Tuesday, July 6, 2010

6 Super Hornet Tiba di Australia


06 Juli 2010 -- Enam F/A-18 Super Hornet tiba di pangkalan udara Amberley, Queensland, setelah terbang selama empat hari dari pangkalan udara AL AS Lemoore, California.

Australia membeli 12 Super Hornet untuk gantikan F-111 yang dipensiunkan akhir tahun ini.

Kedatangan Super Hornet baru memperkuat armada F/A-18A/B Hornet yang dimiliki AU Australia.

Super Hornet mempunyai fitur siluman, rangka pesawat lebih panjang, lebih bertenaga, membawa senjata lebih banyak dan dilengkapi avionik canggih dan radar terkini.

Super Hornet jadikan jembatan sebelum mengoperasikan jet tempur siluman F-35JSF.

Super Hornet terbang di atas Pengunungan Sierra Nevada, California.


Super Hornet mengisi bahan bakar di udara dari tanker Omega di atas Pengunungan Sierra Nevada, California.

Barisan Super Hornet di pangkalan udara satuan angkatan laut Lemoore, California.


Super Hornet memulai perjalan feri dari Amerika Serikat menuju pangkalannya di Amberley, Australia.

ADF/Berita HanKam

Pabrik Pesawat Rusia Menentang Penjualan Mesin Jet Ke Cina

Mesin jet RD-93, Rusia berencana menjual 100 RD-93 pada Cina yang akan dipasang pada jet tempur FC-1/JF-1. (Foto: china-defense.blogspot)

06 Juli 2010 -- Pabrik pesawat Rusia MiG dan Sukhoi menentang penjualan mesin jet RD-93 pada Cina, yang akan mengancam pemasaran jet tempur buatan mereka. Cina telah menjual jet tempur ke beberapa negara dengan harga sangat murah.

Rosoboronexport perusahaan yang memonopoli penjualan senjata Rusia ke negara ketiga, berencana menandatangani kontrak penjualan 100 mesin jet RD-93 untuk jet tempur FC-1, merupakan pesaing jet tempur buatan Rusia MiG-29 Fulcrum.

Pimpinan MiG dan Sukhoi Mikhail Pogosyan mengatakan re-ekspor teknologi harus disetujui oleh pihak pabrikan pemilik teknologi tersebut untuk menghindari kompetisi tidak sehat.

Rosoboronexport mengatakan keputusan mengijinkan re-ekspor teknologi hanya dapat dibuat oleh pemerintah, dan pihak pabrikan tidak akan pernah dimintakan pendapatnya.

FC-1 Xiaolong. (Foto: globalsecurity.org)

FC-1 Xialong (Fierce Dragon) atau JF-17 Thunder bermesin tunggal dikembangkan bersama Cina dan Pakistan.

Kinerja FC-1 rendah dibandingkan MiG-29, tetapi harga jualnya hanya 10 juta dolar sedangkan MiG-29 mencapai 35 juta dolar.

Saat ini, kedua pesawat tersebut bersaing memperebutkan kontrak pembelian 32 jet tempur dari pemerintah Mesir. Mesir telah menyampaikan penawaran pada Pakistan memperoleh lisensi produksi FC-1.

Rusia menghadapi persaingan ketat dari Cina dalam penjualan senjata.

Sistem pertahanan udara S-300 dan HQ-3 bersaing ketat mendapatkan kontrak dari Turki sejak 2007.

Rusia dan Cina bersaing memenangkan tender pembelian kendaraan lapis baja pengangkut pasukan di Indonesia pada 2007. Indonesia akhirnya memilih buatan Rusia BTR-80.

Myanmar memilih jet tempur buatan Rusia MiG-29, sebelumnya bersaing dengan buatan Cina J-10 dan FC-1.

Cina dituduh Rusia melakukan pembajakan sejumlah senjata buatan Rusia, termasuk jet
tempur Su-27, yang melanggar HAKI.

RIA Novosti/Berita HanKam

TNI AU Tambah Satu Radar di Sumba


06 Juli 2010, Kupang -- Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal (TNI) Imam Sufaat, mengatakan TNI Angkatan Udara akan menambah lagi satu radar pengintai di Pulau Sumba Nusa Tenggara Timur tahun 2012 untuk mendeteksi ancaman asing terhadap kedaulatan wilayah Republik Indonesia.

Dalam rencana jangka menengah dan panjang pertahanan dan keamanan pihak TNI AU telah mengusulkan anggaran untuk pembangunan sejumlah radar di wilayah Timur Indonesia termasuk di Pulau Provinsi NTT, katanya di Kupang, Selasa.

Ia mengatakan hal tersebut disela-sela memantau karya bakti pengobatan gratis kepada ribuan masyarakat dalam Kota dan Kabupaten Kupang dalam rangka HUT ke-63 TNI AU di Lanud El Tati Kupang.

Menurut Imam Sufaat usulan pembangunan radar di Pulau tersebut diharapkan dapat direalisasi pada tahun 2012, sehingga sekitar tahun 2014 fasilitas tersebut dapat dioperasikan di wilayah itu.

"Harapan tersebut sangat tergantung pada kondisi keuangan bangsa, namun pihak TNI AU optimis pemerintah selalu memprioritaskan pembangunan sarana dan prasarana pertahanan, karena berkaitan dengan kedaulatan bangsa," katanya.

Imam Sufaat yang saat itu didampingi Gubernur NTT, Frans Lebu Raya, Wakil Ketua DPRD NTT, LS Funay, Panglima Komando dan Operasi (Pangkoop) II Wilayah Timur, Masda (TNI) Agus Munandar serta Danlanud El Tari Kupang, Letkol (Pnrb) Djoko S mengatakan, pembangunan radar di Pulau Sumba berdasarkan hasil analisis dan strategi pertahanan sangat penting.

Alasannya kata Imam Sufaat, selain wilayah Nusa Tengara Timur merupakan Provinsi Kepulauan juga letaknya berbatasan langsung dengan negara Timor Leste, Australia, Malaysia dan Papuu Nugine, sehingga perlu mendapat pengamanan yang maksimal.

Ia mengaku radar yang sebelumnya dibangun di Desa Buraen, Kecamatan Amarasi, Kabupaten Kupang, belum maksimal melaksanakan tugas sebagai mata dan telinga bangsa untuk mendeteksi ancaman asing terhadap kedaulatan wilayah Republik Indonesia.

Sehingga katanya perlu ditambah satu lagi untuk membantu radar di Buraen yang selama ini tingkat deteksinya masih jauh sehingga kurang optimal.

Sebelumnya TNI AU juga telah membangunan Radar di Saumlaki (Maluku Utara) dan Merauke, Timika, Biak (Papua) dan Buraen (Nusa Tenggara Timur).

"TNI Angkatan Udara sudah merencanakan penamabahan pembangunan radar baru di sejumlah tempat di wilayah timur Indonesia, agar lebih efektif mendeteksi semua wilayah Indonesia," katanya.

Di Indonesia, katanya, terdapat tiga komando sektor pertahanan udara yakni Jakarta, Medang di Sumatera Utara dan Makasar untuk mengcover sebagian Pulau Jawa dan wilayah timur Indonesia.

ANTARA News

India Upgrade Armada Su-30MKI

Sukhoi Su-30 AU India. (Foto: vayusena)

06 Juli 2010 -- AU India akan mengupgrade armada Sukhoi Su-30MKI dengan bantuan Rusia, menurut sumber Kementrian Pertahanan India pada PTI, Minggu (04/07).

50 jet tempur Su-30MKI diupgrade dengan bantuan pabrik pesawat Rusia, sekitar lima pesawat akan dikirimkan ke Rusia sedangkan sisanya akan dikerjakan di India.

Pesawat akan diupgrade standar dan perlengkapan terkini dengan avionik modern serta berbagai kemampuan lainnya.

Badan pesawat akan diperkuat agar dapat membawa dan meluncurkan rudal jelajah supersonik buatan Rusia-India BrahMos.

AU India menggunakan Su-30 akhir 1990-an dan kini memiliki 100 Su-30 terbagi dalam enam skuadron. Pemerintah India telah memesan sekitar 280 Su-30 baru, sebagian besar akan dirakit di India.

Skuadron pertama memakai Su-30 versi K, kemudian diupgrade menjadi versi MKI.
AU India telah mengupgrade 60 jet tempur MiG-29 dan akan memodernisasi 50 Mirage-2000 dengan nilai kontrak sekitar 2 milyar dolar.

India telah menguprade armada jet tempur Sepecat Jaguar, MiG-21 dan MiG-27. Kedua pesawat terakhir akan dipensiunkan dan digantikan 126 pesawat baru dalam program raksasa Medium Multi-Role Combat Aircraft (MMRCA).

India dan Rusia akan mengembangkan bersama jet tempur siluman PAK-PA, direncanakan India akan membeli hingga 100 pesawat.

