Merdeka (GSCM) untuk melepaskan diri dari negara Kesatuan republik Indonesia (NKRI).

Kurawa berusaha memperkuat kekuatan darat dan udaranya yang akan dikonsentrasikan di Pangkalan Pondok cabe sebagai upaya untuk mempersiapkan kemungkinan terjadinya eskalasi yang mengarah ke konflik bersenjata.

Kurawa juga mendirikan fasilitas komunikasi serta menimbun logistik di wilayah karawang sebagai wilayah penyangga guna melancarkan kegiatan separatis di Jakarta.

Pada januari 200Y Kurawa telah menyusun strategis operasi.

Pada awal Pebruari kekuatan darat dan udara Kurawa berhasil mendukung bantuan Logistik dan persenjataan kepada pasukan GSCM di Cilandak dalam rangka mempersiapkan sebagai ibukota sementara negara Cilandak Merdeka di Jakarta. Pada awal Pebruari berdasarkan laporan Intelijen Startegis tentang kegiatan Kurawa yang semakin insentif dalam upaya memperkuat pengaruhnya di wilayah Cilandak dan Pondok Cabe maka Presiden RI atas persetujuan DPR memberlakukan keadaan darurat sipil.

Pemerintah RI telah berupaya meningkatkan keamanan dengan mencermati perkembangan eskalasi ancaman sehingga memberlakukan Pangkotama Ops TNI untuk menyiapkan dan menyiagakan kekuatan dibawah komandonya guna mengantisipasi ancaman musuh.

Untuk mencegah, menangkal dan mengeliminasi gerak maju Kurawa maka pada akhir Pebruari Presiden RI atas persetujuan DPR menyatakan keadaan darurat militer dan memerintahkan Panglima TNI untuk merebut kembali yang telah dikuasai GSCM yang didukung Kurawa, diharapkan paling lambat pada bulan Maret dapat direbut kembali.

Menyikapi perkembangan situasi tersebut maka Panglima TNI membentuk Kogasgab TNI dalam rangka menegakan kedaulatan NKRI.

Pada akhir Pebruari Kogasgab melaksanakan operasi gabungan (dimaksud: latihan ini).

Casa TNI AU

Itu merupakan sekelumit latar belakang yang diskenariokan dalam program pelaksanaan Latihan Perorangan Kesatuan (LPK) Keparaan Bataliyon Intai Amfibi-2 Marinir (Yon Taifib-2 Mar) Tri Wulan I TA 2009.

LPK Keparaan Yontaifib-2 Mar TW I TA 2009 yang dilaksanakan di Pondok Cabe, Cilandak, Halim perdana Kusuma dan Karawang pada tanggal 27 Pebruari s.d 13 Maret 2009 dengan sifat latihan satu pihak dikendalikan berupa teknis dan taktis perorangan maupun Tim yaitu berupa terjun bebas/Freefall dan terjun tempur dengan peralatan baik siang maupun malam hari. Latihan ini dipimpin oleh Komandan yontaifib -2 Marinir (Letkol Mar Supriyono) serta pelaksana latihan Lettu Mar Imam S, Serta didukung oleh Pangkalan Udara TNI AL Jakarta yang dikomandoi oleh Danlanudal Jakarta (Mayor Laut (P) Krisno Handoyono) serta dengan menggunakan Unsur Casa TNI AL U-611 dari Skuadron 600 Wing Udara I Pusat Penerbangan TNI AL dgn Pilot Kapten Laut (P) Andri wahyudi dan Copilot Lettu laut (P) Fajar Gumilar. Kegiatan tersebut diikuti 97 personel terdiri dari Pelaku 71 orang, Staf latihan 8 personel dan pendukung 18 personel.

Pelaksanaan berupa Latihan Perorangan Kesatuan (LPK) Keparaan bataliyon Intai Amfibi-2 Marinir TW.I TA.2009 yang dilaksanakan selama 10 hari kerja Setiap harinya dari jam 06.30 Wib sudah melaksanakan Pembinaan Fisik dan Pengecekan material terjun dan mulai Take Off jam 0815 s.d 10.30 Wib dan terlaksana 3 shortie setiap harinya

