Friday, July 16, 2010

Satkopaska Koarmatim Dilengkapi Jeep Anti Teror


16 Juli 2010, Surabaya -- Satuan Komando Pasukan Katak (Satkopaska) Komando Armada RI Kawasan Timur mendapat fasilitas baru yaitu dengan datangnya dua unit kendaraan bermotor roda empat jenis Jeep Wrangler. Pagi tadi, Jumat (16/7) setelah berolah raga sepeda Pangarmatim Laksamana Muda TNI Bambang Suwarto sempat meninjau kendaraan tersebut di halaman Markas Satkopaska Koarmatim Ujung, Surabaya.

Kehadiran kendaraan roda empat tersebut di jajaran pasukan elite TNI AL ini adalah untuk mendukung tugas-tugas tertentu Satkopaska Koarmatim, seperti untuk penanggulangan anti teror atau untuk pengamanan VVIP. Seperti kita ketahui, Satkopaska Koarmatim sebagai pasukan elite TNI AL selain mempunyai tugas pokok peperangan khusus di laut juga sebagai pasukan anti teror.

Tingkat kemampuan dan profesionalisme sebagai pasukan anti terror terus ditingkatkan dan dikembangkan. Seperti beberapa hari yang lalu, pasukan elite ini melaksanakan latihan pengamanan VVIP dan anti teror dengan Angkatan Laut Amerika Serikat dari jajaran US Navy Seal yang diberi sandi “Latma Flash Iron 10-2/JCET.

Dispenarmatim

ADSB Serahkan Landing Craft ke AL Bahrain

Kapal Landing Craft 42 meter. (Foto: ADSB)

16 Juli 2010 -- Galangan kapal Uni Emirat Arab Abu Dhabi Ship Building (ADSB) menyerahkan kapal jenis Landing Craft 42 meter pertama dari dua kapal yang dipesan Angkatan Laut Bahrain, Selasa (13/7), di Mussafah, Abu Dhabi.

ADSB mendapatkan kontrak pembuatan dua kapal Landing Craft 42 meter dan dua kapal Fast Landing Craft 16 meter akhir 2008, setelah menyingkirkan sejumlah galangan kapal internasional.

Kapal Landing Craft 42 meter dirancang mengangkut pasukan dan kendaraan, dan dapat digunakan sarana angkut kargo, serta mampu merapat di pantai perairan dangkal. ADSB telah membangun dua kapal sejenis untuk AL UEA.

Kapal kedua Landing Craft 42 meter direncanakan diluncurkan dan diserahkan akhir tahun ini.

Sedangkan dua kapal Fast Landing Craft 16 meter telah diserahkan akhir 2009, kapal mampu dipacu 35-40 knot.

Eye of Dubai/Berita HanKam

Pelepasan Kontingen Binsat Pasmar-1

16 Juli 2010, Sidoarjo -- Komandan Kontingen Tim Binsat Pasmar-1, Kolonel Mar RB Heraspatty (kiri) membawa lambang kehormatan kontingen, setelah diserahkan oleh Dan Pasmar-1, Brigjen TNI (Mar) I Wayan Mendra, saat upacara pelepasan di Mako Pasmar-1, Gedangan Sidoarjo, Jumat (16/7). Sebanyak 120 anggota Korps Marinir jajaran Pasmar-1 mengikuti Lomba Binsat di Mako Kormar Jakarta, dengan materi lomba Cross Country 8 Km, Speed March 8 Km, Renang Laut 600 M, Halang Rintang dan Menembak (pistol dan Sniper). (Foto: ANTARA/Eric Ireng/ss/hp/10)

16 Juli 2010, Surabaya -- Komandan Pasmar-1 Brigadir Jenderal TNI (Mar) I Wayan Mendra melepas Kontingen Pembinaan Satuan (Binsat) Pasmar-1 dalam upacara di Markas Komando Pasmar-1, Jalan Ahamd Yani, Gedangan, Sidoarjo, Jumat.

Dalam amanatnya, ia mengatakan lomba Binsat merupakan perlombaan yang sangat bergengsi, karena mempertaruhkan harga diri serta kebesaran satuan dan juga sebagai salah satu bentuk pembinaan personel yang diwujudkan dalam suatu uji kemampuan perorangan.

Selain itu, kata orang nomor satu di jajaran Pasmar-1 itu, Lomba Binsat dapat digunakan mengukur sejauh mana kemampuan mental dan fisik seorang prajurit dengan menitikberatkan pada kemampuan jasmani dan keterampilan perorangan sebagai pendarat amfibi.

"Kalian adalah wakil dari Keluarga Besar Pasmar-1, kalian telah mendapat kepercayaan sekaligus kehormatan untuk mengikuti lomba Binsat tingkat Kormar tahun 2010. Saya yakin dengan latihan yang maksimal, persiapan yang matang akan dapat mengemban kepercayaan," katanya.


Dan Pasmar-1, Brigjen TNI (Mar) I Wayan Mendra (kanan) memeriksa perlengkapan anggota Korps Marinir yang tergabung dalam Kontingen Binsat Pasmar-1. (Foto: ANTARA/Eric Ireng/ss/hp/10)

Namun dibalik semua itu, terkandung makna yang jauh lebih penting dan harus dijaga, yaitu terpeliharanya persatuan dan kesatuan keluarga besar Korps Marinir demi tetap tegaknya citra dan cita-cita TNI AL, khususnya Korps Marinir.

Lomba Binsat Kormar tahun 2010 mempertandingkan cabang Menembak Senapan, Menembak Pistol, Sniper, Cross Country 8 Km, Speed March 8 Km, Renang Laut 600 M, dan Halang Rintang.

Rencananya, kompetisi berlangsung di Jakarta mulai tanggal 26 Juli 2010 hingga 3 Agustus 2010. Pasmar-1 menyertakan 120 personel dengan Komandan Kontingen Kolonel Marinir R.B Heraspatty untuk mengikuti Lomba Binsat 2010.

Acara dihadiri Komandan Kolatmar Kolonel Marinir Purwadi, Komandan Lanmar Surabaya Kolonel Marinir Enjang Suryana, Para Komandan Kolak Pasmar-1, Para Asisten Komandan Pasmar-1 dan pejabat di jajaran Pasmar-1.

Komandan Kontingen Binsat Pasmar-1 Kolonel Marinir RB Heraspatty membacakan laporan kesiapan kontingen. (Foto: Serda Mar Kuwadi)

Kontingen Binsat Pasmar-1 mengikuti upacara pelepasan di Markas Komando Pasmar-1, Gedangan, Sidoarjo. (Foto: Serda Mar Kuwadi)

Komandan Pasmar-1, Brigjen TNI (Mar) I Wayan Mendra memeriksa perlengkapan kontingen Binsat Pasmar-1. (Foto: Serda Mar Kuwadi)

Komandan Pasmar-1, Brigjen TNI (Mar) I Wayan Mendra memotong tumpeng dan diberikan kepada Danyonif-3 Mar Mayor Marinir Asril Tanjung. (Foto: Serda Mar Kuwadi)

Kontingen Binsat Pasmar-1 berpamitan kepada pejabat Teras Pasmar-1. (Foto: Serda Mar Kuwadi)

ANTARA Jatim

487 Prajurit Kostrad Tiba dari Penugasan

Sejumlah prajurit TNI dari Yonif 411/6/2/Kostrad yang baru tiba dari penugasan di Maluku, berbaris pada upacara kedatangan pasukan yang dipimpin Panglima Divisi 2 Kostrad, Mayjen TNI Gerhan Lantara, di Pelabuhan Tanjung Emas, di Semarang, Jateng, Jumat (16/7). Sebanyak 487 prajurit TNI dari Yonif 411/6/2/Kostrad kembali ke kesatuannya setelah bertugas selama 11 bulan di daerah rawan Maluku dan Maluku Utara dengan menumpang kapal KRI Teluk Ratai. (Foto: ANTARA/R. Rekotomo/ss/hp/10)

16 Juli 2010, Semarang -- Sebanyak 487 prajurit dari Batalyon Infanteri 411 Komando Cadangan Srategis TNI Angkatan Darat tiba di Semarang setelah mendapat tugas operasi pengamanan di Maluku dan Maluku Utara selama beberapa bulan.

Upacara penyambutan yang dilaksanakan di dermaga Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Jumat, dipimpin oleh Panglima Divisi 2 Kostrad Mayor Jenderal TNI Gerhan Lantara dan dihadiri sejumlah pejabat penting dari Kodam IV/Diponegoro dan Kepolisian Resor Kota Besar Semarang.

"Jadikan semua ini sebagai bahan evaluasi diri masing-masing dalam melaksanakan tugas dan tantangan pada masa mendatang," kata Gerhan Lantara.

Dalam amanatnya Pangdiv berpesan kepada prajurit yang tiba dari penugasan di daerah rawan pascakonflik agar tidak bersikap tinggi hati.

Prajurit Kostrad juga diharapkan semakin mampu mengaplikasikan latihan-latihan yang selama ini telah dilakukan di kesatuan dalam menjawab tantangan ke depan.

Komandan Yonif 411 Kostrad Letkol Infanteri Aprilianto yang ditemui usai upacara penyambutan mengatakan selain mengamankan daerah rawan pascakonflik khususnya di pulau-pulau terpencil di Maluku dan Maluku Utara, jajarannya juga ditugaskan untuk mendukung tugas pokok Kodam dan pemerintah daerah setempat.

