Monday, March 15, 2010

Latihan Pertahanan Pangkalan Lanal Tarakan


15 Maret 2010, Tarakan -- Lanal Tarakan adalah Pangkalan TNI AL yang secara geografis terletak di Kalimantan Timur bagian Utara dan merupakan Pangkalan depan bagi satuan-satuan operasional TNI AL. Sesuai dengan tugas pokok Pangkalan yaitu menyelenggarakan dukungan administrasi dan logistik bagi satuan operasional, Kamla dan SAR terbatas serta Pembinaan Potensi Maritim dalam rangka Pertahanan Negara matra laut.Untuk dapat melaksanakan tugas pokok tersebut Lanal Tarakan senantiasa dituntut untuk mempertahankan standart kesiap siagaannya bila sewaktu waktu timbul keadaan kontijensi.

Dalam rangka mempertahankan dan meningkatkan kemampuan serta kesiapsiagaan Pangkalan TNI AL Tarakan selama satu bulan terakhir telah menyelenggarakan latihan Pertahanan Pangkalan secara terpadu dengan melibatkan Instansi samping dan unsure Maritim yang ada di Tarakan sehingga diharapkan mampu menyelenggrakan fungsi Pertahanan Pangkalan sesuai dengan kontijensinya dalam menangkal segala bentuk ancaman, gangguan dan hambatan terhadap pelaksanaan tugas pokok Pangkalan.

Sabtu 13 Maret 2010 bertempat di Pelabuhan Umum Malundung Tarakan merupakan saat dimulainya pelaksanaan Geladi Lapang Pertahanan Pangkalan Terpadu dimana sejak tanggal 17 Februari 2010 telah dilaksanakan latihan - latihan baik perorangan, beregu, peleton maupun Geladi Parsial dengan materi latihan teori dan praktek yang meliputi bertempur Perorangan, Pengetahuan senjata, Dasar serangan, Dasar Pertahanan, Patroli, Menembak, Drill Kontak serta Latihan Pemadam kebakaran serta Evakuasi Medis dan penanganan korban. Puncak Latihan Pertahanan Pangkalan Terpadu ini dilaksanakan sejak hari Kamis 11 maret 2010 yang diawali dengan Direktif Komandan Lanal Tarakan Kolonel Laut (P) Bambang Irwanto dihadapan para Perwira dan seluruh prajurit Lanal Tarakan dan ditutup pada Minggu malam 14 Maret 2010 pukul 21.00 wita.

Dalam latihan ini di skenario kan bahwa telah terjadi upaya lawan untuk melakukan infiltrasi dan sabotase terhadap beberapa instalasi sipil dan militer di Tarakan seperti Pelabuhan Umum, Depo Pertamina, instalasi radar IMSS dan Mako Lanal. Pelaksanaan dimulai dengan konsignering dan apel kelengkapan seluruh anggota, kendaraan pasukan dan ambulance di Mako Lanal. Beberapa skenario latihan diujikan , dianataranya Pengamanan Mako, Pengamanan dan Pemadaman kebakaran di Mako dan KRI yang sandar di Pelabuhan,Pengamanan Radar IMSS, Patroli Pertahanan pantai dan Evakuasi penanganan korban.

Dalam sambutanya Dan Lanal mengatakan bahwa kemampuan tidak datang secara tiba-tiba tetapi dengan berlatih dan berlatih.Adapun latihan ini dimaksudkan untuk memberikan pembekalan awal kepada para prajurit Lanal Tarakan sehingga diharapkan dapat meningkatkan naluri dan profisionalisme prajurit agar senantiasa tetap terjaga dan pada akhirnya siap melaksanakan tugas bila keadaan kontijensi dan Negara membutuhkan.

Pen Lanal Tarakan

Kopassus Mutasi Sejumlah Perwira Menengah

Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Danjen Kopassus) Mayjen TNI Lodewijk F. Paulus (kiri) menerima penghormatan defile dari prajurit seluruh satuan Kopassus seusai upacara sertijab para komandan satuan di lapangan Makopassus, Cijantung, Jakarta, Senin (15/3). Para pejabat baru Komandan Satuan di jajaran Kopassus yakni DanPusdikpassus Kolonel Inf. M. Bambang Taufik, Dan Grup I Parako Letkol Inf. Rudyanto, Dan Grup II Parako Kolonel Inf. Benny Sulistyono, Dan Grup III Sandi Yudha Kolonel Inf. Handy Geniardi dan Komandan Satuan-81 Penanggulangan Teror Kopassus Kolonel Inf. Santos Matondang. (Foto: ANTARA/Widodo S. Jusuf/ed/ama/10)

15 Maret 2010, Jakarta -- Kopassus Mutasi Sejumlah Perwira Menengah Pergeseran personel adalah suatu peristiwa biasa dalam sebuah organisasi termasuk Kopassus. Proses mutasi merupakan manifestasi dari kontinuitas pembinaan personel untuk meningkatkan kinerja dan untuk memberikan tambahan wawasan bagi personel yang bersangkutan. Demikian pernyataan Komandan Jenderal Kopassus, Mayjen TNI Lodewijk F. Paulus dalam amanatnya pada upacara serah terima jabatan Komandan Pusdikpassus, Grup-1, Grup-2, Grup-3 dan Satuan-81 Kopassus di Lapangan Upacara Makopassus Cijantung Jakarta Timur, Senin (15/3).

Kolonel Inf Purnawan Widi Andaru yang semula menduduki jabatan Komandan Pusdikapssus digantikan oleh Kolonel Inf Bambang Taufik, Komandan Grup-1 diserahkan dari Kolonel Inf Hartomo kepada Letnan Kolonel Inf Rudianto, Komandan Grup-2 dari Kolonel Inf Abdul Rahim Siregar kepada Kolonel Inf Benny Sulistiono dan Kolonel Inf. Hendri Paruhuman Lubis selaku Komandan Grup-3 diserahterimakan kepada Kolonel Inf Hendi Geniardi serta Komandan Satuan-81 Kopassus beralih dari Kolonel Inf Nugroho Budi Wiryanto kepada Kolonel Inf Santos Gunawan Matondang.

Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Danjen Kopassus) Mayjen TNI Lodewijk F. Paulus (3 kanan) berfoto bersama dengan para Komandan Satuan yang baru (dari kiri) Dan Grup III Sandi Yudha Kolonel Inf. Handy Geniardi, Dan Grup I Parako Letkol Inf. Rudyanto, DanPusdikpassus Kolonel Inf. M. Bambang Taufik, Dan Grup II Parako Kolonel Inf. Benny Sulistyono dan Komandan Satuan-81 Penanggulangan Teror Kopassus Kolonel Inf. Santos Matondang seusai upacara sertijab para komandan satuan, di lapangan Makopassus, Cijantung, Jakarta, Senin (15/3). (Foto: ANTARA/Widodo S)

Dari pejabat-pejabat tersebut yang melaksanakan mutasi diantaranya Kolonel Inf Hartomo akan bertugas diluar satuan Kopassus. Dalam kesempatan beberapa saat sebelumnya Danjen Kopassus juga menerima laporan korps beberapa perwira yang melaksanakan Tour of Duty dan Tour of Area yaitu Letnan Kolonel Inf Madsuni sebagai Asops Danjen Kopassus menggantikan Kolonel Inf Benny Sulistiono, Letnan Kolonel Inf Ardiheri menggantikan posisi Kolonel Inf Hendi Geniardi sebagai Aspers Danjen Kopassus, Letnan Kolonel Inf Teguh Arif Indratmoko sebagai Aslog Danjen Kopassus menggantikan Kolonel Inf Santos Gunawan Matondang dan Letnan Kolonel Inf M. Abduh Ras sebagai Asren Danjen Kopassus menggantikan Letnan Kolonel Inf. Untung Budiharto yang akan bertugas sebagai dosen di Seskoad, serta Kolonel Inf Nugroho Budi Wiryanto sebagai Inspektur Kopassus mengisi jabatan yang ditinggalkan oleh Kolonel Inf Bambang Taufik.