Kejadian unik pada hari pertama Jumat 27 Pebruari 2009 ada salah satu penerjun yang tidak mengembang parasut utamanya, terlihat turun dengan melilit-lilit syukur Alhamdulillah laksanakan cutaway dan parasut payung cadangan dapat mengembang. Namun akibat kejadian tsb, tak lama kemudian banyak masyarakat, Polisi dan Penerbad bertanya tanya ke Lanudal Jakarta namun dijelaskan oleh Palaksa Lanudal Jakarta (Kapten Laut (P) H Eros Wasis) bahwa yg bersangkutan selamat tidak ada masalah apa-apa. Catatan sudah melaksanakan acara syukuran sehari sebelumnya. (puspenerbal)

Terjun Penyegaran Batalyon 461 Paskhas


5 Maret 2009, Jakarta -- Sebanyak 227 Prajurit Pasukan Khas (Paskhas) TNI AU yang berasal dari Batalyon 461 Paskhas Lanud Halim Perdana Kusuma dan Kompi B BS Paskhas Kalijati mengadakan latihan terjun payung di Landasan Pangkalan Udara (Lanud) Suryadarma, Subang, Kamis (4/3). Latihan tersebut merupakan terjun penyegaran bagi Prajurit Paskhas, mengingat kualifikasi mereka sebagai prajurit Para Komando yang harus mampu diterjunkan setiap saat melalui pesawat udara. Dari 227 Prajurit, 20 orang melaksanakan latihan terjun Free Fall dengan ketinggian 7000 feet.

Menurut Kapten Psk Sriyono sebagai Kepala Seksi Personel Wing I Paskhas yang turut mengawasi penerjunan menyampaikan bahwa latihan akan dilaksanakan selama dua hari (4-5/3) melibatkan sekitar 427 prajurit dari Batalyon 461, 467, Detasemen Bravo dan Kompi B BS Paskhas. Pasukan diberangkatkan dengan 1 pesawat Herkules TNI AU dari Lanud Halim Perdana Kusuma, Jakarta pukul 07.00 WIB dan di drop pada pukul 07.30 WIB di landasan Lanud Suryadarma, dengan ketinggian 1500 feet. Mengingat cuaca cerah dan angin bertiup cenderung lemah maka kegiatan terjun tersebut berjalan lancar dan tidak ada prajurit yang cidera.

Hadir dalam kegiatan penerjunan tersebut Komandan Wing I Paskhas Kol. Psk Harpin Ondeh dengan didampingi oleh para pejabat Lanud Suryadarma seperti Danlanud Surydarma Kol. Pnb Ras Rendro Bowo S.,S.E., Kepala Dinas Operasi Letkol Pnb Maman Suherman, S.AP., Kepala Dinas Logistik Letkol Tek V.Andy P.,S.H., Kepala Dinas Personel Mayor Pnb Daan Sulfi S.Sos dan pejabat lainnya.

5 Kapal Perang Terlibat Operasi Trisila

KRI Multatuli

5 Maret 2009, Surabaya -- Sebanyak lima kapal perang RI (KRI) di jajaran Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) terlibat dalam Operasi Trisila 2009 yang dilepas Pangarmatim, Laksda TNI Lili Supramono di Surabaya, Kamis.

Kelima kapal perang itu adalah, KRI Multatuli-561 sebagai kapal markas didukung KRI Keris-624, KRI Ajak-653, KRI Tjiptadi-881 dan KRI Lambung Mangkurat-874, serta satu pesawat Nomad dan satu helikopter.

Pangarmatim dalam sambutannya mengatakan, operasi untuk patroli keamanan laut di perairan timur Indonesia itu akan berlangsung hingga Mei 2009 itu. Satuan tugas itu juga akan melaksanakan latihan tempur laut.

"Pada masa mendatang ancamanan yang dihadapi di laut sangat kompleks dan bisa memicu timbulnya berbagai pelanggaran kedaulatan dan hukum di laut," kata laksamana berbintang dua itu.

Ia mengemukakan, penegakan kedaulatan dan hukum di kawasan timur Indonesia merupakan tanggung jawab Koarmatim bersama komponen aparatur negara lainnya.

"Operasi Trisila ini merupakan wujud nyata tanggung jawab Koarmatim dalam melaksanakan tugas pokok yang diamanahkan oleh negara dan bangsa," ujarnya.

Untuk latihan tempur laut, katanya, hal itu ditujukan untuk meningkatkan kesiapsiagaan unsur dan profesionalisme prajurit. Kapal-kapal tersebut akan melakukan sejumlah manuver tempur laut disela-sela melakukan operasi keamanan.