"Selama bertugas menjaga keamanan kami tidak menemui kendala yang berarti dan semua dapat dilaksanakan dengan baik," ujarnya.

Menurut dia, saat ini keadaan di Maluku dan Maluku Utara pascakonflik yang terjadi sudah semakin kondusif dan keamanannya cukup terjamin.

Ia menyebutkan, ratusan prajurit Yonif 411 Kostrad yang kembali saat ini jumlahnya sama dengan personel yang diberangkatkan bertugas sebelumnya.

Sekembalinya dari penugasan pengamanan di daerah pascakonflik selama kurang lebih 11 bulan, prajurit Yonif 411 Kostrad akan melaksanakan kegiatan kesatuan sesuai dengan program yang ada.

Setelah upacara penyambutan selesai kemudian dilanjutkan dengan gelar perlengkapan yang dibawa dan pemeriksaan kesehatan masing-masing prajurit Yonif 411 Kostrad yang tiba dari bertugas.

Sejumlah prajurit TNI dari Yonif 411/6/2/Kostrad yang baru tiba dari penugasan di Maluku, turun dari kapal KRI Teluk Ratai. (Foto: ANTARA/R. Rekotomo/ss/hp/10)

Sejumlah prajurit TNI dari Yonif 411/6/2/Kostrad yang baru tiba dari penugasan di Maluku, berlari sambil berbincang, sebelum mengikuti upacara kedatangan pasukan yang dipimpin Panglima Divisi 2 Kostrad, Mayjen TNI Gerhan Lantara. (Foto: ANTARA/R. Rekotomo/ss/hp/10)

Panglima Divisi 2 Kostrad, Mayjen TNI Gerhan Lantara (kiri), menyalami salah satu prajurit TNI dari Yonif 411/6/2/Kostrad. (Foto: ANTARA/R. Rekotomo/ss/hp/10)

ANTARA Jateng

The Italian Air Force’s C-27J Spartans Reach 10,000 Flight Hours


14 July 2010 -- The Italian Air Force’s C-27J Spartans, in service at Pisa’s 46th Air Wing, reached the milestone of 10,000 flight hours in July.

The C-27J tactical transport aircraft is the Italian Air Force’s most recently acquired transport aircraft, capable of carrying both troops and equipment, for national and international operations.

The 12 new aircraft, part of the Italian Air Force’s fleet, were designed and manufactured by Alenia Aeronautica (a Finmeccanica company.) They were delivered to the 46th Air Wing between 2007 and 2009 and have shown a high operational efficiency, providing the Air Force the ability to carry out numerous missions.

The Italian Air Force’s C-27Js have been used since 2008 in operations by the Italian military staff in Afghanistan, where they have shown high reliability and flexibility, successfully accomplishing their missions in a demanding environment.

Alenia Aeronautica guarantees the logistic support to the entire C-27J fleet in service with the Italian Air Force and has also installed a Full-Motion-type Flight Simulator at the Crews Training Centre of Pisa Air Force Base. The Full-Motion Simulator, made by Alenia Aeronautica, has already been tested by the AMI pilots who operate the C-27J with positive results.

The Simulator will soon be officially delivered to the Armed Force; they will be the first in Europe to be able to use a system of this kind.



Alenia Aeronautica

Tunisia Beli 12 Helikopter SH-60F Bekas Pakai AL AS

Helikopter SH-60F dari skuadron helikopter anti kapal selam 11 (HS-11) Dragonslayers, terbang diatas kapal perusak jenis Ticonderoga USS Leyte Gulf. (Foto: USN)

16 Juli 2010 – Pemerintah Tunisia mengajukan permohonan pembelian 12 helikopter SH-60F Oceanhawk berikut 29 mesin T700-GE-401C (24 dipasang dan 5 suku cadang), serta sejumlah peralatan dan pelatihan senilai 282 juta dolar.

Helikopter tersebut merupakan bekas pakai AL Amerika Serikat, dan dioperasikan oleh AU Tunisia.

DSCA (Defense Security Cooperation Agency) telah menyerahkan permohonan pembelian dibawah program FMS (Foreign Military Sale) ke Kongres, Rabu (30/6).

Kontraktor utama untuk kontrak ini hanya pabrik pembuat mesin helicopter General Electric di Lynn, Massachusetts.

Sikorsky SH-60F Oceanhawk dikembangkan untuk keperluan AL AS menggantikan SH-3H Sea King. Prototipe pertama SH-60F terbang perdana Maret 1987, masuk jajaran AL AS di kapal induk USS Nimitz 1991.

SH-60F hanya diproduksi 82 unit, dihentikan produksi Desember 1994, akan digantikan dengan MH-60R.

SH-60F Oceanhawk dipersenjatai torpedo ringan Mk. 46/Mk. 50 atau AGM-119B Penguin Mk. 7 anti kapal permukaan, dapat juga membawa AGM-114, serta dua pucuk senapan mesin M-60/M-240.

DCSA/Berita HanKam

General Dynamics NASSCO Delivers USNS Charles Drew

14 July 2010, SAN DIEGO – General Dynamics NASSCO, a wholly owned subsidiary of General Dynamics (NYSE: GD), today delivered USNS Charles Drew (T-AKE 10) to the U.S. Navy. The ship is named in honor of Dr. Charles R. Drew (1904-1950), the African American surgeon and hematologist who pioneered the procedures for the safe storage and transfusion of blood.

NASSCO began construction of USNS Charles Drew in October 2008. The 689-foot-long supply ship will serve under the Navy’s Military Sealift Command. The ship is capable of delivering almost 10,000 tons of dry cargo and petroleum products at one time to Navy and allied ships underway at sea.

Including the Charles Drew, NASSCO has delivered ten T-AKEs, which are also known as Lewis and Clark-class ships. The eleventh through thirteenth ships are under construction at the San Diego shipyard. Construction of the fourteenth and final ship of the Lewis and Clark class will begin in the fall.

General Dynamics NASSCO employs more than 3,700 people and is the only major ship construction yard on the West Coast of the United States. In addition to T-AKE construction, the San Diego shipyard is also building its fifth and final commercial product carrier for American Petroleum Tankers LLC, a shipbuilding joint venture led by the Blackstone Financial Group. More information about NASSCO can be found at www.nassco.com.

General Dynamics, headquartered in Falls Church, Va., employs approximately 91,200 people worldwide. The company is a market leader in business aviation; land and expeditionary combat systems, armaments and munitions; shipbuilding and marine systems; and information systems and technologies. More information about General Dynamics is available online at www.generaldynamics.com.

General Dynamics

450 Brimob Latihan Tempur di Kendal

15 Juli 2010, Kendal -- Sebanyak 450 anggota Brigade Mobil (Brimob) Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah mengikuti latihan kemampuan tempur di Lapangan Brimob Plantaran, Kabupaten Kendal, Jateng.

Pelatihan mereka ditinjau oleh Kepala Polda Jateng, Irjen Pol Alex Bambang Riatmodjo, Kamis, yang didampingi antara lain Kepala Polres Kendal, AKBP Agus Suryo Nugroho.

Pada kesempatan itu, mereka melakukan simulasi penyelamatan warga yang disandera oleh kelompok separatis di sebuah gedung.

Satu regu brimob melakukan simulasi pengintaian, penyergapan, penyelamatan sandera, dan penanganan terhadap tersangka.

Alex mengatakan pelatihan tersebut agar kemampuan fisik dan mental para personel brimob selalu prima.

"Para peserta latihan kemampuan `Brimob Nusantara Polda Jateng` ini merupakan anggota brimob pilihan dari seluruh jajaran Polda Jateng," katanya.

Ia mengatakan, mereka fokus kepada latihan peleton. Saat latihan, mereka dipimpin oleh seorang perwira.

Peserta pelatihan menerima materi antara lain latihan pertempuran jarak dekat, pengepungan, dan lorong reaksi yang dipusatkan di kawasan Makam Mbumen Desa Plantaran, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kendal.

"Pelatihan dengan materi ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan dan kemampuan setiap personel brimob untuk menghadapi semua tantangan," katanya.

Pada kesempatan itu ia mengatakan, para anggota brimob harus tetap bersikap santun pada setiap tugas dan tidak menyakiti hati masyarakat, karena polri bagian dari masyarakat.

"Jangan sampai arogan dan jangan sampai menyakiti hati masyarakat. Tetap tegas namun humanis," katanya.

ANTARA News

Lima Kapal Asing Berpartisipasi di Sail Banda

HMAS Tarakan direncanakan berpartisipasi di Sail Banda 2010. (Foto: Australia MoD)

15 Juli 2010, Surabaya -- Sedikitnya lima unit kapal asing akan berpartisipasi menyemarakkan "Sail Banda 2010" di Maluku pada 27 Juli-6 Agustus 2010.

Kepala Dinas Pembinaan Potensi Maritim TNI Angkatan Laut Laksamana Pertama TNI Surya Wiranto dalam rilis yang dikirimkan Dinas Penerangan Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) di Surabaya, Kamis, mengatakan kelima kapal itu merupakan armada pasukan angkatan laut dari Amerika Serikat, Australia, dan Singapura.

Angkatan Laut AS mengirimkan satu unit kapal rumah sakit USNS Mercy lengkap dengan petugas medis. Sementara Angkatan Laut Australia mengerahkan dua unit kapal pendukung, yakni HMAS Tarakan dan HMAS Labuan.