PTI/Berita HanKam

Prajurit Koarmatim Siapkan Alutsista


05 Juli 2010, Surabaya -- Menyiapkan alutsista di jajaran Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) senantiasa menjadi prioritas utama, karena dengan kondisi alutsista yang siap akan dapat mendukung tugas-tugas TNI AL/Koarmatim dalam menegakkan hukum dan kedaulatan negara di perairan yurisdiksi NKRI.

Seperti pagi itu, Senin (5/7), anggota Divisi Pantai Koarmatim melaksanakan pembersihan di kendaraan amfibi Hover Craff yang berada di Dok Apung Divisi Pantai Koarmatim Ujung Surabaya. Setiap habis melaksanakan apel pagi, anggota tersebut senantiasa melaksanakan pembersihan disamping juga memanaskan mesin kendaraan amfibi tersebut.

Dengan melaksanakan perawatan secara periodik dan berkala, diharapkan alutsista tersebut akan senantiasa terawat dengan baik dan setiap saat dapat mendukung tugas-tugas TNI AL khususnya di jajaran Koarmatim.

Dispenarmatim

AU Iran Tempatkan UAV Sepanjang Perbatasan


05 Juli 2010 -- Angkatan Udara Iran merencanakan menempatkan pesawat nirawak (UAV) jenis pengintai disepanjang garis perbatasan, diumumkan KASAU Iran, Minggu (04/07), kutip FARS NEWS AGENCY (FNA).

Jenderal Majid Pirhadi dari Satuan Udara Angkatan Darat Iran mengatakan, saat diwawancarai FNA, pesawat nirawak akan mencakup seluruh wilayah perbatasan negeri dalam waktu dekat.

“Kami sedang mencoba melengkapi seluruh pangkalan udara utama Iran dengan pesawat nirawak jarak jauh tetapi untuk sekarang melengkapi pangkalan sepanjang garis perbatasan hal yang utama,” kata Pirhadi.

Pirhadi mengatakan seluruh perbatasan bagian Barat dan Selatan Iran akan dilengkapi dengan pesawat nirawak pada akhir musim panas (September 2010).

Markas Besar AU Iran berencana membentuk sebuah pusat komando-dan-kontrol untuk pesawat nirawak.

Iran mengklaim sukses menguasai teknologi pesawat siluman dan pesawat nirawak.

Pada Februari lalu, Iran meresmikan jalur produksi dua tipe pesawat nirawak dengan kemampuan membom dan pengintaian.

Pesawat nirawak Ra’d (guntur) dan Nazir (pelopor) mampu melakukan misi pengintaian jarak jauh, patroli, penyerangan dan pemboman dengan presisi tinggi.

Pesawat nirawak Ra’d dipilih untuk misi penyerangan dan pemboman yang mampu menghancurkan sasaran tertentu dengan presisi tinggi.

FNA/Berita HanKam

Monday, July 5, 2010

Tjahjo: Perlu Program Aksi Konkret Dukung TNI

LHD rancangan PT. PAL Indonesia. diperlukan kemauan politik dari penguasa untuk merealisasikan sebuah rancangan menjadi nyata. (Foto: Berita HanKam)

05 Juli 2010, Jakarta -- Ketua Fraksi PDI Perjuangan di DPR RI, Tjahjo Kumolo, menegaskan, Pemerintah perlu segera menggencarkan program aksi konkret mendukung pengembangan alat utama sistem persenjataan (Alutsista) dan peningkatan kesejahteraan prajurit TNI.

"Jangan hanya terbiasa mengeluarkan pernyataan prihatin dengan kondisi peralatan militer, itu pernyataan klasik," tegasnya di Jakarta, Senin.

Ia menegaskan perlu kemauan politik yang sungguh-sungguh dari Pemerintah dan Pimpinan TNI secara terpadu dengan seluruh unsur Pemerintahan.

Tjahjo Kumolo mengatakan hal itu mengomentari pernyataan Menteri Pertahanan (Menhan) sebelumnya yang mengatakan, prihatin atas peralatan militer pasukan Indonesia di kawasan perbatasan, terutama di pulau-pulau terluar.

"Dana sesungguhnya tersedia. Tetapi pola pikir egoisme sektoral masih cukup kuat, demikian pula birokrasi anggaran yang mesti segera dirombak untuk kepentingan peningkatan Alutsista dan peningkatan kesejahteraan prajurit," kata Tjahjo Kumolo yang juga Sekjen DPP PDI Perjuangan.

Harus Proaktif
Anggota Komisi I DPR RI tersebut mengingatkan Menhan dan Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) agar harus proaktif mengambil keputusan berani demi penguatan serta peningkatan kesejahteraan prajurit.

"Terutama yang bertugas di wilayah-wilayah perbatasan, termasuk peningkatan fasilitas-fasilitas di kawasan tapal batas itu, seperti radar, alat komunikasi, persenjataan, kapal-kapal patroli serta serbu, helikopter untuk pengawasan dan seterusnya," ungkapnya.

Ia juga mengingatkan, masalah pertahanan merupakan kehormatan dan harga diri sebuah bangsa.

"Sejengkal tanah pun harus dipertahankan sampai titik darah terakhir," tandas Tjahjo Kumolo.

ANTARA News

Dua KRI Jajaran Kolinlamil Angkut Pasukan Pangamanan ke Provinsi Maluku dan Sekitarnya

05 Juli 2010, Jakarta -- Dua KRI jajaran Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) melaksnakan operasi pergeseran pasukan dari satuan TNI AD yang bertugas sebagai pasukan pengamanan daerah rawan di Maluku dan Ambon. Mereka diberangkatkan dari markas kesatuan di Padang, Sumbar dan Jember, Jatim, pekan lalu.

KRI jenis Landing Ship Tank (LST) yaitu Teluk Amboina-503 mengangkut kekuatan satu Batalyon 133 dilengkapi dengan peralatan lapangan dari markas kesatuan di Padang, Sumatera Barat bertolak dari Dermaga Teluk Bayur, Sumbar dan saat ini sedang melaksanakan kegiatan pelayaran menuju Provinsi Maluku dalam rangka penugasan sebagai pasukan pengamanan daerah rawan; kata Kadispen Kolinlamil Letkol Laut (Kh) Drs Agus Cahyono, Minggu (4/7).

KRI dengan Komandan Letkol Laut (P) Desmon Hermono Kusumo, alumnus AAL Angkatan 39 tahun 1993 tersebut melaksanakan operasi pergeseran pasukan yang direncanakan akan ditugaskan menuju daerah rawan di Provinsi Maluku dan sekitarnya dan menggantikan tugas Batalyon 125 dari kesatuan TNI AD di Belawan, Sumut.

Sedangkan KRI Teluk Ratai-509 dengan Komandan Letkol Laut (P) M Bahrudin, lulusan AAL Angkatan 39 tahun 1993; mengangkut pasukan dari satuan TNI AD dari Batalyon 509 Jember, Jawa Timur.

Menurut Letkol Laut (P) M Bahrudin, KRI Teluk Ratai-509 berangkat dari Pangkalan Surabaya pekan lalu dan saat ini sedang menuju wilayah perairan Provinsi Maluku untuk selanjutnya melaksanakan debarkasi/menurunkan pasukan d idaerah penugasan Provinsi Maluku dan sekitarnya.

KRI jenis LST dibawah pembinaan Satuan Lintas Laut Militer (Satlinlamil) dengan pangkalan di Surabaya tersebut selanjutnya melaksnakan embarkasi pasukan Batalyon Linud 433 yang telah selesai penugasan untuk kembali ke pangkalan induk salah satu satuan TNI AD.

Untuk kegiatan operasi dan bantuan penanggulangan bencana alam, Kolinlamil telah menyiapkan sedikitnya tujuh kapal perang angkut personel dan tank diantaranya jenis LST dan Froch dan BU di Jakarta dan Pangkalan Surabaya yang dioperasikan secara bergantian.

Menurut Agus Cahyono, kapal perang tersebut akan bertugas selain untuk mendukung pergeseran pasukan dan logistik TNI, juga dipersiapkan untuk kegiatan dalam rangka mendukung pembangunan khususnya bantuan material dan logistik ke daerah serta disiapkan untuk bantuan penanggulangan bencana alam. Sedangkan beberapa KRI lainnya dibawah jajaran Kolinlamil secara berlanjut dan periodik melaksanakan perbaikan dan pemeliharaan.

Pelita

Menhan Prihatinkan Peralatan Militer TNI di Perbatasan

05 Juli 2010, Banda Aceh -- Menteri Pertahanan (Menhan) Purnomo Yusgiantoro menyatakan prihatin terhadap perlengkapan militer yang dimiliki personel TNI yang menjaga pulau perbatasan Indonesia.

"Saya merasa prihatin dengan peralatan militer yang dimiliki anggota TNI di Pulau Rondo, karena peralatan yang ada masih minim untuk melakukan pemantauan daerah itu dari berbagai aksi pencurian," katanya usai melakukan kunjungan kerja ke Pulau Rondo, Provinsi Aceh, akhir pekan lalu.

