Wednesday, November 24, 2010

TNI AU Selalu Upayakan Operasi dengan Baik

(Foto: Lanud Sulaiman)

24 November 2010, Soreang -- Perlu disadari produk-produk teknologi modern yang digunakan TNI AU semakin kompleks. Karena itu, dengan berorientasi pada misi dan persenjataan modern yang dimiliki TNI AU maka kemampuan dan keterampilan personel yang menangani alutsista, perlu dididik dan dilatih secara berkesinambungan.

Demikian salah satu pernyataan Komandan Lanud Sulaiman Kolonel Pnb Gutomo, S.I.P pada amanatnya yang dibacakan Kadisops Lanud Sulaiman Letkol Lek I Wayan Mahendradata yang bertindak selaku inspektur upacara pada penutupan pendidikan Sekolah Pemeliharaan Sistem Alat Navigasi Udara (Seharsis Alnavud) Angkatan ke-21 di lapangan upacara staf II Lanud Sulaiman, Rabu (24/11).

Lebih lanjut disampaikan pula bahwa satu hal yang paling mendasar bagi penampilan atau performance TNI AU adalah operasi. “Operasi merupakan salah satu tolok ukur keberhasilan dari TNI Angkatan Udara, dan menjadi kewajiban setiap personel TNI AU dimana pun, kapan pun, dan apa pun bidang tugasnya, untuk selalu berupaya agar operasi dapat terselenggara dengan baik dan aman,” kata Kadisops pada saat membacakan amanat Danlanud.

Namun dari itu semua, faktor pendidikan menjadi kunci utama. Output yang baik akan menjadi pengadaan sumber daya yang berkualitas. Untuk menyikapi hal tersebut, maka faktor disiplin secara dominan harus mampu mewarnai sikap dan perilaku para lulusan sebagai seorang teknisi yang mengemban tanggung jawab operasional dari alutsista yang ditangani. Sehingga akan menjamin suksesnya tugas-tugas yang dibebankan kepada para lulusan sebagai personel yang lahir dari lembaga pendidikan TNI Angkatan Udara.

Ditegaskan pula bahwa para lulusan harus melihat pendidikan ini sebagai jenjang peluang karir yang luas, berpedoman pada pepatah yang mengatakan “knowledge is a treasure but practise is the key to it” memang benar, bahwa ilmu pengetahuan adalah harta yang berharga tetapi mempermahir adalah kuncinya.

Di samping itu, yang perlu dipahami adalah faktor mental harus tetap menempati urutan teratas dan tetap menjadi tuntutan seorang prajurit, seiring dengan pengembangan kemampuan intelektual yang harus tetap dipicu dan dibudayakan. Mengingat kehidupan prajurit di masa mendatang akan dihadapkan dengan berbagai hal yang berciri kemajuan jaman.

Pendidikan Seharsis Alnavud Angkatan ke-21 yang diikuti 14 siswa bintara memutuskan serda Ferri Aditya Permana sebagai siswa lulusan terbaik. Setelah tujuh bulan menempuh pendidikan di Skadron pendidikan 203 Lanud Sulaiman, mereka selanjutnya akan melaksanakan Latihan Kerja atau On The Job Training (OTJ) di Depohar 20 Madiun selama tujuh bulan pula.

Pikiran Rakyat

No comments:

Post a Comment