Angkatan Laut Singapura mengirimkan satu unit kapal perang jenis LPD, yakni RSS Endeavour legkap dengan personel medisnya.

TNI-AL juga telah mengirimkan kapal rumah sakit, KRI dr. Soeharso-990 sekaligus membawa 126 personel kesehatan dan 375 personel untuk menggelar bakti sosial di sejumlah pulau di Provinsi Maluku dan Provinsi Maluku Utara, di antaranya Morotai, Halmahera, Ternate, Tidore, Buru, Seram, Ambon, dan Banda Naira, sejak 13 Juni lalu.

Koarmatim juga akan mengerahkan delapan unit kapal perang, satu unit pesawat udara, satu unit helikopter, dan 797 personel.

Untuk menyemarakkan "Sail Banda 2010", TNI-AL melibatkan 1.667 personel. Acara tersebut juga didukung kalangan pemerintah dan swasta serta masyarakat Maluku.

"Kegiatan ini kami gelar berdasarkan Keppres Nomor 35 Tahun 2009 tentang Panitia Nasional Sail Banda 2010," kata Surya.

Sementara itu, dalam kegiatan bakti sosial yang dilakukan Satuan Tugas Surya Baskara Jaya di Maluku dan Maluku Utara, para personel TNI-AL yang berada di KRI dr. Soeharso telah mendistribusikan 354 koli obat-obatan, 81 koli buku pelajaran agama, 1.450 koli bakan makanan, dua koli mainan anak-anak, 40 unit kursi roda, dan bahan bangunan.

Para personel TNI-AL juga merrenovasi bangunan Masjid Al-Fatah dan Gereja Maranatha serta gedung sekolahan di dua provinsi itu.

Mereka juga mengadakan pengobatan massal, penyuluhan bidang kesehatan, hukum, kelautan, perikanan, dan bela negara.

ANTARA Jatim

KFX - 4.5 Generation Semi-stealth Fighter

RI-Korsel Sepakat Bangun Jet Tempur

Komisioner DAPA Byun berjabat tangan dengan Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Samsuddin setelah penandatanganan LoI (Letter of Intent) pengembangan bersama jet tempur, disaksikan kedua kepala pemerintahan Indonesia – Korea Selatan, Maret 2010 di Seoul. (Foto: DAPA)

16 Juli 2010, Seoul -- Indonesia sepakat bergabung dalam proyek pengembangan jet tempur KF-X,Korea Selatan (Korsel), yang tertunda selama beberapa tahun akibat masalah teknis dan pendanaan.

Kedua negara juga sepakat untuk bekerja sama dalam produksi dan pemasaran jet tempur tersebut. “Indonesia akan memperoleh sekitar 50 jet tempur KF-X dengan menanggung 20% biaya pengembangan proyek bernilai miliaran dolar AS itu,” ungkap Kementerian Pertahanan Korsel dalam rilisnya. Kesepakatan itu ditandatangani di Seoul oleh Komisioner Kementerian Pertahanan Korsel dan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Pertahanan (Kemhan) Indonesia Marsekal Madya TNI Erris Herryanto kemarin.Menurut Juru Bicara Kementerian Pertahanan Korsel,proyek ini akan kembali dimulai awal tahun depan. Adapun produksi jet-jet tempur baru dilakukan setelah studi kelayakan rampung pada akhir 2012.

Model jet tempur siluman KF-X. (Foto: emile)

“Kami juga memerlukan mitra asing yang akan mentransfer teknologi dan suku cadang utama jet tempur tersebut,” ujarnya tanpa menyebutkan total dana yang diperlukan. Proyek jet tempur KF-X sebenarnya sudah diluncurkan tahun 2000,tapi ditangguhkan karena masalah teknis dan ekonomi.Presiden Lee Myung-bak pada Januari lalu setuju untuk mendorong proyek tersebut di tengah meningkatnya ketegangan antara Korsel dan Korut. Kementerian Pertahanan RI membenarkan kerja sama dengan Korsel dalam memproduksi pesawat tempur KF-X.Pemerintah Indonesia bisa menggunakan fasilitas milik PT Dirgantara Indonesia.

“Kami tidak hanya membeli pesawat tempur, tetapi juga ingin bekerja sama dalam produksinya.Kami berharap fasilitas milik PT Dirgantara Indonesia bisa digunakan untuk hal itu,”kata Juru Bicara Kemhan BrigjenTNI I Wayan Midhio. I Wayan mengatakan KF-X adalah pesawat tempur jenis baru yang memiliki kemampuan tempur andal. Bahkan.Wayan berani mengklaim kemampuan KF-X ini di atas F-16, tapi masih di bawah F-35.Wayan mengakui pemerintah berencana membeli 50 buah KF-X begitu pesawat selesai diproduksi.Tidak hanya membeli, pemerintah juga membantu memasarkan pesawat itu ke negara-negara lain.

“Saya kira, prinsip yang paling utama adalah sekarang negara kita bisa ikut terlibat dalam proses produksinya,jadi ada transfer teknologi,”tuturnya. Juru Bicara TNI Angkatan Udara Laksamana Pertama Bambang Samudro menyatakan kerja sama produksi pesawat tempur dengan Korsel ini adalah bagian dari rencana kedua pihak untuk meningkatkan kemampuan dalam memproduksi pesawat tempur.“Ini adalah kerja sama jangka panjang kedua negara.Kesepakatan ini dicapai setelah melalui pembicaraan panjang,”tuturnya.

Kerja sama produksi pesawat tempur ini, lanjut Bambang,dimulai tahun ini sementara segala persiapan seperti survei dan membuat prototipe akan dilakukan hingga 10 tahun ke depan.Bambang menambahkan, TNI AU akan memakai semua pesawat itu jika pemerintah membelinya.“Yang paling utama, kita tidak hanya membeli, tetapi kita bisa membuat sendiri peralatan tempur kita sebagaimana yang pemerintah inginkan,”katanya. Sekjen Kemhan Marsekal Madya Erris Herryanto sebelumnya mengatakan Indonesia layak untuk berpartner membuat pesawat tempur.Menurut dia,langkah kerja sama dengan Korsel merupakan suatu kemajuan karena tidak banyak negara yang bisa membuat pesawat tempur.


Apabila memiliki pabrik pesawat tempur, Indonesia tidak akan bergantung lagi kepada negara lain. Namun Erris saat itu belum bisa merinci beberapa hal yang tertuang dalam perjanjian itu,termasuk apa saja yang akan diperoleh Indonesia dan apa saja yang harus disediakan. ”Yang jelas, kita punya PT Dirgantara Indonesia dan tenaga ahli,”kata Erris. Dia juga mengungkapkan, spesifikasi pesawat tempur KF-X ini kira-kira berada di atas F-16,tetapi di bawah spesifikasi F-35.Adapun kebutuhan biaya yang diajukan sekitar USD8 miliar dengan jangka waktu kerja hingga tahun 2020.Pada 2020 diharapkan sudah bisa disiapkan lima prototipe.Dari keseluruhan anggaran itu,Indonesia diharapkan menanggung sebesar 20%.

Berdasar informasi yang berkembang, pesawat tempur ini rencananya akan rilis pada 2020 .Rencananya KF-X akan disokong mesin kembar setara dengan kelas General Electric F414 atau SNECMA M88 yang digunakan pada F/A- 18E/F Boeing dan Dassault Rafale. SNECMA menggambarkan M88 sebagai landasan dari keluarga mesin generasi baru. Mitra yang akan dirangkul untuk pengembangan mesin adalah Lockheed Martin yang sebelumnya terlibat dalam desain dan pengembangan pelatih Korea Aerospace T-50 jet supersonik. Proyek KF-X juga akan merangkul sejumlah perusahaan asing. Perusahaan-perusahaan asing akan membayar hingga 30% dari program.

Kepala Tim Pengembangan Sistem Udara Korsel Kolonel AU Dae Yeol-lee sebelumnya mengungkapkan, BAE Systems telah menyatakan minatnya dalam mengembangkan radar, sedangkan Alenia Aeronautica dipercaya untuk memasok senjata utama dari KF-X dan bertanggung jawab pada program neuron kolaboratif untuk mengembangkan teknologi European combat-drone.

SINDO

Dentuman Meriam Antarkan KRI Dewaruci Arungi Lautan

Dengan diiringi 14 dentuman meriam dan ratusan pengunjung, KRI Dewaruci bertolak meninggalkan Pelabuhan Antwerpen untuk memulai Tall Ships Races yang akan dimulai secara resmi esok harinya (13/7).

15 Juli 2010, Antwerpen -- Diiringi 14 kali dentuman meriam, Kapal Latih TNI AL KRI Dewaruci bertolak meninggalkan Pelabuhan Antwerpen, Belgia, Selasa (13/7/2010) petang waktu setempat atau Rabu pagi tadi. Ratusan warga Antwerpen menyemut untuk menyaksikan prosesi pelepasan kapal yang baru saja menyabet tiga penghargaan dalam ajang Tall Ships Races 2010 itu.

Keberangkatan KRI Dewa Ruci diantar KUAI KBRI Brussel, Minister Counsellor Sri Hartiningsih, Atase Pertahanan RI untuk Belanda dan Belgia, Kol Wisnu, serta Roy Wahab, dan Punjul Nugraha dari Pensosbud KBRI Brussel.

Minister Counsellor Pensosbud dan Diplomasi Publik KBRI Brussel dalam surat siaran persnya yang diterima Kompas.com, Rabu, menyatakan, ratusan warga Belgia yang hadir tak hentinya melambaikan tangan, mengiringi kapal yang berlayar ke tengah laut.

