Tuesday, July 27, 2010

USNS Mercy Periksa Pasien di Ambon

Kapal Rumah Sakit Angkatan Laut Amerika Serikat USNS Mercy tiba di teluk Ambon, Maluku, Senin (26/7). Kapal rumah sakit sepanjang 273 meter tersebut tiba di Ambon dalam rangka operasi bhakti sosial Surya Bhaskara Jaya yang merupakan salah satu rangkaian acara Sail Banda 2010. (Foto: ANTARA/Prasetyo Utomo/Koz/ama/10)

27 Juli 2010, Ambon -- Tim medis kapal rumah sakit Amerika Serikat, USNS Mercy T-AH 19, melakukan pemeriksaan pasien yang telah terdaftar di Kota Ambon untuk menjalani pengobatan gratis dalam bhakti sosial Surya Bhaskara Jaya di Maluku.

Ketua Tim Dokter USNS Mercy, Brian K. Augeke kepada ANTARA, Senin mengatakan, pemeriksaan hanya dilakukan hari ini (Senin).

“Pasien yang datang banyak sekali. Jumlah mereka ratusan. Tetapi kami akan berupaya agar semua dapat tertangani meskipun harus bekerja sampai malam,” kata Brian K. Auge di Gedung PKK Provinsi Maluku di Ambon, tempat pemeriksaan berlangsung.

Dia mengatakan, penyakit yang telah terdeteksi untuk menjalani operasi di atas kapal USNS Mercy antara lain ginjal, kanker prostat, hernia dan masalah kesehatan laki-laki pada umumnya.

Sementara yang akan ditangani di darat dalam posko-posko medis adalah pelayanan kesehatan secara umum.

Dikatakan, saat pemeriksaan tersebut, banyak sekali penyakit kategori buruk yang teridentifikasi dan kebanyakan adalah masalah kesehatan reporduksi perempuan.

Menurut dia, tim medis USNS Mercy mampu melakukan tindakan pembedahan di atas kapal maksimal 150 – 200 pasien per hari.

Tim medis yang melakukan pemeriksaan di gedung PKK Provinsi Maluku itu berasal dari Angkatan Laut Amerika Serikat dan Singapura.

Ia mengungkapkan, tim medis yang bekerja sekitar 105 orang, 40 di darat (posko kesehatan) dan 65 di kapal.

Sementara di lokasi berbeda yakni di Piru, Ibu kota Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) dan Desa Pelauw, Pulau Haruku, Maluku Tengah (Malteng) juga berlangsung pemeriksaan pasien yang dilakukan tim medis dari Australia yang juga bergabung dalam “pacific partnership” itu bersama tim medis Singapura.

Kapal rumah sakit terbesar Amerika Serikat itu akan berada di Maluku hingga usainya program SBJ dalam Sail Banda, yakni 4 Agustus 2010.

ANTARA Maluku

Indobatt dan Spanbatt Latihan Menembak Bersama

Dalam latihan bersama ini, prajurit Spanbatt menggunakan senjata laras panjang jenis HK G36E. Sedangkan prajurit Indobatt menggunakan senjata laras panjang jenis SS-1. (Foto: Puspen TNI)

27 Juli 2010, Lebanon -- Indonesia Battalion bersama-sama dengan Spain Battalion (The Spanish Contingent Libre Hidalgo XI dan The Salvadorian Contingent) beberapa waktu lalu melaksanakan latihan menembak bersama, di lapangan tembak Multinational Brigade Sector East UNIFIL UN Position 7-2, di desa Ebel El-Saqi Marjayoun, Lebanon.

Beberapa anggota mewakili Satuan Tugas Batalyon Mekanis Kontingen Garuda XXIII-D/ Unifil (United Nations Interim Force In Lebanon) memenuhi undangan yang dilayangkan oleh Spain Battalion untuk kegiatan di bidang menembak ini. Selain bertujuan untuk meningkatkan hubungan persahabatan dan meningkatkan rasa kebersamaan sebagai sesama Peacekeeper di UNIFIL, khususnya di Sektor Timur UNIFIL di negeri Lebanon Selatan ini, namun juga bertujuan saling berbagi wawasan dan pengetahuan tentang alat utama senjata yang menjadi andalan prajurit perorangan baik dari pihak Indobatt maupun Spanbatt. Demikian dikatakan oleh Wakil Komandan Satuan Tugas Batalyon Mekanis Kontingen Garuda 23-D/ Unifil (Indonesian Battalion/ Indobatt) Letkol (Mar) Guslin Kamase mewakili Komandan Satgas Letkol Inf Andi Perdana Kahar saat melepas keberangkatan rombongan Indobatt ke lapangan tembak Multinational Brigade Sector East UNIFIL UN Position 7-2 di desa Ebel El-Saqi Marjayoun.

Selain untuk meningkatkan hubungan, latihan bersama ini juga untuk saling berbagi wawasan dan pengetahuan tentang alat utama senjata yang menjadi andalan prajurit perorangan, baik dari pihak Indobatt maupun Spanbatt. (Foto: Puspen TNI)

Sedangkan menurut penjelasan Perwira Perencanaan Indobatt Mayor (Mar) I Gede Edy Supryadi selaku koordinator latihan yang memiliki daftar panjang kejuaraan menembak ini; secara teknis di lapangan, dalam latihan ini prajurit Spanbatt menggunakan senjata laras panjang jenis HK G36E buatan Jerman. Dengan jumlah kekuatan personil Spanbatt yang terlibat ada dua puluh empat personel yang dipimpin oleh Lettu (SPA) Sanchez. Sedangkan personel Indobatt yang terlibat adalah tiga puluh sembilan orang yang dipimpin oleh Lettu Inf Tri Wiratno yang pada beberapa waktu lalu memenangkan kejuaraan menembak kategori senapan laras panjang se-tingkat UNIFIL. Sedangkan senjata yang digunakan prajurit TNI yang ditugaskan dan tergabung dalam Indonesia Batalyon ini adalah senjata laras panjang jenis SS-1, yang merupakan buatan anak bangsa yakni produksi Perseroan Terbatas Pindad.

Mayor I Gede Edy menunjukkan senapan laras panjang SS-1 kepada personel Spain Battalion. (Foto: Puspen TNI)

Kegiatan yang sangat jarang terjadi ini, diawali dengan acara perkenalan yakni dengan saling menjelaskan jenis dan spesifik senjata yang dimiliki oleh masing-masing kontingen, baik dari Spanbatt maupun dari Indobatt. Selanjutnya, diikuti dengan sesi percobaan yakni saling bertukar senjata dilanjutkan dengan menembak sasaran atau target yang telah disediakan sebelumnya. Unik sebab hal ini tidak pernah terjadi sebelumnya, setelahnya delapan bulan Satgas Indobatt 23-D bertugas di Lebanon Selatan. Sesi saling menukar senjata ini sangat berkesan sekali sebab prajurit Indobatt dapat kesempatan untuk menambah pengalamannya dengan menggunakan HK G36E. Senjata HK G36E ini digunakan pula oleh prajurit Spanbatt dalam melaksanakan kegiatan operasi perdamaian sehari-harinya di Lebanon walaupun penggunaan senjata di daerah operasi seperti Lebanon Selatan hampir sama sekali tidak pernah diledakkan.

Para peserta latihan konsentrasi membidik sasaran. (Foto: Puspen TNI)

Sedangkan bagi prajurit Spanbatt, kegiatan ini sangat menarik perhatiannya sebab belum pernah sebelumnya prajurit dari tanah legenda Zorro ini, menggunakan senapan laras panjang SS-1. Lebih menambah rasa keingintahuan mereka sebab hanya dengan berbekal senjata buatan Dalam Negeri SS-1, prajurit Indobatt dapat merebut kejuaraan menembak baik tingkat Sektor Timur maupun tingkat UNIFIL. Ternyata, kendali utama teknologi persenjataan ada di tangan prajurit yang terlatih, tangkas, smart dan rendah-hati.

Kegiatan berakhir dengan kekaguman masing-masing terhadap persenjataan yang dimiliki oleh kedua kontingen. Kepuasan telah mencoba sesuatu hal yang baru menambah pengalaman latihan dari masing-masing negara. Kedua kontingen Baret-Biru ini sangat puas dengan hasil latihan yang telah dicapai, telah menjajaki kemampuan senjata masing-masing, khususnya bagi para prajurit TNI yang telah dapat merasakan dan menggunakan senjata HK G36E. Hal ini adalah pengalaman yang sangat berharga dan yang tak mungkin akan terulang lagi bagi prajurit ke-dua negara yang berbeda benua namun sama-sama mengemban tugas yang sama di negeri Lebanon Selatan yakni misi perdamaian dunia.

Puspen TNI

Hawker Beechcraft T-6A Providing Primary Jet Training to Iraqi Air Force

The T-6A Texan II is a single-engine, two-seat primary trainer designed to train Joint Primary Pilot Training, or JPPT, students in basic flying skills common to U.S. Air Force and Navy pilots. The trainer is phasing out the aging T-37 fleet throughout Air Education and Training Command. (Foto: U.S. Air Force/Master Sgt. David Richards)

20 July 2010, FARNBOROUGH, U.K. -– Hawker Beechcraft Corporation (HBC) today announced it has delivered the first eight Beechcraft T-6A military trainers ordered by the Iraqi Air Force and is on schedule to deliver seven more of the high performance turboprop aircraft by the end of the year. HBC received the initial order in August 2009 and the follow-on order for seven additional aircraft in September 2009.