Pangarmatim mengingatkan kepada seluruh prajuritnya agar dalam melaksanakan tugas dapat menindak tegas segala bentuk pelanggaran di laut sesuai dengan aturan yang berlaku, baik secara hukum nasional maupun internasional.(antarajatim)

TNI Gelar Operasi Siaga Tempur Laut 2009

Dalam operasi ini, TNI AL mengerahkan KRI Yos Sudarso, KRI Sultan Thaha Saefudin, KRI Teluk Sabang, KRI Pulau Rusa, KRI Cut Nyak Dien dan KRI Sikuda. Tampak seorang anggota TNI AL menaiki kapal KRI Yos Sudarso (Foto: Muhammad Taufiqqurahman/detiknews)

5 Maret 2009, Jakarta -- TNI kembali menggelar operasi siaga tempur laut 2009 dengan sandi "Operasi Naga laut" guna memantapkan eksistensi TNI, khususnya TNI Angkatan Laut, khususnya di wilayah perairan nasional yang berbatasan dengan negara lain.

Upacara pelepasan berlangsung di Dermaga 101, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (5/3/2009). (Foto: Muhammad Taufiqqurahman/detiknews)

"Perubahan lingkungan strategis kian hari makin dinamis dan kompleks. Karenanya, tantangan yang dihadapi juga makin besar dan kompleks," kata Asisten Operasi (Asops) Panglima TNI Mayjen TNI Supiadin pada pelepasan para personel operasi siaga temput laut 2009, di Jakarta, Kamis.

Operasi Naga Laut 09 ini akan dipimpin oleh Panglima Komando Armabar Laksamana Muda TNI Soeparno. (Foto: Muhammad Taufiqqurahman/detiknews)

Operasi di bawah Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar) itu, selain untuk menjaga keamanan laut, juga sebagai media untuk menunjukkan eksistensi TNI AL sebagai alat pertahanan dan penegak kedaulatan serta hukum di laut, lanjut dia.

Supiadin mengatakan operasi akan dilaksanakan di wilayah perairan barat Indonesia, khususnya di titik strategis yang berbatasan langsung dengan wilayah negara tetangga.

"Ada beberapa titik strategis seperti di Selat Malaka, dan Pulau Nipah yang berbatasan dengan Singapura, jika tidak dikelola dengan baik akan berpotensi menimbulkan konflik. Karenannya, kita harus benar-benar dapat menunjukkan eksistensi kita," ujarnya, menekankan.

Kapal-kapal perang ini akan menyisir Selat Malaka, Selat Singgapura, Laut Cina Selatan dan Pesisir Pantai Sumatera. (Foto: Muhammad Taufiqqurahman/detiknews)

Operasi siaga tempur laut 2009, dilaksanakan mulai Maret hingga Mei mendatang dengan melibatkan lima kapal perang, yakni KRI Yos Sudarso-353, KRI Cut Nyak Dien-375, KRI Sultan Thaha Saefudin, KRI Pulau Rusa-726 dan KRI Sikuda-863.

Selain itu, dikerahkan pulau satu pesawat udara intai maritim, dua tim komando pasukan katak, dan dua tim repair. (antara)

Thursday, March 5, 2009

Rudal Iran Bisa Jangkau Lokasi Nuklir Israel

Rudal Darat ke Darat Sejil Mampu Mencapai Jarak hingga 2000 Km

5 Maret 2009, Tehran -- Rudal-rudal Iran bisa menjangkau semua lokasi nuklir Israel dan Teheran akan membalas dengan keras setiap serangan, kata seorang komandan tinggi Iran, Rabu.

Israel, seperti juga AS, tidak mengesampingkan aksi militer jika diplomasi gagal untuk mengakhiri perselisihan menyangkut program nuklir republik Islam tersebut.

"Hari ini, Republik Islam Iran memiliki rudal-rudal dengan daya jangkau 2.000 kilometer, dan karenanya, semua daratan Israel, termasuk fasilitas nuklir pemerintah, berada dalam jangkauan kemampuan rudal kami," kata Panglima Garda Revolusi Mohammad Ali Jafari.

"Doktrin sistem kami bersifat defensif, namun jika terjadi serangan oleh musuh, termasuk rejim Zionis, kami akan membalas keras dengan menggunakan rudal dan menangkal serangan-serangan," kata panglima itu dalam pernyataan yang disiarkan Kantor Berita ISNA.