“Kedatangan dan keberangkatan KRI Dewaruci adalah yang paling spektakuler dari seluruh peserta, sehingga akan dijadikan atraksi penutup Tall Ships Races di Antwerpen,” kata Letkol Patrick Janssens, perwira penghubung AL Belgia yang bertugas mendampingi KRI Dewaruci.

KRI Dewaruci merupakan kapal tiang tinggi terakhir dari 75 peserta lomba yang meninggalkan pelabuhan Antwerpen. Sebelumnya, kapal-kapal yang berukuran lebih besar, seperti Shabab Oman dari Oman, MIR dari Russia, dan Christian Radich dari Norwegia, hanya memperoleh satu kali tembakan meriam.

Menurut Priatna, keberhasilan KRI Dewaruci merupakan salah satu bentuk konkrit diplomasi total, yang telah berhasil merebut hati dan pikiran (win hearts and minds) warga Belgia, khususnya Antwerpen.

Panitia memang membatasi hanya tiga penghargaan yang bisa diberikan kepada peserta dari sebuah negara. Akan tetapi, kata Priatna, KRI Dewa Ruci sesungguhnya mendapat empat penghargaan. Yang satu lagi adalah berhasil merebut hati dan pikiran (win heart and mind).

“Tidak hanya di hati warga Belgia, tapi juga masyarakat internasional. Itu jauh lebih berharga dan amat terhormat”, tulis Priatna dalam siaran persnya.

Kembali antusias


Menurut Priatna, antisiasme masyarakat Antwerpen kembali ditunjukkan saat KRI akan meninggalkan Antwerpen. Mereka bahkan sudah mulai berkumpul ketika kapal latih TNI AL itu tengah dalam tahap persiapan meninggalkan pelabuhan. Pengunjung semakin bertambah ketika para kadet menampilkan atraksi Korps Musik yang memainkan lagu-lagu populer, serta meneriakkan yel-yel yang bersahabat.

Sebelum bertolak, Komandan KRI Dewaruci, Letkol (Laut) Suharto Ladjide memberikan penghormatan kepada seluruh pengunjung dari tangga kapal, yang dibalas secara serentak oleh para pengunjung.

Aplaus meriah kembali diberikan oleh masyarakat ketika Korps Musik Kadet AAL RI mulai memainkan irama Auld Lang Syne, mengiringi ditariknya KRI Dewaruci dari dermaga oleh kapal tunda Pelabuhan Antwerpen.

Masyarakat dan pengunjung tetap berada di pinggir dermaga Pelabuhan Antwerpen, ketika KRI Dewaruci memutar untuk melintas lagi, dan baru bubar ketika KRI Dewaruci menghilang dari pandangan. Beberapa peserta bahkan sempat tidak dapat menahan rasa harunya ketika melepas keberangkatan KRI Dewaruci.

Beberapa pengunjung menyuarakan harapan agar KRI Dewaruci dapat kembali mengunjungi Antwerpen, atau pelabuhan Belgia lainnya. “Para kadet dan awak kapal sangat ramah dan bersahabat,” puji seorang pengunjung. “Penampilan dan atraksi keseniannya juga sangat menarik dan unik,” ujar pengunjung lainnya.

Setelah dari Antwerpen, KRI Dewaruci akan mengikuti lomba Tall Ships Races 2010 dari Antwerpen di Belgia ke Aalborg di Denmark. Bendera start akan dikibarkan secara resmi pada tanggal 14 Juli 2010 pukul 15.00 di Laut Utara.

KBRI Brussel

Kopaska Lakukan Penjagaan VVIP

15 Juli 2010, Surabaya -- Sejumlah anggota unit anti teror Komando Pasukan Katak (Kopaska) berpatroli di lingkungan Bandara Internasional Juanda, Surabaya, Kamis (15/7). Kegiatan patroli yang bertepatan dengan kedatangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tersebut, merupakan bagian dari VVIP Protections pada Latihan Bersama Flash Iron 10 - 02 JCET antara Kopaska TNI AL dan US Navy Seals, yang bertujuan menciptakan kemampuan profesional untuk merencanakan dan melaksanakan protap kesiapsiagaan operasional tempur. (Foto: ANTARA/Eric Ireng/ed/ama/10)

Sejumlah anggota unit anti teror Komando Pasukan Katak (Kopaska) melakukan koordinasi patroli pengamanan di lingkungan Bandara Internasional Juanda, Surabaya. (Foto: ANTARA/Eric Ireng/ed/ama/10)

Marinir Siapkan Prajurit ke Lebanon

Sejumlah prajurit Korps Marinir melakukan tes kesehatan jiwa di RSAL Dr. Ramelan Surabaya, Kamis, (15/07). Kegiatan ini merupakan rangkaian dari tes seleksi Satgas Lebanon, selain kesehatan jiwa, juga dilakukan tes kesehatan umum, Samapta, komputer dan ketrampilan mengemudi. (Foto: ANTARA/Serda Mar Kuwadi/EI)

15 Juli 2010, Surabaya -- Korps Marinir menyiapkan prajurit terbaiknya untuk bergabung dalam Kontingen Garuda XXXIII-D/Unifil yang bertugas ke Lebanon.

Kesiapan itu diseleksi oleh tim dari Mabes TNI yang dipimpin Kolonel Arm Tri Legionosuko di Brigif-1 Marinir dan RSAL dr Ramelan Surabaya, Kamis.

"Seleksi kami lakukan mulai tanggal 13 Juli hingga 16 Juli 2010," kata Kolonel Arm Tri Legionosuko yang sehari-hari menjabat sebagai Dirrenops PMPP TNI.

Menurut dia, prajurit TNI yang tergabung dalam Kontingen Garuda XXXIII-D/Unifil itu bertugas selama setahun dengan melibatkan prajurit TNI AD, AL, dan AU, termasuk Marinir.

"Mereka akan memulai tugas setelah kontingen yang ada saat ini mengakhiri tugas pada November 2010," katanya, didampingi panitia seleksi dari Mako Kormar, Mayor Marinir Ili Dasili.

Dalam seleksi kali ini, ada beberapa tes yang harus dilaksanakan oleh peserta, yaitu kesehatan umum, kesehatan jiwa, Samapta, Bahasa Inggris, komputer, mengemudi, dan profesionalisme personel yang bersangkutan.

"Selesai mengikuti tes di Surabaya dan dinyatakan lulus, para prajurit akan bergabung dengan prajurit peserta hasil seleksi dari tiga angkatan," katanya.

Peserta hasil seleksi akan mengikuti Pelatihan Penyiapan Satgas (Pre Deployment Training) Satgas Yonmek TNI Konga XXIII-E Unifil/Lebanon di Pusdikif Kodiklat TNI AD Cipatat Bandung.

"Materinya dari United Nations Standard Generic Training Module (UN SGTM) yang meliputi pengenalan wawasan pasukan PBB dan standar kecakapan personel pasukan penjaga perdamaian terhadap tindakan taktis di lapangan (UN Peacekeeper-Standard Incident Reaction/STIR)," katanya.

Sementara itu, Mayor Marinir Ili Dasili menambahkan Korps Marinir untuk tahun ini akan menyeleksi 466 personel.

"Sekitar 50 persen prajurit Marinir akan terpilih dan untuk selanjutnya akan disusun dalam satgas," katanya, didampingi staf Dinas Penerangan Korps Marinir, Serda Mar Kuwadi.

ANTARA Jatim

Sikorsky and Lockheed Martin Team to Jointly Pursue U.S. Air Force’s HH-60 Recap Helicopter Program

Sikorsky UH-60M BLACK HAWK. (Foto: Sikorsky)

15 July 2010, WASHINGTON -- Sikorsky Aircraft Corporation, a subsidiary of United Technologies Corp. (NYSE:UTX), and Lockheed Martin Corp. (NYSE:LMT) will compete jointly for the contract to replace the U.S. Air Force’s fleet of combat search and rescue helicopters.

The two companies signed a teaming agreement formalizing their intent to offer an advanced version of Sikorsky’s UH-60M BLACK HAWK helicopter for the Air Force’s HH-60 Personnel Recovery Recapitalization program (HH-60 Recap). The agreement positions Sikorsky as prime contractor, with Lockheed Martin as the major subsystems supplier.

The HH-60 Recap program seeks to replace the 112 existing HH-60G PAVE HAWK™ helicopter fleet with an equal number of new aircraft requiring minimum airframe modification or mission systems development. The initial operational capability of eight aircraft — four trainers and four mission-ready aircraft, plus test aircraft — is expected in fiscal year 2015.

“Our team has the resources and experience to rapidly deliver the proven UH-60M airframe design with mature situational awareness sensors and mission systems,” said Scott Starrett, president of Sikorsky Military Systems. “We believe a UH-60M aircraft missionized for the complexities of the combat search and rescue mission will fit seamlessly into established Air Force training and logistics operations, thus providing a fiscally responsible and reliable platform for rescue operations.”

Sikorsky submitted a response to the U.S. Air Force’s HH-60 Recap request for information on April 23. The document details how the UH-60M helicopter would be manufactured and integrated as a low-risk, off-the-shelf solution for the combat search and rescue mission.