Pulau Rondo yang bersebelahan dengan Pulau Sabang, merupakan salah satu dari 12 pulau terdepan di Indonesia. Dia menyebutkan, sebanyak satu pleton pasukan yang ditempatkan di sana masih belum memiliki peralatan yang memadai akibat anggaran yang dimiliki masih terbatas. "Kita akui minimnya anggaran yang kita miliki berdampak terhadap peralatan militer yang kita punya saat ini," katanya.

Dia menuturkan, idealnya untuk penjagaan Pulau Rondo terutama yang berdekatan dengan Selat Malaka itu dibutuhkan peralatan seperti kapal cepat dan peralatan lainnya. "Selain melengkapi perlengkapan, kesejahteraan prajurit juga penting diperhatikan, karena berbagai kebutuhan yang diperlukan harus didatangkan ke sana," katanya.

Kendati demikian, ucap Menhan, pihaknya akan berupaya melakukan berbagai perbaikan dan bekerja maksimal, mungkin dalam mempertahankan keutuhan NKRI di masa mendatang.

"Semua itu perlu perbaikan secara bertahap, karena saat ini pemerintah sedang fokus untuk kesejahteraan rakyat Indonesia di seluruh tanah air," katanya.

Selain melakukan peninjauan, Menhan juga memasang batu prasasti sebagai tanda perbatasan tanda wilayah negara Indonesia di pulau tersebut.

Sementara itu, Pangdam Iskandar Muda Majen TNI Hambali Hanafiah mengatakan, pihaknya terus memberikan berbagai dukungan seperti kesehatan bagi para prajurit yang ditugaskan menjaga perbatasan RI itu. "Untuk kesehatan mereka kita rujuk ke Kota Sabang," demikian Hambali.

Sementara itu, Menhan Purnomo mengemukakan, perguruan tinggi berperan untuk membangun kekuatan nonmiliter seperti pengembangan intelektual sosial, budaya, ekonomi dan ideologi sebagai upaya untuk memecahkan berbagai persoalan bangsa.

"Kemampuan intelektual yang dikembangkan dan dipelajari di perguruan tinggi akan menjadi sebuah kekuatan untuk menyelesaikan persoalan dunia seperti perselisihan antarnegara," katanya pada kuliah umum di hadapan civitas akademika Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) di Banda Aceh.

Suara Karya

Kaskormar Tutup Lattapdu Brigif-3 Mar

Kaskormar melepas tanda peserta Lattapdu Brigif-3 Mar.

02 Juli 2010, Besitang -- Kepala Staf Korps Marinir Brigjen TNI (Mar) Ikin Sodikin secara resmi menutup latihan pemantapan terpadu Brigif – 3 Mar yang digelar sejak 20 Juni 2010 di daerah Besitang, Langkat, Sumatera Utara dengan komandan upacara Danyonif – 8 Marinir Mayor Mar Bambang Hadi S., Kamis (1/7).

Komandan Korps Marinir Mayjen TNI (Mar) M.Alfan Baharudin Dalam Amanatnya yang dibacakan oleh Kepala Staf Korps Marinir selaku inspektur upacara pada upacara penutupan latihan pemantapan terpadu, mengatakan Latihan terpadu ini bukan saja sebagai kegiatan latihan rutin yang diselenggarakan setiap tahun, namun latihan ini merupakan upaya Korps Marinir untuk meningkatkan kemampuan, ketrampilan dan profesionalisme prajuritnya guna menghadapi tuntutan tugas kedepan yang semakin kompleks dan dinamis, walaupun dihadapkan dengan berbagai kerterbatasan. hal ini menunjukkan bahwa komitmen Korps Marinir tetap tinggi untuk senantiasa meningkatkan kesiapsiagaan prajuritnya dalam melaksanakan setiap penugasan.

Selain itu Dankormar juga menyampaikan beberapa hal yang harus dipedomani oleh setiap prajurit, sebagai berikut : Pertama, tetap tingkatkan ketaqwaan kepada Tuhan YME, agar setiap langkah pengabdian kita selalu diberkahi dan diridhoi-Nya. Kedua, pegang teguh jati diri prajurit Korps Marinir sebagai prajurit pasukan pendarat amfibi yang mampu melaksanakan tugas di segala medan. Ketiga, aplikasikan dan kembangkan seluruh materi yang telah diberikan dalam latihan ini di satuan masing – masing, agar kemampuan serta kesiapsiagaan satuan terus terjaga. Keempat, bina dan tingkatkan terus disiplin diri, sebagai modal dasar dalam pengabdian kepada Korps Marinir, bangsa dan negara.

Sementara itu, Kepala Staf Korps Marinir Brigjen TNI (Mar) Ikin Sodikin dalam jumpa persnya mengatakan tujuan latihan ini untuk meningkatkan profesionalime prajurit sehingga mendapatkan kemampuan yang mana nantinya prajurit dapat melaksanakan tugas pokoknya untuk menjaga keutuhan NKRI ini.

Seusai upacara, Jenderal berbintang satu itu menyempatkan diri untuk foto bersama dengan prajurit Marinir yang telah melaksanakan latihan.

Turut hadir dalam kesempatan itu Wadan Lantamal I Belawan Kolonel Marinir Suprayogi, Komandan Brigif – 3 Mar Kolonel Marinir Eddy Setiawan, Asops Dankormar Kolonel Marinir Kasirun Situmorang, Asintel Dankormar Kolonel Marinir Suhono.

Marinir

Menhan Pasang Prasasti NKRI di Pulau Rondo

Menteri Pertahanan RI Prof Ir Purnomo Yusgiantoro MA MSc Phd (tengah) didampingi Pangdam IM Mayjend TNI Hambali Hanafiah (kanan) dan Rektor Unsyiah Prof Dr Darni M Daud MA (kiri) memberi keterangan pers selesai memberi kuliah umum kepada guru besar, dosen, dan mahasiswa Unsyiah di Gedung AAC Dayan Dawood, Darussalam, Banda Aceh, Sabtu (3/7). (Foto: SERAMBI/Saniah LS)

04 Juli 2010, Banda Aceh -- Menteri Pertahanan (Menhan) Prof Ir Purnomo Yusgiantoro MA MSc Phd, Sabtu (3/7) kemarin, melakukan kunjungan ke Pulau Rondo, Sabang, untuk memasang prasasti pembatas wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di bagian barat. Hal itu diungkapkan Menhan Purnomo Yusgiantoro saat memberikan kuliah umum di Gedung AAC Dayan Dawood, Universitas Syiah Kuala (Unsyiah), Darussalam, Banda Aceh, kemarin, seusai melakukan kunjungan dan berdialog dengan pasukan penjaga perbatasan di pulau terluar Indonesia di bagian barat itu.

Menhan Purnomo Yusgiantoro yang didampingi Pangdam Iskandar Muda, Mayjen TNI Hambali Hanafiah, begitu tiba di Pulau Rondo dengan pesawat helikopter menjelang siang kemarin, disambut secara adat militer dan kemudian melakukan pemasangan prasasti di wilayah tersebut. “Saya ke Pulau Rondo melihat pasukan kita. Di situ, 12 mil dari tempat itu masih dalam kedaulatan wilayah kita. Saya memasang prasasti pembatas dan kemudian melakukan temu ramah dengan pasukan kita di sana,” kata Menhan Purnomo Yusgiantoro.

Menhan mengatakan kondisi marinir yang menjaga Pulau Rondo sangat memprihatinkan dan ini menggugah simpatinya. Sebab, di sana tidak ada air. “Selain jauh dari keluarga, pasukan yang menjaga perbatasan wilayah RI berjumlah 34 orang hidup dari air hujan dan air laut,” katanya. “Kasihan. Anda tau berapa rata-rata gaji mereka? Rata-rata gajinya Rp 1.750.000 per bulan dengan fasilitas yang minim. Memang minim. Ini karena anggaran kita yang terbatas,” imbuh Menhan. Menhan berharap dengan kunjungannya ini, bisa menjadi satu masukan dan catatan baginya untuk dibawa ke Jakarta, sebagai perbaikan ke depan. “Tentu dengan kunjungan saya ke sana akan menjadi bahan masukan untuk melakukan perbaikan,” ujarnya.

Sebatas wacana

Dalam kesempatan memberikan kuliah umum di depan civitas akademika Unsyiah itu, Menhan Purnomo Yusgiantoro juga mengungkapkan bahwa isu yang berkembang mengenai TNI yang akan memberi suara mereka pada Pemilu 2014, hanya baru sebatas wancana. Wancana itu katanya lagi, bukan dari TNI tetapi melainkan wacana itu muncul dari para politisi dan para komentator di negeri ini. Maka itu ia meminta agar masyarakat hati-hati dalam mencerna informasi, bisa membedakan antara wacana yang sedang berkembang dengan birokrasi yang sedang berjalan.