Para pejabat Iran seringkali menyebut rejim Zionis untuk menunjuk pada pemerintah Israel, yang keberadaannya tidak diakui oleh Teheran.

Israel, yang diyakini sebagai satu-satunya negara di Timur Tengah yang memiliki senjata nuklir, menyebut ambisi nuklir Iran sebagai ancaman bagi keberadaan negara Yahudi tersebut.

Rudal Darat ke Darat Sejil Diluncurkan Mampu Mencapai Jarak hingga 2000 Km

Pejabat-pejabat Israel dan Barat menuduh Iran berusaha membuat senjata atom. Teheran membantah tuduhan itu dan mengatakan, program nuklirnya dimaksudkan untuk menghasilkan listrik, bukan untuk membuat bom.

Iran pada masa silam memperingatkan bahwa mereka akan menyerang Israel dan pangkalan-pangkalan AS jika negara itu diserang, namun Jafari mengatakan Rabu bahwa baik militer Israel maupun AS tidak memiliki kemampuan untuk menyerang Iran.

Beberapa analis militer mengatakan, rudal-rudal Iran seringkali mengambil teknologi dari Korea Utara atau negara lain dan tidak jelas seberapa tepat persenjataan Iran.

Analis pertahanan Paul Beaver mengatakan, Iran mungkin memiliki rudal-rudal yang bisa menjangkau Israel namun ia meragukan kemampuan rudal itu dalam membawa hulu-ledak yang bisa menghantam dengan tepat sasaran dalam jarak jauh.

"Saya akan sangat terkejut jika Iran telah mencapai tingkat kecanggihan seperti itu," kata analis tersebut melalui telefon dari London. "Mereka bergerak dengan cepat ke arah itu, namun mereka belum memiliki kemampuan tersebut."

republika

Pasmar-2 Gelar Apel Kesiapan Satuan Setingkat Batalyon Pengamanan Pemilu 2009 dan NAD

JAKARTA, 4/3 - PENGAMANAN PEMILU. Sejumlah personel Marinir mengikuti acara Apel Siaga Pam Pemilu 2009 di Lapangan Kesatrian Mariinir, Cilandak, Jakarta Selatan, Rabu (4/3). Untuk pengamnan Pemilu 2009, sebanyak 3.000 personel Marinir dikerahkan untuk pengamanan Pemilu 2009 di wilayah DKI Jakarta. (Foto: ANTARA/Bambang.S/NZ/09)

4 Maret 2009, Jakarta -- Dalam rangka Pengamanan Pemilu tahun 2009 serta Pengamanan Wilayah Nanggroe Aceh Darussalam, menjelang dan sesudah Pemilu 2009, Pasmar-2 menggelar Apel Kesiapan Satuan Setingkat Batalyon (SSY) Pengamanan Pemilu Tahun 2009 dan Pengaman Wilayah Nanggroe Aceh Darussalam di Ksatrian Marinir, Cilandak-Jakarta Selatan; Rabu (4/3).

Komandan Pasmar-2 Brigjen TNI (Mar) Ikin Sodikin AS selaku Inspektur Upacara pada Apel Kesiapan SSY tersebut menyatakan bahwa kegiatan menjelang Pemilu tahun 2009 akan berdampak pada suhu Politik di Tanah Air semakin meningkat.

Hal ini dikarenakan adanya persaingan antar Partai Politik guna mendapatkan dukungan dan simpati rakyat. Dampak persaingan tersebut, kemungkinan besar akan terjadi gesekan dan benturan kepentingan yang tidak jarang melibatkan pengerahan massa pendukungnya secara besar-besaran. Apabila terjadi benturan kepentingan dan gesekan, tindakan anarki selama massa kampanye dapat menimbulkan kerusakan, kerugian serta mengganggu stabilitas keamanan dalam negeri.

Disisi lain, Polri sebagai aparat yang bertanggung jawab terhadap keamanan Negara dihadapkan pada keterbatasan, memerlukan perkuatan Satuan Pengaman dari TNI guna memback up.