Operational with the U.S. Army (including as a medevac helicopter in the HH-60M configuration), the UH-60M features a strengthened airframe, wider rotor blades and more powerful engines than earlier-design BLACK HAWK helicopters. Sikorsky has delivered 200 ‘M’ model helicopters to the U.S. Army since 2005.

Lockheed Martin has provided integrated avionics and mission systems for other H-60 aircraft, including U.S. Army and U.S. Air Force special operations helicopters, and Air Force combat rescue helicopters. Sikorsky and Lockheed Martin also have a well established working relationship over 38 years, delivering more than 400 SH-60B and MH-60R/S mission-ready aircraft to the U.S. Navy.

“Lockheed Martin has 25 years of experience integrating mission systems for special operations and combat rescue helicopters,” said Dan Spoor, vice president of Lockheed Martin Aviation Systems. “We also can bring to the HH-60 Recap program the mature systems and readiness from our work on the prior CSAR-X competition.”

In April, the companies announced a teaming agreement to compete jointly for the U.S. Navy’s revived VXX Presidential Helicopter program. The companies will share facilities, experience and engineering talent for both opportunities.

Headquartered in Bethesda, Md., Lockheed Martin is a global security company that employs about 136,000 people worldwide and is principally engaged in the research, design, development, manufacture, integration and sustainment of advanced technology systems, products and services. The Corporation reported 2009 sales of $45.2 billion.

Sikorsky Aircraft Corp., based in Stratford, Conn., is a world leader in helicopter design, manufacture, and service. United Technologies Corp., based in Hartford, Conn., provides a broad range of high-technology products and support services to the aerospace and building systems industries.


Lockheed Martin/Sikorsky Aircraft Corp.

Thursday, July 15, 2010

Korem 074/Warastratama Latihan Taktik Tempur Perkotaan


15 Juli 2010, Solo -- . Anggota Korem 074/Warastratama melakukan latihan taktik tempur perkotaan di Solo, Jateng, Kamis (15/7). Latihan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesigapan dan kesiapan anggota dalam menanggulangi gangguan dan menjaga keamanan. (Foto: ANTARA/Hasan Sakri Ghozali/Koz/NZ/10)

Kapal Okeanos Explorer Batal ke Maluku

Okeanos Explorer. (Foto: NOAA)

14 Juli 2010, Ambon -- Kapal peneliti Amerika Serikat, Okeanos Explorer, batal ke Maluku untuk melakukan penelitian tentang kondisi laut dan aneka sumber daya hayati laut di sejumlah perairan di daerah itu karena jadwalnya yang padat.

“Lokasi penelitian kapal Okeanos Explorer telah terjadwal dengan padat sehingga tidak bisa difasilitasi ke Maluku,” kata Dirjen Pengawasan dan Pengendalian Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan, Aji Soelarso ketika dikonfirmasi ANTARA, di Ambon, Rabu.

Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad telah berkoordinasi untuk mengarahkan kapal Okeanos Explorer yang bertolak dari Amerika Serikat pada Juni 2010, tapi jadwal penelitian di lokasi telah diputuskan tidak bisa dibatalkan.

“Jadinya akan dikerahkan kapal peneliti dari Badan Pengkajian Penerapan Teknologi (BPPT) yang nantinya melalukan penelitian di Maluku,” ujar Aji.

Dia memandang perlu dilakukan penelitian kondisi laut dan potensi aneka sumber daya hayati perairan Maluku agar memiliki data akurat yang bisa dimanfaatkan untuk penentuan program pengembangan strategis guna pengelolaan di masa mendatang.

“Datanya juga dibutuhkan investor untuk menanamkan modalnya di Maluku sekiranya potensi sumber daya hayati laut dari masing – masing perairan telah diketahui sehingga mendorong percepatan pengelolaan dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir,” katanya.

Misi NOAA

Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad pada kesempatan lain mengatakan, kapal Okeanos Explorer membawa misi National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), guna meneliti sejauh mana kondisi laut Indonesia dan permasalahannya.

“Jadi bertepatan dengan Sail Banda ini, misi NOAA akan didorong ke perairan Maluku guna mengungkapkan aneka kekayaan sumber daya hayati daerah ini,” tegasnya.

NOAA melalui kapal penelitian itu dioperasikan untuk memberikan informasi kepada masyarakat dengan menggunakan pemahaman yang komprehensif terhadap peranan laut, pantai, dan atmosfer ekosistem dunia.

Selain itu mendapatkan hasil observasi dari satelit ke radar guna memberikan data kualitas dan informasi perairan di Indonesia.

“Rencana kehadiran kapal penelitian itu, bisa dimanfaatkan dengan baik oleh bangsa Indonesia, karena sejauh ini jarang mendapatkan perhatian teknologi terhadap perairan di Indonesia,” kata Fadel.

Dia memastikan kehadiran kapal tersebut juga untuk mendukung program pemerintah yang akan mencanangkan Maluku sebagai lumbung ikan nasional oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dijadwalkan di Ambon pada 3 Agustus 2010.

“Perairan Maluku berdasarkan hasil penelitian dan riset memiliki potensi ikan pelagis dan demersal yang sangat tinggi. Sumber daya ikan mencapai 1,64 juta ton per tahun dan baru dimanfaatkan 300.000-an ton per tahun,” ujar Fadel.

Dia optimistis bila potensi ikan itu dimanfaatkan 500.000 hingga 700.000 ton per tahun, dipastikan memberikan kontribusi sgtrategis bagi percepatan pembangunan di Maluku.

“Strategisnya lagi bila potensi ikan ini didukung pengembangan rumput laut yang telah ditetapkan Pemprov Maluku sebagai komoditas unggulan karena prospek pasar luar negeri terjamin maka kesejahteraan masyarkat provinsi ini di masa depan akan optimal,” kata Fadel Muhammad.

ANTARA News

Surya Bhaskara Jaya Berkah Bagi Masyarakat Maluku

KRI dr Soeharso akan merapat di Dermaga Yos Sudarso Ambon, Maluku, Rabu (14/7). Kapal itu mengemban misi operasi Bhakti Surya Bhaskara Jaya di pulau-pulau terluar di Maluku bersama tim kesehatan Malaysia, Philipina, Australia dan Amerika Serikat yang mengerahkan kapal rumah sakit terbesar USNS (United States Naval Ship) Mercy T-AH 19 dalam mendukung Sail Banda 2010. (Foto: ANTARA/Jimmy Ayal/ed/NZ/10)

09 Juli 2010, Ambon -- Ternyata, pelayanan kesehatan masih merupakan salah satu hal yang rawan atau memprihatinkan di tanah air, termasuk di Maluku, secara khusus di daerah terpencil atau pulau-pulau terluar.

Dan, momentum Sail Banda tampaknya merupakan salah satu jalan keluar terhadap permasalahan yang dihadapi ribuan warga Maluku itu.

Sail Banda yang merupakan kegiatan bahari bertaraf internasional tidak hanya berisi kegiatan reli perahu layar. Namun lebih dari itu, proyek ini juga merupakan misi pemerintah untuk memajukan Maluku.

Kegiatan rutin tahunan Sail Indonesia ke-10 yang diberi nama Sail Banda ini pun dijadikan langkah awal bangkitnya investasi di Maluku melalui bidang pariwisata, potensi kelautan, perikanan dan rempah-rempah, historis budaya dan kuliner.

Namun demikian, kegiatan bukan ditujukan di bidang pariwisata dan kepentingan ekonomi semata, karena masalah kesehatan masyarakat juga menjadi prioritas.


Di Maluku, masalah kesehatan umumnya dialami oleh mereka yang tinggal di daerah-daerah non ibu kota, terutama di pelosok negeri seribu pulau ini.

Dan, jawaban atas masalah itu ada di Operasi Surya Bhaskara Jaya, program kesehatan gratis dalam Sail Banda 2010 yang digagas Pemerintah Pusat dan disambut baik oleh Pemerintah Provinsi Maluku yang membidik masyarakat terutama “orang miskin” dengan segala kesulitan mereka dalam mendapatkan layanan kesehatan yang layak dan memadai.

Surya Bhaskara Jaya ditujukan kewilayah-wilayah yang jauh dari ibu kota Ambon yang memiliki pusat-pusat pelayanan kesehatan seperti puskesmas, klinik dan rumah sakit cukup lengkap.

Sungguhpun demikian, persoalan kesehatan juga terjadi di ibu kota itu sendiri khususnya kalangan tidak mampu.

Karena itu operasi Surya Bhaskara Jaya yang juga dijadwalkan melayani masyarakat di Ibu Kota Ambon merupakan satu langkah yang sangat tepat.

Pelayanan kesehatan Surya Bhaskara Jaya dilakukan di atas kapal rumah sakit KRI Dr. Soeharso SHS-990 dengan jadwal pelayanan mulai 12 Juli – 4 Agustus 2010.

Tim medis dalam KRI Dr. Soeharso SHS-990 ini lengkap, terdiri atas dokter umum dan spesialis diantaranya gigi, mata, THT dan bedah.

Semua penyakit

Kepala Rumah Sakit DR. Soeharso, Letkol Laut (K), dr. Herjunianto (kanan), berbincang dengan anak-anak sebelum operasi bibir sumbing di atas Kapal Motor Dr. Soeharso, yang tengah berlabuh di Dermaga Ambon, Rabu (14/7). Bakti sosial pelayanan kesehatan tersebut dalam rangka menyambut pelaksanaan Sail Banda 2010. (Foto: ANTARA/ Ujang Zaelani/Koz/hp/10)

Program kesehatan gratis dalam Sail Banda ini dapat dikatakan sebagai berkah bagi masyarakat Maluku.

