Saturday, May 8, 2010

Boeing Wedgetail Aircraft Accepted Into Royal Australian Air Force Fleet

The Hon Greg Combet Minister for Defence Materiel and Science addresses the ceremony. (Photo: Australian DoD)

05 May 2010, RAAF BASE WILLIAMTOWN, New South Wales -- The Boeing Company [NYSE: BA] today announced that the Commonwealth of Australia has accepted the first two Project Wedgetail 737 Airborne Early Warning and Control (AEW&C) aircraft into the Royal Australian Air Force (RAAF) fleet.

The aircraft were accepted during a ceremony today at RAAF Base Williamtown, the main operating base for the Wedgetail fleet.

"This major milestone demonstrates that the 737 AEW&C system is ready for operational training and use. It also represents the culmination of years of design, development, modification and testing by the Boeing-led team to bring this complex system -- the first of its type -- to our first AEW&C customer," said Maureen Dougherty, Boeing vice president, AEW&C Program.

Acceptance of the two Wedgetail aircraft means ground and flight operations and maintenance of the aircraft are now fully under RAAF control. Boeing delivered the two aircraft last year and has been supporting RAAF familiarization training on the AEW&C system, which includes the aircraft as well as the Operational Flight Trainer, Operational Mission Simulator and Mission Support System.

Boeing will deliver three more Wedgetail aircraft to the RAAF by the end of this year, including one upgraded in the final AEW&C configuration with Electronic Support Measures. All aircraft in the Wedgetail fleet will be upgraded to the final configuration in early 2011.

Project Wedgetail includes six 737 AEW&C aircraft, plus ground support segments for mission crew training, mission support and system maintenance. Based on the Boeing Next-Generation 737-700 commercial airplane, the 737 AEW&C aircraft is designed to provide airborne battle-management capability with an advanced multirole electronically scanned radar and 10 state-of-the-art mission crew consoles that are able to track airborne and maritime targets simultaneously. The mission crew can direct offensive and defensive forces while maintaining continuous surveillance of the operational area.

Boeing also has AEW&C systems in production for Turkey and the Republic of Korea.

The Hon Greg Combet Minister for Defence Materiel and Science, in front of the Wedgetail. (Photo: Australian DoD)

(Photo: aviationnews.eu)

BOEING

Scorpene submarine KD Tun Razak leaves France for Malaysia


08 May 2010 -- KD Tun Razak, the second of two Scorpene-type submarines for the Royal Malaysian Navy, leaved Toulon, France, on Friday 30 April 2010, for the port of Lumut in Malaysia before going on to its base at Kota Kinabalu on Borneo island.

The crossing from Toulon to Lumut is expected to take about two months and will include several ports of call.

Following the two-month crossing, KD Tun Razak will undergo scheduled maintenance in Malaysia and tropical climate sea trials.

The contract between the Malaysian government and DCNS for two Scorpene submarines and associated logistics and training was signed in June 2002.

With a displacement of 1,550 tonnes for a length overall of 67.5 metres, each boat requires a crew of just 31 and offers an endurance of 45 days.

This programme demonstrates DCNS's know-how as a leading prime contractor for sophisticated warship programmes. With ten units ordered (two for Chile, two for Malaysia and six for India), Scorpene is an international benchmark in SSK design.

The Scorpene was designed by DCNS and developed jointly by DCNS and Spanish naval shipbuilder Navantia. The design features a range of advanced technologies - particularly in hydrodynamics, acoustic discretion and automation - drawing on state-of-the-art innovations developed for other submarine programmes.

DCNS

Penataran Taktik Tempur Korem 042/Gapu


05 Mei 2010, Palembang -- Komandan Korem 042/Gapu Kolonel Inf Yudhie Karsono.S.E.,M.M. Bertindak selaku Inspektur Upacara pada Pembukaan Penataran Taktik Tempur satuan jajaran Korem 042/Gapu, Senin, 3 Mei 2010, bertempat di Lapangan Batalyon Infantri 142/KJ, Jambi.

Dalam amanatnya Komandan Korem menyampaikan bahwa Penataran taktik tempur ini dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan prajurit TNI AD agar senantiasa siap operasional dalam menghadapi tugas-tugas ke depan yang semakin dinamis dan kompleks dalam menjaga integritas dan keutuhan wilayah NKRI. Hal ini sesuai dengan catur tunggal sasaran pembinaan yang digariskan pimpinan TNI khususnya dalam rangka mewujudkan kesiapan operasional satuan dan meningkatkan profesionalisme prajurit.

Trend perkembangan ancaman ke depan sudah tidak dapat lagi dihadapi dengan taktik dan teknik bertempur konvensional yang selama ini dipelajari dan dilatihkan yang merupakan bagian dari taktik dan teknik perang generasi kedua, dimana perimbangan kekuatan pasukan penyerang dan yang bertahan adalah 3 : 1 serta posisi-posisi pertempuran cenderung menghindari daerah pemukiman penduduk.

Namun trend saat ini dihadapkan pada perkembangan global, musuh yang dihadapi adalah kelompok-kelompok bersenjata dari dalam negeri yang kita kenal dengan insurjen, baik yang bersifat separatis maupun pemberontakan yang didukung oleh kekuatan-kekuatan dari luar negeri.

Insurjensi tersebut memanfaatkan pemukiman-pemukiman sebagai daerah maupun basis operasinya, sehingga diperlukan taktik dan teknik bertempur yang lebih spesifik untuk melumpuhkan kekuatan insurjensi tersebut. Mengingat pentingnya taktik dan teknik bertempur di daerah pemukiman tersebut, maka pimpinan TNI AD telah menginstruksikan kepada seluruh prajurit TNI AD untuk menguasai dan mahir dalam taktik dan teknik bertempur dalam operasi lawan insurjensi.

Penataran yang dilaksanakan selama 12 hari ini diikuti oleh seluruh Danramil, Pasiops Kodim dan perwakilan Pama Satbalak jajaran Korem 042/Gapu.

Selanjutnya Komandan Korem 042/Gapu berpesan untuk para pelaku penataran, laksanakan latihan sebaik-baiknya dan penuh rasa tanggung jawab sehingga akan meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan guna mendukung profesionalisme prajurit. Ingat bahwa latihan merupakan kesejahteraan yang paling hakiki bagi seorang prajurit. Ikuti segala aturan yang digariskan oleh penyelenggara.

Terakhir kepada seluruh peserta latihan agar memperhatikan faktor keamanan pada setiap pelaksanaan kegiatan dan sekembalinya dari penataran ini harus menyebarkan pengetahuan yang didapat selama penataran kepada seluruh prajurit di satuan masing-masing.

Hadir dalam Upacara pembukaan ini, Kepala Staf Korem 042/Gapu, Dandim 0415/Batanghari, Danyonif 142/Kstaria Jaya, Para Dan/Kasatbalak Korem 042/Gapu.

Pendam II/Swj

AL Chile Terima C295MPA Pertama

08 Mei 2010 – Angkatan Laut Chile menerima pesawat patroli maritim C295MPA pertama dari tiga pesawat yang dipesan dari Airbus Military Oktober 2007. Kontrak berikut opsi lima pesawat tambahan.

Penyerahan pesawat di hadiri Panglima AL Chile Admiral Edmundo González Robles, bertempat di pangkalan udara “Viña del Mar”, Concon, Jumat (30/4).

EADS/@beritahankam

112 Kopka Berusia 43 Tahun Ikuti Latihan Dasar Militer Lagi


07 Mei 2010, Surabaya -- Baru akhir April lalu 680 orang calon tamtama prajurit karier (PK)TNI AL memulai pendidikannya, kini giliran 112 orang prajurit strata tamtama yang rata-rata berusi 43 tahun mengikuti latihan dasar militer lagi untuk digodok dan dibentuk menjadi seorang bintara dalam program Pendidikan Pembentukan Bintara Singkat (Diktukbakat) Tahun anggaran 2010.

Komandan Kobangdikal Laksda TNI Sumartono membuka langsung pendidikan yang diperuntukan bagi prajurit strata tamtama yang seluruhnya berpangkat Kopral Kepala (Kopka) tersebut di lapangan Apel Burangrang, kesatrian Pusat Latihan dan Pendidikan Dasar Militer (Puslatdiksarmil), Kobangdikal, Juanda, Jumat (7/5).

Menurut Dankobangdikal, perjuangan untuk menjadi seorang bintara tidaklah ringan dan itu telah ditunjukan pada rangkaian tes hingga tes penentuan terakhir kemarin. Orang nomor satu kobangdikal ini mengingatkan siswanya untuk terus mempertahankan dan meningkatkan kondisi fisik dan mental yang sudah baik ini agar siap mengikuti latihan-latihan yang tentunya berat dan melelahkan selama 2 bulan kedepan.

“Usia 43 tahun bukanlah rintangan untuk tetap sehat dan kuat jika kondisi fisik dan mental terus terjaga, pendidikan hanya berlangsung 2 bulan, jadi siapkan fisk dan mental kalian,” seru Laksamana asal Kediri ini.

Usia, lanjutnya, jangan dijadikan alasan untuk tidak mengikuti pendidikan ini dengan semangat tinggi dan pantang menyerah, karena apabila tidak mampu mengikuti pendidikan dengan baik, kemungkinan gagal dan dikembalikan kesatuan awal tetap ada dan terbuka lebar.

“Tunjukan semnagat tinggi prajurit matra laut, jangan sia-siakan peluang untuk merubah strata dari tamtam ke bintara, jika ragu-ragu lebih baik kembali,” terangnya kembali.

Selain Dankobangdikal, acara tersebut dihadiri pula Wakil Komandan Kobangdikal Brigjen TNI P. Verry Kunto. G, SH, Komandan Puspenerbal Laksma TNI H. Sipahutar, Komandan Kodikopsla Laksma TNI Totok Permanto dan para pejabat teras Kobangdikal lainya.