“Jadi tidak betul itu. Walau nyatanya di luar seperti itu informasinya. Wong saya menterinya saja belum mendengar hal itu. DPR juga belum memberi pendapatnya. Dan di program legislatif nasional 2010-2011, tidak ditulis Undang-Undang TNI mau dirubah. Artinya TNI masih netral,” ujarnya. Dalam Undang-Undang TNI Nomor 34 Tahun 2004, Menhan menjelaskan ada disebutkan TNI harus netral. Arti netral di sini, TNI tidak memilih salah satu partai politik atau pilihan-pilihan partai politik di Indonesia. Kalau TNI tidak mau netral, maka Undang-undang tersebut harus diubah dulu. “Yang bisa mengubah undang-undang, mereka yang diberi mandat oleh rakyat, yaitu DPR dan Presiden,” tegas Menhan.

Jadi, TNI sekarang tidak memberikan posisinya kepingin untuk memilih pada Pemilu 2014 mendatang. Sebab, jika itu terjadi, tambah Menhan Purnomo Yusgiantoro, maka Presiden mendengarkan menteri dan menteri dalam hal ini Menhan mendengarkan TNI. “Jadi saya harus mendengarkan TNI maunya apa dulu. Namun sampai detik ini masalahnya tidak ada pernyataan resmi dari TNI yang mengatakan TNI ingin memilih salah satu partai politik. Tidak ada,” pungkas Menhan Purnomo Yusgiantoro, yang kemarin juga usai memberikan kuliah umum tersebut, kembali ke Jakarta.

Serambinews

AL India Akan Beli SMILE

INS Sindhughosh. (Foto: nti.org)

05 Juli 2010 -- Angkatan Laut India berencana membeli Submarine Mine Laying Equipment (SMILE) guna meningkatkan kemampuan armada kapal selam konvensional yang dimiliki.

AL India telah menerbitkan Request for Information (RFI) pada para vendor dan pabrikan untuk mencari informasi lebih detail mengenai SMILE, ucap seorang perwira AL, Minggu (04/07).

SMILE harus mampu menyebarkan 24 ranjau laut dan bertahan pada kecepatan maksimum menyelam kapal selam.

Rancangan dasar SMILE terdiri dari komponen dan sub-sistem, seperti satu magazine mampu menyimpan sedikitnya 12 ranjau.

AL India memiliki 16 kapal selam konvensional, 10 unit kelas Sindhugosh (Kilo), 4 unit kelas Shishumar (Type 209/1500) dan 2 unit kelas Project 641 (Foxtrot), dan 6 unit kelas Project 75 (Scorpene) sedang dibangun di galangan kapal Mazagon, India.

India telah meluncurkan satu kapal selam tenaga nuklir INS Arihant buatan dalam negeri tahan lalu, diharapkan dioperasikan AL India tahun depan. AL India telah menyewa kapal selam tenaga nuklir kelas Akula dari Rusia, untuk melatih para pelautnya mengoperasikan kapal selam tenaga nuklir buatan dalam negeri.

PTI/Berita HanKam

Pengamat: Semestinya TNI Memilih

04 Juli 2010, Semarang -- Pengamat militer MT Arifin berpendapat sudah saatnya TNI diberi hak memilih dalam pemilihan umum (pemilu), akan tetapi tidak boleh dipilih karena berada di bawah jaminan negara.

"Sudah semestinya hak memilih bagi TNI diaktifkan," kata MT Arifin ketika dihubungi dari Semarang, Minggu.

Ia menjelaskan selama orde baru, TNI tidak diberi hak memilih karena berlaku sistem perwakilan dan tidak memberikan hak memilih langsung karena khawatir menimbulkan perpecahan.

"Seluruh warga negara yang bekerja, mengabdi kepada negara atau hidup di bawah jaminan negara, maka mempunyai hak pilih akan tetapi tidak punya hak dipiih," katanya.

MT Arifin menjelaskan TNI yang menginginkan hak memilih dan dipilih, harus melepaskan statusnya sebagai arapatur negara dengan mundur dari militer, karena tidak bagus jika warga negara yang hidup dalam jaminan negara maju dalam pemilu dan kembali ke jabatan semula ketika gagal.

"Jika ingin berpolitik, maka harus konsisten berpolitik dan mengundurkan diri," katanya.

ANTARA News

Sunday, July 4, 2010

Iran Diduga Kirim Radar Canggih ke Syria


04 Juli 2010 -- Iran telah mengirimkan sistem radar canggih ke Syria yang dapat mengancam kemampuan Israel melancarkan serangan mendadak ke fasilitas nuklir Iran, ujar pejabat Israel dan Amerika Serikat kutip harian ekonomi The Wall Street Journal, Rabu (30/06).

Radar tersebut dapat meningkatkan kemampuan pertahanan Syria dengan memberikan peringatan dini serangan udara Israel. Jika Syria membagi informasi radar dengan Hezbollah, dapat meningkatkan keakurasian rudal Hezbollah serta peningkatan pertahanan udaranya.

Pengiriman radar oleh Iran dilakukan pertengahan 2009 diungkapkan beberapa bulan lalu oleh dua pejabat Israel, dua pejabat AS dan seorang sumber intelijen Barat, dan telah dikonfirmasi oleh militer Israel Rabu (30/06).

Mereka tidak mengetahui nama sistem radar yang dikirimkan, ditambahkan para pejabat tersebut, ini bagian dari peningkatan secara dramatis pengiriman persenjataan dan koordinasi militer antara Iran, Syria dan Hezbollah.

Pengiriman radar berpotensi melanggar Resolusi Dewan Keamanan PBB 2001 yang melanggar Iran menyediakan, menjual atau memindahkan “ semua senjata atau material terkait.”

Syria dan Iran membantah telah terjadi pengiriman radar tersebut.

Ahmed Salkini juru bicara Kedutaanbesar Syria di Washington D.C., laporan pengapalan radar “publikasi klasik Israel bertujuan membalikan perhatian dunia dari kekejaman mereka di Gaza dan wilayah pendudukan lainnya, dan kami tidak akan membuang waktu kami” mengomentari hal ini.

Iran menolak telah mengirimkan radar canggih ke Iran, melalui Mohamad Bak Sahraee juru bicara Iran untuk misi di PBB, “mutlak tidak benar”. Sedangkan para petinggi Hezbollah di Beirut menolak berkomentar.

Juru bicara Gedung Putih menolak berkomentar mengenai isu ini.

F-16 Sufa. (Foto: Keith Robinson)

Syria telah berusaha sejak lama mengimbangi kekuatan superior militer Israel. Syria tertarik mengakuisisi radar canggih. Jet-jet tempur Israel menyusup dan melancarkan penyerangan ke sebuah bangunan di Syria 2007. Israel mengklaim bangunan tersebut konstruksi reaktor nuklir dalam tahap akhir pengerjaan. Syria membantah bangunan tersebut, hanya sebuah fasilitas militer tidak digunakan lagi.

Para analis militer berpendapat Israel dapat menyusup dan keluar dari wilayah udara Syria saat serangan udara karena radar tua Syria dijamming.

Saat perang dengan Hezbollah di Lebanon 2006, jet-jet tempur Israel dapat terbang bebas tanpa perlawanan dikatakan Kapten Ron seorang pilot F-16 AU Israel. “Pada perang Lebanon masa mendatang, kami mengetahui hal tersebut tidak akan seperti itu.”

Menurut seorang pejabat AS ahli dalam hal transfer persenjataan, Iran mempunyai dua tujuan. Pertama memperkuat Hezbollah dalam menghadapi Israel serta Iran ingin mengetahui apa saja yang datang ke negeri mereka dari Israel.

Israel berambisi menghancurkan fasilitas nuklir Iran, seperti saat menghancurkan milik Irak dan Syria. Tel Aviv dan Washington menekan Moskow membatalkan pengiriman sistem pertahanan udara S-300. Mereka menuduh sistem ini akan digunakan melindungi fasilitas nuklir. S-300 sepadan dengan sistem Patriot buatan AS. Sistem S-300 mampu melumat jet-jet tempur AU Israel, seperti F-16 Sufa maupun F-15 Ra’am.

Berita terakhir, Israel bekerjasama dengan satu negara di Timur-Tengah menggelar latihan simulasi penyerangan udara fasilitas nuklir Iran. Negara ini akan mengijinkan jet-jet tempur AU Israel menggunakan wilayah udaranya untuk menyerang Iran.

Arab Saudi yang dituding bekerjasama dengan Israel, membantah berita tersebut.

The Wall Street Journal/Berita HanKam

Saturday, July 3, 2010

First S-70iTMBLACK HAWK Helicopter Completes its Debut Flight: Newest Variant Charts Course for Global Company

Workers of the PZL Mielec plant stand beside the first Black Hawk S-70i helicopter ever produced outside the U.S. in Mielec March 11, 2010. PZL Mielec was acquired by the Sikorsky Military Systems in 2007 and the first Black Hawk S-70i produced there will be officially presented on Monday. (Foto: Reuters)

01 July 2010, WEST PALM BEACH, Florida -- The first S-70iTM BLACK HAWK helicopter has successfully completed its first flight, officially launching an international variant and the newest Sikorsky Aircraft product to follow in the legacy of the BLACK HAWK helicopter. Sikorsky Aircraft is a subsidiary of United Technologies Corp. (NYSE:UTX).