Bagaimana tidak ? Layanan kesehatan yang diberikan mencakup pengobatan segala macam penyakit.

Kepala Dinas Kesehatan Maluku, Fat Basalamah yang diserahi tugas sebagai koordinator layanan kesehatan gratis ini mengatakan segala macam penyakit akan ditangani oleh tim dokter dalam operasi tersebut.

“Bila ada tindakan operasi yang tidak bisa dilaksanakan di atas kapal, akan dirujuk ke rumah sakit dan tidak dikenakan biaya,” katanya belum lama berselang.

“Ada pengobatan gratis?.Wah, saya senang sekali. Saya akan memeriksakan mata saya,” kata Tia, warga Desa Batumerah, Kecamatan Sirimau, Ambon.

Tidak mengetahui prosedur pendaftaran untuk mendapatkan layanan Surya Bhaskara Jaya, Tia menyatakan dirinya akan mendatangi KRI Soeharso maupun USNS Mercy bila kedua kapal itu berlabuh di Pelabuhan Yos Sudarso Ambon.

Pelayanan kesehatan Surya Bhaskara Jaya juga didukung oleh negara lain, yakni Amerika Serikat, Singapura, Australia, Malaysia dan Selandia Baru.

Dukungan yang diberikan Malaysia dan Selandia Baru berupa tim medis yang akan membantu KRI Soeharso dalam pelayanannya.

Sementara dari Amerika Serikat (AS) berupa kapal rumah sakit terbesar milik angkatan lautnya, USNS Mercy T-AH 19, lengkap dengan tim medis.

Demikian pula Singapura yang menyertakan kapal Angkatan Laut, RSS Endeavour (kelas LPD), sementara Australia dikabarkan siap mengirimkan dua unit kapal bantuan.

USNS Mercy T-AH 19 direncanakan tiba di Ambon pada 26 Juli dan mulai beroperasi 27 Juli hingga berakhirnya pelaksanaan program kesehatan gratis di Maluku.

Dalam pelayaran dan pelayanannya di provinsi yang juga dikenal sebagai “negeri raja-raja” ini, USNS Mercy T-AH 19 akan didampingi KRI Soeharso.

Daerah sasaran

Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu (kanan), Wadan Satgas operasi Bhakti Surya Bhaskara Jaya Kol Laut (p) Arie Zakaria (tengah), Asops Kasal Laksamana muda IGN Dadiek Surata berdialog dengan satu pasien yang baru selesai operasi pengangkatan kandungan oleh tim kedis KRI dr. Soeharso, di Ambon, Maluku, Rabu (14/7). (Foto: ANTARA/Jimmy Ayal/Koz/hp/10)

Wilayah-wilayah yang merupakan sasaran bhakti Surya Bhaskara Jaya yakni Kota Ambon, Kabupaten Maluku Tengah dan Buru.

Di Kota Ambon, pelayanan akan diberikan kepada masyarakat Kelurahan Karang Panjang, Kecamatan Sirimau, Kelurahan Waihaong, Negeri (desa adat) Amahusu dan Latuhalat, Kecamatan Nusaniwe dan Negeri Hutumuri dan Passo, Kecamatan Leitumur Selatan.

Sementara di Kabupaten Maluku Tengah, kegiatan dipusatkan di Negeri Mamala dan Morela, Kecamatan Leihitu, Tulehu, Liang dan Waai di Kecamatan Salahutu, Kota Masohi, Pulau Haruku dan Banda.

Sedangkan di Kabupaten Buru, pelayanan kesehatan gratis diberikan kepada masyarakat Kota Namlea.

Fat Basalamah mengatakan, pelayanan perdana Surya Bhaskara Jaya di Provinsi ini akan diberikan kepada masyarakat Namlea, Kabupaten Buru.

Kapal Rumah sakit terbesar di Indonesia tu direncanakan tiba di Namlea pada 11 Juli dan akan melayani masyarakat setempat selama dua hari (12 – 13 Juli) yang meliputi pelayanan kesehatan dasar hingga operasi.

Jumlah pasien yang telah terdaftar di daerah penghasil minyak kayu putih itu hampir mencapai 500 orang.

Rencananya, KRI Soeharso meninggalkan Buru pada 14 Juli dan berlayar menuju Ambon, dijadwalkan tiba pada 15 Juli dan akan melayani masyarakat di Desa Liang, Waai, Passo dan Hutumuri.

Pelayanan kepada masyarakat di masing-masing desa adat itu dijatahkan selama dua hari, berakhir tanggal 22 Juli.

Menurut Basalamah, setelah melayani masyarakat di Pulau Ambon, KRI Soeharso akan berlayar menuju Masohi, Ibu Kota Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) dan Banda untuk memberikan pelayanan sama.

Di Kota Masohi, KRI Soeharso akan berlabuh selama dua hari, yakni 24 – 25 Juli dan pada 27 – 28 Juli di pelabuhan Banda.

Sementara pada waktu yang sama di tempat berbeda, USNS Mercy T-AH 19 direncanakan melayani masyarakat di Kecamatan Sirimau dan Nusaniwe, Kota Ambon hingga 29 Juli.

Sehari berselang, kapal rumah sakit terbesar AS itu akan bertolak ke Kecamatan Leihitu untuk melayani masyarakat Morela dan Mamala selama dua hari dan melanjutkan misinya kepada masyarakat Tulehu pada 1 – 2 Agustus.

Basalamah menyatakan, USNS Mercy T-AH 19 didampingi KRI Soeharso beserta tim medis dari Selandia Baru dan Malaysia juga merencanakan pengobatan gratis bagi masyarakat di Masohi dan Pulau Haruku.

“Tim USNS Mercy sebelumnya telah meninjau ke sini dan menetapkan daerah-daerah yang akan mereka layari untuk pelayanan kesehatan,” katanya.

Ribuan pasien

Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu (kanan), Walikota Ambon, Jopi Papilaja (tengah), Wadan Satgas operasi Bhakti Surya Bhaskara Jaya Kol Laut (p) Arie Zakaria, berdilog dengan dua warga yang akan mengikuti operasi bibir sumbing di atas KRI dr Soeharso, di Ambon, Maluku, Rabu (14/7). (Foto: ANTARA/Jimmy Ayal/Koz/hp/10)

Saat ini jumlah pasien yang sudah terdaftar untuk pengobatan gratis, khusus untuk operasi bibir sumbing dan katarak di Pulau Ambon sebanyak 1.111 orang, belum termasuk pasien yang mendaftar untuk pelayanan kesehatan dasar.

Jumlah pasien yang akan dilayani operasi Surya Bhaskara Jaya di Kota Ambon dan Maluku Tengah secara rinci terdiri dari 1.345 orang warga Tulehu, 1,920 orang warga Liang, Waai dan Passo.

Selanjutnya, 865 pasien di Desa Hutumuri, 280 pasien di Kota Ambon, 1.040 pasien di Morela, dan 745 pasien di Masohi.

Pasien-pasien tersebut terdaftar untuk pengobatan umum sebanyak 4.500 orang, gigi 850 orang, THT 10 orang, Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) 150 orang, katarak 95 orang, bedah minor 100 orang, bedah mayor 20 orang, bibir sumbing 20 orang dan khitanan 270 orang.

Koordinator acara Panitia Lokal Sail Banda 2010, Cak Saimima mengatakan, masyarakat Maluku dapat mengunjungi USNS MERCY T-AH 19 saat kapal tersebut berlabuh wilayah Maluku.

Dia mengaku, telah dihubungi ketua tim USNS Mercy yang mengatakan bahwa memberikan kesempatan kepada masyarakat Maluku untuk mengunjungi kapal tersebut.

“Waktu kunjungan dan lokasinya sedang dikoordinasikan, namun masyarakat harus mendaftar lebih dulu,” Kata Cak Saimima.

Menurut dia, masyarakat Maluku akan bangga bila mengunjungi USNS Mercy karena bisa melihat keberadaan kapal rumah sakit terbesar Amerika Serikat.

Saimima mengatakan, ketua tim USNS Mercy juga menjadwalkan menjamu pejabat pemerintah Provinsi Maluku dan Kota Ambon untuk makan malam di kapal tersebut yang dijadwalkan pada 1 Agustus.

Tim marching band USNS Mercy juga direncanakan menghibur masyarakat Maluku dengan berparade di lokasi Monumen Perdamaian Dunia.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) direncanakan akan meninjau pelayanan kesehatan di USNS MERCY T-AH 91 pada 3 Agustus, saat menghadiri acara puncak Sail Banda di dermaga Yos Sudarso Ambon.

ANTARA News

Danjen: Kopassus Harus Siap Hadapi Era Globalisasi

Sejumlah anggota Kopassus menerikana yel-yel saat istirahat usai mengikuti upacara penutupan Pendidikan Komando Angkatan 89 Tahun 2010 di Pantai Permisan, Nusakambangan, Cilacap, Jateng, Kamis (15/7). Pendidikan Komando merupakan kualifikasi tertinggi di Angkatan Darat yang terdiri dari tahap basis, gunung hutan, rawa laut, dan Long March Bandung-Cilacap sejauh 500 Km ini, berlangsung selama 7 bulan. (Foto: ANTARA/Idhad Zakaria/Koz/mes/10)

15 Juli 2010, Cilacap -- Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus Mayor Jenderal Lodewijk Paulus mengatakan prajurit Kopassus harus siap menghadapi era globalisasi.
"Era globalisasi merupakan era kompetisi. Jadi, siapa yang tidak mampu mempersiapkan diri, berarti dia tidak bisa berkompetisi dan pada gilirannya akan terlempar dari persaingan," katanya kepada wartawan usai upacara penutupan Pendidikan Komando Angkatan 89 Tahun 2010 di Pantai Permisan, Pulau Nusakambangan, Cilacap, Kamis.