Penkobangdikal

Northrop Grumman-Built U.S. Coast Guard Cutter Waesche (WMSL 751) Commissioned in Ship's Home Port of Alameda

Alameda, Calif. - May 7, 2010 - The crew of the Northrop Grumman-built USCGC Waesche stand ready when called to man the rails and "bring the ship to life" during today's commissioning ceremony, with thousands of guests and family members watching the proceedings. (Photo: Northrop Grumman Corp.)

07 May 2010, Alameda, Calif. -- Today the Northrop Grumman Corporation-built (NYSE:NOC) National Security Cutter (NSC) USCGC Waesche was commissioned here, allowing the service's most capable and technologically-advanced maritime asset to join the Coast Guard fleet.

"Today's commissioning completes the cycle from christening to commissioning of this highly capable ship," said Vice Admiral David Pekoske, Vice Commandant, U.S. Coast Guard. "It is through the strong partnership with industry, from concept to delivery, that you see this fine ship behind me. I thank our industrial partners, Northrop Grumman and Lockheed Martin for their industry best practices that built Waesche. Your employees who built this ship are providing a service to this nation and I thank you."

Waesche is named for Adm. Russell R. Waesche, who was the first Coast Guard commandant to achieve the rank of admiral. He led the Coast Guard from 1936 to 1946, which is the longest tenure of any USCG commandant.

Adm. Waesche's granddaughter and ship's sponsor Marilla Waesche Pivonka ordered the men and women of the Waesche crew to "man our ship and bring her to life." The crew responded with an "aye aye ma'am" and double-timed it through the spectators on Coast Guard Island in Alameda, Calif.

"This is a proud day to be a shipbuilder," said Irwin F. Edenzon, vice president and general manager of Northrop Grumman Shipbuilding-Gulf Coast. "When you see the Coast Guard bring USCGC Waesche to life, for us it represents the culmination of years of hard work by thousands of shipbuilders. I believe Admiral Waesche would understand the skills and experience required of craftsmen and women and the millions of hours of hard, yet careful, labor and striving every day to get it right and do it better."

U.S. Coast Guard Capt. Lance Bardo assumed command as commanding officer of Waesche. The ship will be homeported in Alameda.

Waesche is the second of eight planned ships in the new class of highly capable, technologically advanced multimission cutters. Northrop Grumman Shipbuilding is responsible for the construction and testing of the NSC's hull, mechanical and electrical systems, while Lockheed Martin is building and integrating the command, control, communications, computers, intelligence, surveillance and reconnaissance (C4ISR) capabilities onboard the cutters.

The NSC is a 418-foot vessel with a 4,488 ton displacement at full load and is powered by a combined diesel and gas turbine power propulsion plant driving twin screws with a maximum speed of over 28 knots. The cutter includes an aft launch and recovery area for two rigid hull inflatable boats, an expansive flight deck able to accommodate a range of rotary wing manned and unmanned aircraft and state-of-the-art command and control systems. In addition, the cutter features improved habitability, and a design to facilitate optimized crewing and enhance onboard quality of life for a mixed gender crew.

Northrop Grumman Shipbuilding

Future USS San Diego Launched


07 May 2010, Washington -- The future USS San Diego (LPD 22) was launched May 7 from Northrop Grumman Shipbuilding's Ingalls shipyard in Pascagoula, Miss.

The launch of the 684-foot ship into the Gulf of Mexico marks an important milestone in the ship's construction process.

"As the sixth ship of the class, this launch is a considerable achievement in the program." said Jay Stefany, LPD 17 program manager for the Navy's Program Executive Office (PEO) Ships. "The ship was more than 75 percent complete prior to launch, more complete than any other ship of the class at this point in construction. We continue to work with the shipbuilders to identify production improvements and a consistent build plan that will lead to lower costs and predictable schedules. San Diego is the first ship of the LPD 17 class that started construction after Hurricane Katrina hit the Gulf Coast, and is testament to the spirit of the Northrop Grumman workers as they and the shipyard continue their return to normalcy."

The ship's keel was laid May 23, 2007. Named for the city of San Diego and her future homeport, the ship's next major milestone will be christening, scheduled for June. The future USS San Diego is expected to deliver to the Navy in 2011.

The principal mission of LPD 17 class amphibious transport dock ships is to transport and deploy the necessary combat and support elements of Marine Expeditionary Units and Brigades. The ship will carry approximately 720 troops and have the capability of transporting and debarking air cushion (LCAC) or conventional landing craft and Expeditionary Fighting Vehicles (EFV), augmented by helicopters or vertical take off and landing aircraft (MV 22). These ships will support amphibious assault, special operations and expeditionary warfare missions through the first half of the 21st century.

As one of the Defense Department's largest acquisition organizations, PEO Ships is responsible for executing the development and procurement of all major surface combatants, amphibious ships, special mission and support ships, and special warfare craft. Currently, the majority of shipbuilding programs managed by PEO Ships are benefiting from serial production efficiencies, which are critical to delivering ships on cost and schedule.

Navy.mil

TNI AL Tingkatkan Patroli

KRI Ahmad Yani. (Foto: postel)

08 Mei 2010, Sabang -- TNI AL terus melancarkan patroli di perairan barat Indonesia guna menangkal setiap upaya pelanggaran batas teritorial laut Indonesia. Kepala Staf Gugus Tempur Laut Armada Barat (Guspurlabar), Kolonel Laut (P) H Mintoro Yunianto didampingi Asintel Guspurlabar, Kolonel Laut (P) Paulus Rahmad Wahyudi, mengatakan, patroli itu masih dalam rangka Operasi Arung Pari 10 yang berlangsung selama 180 hari. “Tugas kita menjaga kedaulatan dan meingkatkan pengamanan di wilayah perairan barat Indonesia, ZEE, dan pulau-pula terluar,” tukas Mintoro kepada wartawan, Jumat (7/5). Ditambahkan, operasi ini bertujuan memberi dampak penangkalan terhadap tindak pidana di laut seperti penyelundupan, perompakan, pencurian sumber daya alam, dan pelintas batas teritorial. Kepala Staf Guspurlabar tiba di Sabang Jumat (7/5) pagi, disambut Danlanal Sabang Kolonel Laut (E) Yanuar Handwiono. Sebelum tiba di Sabang, KRI Ahmad Yani menggelar patroli di sepanjang pantai barat Sumatera, meliputi Bengkulu, Sumbar, Sibolga, Simeulu, dan pantai barat Aceh.

Serambi News

Yon Armed 18/Buritkang Latihan Simulasi Tempur Perkotaan


06 Mei 2010, Tanjung Redeb -- Gedung PT PLN Cabang Tanjung Redeb mendapat teror segerombolan kelompok orang bersenjata, Rabu (5/5) pagi. Mereka bahkan menguasai kantor perusahaan itu, menimbulkan kepanikan karyawan dan karyawati. Syukur gerombolan musuh itu berhasil dilumpuhkan. Personil Bataliyon Artileri Medan (Yon Armed) 18/105 Tarik Buritkang hanya membutuhkan kurang lebih 30 menit untuk menaklukkan mereka. Adegan ini tergambar dalam simulasi latihan tempur di medan perkotaan yang digelar jajaran Yon Armed 18/105 Tarik Buritkang, menggunakan beberapa lokasi sebagai tempat latihan yang dimulai dari gedung PLN Cabang Tanjung Redeb.

Kegiatan latihan ini cukup mengundang perhatian warga yang sedang membayar rekening listrik, namun tidak mengganggu aktivitas pelayanan di kantor tersebut. Danyon Armed 18/105 Tarik Buritkang Letkol Inf Rabimin didampingi Kapten Didit, selaku Komandan Pleton 1 Yon Armed 18/105 Tarik Buritkang mengungkapkan, latihan ini merupakan tindak lanjut pelatihan serupa yang dilaksanakan Mabes TNI beberapa waktu lalu.

Latihan ini, kata Joppye, dilaksanakan selama 10 hari. Selain teori, para prajurit juga langsung melakukan praktik simulasi penyerangan musuh di wilayah perkotaan. “Latihan kali ini beda. Jika sebelumnya kami melakukan latihan penyerahan di medan hutan, kali ini di perkotaan,” ungkapnya. Dikatakan, latihan tempur di medan perkotaan tingkat kesulitannya lebih tinggi dibanding tempur di hutan. Hal ini dikarenakan, selain berhadapan dengan musuh, prajurit yang melakukan tempur di perkotaan juga dituntut bisa melindungi masyarakat sipil.

“Kalau perang di perkotaan atau di daerah pemukiman, fokus kita tidak hanya ke musuh. Tapi bagaimana strategi juga untuk bisa melindungi warga sipil,” jelasnya. Sebelum latihan puncak penyerangan yang dilangsungkan, sebelumnya sudah dilakukan latihan perencanaan atau penyusunan strategi. Latihan ini akan melibatkan satu kompi atau sekira 300 personil. “Ini hanya latihan pra, sedangkan puncak latihannya dilakukan minggu depan atau, Kamis (20/5) mendatang,” katanya.

Kodam VI/Tanjungpura

Friday, May 7, 2010

Partisipasi Industri Pertahanan Dalam Negeri Diharapkan Meningkat Saat Indo Defence 2010


06 Mei 2010, Jakarta -- Kementerian Pertahanan (Kemhan) berencana kembali menyelenggarakan kegiatan pameran bersifat internasional yang merupakan agenda rutin dua tahunan yaitu Indo Defence Expo dan Forum. Kementerian Pertahanan berharap keikutsertaan industri pertahanan dalam negeri bisa meningkat dibanding dengan penyelenggaraan tahun - tahun sebelumnya.