Waasops Kasad memberikan pengarahan di Sat-81 Kopassus


Wakil Asisten Operasi Angkatan Darat Brigjen TNI Indra Hidayat memberi pengarahan tentang pelaksanaan kegiatan latihan antara Indonesia dengan Malaysia kepada para prajurit yang terlibat mengikuti latihan tersebut di gedung halilintar Sat-81 Kopassus Cijantung Jakarta Timur, Selasa (9/3).

Kegiatan pengarahan ini bertujuan untuk memberikan motivasi dan semangat untuk melakukan yag terbaik di dalam setiap kegiatan latihan apapun. Waasops KSAD juga menekankan agar kita selalu menjaga faktor keamanan dalam melakukan semua kegiatan dan tidak arogansi terhadap pasukan lain.

Dalam kesempatan ini Waasops juga menyampaikan jangan sayang atau menutup diri untuk menularkan ilmu karena tuhan akan memberikan ilmu yang banyak kepada kita. Dalam kegiatan ini dihadiri Dansatsat-81 Kopassus, Para perwira Sat-81 Kopasus, Asisten Danjen Kopassus, Para Kabalak dan seluruh prajurit yang mengikuti Latma dengan Malaysia.

KOPASSUS

Peralatan Indobatt Penuhi Standar Siap Operasional


15 Maret 2010, Lebanon -- Setiap satuan militer yang bertugas di jajaran UNIFIL, dituntut untuk selalu siap operasional menghadapi berbagai macam bentuk perkembangan dinamika, yang terkait dengan misi pemeliharaan perdamaian di wilayah Lebanon Selatan.

Lebih lanjut, tingkat kesiapan operasional setiap satuan diperiksa secara periodik oleh sebuah tim yang ditunjuk oleh UNIFIL dengan komposisi personel beraneka ragam spesialis kemampuannya. Berlangsung sejak Jumat sampai dengan Minggu (14/3),Satgas Batalyon Mekanis Konga XXIII-D/UNIFIL menerima giliran Operational Readiness Inspection (ORI/Pemeriksaan Kesiapan Operasional).

ORI#1Perwira Penerangan Konga XXIII-D/Unifil, Kapten Arh Yogi Nugroho, BSC, menjelaskan kegiatan ORI merupakan kegiatan pemeriksaan rutin terhadap kesiapan operasional batalyon terkait dengan kondisi terakhir bidang logistik, yang meliputi major equipment (perlengkapan utama) dan self sustainment (perlengkapan untuk mempertahankan diri).


Yang dimaksud dengan kedua perlengkapan ini, kata Yogi, adalah perlengkapan inventarisir Indonesia sebagai negara pengirim pasukan Garuda. Contoh dari major equipment antara lain akomodasi, kendaraan tempur, kendaraan pendukung, kendaraan dan peralatan zeni, senjata, generator listrik, peralatan kesehatan serta peralatan anti huru hara. Sementara itu, contoh dari self sustainment meliputi peralatan dan perlengkapan makan, komunikasi, peralatan perkantoran, listrik, peralatan penjinak bahan peledak, cucian baju dan kebersihan lingkungan kesatriaan.

Pada kesempatan ORI kali ini, pemeriksaan diarahkan pada materiil inventaris Indonesia danORI#3 UNOE (United Nations Own Equipments/ Perlengkapan yang dimiliki oleh PBB dan dioperasionalkan oleh Indobatt). Pemeriksaan yang berlangsung selama 3 hari tersebut mencakup beberapa wilayah meliputi UN POSN 7-1 (Markas Indobatt, Kompi Bantuan dan Kompi D), UN POSN 9-63 (Kompi Mekanis A), UN POSN 8-33 (Kompi Mekanis B), UN POSN 9-2 (Kompi Mekanis C) serta Kompi E (Naqoura).

Mengingat kegiatan pemeriksaan yang sangat detail dan komprehensif tersebut, kata Yogi, maka tim pemeriksa yang dikirim oleh UNIFIL terdiri dari Ketua Tim Mr. Charles Nhlamba dengan jumlah anggota mencapai 12 orang spesialis atau para ahli di bidangnya masing-masing.


Dalam rangka memperlancar proses kegiatan pemeriksaan tersebut, maka Indobatt menyertakan beberapa perwira staf dengan Koordinator penyiapan ORI adalah Kapten Czi M. Oki Isnaini, yang sehari-hari menjabat sebagai Kasi Logistik Indobatt, untuk mendampingi tim pemeriksa.

ORI#9Lebih lanjut, mengingat Kontingen Indonesia menganut Wet Lease perihal bidang logistik yang digunakan selama masa penugasan, maka Indonesia bertanggung jawab dalam menyiapkan major equipment dan pemeliharaan seluruh materiilnya. Selain itu, Indonesia juga bertanggung jawab terhadap self sustainment dalam rangka dukungan logistik dan dukungan pengadaan materiil kembali.

Seluruh rangkaian pemeriksaan berjalan dengan lancar. Karena profesionalisme yang ditunjukkan oleh Tim ORI serta profesionalisme personel Indobatt dalam memelihara dan menjaga kesiapan operasional satuan secara maksimal. Melalui kedua pemeriksaan tersebut, secara umum disampaikan oleh Ketua Tim Pemeriksa Mr. Charles Nhlamba kepada Komandan Indobatt Letkol Inf Andi Perdana Kahar bahwa Indobatt telah berhasil memenuhi standar kesiapan operasional satuan yang diharapkan.

PUSPEN TNI/POS KOTA

Prajurit Marinir Siap Latihan Pemantapan Terpadu

Dalam sambutannya, Ikin Sodikin mengatakan, gelar Inspeksi ini dilakukan dalam rangka mengecek kesiapan personel dan material tempur sebelum berangkat ke daerah latihan. (Foto: Serda Mar Kuwadi)

15 Maret 2010, Surabaya -- Kepala Staf Korps Marinir, Brigadir Jenderal TNI (Mar) Ikin Sodikin, melakukan inspeksi prajurit Marinir wilayah Timur di Bumi Marinir Karangpilang, Surabaya, Senin (15/3/2010).

Gelar kesiapan tersebut diikuti 4.728 prajurit Marinir wilayah timur dan material tempur yang akan digunakan dalam Latihan Kesiapan Terpadu Korps Marinir tahun 2010 diantaranya Tank Amfibi PT-76, BTR-50, BVP-2, Roket RM-70 Grad dan Howitzer 105.

Dalam sambutannya, orang nomor dua di jajaran Korps Marinir tersebut mengatakan, gelar Inspeksi ini dilakukan dalam rangka mengecek kesiapan personel dan material tempur sebelum berangkat ke daerah latihan.

"Sambut latihan ini dengan penuh kegembiraan, berlatih dengan sunguh-sungguh dan selalu memohon kepada Allah SWT agar pelaksanaan latihan dapat berjalan dengan aman," tegasnya.