Menurut dia, era globalisasi juga erat kaitannya dengan masalah perlengkapan.

Dalam hal ini, kata dia, Kopassus harus tetap menjaga kemampuan untuk selalu diperhitungan di dunia internasional maupun menjadi satuan khusus kelas dunia.

"Itu terus kita upayakan. Berbicara perlengkapan, kita tahu ada 'minimum extension force' (perluasan kekuatan yang minimum, red.) yang disosialisasikan dan saya coba merumuskannya di Kopassus," katanya.

Menurut dia, hal itu dilakukan dengan cara peralatan Kopassus yang masuk sebelum tahun 2000 dianggap hilang sehingga harus dimulai dari produk tahun 2000 hingga saat ini.

"Artinya, kalau saya mulai dari tahun 2000 hingga sekarang saja, satuan saya sudah ketinggalan 10 tahun," katanya.

Kalau ternyata hal itu didukung pada rencana strategis ketiga, kata dia, akan tertinggal selama 20 tahun.

"Nah, itulah kita upayakan demikian tetapi dengan pertimbangan kalau menggunakan rumusan tahun 2000 ke atas, maka ada 31,55 persen yang masuk ke dalam hitungan alat-alat modern di tempat saya," katanya menjelaskan.

Dengan demikian, kata dia, dalam "minimum extension force" ini jika mengejar 60 persen masih membutuhkan 28,45 persen lagi untuk mengisi peralatan itu.

Secara kuantitatif, lanjut dia, banyak yang mengatakan peralatan Kopassus cukup.

"Tetapi secara kualitatif, pelan-pelan kita benahi sehingga pemahaman tentang 'minimum extension force' ini bukan berarti mengurangi kemampuan pasukan khusus, namun arahnya ke modernisasi. Itulah tentang peralatan atau alutsista yang nantinya akan kita benahi di Kopassus ini," kata Lodewijk.

ANTARA News

Pendidikan Komando Luluskan 125 Prajurit

15 Juli 2010, Cilacap -- Sejumlah anggota Kopassus mengarak Wakil KSAD Letjen Y Suryo Prabowo usai mengikuti upacara penutupan Pendidikan Komando Angkatan 89 Tahun 2010 di Pantai Permisan, Nusakambangan, Cilacap, Jateng, Kamis (15/7). Pendidikan Komando merupakan kualifikasi tertinggi di Angkatan Darat yang terdiri dari tahap basis, gunung hutan, rawa laut, dan Long March Bandung-Cilacap sejauh 500 Km ini, berlangsung selama 7 bulan. (Foto: ANTARA/Idhad Zakaria/Koz/mes/10)

Pendidikan Komando Angkatan 89 Tahun 2010 yang digelar Pusat Pendidikan Komando Pasukan Khusus (Pusdik Kopassus) berhasil meluluskan 125 prajurit.
"Sesuai perintah Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), kita sebenarnya mendapat jatah sekitar 150 orang tetapi yang didapat hanya 147 orang. Dari 147 ini yang lulus atau sampai dilantik tadi pagi hanya 125 orang," kata Komandan Jenderal Kopassus Mayor Jenderal Lodewijk Paulus kepada wartawan usai menutup Pendidikan Komando Angkatan 89 Tahun 2010 di Pantai Permisan, Pulau Nusakambangan, Cilacap, Kamis.

Selama menjalani tahap basis, kata dia, tahap gunung-hutan, dan tahap rawa-laut terdapat 22 orang yang gugur sehingga tidak bisa dilantik sebagai prajurit Kopassus.

Disinggung mengenai penempatan lulusan Pendidikan Komando Angkatan 89 ini, dia mengatakan, mereka akan menjalani spesialisasi dengan memasuki dua grup Para Komando.

"Perlu diketahui, Kopassus memiliki tiga kemampuan, yakni operasi Para Komando yang terdiri grup I dan grup II, operasi Sandi Yudha yang diwadahi grup III, dan operasi 'Counter Terorism' yang diwadahi Satuan 81," katanya.

Setelah menjalani spesialisasi, kata dia, mereka akan disalurkan sesuai bakat masing-masing, apakah ke Sandi Yudha atau ke "counter Terorism".

"Jadi setelah ini, mereka akan masuk dulu ke pasukan Para Komando," jelasnya.

Informasi yang dihimpun ANTARA, ke-125 orang lulusan Pendidikan Komando Angkatan 89 ini terdiri atas 16 orang perwira, 21 orang bintara, dan sisanya tamtama.

Sejumlah anggota Kopassus melakukan simulasi pertempuran pada upacara penutupan Pendidikan Komando Angkatan 89 Tahun 2010. (Foto: ANTARA/Idhad Zakaria/Koz/mes/10)

Dalam penutupan Pendidikan Komando Angkatan 89 tersebut tampak Wakil KSAD Letnan Jenderal Y Suryo Prabowo yang sengaja hadir karena putranya, Letnan Dua Infanteri Petrus Yudho Prabowo, turut dilantik sebagai prajurit Kopassus.

Kendati kedatangannya hanya untuk menyaksikan pelantikan putranya, Suryo berkesempatan memberikan pesan-pesan kepada para mantan peserta Pendidikan Komando Angkatan 89 di akhir acara.

Dalam pesannya, dia mengingatkan, perjuangan dan pengabdian prajurit Kopassus hanya untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia.

"Ini baru tahap awal pengabdianmu. Masih banyak yang harus diselesaikan dan tidak akan selesai perjuangan untuk mencapai profesionalisme," katanya.

Pendidikan Komando ini berlangsung selama tujuh bulan dengan menjalani tiga tahapan yaitu tahap basis, tahap gunung-hutan, dan tahap rawa-laut yang dilakukan dengan "long march" dari Bandung menuju Cilacap yang berjarak sekitar 500 kilometer.

Pada tahap basis, para calon prajurit Kopassus ini menjalani pendidikan di Pusdik Kopassus Batujajar, Bandung, selama tiga bulan yang dilanjutkan tahap gunung-hutan di Situ Lembang selama dua bulan.

Selanjutnya, mereka memasuki tahap rawa-laut yang dijalani di wilayah Cilacap dan Pulau Nusakambangan.

Upacara penutupan Pendidikan Komando Angkatan 89 ini didahului dengan simulasi pembebasan Pantai Permisan, Pulau Nusakambangan, dengan serangan fajar yang dimulai tepat pukul 05.00 WIB yang ditandai dengan tembakan bazoka diikuti serangan prajurit Para Komando.

Selama simulasi tersebut berlangsung, tampak beberapa keluarga para calon prajurit Kopassus ini yang menangis karena mereka mengira pertempuran tersebut menggunakan peluru tajam.

Namun setelah diberi pengertian jika peluru yang digunakan bukanlah peluru sesungguhnya, mereka pun akhirnya berhenti menangis.

ANTARA News

Dewa Ruci Rebut 3 Penghargaan di Belgia

Komandan KRI Dewaruci, Letkol (Laut) Suharto S.H. menerima penghargaan "The Most Spectacular Entrance Into Antwerp" dari Panitia Tall Ships Races 2010 Antwerp, (11/7).

11 Juli 2010, Antwerp -- Tiga perhargaan istimewa diberikan kepada kapal latih KRI Dewa Ruci. Pertama sebagai kapal dengan formasi terbaik saat berlabuh (the most spectacular ship entering port). Kedua sebagai kapal asal terjauh. Dan ketiga sebagai tim olah raga basket terbaik. Penghargaan tersebut diserahkan oleh panita Tall Ship Race 2010 kepada Letkol (laut) Suharto, selepas parade di lapangan terbuka pusat kota Antwerpen.

Acara parade dan pengumuman disaksikan oleh Walikota Anwerpen dan Komandan Pelabuhan Laut Antwerpen, KUAI KBRI Brussel, Sri H Kustiningsih, warga Indonesia dan ribuan masyarakat Belgia (12/07). Demikian laporan P.L.E.Priatna, Minister Counsellor Penerangan Sosial-Budaya dan Diplomasi Publik KBRI Brussel, usai mengikuti parade antar bangsa yang dikuti dari berbagai negara.

Marching band Gita Taruna oleh para kadet KRI Dewa Ruci diawali banner panjang bertuliskan Indonesia, berjalan sepanjang 3 km ini, tampil amat memukau.

Ribuan masyarakat Belgia berjajar menyaksikan parade dan atraksi drum band kadet Dewa Ruci yang mengalunkan 4 lagu berbahasa Inggris populer yang bernada enerjik dan rapi: Besame Mucho, La Bamba, Oh Carol, dan lagu natal Jingle Bell. Masyarakat bersorak dan bertepuk mengucapkan kekagumannya mendengar lagu Barat yang tidak asing di telinga mereka dimainkan secara apik para taruna KRI Dewa Ruci, yang berasal dari negeri yang mayoritas berpenduduk Muslim.

Masyarakat kota Antwerpen, Belgia antusias menyambut ketibaan KRI Dewaruci di Pelabuhan mereka (9/7).

