Wednesday, July 22, 2009

Kabel Bom dari Moro

Jajaran kepolisian melakukan pemindaian 3 dimensi di lokasi ledakan di Hotel Ritz Charlton, Mega Kuningan, Jakarta, Rabu (22/7). Pemindaian 3 dimensi ini untuk mendapatkan ukuran pasti dampak kerusakan bom tersebut. (Foto: detikFoto/Aprizal Rahmatullah)

22 Juli 2009 -- Dari hasil penyelidikan, bom yang meledak di hotel JW Marriott dan Rizt Carlton sama dengan bom yang meledak di Paddy's Cafe, Bali, 2002 lalu.

"Kemarin tim penyidik kembali ke ground zero Ritz-Carlton. Kita menemukan sisa jelaga chlorin. Itu identik dengan pengeboman Paddy's Café, Bali, 2002. Tapi, efeknya tidak sedahsyat Paddy's karena bahan dasarnya black powder, bukan RDX," katanya.

"Kesimpulan sementara, pengebom masuk di tengah restoran," kata sumber itu. Bom yang digunakan jenis high velocity low speed. Itu berarti bom tersebut menimbulkan efek horizontal dan tidak menyebar. "Kita juga menemukan sisa kabel yang identik dengan kabel Paddy's. Kabel jenis ini lazim digunakan di Moro, Filipina," kata sumber Rakyat Aceh Group.

Sumber Rakyat Aceh yang lain menceritakan, dalam rapat di Bareskrim Minggu (19/7) ada keputusan sangat penting. Yakni, melibatkan lagi secara informal Satgas Bom Bali yang sudah dilebur dalam satuan Densus 88. "Pak GM mengendalikan," kata sumber itu.

GM adalah sebutan untuk Komjen Gorries Mere yang sekarang menjabat Kalakhar BNN. GM dulu yang membentuk tim Cobra yang mulai menyelidiki kasus pengeboman sejak bom malam Natal 1999. Tim itu lantas menjadi satgas bom yang bekerja di bawah tanah dan minim publikasi.

Menurut sumber itu, sejak peristiwa 17 Juli terjadi, GM langsung diperintahkan Kapolri ikut membantu penyidikan. "Beliau ikut masuk pertama ke ground zero (lokasi peledakan)," katanya. Tim Cobra bentukan GM mempunyai jaringan yang sangat kuat. Banyak "mantan" terpidana teroris yang mempunyai hubungan baik dengan anggota-anggota tim Cobra. "Tapi, tak akan diumumkan secara resmi. Densus 88 tetap dimunculkan sebagai tim utama," katanya. Mereka sudah membentuk unit-unit dengan anggota lima orang per unit.

Rakyat Aceh

No comments:

Post a Comment