Friday, July 9, 2010

F-5 Tiger Laksanakan Terbang Jelajah Medan


08 Juli 2010, Madiun -- Satu flight pesawat tempur F-5 Tiger dari Skadron Udara 14 Lanud Iswahjudi selama kurang lebih satu minggu melaksanakan Terbang Jelajah Medan ke wilayah Timur Indonesia. Selain Terbang Jelajah Medan, pesawat tempur tersebut juga melaksanakan Operasi Pagar Camar 2010.

Pemberangkatan latihan dan operasi tersebut disaksikan oleh Komandan Lanud Iswahjudi, Marsekal Pertama TNI Ismono Wijayanto beserta para pejabat di Shelter Skadron Udara 14, Kamis (8/7) yang akan bergabung dengan pesawat tempur F-16 Fighting Falcon dari Skadron Udara 3 yang sudah lebih dahulu melaksanakan operasi hanud di Kupang Nusa Tenggara Timur.

Terbang Jelajah Medan dimaksudkan untuk melatih para penerbang tempur dalam bernavigasi menuju Pangkalan-Pangkalan Udara yang telah ditentukan. Sedang Operasi Pagar Camar melaksanakan patroli udara di wilayah Timur Indonesia dengan tujuan mengamankan Yurisdiksi wilayah udara nasional dari pelanggaran penerbangan pesawat asing.

Dalam latihan dan operasi ini melibatkan satu flight pesawat tempur F-5 Tiger dari Skadron Udara 14 Lanud Iswahjudi serta 59 ground crew yang akan mendukung pelaksanaan terbang jelajah medan.

Selama pelaksanaan terbang jelajah tersebut Pangkalan-Pangkalan Udara yang disinggahi meliputi Lanud Sultan Hasanuddin, Makassar, Lanud Samratulangi, Manado dan Lanud Balikpapan serta Lanud Eltari Kupang.

Skuadron 1 tingkatkan kemampuan

Lebih kurang 1 minggu lebih langit di atas Kota Pontianak yang biasanya sunyi, mendadak terdengar gelegar suara pesawat tempur yang lepas landas. Ini dikarenakan pesawat Hawk 100/200 yang berhome base di Skadron Udara 1 sedang melaksanakan Latihan terbang malam.

Komandan Lanud Supadio Kolonel Pnb Imran Baidirus S.E. mengatakan latihan terbang malam ini guna meningkatkan profesional para penerbang dalam mengantisipasi kemungkinan akan terjadi gangguan, ancaman serta pelanggaran wilayah kedaulatan hukum nasional oleh pihak lain. Untuk meningkatkan dan mempertahankan kemampuan serta tetap terpeliharanya keahlian terbang, para penerbang tentunya membutuhkan latihan yang berkesinambungan dengan kondisi cuaca maupun situasi siang ataupun malam sehingga para penerbang dapat mengatasi berbagai tantangan tugas yang dihadapi.

”Bagi para penerbang tempur, terbang malam bukan merupakan hal yang luar biasa namun perlu untuk pembiasaan terutama pada saat lepas landas dan mendarat yang sangat mengandalkan instrumen yang ada disamping visual dengan alat bantu lampu penerangan yang ada di dua sisi landasan, untuk itu para penerbang dituntut lebih teliti dan hati-hati dalam menerbangkan pesawat serta melakukan manuver-manuver tertentu,” tambah Danlanud.

Hal senada juga disampaikan Komandan Skadron Udara 1 Letkol Pnb Tjahya Elang Migdiawan. Menurutnya latihan terbang malam ini salah satu latihan yang penting bagi para penerbang maupun ground crew sehingga dapat meningkatkan kemampuan operasional Skadron Udara 1. ”Latihan terbang malam ini juga melatih dan dapat dijadikan barometer untuk mengukur kemampuan kesiapan personel yang ada, baik kesiapan para penerbang, alutsista serta kesiapan teknisi dalam penyiapan pesawat,” tambahnya.

Latihan terbang malam ini, lanjut Danskadron melibatkan satuan-satuan kerja di Lanud Supadio, Skadron Udara 1, Batayon 465 Paskhas serta pihak Bandara Supadio. Dalam latihan ini direncanakan berlangsung 30 Juni s.d. 15 Juli 2010.

Pentak Lanud Iswahjudi/Pentak Lanud Supadio

No comments:

Post a Comment