KRI Dewa Ruci mampu menyedot ribuan para pengunjung setiap harinya. Open ship yang dilakukan praktis lebih dari 12 jam dalam sehari hampir tidak pernah kosong dari para pengunjung yang ingin menyaksikan kapal layar bertiang tinggi yang cukup tua ini.

“Kami menyiapkan kunjungan ini secara serius, agar publik Belgia seluas mungkin dapat melihat Indonesia secara dekat”, demikian kilah Roy N Wahab, Sekretaris III Pensosbud KBRI Brussel, didampingi Sdr Punjul Nugraha, Sekretaris III Pensosbud yang telah menyiapkan acara kunjungan tersebut.

“Luar biasa sambutan publik Belgia. Undangan bersama KBRI Brussel dengan KRI Dewa Ruci dalam acara coctail party, nyaris tidak kuasa menampung pengunjung yang ingin menyaksikan sebuah potret kecil Indonesia. Keramahan para taruna di tengah citra negara kepulauan yang dikeliling luasnya laut. People to people contact mengenal Indonesia berlangsung sangat akrab dan terbuka”, demikian tandas PLE Priatna, di tengah parade berlangsung.

KBRI Brussel

Indobatt Gelar Latihan Menembak

Beberapa prajurit Indobatt sedang membidik sasaran. (Foto: Puspen TNI)

15 Juli 2010, Lebanon -- Satgas Batalyon Mekanis Konga XXIII-D/Unifil (Indobatt) menggelar latihan menembak di lapangan tembak Multinational Brigade Sector East UNIFIL UN Position 7-2, Ebel El-Saqi Marjayoun. Latihan ini bertujuan untuk membina dan meningkatkan kemampuan prajurit Indobatt.

Latihan menembak ini diikuti oleh seluruh perwira Indonesia Batalyon. Setiap petembak melaksanakan tembakan percobaan tiga kali, masing-masing berisikan tiga butir peluru dengan ukuran peluru sembilan milimeter. (Foto: Puspen TNI)

Kegiatan yang digelar di apangan tembak Multinational Brigade Sector East UNIFIL UN Position 7-2, Ebel El-Saqi Marjayoun, ini untuk membina tiga kemampuan dasar prajurit, salah satunya adalah kemampuan menembak yang baik. (Foto: Puspen TNI)

AS Serahkan 4 Mi-17 AD Pakistan Yang Telah Diperbaiki


15 Juli 2010 -- Amerika Serikat menyerahkan empat helicopter Mi-17 milik AD Pakistan, Rabu (14/7) di pangkalan udara Chaklala. Helikopter tersebut bagian dari 24 Mi-17 yang dirawat total di AS.

Amerika Serikat mendanai perbaikan 24 Mi-17 AD Pakistan, 12 helikopter telah selesai dan diserahkan tahun lalu. Sisanya delapan helikopter dijadwalkan diserahkan tahun ini. Amerika Serikat dan AD Pakistan sedang membicarakan dana perawatan total 10 Mi-17 lagi.

AD Pakistan telah menerima dua helicopter Bell 412 tahun ini dari AS. Pakistan telah membeli suku cadang 13 helikopter termpur AH-1F Cobra dari AS guna meningkatkan kemampuan tempur satuan udara AD Pakistan.

Amerika Serikat berkepentingan meningkatkan kemampuan tempur AB Pakistan, guna membantu memerangi kaum militan yang beroperasi disepanjang perbatasan Pakistan-Afghanistan.

Pemerintah AS telah menganggarkan untuk Pakistan lebih dari 12 milyar dolar bantuan keamanan, peralatan dan pelatihan, dan juga 8,1 milyar dolar kompensasi Coalition Support Fund (CSF). Pakistan juga telah menerima17 F-16 Block 52, 5 kapal cepat untuk badan keamanan laut, 2 pesawat patroli maritim P-3C Orion untuk AL Pakistan, 115 pucuk howitzer M109A5 untuk AD Pakistan, lebih dari 450 kendaraan untuk penjaga perbatasan Pakistan, ratusan NVG, dan ribuan baju anti peluru untuk petugas keamanan Pakistan.

Sebelumnya AS pernah melakukan embargo senjata pada Pakistan, jet tempur F-16 yang telah dibeli Pakistan tertahan di AS. Jet tempur ini diajukan dibeli oleh Indonesia, tetapi kongres AS menentang penjualan senjata ke Indonesia. Saat ini AS sangat membutuhkan bantuan dari Pakistan dalam perang di Afghanistan. Embargo senjata terhadap Pakistan dicabut, diganti dengan dana melimpah untuk memperkuat AB Pakistan.

US Embassy/Berita HanKam

Northrop Grumman's Fire Scout Vertical Unmanned System Rises to the Test Under Extreme Environmental Conditions

During early July, a Northrop Grumman-led team conducted a rigorous set of flight demonstrations of the MQ-8B Fire Scout vertical unmanned aerial system (VUAS) in the United Arab Emirates under extreme environmental conditions.

Core News Facts
* The U.S. Navy and the Northrop Grumman Corporation (NYSE: NOC)-led Fire Scout Industry Team have successfully completed a rigorous set of flight demonstrations of the MQ-8B Fire Scout vertical unmanned aerial system (VUAS) in the United Arab Emirates under extreme environmental conditions.

* The Fire Scout Industry Team includes Sikorsky/Schweizer Aircraft, Rolls-Royce, Raytheon, FLIR Systems, Cubic, Kearfott, Rockwell-Collins, General Electric, Sierra Nevada, Telephonics, and L-3 Communications.

* The desert test flights were conducted over a ten-day period in early July. They validated the steady maturation of the Fire Scout system and added confidence to its readiness for the Navy's upcoming Operational Evaluation of the system, planned for late 2010 aboard the USS Halyburton (FFG-40).

* The exercises included numerous takeoffs and landings in hot, windy and sandy conditions in temperatures as high as 50 degrees Celsius (122 degree Fahrenheit). The VUAS also conducted various test flights at altitudes up to 3,000 meters (9,842 feet)

* The Fire Scout mission demonstrations included non-line-of-sight operations that showcased the VUAS' ability to operate autonomously in remote locations; and its FLIR Systems electro-optical/infrared (EO/IR) sensing capabilities, which are used to locate and acquire targets.

* The field trials also demonstrated Fire Scout's ability to gather and transmit high fidelity video imagery, a capability vital to the intelligence, surveillance, reconnaissance and target acquisition missions it performs for military services.

During early July, a Northrop Grumman-led team conducted a rigorous set of flight demonstrations of the MQ-8B Fire Scout vertical unmanned aerial system (VUAS) in the United Arab Emirates under extreme environmental conditions.

Quotes:
* "We welcome Northrop Grumman and the U.S. Navy to the UAE for continued testing of the Fire Scout. This VUAS has many unique capabilities to offer and we're looking forward to reviewing the results of this in-country testing." – Ali Al Yafei, ADASI (Abu Dhabi Autonomous Systems Investment).

* "Today's demonstration was very impressive and reinforces the continued maturation of the Fire Scout system and its capabilities. Northrop Grumman thanks the UAE for being such a gracious host and offering us the opportunity to test Fire Scout in the extreme heat of summer." – John Brooks, president, Northrop Grumman International Inc.

* "The UAE represents an important partnership for Northrop Grumman and our customers in the Gulf Cooperation Council demand the best. We are committed to continuing to meet and exceed their expectations." – John Brooks, president, Northrop Grumman International Inc.

* "The capabilities that Fire Scout delivers to warfighters really stood out today. The demonstration proved that the air vehicle and its sensors can do exactly what they're designed to do: extend the range at which we can gather crucial information during peacekeeping or wartime missions." – Duke Dufresne, sector vice president and general manager, Strike and Surveillance Systems Division, Northrop Grumman Aerospace Systems

During early July, a Northrop Grumman-led team conducted a rigorous set of flight demonstrations of the MQ-8B Fire Scout vertical unmanned aerial system (VUAS) in the United Arab Emirates under extreme environmental conditions.

Boilerplate about Fire Scout:
* The Northrop Grumman-built MQ-8B Fire Scout Vertical Unmanned Aerial System (VUAS) is an autonomous, unmanned helicopter currently under development with the U.S. Navy. Based on an FAA-certified Schweizer Aircraft commercial airframe with more than 20 million flight hours, it is the only U.S. Department of Defense VUAS program of record.

* Fire Scout features a modular architecture that accommodates a variety of electro-optical/infrared (EO/IR) and communications payloads. These payloads provide ground and ship-based commanders with high levels of situational awareness and precision targeting support during missions lasting up to seven hours. The Navy has also identified radar as a firm requirement for Fire Scout, which will give it a wide area search capability.

* Fire Scout is designed to take off and land autonomously on any aviation-capable warship, and at prepared and unprepared landing zones in proximity to ground troops. It is also fully interoperable between land and sea-based tactical control systems.

* Fire Scout's ability to operate at low ground speeds makes it particularly well suited for supporting littoral missions such as drug interdiction, search and rescue, reconnaissance and port security. It can also acquire and track targets in complex and urban terrain.

Boilerplate about Northrop Grumman:
* Northrop Grumman Corporation is a leading global security company whose 120,000 employees provide innovative systems, products, and solutions in aerospace, electronics, information systems, shipbuilding and technical services to government and commercial customers worldwide. Please visit http://www.northropgrumman.com for more information.

Northrop Grumman