Demikian dikatakan Direktur Jenderal Sarana Pertahanan (Dirjen Ranahan) Kemhan Laksda TNI Gunadi, M.D.A, saat memberikan sambutan pada Rapat Koordinasi dan sosialisasi penyelenggaraan Indo Defence 2010 Expo & Forum, Kamis (6/5) di kantor Kemhan, Jakarta. Indo Defence 2010 berbeda dengan pelaksanaan dua kali sebelumnya, kali ini selain melibatkan peralatan darat juga peralatan laun dan udara. Dengan demikian Indo Defence 2010 dapat disebut Indo Defence, Indo Aerospace dan Indo Marine Expo 2010.

Lebih lanjut Dirjen Ranahan mengatakan, seperti penyelenggaraan kegiatan serupa di negara – negara maju bahwa pameran seperti ini lebih didominasi oleh industri dalam negerinya. Oleh karena itu, Kemhan berharap pada penyelenggaran Indo Defence 2010 Expo & Forum ada peningkatan partisipasi dari industri pertahanan dalam negeri baik BUMN maupun swasta.

Dirjen menjelaskan, rencananya pameran akan dilaksanakan pada tanggal 10 sampai dengan 13 November 2010 di Jakarta Internasional Expo, Kemayoran, Jakarta. Guna menyemarakan pameran tersebut, akan dimeriahkan dengan kegiatan atraksi fly pass dan free fall oleh sekitar 100 orang penerjun nasional, disamping kegiatan seminar di bidang teknologi pertahanan.

Dalam penyelengaraan pameran ini, Kemhan selaku tuan rumah bekerjasama dengan mitra kerja PT. Napindo Media Ashatama selaku event organizer. Selain itu untuk menyukseskan kegiatan pameran, Kemhan juga berharap dukungan dari instansi terkait lainnya sesuai bidang tugasnya.

Adapun target yang ingin dicapai dalam Indo Defence 2010 diharapkan akan diikuti peserta dari luar negeri yang berasal dari 38 negara dan dalam negeri sebanyak sebannyak 550 perusahaan, dengan target pengunjung sekitar 20.000 orang.

Rapat koordinasi yang diselenggarakan oleh Kemhan melalui Ditjen Ranahan tersebut diselenggarakan dalam rangka mematangkan koordinasi antara Kemhan, pihak event organizer dan instansi lain yang terkait, sehingga nantinya diharapkan kegiatan Indo Defence 2010 Expo & Forum dapat berjalan dengan baik, tertib dan lancar.

Hadir pada rapat tersebut antara lain sejumlah pejabat perwakilan dari instansi pemerintah, TNI dan Polri, BUMNIP dan Asosiasi serta industri swasta nasional terkait.

DMC

Kemenhan Bangun Pusat Pasukan Perdamaian di Bogor


07 Mei 2010, Bogor -- Kementerian Pertahanan (Kemhan) tahun 2011 berencana mendirikan pusat kegiatan pasukan perdamaian (peace keeping officer, PKO) di daerah Bogor.

Menurut Menteri Pertahanan (Menhan) Purnomo Yusgiantoro, PKO seluas 250 hektar itu nantinya dapat difungsikan sebagai tempat latihan TNI dalam mengemban tugas misi perdamaian dan kepentingan lain.

“PKO targetkan menjadikan Indonesia unggulan. Mulai tahun ini, Indonesia telah menyusun kebijakan dan memasukkan industri pertahanan sebagai bagian dari kekuatan ekonomi nasional yang dapat mendukung angkatan bersenjata dan bidang pemerintahan lainnya,” katanya.

Dalam kesempatan tersebut, Menhan Purnomo menjelaskan rencana kenaikan anggaran pertahanan sampai pada level 1.2%-1.5% dari pendapatan kotor domestik (GDP) Indonesia.

POS KOTA

Menhan RI Lakukan Kunjungan Kehormatan ke Singapura

Menhan Purnomo Yusgiantoro menginspeksi barisan pasukan kehormatan di Kementrian Pertahanan Singapura. (Foto: Mindef)

07 Mei 2010, Singapura -- Menteri Pertahanan Republik Indonesia Purnomo Yusgiantoro melakukan rangkaian kunjungan kehormatan ke Singapura selama dua hari, Jumat dan Sabtu (6-7/5). Kunjungan Menhan kali ini dimaksudkan dalam rangka untuk mempererat dan meningkatkan hubungan kerjasama RI dengan Singapura khususnya kerjasama di bidang pertahanan.

Dalam kunjungannya ke Singapura, Menhan RI melaksanakan kunjungan kehormatan kepada Wakil Perdana Menteri Singapura Shanmugam Jayakumar, dilanjutkan kunjungan kehormatan kepada Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong dan Presiden Singapura SR Nathan, Jum’at (7/5) di Istana Kepresidenan Singapura.

Turut mendampingi Menhan RI antara lain Panglima TNI Jenderal TNI Djoko Santoso, Dirjen Strategi Pertahanan Kemhan Mayjen TNI Syarifudin Tippe, S.Ip, M.Si, Staf Ahli Menhan Bidang Indtek Prof. Dr. Ir. Eddy Sumarno Siradj, M.Sc, Dirkersin Ditjen Stahan Kemhan Brigjen TNI (Mar) Ir. Syaiful Anwar, M.Bus, MA dan Athan RI di Singapura.

Sebelumnya pada hari Kamis (6/5) Menhan RI juga melakukan kunjungan dan peninjauan ke Singapore Technologies Kinetics (ST Kinetics). ST Kinetics adalah salah satu perusahaan terkemuka di Asia yang memproduksi kendaraan khusus untuk pertahanan. Selain itu Menhan RI juga melakukan kunjungan dan peninjauan ke Pangkalan Udara Paya Lebar.

Hubungan pertahanan antara RI dengan Singapura telah dirintis sejak lama melalui kunjungan para pejabat, pertukaran siswa, pendidikan dan latihan, operasi oleh ketiga angkatan, namun saat kedua negara belum memiliki MoU sebagai payung dalam bidang pertahanan.

Melalui kunjungan ini diharapkan kerjasama pertahanan yang terjalin selama ini antara kedua negara dapat terus ditingkatkan. Kerjasama di bidang pertahanan yang perlu ditingkatkan diantaranya bidang patroli maritim bersama keamanan di perbatasan kedua negara, patroli terkoordinasi khususnya di Selat Malaka, baik patroli laut maupun udara dan kerjasama di bidang pendidikan antara Angkatan Bersenjata dari kedua negara.

DMC

Iran Gelar Latihan Velayat-89 di Teluk Persia dan Laut Oman

Barisan helikopter angkut berat CH-47C Chinook. (Foto: MEHR)

07 Mei 2010 -- Angkatan Laut Iran memulai latihan perang selama delapan hari di Teluk Persia dan Laut Oman, Rabu (05/04). Wilayah latihan menjangkau 250.000 km2 perairan territorial Iran.

Latihan diberinama Velayat-89, akan mempertontonkan kemampuan kekuatan laut Iran dalam bertahan dan pengetar diungkapkan Rear Admiral Habibollah Sayyari, Selasa (04/04).

Kapal selam dan satuan udara akan terlibat dalam manuver militer.

Akhir April lalu, Garda Revolusi Islam Iran mengadakan latihan perang selama lima hari di Teluk Persia dan Selat Hormuz. Garda Revolusi Islam Iran melakukan uji penembakan rudal dan menguji kapal cepat baru dalam menghancurkan kapal perang musuh.

Prajurit AB Iran mengunakan pakaian perang NUBIKA dan masker tipe M-15.

Helikopter Sikorsky RH-53D Sea Stallion.

Bell AH-1J Sea Cobra menembakan roket.

MEHR/@beritahankam

Panglima Armada-7 AS Ceramah di Seskoal


06 Mei 2010, Jakarta -- Panglima Armada ke-7 Amerika, Vice Admiral John Bird, memberikan ceramah kepada Perwira Siswa (Pasis) Pendidikan Reguler (Dikreg) Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut (Seskoal) angkatan ke-48 tahun pelajaran (TP) 2010 di gedung Tjiptadi Seskoal, Bumi Cipulir, Jakarta Selatan, Kamis (12/04).

Dalam pembekalannya, Asrena Kasal menyampaikan materi ”Kebijakan Personel TNI Angkatan Laut”.

Selain seluruh Pasis Dikreg Seskoal ke-47 TP 2010, juga turut hadir Komandan Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut (Danseskoal) Laksda TNI Didi Setiadi, Wakil Komandan (Wadan) Seskoal Laksamana Pertama (Laksma) TNI Widhianto, Sekertaris Lembaga (Seklem) Seskoal Kolonel Laut (P) M Atok Urrahman, Komandan Korps Siswa (Dankorsis) Kolonel Marinir Bambang Suswantono dan Dosen Seskoal.

Sementara itu, Pasis Dikreg Seskoal ke-48 TP 2010 yang menerima pembekalan berjumlah 1510 orang, terdiri dari Pasis TNI Angkatan Laut 138 orang, Pasis TNI Angkatan Darat dua orang, Pasis TNI Angkatan Udara dua orang dan Pasis Manca Negara tujuh orang masing-masing dari negara Australia, India, Malaysia, Jepang, Singapura, Cina, Pakistan dan USA.

Seskoal

TNI AL Perketat Pemantauan Pulau Terluar


07 Mei 2010, Mataram -- TNI AL memperketat pengamanan pulau terluar. Seperti dilakukan Satuan TNI di Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Mataram, yang akan menggelar operasi pemantauan daratan yang ada di perairan Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk mengetahui kondisi pulau-pulau tersebut.

"Kegiatan pemantuan itu sebagai bentuk kolaborasi. Kalau patroli rutin setiap hari kami laksanakan. Tetapi mengajak unsur muspida melihat kondisi pulau terluar di perairan NTB, mugkin ini baru pertama kali," kata Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Danlanal) Mataram Kolonel Marinir Budi Purnama, di Mataram, Kamis (6/5).