Aircraft 0001, the first in the new product line, was built at PZL Mielec, a Sikorsky Aircraft company in Poland. PZL Mielec has been established as the hub of the S-70i program for international customers. The successful first flight of the S-70i aircraft took place on July 1 at the Sikorsky Development Flight Center.

“Aeronautical history was made today with the first flight of the S-70i BLACK HAWK helicopter. This aircraft has been designed and developed by an international team and is ready for the world market,” said Debra A. Zampano, S-70i Senior Program Manager, International Military Programs.

“We weathered the challenges of any development program by collaborating with our partners in Poland and our global suppliers. The language of innovation is universal, and the success of this program is proof of that: We are celebrating a key milestone of first flight executed on time and flawlessly.”

This new international variant utilizes a global supply chain and is the first BLACK HAWK helicopter ever to be assembled in Europe.

“As Sikorsky Aircraft continues to grow internationally, we recognize the significance of this new integration of manufacturing and supply chain activities as a major leap forward for our company,” said Michael Ambrose, Vice President, International Military Programs. “The S-70i BLACK HAWK helicopter brings together new technologies, new manufacturing capabilities, and a new design, all of which have resulted in the most advanced, tactical multi-mission helicopter that will provide reliable and safe transportation for militaries around the world.”

Sikorsky Aircraft Corp., based in Stratford, Conn., USA, is a world leader in helicopter design, manufacture and service. United Technologies Corp., based in Hartford, Conn., USA, provides a broad range of high technology products and support services to the aerospace and building systems industries.

Sikorsky Aircraft Corp.

Saab Receives an Order for Radar System to Australia


02 July 2010 -- Defence and security company Saab has received an order from the Australian Defence Materiel Organisation (DMO) for provision of the Giraffe AMB radar system and related services. The order is worth MSEK 190.

“We are extremely proud to have been selected by the Australian Defence Force to meet their requirements for an advanced, operationally proven and off-the-shelf radar system to enhance force protection capabilities for the Australian Defence Force engaged in international operations. This further underscores Saab’s strength as a radar supplier and the capability of our Giraffe system”, says Micael Johansson, Senior Vice President and Head of Saab’s business area Electronic Defence Systems.

Giraffe AMB is a flexible series of modular surveillance systems. Fully fitted, the system includes capabilities for simultaneous air defence, air and sea surveillance, air/land integration, military air traffic control and rocket, artillery and mortar alert. The system is part of Saab’s continuously evolving radar program and provides highest performance for critical targets and proven reliability. Giraffe has become the radar of choice for armed forces worldwide, whether part of vital point protection or area air defence solutions. The Giraffe is in current production and in use with armed forces of Sweden, France, Estonia and the UK amongst others.

Saab’s naval surveillance radar Sea Giraffe is in operational service on the Australian and New Zealand Anzac Class frigates and the more advanced Sea Giraffe AMB is being supplied for the Australian Canberra class amphibious ships.

Saab serves the global market with world-leading products, services and solutions ranging from military defence to civil security. Saab has operations and employees on all continents and constantly develops, adopts and improves new technology to meet customers’ changing needs.


Saab AB

Yaman Akan Borong Alutsista Rusia Lebih 1 Milyar Dolar

Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh bertemu Perdana Menteri Vladimir Putin. (Foto: presidentsaleh.gov.ye)

03 Juli 2010 -- Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh melakukan kunjungan singkat ke Rusia, tiba di Moskow Selasa (29/06), kembali ke tanah air Kamis (01/07).

Presiden Saleh bertemu dengan Perdana Menteri Rusia Vladimir Putin, Rabu (30/06). Kedua pemimpin pemerintahan membicarakan peningkatan kerjasama kedua negara di bidang politik, ekonomi, kebudayaan, serta militer dan keamanan.

Setelah pertemuaan, PM Putin menemani Presiden Saleh berkunjung ke Modern Technology Exhibition 2010 di kota Zhukovsky dekat Moskow, menampilkan industri senjata dan teknik Rusia.

Angkatan Bersenjata Yaman hampir 90% alutsistanya buatan bekas Uni Sovyet. Pemerintah Yaman berencana memodernisasi alutsista AB Yaman dengan alutsista buatan Rusia.

Rusia dan Yaman dapat menandatangani kontrak pembelian alutsista lebih dari 1 milyar dolar, menurut seorang pakar persenjataan internasional Igor Korotchenko pada RIA Novosti, Kamis (01/07).

Yaman tertarik membeli jet tempur MiG-29 SMT lebih dari 30 unit, helikopter serang Mi-35 dan Ka-52 serta helikopter angkut Mi-17, menurut Korotchenko.

Tank T-72M1, rudal anti tank Kornet E, peluncur roket multi laras Smerch lebih dari 20 unit dan BMP-3 termasuk dalam daftar yang diminati oleh Yaman.

Yaman tertarik juga membangun sistem pertahanan udara dengan sistem rudal permukaan-udara S-300MPU dan S-300PMU1, ujar Korotchenko.

Ditambahkannya, Yaman akan memodernisasi alutsista yang dibeli dari bekas Uni Sovyet, termasuk kendaraan tempur BRDM-2, jumlahnya lebih dari 1000 unit.

Selain itu, Yaman menginginkan kapal perang, terutama kapal patroli cepat untuk memerangi perompak di Teluk Aden.

RIA Novosti/Berita HanKam

Friday, July 2, 2010

Kapal Selam KD Tun Razak Tiba di Wilayah Malaysia

KD Tun Razak saat masih di galangan kapal Navantia, Spanyol. (Foto: Bernama)

02 Juli 2010 -- Kapal selam diesel-elektrik kedua kelas Scorpene KD Tun Razak milik Tentera Laut Diraja Malaysia (TLDM) memasuki perairan Malaysia, Kamis (01/07) diberitakan kantor berita Malaysia Bernama.

KD Tun Razak diluncurkan oleh Raja Permaisuri Agong Tuanku Nur Zahirah pada 8 Oktober 2008 di galangan kapal Navantia, Spanyol.

Kapal selam meninggalkan pelabuhan Toulon, Perancis 30 April 2010, dikawal korvet KD Lekiu. KD Tun Razak dan Lekiu singgah selama 4 hari di pelabuhan Kochi, India mulai18 Juni 2010,

Kapal selam diawaki 31 orang, mampu menyelam hingga 300 meter.

TLDM membeli dua kapal selam kelas Scorpene senilai 3,4 milyar ringgit pada 2002. Kapal selam dibangun hasil kerjasama galangan kapal DCNS Perancis dan Navantia Spanyol.
Malaysia akan menempatkan kapal selamnya di Teluk Sepanggar, negara bagian Sabah, di pulau Kalimantan (Borneo).

TLDM mengirimkan 142 pelautnya ke Brest, Perancis guna dilatih mengoperasikan kapal selam kelas Scorpene.

Bernama/Berita HanKam

Lockheed Martin Tawarkan F-35 ke AL India

F-35 Versi B. (Foto: JSF)

02 Juli 2010 -- Lockheed Martin mengumumkan akan menawarkan jet tempur generasi kelima F-35 guna memenuhi kebutuhan Angkatan Laut India yang akan ditempatkan di kapal induk.

“Kami telah menerima Request for Information (RFI) dari AL India mencari informasi mengenai F-35, dimana mampu lepas landas dari kapal induk. Kami segera menawarkan pesawat kami pada mereka,” ujar Presiden Direktur Lockheed Martin Orville Prins.
Prins mengatakan Lockheed Martin telah mempresentasikan ke AL India jet tempur F-35 versi B dan C belum lama ini.

F-35 versi B mampu lepas landas dan mendarat secara vertikal sedangkan versi C dirancang ditempatkan di kapal induk.

AL India menanti kedatangan kapal induk bekas yang telah diperbaharui dari Rusia serta
sedang membangun kapal induk baru di galangan kapal dalam negeri, diharapkan diterima 2015. India berencana membangun satu kapal induk lagi di dalam negeri dan mulai mencari jet tempurnya.

Perusahaan dirgantara internasional Boeing dari Amerika Serikat, EADS Eropa, Dassault Aviation Perancis dan Saab Swedia menawarkan pesawat buatannya ke AL India.

Times of India/Berita HanKam

Warga Maluku Bisa Kunjungi USNS Mercy

(Foto: sfcitizen.com)

02 Juli 2010, Ambon -- Warga Maluku bisa mengunjungi kapal rumah sakit Amerika Serikat, USNS Mercy T-AH 19 yang bersandar di pelabuhan Yos Sudarso Ambon pada 26 Juli, guna menyukseskan Operasi Bakti Surya Bhaskara Jaya dalam rangka kegiatan Sail Banda.

Koordinator acara panitia lokal Sail Banda 2010, Cak Saimima, Jumat (2/7/2010) mengatakan, dirinya dihubungi ketua tim USNS Mercy yang menyampaikan memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk mengunjungi kapal tersebut.