Gelar kesiapan tersebut diikuti 4.728 prajurit Marinir wilayah timur. (Foto: Serda Mar Kuwadi)

Kepala Staf Korps Marinir Brigadir Jenderal TNI (Mar) Ikin Sodikin memeriksa peralatan tempur milik anggota Marinir. (Foto: Serda Mar Kuwadi)

Kepala Staf Korps Marinir Brigadir Jenderal TNI (Mar) Ikin Sodikin melakukan inspeksi prajurit Marinir wilayah Timur di Bumi Marinir Karangpilang. (Foto: Serda Mar Kuwadi)

Material tempur yang akan digunakan dalam Latihan Kesiapan Terpadu Korps Marinir tahun 2010 diantaranya Tank Amfibi PT-76, BTR-50, BVP-2, Roket RM-70 Grad dan Howitzer 105. (Foto: Serda Mar Kuwadi)

Medan latihan yang akan kalian hadapi cukup menantang dan cocok untuk tempat berlatih, lanjutnya, oleh sebab itu siapkan fisik dan mental serta perlengkapan dengan sebaik-baiknya, karena latihan ini sebagai sarana untuk mewujudkan kesiapan tempur prajurit Marinir dalam menghadapi tantangan tugas kedepan.

Latihan Kesiapan Terpadu Korps Marinir tahun 2010 ini akan berlangsung mulai 18 Maret 2010 sampai dengan 22 April 2010 di daerah Banyuwangi dan Situbondo, Jawa Timur.

Hadir dalam kesempatan tersebut Komandan Pasmar-1 Brigjen TNI (Mar) I Wayan Mendra, Kepala Staf Pasmar-1 Kolonel Marinir LW Supit, Komandan Lanmar Surabaya Kolonel Marinir Enjang Suryana, pejabat Teras Korps Marinir, para Asisten Kaspasmar-1 dan Komandan Kolak dijajaran Pasmar-1.

detikSurabaya

TNI AL Blokade Jalur Laut

KRI Kapitan Pattimura.

15 Maret 2010, Sabang -- Mengantisipasi kelompok teroris yang keluar masuk melalui perairan Aceh, Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) memperketat patroli dan penyekatan di sepanjang perairan Belawan, Tamiang, Peureulak hingga Banda Aceh. Sedikitnya, ada empat hingga lima KRI yang tengah berpatroli di perairan tersebut. Hal itu sebagai upaya mem-backup aksi penanganan kelompok teroris yang tengah dilancarkan Polri di Aceh.

“Kita memblokade jalur laut terkait kemungkinan adanya teroris yang eksodus dari Aceh maupun kemungkinan ada yang memasukkan logistik melalui jalur laut. Kita mem-backup upaya penangan terorisme yang dilancarkan Polri,” kata Komandan Satgas Patroli Terkoordinasi (Patkor) India-Indonesia, Kolonel Laut (P) Tatit Eko W kepada Serambi, Sabtu (13/3) saat ditemui di Lounge Room KRI Kapitan Pattimura yang sedang sandar di Dermaga Lanal Sabang.

Menurutnya, pada saat bersamaan TNI AL juga memberikan perhatian serius terhadap peningkatan gangguan alur laut di Selat Malaka, terutama gangguan terhadap kapal-kapal di selat yang menghubungkan tiga negara, Indonesia, Malaysia, dan Singapura.

Patkor Inindo ke-15

Kolonel Tatit yang sehari-hari menjabat sebagai Komandan Satuan Kapal Patroli Koarmabar, menyebutkan kehadiran KRI Kapitan Pattimura di Sabang dalam rangka persiapan mengikuti Patroli Terkoordinasi India-Indonesia (Patkor Inindo) ke-15 yang bakal dibuka hari ini, 15 Maret 2010 di Port Blair, India. Kerja sama patroli yang sudah berlangsung selama 7 tahun ini direncanakan berlangsung dua minggu. Penutupannya bakal digelar di Belawan, Sumatera Utara.

Kegiatan kerja sama antara TNI AL dan Angkatan Laut India itu bertujuan menjamin stabilitas keamanan di wilayah teritorial laut kedua negara dan mengantisipasi adanya kegiatan ilegal di wilayah hukum masing-masing. Patkor ini juga diharapkan mampu mempererat kerja sama antara TNI AL dan Angkatan Laut India. Satgas Patkor Inindo TNI AL diikuti 84 personel KRI Kapitan Pattimura dan delapan personil Satgas. Selain Dansatgas, Patkor Inindo ke-15 ini juga diikuti Komandan KRI Kapitan Pattimura, Letkol Laut (P) Joko Triwanto serta Danlanudal Sabang Mayor Laut (Pnb) Heru. Keberangkatan Satgas Inindo ke-15, dilepas Danlanal Sabang Kolonel Laut (E) Yanuar Handwiono, Minggu (14/3) di Dermaga Lanal.

SURYA

Kopassus Buka Peluang Kerja Sama Latihan Militer dengan China

Pasukan khusus AL China berlatih anti pembajakan di atas dek kapal perusak Haikou DDG-171 di Sanya, ibu kota provinsi Hainan. (Foto: Xinhua)

15 Maret 2010, Jakarta -- Komando Pasukan Khusus sedang menjajaki kemungkinan mengadakan kerjasama latihan militer dengan China. Kopassus juga menunggu hasil dari lawatan ke Amerika Serikat terkait pembukaan kembali jalinan kerjasama militer dengan pasukan khusus AS yang terputus.

Hal ini disampaikan oleh Komandan Jenderal Kopassus Mayjen Paulus Lodewijk kepada wartawan seusai memimpin sertijab sejumlah posisi internal Kopassus di Jakarta, Senin (15/3).

"Itu (inisiasi) sejak tahun kemarin. Sudah mulai ada tahapan-tahapan. Biasanya mulai dari Army to Army Talk lalu penandatangan Mou. Ini belum ditandatangani, tunggu initial planning dulu," kata Lodewijk.

Upaya untuk menjalin latihan militer bersama China merupakan usaha untuk menambah partner bagi Kopassus meningkatkan kemampuan sebagai pasukan elit di lingkungan TNI AD. Pernyataan ini secara implisit menegaskan bahwa Kopassus tak semata-mata menggantungkan harapan pada Amerika Serikat setelah mereka menutup akses untuk Kopassus berlatih bersama. Hal itu dilakukan sejak reformasi setelah seorang senator Amerika menuding bahwa oknum Kopassus banyak terlibat dalam pelanggaran HAM disejumlah aksi.

"Kita kesana hanya menjelaskan, masalah normalisasi atau tidak saya katakan partner kita ada yang lain. Ada beberapa negara yang latihan dengan kita. Ada singapura, Thailand, Australia, dan China. China juga kerjasama dengan kita. Kita akan kerjasama militer China," jelasnya.

Ia bersama tim dari Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Pertahanan datang dalam forum Amerika Indonesia Talk menjelaskan reformasi internal yang dilakukan oleh Kopassus beberapa waktu lalu. Ia menegaskan jika seluruh tuduhan pelanggaran HAM yang dialamatkan ke Kopassus sudah ditangani oleh hukum Indonesia. Sehingga, tidak ada lagi prajurit yang bersalah dan belum dihukum.

"Kasus HAM kan dari Panglima TNI sudah menjelaskan tidak ada lagi. Yang terlibat sudah dihukum sesuai hukum Indonesia," tukasnya.

AS Isyaratkan Cabut Embargo Kopassus

Pasukan elite anti-teroris KOPASSUS selesai mengikuti upacara penutupan Latgab TNI-Polri di Lanud Halim Perdanakusumah, Senin (15/3). (Foto: Getty Images)

Amerika Serikat mengisyaratkan mencabut larangan pelatihan bagi prajurit Komando Pasukan Khususu TNI Angkatan Darat (Kopassus). Panglima TNI Jenderal TNI Djoko Santoso ketika dikonfirmasi di Jakarta, Senin (15/3) mengatakan positif itu kini tengah ditindaklanjuti oleh kedua negara.