“Agar stabilitas keamanan tetap terjamin sehingga dapat mendukung kelancaran pelaksanaan Pemilu 2009, apabila dibutuhkan, Korps Marinir sebagai bagian dari TNI Angkatan Laut dituntut untuk mampu menyiapkan diri guna memberikan bantuan kepada Polri sesuai prosedur pengerahan bantuan TNI terhadap Polri dalam bidang Pengamanan”, tambah Dan Pasmar-2.

JAKARTA, 4/3 - PENGAMANAN PEMILU. Komandan Pasmar 2, Brigjen TNI Marinir Ikin Sodikin (kiri) memerikas pasukan dalam acara Apel Siaga Pam Pemilu 2009 di Lapangan Kesatrian Mariinir, Cilandak, Jakarta Selatan, Rabu (4/3). Untuk pengamnan Pemilu 2009, sebanyak 3.000 personel Marinir dikerahkan untuk pengamanan Pemilu 2009 di wilayah DKI Jakarta. (Foto:ANTARA/Bambang.S/NZ/09)

Selaku Pimpinan Pasmar-2, Dan Pasmar-2 menekankan bekal dalam menyiapkan dan mengerahkan satuan Pasmar-2 adalah: Pertama. Tingkatkan profesionalisme prajurit dengan mengacu kepada jati diri Korps Marinir yang memiliki disiplin tinggi, pejuang tampa pamrih, kebanggaan Korps, serta mahir dalam melaksanakan tugas-tugasnya, terutama dalam menghadapi pelaksanaan Pemilu tahun 2009 dan Pengamanan Wilayah Nangroe Aceh Darussalam, Kedua. Pahami betul prosedur bantuan militer / TNI kepada Polri dalam bidang Pengamanan sehingga tidak terjadi kesalahan, Ketiga. Laksanakan latihan secara kontinyu dan berkesinambungan dengan berpedoman pada petunjuk materi latihan Korps Marinir guna mendukung kesiapan satuan dalam tugas-tugas pengamanan, Keempat. Laksanakan Komando Pengendalian secara profesional dan proposional dalam pengerahan pasukan, baik terhadap satuan yang menerima BKO maupun terhadap satuan induk sehingga Kesatuan Komando tetap terpelihara dan utuh, Kelima. Susun personil yang ada dalam organisasi tugas SSY dan SSK baik inti maupun cadangan, serta lengkapi dengan peralatan Dalhura yang ada semaksimal mungkin guna menjamin kesiapan satuan Pasmar-2 apabila sewaktu-waktu dibutuhkan.(marinir)

DPR Ingatkan Pembangunan Daerah Perbatasan

Pulau Marore

4 Maret 2009, Manado -- Komisi VIII DPR RI mengingatkan pemerintah, untuk membangun daerah perbatasan, seperti Miangas dan Marore, sehingga masyarakat di situ tidak tertinggal dari masyarakat kawasan lainnya yang lebih maju.

Pulau-pulau perbatasan adalah garda terdepan bangsa Indonesia sehingga tidak boleh "dianaktirikan" oleh pemerintah, kata ketua tim Komisi VIII DPR RI, Imam Sopandi, Rabu.

Komisi VIII DPR RI melakukan kunjungan kerja ke Manado, Sulawesi Utara (Sulut), sekaligus bertatap muka dengan Gubernur Sulawesi Utara SH Sarundajang.

Dengan memperbanyak pembangunan di daerah perbatasan dengan Filipina, seperti pulau Miangas dan Marore di Kabupaten Talaud, kesenjangan sosial bisa teratasi dan angka kemiskinan tertekan.

Masyarakat juga harus diberdayakan di semua sektor, sehingga ada motivasi untuk bekerja dan keluar dari garis kemiskinan, kata anggota Fraksi Partai Golkar DPR RI itu.

Sementara SH Sarundajang mengatakan, selain dua pulau berbatasan langsung dengan Filipina, ada 11 pulau terluar yang memiliki potensi kriminal jika tidak diperhatikan serius pemerintah.

Pemerintah terus membuka akses pembangunan di sejumlah pulau terluar, dengan membangun depot logistik, pembangunan pelabuhan dan Bandar udara serta memperketat keamanan, katanya. (antara)

Marsekal Madya TNI Chaerudin Ray Pangkosekhanudnas III Yang Baru

Salam Komando : Pangkohanudnas Marsekal Muda TNI Dradjad Rahardjo, S.IP melakukan Salam Komando kepada Pangkosek Hanudnas III yang baru Marsma TNI Chaerudin Ray, dan pejabat lama Marsma TNI Bambang Sulistyo (Foto : Penerangan Kohanudnas).