"Saya dihubungi untuk mengatur kunjungan dengan terlebih dahulu harus mendaftar dengan lokasinya sedang dikoordinasikan," ujarnya.

Saimima memastikan masyarakat Maluku akan bangga bila mengunjungi USNS Mercy karena bisa melihat keberadaan kapal rumah sakit terbesar Amerika Serikat.

"Pasti diabadikan dengan kamera sehingga menjadi kenangan terindah hingga ke anak cucu bahwa pernah menginjakkan kaki di kapal USNS Mercy. Jadi, masyarakat harus berperan serta menyukseskan Sail Banda dengan tetap memelihara stabilitas keamanan dan menjaga kebersihan lingkungan, baik darat maupun laut," tegasnya.

Saimima mengatakan, ketua tim USNS Mercy juga menjadwalkan menjamu pejabat pemerintah Provinsi Maluku dan Pemerintah Kota Ambon untuk makan malam di kapal yang dijadwalkan pada 1 Agustus.

"Tim marching band dari kapal USNS Mercy dijadwalkan menghibur masyarakat dengan melakukan parade di lokasi Monumen Perdamaian Dunia," katanya.

KOMPAS.com

KSAD Resmikan Kodam Baru di Kalbar

02 Juli 2010, Pontianak -- Komando Daerah Militer (Kodam) XII/Tanjungpura, Jumat (2/7), resmi beroperasi di Kalimantan Barat (Kalbar). Peresmian kodam baru tersebut dilakukan dalam sebuah upacara militer di Pontianak yang dipimpin Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal George Toisutta.

KSAD menyatakan pembentukan Kodam Tanjungpura merupakan sebuah kebutuhan dalam penyusunan rencana strategis pertahanan di matra darat. Oleh karena itu, Ia berharap keberadaan kodam baru itu dapat mengoptimalkan tugas-tugas pemberdayaan wilayah pertahanan di daratan dan pengamanan di kawasan perbatasan negara.

"Pulau Kalimantan mempunyai wilayah dan penduduk yang cukup besar. Wilayah ini secara khusus juga memiliki garis perbatasan darat dengan Malaysia," katanya.

KSAD menegaskan pengamanan garis perbatasan darat dengan Malaysia di Kalimantan sepanjang 2.004 kilometer itu tidak mungkin lagi jika hanya dikelola oleh satu kodam. Mengingat wilayah tersebut sangat terbuka dan memiliki potensi dan ancaman konflik.

"Itulah alasan mengapa pembentukkan kodam menjadi penting dan strategis, dalam menjamin tetap tegaknya kedaulatan negara serta keselamatan bangsa di wilayah ini," tegasnya.

Kodam XII Tanjungpura berkedudukan di Pontianak dan membawahkan dua provinsi di Kalimantan, yakni Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah. Kodam ini pemekaran dari Kodam VI/Tanjungpura yang bermarkas di Balikpapan, Kalimantan Timur. Adapun kodam VI kini berganti nama menjadi Kodam Mulawarman, dengan wilayah teritorial meliputi Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan.

Peresmian Kodam Tanjungpura juga diikuti dengan pelantikan Mayor Jenderal Moeldoko sebagai pangdam dan peletakan batu pertama pembangunan markas Kodam Tanjungpura. Gedung baru senilai Rp50,784 miliar itu menempati areal bekas markas Komando Resor Militer (Korem) Alam Bhanawanawai Pontianak seluas 6.480 meter persegi.

"Ada tiga agenda mendesak yang harus kami lakukan, terkait pembentukkan kodam baru ini, yakni membangun prosedur kerja internal dan eksternal, meningkatkan harmonisasi dan sosialisasi (ke masyarakat)," ungkap Moeldoko.

MI.com

Danjen Kopassus Buka Lomba Tembak Piala Danjen Kopassus 2010

01 Juli 2010, Serang -- Danjen Kopassus Mayjen TNI Lodewijk F. Paulus membuka lomba tembak piala Danjen Kopassus tahun 2010, di lapangan tembak Grup-1 Kopassus, Serang- Banten, Rabu(30/06). Lomba tembak yang dilaksanakan mulai tanggal 30 sampai dengan 08 Juli 2010 diikuti oleh seluruh Satuan yang ada di Kopassus.

Danjen Kopassus Mayjen TNI Lodewijk F. Paulus dalam amanatnya menyampaikan bahwa, kegiatan lomba tembak ini diprogramkan setiap tahun oleh Kopassus, selain bertujuan untuk memelihara dan meningkatkan kemampuan petembak Kopassus, juga untuk menghasilkan bibit petembak Kopassus dalam menghadapi lomba tembak skala nasional maupun internasional.

Dari kegiatan lomba tembak ini, diharapkan dapat mengevaluasi program latihan menembak yang dilaksanakan oleh masing-masing satuan yang ada di Kopassus dalam upaya memelihara dan meningkatkan kemampuan para prajuritnya.

Kepada para peserta lomba tembak, Danjen Kopassus menekankan agar para peserta menjunjung tinggi sportivitas selama lomba berlangsung dan menghindari tindakan-tindakan yang tidak terpuji; menjaga nama baik masing-masing satuan dengan meraih prestasi setinggi-tingginya; menggunakan ajang lomba tembak Kopassus ini sebagai wahana untuk memupuk dan meningkatkan jiwa korsa serta tali persahabatan sesama prajurit Kopassus.

Kopassus

Rusia Hibahkan 50 Ranpur ke Pemerintahan Palestina di Tepi Barat

APC BTR-70 (Bronetransporter-70). (Foto: US Army)

02 Juli 2010 -- Rusia akan mengirimkan 50 kendaraan tempur pengangkut pasukan BTR-70 (Bronetransporter-70) ke pasukan keamanan Palestina di Tepi Barat dalam beberapa minggu kedepan, ujar juru bicara Kementrian Luar Negeri Rusia Andrei Nesterenko, Kamis (08/06), saat mengelar jumpa pers di Moskow.

Ranpur dikirim melalui Yordania kemudian diserahkan ke pasukan keamanan Palestina.

Tel Aviv menyetujui Moskow menghibahkan ranpur tanpa persenjataan ke Palestina pada 2008, guna membantu pasukan keamanan Palestina memerangi kaum militan anti zionis.

Kementrian Pertahanan Rusia mengumumkan 50 ranpur tersebut, diambil dari arsenal dan disiap dikirimkan menggunakan jalur laut. Sebelumnya persenjataan ranpur telah dicopot.

RIA Novosti
/Berita HanKam

Yonif-8 Marinir Latihan di Besitang


02 Juli 2010, Besitang -- Ratusan Prajurit Marinir yang dipimpin oleh Komandan Batalyon Infanteri 8 Marinir Mayor Marinir Bambang Hadi S. melaksanakan serangan ke kubu–kubu musuh yang ada di daerah Besitang, Kamis (01/7).

Dentuman senjata bantuan dari Mo.81, arteleri medan dan tank amfibi mengawali serangan yang dilakukan oleh ratusan prajurit Marinir, dalam serangan itu seluruh pasukan Infanteri tidak henti–hentinya menghajar musuh yang terlihat, maka suara rentetan tembakan dari senjata laras panjang mulai terdengar disepanjang daerah pertempuran

Tidak lama kemudian, suara dentuman meriam beberapa tank amfibi menembaki kubu – kubu musuh. Kemudian dibelakangnya diikuti pasukan infanteri yang mulai merayap kesasaran.

Walaupun mendapat perlawanan sengit dari musuh, tidak membuat patah semangat bagi pasukan baret ungu ini. Dengan semangat yag tinggi, maka tidak membutuhkan waktu terlalu lama, ratusan prajurit Marinir ini dapat merebut dan menguasai kubu – kubu musuh dan sasaran pokok.

Serangan ini merupakan merupakan bagian dari skenario latihan operasi terpadu yang sebelumnya juga telah dilaksanakan latihan Gerakan maju untuk kontak (GMUK). Setelah serangan selesai kemudian seluruh pasukan bergeser ke lapangan untuk mengikuti upacara penutupan latihan pemantapan terpadu ini.

Latihan serangan ini disaksikan oleh Kepala Staf Korps Marinir Brigjend TNI (Mar) Ikin Sodikin, Wadan Lantamal I belawan Kolonel Marinir Suprayogi, Komandan Brigif – 3 Mar Kolonel Marinir Eddy Setiawan, Asops Dankormar Kolonel Marinir Kasirun Situmorang, Asintel Dankormar Kolonel Marinir Suhono, Bupati Langkat, Tokoh masyarakat, para undangan dan tidak ketinggalan masyarakat sekitar daerah latihan yang antusias saat menyaksikan latihan marinir ini.