“The T-6A is playing a significant role in the growth and modernization of the Iraqi Air Force,” said Jim Maslowski, HBC president, U.S. and International Government Business. “As the roles of the Iraqi military forces expand, it is essential that their training and capabilities keep pace with the technology and sophistication of the systems they utilize. The T-6A will prepare Iraqi pilots to transition into 21st century aircraft that are considerably more complex than the equipment they previously employed.”

Initial deliveries occurred in December 2009. The Iraqis began utilizing the airplanes in their primary flight training program with student pilots and have steadily increased their average monthly utilization rate. With the delivery of more aircraft, the number of pilots in the program will be increased. All 15 airplanes are expected to be in service by the end of this year.

In addition to the 15 aircraft, the contract also includes ground based training systems, spares, contract logistics support, maintenance, post production support and technical publications.

The Beechcraft T-6 offers military organizations worldwide the most proven and most cost-effective training system available today. The T-6 is a primary trainer aircraft that accommodates instruction in instrument flight procedures and basic aerial maneuvers. The aircraft delivers an outstanding training capability that is appropriate for the most basic introductory flight training through more challenging and complex advanced training missions. To date, it has been used to train pilots in approximately 20 different countries.

Deliveries of the T-6 began in 2000 after the aircraft was initially selected to fill the Joint Primary Aircraft Training System role for the U.S. Air Force and the U.S. Navy. Since then, additional military programs worldwide, including NATO Flying Training in Canada, the Hellenic Air Force of Greece, the Israeli Air Force, the Iraqi Air Force and the Royal Moroccan Air Force, have chosen the T-6 and its derivatives as their primary trainers.

Hawker Beechcraft Corporation is a world-leading manufacturer of business, special mission and trainer aircraft – designing, marketing and supporting aviation products and services for businesses, governments and individuals worldwide. The company’s headquarters and major facilities are located in Wichita, Kan., with operations in Salina, Kan.; Little Rock, Ark.; Chester, England, U.K.; and Chihuahua, Mexico. The company leads the industry with a global network of more than 100 factory-owned and authorized service centers. For more information, visit www.hawkerbeechcraft.com.

Hawker Beechcraft Corporation

Elang Gesit, Upaya Pemantapan Profesionalisme

26 Juli 2010, -- Latihan Elang Gesit merupakan perwujudan dari upaya pemantapan profesionalisme baik perorangan maupun satuan jajaran Lanud Iswahjudi, yang secara resmi dibuka oleh Komandan Lanud Iswahjudi, Marsma TNI Ismono Wijayanto, di Main Appron Lanud Iswahjudi, Senin (26/7).

Dengan Latihan Elang Gesit ini diharapkan Lanud Iswahjudi dapat mengukur hasil proses pembinaan yang telah dilaksanakan baik perorangan maupun tingkat satuan selama satu tahun terakhir, sehingga Lanud Iswahjudi memiliki kesiapan dalam pelaksanaan tugas dimasa mendatang yang semakin berkembang dan memiliki tingkat kompleksitas yang tinggi.

Dalam Latihan tersebut, Komandan Lanud Iswahjudi berpesan bahwa latihan ini menggunakan alutsista yang berteknologi tinggi dan mahal, oleh karenanya jangan berikan peluang terjadinya “Accident” dan jangan mencoba bertaruh dengan “Accident”, karena taruhannya nyawa atau peralatan mahal, yang tidak dapat digantikan dengan cepat, baik yang berkaitan dengan pengadaan material alutsista maupun penyediaan sumber daya manusianya, karena memerlukan proses penyediaan barang dan pendidikan yang lama.

“Karena itu para penerbang harus tahu batas kemampuan diri sendiri dan selalu mengedepankan sikap “Safety” yang tinggi, karena tidak ada tempat untuk berbuat kesalahan di udara. Saya minta hal ini benar-benar diperhatikan dan dipahami oleh para penerbang dan seluruh peserta latihan”, lanjut Danlanud .

Dalam latihan yang berlangsung selama tiga hari tersebut (26-28/7) selain melibatkan unsur tempur jajaran Wing 3, Batalyon Paskhas 463 juga Pasukan Cadangan Kamhanlan dibawah kendali Kadisops Lanud Iswahjudi, Letkol Pnb M. Khairul Lubis.

Pentak Lanud Iswahjudi

Kapal Patroli TNI AL Terbalik, Satu Anggota Hilang


26 Juli 2010, Jakarta -- Kapal cepat patroli TNI Angkutan Laut (AL) bernomor lambung UGK11-03-20 milik Pos Keamanan Laut (Kamla) Muara Baru, Minggu (25/7) dinihari tenggelam di pintu keluar masuk Pelabuhan Muara Baru, dan seorang anggota bernama Kopral Satu (Koptu) Bunamin dinyatakan hilang.

Menurut Direktur Polisi Air Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Edion, mengatakan saat ini pihaknya sedang melakukan pencarian dibantu tim SAR dengan hilangnya Koptu Bunamin yang hilang.

"Salah satu petugas patroli Koptu Bunamin, sejak kapal menghilang tidak ditemukan. Bahkan kapal yang tenggelam posisinya buritan dibawah. Kapal tertancap di dasar laut," ujarnya.

Diterangkan Edion, pihaknya saat ini sedang melakukan pencarian dengan bantuan tim SAR dan pasukan Katak TNI AL. Diungkapkan Edion, saat kejadian, Koptu Bunamin sedang melakukan patroli bersama dengan Kopral Kepala (Kopka) Harsono sedang memeriksa kapal ikan, yang akan masuk ke dalam pelabuhan Kamal Muara.

Diceritakan Edion, saat kejadian, Kopka Harsono naik ke atas kapal ikan melakukan pemeriksaan dokumen kapal. "Rupanya saat kapal yang diperiksa rekan Koptu Bunamin, ternyata kapal patroli Nomor Lambung UGK11-03-20 terbalik," terang Edion. Kopka Harsono, tidak mengetahui kapal spead boad patroli TNI AL milik Keamanan Laut (Kamla) Pos Muara Baru, terbalik.

Hilangnya anggota TNI AL tersebut, saat ini masih dalam pencarian. "Team pasukan Katak dari satuan Angkatan Laut melakukan pencarian dilokasi tengelamnya kapal," terangnya.

Penyebab tenggelamnya kapal patroli AL itu belum dapat dipastikan Direktur Polair Polda Metro Jaya. Keterangan di lokasi kejadian, kapal tenggelam akibat terkena jaring nelayan. Namun saat ini, hilangnya anggota TNI AL terus dilakukan pencarian dengan melakukan penyelaman oleh gabungan tim pencari dan penyelamat (SAR) dan Pasukan Katak TNI AL.

ANTARA News

Angkatan Laut Singapura Siap Dukung Sail Banda 2010

Pasukan menyambut kapal angkatan laut Singapura RSS Endeavour-210, di Dermaga Yos Sudarso Ambon, Senin (26/7). RSS Endeavour akan membantu operasi Bhakti Surya Bhaskara Jaya dalam rangka mendukung Sail Banda 2010 bersama kapal rumah sakit Amerika Serikat USNS Mercy. (Foto: ANTARA/ Jimmy Ayal/Koz/hm/10)

27 Juli 2010, Ambon (ANTARA News) - Personil Angkatan Laut Singapura menyatakan kesiapannya mendukung pelaksanaan operasi Bhakti Surya Bhaskara Jaya (SBJ) yang digelar sebagai salah satu kegiatan utama mendukung event pelayaran internasional Sail Banda 2010.

"Kami siap mendukung kegiatan SBJ dengan mengerahkan tenaga medis maupun ahli konstruksi untuk merehabilitasi sekolah-sekolah dan rumah ibadah," kata Komandan kapal angkatan laut Singapura RSS Endeavour-210, Kenny Chen melakukan pertemuan dengan Wadan Pangkalan Utama TNI-AL (Lantamal) IX Ambon, Kolonel Laut (P) Eddy Sugiatmo bersama sejumlah Asisten dan perwira Lantamal, di Ambon, Senin.

Pertemuan singkat itu dilakukan diatas kapal Angkatan Laut Singapura RSS Endeavour, saat kapal tersebut sandar di Dermaga Pelabuhan Yos Sudarso Ambon.

Kenny Chen mengaku senang dan gembira bisa berkunjung ke Ambon dan beberapa wilayah lainnya untuk melaksanakan misi kemanusiaan di bidang kesehatan bersama-sama dengan tim medis dari Kapal Rumah Sakit terbesar Amerika Serikat, USNS Mercy T-AH 19 yang telah "lego jangkar" di Teluk Ambon sejak Senin pagi.

Selain RSS Endeavour dan USNS Mercy, Australia juga mengirimkan dua unit kapal jenis Landing Craft Heavy (LCH) milik Angkatan Laut Australia yakni HMAS Labuan dan HMAS Tarakan untuk membantu misi kemanusiaan terbesar itu.

olonel Laut (P) Eddy Sugiatmo, Wadan Lantamal IX Ambon, (kanan) berbincang dengan Kenny Chen, Komandan kapal angkatan laut Singapura RSS Endeavour-210 (kiri) dan Asisten Atase Pertahanan Kedubes Singapura Untuk Indonesia (tengah), Tan Bian, diatas kapal RSS Endeavour, di Ambon, Maluku, Senin (26/7). Foto: ANTARA/ Jimmy Ayal/Koz/hm/10)

Wadan Lantamal IX Ambon, Kolonel Laut (P) Eddy Sugiatmo menyampaikan terima kasih yang dalam atas kehadiran tim medis bersama kapal Angkatan Laut negara tetangga itu, guna mendukung operasi SBJ yang akan berlangsung hingga 4 Agustus.