4 Maret 2009, Jakarta -- Komando Pertahanan Udara Nasional (Pangkohanudnas) Marsekal Muda TNI Dradjad Rahardjo, S.IP melantik Marsma TNI Chaerudin Ray menjadi Panglima Komando Sektor Pertahanan Udara Nasional (Pangkosekhanudnas) III Medan, dalam upacara Serah Terima Jabatan Pangkosekhanudnas menggantikan pejabat lama Marsma TNI F. Henry Bambang Sulistyo di Lapangan apel Makohanudnas, Halim Perdanakusuma, Rabu,(4/3).

Marsma TNI Chaerudin Ray adalah alumni AAU tahun 1980, sebelumnya menjabat Kepala Dinas Penerangan Angkatan Udara (Kadispenau) sedangkan Marsma TNI Bambang Sulistyo alumni AAU tahun 1982, selanjutnya menempati jabatan baru sebagai Kadispenau.

Pangkohanudnas dalam sambutannya mengatakan, bahwa serah terima jabatan merupakan hal yang biasa dan wajar, namun tidak sekedar pergantian personel semata, tetapi lebih bermakna substansial sebagai kontinuitas proses pembinaan personel dalam organisasi serta peningkatan kinerja satuan.

Tugas Pangkosek Hanudnas III merupakan perpanjangan tangan Pangkohanudnas, sebagai Komando pelaksanaan operasi Hanud dalam mengawasi wilayahnya, oleh karena itu, tugas jabatan Pangkosek Hanudnas III Medan sangat strategis berkaitan dengan keterbatasan alat utama sistem senjata (Alutsista) hanud yang dimiliki diwilayah ini, dengan luas wilayah yang menjadi tanggung jawanya di wilayah Indonesia barat terhadap ancaman dan pelanggaran udara, lanjut Dradjad Rahardjo.

Dengan tugas yang besar pejabat Pangkosek Hanudnas III yang baru, dan jajarannya diharapkan mampu merencanakan pembinaan dan meningkatkan kemampuan operasi secara optimal, sehingga lebih berdayaguna dan berhasilguna dalam pencapaian pelaksanaan tugas serta dapat mengoptimalkan kekuatan Sista Hanud yang ada, guna meningkatkan pengawasan udara di wilayah barat Indonesia, harap Pangkohanudnas.

Hadir pada upacara sertijab tersebut, Kas Kohanudnas Marsma TNI E. Adityawarman, Pangkosekhanudnas I Marsma TNI John F. Sitompul dan para Asisten Kohanudnas, serta seluruh Perwira, Bintara dan PNS Kohanudnas.

Pada kesempatan yang sama diserahterimakan pula Ketua Ikatan Kesejahteraan Keluarga TNI (IKKT) Pragati Wira Anggini Ranting 04 Kosek Hanudnas III Medan, dari Ny. Ratih Henry Bambang Sulistyo kepada Ny. Daryanti Chaerudin Ray, di Aula Leo Wattimena Kohanudnas, demikian penjelasan Kepala Penerangan Kohanudnas Mayor Sus Suharto, SH.

tni-au

Wednesday, March 4, 2009

Rudal Hipersonik BrahMos II Beroperasi Tahun 2013


BrahMos Aerospace sedang mengerjakan proyek rudal hipersonik Brahmos II, rudal ini mempunyai kecepatan antara 5 Mach dan 7 Mach.
Diklaim oleh para ahli di DRDO (Defence Research and Development Organisation) sebagai rudal jelajah tercepat di dunia.

Hasil uji coba yang dilakukan di Pokhran, Rajasthan (4/3), mengikuti jejak pengujian sebelumnya yang sukses mengenai sasaran (20/1).

Diharapkan rudal dapat dioperasikan di tahun 2013. Pengguna utama rudal ini Angkatan Darat India, digunakan menghantam sasaran di darat. BrahMos akan mengirimkan 240 rudal dua tahun lagi dari sekarang sesuai rencana.

BrahMos merupakan perusahaan patungan antara DRDO India dan NPO Mashinostroyeniya Rusia. BrahMos mengambil nama dua sungai besar, sungai Brahmaputra di India dan sungai Moskva di Rusia.