"Hasilnya positif, mereka isyaratkan untuk memberikan kesempatan latihan dan pendidikan bagi prajurit Kopassus di AS," kata Djoko seusai menutup Latihan Gabungan Antiteror TNI-Polri di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma.

Ia mengemukakan, kemungkinan pendidikan dan latihan bagi prajurit Kopassus di AS akan dimulai pada 2011. "Ya kita tunggu saja proses tindaklanjutnya," ujar Djoko.

Kopassus menjalin kerja sama pendidikan dan latihan dengan sejumlah negara seperti AS. Namun, kerja sama itu terhenti, menyusul embargo militer yang diterapkan AS terhadap Indonesia pada 1999. Bahkan setelah AS mencabut embargo militernya terhadap Indonesia pada November 2005, pelatihan dan pendidikan bagi Kopassus masih belum diberikan pihak negara Paman Sam itu.

Padahal, pascapencabutan embargo militer itu, AS telah membuka kembali kerja sama "International Military Education and Training" (IMET), "Foreign Military Sales" (FMS), "Foreign Military Financing" (FMF), maupun "Defence Export" dengan Indonesia.

Terkait itu, awal pekan bulan ini Indonesia mengirimkan tim ke AS untuk menjajaki kembali kemungkinan prajurit Kopassus kembali berlatih di AS. Tim terdiri atas unsur Kementerian Pertahanan, Kementerian Luar Negeri, dan Mabes TNI.

MEDIA INDONESIA

HMS Triumph Siap Uji Pelayaran Setelah Diremajakan

HMS Triumph-S93 kapal selam tenaga nuklir kelas Trafalgar ketujuh. (Foto: Royal Navy)

15 Maret 2010 -- Kapal selam tenaga nuklir AL Inggris HMS Triumph- S93 siap melakukan uji pelayaran setelah diremajakan selama 6 tahun.

Kapal selam akan menjalani uji pelayaran secara ekstensif selama 3 bulan sebelum bertugas kembali di AL Inggris untuk kedua kalinya.

Sejumlah perangkat canggih dipasang di HMS Triumph, termasuk sistem sonar terbaru, peningkatan sistem rudal jelajah Tomahawk, yang menghabiskan dana £300 juta (455 juta dolar).

Kapal selam dilengkapi juga sistem komando dan kontrol baru, jaringan internal sistem komputer serat optik baru, peningkatan sistem komunikasi satelit, termasuk peningkatan sistem keamanan.

HMS Triumph saat diremajakan. (Foto: Royal Navy)


HMS Triump di Camels Head Creek, galangan kapal Devonport. (Foto: Maritime Quest)

HMS Triumph dibuat oleh Vickers Shipbuilding and Engineering Limited (VSEL) di Barrow-in-Furness, mulai dioperasikan 2 Oktober 1991, merupakan kapal ketujuh dan terakhir kelas Trafalgar. Kapal selam mulai dibangun 2 Februari 1987 dan selesai 16 Februari 1991.

Saat dipermukaan HMS Triumph berbobot 4740 ton dan menyelam 5208 ton, panjang 85,4 meter serta lebar 9,8 meter. Dipersenjatai 5 x 21 inch tabung torpedo untuk melontarkan rudal Tomahawk, torpedo berat Spearfish, dan rudal anti kapal permukaan Harpoon, total 30 rudal mampu dibawa.

Saat bertugas, HMS Triumph melakukan beberapa kali patroli dari Atlantik Utara hingga Timur Jauh.

Brahmand/@beritahankam

Penutupan Latihan Gabungan TNI-Polri Diwarnai Pengibaran Bendera Setengah Tiang


15 Maret 2010, Jakarta -- Latihan gabungan TNI-Polri yang dimulai sejak Kamis (11/3) lalu akan ditutup Senin (15/3) ini. Upacara penutupan akan dipimpin oleh Panglima TNI Djoko Santoso., sedangkan pemimpin pasukan dipegang oleh Kolonel Laut Teknik Andy Kriswanto.

Dalam upacara yang diselenggarakan di Landasan Udara Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, itu akan diawali dengan pengibaran bendera setengah tiang untuk Marsekal Muhammad Saleh Basara Suradiningrat yang meninggal pekan lalu. Sewaktu hidup, Marsekal Saleh pernah menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Udara.

Latihan gabungan telah berlangsung sejak Kamis lalu dibuka oleh Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Bambang Hendarso Danuri di lapangan Monumen Nasional, Jakarta. Pada Sabtu lalu, TNI-Polri juga melakukan latihan gabungan di beberapa tempat, salah satunya di Hotel Borobudur, Jakarta. Latihan dilakukan untuk menanggulangi terorisme yang ada di Indonesia.

TEMPO Interaktif

Pasukan Katak Siap Hadapi Kekerasan di Laut

Beberapa personil Detasemen Jala Mangkara (Denjaka) TNI AL memasuki helikopter Bell 417 untuk melakukan penyerbuan teroris dalam latihan gabungan anti-teror TNI-POLRI di Pulau Pabelokan, Kepulauan Seribu, Jakarta, Jumat (12/3). Sebanyak 3599 pasukan gabungan TNI-POLRI diturunkan untuk mengamankan titik rawan teroris di Jakarta dengan sandi "Waspada Nusa-II 2010" dalam latihan tersebut. (Foto: ANTARA/Yudhi Mahatma/ed/pd/10)

15 Maret 2010, Jakarta -- Satuan Pasukan Katak (Satpaska) Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar) akan terus melakukan latihan operasi di laut agar siap menghadapi jika sewaktu-waktu terjadi aksi kekerasan di laut.

"Latihan operasi di laut akan terus dilakukan untuk mengantisipasi jika sewaktu-waktu terjadi kekerasan di laut," kata Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) Komando Armada RI Kawasan Barat, Letkol (Laut) Supriyono usai latihan di Perairan Teluk Jakarta, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu (13/3).

Dalam latihan tersebut TNI AL melibatkan tiga pasukan elite Angkatan Laut yaitu Pasukan Katak, Detasemen Jala Mangkara (Denjaka) dan Pasukan Intai Amfibi. TNI AL berhasil melumpuhkan teroris yang membajak Kapal Super Tanker Catur Samudra berbendara Saudi Arabia yang mengangkut minyak termasuk 30 orang anak buah kapal (ABK).

Terkait adanya pembajakan kapal oleh para teroris, Panglima Armabar selaku Komando Pengedali Operasi memerintahkan unsur-Satuan Kapal Eskorta yakni KRI Cut Nyak Dien-357 untuk mendeteksi posisi kapal tanker yang telah dibajak tersebut. Setelah itu, memerintahkan kepada Komandan Satpaska Koarmabar selaku Komandan Satuan Tugas Gultor aspek laut untuk membebaskan sandera dan kapal tanker yang dibajak.

Komandan Satpaska kemudian menurunkan 4 tim masing-masing 2 tim ship boarding, 1 tim fastrooping dan 1 Tim EOD ( Explosiv Ordonace Disposal). Setelah dilaksanakan penyerbuan ke kapal 2 Tim ship boarding dengan menggunakan sea rider dan 1 tim fastrooping menggunakn Helly Bell dalam waktu kurang dari satu jam kapal tanker tersebut berhasil diambil-alih dan semua teroris berhasil dilumpuhkan, satu orang menjatuhkan diri ke laut dan dapat ditangkap.


Demikian skenario Latihan penanggulangan Teror (Gultor) Satpaska Koarmabar yang merupakan rangkaian Latihan GULTOR Terpadu TNI-POLRI dengan sandi "Waspada Nusa II" yang digelar di perairan Teluk Jakarta, Sabtu (13/3).