"Operasi SBJ merupakan salah satu program pemerintah dan TNI untuk meningkatkan kesejahteraan, terutama kesehatan masyarakat di Maluku yang bermukim di pulau-pulau kecil," katanya.

Eddy Sugiatmo yang juga menjabat sebagai Komandan Satuan Tugas (Satgas) SBJ itu, berharap selama di Ambon, personil RSS Endeavour juga dapat menikmati keindahan alam di Maluku, terutama wisatawa bahari yang terkenal masih alamiah dan menjanjikan, di samping melakukan operasi dan kemanusiaan.

"Maluku dan Ambon sangat kaya potensi wisata baharinya, terutama objek penyelaman yang indah dan belum tentu ditemukan di daerah lainnya," ujarnya.

Dia pun optimis kehadiran empat kapal milik Australia, Singapura dan Amerika Serikat untuk mengemban misi kemanusiaan akan berampak mengangkat citra Maluku yang pernah terpuruk akibat konflik sosial pada tahun 1999, di mata dunia internasional.

"Kehadiran empat kapal dari negara tetangga ini akan berdampak wisatawan mancanegara semakin percaya terhadap kondisi di Maluku yang semakin aman dan menjamin untuk kunjungan wisatawan dalam jumlah besar," katanya.

Maluku, tambahnya, akan menjadi salah satu daerah di Indonesia yang diincar negara-negara di dunia untuk melakukan investasi skala besar di berbagai bidang di masa mendatang.

ANTARA News

X2 Technology™ Demonstrator Achieves 225 Knots, Sets New Top Speed for Helicopter - Target Milestone of 250 Knots Looms in Q3 2010


26 July 2010, WEST PALM BEACH, Florida -- Sikorsky Aircraft Corp.’s X2 Technology™ demonstrator today unofficially broke the speed record for rotorcraft, achieving a maximum speed of 225 knots in a one-hour test flight at the Development Flight Center. Sikorsky is a subsidiary of United Technologies Corp. (NYSE:UTX).

X2 Technology demonstrator Chief Pilot Kevin Bredenbeck executed the successful record-breaking test flight. The previous record for a 3,500 kg class of rotorcraft – 216 knots – was set by a Westland Lynx in the mid-1980’s.

“The X2 Technology demonstrator’s latest flight is continuing to push the speed envelope, successfully flying approximately 50 knots faster than a traditional helicopter,” said Jim Kagdis, Program Manager, Advanced Programs. “Vibration levels and aircraft performance have continued to meet or exceed our expectations, so we are pleased to report that all systems are ‘go’ in our mission to achieve a 250-knot cruise speed later this year.”

In the demonstrator’s previous flight, a new tail configuration was incorporated to decrease pilot workload as the aircraft speed is increased, improving the overall aircraft handling qualities.

Mark Miller, Sikorsky Vice President of Research & Engineering, said, “The X2 Technology program is one of our Sikorsky Innovations initiatives to develop and mature the technologies, products and processes that will redefine the future of vertical flight. With each successful test flight, the X2 Technology demonstrator is carrying this forward and writing a new page in aviation history.”

The X2 Technology demonstrator combines an integrated suite of technologies intended to advance the state-of-the-art, counter-rotating coaxial rotor helicopter. It is designed to demonstrate that a helicopter can cruise comfortably at 250 knots while retaining such desirable attributes as excellent low-speed handling, efficient hovering, and a seamless and simple transition to high speed.

The X2 Technology program began in 2005 when Sikorsky first committed resources and full funding for the program’s development.

Among the innovative technologies the X2 Technology demonstrator employs are:

• Fly-by-wire flight controls
• Counter-rotating rigid rotor blades
• Hub drag reduction
• Active vibration control
• Integrated auxiliary propulsion system

Sikorsky Aircraft Corp., based in Stratford, Conn., is a world leader in helicopter design, manufacture, and service. United Technologies Corp., based in Hartford, Conn., provides a broad range of high-technology products and support services to the aerospace and building systems industries.

Sikorsky Aircraft Corp.

Boeing Delivers 1st Super Hornet Featuring HAL Gun Bay Door


26 July 2010, ST. LOUIS -- Boeing [NYSE: BA] on July 20 delivered to the U.S. Navy the first F/A-18 Super Hornet featuring a gun bay door manufactured by India-based Hindustan Aeronautics Limited (HAL).

HAL manufactures the doors at its facility in Bangalore, India.


The gun bay door contract is the first military contract between Boeing and HAL. It is a direct result of Boeing's industrial participation commitment to India, which includes creating jobs with indigenous companies. The two companies also work together on projects for the P-8I multi-mission maritime aircraft and for the commercial Boeing 777 airplane.

The Boeing F/A-18IN Super Hornet is a competitor in India's Medium Multi-Role Combat Aircraft Competition.

Boeing

Monday, July 26, 2010

Marinir Mengikuti Latma RIMPAC 2010

USMC dan Korps Marinir berlatih menggunakan alat bantu pernafasan di Shallow Water Egress Training (SWET), Kaneohe Bay, Hawaii 2 Juli 2010, sebagai persiapan mengikuti RIMPAC 2010. (Foto: USAF/ Tech Sgt. Cohen A. Young)

26 Juli 2010 –- Latihan bersama dua tahunan RIMPAC (Rim of the Pacific) diikuti 14 negara, 34 kapal perang, lima kapal selam, lebih 170 pesawat dan 20.000 personil. RIMPAC 2010 dilaksanakan di Hawaii dan sekitar Kepulauan Hawaii dari 23 Juli – 1 Agustus, bertindak sebagai tuan rumah Armada Pasifik AL AS.

Tema RIMPAC 2010 “Combined Agility, Synergy and Support”, menandai latihan ke-22 sejak 1971.

Tahun ini RIMPAC diikuti unit atau personil dari Australia, Kanada, Chile, Kolombia, Perancis, Indonesia, Jepang, Malaysia, Belanda, Peru, Korea Selatan, Singapura, Thailand, dan Amerika Serikat.

Selama latihan dilakukan latihan penembakan meriam, rudal, anti kapal selam, dan pertahanan udara, dilaksanakan juga latihan operasi penyelaman dan penyelamatan, penghancuran bahan peledak, operasi pembersihan ranjau laut, pendaratan amphibi.

Singapura menyertakan fregat siluman RSS Supreme yang melakukan latihan bersama kapal perang terbaru jenis Littoral Combat Ship AL AS USS Freedom (LCS 1).

Korea Selatan mengirimkan kapal selam ROKS Lee Eokgi (SS 071) dan kapal perusak kawal-rudal ROKS Sejong the Great (DDG 991).

Australia menyertakan fregat kelas ANZAC HMAS Warramunga (FFH 152), fregat HMAS Newcastle (FFG 06), kapal amphibi HMAS Kanimbla (L 51) serta pesawat dari Skuadron 11 dan Wing 92. HMAS Kanimbla digunakan mengangkut dan mendarat Kompi Fox terdiri dari USMC, Royal Canadian Regiment dan Korps Marinir TNI AL mengunakan Amphibious Assault Vehicles (AAVP7 RAMRS).

Sebelumnya Korps Marinir melakukan latihan juga dengan USCM teknik bertahan di air, Jumat (2/7).

Sekitar 40 Marinir berlatih bagaimana menggunakan alat pernafasan bawah air bila helikopter yang ditumpangi jatuh ke laut. Meskipun mengalami kendala bahasa, para Marinir berhasil menguasai pelajaran yang diberikan instruktur dari AL AS. Mereka menggunakan penerjemah, gerakan tangan serta bahasa tubuh yang cukup effektif mengatasi kendala bahasa.

Para prajurit Marinir mendapatkan pengetahuan dan pengelaman baru saat berlatih dengan USMC, seperti diutarakan Lettu Marinir Amin Laga.







(Foto: USAF/ Tech Sgt. Cohen A. Young)

c3f.navy.mil/Berita HanKam

Boeing Completes Final Design Review for P-8I


26 July 2010, SEATTLE -- Boeing [NYSE: BA] on July 16 successfully completed the final design review (FDR) for P-8I, India's long-range maritime reconnaissance and anti-submarine warfare aircraft. The P-8I, based on the Boeing 737 commercial airplane, is a variant of the P-8A Poseidon that Boeing is developing for the U.S. Navy.

Completion of the FDR locks in the design for the aircraft, radar, communications, navigation, mission computing, acoustics and sensors, as well as the ground and test support equipment. It also paves the way for the program to begin assembling the first P-8I aircraft.

"For P-8I, we are incorporating not only India-unique design features, but also India-built subsystems, so this agreement that the design addresses all customer requirements is a huge milestone," said Leland Wight, P-8I program manager for Boeing. "It also leads us to the program's next stage: We are on track to start fabricating the P-8I's empennage section before the end of this year."

During the five-day FDR held in Renton, Wash., Indian Navy officers met with Boeing representatives from Defense, Space & Security and Commercial Airplanes to review relevant design information and performance against specifications.

"The P-8I's unique capabilities are tailored to India's maritime-patrol requirements. It has the reach and capability to defend India's vast coastline and maritime waters," said Vivek Lall, vice president and India country lead, Boeing Defense, Space & Security.

Boeing will deliver the first P-8I to India within 48 months of the original contract signing, which took place in January 2009. India is the first customer for the P-8 outside the United States.

A unit of The Boeing Company, Boeing Defense, Space & Security is one of the world's largest defense, space and security businesses specializing in innovative and capabilities-driven customer solutions, and the world's largest and most versatile manufacturer of military aircraft. Headquartered in St. Louis, Boeing Defense, Space & Security is a $34 billion business with 68,000 employees worldwide.