Marinir

KRI dr. Soeharso Tolak ke Jakarta, Emban Misi Kemanusia

KRI dr. Soeharso -990. (Foto: Dispenarmatim)

01 Juli 2010, Surabaya -- Kapal Perang TNI Angkatan Laut KRI dr. Soeharso -990 dari jajaran Satuan KapaL Bantu Komando Armda RI Kawasan Timur (Koarmatim), Kamis (1/7) bertolak ke Jakarta dan selanjutnya akan menuju Ambon dalam rangka mengemban misi kemanusiaan yang tergabung dalam Satuan Tugas Operasi Bhakti TNI AL Surya Bhaskara Jaya (SBJ) Sail Banda 2010 yang digelar oleh TNI AL di sekitar Ambon, Kepulauan Maluku.

KRI dr. Seharso-990 merupakan kapal rumah sakit apung yang dimiliki oleh TNI AL, kapal buatan Korea ini masuk dalam jajaran Satuan Kapal Bantu Koarmatim. Dalam rute pelayaran kali ini akan bertolak menuju Jakarta, Ujung Pandang kemudian menuju Ambon. Satgas SBJ ini akan melaksanakan tugasnya kurang lebih 1 ½ bulan.

Satgas ini dipimpin oleh Kolonel Laut (P) Eddy Sugiatmo. yang sehari-hari menjabat sebagai Wakil Komandan Pangkalan Utama TNI AL IX yang berkedudukan di Ambon.

Satgas ini akan melaksanakan beberapa kegiatan sosial yang bebasis pada pelayanan kesehatan gratis, seperti pengobatan umum, pengobatan gigi, operasi dan penanganan medis lainya bagi masyarakat pesisir dan terpencil, sebagai wujud perhatian TNI AL dan negara terhadap kondisi masyarakat yang tinggal di daerah pesisir yang sulit untuk mendapatkan fasilitas kesehatan yang memadai.

Dispenarmatim

KSAD Pimpin Peresmian Kodam XII Tanjungpura

02 Juli 2010, Pontianak -- Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI George Toisutta pimpin upacara peresmian Komando Daerah Militer XII Tanjungpura di Pontianak, Jumat.

Kepala Penerangan Korem 121/Alambhana Wanawwai, Kapten (Kav) Hendry Napitupulu, upacara peresmian Kodam XII/TPR dihadiri oleh seluruh Pangdam dan pejabat penting Mabes TNI, serta unsur Muspida Kalimantan Barat.

Panglima Kodam XII/TPR dijabat oleh Mayor Jenderal TNI Moeldoko, yang sebelumnya menjabat sebagai Panglima Devisi I Infantri Kostrad. Moeldoko adalah lulusan terbaik Akademi Militer 1981, kata Hendry.

Moeldoko sebelumnya menjabat sebagai Kepala Staf Kodam Jaya/Jayakarta tahun 2008.

Lulusan Akabri Tahun 1981 itu selama kariernya pernah bertugas di beberapa satuan dengan jabatan yang cukup strategis seperti Wadan Yonif 202/Tajimalela, Danyonif 201/Jaya Yudha, Dandim 0501 BS/Jakarta Pusat, Sespri Wakasad, Pabandya-3 Ops PB-IV/Sopsad.

Komandan Brigif-1 Pengamanan Ibu Kota, Asisten Operasi Kepala Staf Kodam VI/TPR, Dirbindiklat Pussenif, Danrindam VI/TPR, Danrem 141/TP Dam VII/WRB, Pa Ahli Kasad Bidang Ekonomi dan Dirdok Kodiklat TNI AD.

Moeldoko dilahirkan di Kediri, 8 Juli 1957 dengan pendidikan umum Strata 3 (S-3). Sedangkan pendidikan militer dimulai dari Akabri, Susarcab, Suslapa Inf, Seskoad, Sesko TNI, Susdanrem, Susstrat Perang Semesta dan Lemhanas RI, mempunyai seorang istri bernama Koesni Harningsih dan telah dikaruniai dua anak

Menurut dia, jabatan Kepala Staf Kodam XII/TPR akan dijabat oleh Brigadir Jenderal TNI Armin Alianyang, yang merupakan putra pejuang Alianyang, asal Provinsi Kalimantan Barat.

Saat ini, untuk mengenang jasa Alianyang sebagai tokoh pejuang asal Kalbar, sedang dibangun monumennya di perempatan jalan menuju Jembatan Kapuas II Pontianak, di Jalan Trans Kalimantan, kata Hendry.

Sementara, Markas Korem 121/ABW yang sebelumnya bertempat di Pontianak akan dialihkan ke Sintang, Kabupaten Sintang.

Sebelumnya di Kalimantan terdapat empat Kodam yang kemudian dilebur menjadi Kodam VI/TPR pada Desember 1984.

Kodam XII/Tanjungpura yang bermarkas di Pontianak akan mencakup dua provinsi yakni Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah. Sedangkan Kodam VI/Mulawarman untuk wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur.

Kalbar mempunyai wilayah perbatasan dengan Sarawak sepanjang 875 kilometer mulai dari Kabupaten Sambas hingga Kapuas Hulu.

ANTARA News

Kodikau Cetak 42 Penerbang Baru dari 2 Angkatan


01 Juli 2010, Yogyakarta -- Komandan Komando Pendidikan Angkatan Udara (Dankodikau) Marsekal Muda TNI Daryatmo, S.IP menutup pendidikan Sekolah Penerbang PSDP Angkatan 79 dan Sekolah Penerbang TNI AU Angkatan 80, di Gedung Serba Guna Lanud Adisutjipto, Kamis (1/7). Upacara Penutupan Pendidikan dihadiri oleh Wakil Gubernur AAU, Komandan Lanud Adisutjipto, sejumlah pejabat dari Makodikau, AAU, Angkatan Darat, Angkatan Laut maupun dari Lanud Adisutjipto serta tamu undangan

Sekolah Penerbang PSDP Angkatan 79 meluluskan 16 Penerbang Muda, 10 orang akan memperkuat skadron di TNI Angkatan Darat dan 6 orang akan memperkuat skadron di TNI Angkatan Laut. Sementara itu Sekolah Penerbang TNI AU Angkatan 80 meluluskan 26 Penerbang Muda yang akan ditempatkan di skadron-skadron TNI Angkatan Udara di seluruh Nusantara. 26 Penerbang Muda Angkatan-80 tersebut merupakan lulusan Akademi Angkatan Udara tahun 2008.

Berhasil menjadi Lulusan terbaik Sekolah Penerbang PSDP Angkatan 79 adalah Sermasis Marco Yossie Asnowo. Putra Denpasar ini akan berdinas di TNI Angkatan Laut. Sedang lulusan terbaik Sekolah Penerbang TNI AU Angkatan 80 adalah putra dari Badung, Letda Lek I Gede Ngurah Satrya Wibawa

Dankodikau dalam sambutannya mengatakan bahwa pengetahuan dan ketrampilan dasar bidang penerbangan militer yang telah diperoleh selama masa pendidikan harus benar-benar dihayati dan diimplementasikan dalam pelaksanaan tugas, sehingga ke depan mampu melaksanakan tugas operasi penerbangan dengan optimal sebagai salah satu syarat untuk menjadi penerbang profesional.

Dalam kesempatan tersebut Dankodikau juga mengingatkan makna dari slogan “know your limitation”. Dankodikau menekankan agar makna tersebut tidak hanya untuk dimengerti, namun juga untuk dipahami, dihayati dan dijadikan dasar bagi pelaksanaan setiap misi penerbangan. “Tanamkan di dalam tekad, bahwa faktor keselamatan terbang dan kerja harus menjadi prioritas utama, karena faktor inilah yang merupakan tolok ukur bagi keberhasilan para penerbang dalam tugas pengabdiannya,” tegas Dankodikau.

Dari ke-42 Penerbang Muda tersebut Komandan Wing Pendidikan Terbang Kolonel Pnb F. Indrajaya merinci dari 16 penerbang Angkatan-79, 9 orang menjadi penerbang rotary wing dan 7 orang pada fixed wing. Sementara 26 penerbang dari Sekbang A-80, 8 penerbang pada pesawat tempur, 14 transport dan 4 penerbang heli.

Pentak Lanud Adisutjipto

Ferrel Ukir Prestasi 1.000 Jam F-5


02 Juli 2010, Magetan -- Keterbatasan jam terbang serta dukungan anggaran yang terbatas tidak membuat Ferrel Rigonald patah arang untuk meraih prestasi. Dengan menggunakan pesawat tempur F-5/Tiger di ketinggian 15.000 feet pada saat melaksanakan terbang formasi BFM di East Area, Kapten Pnb Ferrel Rigonald berhasil mengukir prestasi 1.000 jam terbang, Kamis (1/7).

Setelah membukukan 1.000 jam terbang, Perwira Skadron Udara 14 yang sehari-harinya menjabat sebagai Kasubsilat Siops, dilaksanakan penyematan badge 1.000 jam terbang di lengan kanan dilanjutkan penyiraman air kembang oleh Komandan Wing 3 Kolonel Pnb Andyawan MP, disaksikan para pejabat Lanud Iswahjudi; kata Kapentak Lanud Iswahjudi Mayor Sus Surisno, SPd, MSi.