Seperti diberitakan, Minggu (14/3), Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Agus Suhartono ikut meninjau Latihan bersama Satuan Penanggulangan Teror TNI-Polri tahun 2010 di Perairan Teluk Jakarta.

JURNAL NASIONAL

Ledakan Keras Itu untuk Kejutkan Teroris

Sejumlah personel TNI dan Polri melakukan latihan gabungan terpadu penanggulangan teror di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Sabtu (13/3). Latihan gabungan terpadu itu diikuti 3.559 personel dari TNI-Polri dan digelar untuk menanggulangi teror serta meningkatkan profesionalisme dalam menghadapi setiap bentuk serangan teroris yang berpotensi mengganggu stabilitas nasional. (Foto: KOMPAS/Alif Ichwan)

15 Maret 2010, Jakarta -- Latihan militer dilakukan kelompok teroris di pusat pelatihan kelompok itu di hutan belukar, kawasan cagar alam Janto, Kabupaten Aceh Besar, Nanggroe Aceh Darussalam. Berbeda dengan teroris, TNI-Polri melakukan latihan, termasuk tembak-menembak, di gedung berpendingin ruangan, berdinding kaca, dan hotel berbintang nan mewah.

Tembak-menembak itu adalah bagian dari latihan gabungan TNI dan Polri terkait penanganan terorisme di Hotel Borobudur, Jakarta. Dalam aksi di hotel itu, diskenariokan teroris melakukan balas dendam terkait penanganan terorisme oleh Polri selama ini.

Dalam latihan gabungan yang disaksikan Kepala Polri Jenderal (Pol) Bambang Hendarso Danuri dan Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso, aksi balas dendam teroris dilakukan dengan menyandera tamu dan karyawan hotel. Mereka juga memasang bom di hotel itu.

Dalam menjalankan teror itu, Sabtu (13/3) pukul 11.20, belasan teroris turun dari tiga kendaraan, masuk ke lobi belakang Hotel Borobudur. Mereka langsung memberondong peluru.

Dalam sekejap, 25 karyawan, pimpinan hotel, dan tamu asing disandera di lobi hotel. Teroris juga menyandera seorang tamu di kamar hotel dengan mengenakan rompi yang berisi bom. Selain itu, bom siap ledak juga diletakkan di dalam hotel.

Permintaan teroris tidak main-main. Teroris menuntut pemerintah melepaskan semua tahanan teroris di Indonesia. Mereka juga meminta uang 1 juta dollar AS dan sebuah helikopter.

Permintaan itu sulit dipenuhi pemerintah. Proses negosiasi yang dilakukan aparat di lapangan tak membuahkan hasil. Nasib korban berada di ujung todongan senjata laras panjang jenis AK yang disandang teroris.

Upaya melumpuhkan teroris dan menyelamatkan sandera dengan operasi penindakan segera dilakukan. ”Perang” kota kontrateroris pun terjadi.

Sejumlah unit kesatuan antiteror, seperti Detasemen Khusus Antiteror dan pasukan Brigif I Unit Penyerbu Kodam Jaya, didatangkan. Unit-unit TNI-Polri yang lain juga didatangkan, seperti penjinak bom, unit satwa yang membawa anjing pelacak, unit identifikasi, sampai unit kesehatan.


Tim gabungan Penanggulangan Teror TNI dan Polri mengamankan sejumlah teroris seusai diumpuhkan dalam Latihan Gabungan Antiteror di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Sabtu (13/3). Latihan itu melibatkan sekitar 3.559 personil dari TNI dan Polri yang digelar serempak di sejumlah lokasi objek vital di Jakarta untuk meningkatkan kesiapsiagaan dalam penanggulangan aksi terorisme secara profesional. (Foto: ANTARA/Widodo S. Jusuf/ss/ama/10)

Satuan penindak untuk melumpuhkan teroris didatangkan dari udara dan darat. Dua helikopter diterbangkan di atas Hotel Borobudur untuk menerjunkan dua tim, yaitu tim dari Brigif I Unit Penyerbu Kodam Jaya dan Unit Detasemen Khusus 88 Polri.

Selain itu, Unit Detasemen Khusus 88 Polri juga datang dengan kendaraan lapis baja Barracuda. Mereka meluncur untuk mengepung lobi belakang Hotel Borobudur dari luar.

Sesampai di hotel, unit-unit pasukan antiteror dari TNI dan Polri bergerak ke posisi yang ditentukan. Ada yang bergelantungan dengan tali di atas gedung. Ada pula yang siap serbu di lobi hotel. Ada pasukan yang menutup segala akses dari hotel.

Setelah perintah bergerak ke sasaran disampaikan Kepala Polres Metro Jakarta Pusat sebagai manajer tempat kejadian perkara, setiap unit langsung bergerak.

Ledakan keras pun terdengar dari dua kamar hotel dan lobi bersamaan. Kaca-kaca dari dua kamar hotel pecah. Beberapa pasukan yang bergelantungan di atas gedung masuk ke kamar melalui kaca yang dipecahkan.

Selanjutnya, unit yang menyerbu dari lobi juga langsung bergerak ke sasaran setelah ada ledakan. Ledakan keras itu dimaksudkan untuk membuat teroris terkejut sehingga serbuan lebih efektif. Tembakan pun terdengar dari kamar hotel maupun lobi belakang. Teroris akhirnya dapat dilumpuhkan.

Selain di Hotel Borobudur, simulasi perang kota kontraterorisme juga dilakukan di gedung Bursa Efek Indonesia. Dalam skenario itu, teroris juga menguasai, melepaskan tembakan di dalam gedung, dan menyandera karyawan.

Akan tetapi, aparat TNI dan Polri dengan satuan khusus antiteror dapat melumpuhkan teroris. Korban yang luka dilarikan ke Rumah Sakit Pusat TNI Angkatan Darat Gatot Soebroto. Teroris yang tertembak dievakuasi ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati.

Panglima TNI mengatakan, latihan itu untuk meningkatkan profesionalitas anggota.

KOMPAS

Sunday, March 14, 2010

Presiden Chavez Resmikan Jet Latih Buatan Cina

Foto dirilis oleh Kantor Kepresidenan Miraflores, saat Presiden Venezuela Hugo Chavez (tengah) mengecek pesawat latih buatan Cina K-8 di pangkalan militer di Barquisimeto, Venezuela. (Foto: AP)

14 Maret 2010 -- Presiden Venezuela Hugo Chavez secara resmi menerima pesawat pertama K-8W yang dibeli dari Cina, Sabtu (13/3) di pangkalan militer di Barquisimeto di negara bagian Lara. Jet tempur K-8 digunakan untuk pesawat latih, tetapi dipersenjatai dengan senapan mesin, rudal udara ke darat, bom dan roket.

Pemerintah Venezuela membeli 18 K-8W dan berencana menambah hingga mencapai 40 pesawat. K-8 dikembangkan kerjasama Cina dan Pakistan guna mendukung operasi darat.

Pemerintah Venezuela dan China melakukan negosiasi pembelian K-8 pada akhir 2008 bagian dari upaya Caracas memodernisasi dan mengganti jet tempur tua, sebagian besar berdasarkan teknologi Amerika Serikat.

Amerika Serikat menghalangi Venezuela membeli peralatan militer yang mengandung komponen buatan Amerika Serikat atau paten milik perusahaan Amerika Serikat. Sebelum memutuskan membeli K-8, Venezuela berminat membeli jet tempur latih/serang ringan L-159 dari Republik Ceko, tetapi dihalangi oleh Amerika Serikat.

Presiden Hugo Chavez melihat model jet tempur buatan Cina K-8. (Foto: Reuters)


K-8 dikembangkan bersama Cina dan Pakistan.