Namun, tutur dia, rencana oprasi pemantauan pulau terluar di perairan NTB belum bisa dipastikan pelaksanaannya karena masih menunggu koordinasi dukungan kapal besar dari Pimpinan TNI AL.

Selain itu, pihaknya juga tidak memiliki anggaran khusus untuk operasi dan akan menggunakan anggaran rutin patroli sehari-hari yang dilaksanakan oleh TNI AL. "Rencana ini sudah kita laporkan ke Pimpinan TNI AL dan mudah-mudahan mendapat dukungan dan respon yang baik," ujarnya.

Ia mengatakan, operasi pemantauan pulau-pulau terluar bersama unsur Muspida NTB, akan difokuskan di perairan utara pulau Lombok, sedangkan di wilayah perairan selatan pulau Lombok belum bisa dilaksanakan karena membutuhkan kapal besar untuk menghadapi gelombang tinggi.

Menurut dia, meskipun pulau terluar yang ada di perairan utara pulau Lombok tidak berbatasan langsung dengan negara lain seperti di perairan selatan yang berbatasan dengan Australia, namun dipandang perlu untuk diketahui bagaimana kondisi yang sebenarnya.

"Kalau ke utara saya kira tidak terlalu riskan dengan masalah perbatasan, hanya memang perlu kita lihat seperti apa kondisi sesungguhnya," ujarnya.

Suara Karya

Thursday, May 6, 2010

AL Pakistan Beli Frigate Bekas AL AS


05 Mei 2010 -- Angkatan Laut Pakistan akan diperkuat kapal perang bekas pakai AL Amerika Serikat jenis fregat kelas Oliver Hazard Perry USS McInerney (FFG-8). Kapal akan dipensiunkan AL AS musin panas tahun ini.

Pakistan diwakili Kapten Abdul Rehman dan Kaptain Chris Pietras wakil AS menandatangani “Letter of Offer and Acceptance” penyerahan kapal.

VSE Corporation akan mendukung AL AS melatih 248 pelaut AL Pakistan mulai awal bulan ini, hingga kapal secara resmi diserahkan ke AL Pakistan pada akhir Agustus. VSE akan melakukan juga perbaikan guna memperpanjang usia pakai kapal.

USS McInerney dibangun di Bath Iron Works Corp. pada 16 Januari 1978, diluncurkan 4 November 1978 dan secara resmi dioperasikan AL AS 19 November 1979.

Marketwatch/@beritahankam

Cina Jadwalkan Pesawat Latih Dasar CJ-7 Terbang Perdana Oktober 2010


05 Mei 2010 -- Pesawat latih dasar bermesin piston Hongdu/Yakovlov CJ-7 (L-7) sukses menyelesaikan pengujian di terowongan angin. Pesawat diharapkan uji terbang perdana Oktober tahun ini. Cina akan mengganti armada pesawat latih CJ-6 dengan CJ-7.






Pesawat latih CJ-6 yang akan diganti dengan CJ-7.

Ifeng.com/@beritahankam

KRI Dewaruci Berlabuh di Port Said

Para kadet setelah menampilkan pertunjukan seni. (Foto: indonesiacairo.org)

06 Mei 2010, Jakarta -- Kapal latih tiang tinggi TNI-AL, KRI Dewaruci, dengan 88 kadet Akademi Angkatan Laut (AAL), Selasa (4/5) berlabuh di Port Said, 220 km timur laut Kairo, Mesir, dalam pelayaran muhibah ke Eropa untuk mengikuti beberapa perlombaan kapal layar internasional.

Siaran Pers Kedutaan Besar RI Kairo yang diterima ANTARA di Jakarta, Rabu menyebutkan, KRI Dewaruci dibawah pimpinan Letkol Laut (P) Suharto selama empat hari sandar di Port Said sebelum melanjutkan pelayaran ke Yunani.

Duta Besar Besar RI untuk Mesir, A.M. Fachir, menyelenggarakan resepsi atas dek kapal. Pada resepsi tersebut, Duta Besar Fachir didampingi Atase Pertahanan RI Kolonel Laut (P) R. Teguh Isgunanto dan mitra kerjanya Komandan Pangkalan AL Mesir di Port Said, Mayor Jenderal Ahmad Syarif beserta stafnya.

Pada kesempatan singgah itu, awak kapal KRI Dewaruci menampilkan pertunjukan seni dari berbagai daerah nusantara, seperti tari badinding (Sumatera Barat), tari Saman (Aceh), reok Pornorogo, tari perang (Papua), rampak gendang (Jawa Barat), dan tarian khas Sulawesi Utara, poco-poco.

KRI Dewaruci di Eropa akan mengikuti sejumlah lomba layer yaitu The Historical Seas Tall Ships Regatta 2010 pada 12 Mei-4 Juni dengan rute: Yunani-Bulgaria-Turki; 13 Juli-7 Agustus 2010 ikut The Tall Ships Race 2010 dengan rute: Belgia (Antwerp)-Denmark (Aalborg)-Norwegia (Kristiansand)-Inggris (Hartlepool); 20-23 Agustus mengikuti festival Sail Amsterdam di Belanda; 25?29 Agustus 2010 Sail Brernerhaven 2010 di Jerman, dan 8?13 September 2010 mengikuti Festival International Mediferraneo And Velieri di Cagliari (Italia).

Secara keseluruhan, KRI Dewaruci menempuh jarak 24.676 mil laut (45.650 km) selama 9 bulan dan singgah di 25 negara. Rute pelayaran keliling Eropa tersebut meliputi: Surabaya-Jakarta-Sabang-Cochin (India)-Salalah (Oman)-Jeddah (Arab Saudi)-Port Said (Mesir)-Volos (Yunani)-Varna (Bulgaria)-Istanbul (Turki)-Lavrion (Yunani)-Tunisia-Algiers (Aljazair)-Malaga (Spanyol)-Cherbourg (Perancis)-Antwerp (Belgia)-Aalborg (Denmark)-Kristiansand (Norwegia)-Hartlepool (Inggris)-Brest (Perancis)-Amsterdam (Belanda)-Brernerhaven (Jerman)-Cadiz (Spanyol)-Cagliari (Italia)-Alexandria (Mesir)-Jeddah (Arab Saudi)-Aden (Yaman)-Mumbay (India)-Colombo (Sri Langka)-Belawan-Jakarta-Surabaya.

KRI Dewaruci dibuat tahun 1952 oleh H.C. Stulchen & Sohn Hamburg, Jerman Barat, dan diluncurkan 24 Januari 1953. Panjang kapal 58,30m, lebar lambung 9,50m , draft 4,50 m dengan bobot mati 847 ton.

Kapal type Barquentin ini memiliki 3 tiang utama dengan 16 layar seluas total 1091 m2, Selain menggunakan layar, KRI Dewaruci juga menggunakan mesin diesel 986 PK dengan satu propeler berdaun 4. Kecepatan penuh 10,5 knot dengan mesin, 9 knot dengan layar.

KRI Dewaruci yang akan segera mengakhiri dinas aktifnya di TNI-AL telah berkali-kali melakukan pelayaran keliling dunia. Terakhir ia berlayar ke Eropa tahun 2005; dan tahun 2007 berlayar ke benua Amerika.

ANTARA News

Delegasi RSN Eagle 2010 Kunjungi Koarmatim


05 Mei 2010, Surabaya -- Rombongan delegasi Republic of Singapore Navy (RSN) untuk Latihan Bersama (Latma) Eagle 2010 yang dipimpin oleh Kolonel Soh Cheow Guam mengunjungi Markas Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim). Tamu perwakilan dari RSN Eagle 2010 ini diterima Pangarmatim Laksamana Muda TNI Among Margono, SE di Gedung Gajah Mada Koarmatim Ujung, Surabaya, Rabu (5/5).

Maksud dan tujuan kedatangan Angkatan Laut Singapura selama tiga hari di Surabaya ini adalah untuk membahas awal rencana akan digelarnya latihan bersama antara TNI AL dan RSN yang diberi nama “Ex Eagle 2010” yang pelaksanaannya pada bulan Juli mendatang.

Dalam latihan ini, dari TNI AL rencananya akan melibatkan KRI Malahayati-362 , KRI Silas Papare, dan 2 pesawat Cassa, sedangkan dari RSN melibatkan RSN MCV, RSN FFS dan 1 pesawat F. 50 MPA.

Selain akan menggelar manuver lapangan di Laut Jawa, pada latihan ini juga akan menyelenggarakan beberapa kegiatan olah raga dan bhakti sosial, yaitu diantaranya mengadakan Eagle Cup dengan cabang olah raga yang dipertandingkan sepak bola, futsal, bola basket dan bola voli. Sedangkan untuk bhakti sosial, rencananya akan dilaksanakan di SD Hang Tuah.

Penarmatim

AAL Ciptakan Sistem Kontrol Meriam dan Sonar


05 Mei 2010, Surabaya -- Dalam usaha mengarah kepada kemandirian alat pertahanan dan lebih mengedepankan produk dalam negeri khususnya Alat Utama Sistem Pertahanan (Alutsista) pemerintah mengajak seluruh komponen bangsa untuk bekerjasama mewujudkan cita-cita tersebut, tidak ketinggalan Lembaga Pendidikan Akademi Angkatan Laut. Akademi Angkatan Laut senantiasa menggiatkan inovasi dan kreativitas untuk melengkapi dan memodernisir persenjataannya. Hal ini dibuktikan dengan diciptakannya Sistem Kontrol Meriam 57mm SU-60 dan Sonar Lopas 8300 produksi dari Kadet Akademi Angkatan Laut.