Kapten Pnb Ferrel Rigonald yang menggunakan call sign Venom ini lahir di Makassar, 10 Juni 1978. Pendidikan militer yang ditempuh antara lain AAU tahun 2002, Sekbang Angkatan 68 tahun 2004. Venom yang beristrikan Ana Ari Sukristina telah dikaruniai sepasang putra-putri Raphael Alphario dan Monica Evangelina.

Setelah pelaksanaan upacara tradisi penyematan badge 1.000 jam terbang, Danwing 3 berharap pesawat F-5/Tiger tetap eksis dioperasionalkan dalam waktu lebih lama lagi di Skadron Udara 14.

Kepada para kru pendukung termasuk di dalamnya Skatek 042 yang selama ini telah mengadakan pemeliharaan terhadap pesawat F-5/Tiger, saya ucapkan terima kasih atas segala daya dan upayanya sehingga Kapten Pnb Ferrel mampu meraih prestasi 1.000 jam terbang, ungkapnya.

Pelita

Fourth C-130J Heads Home To Norway

Fourth C-130J Heads Home To Norway. (Photo: David Key/Lockheed Martin )

01 July 2010, MARIETTA, Ga. -- Norway’s fourth C-130J leaves the Lockheed Martin [NYSE: LMT] facility in Marietta. Norway placed a contract in November 2007 for four C-130J Super Hercules through the Foreign Military Sales (FMS) program. The first was delivered in November 2008. The new fleet enables Norway to meet its national airlift mission requirements and missions in support of international organizations like the U.N. and NATO.

Lockheed Martin

Thursday, July 1, 2010

Indonesia Bangun Kapal Kombatan

(Foto: Berita HanKam)

01 Juli 2010, Jakarta -- Indonesia akan membangun kapal perang jenis kombatan untuk mengawal perairan di kawasan timur. Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro memaparkan, pengadaan kapal tersebut untuk memperkuat sistem pertahanan dan keamanan di Indonesia.

Hal itu disampaikan Purnomo usai menerima penghargaan Bintang Yudha Dharma Utama dari Presiden di Jakarta, Kamis (1/7). Ia menjelaskan, saat ini Kementerian Pertahanan masih terus melakukan persiapan untuk melakukan pembangunan kapal perang tempur yang akan dilaksanakan di PT PAL Surabaya.

"Dalam waktu satu sampai dua bulan ini, kami persiapkan untuk membangun kapal perang kombatan terbesar yang kita punya," ujarnya. Kapal tersebut kelak akan ditempatkan untuk menjaga perairan kawasan timur Indonesia yang memiliki perairan terbuka yang luas.

Di tempat terpisah, Panglima Komando Lintas Militer (Kolinlamil) Laksamana Muda TNI Slamet Sulistiyono mengungkapkan, pihaknya memensiunkan enam kapal tua jenis angkut tank (landing ship tank).

"Enam kapal tank buatan Amerika tersebut rata-rata usianya 64 sampai 70 tahun. Meski sebenarnya masih cukup terawat, namun sudah waktunya untuk diganti," tuturnya usai upacara peringatan HUT ke-49 Kolinlamil di Markas Kolinlamil, Tanjug Priok, Jakarta.

Menurut Slamet, penghapusan kapal tua tersebut merupakan bagian dari kebijakan pembangunan menuju kekuatan pokok minimum TNI AL. Untuk pengadaan kapal baru saat ini masih dalam tahap perencanaan.

MI.com

Peserta Bintal Juang Remaja Bahari (BJRB) 2010 Kunjungi Marinir

Aksi sejumlah prajurit Taifib-1 Mar di atas truck. (Serda Mar Kuwadi)

Sejumlah prajurt Korps Marinir menembakkan merim How-105 mm. (Foto: Serda Mar Kuwadi)

Seorang prajurit Taifib-1 Mar membantu seorang peserta BJRB mencoba senjata Automatic Grenade Launcher (AGL) kaliber 40 mm. (Foto: Serda Mar Kuwadi)

Seorang peserta BJRB mencoba senjata NTW kaliber 20 mm milik Yontaifib-1 Marinir. (Foto: Serda Mar Kuwadi)

Seorang prajurit Taifib-1 Mar menerangkan tentang persenjataan kepada peserta BJRB. (Foto: Serda Mar Kuwadi)

Seorang peserta BJRB mencoba senjata Sniper milik Yontaifib-1 Marinir. (Foto: Serda Mar Kuwadi)

Seorang peserta BJRB mencoba senjata Truvelo kaliber 12,7 mm milik Yontaifib-1 Marinir. (Foto: Serda Mar Kuwadi)

DPR Bicarakan Kerja Sama dengan Parlemen Eropa

Anggota Komisi I DPR RI bertatap muka dengan KBRI Belanda di Amsterdam. (Foto: KBRI Belanda)

30 Juli 2010, Jakarta -- Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, Paskalis Kossay mengungkapkan, pihaknya berhasil membicarakan kerja sama antarparlemen dengan sejumlah mitra di Eropa yang menyangkut politik, pertahanan, ekonomi dan sosial-budaya.

"Selain degan parlemen Eropa urusan ASEAN di Brusel, Belgia, kami juga bertemu untuk meningkatkan kerja sama antarparlemen dengan legislatif Jerman di Berlin," katanya kepada ANTARA di Jakarta, Rabu.

Kunjungan Kerja (Kunker) Komisi I DPR RI ke kawasan Eropa dipimpin ketua komisi, Kemal Azis Stamboel (Fraksi Partai Keadilan Sejahtera).

"Khusus di Jerman, sejumlah isu menarik di bidang politik, pertahanan, ekonomi dan sosial-budaya telah dibicarakan untuk menjadi bagian penting membangun kerja sama strategis dan saling menguntungkan," kata Paskalis Kossay.

Obyek Vital

Selain kunjungan ke parlemen Eropa dan Jerman, demikian Paskalis Kossay, pihaknya juga mengunjungi sejumlah obyek vital pertahanan di Belanda.

"Antara lain pabrik kapal `Damen` di Amsterdam, pabrik pembuatan kaca optik dan Pabrik Sandi Nasional "Sanneg". Ada banyak hal yang kami dapatkan dari sana, yang kiranya dapat ditindaklanjuti untuk memperkuat sistem pertahanan nasional," katanya.

Selain ke Eropa, beberapa tim Komisi I DPR RI juga melakukan kunker ke sejumlah kawasan, antara lain, Timur Tengah, khususnya di Palestina (terutama kawasan Gaza) dipimpin Tubagus Hasanuddin (Fraksi PDI Perjuangan) dan Agus Gumiwang (Fraksi Partai Golkar).

Selain itu, ada tim yang melaksanakan kunker ke Australia dan sekitarnya yang diikuti, antara lain, Paula Sinjal (Fraksi Partai Demokrat).

ANTARA News

Raytheon Links Acoustic Sensor, Netted Combat System for Enhanced Counter Sniper Capability

(Photo: army.mil)

01 July 2010, MCKINNEY, Texas -- Raytheon Company (NYSE: RTN) has linked its Boomerang acoustic sensor and network-ready Long Range Advanced Scout Surveillance System to provide an enhanced counter sniper solution for the warfighter.

"Connecting Boomerang and netted LRAS3 is a plug-and-play operation that results in a powerful counter sniper capability," said Glynn Raymer, vice president, Raytheon Network Centric Systems Combat Systems. "Combined, these systems facilitate a slew-to-cue capability that places the high-performance LRAS3 'eyes' on the threat, day or night. The sniper then becomes the target with a number of prosecution alternatives available ranging from direct return fire to a digital call for fire via the network."

Raytheon first demonstrated its counter sniper solution at the May 2010 Armor Warfighting Conference. The demonstration showed the immediate value of linking two systems currently in the U.S. Army inventory – Boomerang, produced by Raytheon BBN Technologies, and LRAS3, made by Raytheon Network Centric Systems.

Boomerang provides bearing and elevation cues to the netted LRAS3. The sight operator can positively identify and geo-locate the sniper and send target location and image data with a push of a menu screen button.

"Boomerang delivers reliable sniper detection," said Mark Sherman, general manager, Boomerang. "With the LRAS3's strategic standoff surveillance and Boomerang's network-ready sensors, the soldier can locate and respond to the sniper threat immediately."

With production of net-ready sights ongoing, Raytheon is adding to more than 2,600 LRAS3 units delivered to date. Previous Block 1 systems can be upgraded in the field to include network communication capability.

Raytheon BBN Technologies, a wholly owned subsidiary of Raytheon Company, has delivered more than 5,000 Boomerang systems to the field.

Raytheon Company, with 2009 sales of $25 billion, is a technology and innovation leader specializing in defense, homeland security and other government markets throughout the world. With a history of innovation spanning 88 years, Raytheon provides state-of-the-art electronics, mission systems integration and other capabilities in the areas of sensing; effects; and command, control, communications and intelligence systems, as well as a broad range of mission support services. With headquarters in Waltham, Mass., Raytheon employs 75,000 people worldwide.

Raytheon Company