Boeing Company

LIPI Pamerkan Radar Buatan Indonesia


26 Juli 2010, Jakarta -- Balai Konservasi Biota Laut LIPI Ambon akan memamerkan radar buatan Indonesia dalam acara Maluku Expo, 31 Juli-5 Agustus, di Lapangan Merdeka, yang diadakan sebagai bagian pelayaran internasional Sail Banda.

“Karena Maluku adalah daerah kepulauan, maka kebutuhan akan sarana komunikasi sangatlah penting. Untuk itu, kami akan memamerkan contoh radar yang dibuat LIPI dan bisa digunakan untuk sistem navigasi maupun komunikasi,” kata Kepala LIPI Ambon, Augy Syahailatua, Senin (26/7/2010).

Menurut dia, selama ini radar yang digunakan di Indonesia merupakan barang impor. Untuk itu, LIPI mencoba membuat satu terobosan yang akan diperkenalkan di Maluku. “Radar buatan LIPI merupakan yang pertama dibuat Indonesia dan dapat dibeli dengan harga yang lebih terjangkau,” katanya.

Selain memamerkan radar buatannya, LIPI juga akan menampilkan hasil penelitiannya dan berbagai mesin teknologi tepat guna untuk mengolah bahan makanan menjadi produk bernilai ekonomis.

“Kami akan menampilkan berbagai cara pengolahan makanan, seperti abon, kerupuk ikan, dendeng, dan lain-lain, dengan metode yang lebih baik dan hemat yang sebelumnya sudah dilakukan oleh Balai Besar Pengembangan Teknologi Tepat Guna LIPI,” kata Syahailatua.

Ia menjelaskan, pihaknya juga akan menyiapkan KM Riset Baruna Jaya VII untuk diikutsertakan dalam Parade Kapal Riset pada pameran yang akan berlangsung pada 31 Juli-5 Agustus mendatang.

“Kapal itu juga akan digunakan untuk mengakomodasikan 30 pelajar SMA dan mahasiswa se-Kota Ambon untuk mengikuti pelayaran Remaja Bahari Lintas Nusantara pada awal Agustus mendatang,” ujarnya.

Pelayaran pendek selama lima hari melintasi Kepulauan Lease dan Pulau Banda, Kabupaten Maluku Tengah, itu akan diisi dengan sosialisasi pelestarian daerah pesisir dan laut, serta pertandingan voli dan sepak bola antarpeserta dengan penduduk setempat untuk menjalin kebersamaan.

“Selain informasi bagaimana caranya menjaga terumbu karang, padang lamun, ekosistem mangrove, dan sebagainya di daerah masing-masing, kami juga akan memberikan metode dan cara pengolahan makanan bernilai ekonomis dengan lebih hemat kepada masyarakat yang disinggahi,” katanya.

SURYA Online

Unsur Latma Ex-Eagle Latihan Pembekalan di Laut


26 Juli 2010, Surabaya -- Unsur kapal perang TNI AL KRI Hasanuddin-366 dari jajaran Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) yang tergabung dalam Latihan Bersama “Ex Eagle 21/10 melaksanakan latihan pembekalan di laut disekitar perairan Laut Jawa Minggu (25/7).

Kapal tersebut berangkat Jumat (23/7) menuju Singapura untuk melaksanakan latihan bersama antara TNI AL dengan Angkatan Laut Singapura. Unsur TNI AL yang terlibat dalam Latma Eagle 21/10 ini yaitu 2 KRI, dan 1 pesawat Cassa. Sedangkan dari pihak RSN akan melibatkan RSS Tenacious, RSS Vigour dan 1 F50 MPA.

Selama ini “Latma Eagle 21/10” antara ke dua Angkatan Laut telah terlaksana beberapa kali dan terbukti saling menguntungkan bagi ke dua belah pihak, baik dari segi teknis maupun taktis matra laut.

Kondisi tersebut diharapkan mampu berdampak positif di masa yang akan datang guna membina dan meningkatkan hubungan diplomatis antara Indonesia dengan Singapura pada umumnya dan antara TNI AL dengan Angkatan Laut Singapura khususnya.

Sasaran yang ingin dicapai pada Latma Eagle 21/10 ini adalah memelihara meningkatkan hubungan antar kedua Negara khususnya angkatan laut kedua pihak dalam rangka memantapkan keamanan regional. Meningkatkan koordinasi dan kerjasama taktis antar unsur Angkatan laut kedua Negara. Meningkatkan keterampilan dan profesionalisme personel dalam melaksanakan operasi laut bersama. Meningkatkan kesiagaan operasi tempur laut yang meliputi peperangan anti udara, anti permukaan, anti kapal selam dan pernika masing- masing pihak.

Dispenarmatim

Awak Kapal USNS Bertemu Gubernur

(Foto: Dispenarmatim)

26 Juli 2010, Ambon -- Kru kapal RS AL AS, USNS Mercy T-19AH, yang tiba di Teluk Dalam Ambon, Senin (26/7/2010) bersilaturahmi ke Gubernur Maluku, Karel Albert Ralahalu.

USNS Mercy dikerahkan untuk mendukung bakhti Surya Baskara Jaya (SBJ) sebagai rangkaian dari Sail Banda yang penyelenggaraannya dijadwalkan pada 24 Juli-17 Agustus 2010.

Kru USNS Mercy dikoordinir Komandan gugus tugas Commodore Lisa M. Franchetti, Kepala rumah sakit , Captain Jeffry Paulson dan kapten kapalnya, David Bradshaw bersilaturahmi menyampaikan dukungan guna menyukseskan bakti SBJ sekaligus Sail Banda.

"Kami mengemban misi kemanusiaan sehingga siap mengobati warga Maluku yang sakit tanpa pamrih hingga 4 Agustus 2010," ujar David Bradshaw.

Gubernur Ralahalu berterima kasih atas kepedulian sosial dari tim medis USNS Mercy yang siap menyukseskan bakhti SBJ sebagai bagian dari kegiatan bahari bertaraf internasional.

"Terima kasih atas nama pemerintah dan warga Maluku karena kehadiran USNS Mercy menunjukkan kepada dunia internasional bahwa daerah ini benar-benar telah aman dan masyarakatnya telah hidup berdampingan dengan damai," katanya.

Gubernur juga mengajak kru USNS Mercy untuk menikmati pesona wisata, terutama bahari Maluku sambil intensif melaksanakan pengobatan gratis.

"Tidaklah berkeberatan saat kembali ke AS tolong menceritakan kondisi nyata Maluku dan yakinkan warga Paman Sam bahwa daerah ini memiliki pesona wisata indah, terutama bawah laut tiada duanya di dunia," ujarnya.

Gubernur menambahkan, bhakti SBJ di Maluku juga didukung tim kesehatan Singapura mengirim satu kapal LST jenis LPD dan tim kesehatan Australia dengan dua kapal jenis landing craft heavy dan personel medis serta Selandia Baru dengan mengirim tim medis.

Pada kesempatan lain, Kadis Kesehatan Maluku, Fat Bassalamah mengatakan USNS Mercy akan mulai beroperasi di Pulau Ambon pada 27 Juli-4 Agustus dengan memberi pelayanan kesehatan di dua kecamatan di Ambon dan wilayah Maluku Tengah.

Dua kecamatan di Ambon yang mendapat pelayanan kesehatan gratis yakni Sirimau dan Nusaniwe. Pelayanan kesehatan di dua wilayah itu dijadwalkan pada 27-29 Juli 2010.

Pelayanan kesehatan gratis di Kecamatan Sirimau diberikan kepada warga di Kelurahan Waihaong dan Karang Panjang (Karpan).

Sedangkan Kecamatan Nusaniwe kegiatan tersebut akan berlangsung di Desa Amahusu dan Latuhalat.

"Pada tanggal 30 Juli, USNS Mercy akan bertolak ke Kecamatan Leihitu untuk melayani masyarakat di sana selama dua hari, selanjutnya meneruskan pelayanannya kepada masyarakat Tulehu, Kecamatan Salahutu pada 1 - 2 Agustus," kata Fat Basalamah.

Dia mengatakan, kapal rumah sakit AS itu juga akan melayani masyarakat di ibukota Kabupaten Maluku Tengah, yakni Masohi dan Pulau Haruku.

Dalam pelayanan kesehatannya, USNS Mercy akan didampingi kapal rumah sakit Indonesia, KRI Soeharso beserta tim medis dari beberapa negara, di antaranya Selandia Baru, Singapura, Malaysia dan Australia.

"Tim USNS Mercy sebelumnya telah meninjau ke sini dan menetapkan daerah-daerah yang akan mereka layari untuk pelayanan kesehatan," kata Fat Basalamah.

Komandan kapal USNS Mercy kunjungi Lantamal IX Ambon

Komandan kapal Angkatan Laut Amerika Serikat USNS Mercy Kolonel Lisa M Franchetti didampingi Kolonel Jeffery W Paulson dari korps Kesehatan dan beberapa stafnya mengadakan kunjungan kehormatan ke Pangkalan Utama TNI AL IX Ambon Senin (26/7).

Mereka datang ke Ambon dalam rangka bergabung dalam kegiatan Operasi Bakti TNI AL Surya Baskara Jaya (SBJ) Sail Banda 2010. Begitu USNS Mercy tiba di perairan Ambon, langsung lego jangkar di perairan Teluk Ambon depan Dermaga Yos Sudarso.