AD dan AL India menggunakan BrahMos I yang mempunyai kecepatan 2.5 March, dapat menjangkau sasaran hingga 280 km serta mampu dipasang hulu ledak nuklir.

Versi angkatan udara yang akan dipasang di pesawat SU-30 MKI masih dalam pengembangan.

Polisi Militer Konga XXV Menangani Kecelakaan Kendaraan UNIFIL Jenis BMR

4 Maret 2009, Lebanon -- Untuk kesekian kalinya Military Police (MP) Konga XXV-A/Unifil (United Nations Interim Force in Libanon) menangani kecelakaan lalu lintas kendaraan PBB. Kecelakaan yang ditangani kali ini terjadi di wilayah Kaferkella Lebanon koordinat 7369003686019, karena terbaliknya satu kendaraan berat UNIFIL jenis BMR (Brigade Mobile Reserve) dari Kontingen Spanyol yang sedang melaksanakan patroli melewati rute sekitar wilayah Kaferkella (South Lebanon), Selasa siang (3/3) sekitar pukul 11.00 waktu Lebanon.

Menurut Letkol Cpm Ujang Martenis selaku Chief Provost Marshall Sector East Military Police Unit (SEMPU) Konga XXV-A/Unifil, kecelakaan terjadi saat BMR yang ditumpangi 5 personel batalyon Spanyol dengan nomor UNIFIL 9375 melintasi daerah perbukitan di Kaferkella, dengan situasi jalan yang licin akibat diguyur hujan. Saat itu pengemudi BMR tidak bisa mengendalikan kendaraannya karena jalan licin, sehingga mengalami slip ban dan akhirnya terbalik keluar jalan dari rute Patroli.

Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan tersebut, namun salah satu personel batalyon Spanyol mengalami luka ringan (tangan kirinya terkilir). Sedangkan untuk kendaraan mengalami rusak berat pada bagian atas kendaraan.

“Selaku Polisi Militer Konga XXV-A, kita segera melakukan investigasi secara menyeluruh dalam kecelakaan tersebut sesuai dengan Standar Internasional PBB dan membuat Police Line di TKP (Tempat Kejadian Perkara), serta mengumpulkan keterangan dari para saksi maupun dari personel yang mengalami kejadian tersebut,” tambah Dansatgas. (TNI)

Prajurit Koarmatim Latihan Pemadaman Kebakaran


4 Maret 2009, Surabaya - Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) menggelar latihan pemadaman kebakaran di Markas Komando Latihan (Kolat) Koarmatim, Surabaya yang bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan prajurit menghadapi bahaya di kapal perang.

Kadispen Koarmatim, Letkol Laut (KH) Drs Toni Syaiful dalam siaran persnya di Surabaya, Rabu mengemukakan, latihan itu diikuti oleh prajurit yang bertugas di kapal perang.

"Latihan ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan sekaligus merupakan penyegaran bagi seluruh prajurit Koarmatim agar selalu siaga menghadapi bahaya kebakaran di kapal," katanya.

Ia menjelaskan, latihan itu diawali dengan penyampaian beberapa teori, seperti tentang klasifikasi kebakaran, pengenalan alat-alat kebakaran serta cara penggunaannya, kemudian diteruskan dengan demo cara pemadaman kebakaran.

"Kegiatan ini sangat menarik karena api yang berkobar hebat sempat membuat peserta merasa ragu, apakah bisa memadamkan api. Namun mereka akhirnya menyelesaikan latihan itu dengan baik," ujarnya.

Ia menjelaskan, prajurit dibagi dalam beberapa regu dan mempunyai tugas masing-masing sesuai dengan posisinya. Ada yang bertindak sebagai komandan regu, pembantu umum, pembawa CO2, dan "penyerang".

"Dalam kegiatan ini, disimulasikan sebuah pipa bahan bakar kapal perang bocor, sehingga mengakibatkan kebakaran di salah satu ruangan," ujarnya.

Untuk memadamkan kebakaran itu, katanya, suplai bahan bakar dihentikan dari sebuah kran. Setelah itu, air disemprotkan dalam posisi jet sehingga air menyembur dengan kuat ke pusat api.

"Bersamaan dengan itu, seorang prajurit yang berposisi sebagai 'penyerang' mencoba membuka pintu agar penyemprotan air dapat lebih maksimal. Dalam waktu singkat api dapat dipadamkan," katanya.(antarajatim)