Gubernur Akademi Angkatan Laut Laksamana Pertama TNI Bambang Suwarto didampingi Wagub AAL Brigjen TNI (Mar) Baharudin, SE serta pejabat teras AAL berkesempatan menyaksikan peragaan system kerja dari kedua peralatan tersebut di Departemen Elektronika, AAL Bumimoro, Surabaya, Rabu (05/05/10).

Kadet AAL yang berhasil menciptakan Sistem Kontrol Meriam 57 mm SU-60 adalah SMDK (E) Michael Kaseke, SMDK (E) Yoga Prihantoro, SMDK (E) Siswanto Bennie, SMDK (E) Teguh Ulin, dan SKD (E) M Zulkhaidar dibawah dosen pembimbing Mayor Laut (E) A. Sardjono dan Mayor Laut (E S) Oman ukirman mampu memodifikasi Meriam 57 MM/S-60 yang merupakan produk buatan Rusia tahun 1964, menjadi sebuah meriam yang beroperasi dengan bantuan pemograman komputer. Meriam 57MM/S-60 yang nantinya juga sebagai alat instruksi bagi Kadet AAL merupakan wahana efektif dan efisien untuk melatih kemampuan teknik sistem pemograman dan pengendalian bagi Kadet korps Eletronika dan bagi semua Kadet pada sisi mekanikal dan sistem penembakannya. Parameter pengoperasian yang dilakukan awak menggunakan Joystick sebagi interfacing pengendalian dengan mikrokontroler Atmega32. Sedangkan sistem mekanikal peralatan meriam 57mm ini tidak dilakukan modifikasi, hanya diperbaiki untuk tetap mempertahankan kinerja dari meriam 57mm yang akan di kontrol.

Sementara produk lain yang dihasilkan adalah Panoramic Passive Sonar dengan Metode Software Imaging karya dari Sermadakad (E) Susilo N. Dony A, Sermadakad (E) Tony Arkayudha P, Sermadakad (E) Kirono Yakti Asmoro, Sermadakad (E) Ghanosa Adityawarman dan Serkad (E) Aditya Pradhana Purcha dibawah bimbingan Mayor Laut (E S) Oman ukirman dan Kapten Laut (E) Nanang Sugiyantoro.

“ini murni menggunakan software secara utuh tanpa menggunakan perangkat keras lain (hydrophone, preamplifier dll) seperti hanya kondisi real dikapal. Sistem pengoperasian Passive Sonar Lopas 8300 Training Simulator tidak hanya dikhususkan bagi kapal selam saja, akan tetapi dapat pula digunakan untuk kapal-kapal permukaan yang memiliki kemampuan tempur bawah air”, ujar Kolonel Laut (E) Endarto Pantja Irianto, ST. MT yang sehari hari menjabat sebagai Kepala Departemen Elektronika.

Sementara Gubernur Akademi Angkatan Laut laksma TNI Bambang Suwarto ditengah tengah acara menyampaikan bahwa ini adalah merupakan loncatan kedepan untuk terus dikembangkan. “Saya ucapkan selamat kepada kadet dan saya akan mendukung penuh, apabila ada ide-ide yang baru, silahkan dikembangkan”, tegas orang nomor satu di AAL ini.

AAL

Wednesday, May 5, 2010

Pemeliharaan Alutsista dengan Bujet Minimal


05 Mei 2010, Jakarta -- Perubahan anggaran yang diajukan Kementerian Pertahanan hanya diloloskan setengah dari yang diperlukan. Akibatnya pemerintah mengambil kebijakan agar anggaran perawatan dan pemeliharaan alutsista tetap dengan budget minimal. Dukungan anggaran hanya untuk operasional nyata saja.

Hal ini disampaikan Wakil Menhan Letjen Sjafrie Sjamsuddin kepada wartawan di Jakarta, Rabu (5/5). "Nominal yang diperlukan masih berkisar Rp2 triliun, tapi tentunya dengan kondisi sekarang belum terpenuhi. Langkah kita sambil tunggu alokasi tahun 2011 adalah memperketat disiplin perawatan dan pemeliharaan," kata Sjafrie.

Dengan terjadinya pengetatan anggaran perawatan dan pemeliharaan, TNI selanjutnya tak bisa terlalu royal menggunakan alutsista yang dimiliki. Fokus operasional hanya pada operasi rutin yang sudah ditetapkan sejak awal diantaranya patroli perbatasan dan persiapan pasukan untuk menghadapi perbantuan kondisi bencana. Sementara, operasi militer selain perang lainnya tidak akan banyak didukung oleh militer, seperti angkutan para pejabat sipil ke daerah-daerah.

"Semakin sering alutsista dioperasikan, biaya perawatannya tentu semakin tinggi. Maka itu kita lebih fokus pada operasional yang nyata saja," ujarnya.

Kebutuhan perawatan dan pemeliharaan alutsista dan non alutsista sebenarnya diajukan karena sudah dirasa mendesak. APBN 2010 hanya mengalokasikan Rp5 triliun dari total anggaran Rp42 triliun untuk perawatan dan pemeliharaan alutsista. Hanya saja, Kementerian Keuangan belum menerima sepenuhnya aplikasi yang diajukan.

Kementerian Keuangan lebih memprioritaskan untuk menghapus utang BBM TNI yang selama ini menunggak ke PT Pertamina sebesar Rp7,1 triliun mulai dari tahun 2002. "Belum sepenuhnya kebutuhan mendesak yang kita ajukan dalam perubahan itu diterima, aplikasinya terbatas. Yang paling krusial adalah kita tidak ada lagi pada utang BBM. Itu bisa difinalisasikan oleh Kemenkeu, tinggal pemeliharaan dan perawatan," tukasnya.

MI.com

Indonesia Perlu Kebersamaan TNI-AL, KKP dan Stakeholders

Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Agus Suhartono menerima kunjungan Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad. Pertemuan itu bertajuk minum kopi bersama di Gedung Neptunus Mabes TNI AL Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (04/05). (Foto: Dispenal)

05 Mei 2010, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) didorong menjadi kementerian yang fokus dalam ekonomi. Untuk itu, hal-hal yang terkait dengan pengamanan akan dialihkan pada institusi lain yang merupakan tugasnya. Disampaikan Menteri Kelautan dan Perikanan, Fadel Muhammad pada acara Coffee Morning antara TNI AL, KKP dan perwakilan stakeholders kelautan dan perikanan di Gedung Neptunus, Mabes AL, Cilangkap, Jakarta Selatan (4/5).

Menurut KASAL, Laksamana TNI Agus Suhartono, menjelaskan bahwa hal yang mendasar dalam membangun kelautan dan perikanan di Indonesia adalah trust, saling percaya di antara kita semua, TNI AL, KKP dan para pemangku kepentingan.

Dalam kesempatan tersebut, Fadel juga menawarkan anggaran 1,5 triliun yang ada di KKP untuk kegiatan pengawasan dapat dimanfaatkan bersama dengan TNI AL, asalkan sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.

Dengan demikian, KKP akan lebih fokus menangani kesejahteraan masyarakat kelautan dan perikanan, dan meningkatkan kontribusi kelautan dan perikanan terhadap perekonomian nasional. Diskusi yang berlangsung secara hangat bak gayung bersambut, karena dalam kesempatan tersebut para pemangku kepentingan kelautan dan perikanan juga menyampaikan beragam pertanyaan kepada Menteri Kelautan dan Perikanan, dan KASAL.

Pemangku kepentingan menegaskan bahwa peraturan dan perundangan-undangan yang ada sekarang ini sangat positif, namun sering berbeda penafsiran dan pelaksanaan di lapangan yang merepotkan pengusaha dan nelayan.

Menanggapai hal tersebut, KASAL menjawab bahwa permasalahan tersebut dapat dihindari apabila telah terbangun trust atau kepercayaan. Sebagai contoh, apabila suatu asosiasi perusahaan memiliki anggota yang "kredibel", dalam arti terbukti kejujuran para anggotanya, maka para aparat pengawas juga akan bersifat positif dan wajar.

Sebaliknya, apabila kondisi usaha dalam bidang perikanan banyak dijumpai kecurangan atau ketidakbenaran, maka petugas keamanan akan bersikap lebih cermat dan aktif.

Menteri Kelautan dan Perikanan, Fadel Muhammad mengajak para stakeholders untuk bersama-sama, bahu-membahu, memecahkan permasalahan restrukturisasi armada perikanan, permodalan dari perbankan serta ketersediaan BBM bersubsidi bagi nelayan.

ANTARA Jatim

Pindad Ganti Mesin Panser


03 Mei 2010, Jakarta -- PT Pindad memenangkan tender pengadaan panser untuk Tentara Diraja Malaysia. Karena bersaing dengan kompetitornya Renault, Perancis, Pindad mengganti mesinnya. Pindad sedang mempertimbangkan mesin Mercedes Benz. Juru bicara PT Pindad Timbul Sitompul mengatakan tender kontrak bisa dipenuhi dalam waktu dekat. "Nanti sekitar akhir Mei akan ditandatangani kontrak sekitar 32 buah," katanya saat dihubungi kemarin.

PT Pindad bersaing dengan Renault dan pabrikan lainnya asal Korea Selatan dalam tender pengadaan panser untuk Tentara Diraja Malaysia itu. Pihak Malaysia sudah melakukan survei ke Bandung, Jawa Barat. Hasilnya, Pindad dianggap memenuhi syarat.

"Karena Renault menjadi kompetitor kami, maka ada rencana untuk mengganti mesin," katanya. Selain menjual panser ke Malaysia, Pindad juga sedang menjajaki Vietnam dan Filipina. "Mereka sudah mengirimkan proposal ketertarikan," katanya.