Pada kesempatan pertama langsung terbang menggunakan pesawat Hely dan landing di depan kantor Markas Komando Lantamal IX Ambon, mendapat sambutan dari Wadan Lantamal IX Kolonel Laut (P) Eddy Sugiatmo, MM, didampingi para Asisten dan Perwira Staf Lantamal IX.

KOMPAS.com/Dispenarmatim

Rusia Jual Pesawat Militer ke Venezuela dan Libya

Sukhoi Su-30. (Foto: Maya Mashatina/RIA Novosti)

26 Juli 2010 –- Venezuela segera membeli sejumlah helikopter angkut militer buatan Rusia diumumkan pejabat Rosoboronexport Sergei Kornev setelah selesai pameran udara internasional Farnborough.

Rusia telah menjual Sukhoi Su-30MK2 Flanker-G, helikopter angkut Mi-17B-5 Hip-H, helikopter serbu Mi-35 Hind-E serta helikopter angkut barang Mi-26T Halo ke Venezuela.

Kornev mengumumkan juga Libya telah menandatangani kontrak pembelian enam jet latih Yak-130 dan helicopter Mi.

Irkut telah menandatangani kontrak dengan Rosoboronexport untuk mengirimkan enam Yak-130. Dua pesawat pertama dikirimkan 2011, sisanya dikirimkan 2012.

Yak-130 dipesan oleh Aljazair serta sejumlah negara sedang bernegosiasi membeli jet latih ini.

India, Venezuela, Aljazair dan Malaysia pembeli utama pesawat militer buatan Rusia, total penjualan negera-negara tersebut lebih dari 2 milyar dolar pada 2008.

RIA Novosti/Berita HanKam

TNI AL Kandaskan KRI Bogia 825 yang Terbakar


26 Juli 2010, Surabaya -- Jajaran TNI AL Komando Armada Timur, Senin, akhirnya mengandaskan KRI Bogia-825 yang terbakar tadi malam.

Kapal jenis patroli tersebut ditenggelamkan setelah lebih dari 50 persen kondisinya habis dilalap si jago merah.

"KRI Bogia kami kandaskan di dermaga perairan Armada Timur (Armtim), Tanjung Perak, tepat di lokasi kejadian," ujar Kepala Sub Dinas Penerangan Armatim, Mayor Kariono, Senin.

Dengan terbakarnya satu kapal, otomatis mengurangi satu kekuatan TNI AL dalam menjaga keamanan di laut. Hanya saja, kata Kariono, akibat kejadian tersebut tidak mempengaruhi peningkatan keamanan dan penjagaan.

"Yang terbakar memang kapal milik kesatuan kapal patroli Bogia, tapi pengamanan dan penjagaan laut masih banyak kapal patroli lainnya. Jadi, kejadian ini tidak mempengaruhi kinerja TNI AL," tukas dia.

Terkait dugaan penyebab kebakaran, pihaknya menduga kebakaran disebabkan oleh hubungan pendek arus listrik di dalam kapal. Namun, lanjut dia, belum ada kepastian dari mana api pertama kali muncul.

"Dugaan sementara karena hubungan pendek arus listrik. Tapi dari mana awal api masih belum ada kepastian," tutur Kariono.

Disinggung bagaimana tindak lanjut dari TNI AL akibat kejadian ini, ia mengaku belum ada tindakan dan langkah apapun. Kata dia, pihaknya hanya menerima perintah agar kapal dikandaskan di laut.

"Sementara belum ada perintah apa - apa dari pimpinan, semua masih biasa - biasa saja," jelas dia.

Seperti diberitakan, KRI Boiga bernomer lambung 825 milik TNI AL, Minggu malam, terbakar di Dermaga Ujung, Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur.

Sekitar tujuh unit mobil pemadam kebakaran berusaha memadamkan kobaran api yang diduga menyambar kapal patroli itu sejak pukul 19.30 WIB, namun PMK Pasar Turi menerima laporan pukul 21.00 WIB.

Sekitar dua jam kemudian, api dapat dipadamkan, namun 50 persen bagian kapal sudah miring tenggelam ke laut yakni bagian buritan dan lambung kiri dari kapal itu, sehingga menyisakan sisi kanan saja.

"Kondisinya 50 persen tenggelam. Beruntung tidak ada korban jiwa, namun penyebabnya juga belum dapat dipastikan," kata Kasi Pencegahan dan Pengendalian Dinas PMK Surabaya, Ari Bekti Iswanto.

ANTARA Jatim

MiG-35 Diklaim Memenuhi Syarat Tender Jet Tempur India

MiG-35 Fulcrum F. (Foto: Ilya Pitalev/RIA Novosti)

27 Juli 2010 -- Rosoboronexport mengumumkan jet tempur MiG-35 Fulcrum F memenuhi semua persyaratan tender 126 jet tempur India di ajang pameran dirgantara internasional Farnborough, Senin (26/7), kutip RIA Novosti.

“Persyaratan tender cukup ketat, tetapi kami telah melakukan tiga tes evaluasi dan kami percaya kami menawarkan sebuah pesawat yang masuk criteria persyaratan tender,” ucap Sergei Kornyev pejabat Rosoboronexport.

“Tentu saja, pembeli akan membuat keputusan akhir. Kami yakin bahwa kami akan mengikuti tender ini hingga akhir, dan kami berharap kami sebagai pemenang,” tambah Kornyev.

Pada 2007, India berencana membeli 126 jet tempur senilai 11 milyar dolar. Sejumlah perusahaan pertahanan internasional mengikuti tender ini, masing-masing perusahaan mengajukan pesawat terbaik yang dimilikinya. Bahkan, Lockheed Martin mendisain khusus F-16 sesuai persyaratan yang diajukan India.

MiG-35 Fulcrum F pertama kali resmi ditampilkan saat pameran dirgantara Aero India 2007.

RIA Novosti/Berita HanKam

Rahasia Dokumen Militer AS Soal Perang Afghanistan

Prajurit AS Private Trebor Moore dari First Platoon Bravo Troop of First Squadron, 71st Cavalry berjalan melewati anak muda pengembala domba saat melakukan patroli di Distrik Dand, Provinsi Kandahar, 21 Juli 2010. NATO dan AS menempatkan 143.000 prajurit di Afghanistan, akan ditambah lagi hingga mencapai 150,000 prajurit. (Foto: Getty Images)

26 Juli 2010, Jakarta -- Sebuah Situs bernama Wikileaks berhasil mempublikasikan lebih dari 90.000 dokumen militer Amerika Serikat (AS) yang melaporkan perincian tersembunyi perang Afghanistan, termasuk pembunuhan warga sipil.

Ini adalah kebocoran dokumen rahasia terbesar sepanjang sejarah militer AS dan pihak ‘Gedung Putih’ mengutuk pembocoran dokumen ini sebagai perbuatan yang ‘tidak bertanggung jawab’.

Tiga surat kabar, seperti The Guardian (Inggris), New York Times (AS), dan Der Spiegel (Jerman) melaporkan bahwa kebocoran itu mengungkapkan keprihatinan NATO terhadap Pakistan dan Iran yang dianggap membantu pemberontakan Taliban di Afghanistan.

Namun Duta Besar Pakistan di Washington, Hussain Haqqani menegaskan bahwa laporan-laporan dalam dokumen itu tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan. “AS, Afghanistan dan Pakistan adalah mitra strategis untuk bersama-sama mengalahkan Al Qaeda dan sekutunya Taliban baik secara militer dan politik,” kata Haqqani.

Wartawan diplomatik BBC, Bridget Kendall mengatakan meski dokumen itu tidak mengungkapkan laporan dramatis terbaru, dokumen itu menunjukkan kesulitan mereka dalam perang yang kerap menorbankan warga sipil. Dalam sebuah pernyataan resmi, penasihat keamanan nasional pemerintah AS Jenderal James Jones mengecap publikasi dokumen-dokumen militer itu.

Jones mengatakan, informasi rahasia seperti itu bisa membahayakan tidak hanya untuk nyawa prajurit Amerika dan sekutunya tapi juga membayakan keamanan nasional AS. Jones menambahkan dokumen-dokumen tersebut berasal dari tahun antara 2004-2009, sebelum Presiden Barack Obama menyampaikan strategi baru perang Afghanistan yang diikuti penambahan personil militer di negeri itu.

Seorang pejabat tinggi AS mengatakan, bahwa situs Wikileak mempublikasikan materi-materi rahasia yang tidak dikonsumsikan secara publik dan bukanlah konsumsi pemberitaan. Pejabat itu bahkan menyebut Wikileaks sebagai sebuah organisasi yang menentang kebijakan pemerintah AS di Afghanistan.

Dalam situs itu, terdapat serangkaian dokumen bertajuk ‘Buku harian Perang Afghanistan’, dimana terdapat penundaan publikasi sekitar 15.000 laporan sebagai proses untuk mengurangi kerusakan yang diminta beberapa sumber.

Sedangkan The Guardian dan New York Times, yang mempublikasikan laporan Wikileaks itu, mengatakan tidak pernah berhubungan langsung dengan sumber pembocor dokumen itu. Mereka hanya menghabiskan waktu beberapa pekan untuk melakukan konfirmasi soal
kebenaran informasi tersebut.

Publikasi ribuan dokumen itu muncul ketika NATO tengah melakukan investigasi tewasnya 45 orang warga sipil Afghanistan akibat serangan udara NATO di Provinsi Helmand, pekan lalu. Pun demikian, dalam ivestigasi awalnya, NATO tidak menemukan bukti adanya kesalahan misi.