Cina, Belarusia dan Rusia pemasok utama peralatan militer ke Venezuela. Rusia telah memasok jet tempur Sukhoi Su-30, helikopter angkut militer, 100.000 senapan serbu automatis AK-103 senilai 3 juta dolar pada 2006.

Saat kunjungan Chavez ke Moskow tahun lalu, pemerintah Rusia menyetujui pembiayaan pembelian senjata senilai 2,2 milyar dolar. Menurut pemerintah Venezuela akan dibelanjakan sistem rudal anti pesawat terbang bergerak Igla-S dan 92 tank tipe T-72.

Latin American Herald Tribune
/@beritahankam

Panglima TNI: Simulasi Antiteror untuk Tunjukkan TNI-Polri Profesional

Sejumlah personel tim gabungan Penanggulangan Teror TNI dan Polri melakukan selebrasi seusai menjalani latihan gabungan (Latgab) TNI-Polri antiteror, di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Sabtu (13/3) malam. Latihan gabungan yang melibatkan pasukan antiteror TNI AU Detasemen Bravo (Den Bravo), Densus 88, dan Kopassus, itu digelar antara lain untuk mengantisipasi aksi terorisme di kawasan vital seperti Bandara. (Foto: ANTARA/Ismar Patrizki/spt/10)

14 Maret 2010, Jakarta -- TNI-Polri kembali mengadakan latihan gabungan (Latgab) penanggulangan terorisme di obyek-obyek yang rawan aksi teror. Latihan tersebut untuk menunjukkan kedua institusi itu cukup profesional dalam menangkal terorisme.

"Latihan ini menunjukkan TNI-Polri bisa profesional," kata Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso di sela-sela menyaksikan Latgab TNI-Polri di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Sabtu (13/3/2010) malam.

Sebelumnya, latihan serupa telah digelar di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat (Jakpus).

Sejumlah personel tim gabungan Penanggulangan Teror TNI dan Polri melakukan penyerangan ke pesawat yang dibajak saat latihan gabungan (Latgab) TNI-Polri antiteror, di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Sabtu (13/3) malam. (Foto: ANTARA/Ismar Patrizki/spt/10)

ejumlah petugas berusaha memadamkan api yang membakar replika bangunan saat latihan gabungan (Latgab) TNI-Polri antiteror dan keselamatan penerbangan, di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Sabtu (13/3) malam. Latihan tersebut digelar untuk penanggulangan situasi gawat darurat penerbangan. (Foto: ANTARA/Ismar Patrizki/spt/10)

Pada kesempatan yang sama, Kapuspen TNI Marsekal Muda Sagom Tamboen mengatakan, Latgab TNI-Polri ini sesungguhnya merupakan program tahun 2009 lalu, namun tertunda.

"Latihan ini merupakan upaya untuk menghadapi reality yang ada jika memang benar terjadi kondisi seperti itu," tandasnya.

Ia menambahkan, penanggulangan teror tidak bisa dilakukan oleh institusi Polri atau TNI semata.

"Sebenarnya itu untuk memantapkan kegiatan kami yang dilakukan secara rutin. Dan ini membuktikan penanggulangan teror tidak bisa oleh satu institusi, semua berperan," tegas Sagom.

detikNews

Pembebasan Pembajakan Kapal Tanker dan Kilang Minyak

Pasukan Detasemen Jala Malangkara (Denjaka) TNI AL bersiaga dalam simulasi penanggulangan teror di Kilang Minyak & Gas Cinta Kompleks, Kepulauan Seribu, Jakarta, Sabtu (13/3). Latihan Bersama TNI-POLRI tersebut untuk menguji kesiapan operasi penanggulangan teror melalui proses perencanaan, persiapan, pelaksanaan dan pengakhiran operasi, yang dilaksanakan secara terpadu serta terwujudnya pemahaman anggota TNI-POLRI. (Foto: ANTARA/Yudhi Mahatma/ama/10)

14 Maret 2010, Jakarta -- TNI dan Polri menggelar latihan bersama untuk penanggulangan aksi teroris di beberapa lokasi di Jakarta, Sabtu (13/3). Aksi teror disimulasikan di Hotel Borobudur, Hotel Mercure Ancol, Bursa Efek Jakarta, perairan Teluk Jakarta di Tanjung Priok dan sekitar Kepulauan Seribu, serta di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta.

Saat latihan di perairan Teluk Jakarta-Tanjung Priok, TNI Angkatan Laut khususnya Pasukan Katak dan Korps Marinir berhasil melumpuhkan aksi para teroris yang membajak Kapal Super Tanker MT Catur Samudra berbendera Saudi Arabia yang tengah mengangkut minyak, dan menyandera 30 anak buah kapal (ABK) dari warga negara asing (WNA). Sekelompok teroris ini berencana menutup alur pelayaran Tanjung Priok dengan membajak Kapal Tanker Catur Samudra.

Untuk membebaskan para tersandera dan menguasai kembali Kapal Tanker yang dibajak para teroris, TNI AL menurunkan empat tim pemukul, terdiri dari dua tim Ship Boarding (teknik naik di atas kapal melalui lambung kanan atau kiri), satu tim EOD, dan satu tim Fastrope yang didukung dengan tiga Sea Rider dan satu Helly Bell.

Setelah para teroris ditangkap oleh TNI AL, selanjutnya personel Kesatuan Pengamanan Laut dan Pantai (KPLP) Kementerian Perhubungan bersama Kepolisian menindak para teroris tersebut sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.


Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Agus Suhartono ikut memantau langsung Latihan Operasi Waspada Nusa II untuk Penanggulangan Teror di laut tepatnya di Perairan Teluk Jakarta dengan menggunakan Kapal Angkatan Laut Yusdhistira. Sedangkan Komandan Korps Marinir, Mayjen (Mar) TNI M Alfan Baharudin mengawal KSAL dengan menggunakan Kapal Marinir.

Usai melakukan pemantauan latihan pembebasan para tersandera di Kapal Catur Samudra, KSAL Agus Suhartono mengatakan bahwa latihan bersama Satuan Penanggulangan Teror TNI-Polri tahun 2010 berjalan dengan lancar dan baik sesuai rencana.


Pasukan Detasemen Jala Malangkara (Denjaka) TNI AL mengamankan sandera dalam simulasi penanggulangan teror di Kilang Minyak & Gas Cinta Kompleks, Kepulauan Seribu, Jakarta, Sabtu (13/3). (Foto: ANTARA/Yudhi Mahatma/ama/10)

Menurut Agus, TNI AL dalam hal ini Pasukan Khusus Angkatan Laut mendapat tiga sasaran operasi yaitu di Pabelokan oleh Detasemen Jaka Mangkara (Denjaka), pembebasan Tanker Catur Samudra oleh Pasukan Katak Angkatan Laut, dan sasaran ketiga di Hotel Mercure oleh Komando Intai Amfibi (Taifib) Angkatan Laut.

"Ketiga pasukan khusus TNI AL hari ini semuanya bermain, dan saya menerima laporan sudah dilaksanakan dengan baik sesuai rencana. Itu semua menunjukkan kesiapan dari pasukan khusus TNI AL untuk menghadapi terorisme di Indonesia," kata Agus Suhartono.

Menurut Agus, terorisme merupakan bagian dari kegiatan operasi militer selain perang yang dikenalkan oleh Panglima TNI. "Untuk sehari-hari, kita selalu siapkan pasukan baik di Armada Barat maupun di Armada Timur. Besaran kekuatan yang disiapkan, TNI AL setidaknya memiliki enam detasemen Pasukan Katak," katanya.