Panser pesanan Malaysia masih dalam proses uji coba dengan beberapa komponen, seperti mesin, sistem pendingin, dan transmisi yang disempurnakan. "Teknisi kami bekerja semaksimal mungkin," katanya.

Panser ini mirip dengan Anoa, produk Pindad yang sudah digunakan TNI. Saat Jawa Pos melakukan test drive Anoa beberapa waktu lalu, panser ini mampu dipacu hingga 100 km/jam. Anoa bermesin Euro 3 buatan Renault.

Anoa juga mampu melompati parit selebar 1 meter dan melahap tanjakan dengan kemiringan 45 derajat. Seluruh bodi Anoa dilapisi baja tahan peluru. Apabila diberondong senapan AK-47 atau M-16 sih dijamin tidak bakal tembus.

Selain itu, Anoa dibekali sistem navigasi generasi terbaru dan alat komunikasi anti jamming. Kendaraan tempur tersebut bisa digunakan untuk bermacam fungsi. Mulai pembawa pasukan, kendaraan komando, hingga rumah sakit berjalan di medan tempur. Persenjataan yang sudah terpasang adalah senapan mesin 7,62 mm dan 12,7 mm untuk varian infanteri dan Automatic Grenade Launcher (AGL) 40 mm untuk varian kavaleri.

Pindad belum memastikan apakah panser yang akan dijual ke Malaysia akan menggunakan mesin Mercedes Benz atau lauinnya. Timbul menyebut ada dua pilihan mesin yang akan dipakai untuk panser tersebut, yaitu Mercedes-Benz atau Deutz yang hampir sama dengan mesin Renault berkapasitas 7.000 cc dan berkekuatan 320 tenaga kuda. "Nanti kalau kontraknya sudah selesai, baru diputuskan. Tapi yang jelas tidak pakai Renault," katanya.

JPNN

Pangdam Diponegoro Tutup Tar Tik Pur 2010

Sejumlah prajurit TNI AD bersiap memperagakan posisi taktik bertempur, pada Penutupan Penataran Taktik Bertempur, di Daerah Latihan (Rahlat) Meteseh, di Semarang, Jateng, Selasa (4/5). Sebanyak 118 prajurit TNI AD dari Satuan Komando Kewilayahan (Satkowil) dan Badan Pelaksana (Balak) Kodam IV/Diponegoro telah mengikuti Penataran Taktik Bertempur selama dua pekan yang nantinya akan dilatihkan kembal di satuannya masing-masing. (Foto: ANTARA/R. Rekotomo/Koz/hp/10)

05 Mei 2010, Semarang -- “Ingat latihan yang telah saudara terima ini, harus selalu dikembangkan dan disesuaikan dengan medan tugas yang akan dihadapi, “ tegas Pangdam IV/Diponegoro, Mayjen TNI Budiman dalam amanatnya yang disampaikan kepada peserta upacara penutupan Penataran Taktik Bertempur TA. 2010, di lapangan latihan Meteseh Semarang, Selasa (4/5).

Saya berharap, saudara sebagai kader yang telah terpilih akan menjadi lebih percaya diri dan memiliki optimisme yang tinggi dalam menghadapi tugas-tugas di masa yang akan datang, jelas Pangdam ditujukan kepada para Perwira dan Bintara dari Satuan Dinas Jawatan di lingkungan Kodam IV/Diponegoro yang telah melaksanakan penataran sekitar 2 (dua) minggu di tempat latihan Meteseh.

Sebagai kelanjutan kegiatan Penataran Taktik Bertempur yang telah dilaksanakan secara terpusat di Jakarta, maka dengan penataran yang telah diikuti ini, agar menjadikan prajurit menjadi handal dan memiliki kemampuan taktik bertempur yang memadai, untuk kemudian dilatihkan kembali di satuan masing-masing.

Lebih lanjut Pangdam menambahkan, dengan Penataran Taktik Bertempur yang telah diberikan ini, sangat menunjang dalam pelaksanaan tugas di lapangan nantinya. Dan dengan materi yang telah didapatkan selama latihan ini, supaya benar-benar dapat dipahami dan dikuasai dengan baik. Pelajari dan latih terus materi yang telah diperoleh serta diskusikan dengan sesama rekan, untuk lebih mempertajam penguasaan materi yang telah didapat.

“Saudara telah mendapatkan semua materi Taktik Bertempur dalam penataran ini, sekarang tinggal menunggu bagaimana kiprah saudara semua di satuan dan sasaran penataran dapat dicapai dengan baik dan benar, “ imbuh Pangdam.

Selanjutnya, Pangdam mengharapkan dengan telah selesainya kegiatan Penataran Taktik Bertempur, kepada semua pihak agar lebih meningkatkan kualitas penataran, maka perlu terus ditingkatkan evaluasi secara cermat terhadap semua aspek kegiatan penataran, dalam rangka mewujudkan profesionalitas prajurit Diponegoro.

Sebelumnya, dilaksanakan demonstrasi dari aplikasi materi penataran Taktik Bertempur yaitu serangan fajar oleh beberapa peserta penataran di lapangan latihan Meteseh.

Hadir pada kegiatan tersebut, Kasdam beserta Irdam, para Asisten, Dansat, dan Kabalak jajaran Kodam IV/Diponegoro.

Puspen TNI

Kasad Tinjau Uji Coba Penembakan Rudal GROM 23 MM ZUR 23-2KG-I di Sangata


05 Mei 2010, Balikpapan -- Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) Jenderal TNI George Toisutta saat kunjungan kerja ke Wilayah Kodam VI/Tpr meninjau secara langsung pelaksanaan uji coba penembakan Rudal GROM 23 mm ZUR 23-2KG-I di pusat latihan tempur TNI di pantai sekerat, Bengalon, Sangata, Kutai Timur Selasa (4/05).

Dalam peninjauan penembakan Rudal tersebut Kasad didampingi Asops Kasad, Aslog Kasad, Danpusintelad, Danpussenarhanud, Dirpalad, Kadislitbangad, Kadispenad, Pangdam VI/Tpr, Asintel Kasdam VI/Tpr, Asops Kasdam VI/Tpr, Aspers Kasdam VI/Tpr, dan Aspers Kasdam VI/Tpr.


Penembakan Rudal GROM 23 MM ZUR 23-2KG-I tersebut diperagakan sekitar 26 orang warga kebangsaan Polandia tempat RUDAL jenis tersebut di produksi. Sebelum melihat secara langsung pelaksanaan uji coba penembakan Rudal Kasad terlebih dahulu mendapat paparan rencana pelaksanaan kegiatan dari ketua pelaksana serta teknisi dari warga Polandia. Dalam uji coba penembakan Rudal tersebut Rudal di tembakkan dari bibir pantai sekerat dan diarahkan kepada pesawat aeromodeling yang dikendalikan dengan remote control.

Sebelum kedatangan Kasad ke Sangatta, terlebih dahulu Kasad dan rombongan melaksanakan kunjungan kerja ke Makorem 091/Asn Samarinda. Di Kota Samarinda Kasad dan rombongan menyempatkan diri memberikan pengarahan kepada para prajurit Makorem 091/Asn, Prajurit Korum Yonif 611/Awl, prajurit Armed 18/Trk, serta prajurit Kodim Samarinda.

Penerangan Kodam VI/Tpr

Pangkosek Hanudnas II Patroli Perbatasan Ambalat


05 Mei 2010, Makassar -- Dalam pelaksanaan Operasi Hanud Perbatasan Ambalat, Pangkosek Hanudnas II Marsekal Pertama TNI John Dalas Sembiring turut terbang dengan Komandan Lanud Sultan Hasanuddin Kolonel Pnb Agus Supriatna dan para penerbang Sukhoi (SU-27/30) yang sedang patroli di wilayah Ambalat, Selasa (4/5).

Operasi Ambalat ini dilaksanakan Komando Pertahanan Udara Nasional (Kohanudnas) beserta perkuatannya untuk menyelenggarakan upaya pengamanan perbatasan Ambalat di wilayah udara perbatasan RI dan Malaysia guna terwujudnya keamanan, penguasaan udara dan tidak terjadinya pelanggaran wilayah dalam rangka menegakkan kedaulatan, keutuhan dan hukum udara di NKRI.

“Dengan terbang langsung bersama para penerbang Sukhoi lainnya, saya dapat melihat situasi dan kondisi di wilayah Ambalat selain melaksanakan pengamatan udara dengan mengoperasikan radar dari Satuan Radar (Satrad) 223 Balikpapan, Satrad 224 Kwandang dan Satrad 225 Tarakan,” ujar Pangkosek.

Tambahnya, “Pengendalian di Pusat Operasi Sektor Makosek Hanudnas II sementara saya serahkan ke Asops Kosek Hanudnas II, Kolonel Pnb Marsudiranto.”

Pen Kosek II

Kasau Tinjau Markas Denbravo Paskhas


04 Mei 2010, Bogor -- Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau), Marsekal TNI Imam Sufaat, S.IP, meninjau Markas Detasemen Bravo 90 Paskhas (Pasukan Khas) TNI AU, di Rumpin, Bogor. Selasa (4/5).

Dalam kunjungannya Kasau meninjau persenjataan dan fasilitas Den Bravo 90 Paskhas yang baru dua tahun menempati markas barunya, yang sebelumnya berkedudukan di Lanud Sulaeman, Bandung.

Dikatakan oleh Kasau, Den Bravo sudah semakin baik mulai dari perorangan hingga tingkat satuan, selain itu juga hindari konflik antar satuan TNI dan Polri dan menjaga dengan baik penggunaan senjata perorangan.

Paskhas juga diharapkan untuk menijau kembali pertumbuhan personelnya, sehingga kedepan dapat dicapai “zero growth”.

Sementara Komandan Den Bravo Letkol Psk. M. Djuanda dalam paparannya menyampaikan permasalahan-permasalahan tentang operasi, logistik dan personel serta upaya-upaya penanggulangannya.