Tapi seorang wartawan BBC yang sempat mewawancarai beberapa orang penduduk desa Regey menemukan pengakuan bahwa banyak warga yang menyaksikan insiden itu. Mereka mengatakan serangan itu dilancarkan siang hari saat puluhan orang berlindung dari sengitnya pertempuran di desa tetangga, Joshani.

Namun sekali lagi, Juru bicara NATO, Letkol Chris Hughes berkilah degan mengatakan bahwa pasukan multi nasional sudah melakukan kerja luar biasa untuk mengindari korban dari warga sipil. “Keselamatan warga sipil Afganistan sangat penting bagi pasukan bantuan keamanan Internasional,” kilah Hughes.

Pos Kota

Koalisi LSM Kritik Panglima TNI

Menhan Indonesia Prof. Dr. Ir. Purnomo Yusgiantoro dan Menhan AS Robert Gates bertukar cendera mata saat mereka bertemu 22 Juli 2010 di Jakarta. Kedatangan Robert Gates membahas sejumlah agenda pertahanan dan keamanan termasuk pencabutan larangan pelatihan bersama pasukan khusus AS dengan KOPASSUS. Hal ini mengundang kemarahan para pengiat HAM. (Foto: AP)

26 Juli 2010, Jakarta -- Koalisi LSM di bidang penegakan HAM ramai-ramai mengkritik Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso. Djoko dianggap terlalu mudah menyatakan kasus HAM oleh TNI sudah selesai sehingga pihak AS bersedia memberi bantuan. Padahal, menurut koalisi, banyak pelaku yang belum dihukum.

LSM itu tersebut antara lain Kontras, LBH Jakarta, Imparsial, IKohi, INFID dan JSKK menggelar jumpa pers di kantor Kontras, Sabtu (26/7). "Pernyataan panglima TNI sangat melukai hati korban kejahatan kemanusiaan oleh oknum TNI," ujar Kepala Divisi Pemantauan impunitas dan pemenuhan Hak korban Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras), Yati Andriyani.

Yati menjelaskan ada beberapa alasan mengapa kasus HAM Kopassus tidak bisa tutup buku dengan begitu saja. Pertama, dia menguraikan, pernyataan Presien SBY pada 4 Mei 2010 lalu yang meminta agar ada kebijakan dari ekseklutif, legislatif, dan yudikatif untuk memberikan keadilan bagi korban HAM masa lalu. "Pernyataan itu seharusnya termasuk kasus penculikan yang melibatkan Kopassus," jelasnya.

Kedua, jika dikatakan kasus hukumnya selesai, Yati mempertanyakan, kenapa Danjen Kopassus Mayjen TNI Lodewijk F. Paulus mencopot Kolonel Hartomo dari jabatan Komandan (Dan) Group I dan juga Letkol Untung Budiharto dari jabatan Asren Danjen Kopassus pada Maret 2010 lalu. "Itu secara langsung mereka mengakui bahwa belum selesai," katanya.

Dua orang itu menurut Yati, tersangkut kasus pelanggaran ham di Papua dan kejadian penculikan 1997-1998. "Kita menunggu kejujuran dari panglima TNI," katanya.

Alasan ketiga, masih kata Yati, pengakuan Menteri Pertahanan AS bahwa reformasi TNI berjalan positif tetap diikuti dengan syarat agar mereka yang masih aktif di Kopasssus dicopot bahkan diajukan ke pengadilan umum. "Jadi, sebenarnya itu masih ada syaratnya tapi belum dipenuhi oleh TNI," katanya.

Kebijakan pemerintah AS membuka hubungan kerja sama dengan militer Indonesia bukan sumber hukum yang bisa menutup kasus-kasus masa lalu Kopassus."Keluarga korban besok (hari ini) akan menemui langsung Duta besar AS," kata Yati.

Secara terpisah, anggota Komisi I DPR yang membidangi Pertahanan dan Hubungan Luar Negeri, Mahfudz Sidik, berharap, Indonesia jangan sampai didikte oleh AS terkait dibukanya kerjasama militer. "Indonesia harus tetap teguh dalam konsep pertahanan nasionalnya sendiri. Kerjasama itu harus saling menguntungkan dua pihak dan tidak hanya untuk Amerika saja," katanya.

JPNN.com

LPD KRI Makassar

KRI Makassar dibangun tahun 2006 dan selesai tahun 2007 di Korea Selatan. Panjang kapal 120 meter dan lebarnya 22 meter. Bobot kapal 11.000 ton. (Foto: Ramadhian Fadillah/detikFoto)

26 Juli 2010 -- KRI Makassar–590 diresmikan masuk jajaran kapal perang TNI Angkatan Laut dan dikukuhkan di Makassar. Pengukuhan kapal perang jenis Landing Platform Dock (LPD) tersebut ditandai dengan nama dan nomor lambung yaitu KRI Makassar-590 oleh Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Slamet Soebijanto, Rabu (1/8/2007), di Dermaga Hatta, Makassar. KRI Makassar-590 ini akan berkedudukan di jajaran organik Satuan Amfibi (Satfib) Koarmatim berdasarkan Surat Keputusan Kasal tanggal 23 Februari 2007.

Kapal yang diproduksi oleh Daesun Shipbuilding dan Engineering Co Ltd tersebut merupakan kapal pertama dari dua kapal jenis LPD yang dipesan TNI AL dan dibangun di Korea Selatan.


Kapal ini mampu mengangkut berbagai persenjataan berat dan keperluan logistik bagi operasi pendaratan amfibi. (Foto: Ramadhian Fadillah/detikFoto)

KRI Makassar–590 yang dikomandani Letkol Laut (P) Taat Siswo Sunarto, memiliki data spesifikasi ; panjang 122 meter, lebar 22 meter, draft 4,5 meter, bobot mati 7.300 ton. Kecepatan operasi 14 knot, kecepatan jelajah 12 knot dan mampu mencapai kecepatan maksimum sampai 16 knot. Kapal ini juga dapat mengangkut pasukan 507 personel, 13 kendaraan tempur jenis tank, dua helikopter dan sejumlah peralatan militer lainnya. Dilengkapi dengan meriam, dua landasan helikopter (helipad), ruang Combat Information Center (CIC), sistem komunikasi sebagai penghubung dengan kapal-kapal jenis kombatan untuk melindungi pendaratan pasukan dan kendaraan tempur serta pengendalian pendaratan helikoter.


Kapal ini terdiri dari 4 dek. Dek yang paling bawah digunakan untuk menampung kendaraan tempur. Sementara dek-dek di atasnya digunakan bagi kamar pasukan. (Foto: Ramadhian Fadillah/detikFoto)


Melihat bentuknya, kamar ini seperti barak bagi para prajurit TNI. Setiap ranjang panjangnya 180 cm. Di setiap ranjang dilengkapi dengan lampu baca. Di bagian bawah ada dua buah laci untuk menampung peralatan pribadi, ada tirai untuk menjaga privasi, cukup nyaman. Ranjangnya lumayan empuk. Ruangan ini juga dilengkapi AC. (Foto: Ramadhian Fadillah/detikFoto)

Penetapan KRI Makassar–590 sebagai kapal perang Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Panglima TNI. Sedangkan pemberian nama KRI Makassar–590 didasarkan atas Surat Keputusan Kepala Staf Angkatan Laut tentang Ketentuan Pokok Pemberian Nama Kapal-kapal Perang Republik Indonesia. Dimana pemberian nama kapal perang RI berjenis Landing Platform Dock (LPD) bersumber dari nama-nama kota maritim yang bersejarah bagi TNI AL.

Alasan dipilihnya Makassar sebagai nama KRI karena kota Makassar sebagai kota bahari yang mempunyai sejarah bagi TNI Angkatan Laut.

Dispenal/Berita HanKam

Korsel Coba Gandeng Turki dalam Proyek KF-X


26 Juli 2010 – Korea Selatan masih mencari patner dalam program pengembangan jet tempur KF-X.

Setelah minggu lalu, Korsel dan Indonesia menandatangani MoU (Memorandum of Understanding) KF-X, dimana Indonesia akan menanggung hingga 20% biaya pengembangan. Korsel juga sedang bernegosiasi dengan Turki agar berpartisipasi dalam proyek KF-X.

Pemerintah Korsel berharap dapat mengandeng perusahaan pertahanan negara Barat sebagai partner dalam proyek ini.

Boeing, Lockheed Martin dan konsorsium Eurofighter terlibat dalam diskusi awal dan dapat menjadi partner pengembangan KF-X. Korsel bersama Lockheed Martin mengembangkan dan memproduksi jet tempur latih T-50.

Korean Aerospace Industries (KAI) diharapkan memproduksi KF-X di fasilitasnya di Sacheon.

Kesepakatan pemerintah dengan Korsel dapat membantu menghidupkan kembali PT. DI dalam memproduksi pesawat militer. Kerjasama pertahanan Indonesi-Turki dapat mempermulus program KF-X, jika Turki tertarik bergabung.

Prototipe pertama diharapkan terbang sekitar 2020, direncanakan Indonesia akan memperoleh 50 pesawat sedangkan Korsel 100 pesawat.