Saat ditanya kegiatan operasi TNI AL, menurut KSAL, kegiatan sehari-hari TNI AL difokuskan kepada penegakan hukum terhadap tindak kekerasan di laut. Tindak kekerasan di laut bisa berubah menjadi terorisme.

JURNAL NASIONAL

Tujuh Kapal Perang Amankan Obama


14 Maret 2010, Denpasar -- Pangkalan TNI Angkatan Laut Benoa, Denpasar, mempersiapkan pengamanan wilayah teritorial untuk mengantisipasi kedatangan Presiden Amerika Serikat Barack Obama ke Bali. Tujuh kapal perang dari Pangkalan Utama TNI AL V Surabaya akan didatangkan untuk menjaga perairan sekitar Bali.

Juru Bicara Gedung Putih Robert Gibbs, Jumat (12/3) di Washington, AS, mengatakan bahwa Presiden Obama berangkat ke Asia pada 21 Maret, mundur dari jadwal 18 Maret.

Ibu Negara AS Michelle Obama dan dua putrinya, Malia dan Sasha, juga tidak jadi mendampingi Obama dalam kunjungan tersebut. Penundaan kunjungan Obama terjadi karena kesibukannya membenahi program pelayanan kesehatan.

Meski demikian, Indonesia terus sibuk dengan persiapan pengamanan kedatangan Obama. Pada hari Sabtu TNI AL melakukan latihan menangkap teroris.

Bali juga sibuk dengan program pengamanan. ”Wilayah perairan Bali masih rawan sebagai pintu masuk teroris dan berbagai kejahatan lain,” kata Komandan Pangkalan Utama TNI AL V Surabaya Brigjen Marinir Halim A Hermanto seusai memimpin serah terima jabatan Danlanal di Denpasar, Jumat.

Sedikitnya 2.000 polisi, termasuk beberapa personel penembak jitu, akan dikerahkan untuk pengamanan. TNI akan mengerahkan 9.000 personel. Berdasarkan informasi awal yang diterima Kepolisian Daerah Bali, Obama, antara lain, akan berkunjung ke Uluwatu, Pura Besakih, dan Universitas Udayana. Bandar Udara Internasional Ngurah Rai belum mendapat jadwal penyisiran. Namun, pengamanan di sekitar bandara itu sudah mulai diperketat.

Polda Bali semakin intensif berkoordinasi dengan Tim Pengamanan Presiden AS (US Secret Service) menjelang kunjungan Obama. ”Kedatangan Tim Pengamanan Presiden AS bertujuan untuk meningkatkan koordinasi pengamanan kedatangan Obama agar berjalan selaras pada hari-H,” kata Kepala Polda Bali Inspektur Jenderal Sutisna seusai menerima Tim Pengamanan Presiden AS di kantornya.

Menolak

Sementara itu, aksi puluhan mahasiswa di Palembang, Sumatera Selatan, yang mengatasnamakan Badan Koordinasi Lembaga Dakwah Kampus (BKLDK), Jumat, berunjuk rasa menolak rencana kedatangan Obama ke Indonesia.

Unjuk rasa dimulai dari Bundaran Air Mancur. Peserta unjuk rasa berjalan menuju Gedung DPRD Sumatera Selatan. Di halaman Gedung DPRD Sumsel, mahasiswa melempari gambar mantan Presiden AS George W Bush dan Barack Obama dengan sepatu sebagai simbol protes terhadap kebijakan perang mereka.

Rizal Fahmi, Ketua BKLDK Korwil Sumsel, mengatakan, mahasiswa menolak kedatangan Obama karena dia melanjutkan kebijakan pendahulu- nya.

”Contohnya, Obama menambah 30.000 anggota pasukan AS ke Afganistan, kebijakan perang di Irak belum dicabut, dan Penjara Guantanamo belum ditutup, padahal di sana terjadi banyak penyiksaan,” kata Rizal.

Menurut dia, kedatangan Obama membawa sejumlah agenda untuk kepentingan AS, antara lain memastikan cengkeraman AS di Indonesia masih aman. Selain itu, Obama juga perlu menjaga kepentingan perusahaan multinasional asal AS di Indonesia. Perusahaan-perusahaan tersebut mengeruk sumber daya alam Indonesia, seperti di Aceh, Papua, dan Riau.

KOMPAS

Teroris Serang Hotel Borobudur

Panglima TNI Jenderal TNI Djoko Santoso (kiri) dan Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso (2kiri) meninjau pelaksanaan Latihan Gabungan Antiteror TNI-Polri di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Sabtu (13/3). Latihan itu diikuti sekitar 3.559 personil dari TNI dan Polri mengambil tema "Melalui Latihan Bersama Penanggulangan Teror TNI-Polri Secara Profesional Siap Menghadapi Setiap Bentuk Menghadapi Setiap Bentuk Serangan Teror Yang Berpotensi Mengganggu Stabilitas Nasional". (Foto: ANTARA/Fanny Octavianus/mes/10)

13 Maret 2010, Jakarta -- 18 teroris menyerang Hotel Borobudur di Jalan Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Sabtu (13/3/2010). Mereka menyandera karyawan dan tamu hotel.

Dalam waktu singkat, polisi dan TNI langsung mengepung lokasi tersebut. Mereka mencoba melumpuhkan para teroris yang melepaskan tembakan membabi-buta.

Dalam simulasi serangan teroris tersebut, para personel TNI dan Polri memperlihatkan aski mereka untuk menghalau serangan para teroris.




Tim gabungan TNI- Polri melakukan simulasi penanggulangan teroris saat Latihan Gabungan Antiteror TNI- Polri di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Sabtu (13/3). Latihan itu diikuti sekitar 3.559 personil dari TNI dan Polri untuk selalu siaga dalam penanggulangan aksi teroris secara profesional. (Foto: ANTARA/Fanny Octavianus/mes/10)

Latihan gabungan penganggulangan aksi terorisme itu disaksikan langsung oleh Kapolri Jenderal Bambang Hendarso danuri dan Panglima TNI Djoko Santoso.

Selain itu, tiga Kepala Staf TNI juga ikut mendampingi. Latihan gabungan diikuti 3.559 pasukan gabungan yang terdiri dari Tim Bravo Paskhas TNI, Detasemen Penganggulangan Teror, 81 Kopassus, Denjaka Angkatan Laut, Pengintai Amphibi Marinir, Kopaska, Armabar, Densus 88, Kosbrimob, Puslabfor, dan Intelijen Polri.

Latihan juga diselenggarakan di Gedung Bursa Efek Jakarta (BEJ), Hotel Mercure Ancol, Bandara Soekarno-Hatta, dan Kepulauan Seribu.

okezone

Sandera "Dibunuh" di Atrium Bursa Efek Jakarta

Pasukan khusus angkatan darat menahan seorang yang berperan sebagai teroris. (Foto: Reuters)

13 Maret 2010, Jakarta -- Seorang sandera "dibunuh" di depan lobi Bursa Efek Jakarta (BEJ) untuk membuktikan keseriusan permintaan teroris untuk membebaskan komplotannya yang tertangkap dan dipenjara.

Demikian katalis dari latihan bersama Polri dan TNI dalam rangka penanggulangan teror tahun 2010 yang berskenario penyelamatan dan evakuasi sandera di, di BEJ, Jakarta Selatan.

Hari Sabtu umumnya hari libur untuk kegiatan perkantoran, namun masih ada segelintir orang yang berdatangan ke BEJ, walau memang mengenakan baju lebih santai dari biasanya busana karyawan dan karyawati. Dari pantauan ANTARA sejak pukul 8.00 WIB, terlihat mereka yang memasuki gedung BEJ tidak merasa aneh atau bingung dengan banyaknya persiapan simulasi anti-teror.