Dalam kunjungannya Kasau didampingi Asops Kasau Marsda TNI Panji Utama Iskaq, Aslog Kasau Marsda TNI Imam Wahjudi, Pangkoopsau I Marsda TNI Edi Suyanto, Dankorpaskhas Marsma TNI Harry Budiono, Kadisfaskonau Marsma TNI Mulyono dan Komandan Lanud Atang Sendjaya Marsma TNI Sunaryo.

Dispenau

Iran Produksi Sistem Hanud Mesbah 1


05 Mei 2010 -- Iran meresmikan line produksi sistem pertahanan udara Mesbah 1 diumumkan Menteri Pertahanan Iran Brigadir Jenderal Ahmad Vahidi, Selasa (04/05).

Mesbah dirancang dan dibuat guna menangkal serangan udara, berbagai jenis pesawat terbang, rudal jelajah, helikopter dan ancaman udara lainnya pada ketinggian rendah.

Vahidi mengatakan Mesbah mempunyai daya hancur tinggi, mengurangi jumlah operator dibandingkan dengan artileri sejenis, bereaksi cepat terhadap ancaman, kecepatan tembak 4000 peluru per menit dan menaikan presisi mengenai sasaran. Mesbah mampu melacak dan menyergap pesawat nirawak.



FNA/@beritahankam

10 Ranpur Amphibi Perkuat Brigif-3 Marinir


04 Mei 2010 -- Dalam rangka meningkatkan daya tangkal dan kesiapsiagaan operasi Brigif – 3 Marinir, belum lama ini Komandan Korps Marinir Mayjen TNI ( Mar ) M. Alfan Baharudin memberikan perkuatan 10 kendaran tempur (ranpur) yang terdiri dari 5 unit Tankfib PT-76 dan 5 Unit Ranratfib BTR 50 dengan status BKO.

Ranpur ini dapat digunakan untuk membina kemampuan profesionalisme prajurit Brigif – 3 Mar yang pada hakikatnya adalah pasukan pendarat , mengingat medan di Piabung sangat ideal maka latihan – latihan dapat dilaksanakan dalam bentuk pendaratan ampfibi maupun operasi darat.

Dengan adanya perkuatan 10 Ranpur tersebut, Komandan Brigif – 3 Mar Kolonel Mar Eddy Setiawan segera menyiapkan dan meluaskan garase kavaleri yang ada, diharapkan dalam 2 pekan depan sudah dapat selesai sehingga ranpur yang ada dapat terpelihara dengan baik.

Selain itu, Dankormar juga telah memperkuat jajaran Brigif 3 Korps Marinir dengan menempatkan sejumlah personel Intai Amfibi (Taifib) Korps Marinir.

Yonif-3 Marinir Uji Coba Mortir 81mm

Baru saja selesai mengikuti latihan pemantapan terpadu (Lattapdu) yang digelar beberapa waktu lalu, para prajurit Yonif 9 Marinir pimpinan Letkol Mar Agung Trisnanto melakukan latihan menembak uji coba Mortir 81 mm yang berlangsung 28 - 29 April di lapangan tembak Batu Menyan, Lampung.

Penembakan hari pertama dimulai pukul 10.00 Wib sampai dengan pukul 16.00 Wib dengan jumlah Amunisi yang ditembakan 25 butir dengan isian dua, kemudian dilanjutkan hari kedua pada pukul 09.00 Wib sampai dengan pukul 11.30 Wib dengan jumlah munisi yang ditembakkan 25 butir.

Uji coba yang disaksikan oleh Komandan Brigif 3 Marinir Kolonel Mar Eddy Setiawan beserta perwira stafnya itu, baik dari segi prosedur teknik penembakan hingga hasil perkenaan sasaran secara umum cukup memuaskan dan membanggakan.

Marinir

Bendera Merah Putih Berkibar di Pulau Kisar

Teluk di Pulau Kisar. (Foto: 92pulau.com)

05 Mei 2010, Jakarta -- Bendera RI Merah Putih segera dikibarkan di Pulau Kisar, Maluku Tenggara Barat, salah satu pulau terluar Indonesia yang berbatasan langsung dengan negara Timor Leste. Pengibaran bendera merah putih ini sebagai bentuk pengukuhan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang menjadi bagian dari kegiatan Sail Banda 2010.

"TNI AL bersama-sama dengan pemerintah daerah serta Polda setempat dan organisasi masyarakat, pramuka, dan para pemuda akan melaksanakan upacara bendera pada 17 Agustus mendatang dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan RI," ujar Kepala Dinas Potensi Maritim TNI Angkatan Laut yang juga Wakil Ketua Pelaksana Bhakti Sosial Sail Banda 2010, Laksamana Pertama TNI Surya Wiranto kepada Suara Karya di Jakarta, Selasa (4/5).

Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Kordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakorsurtanal), Pulau Kisar merupakan salah satu dari 92 pulau terluar Indonesia di Maluku yang ditetapkan dalam Peraturan Presiden Nomor 78/2005, kini tidak lagi terisolir setelah bertahun-tahun terlupakan dan sulit terjangkau.

Meski demikian, wilayah maritim Pulau Kisar masih menyisakan sengketa antarnelayan Indonesia dengan nelayan Timor Leste.

Perbatasan maritim Kisar dan Timor Leste belum terdapat titik dasar dan titik referensi. Akibatnya, nelayan Timor Leste sering menyerobot dan menangkap ikan di perairan Kisar.

"Jajaran TNI AL tetap konsisten untuk menjaga keutuhan NKRI di wilayah-wilayah perbatasan yang di dalamnya termasuk Pulau Kisar," ujar Surya.
Penduduk Pulau Kisar relatif sedikit. Namun begitu, pulau ini menyimpan potensi pesona wisata, seperti situs sejarah peninggalan masa penjajahan Belanda.

Sebelum pelaksanaan pengibaran kembali Merah Putih, dikatakan Surya, TNI AL bersama-sama pemerintah pusat melalui lintas kordinasi kementerian dan lembaga tinggi negara, BUMN serta Pemda Maluku melaksanakan kegiatan bakti sosial atau Surya Baskara Jaya (SBJ) di wilayah Maluku dan Maluku Utara, Maluku Tenggara, termasuk Pulau Kisar, mulai 27 Juli - 6 Agustus 2010. Misalnya, pengobatan gratis, pembangunan infrastruktur jalan, pembangunan fasilitas umum dan fasilitas sosial, bela negara, pentas budaya dan seni.

Selain itu, ditambahkan Surya, Sail Banda akan diisi dengan seminar internasional, kejurnas layar natsepa yang diikuti 220 perserta dari 22 negara serta akan diisi atraksi pesawat tempur Sukhoi TNI AU.

"Selama dua bulan kegiatan Sail Banda, kita akan melaksanakan SBJ di daerah Maluku dan Maluku Utara," ujarnya.

Sebanyak 18 Kementerian akan terlibat dalam SBJ, diantaranya Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Agama, Kementerian Kesehatan, Kementerian Parawisata, Kementerian Pemuda dan Olahraga, Kementerian Koperasi, Kementerian Perindustrian, Kementrian Perdagangan, Kemnetrian Pertanian dan sejumlah Badan Usaha Milik Negara dan lembaga tinggi negara.

SUARA KARYA

Satgas Cassoex-1- Bertolak ke Kupang

Korvet kelas Parchim KRI Untung Surapati-872. (Foto: TNI AL)

04 Mei 2010, Surabaya -- Pasukan TNI Angkatan Laut (AL) dan Angkatan Laut Australia (RAN) yang tergabung dalam Satuan Tugas Cassoex-10 bertolak menuju Kupang, Nusa Tenggara Timur.

Pasukan dari unsur KRI Kerapu-812 dan KRI Untung Suropati-872 bertolak dari markas Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim), Ujung, Surabaya, Selasa.

Prajurit itu akan belatih selama tujuh hari di Kupang bersama dengan pasukan RAN. Menurut Komandan Satgas Cassoex-10 Letkol Laut (P) Rudhi Aviantara latihan tersebut akan dibuka Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) VII/ Kupang Laksamana Pertama TNI Amri Husaini pada 12 Mei 2010.

Dalam latihan itu, RAN mengerahkan dua kapal perangnya, yakni HMAS Bathrust P-85 dan HMAS Pirie P-87. Kedua pasukan angkatan laut itu akan melakukan latihan manuver di perairan Laut Timor.

"Selanjutnya latihan manuver dilakukan di perairan Australia dan merapat di Dermaga Darwin," kata Rudhi.

Latihan bersama pasukan TNI-AL dan RAN dengan menggunakan sandi Cassoex itu telah dilakukan beberapa kali.

"Kedua belah pihak merasa latihan ini saling menguntungkan, baik dari segi teknis maupun taktis matra laut," katanya.

Oleh sebab itu, dia berharap latihan bersama itu terus memberikan dampak positif di masa yang akan datang, terutama dalam membina dan meningkatkan hubungan diplomatik antarkedua negara bertetangga itu.

ANTARA Jatim

Batalyon 613 Raja Alam Gelar Simulasi Tempur Perkotaan


04 Mei 2010, Tarakan -- Sebanyak enam orang gerombolan pengacau keamanan separatis bersenjata yang menguasai ruangan di gedung baru Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan, berhasil dilumpuhkan oleh 20 Prajurit Batalyon 613 Raja Alam.

Untuk melumpuhkan gerombolan pengacau ini hanya membutuhkan waktu selama 30 menit. Enam orang gerombolan pengacau tewas di tempat. Kejadian ini adalah skenario dalam simulasi latihan tempur di medan perkotaan dan gedung bertingkat yang diadakan Batalyon 613 Raja Alam, Selasa (4/5).