Flight Global/Berita HanKam

F-22 Raptor Beraksi Pertama Kali di Udara Korsel

26 Juli 2010 -- AU Amerika Serikat pertama kalinya menyertakan jet tempur siluman F-22 Raptor dalam latihan bersama dengan Korea Selatan. Latma udara-laut skala besar digelar AS dan Korsel mulai 25 Juli 2010 diperairan wilayah Korsel. Letnan Kolonel Robert Teschner (tengah), Mayor Jammie Jamieson (kiri) dan Kaptain Brandon Tellez (kanan) dari 7 Expeditionary Fighter Squadron dari pangkalan udara Holloman berpose didepan F-22 di pangkalan udara Osan 26 Juli 2010. (Foto: Getty Images)





Berita Hankam

Pengamanan USNS Mercy Dikoordinir Lantamal IX Ambon

USNS Mercy. (Foto: Australia DoD)

26 Juli 2010, Ambon -- Pengamanan kapak rumah sakit terbesar milik US Navy dikoordinir oleh Lantamal IX Ambon, sesuai arahan Pangdam XVI/Pattimura selaku pengendali keamanan Sail Banda.

“Pengamanan USNS Mercy dikoordinir Lantamal IX Ambon sesuai arahan Pangdam XVI/Pattimura, Mayjen TNI. Hatta Syafrudin,” kata Adpel Ambon, Benny Tangkuman, kepada ANTARA di Ambon, Minggu malam.

Ia menyatakan, USNS Mercy T-AH 19 akan berlabuh di Teluk dalam Ambon, tepatnya di perairan Wayame, Kecamatan Teluk Ambon.

Tangkuman mengakui pihaknya bertanggungjawab soal transportasi rute antara Pelabuhan Yos Sudarso Ambon dan titik lepas jankar kapal tersebut, yang akan mendukung misi kemanusiaan KRI dr Soeharso dalam program pengobatan gratis kepada masyarakat di Maluku.

“Kalaikan transportasi untuk misi USNS Mercy itu harus terjamin,” katanya.

Sementara itu, koordinator acara panitia lokal Sail Banda, Cak Saimima, mengatakan kapat tersebut mengambil tempat di perairan Wayame karena harus memperhitungkan titik lepas jangkarnya.

“USNS Mercy memerlukan kedalaman khusus, dan karena itu diarahkan untuk lego jangkar di perairan Wayame,” katanya.

Ia mengungkapkan, ketua tim USNS Mercy juga menjadwalkan acara jamuan makan malam di atas kapal tersebut untuk pejabat pemerintah provinsi Maluku dan pemerintah kota Ambon pada 1 Agustus mendatang.

Sebelumnya, kelompok musik (band) USNS Mercy dijadwalkan tampil untuk menghibur masyarakat Kota Ambon di lokasi monumen Perdamaian Dunia pada 28 Juli.

USNS Mercy akan memulai misi kemanusiaannya di Pulau Ambon pada 27 Juli-4 Agustus, dengan memberi pelayanan kesehatan gratis kepada masyarakat di kecamatan Sirimau dan Nusaniwe, Kota Ambon pada 27-29 Juli, sebelum melanjutkan pelayaran ke Maluku tengah untuk misi serupa.

ANTARA Maluku

Kekuatan Kopassus Segera Bangkit Lagi


23 Juli 2010, Jakarta -- Kopassus segera bangkit lagi menyusul hubungan militer Indonesia dengan Amerika Serikat mencair dan akan bekerjasama dengan pasukan elit tersebut. Kekuatan Komando Pasukan Khusus TNI (Kopassus) segera pulih kembali setelah 12 tahun terhenti.

Pemerintah AS mengumumkan segera membuka kembali kerjasama militer secara bertahap dengan Kopassus setelah melihat progres reformasi yang dilakukan oleh TNI. Kepastian ini disampaikan oleh Menteri Pertahanan AS Robert Gates dalam jumpa pers setelah bertemu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Kamis (22/07) di Jakarta. Indonesia pun menyambut baik kebijakan tersebut walau belum memastikan bentuk kerjasamanya.

"Perbaikan-perbaikan dalam Kopassus itu baru terjadi bulan-bulan terakhir setelah Pentagon memberi isyarat bahwa mereka harus mengeluarkan orang-orang yang terlibat pelanggaran HAM sebagai syarat pemulihan," kritik Usman Hamid koordinator LSM Kontras (Komisi Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan) yang ditulis bbc, Kamis (22/7).

Sementara itu, organisasi Human Rights Watch bulan April lalu mengirimkan surat kepada Kongres Amerika yang berisi kekhawatiran mereka soal pelanggaran HAM yang diduga dilakukan oleh Kopassus tahun 2009. Dan tuduhan itu hingga kini belum diproses hukum.

Pengamat militer LIPI Jaleswari Pramodhawardani mengatakan pengumuman ini adalah perkembangan bagus mengingat Indonesia menghadapi masalah anggaran, peralatan disamping juga berkeinginan mengembangkan industri pertahanan.

Selanjutnya dia menilai ada beberapa faktor termasuk cara Indonesia menangani terorisme yang membuat Amerika Serikat mengambil keputusan ini.

"Kita relatif punya pretasi di bidang pengejaran terorisme. Di dalam negeri sendiri, walaupun reformasi kita belum sempurna tetapi ada perubahan-perubahan signifikan selama 12 tahun terakhir di internal TNI," kata Jaleswari.

Perubahan-perubahan itu, menurut dia, termasuk perubahan struktur yaitu dengan adanya kebijakan-kebijakan yang diantaranya adalah mengontrol TNI agar tidak melakukan pelanggaran HAM seperti di masa lalu.

KOMANDO PASUKAN KHUSUS

-- 1998, Amerika memutus hubungan militer dengan Indonesia karena dianggap melakukan pelanggaran hak asasi manusia di Timor Timur.
-- 2005, Amerika sudah membuka hubungan kembali dengan TNI, tetapi tidak dengan Kopassus.
-- Kopassus dituduh melakukan pelanggaran HAM selama konflik di Timor Timur dan Aceh.
-- Kopassus diduga sebagia pasukan pembasmi di bawah komanda mantan Presiden Soeharto dan dipercaya berada dibalik operasi-operasi terselubung selama Suharto berkuasa 32 tahun.
-- Diduga melakukan penculikan dan penghilangan para aktifis oposisi dan upaya menekan gerakan kemerdekaan.
-- Fakta memang banyak komandan Kopassus yang dilatih di Amerika Serikat.


Tribun News

MiG-27 AU India Jatuh Lagi


26 Juli 2010 -- Jet tempur buatan Uni Sovyet MiG-27 Angkatan Udara India jatuh di desa Moinagudi sekitar 600 km sebelah Utara negara bagian Bengal Barat Kolkata, ujar juru bicara AU India Rajib Sahoo pada AFP.

B. Rai seorang petani yang sedang menggarap ladang tewas ditempat dan sedikitnya 25 orang terluka, lima diantaranya mengalami luka serius menurut Anand Kumar polisi setempat.

Pilot pesawat Saket Verma berhasil melakukan eject, langsung dibawa ke rumah sakit.

Pesawat lepas landas dari pangkalan udara Hashimara guna melakukan penerbangan rutin beberapa menit kemudian jatuh sekitar 25 km dari pangkalan.

Insiden ini kedua kalinya dalam tahun ini melibatkan MiG-27. Pada 16 Februari, MiG-27 jatuh menewaskan dua pilotnya.

India akan mengganti jet tempur tua era Uni Sovyet dengan 123 jet tempur baru.

Xinhua/Berita HanKam

107 Kadet AAL Laksanakan Orientasi

26 Juli 2010, Surabaya -- Akademi Angkatan Laut (26/07).Sebanyak 107 Kadet Akademi Angkatan Laut (AAL) Angkatan-58 yang telah berhasil menyelesaikan pendidikan dasar keprajuritan dan pendidikan integratif selama satu tahun di Akademi Militer (Akmil) Magelang, sekarang ini sedang melaksanakan orientasi di AAL. Upacara penerimaan dan pembukaan orientasi Kadet AAL ini dilaksanakan di Lapangan Banda AAL, Bumimoro, Surabaya, Senin (26/07).

Dalam masa orientasi ini para kadet akan mendapatkan materi pembekalan dan ceramah dari tiap-tiap Satuan Kerja (Satker) di AAL, pengenalan kompleks yang meliputi sarana dan prasarana pendidikan, profil kadet AAL, pengasuhan resimen korps kadet, PUDD khas TNI AL, baris berbaris dan kunjungan keberbagai kotama-kotama operasional TNI AL dan Marinir.

Masa orientasi merupakan tahapan yang sangat penting untuk memberikan bekal awal pengetahuan dan wawasan berupa pola dan materi pengajaran, pelatihan dan pengasuhan, kematraan laut, organisasi AAL, kehidupan korps kadet serta penanaman jiwa dan semangat nasionalisme dan patriotisme kepada para kadet. Hal ini sangat berguna bagi para kadet yunior untuk mengetahui dan memahami medan tugas yang akan dihadapi serta dapat mempersiapkan mental psikologis untuk dapat beradaptasi secara cepat dengan lingkungan dan kehidupan ksatriaan AAL.

“Saya berharap kalian dapat melaksanakan masa orientasi ini dengan baik dan sungguh-sungguh. Manfaatkan kegiatan ini untuk lebih menumbuhkan kebanggaan jiwa korsa, pengetahuan, dan wawasan serta semangat pengabdian kepada bangsa dan negara melalui TNI AL yang akan menjadi medan tugas pengabdian kalian di masa depan,” ujar Gubernur AAL Laksda TNI Hari Bowo dalam amanatnya yang dibacakan oleh Wagub AAL Brigjen TNI (Mar) Gatot Subroto saat menjadi Irup pada upacara tersebut.

Dispen AAL

KRI Boiga-825 Terbakar di Dermaga Ujung Surabaya


26 Juli 2010, Surabaya -- KRI Boiga bernomer lambung 825 milik TNI AL, Minggu malam, terbakar di Dermaga Ujung, Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur.