Kendaraan dari polisi, termasuk diantaranya ambulans dan jip yang menggandeng generator, berjejer di "drop off" BEJ atau depan gedung BEJ tempat untuk menaikkan atau menurunkan orang dari kendaraan bermotor. Di sekitar "drop off" tersebut juga didirikan posko taktis, untuk sebagai pos komando dan informasi.

Di atrium, berdiri tenda untuk tamu undangan melihat kelangsungan kegiatan, dengan layar TV layar tipis untuk melihat secara langsung kejadian penanggulangan teror dalam gedung BEJ. Tak jauh dari situ, terparkir Mobil Komunikasi Polisi (KOMMOB POL) sebelahan bunderan atrium, dengan mencoloknya menyiagakan parabola mobilnya ditambah parabola extra yang lebih besar dibelakang mobil tersebut. Banyak kabel tergeletak di sekitaran Mobil Komunikasi.


Pasukan khusus angkatan darat mengambil bagian dalam latihan anti teror di gedung Bursa Efek Jakarta, Sabtu (13/3). (Foto: Reuters)

Ini bukanlah pemandangan pagi yang umum di BEJ tetapi orang-orang tetap memasuki gedung BEJ tanpa merasa aneh. Tentunya sosialisasi sudah dilakukan oleh pihak penyelenggara supaya tidak membuat panik.

Polisi mayoritas berkumpul di sekitar gerbang pintu masuk gedung BEJ, sedangkan wartawan berkumpul di gerbang pintu keluar. Banyak fotografer yang kecewa karena gedung tidak diperbolehkan masuk demi keselamatan dan kelancaran kegiatan.

Jalannya Acara

Anggota Polisi dari satuan anti teror turut serta dalam latgab TNI-Polri di gedung BEJ. (Foto: Reuters)

Acara bermula pada pukul 10.00 WIB, dimana tiga mobil teroris menerobos masuk atrium. Mereka kemudian berhamburan memasuki lobi gedung sambil melepas tembakan dari senjata otomatisnya secara beruntun, membuat kepanikan orang-orang di dalam. Suara teriakan sandera terdengar sampai keluar.

Dalam simulasi ini, suara rantai perintah dari "Handy Talky" kepolisian dikeluarkan oleh pengeras suara, supaya penonton bisa mengetahui secara jelas langkah rantai perintah yang sebenarnya. Disela-sela itu, suara tembakan teroris terdengar sesekali dari dalam.

Dalam hitungan menit, dari pihak polsek memblokir, kemudian disusul dengan membuat parameter, mengamankan lokasi lalu kepolisian mencoba berkomunikasi dengan teroris dan bernegosiasi. Selama negosiasi, pasukan Brimob mengambil posisi, dan mobil pengeras suara menghimbau warga sekitar untuk meninggalkan lokasi dan wartawan untuk tidak terlalu dekat karena diduha ada bom yang belum meledak.

Setelah 30 menit acara berjalan, warga mulai banyak berdatangan, memuaskan rasa penasarannya. Bahkan terlihat seorang asing yang datang mendekat sambil memotret acara tersebut.

Negosiasi tidak membuahkan hasil, teroris menembak mati seorang sandera di depan lobi untuk menunjukkan keseriusan untuk permintaan pembebasan anggota komplotannya yang tertangkap.

Pasukan Alpha dari Kepolisian Densus 88 dan pasukan Bravo dari KOSTRAD diturunkan. Mereka turun lengkap dengan kostum dan kendaraan tempur, diantaranya dua unit panser tipe Barracuda, panser tim Gegana, dan satu Jip dengan senjata penembus baja, datang ke lokasi tak lama setelah tensi penyanderaan meningkat. Kedatangan mereka disambut warga sekitar dengan difoto mereka dengan kamera atau melalui ponsel pribadi, sampai satpam gedung BEJ pun ikutan.

Pasukan khusus anti teror melindungi warga sipil. (Foto: Reuters)

Pasukan langsung membuat gerakan taktis, dengan adanya tim pengalih dari belakang untuk mengecoh teroris dari tim utama yang menyerbu dari depan.

Bala bantuan datang menggunakan helicopter, dimana pasukan Densus 88 dengan helicopter kepolisian, sedangkan KOSTRAD dengan helicopter militer.

Selang beberapa menit, bantuan dari tim medis kepolisian datang untuk mengangkut korban luka. Setelah korban luka dibawa ke rumah sakit, datang tiga minibus, saat berhenti keluar pasuka brimob dalam kondisi siaga. Tak lama, sandera dievakuasi dengan metode grup kecil berisi 4-5 orang sandera yang dikawal oleh tim kecil densus mengantar ke bus tersebut, dan secara silih berganti sampai semua sandera sudah aman.

Setelah itu, pasukan mengamankan para anggota teroris, memasukkan meraka ke dalam panser Barracuda dan panser milik Gegana.

Dalam setengah jam pasukan penyerbu berhasil menggagalkan dan menangkap teroris. Pukul 11.00 WIB setelah pasukan penyerbu meninggalkan lokasi, pasukan gegana dan polisi satwa melakukan sterilisasi. Seperti pasukan penyerbu, mereka berbaris dahulu didepan mobil satuannya dengan peralatan yang dipegang, seakan memamerkan peralatan canggih yang mereka miliki. Tim Gegana pun sudah memperagakan seorang yang menggunakan `blast suit? atau pakaian anti-ledakan untuk penjinak bom.

Saat tim Gegana memasuki dan menyisir akan adanya bahaya bom, di luar sudah siap Tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis), Laboratorium Forensik (Labfor), Kedokteran Polisi (Dokpol) dan pemadam kebakaran.

Tim gegana meninggalkan lokasi setelah 20 menit menyisir lokasi, kemudian Dokpol memasuki TKP, disusul dengan Inafis dan Labfor untuk menyisir TKP untuk barang bukti. Lebih dari setengah jam mereka mengumpulkan bukti, lalu meninggalkan lokasi dengan kawalan dari Polantas.

Dari simulasi ini, ada lima korban dari pihak teroris dan akan dibawa diotopsi akan identitas jenazah. Informasinya bisa berguna untuk meringkus komplotan lainnya yang masih bersembunyi.

Acara berjalan selama dua jam, dan berjalan dengan sesuai jadwal. Blokir jalan dibuka kembali setelah simulasi berakhir yaitu pada pukul 12.00 WIB.

Latihan bersama ini ada di enam lokasi, yaitu Hotel Borobudur, BEJ, Bandara Soekarno-Hatta, Hotel Mercure, kapal tanker, dan oil rig. Berdasarkan jam dimulai latihan, kegiatan di BEJ berada di urutan kedua pada pukul 10 WIB, setelah Hotel Borobudur yang dilakukan pada pukul 8.00 WIB, dan sebelum Bandara Soekarno-Hatta yang dilakukan pada pukul 12.30 WIB.

Kegiatan ini banyak menarik perhatian pengunjung mal Pasific Place. Tidak sedikit pengunjung yang bertanya pada satpam atau karyawan Pasific Place. Namun, memang sudah ada sosialisasinya dari pihak pelaksana kepada manajemen Pasific Place ungkap pegawai "car call" Pasific Place Zul Fikar.

Tetapi anehnya, ketika ANTARA bertanya pada pegawai Coffee Bean yang tak mau disebut namanya, mengaku tidak mendapat pemberitahuan. Padahal kedai kopi itu berposisi paling strategis untuk menonton seluruh kegiatan itu. Untung tidak ada pengunjung atau pegawai yang panik.

ANTARA News