Wednesday, December 16, 2009

PPA Pinjami USD25,6 Juta ke PAL Indonesia

Pemberian kredit ini merupakan upaya penyehatan dan penyelamatan oleh pemerintah melalui PPA terhadap PT PAL Indonesia (Persero). (Foto: detikFoto/Angga Aliya ZRF)

16 Desember 2009, Jakarta -- PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) akan memberikan pinjaman kepada PT PAL Indonesia (Persero) sebesar USD25,6 juta untuk pembiayaan penyelesaian pembangunan 10 kapal dan Rp193,37 miliar untuk pembiayaan restrukturisasi korporasi.

Hal tersebut ditandai dengan penandatanganan perjanjian kredit antara Direktur Utama PT PAL Indonesia Harsusanto dengan Direktur Utama PT PPA (persero) Boyke Mukijat yang disaksikan Menteri Negara BUMN Mustafa Abubakar, di Kantor Kementerian Negara BUMN, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Rabu (16/12/2009).

"Penandatanganan ini sebagai langkah untuk memperkuat keuangan dalam rangka memperkuat PT PAL untuk membuat alutsista sebagaimana MoU Dephan, BUMN, Depperin, dan angkatan-angkatan bersenjata yang sudah dilakukan," ujar Menteri Negara BUMN Mustafa Abubakar dalam sambutannya.

Adapun jangka waktu pembiayaan pembangunan 10 kapal disesuaikan dengan penyerahan masing-masing kapal kepada pembeli dengan periode terpanjang adalah sampai dengan September 2011 di antaranya empat kapal ekspor Tangguh, dua kapal star fifhty pesanan Jerman, satu Landing Platform Dock (LPD).

KRI Banjarmasin LPD pertama buatan PT. PAL Indonesia. (Foto: bintangrock)

Fasilitas pinjaman ini sebagian merupakan pembiayaan bilateral antara PPA dengan PAL dan sebagian lainnya merupakan pembiayaan bersama (joint financing) dengan bank BUMN lainnya. Dalam pencairan pinjaman ini, PPA dibantu oleh Quantity Surveyor independent, guna melakukan verifikasi atas biaya dan kemajuan kerja proyek pembangunan kapal.

Sementara pembiayaan korporasi, jangka waktu pinjaman sampai dengan 2018. Pembiayaan restrukturisasi korporasi dialokasikan, antara lain untuk tambahan modal kerja divisi pemeliharaan/perbaikan kapal dan rekayasa umum (fash cash business), talangan selama masa transisi fash cash business (tiga bulan).

Selain itu, untuk biaya pengeluaran barang dari pelabuhan (custom clearence) dan permbayaran sebagian hutang closed projects dan hal-hal lain terkait operasional agar PT PAL dapat lebih fokus dan effisien dalam menjalankan operasionalnya sesuai potensi yang dimiliki.

Dalam penarikan dana pinjaman untuk restrukturisasi korporasi ini, PPA akan dibantu dan bekerja sama dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk melakukan verifikasi atas permohonan penarikan dan penggunaan dana pinjaman.

"Dengan pembiayaan ini diharapkan PAL lebih focus dan efisien urnuk industri strategis di bidang pertahanan sehingga alutisista yang ditunggu-tunggu bisa terlaksana on schedule, on budget, dan on quality," pungkasnya.

okezone

No comments:

Post a Comment