Wartawan ANTARA di Surabaya, Senin dinihari, melaporkan sekitar tujuh unit mobil pemadam kebakaran berusaha memadamkan kobaran api yang diduga menyambar kapal patroli itu sejak pukul 19.30 WIB, namun PMK Pasar Turi menerima laporan pukul 21.00 WIB.

Sekitar dua jam kemudian, api dapat dipadamkan, namun 50 persen bagian kapal sudah miring tenggelam ke laut yakni bagian buritan dan lambung kiri dari kapal itu, sehingga menyisakan sisi kanan saja.

"Kondisinya 50 persen tenggelam. Beruntung tidak ada korban jiwa, namun penyebabnya juga belum dapat dipastikan," kata Kasi Pencegahan dan Pengendalian Dinas PMK Surabaya, Ari Bekti Iswanto.

Hingga kini, belum ada konfirmasi resmi dari TNI AL. Kepala Sub Dinas Penerangan Koarmatim Mayor Kariono ketika dihubungi lewat handphone (HP) hanya terdengar nada sambung, tapi tidak ada jawaban.

KRI Boiga

KRI Boiga – 825 jenis PC-40 (Patroli Cepat). KRI Boiga – 825 ini adalah salah satu kapal patroli produksi dalam negeri yang dibuat di Fasilitas Pemeliharaan dan Perbaikan (Fasharkan) Manokwari milik TNI Angkatan Laut.

Data spesifikasi teknis kapal ini sebagai berikut : Panjang seluruhnya berukuran 40 meter, panjang garis air 34,50 meter, lebar 7,30 meter dan berbobot 100 Gross Ton (GT), kemampuan tangki bahan bakar 35 ton, kecepatan maksimum 29 knot, kecepatan jelajah 26 knot, endurance 4 hari dan jarak jelajah 2.311 NM.

Pemberian nama Kapal patroli ini dengan nama KRI Boiga – 825 berdasarkan Surat keputusan Kepala Staf TNI Angkatan Laut tentang Ketentuan Pokok Pemberian Nama Kapal-kapal Perang Republik Indonesia bahwa untuk jenis kapal patroli cepat menggunakan nama-nama ikan atau binatang kecil yang buas.

Atas pertimbangan tersebut maka kapal baru produksi dalam negeri ini diberi nama Bioga. Nama ini adalah nama latin ular yang biasa disebut ular Tiung Cincin tersebut adalah Boiga Dendrophilia dan merupakan salah satu jenis ular ganas yang hidup di kawasan hutan bakau di semua kepulauan di Indonesia.

ANTARA News/Dispenal

Sunday, July 25, 2010

Teknisi Hercules TNI AU Belajar Mbengkel di AS


25 Juli 2010, Jakarta -- Kehadiran Menteri Pertahanan AS Robert Gates disambut positif kalangan TNI. Sejumlah kerjasama antara dua negara siap dijalankan. Salah satunya kerjasama pemeliharaan pesawat angkut Hercules C-130.

"Saat ini satu pesawat sudah di Oklahoma. Kita juga akan kirim dua lagi," ujar Kepala Dinas Penerangan Mabes TNI AU Marsekal Pertama Bambang Samudro pada Jawa Pos di Jakarta, Sabtu ( 24/07).

Pesawat buatan tahun 1981 tersebut idealnya dipakai sekitar delapan tahun atau 3.000 jam terbang. Namun hingga kini masih beroperasi aktif untuk kepentingan TNI. Rencananya, pesawat Hercules bernomor register A-1323 itu akan menjalani pemeliharaan berat selama enam bulan di hanggar fasilitas perusahaan ARINC Company, Oklahoma, AS. "Pesawat akan dicek ulang dan diperbaiki kalau ada yang rusak," kata Bambang.

Program pemeliharaan (Programmed Depot Maintenance/PDM) tersebut merupakan pemeliharaan tingkat berat untuk pesawat C-130 Hercules yang mengacu pada `technical order` yang dikeluarkan AS. Program ini merupakan tindak lanjut dari kesepakatan yang telah disepakati angkatan udara RI dan AS dan dibiayai dengan dana dari AS.

Menurut Bambang, sebanyak 10 teknisi Angkatan Udara juga ikut ke Oklahoma. "Mereka belajar teknis bengkel disana. Istilahnya upgrading kemampuan teknis," kata mantan Komandan Lanud Iswahyudi Madiun itu. Selain pemeliharaan Hercules, sejumlah kerjasama lain juga dijajaki antara TNI AU dan AS. "Secara umum kita sambut baik," katanya.

Pengamat militer dan keamanan Alman Helvas Ali menilai selama ini banyak alutsista TNI yang merupakan produk AS. "Selain Hercules ada F-5 , F-16, dan helikopter Bell," katanya. Bahkan, dalam beberapa produk rudal seperti Exorcet buatan Perancis didalamnya ada chip buatan AS.

Menurut Alman, selain kerjasama udara, kerjasama maritim antar dua negara juga sangat strategis. "Implikasinya sangat berpengaruh untuk kestabilan kawasan. AS sangat berkepentingan agar kawasan laut stabil, Indonesia juga diuntungkan," katanya.

Dia mencontohkan kerjasama maritim di perairan Laut China Selatan. "Jalur itu sangat strategis bagi AS untuk arus perdagangan. Di sisi Indonesia juga strategis dari sisi kedaulatan," katanya.

Peneliti Forum Kajian Pertahanan dan Maritim itu menambahkan, dari sisi latihan bersama juga sangat positif. "Misalnya yang baru saja berlangsung antara marinir dengan USMC ( United States Marine Corps). Kita diajari ilmu perang kota yang sangat berguna," katanya.

Dari sisi pertahanan modern, perang kota ala AS masih dianggap sebagai ilmu terbaik di kelasnya. "Sejak 2005 hubungan antara TNI AL dengan AS sangat baik dari sisi kerjasama tukar menukar personel untuk studi maupun latihan bersama,"kata Alman.

Di bagian lain, Ikatan Orang Hilang (Ikohi) akan mengirim surat ke Washington DC. "Kami tetap tidak setuju ada pemulihan kerjasama terutama untuk Kopassus," kata koordinator Ikohi Mugiyanto kemarin.

Aktivis yang diculik 1998 itu menjelaskan, Selasa nanti (27/05) Ikohi yang beranggotakan keluarga korban kekerasan dan penculikan 98 akan mendatangi Kedutaan Besar AS. "Kami akan meminta bapak Dubes agar pemerintah AS membatalkan bantuan untuk Kopassus," katanya.

JPPN.com

AS-Korsel Mulai Gelar Latma Udara Laut

Awak kapal induk tenaga nuklir USS George Washington bekerja di ruangan Combat Defense Centre saat latma Invincible Spirit di perairan Korea Selatan, 25 Juli 2010. (Foto: Reuters)

25 Juli 2010 -- Amerika Serikat dan Korea Selatan memulai latihan bersama udara dan laut skala besar di Semenanjung Korea, Minggu (25/7). Latma diberinama "Invincible Spirit" berlangsung empat hari, sebelumnya dijadwalkan berlangsung 8-11 Juni tetapi ditunda menunggu resolusi PBB terkait insiden tenggelamnya korvet AL Korsel Cheonan 26 Maret 2010.

Latma ini ditujukan memberikan isyarat kuat pada Korea Utara yang dituduh menembakan torpedo ke Cheonan sehingga tenggelam dan menewaskan 46 pelaut.

Amerika Serikat menurunkan kapal induk tenaga nuklir kelas Nimitz USS George Washington 97.000 ton yang menjadi salah satu simbol kekuatan militer AS. USS George Washington membawa satuan udaranya sekitar 80 pesawat, diantaranya F/A-18E/F Super Hornet, EA-6B Prowler, E-2C Hawkeye. Sekitar 8000 personil dari kedua negara, 20 kapal perang dan lebih dari 200 pesawat terlibat dalam latma ini. Jet tempur siluman F-22 Raptor akan melakukan misi terbang pertama kalinya di udara Korea.

Korea Selatan menyertakan LHD Dokdo 14.000 ton, kapal perusak kelas KDX-II 4500 ton, kapal selam kelas Son Won-il 1800 ton dan jet tempur F-15K.

Dalam latma akan dilakukan latihan penembakan artileri, menjatuhkan bom anti kapal selam dan ranjau laut serta pengisian bahan bakar di udara. Latihan ini ditujukan mencegah terulangnya insiden seperti Cheonan.

Jepang mengirimkan pengamat dalam latma ini karena sangat sensitif terkait isu ancaman Korea Utara. Pengiriman pengamat militer Jepang pada latma gabungan AS dan Korsel untuk pertama kalinya.


Jet tempur F/A-18E/F Super Hornet AL AS lepas landas dari kapal induk tenaga nuklir kelas Nimitz USS George Washington dalam latihan bersama udara dan laut Amerika Serikat dan Korea Selatan. (Foto: Reuters)

Awak darat mengecek kesiapan pesawat EA-6B Prowler di atas dek kapal induk tenaga nuklir USS George Washington saat mengikuti latma Invincible Spirit di perairan Korea Selatan, 25 Juli 2010. (Foto: Reuters)


Awak darat mengecek kesiapan pesawat E-3C Hawkeye di atas dek kapal induk tenaga nuklir USS George Washington saat mengikuti latma Invincible Spirit di perairan Korea Selatan, 25 Juli 2010. Pesawat ini mampu beroperasi sejauh 1000 km. (Foto: Reuters)

YONHAP/Berita HanKam