Komandan Brigif 24/Bulungan Cakti Letkol Inf Joppye Ones W mengatakan, latihan ini merupakan latihan rutin yang diadakan tiga bulan sekali. "Ini latihan pertempuran di perkotaan dan bangunan bertingkat. Prajurit dilatih agar mereka siap menghadapi lawan apabila berada di kota dan bangunan bertingkat," ucapnya.

Tribun Kaltim

Tuesday, May 4, 2010

PTDI Siapkan Investasi Rp 248 Miliar di 2010

04 Mei 2010, Jakarta -- PT Dirgantara Indonesia (PTDI) memperkirakan investasi di tahun 2010 sebesar Rp 248 miliar. Ini terbagi menjadi dua, existing business sebesar Rp 87 miliar dan New Product Development, Rp 161 miliar.

Demikian disampaikan Direktur Utama PTDI Budisantoso dalam RDP dengan Komisi VI DPR-RI di Gedung MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (4/5/2010).

Ia menambahkan, investasi yang telah ada dalam pipeline tersebut terdiri dari penggantian dan revitalisasi fasilitas jangka pendek, pengembangan bisnis perawatan pesawat. Selain itu dana sebesar ini juga diperuntukan sebagai biaya pengembangan pesawat CN 235 NG (Next Generation) dan N219 dan Amphibi Sea Star.

Sementara, realisasi penjualan di luar negeri untuk tahun 2009 mencapai Rp 443 miliar. Sedangkan domestik mencapai Rp 68 miliar, hingga total penjualan mencapai Rp 511 miliar. Penjualan perseroan tercatat menurun dibanding periode tahun 2008, yaitu Rp 557 miliar. Ini terdiri dari luar negeri Rp 352 miliar dan domestik Rp 206 miliar.

"Kita kan dapat kontrak life time dari Air Bus berupa suku cadang dan sayap, kita pasang disana," kata Direktur Keuangan PTDI Herwana Hadimulya.

Untuk kontrak carry over 2009 tercatat mencapai Rp 1,658 triliun. Terjadi penambahan sekitar Rp 798 miliar di tahun yang sama. Posisi hutang PTDI tahun lalu sendiri tercatat Rp 2,590 triliun dengan ekuitas yang tercatat di neraca mencapai negatif Rp 295 miliar, hingga posisi aktiva perseroan mencapai Rp 2,295 triliun.

detikFinace

Presiden: Saatnya Anggaran TNI Naik Signifikan

Menteri Negara BUMN Mustafa Abubakar (kanan) dan Panglima TNI Jenderal TNI Djoko Santoso berbincang sebelum rapat terbatas bidang pertahanan yang dipimpin Presiden SBY di Aula Bhinneka Tunggal Ika, Kementerian Pertahanan, Jakarta, Selasa (4/5). Rapat terbatas tersebut membahas soal kebijakan pertahanan minimum yang dibutuhkan oleh negara (minimum essential force). (Foto: ANTARA/Widodo S. Jusuf/ed/nz/10)

04 Mei 2010, Jakarta -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memberikan isyarat bakal menaikkan anggaran bidang pertahanan secara signifikan, karena pertumbuhan ekonomi negara semakin cemerlang.

Dalam rapat terbatas bidang pertahanan yang berlangsung di Ruang Bhineka Tunggal Ika, Kementerian Pertahanan, Presiden menyatakan alokasi anggaran untuk pertahanan pada periode 2004-2009 jumlahnya relatif kecil.

Kecil dalam artian bila dibandingkan dengan anggaran pertahanan negara-negara ASEAN dan negara tetangga lain. Relatif kecil juga bila dibandingkan dengan gross domestic product (GDP) Indonesia.

“Tapi itu bisa dijelaskan karena memang prioritas anggaran pertahanan 5 tahun yang lalu periode pasca-krisis ditujukan untuk pemulihan perekonomian nasional,” terang SBY di Jakarta, Selasa (4/5/2010).

Dengan semakin dengan besarnya GDP dan bertambahnya APBN, Presiden yakin, pertumbuhan ekonomi akan terus meningkat. Bahkan bisa mencapai tujuh persen pertumbuhannya. “Sudah saatnya anggaran untuk pertahanan kita tingkatkan secara signifikan,” ujarnya.

Agar anggaran ini betul-betul efektif, sambung SBY, maka akan disusun multi-years budgeting. Dengan strategi kebijakan pertahanan yang tepat diharapkan pada tahun 2014 postur pertahanan Indonesia sudah mendekati minimum essential forces.

Hasir dalam rapat ini Menko Polhukam Widodo AS, Kepala BIN Sutanto, Seskab Sudi Silalahi, Mendagri Gamawan Fauzi, Kepala Unit Kerja Presiden bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) Kuntoro Mangkusubroto, Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri, Dirjen Anggaran Kemenkeu, Panglima TNI Jenderal Djoko Suyanto, Meneg BUMN Mustafa Abubakar, Meneg PAN E.E. Mangindaan, Menko Perekonomian Hatta Radjasa, serta Menko Kesra Agung Laksono.

Presiden menambahkan, bulan lalu di Kantor Kepresidenan telah digelar sidang kabinet terbatas khusus untuk mendengarkan laporan dan presentasi Menteri Pertahanan menyangkut konsep kebijakan pertahanan negara.

Produk itu nantinya akan ditandatangani oleh presiden dan berperan sebagai dokumen strategis dalam pengelolaan pertahanan negara. Dokumen ini juga akan menjadi rujukan kebijakan pembangunan kekuatan dan modernisasi postur pertahanan Indonesia.

“Oleh karena itu dokumen ini sangat penting, sebelum saya tandatangani, kita ingin memastikan semuanya telah dipikirkan, disusun, dan dirumuskan dengan tepat,” terangnya.

okezone

Anggaran Pertahanan Dipastikan Bertambah

Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro (tengah), Menko Polhukam Djoko Suyanto (kiri) dan Panglima TNI Jenderal TNI Djoko Santoso memberikan keterangan pers di Kementerian Pertahanan, Jakarta, Selasa (4/5). Kementerian Pertahanan telah mengeluarkan kebijakan pertahanan untuk tahun 2010 meliputi "Minimum Essential Force" (Postur Pertahanan Negara Minimum) yang dibutuhkan negara yang disusun secara "bottom up" dengan mengakomodasikan kepentingan setiap matra dalam mengantisipasi ancaman pada "flash point". (Foto: ANTARA/Widodo S. Jusuf/ed/mes/10)

04 Mei 2010, Jakarta -- Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro memastikan bahwa anggaran pertahanan mengalami kenaikan. Kenaikan tersebut diperoleh setelah mendapat persetujuan dari Presiden Bambang Yudhoyono berdasar kondisi perekonomian nasional yang cenderung membaik.

"Ekonomi kita baik, sehingga PDB (Pendapatan Domestik Bruto) akan naik, sehingga rasio untuk pertahanan akan naik, rasionya menjadi sekitar 1,2 sampai 1,5 persen terhadap PDB per tahun," kata Purnomo usai melakukan Rapat Terbatas dengan Presiden dan sejumlah perwira tinggi TNI, di Kementerian Pertahanan, Selasa (4/5).

Saat ini, dukungan anggaran untuk pertahanan sebesar 0,9 persen PDB. Artinya, jika 2011 asumsi PDB Indonesia sebesar Rp 5.000 triliun, maka dengan rasio 1,2 hingga 1,5 persen, dukungan anggaran untuk pertahanan sekitar Rp 60-75 triliun.

Selain itu, lanjut Purnomo, kebijakan anggaran di kementeriannya akan difokuskan pada pengembangan dan pemeliharaan alat utama sistem persenjataan (alutista). ”Ke depan komposisi untuk belanja rutin kepegawaian dan lain-lain diupayakan zero growth atau tetap porsinya," kata dia.

Republika

Iraq Akan Beli 24 Hawk dan Menginginkan 96 F-16

BAE Hawk milik AU India. (Foto: flightglobal)

04 Mei 2010 -- Pemerintah Iraq melakukan negosiasi pembelian 24 jet latih Hawk dari perusahaan Inggris BAE System senilai 1,6 milyar dolar, menurut seorang pejabat Iraq kutip The Financial Times.

Jika kesepakatan pembelian terjadi akan menjadi penjualan senjata Inggris terbesar ke Iraq sejak 1980-an.

Saat Presiden Saddam Hussein berkuasa, Baghdad bermaksud membeli 50 Hawk dari Bristish Aerospace. Pemerintah Inggris yang sedang berseteru dengan pemerintahan Saddam Hussein melarang penjualan pesawat latih Hawk tersebut karena dapat diubah menjadi pesawat tempur.

Hawk akan digunakan AU Iraq melatih para pilotnya mengoperasikan jet tempur F-16. Iraq merencanakan membelanjakan 5 milyar dolar guna membeli 96 jet tempur Lockheed Martin F-16.

Amerika Serikat belum menyetujui pengajuan pembelian ini. Bila pemerintah AS menyetujui, jumlahnya tidak sebanyak permintaan Iraq. Agar AS masih dapat mengontrol wilayah udara Iraq.

Amerika Serikat telah menyerahkan tiga Lockheed Martin C-130 Hercules dan segera ditambahkan enam pesawat lagi.

Iraq juga sedang mempelajari pesawat militer buatan Italia dan Korea Selatan.

Saat ini Iraq memiliki 18 helikopter angkut Mil Mi-17 yang dapat dipersenjatai roket.

Baghdad berencana memiliki Mi-17 50 unit. Serta 38 helikopter utility termasuk 16 jenis UH-1H Huey dan 10 Bell 206-B3 Jet Rangers.

AU Iraq salah satu angkatan udara pertama di kawasan Timur Tengah, didirikan tahun 1931 dibawah pengawasan Inggris.

UPI/@beritahankam