Thursday, July 15, 2010

Surya Bhaskara Jaya Berkah Bagi Masyarakat Maluku

KRI dr Soeharso akan merapat di Dermaga Yos Sudarso Ambon, Maluku, Rabu (14/7). Kapal itu mengemban misi operasi Bhakti Surya Bhaskara Jaya di pulau-pulau terluar di Maluku bersama tim kesehatan Malaysia, Philipina, Australia dan Amerika Serikat yang mengerahkan kapal rumah sakit terbesar USNS (United States Naval Ship) Mercy T-AH 19 dalam mendukung Sail Banda 2010. (Foto: ANTARA/Jimmy Ayal/ed/NZ/10)

09 Juli 2010, Ambon -- Ternyata, pelayanan kesehatan masih merupakan salah satu hal yang rawan atau memprihatinkan di tanah air, termasuk di Maluku, secara khusus di daerah terpencil atau pulau-pulau terluar.

Dan, momentum Sail Banda tampaknya merupakan salah satu jalan keluar terhadap permasalahan yang dihadapi ribuan warga Maluku itu.

Sail Banda yang merupakan kegiatan bahari bertaraf internasional tidak hanya berisi kegiatan reli perahu layar. Namun lebih dari itu, proyek ini juga merupakan misi pemerintah untuk memajukan Maluku.

Kegiatan rutin tahunan Sail Indonesia ke-10 yang diberi nama Sail Banda ini pun dijadikan langkah awal bangkitnya investasi di Maluku melalui bidang pariwisata, potensi kelautan, perikanan dan rempah-rempah, historis budaya dan kuliner.

Namun demikian, kegiatan bukan ditujukan di bidang pariwisata dan kepentingan ekonomi semata, karena masalah kesehatan masyarakat juga menjadi prioritas.


Di Maluku, masalah kesehatan umumnya dialami oleh mereka yang tinggal di daerah-daerah non ibu kota, terutama di pelosok negeri seribu pulau ini.

Dan, jawaban atas masalah itu ada di Operasi Surya Bhaskara Jaya, program kesehatan gratis dalam Sail Banda 2010 yang digagas Pemerintah Pusat dan disambut baik oleh Pemerintah Provinsi Maluku yang membidik masyarakat terutama “orang miskin” dengan segala kesulitan mereka dalam mendapatkan layanan kesehatan yang layak dan memadai.

Surya Bhaskara Jaya ditujukan kewilayah-wilayah yang jauh dari ibu kota Ambon yang memiliki pusat-pusat pelayanan kesehatan seperti puskesmas, klinik dan rumah sakit cukup lengkap.

Sungguhpun demikian, persoalan kesehatan juga terjadi di ibu kota itu sendiri khususnya kalangan tidak mampu.

Karena itu operasi Surya Bhaskara Jaya yang juga dijadwalkan melayani masyarakat di Ibu Kota Ambon merupakan satu langkah yang sangat tepat.

Pelayanan kesehatan Surya Bhaskara Jaya dilakukan di atas kapal rumah sakit KRI Dr. Soeharso SHS-990 dengan jadwal pelayanan mulai 12 Juli – 4 Agustus 2010.

Tim medis dalam KRI Dr. Soeharso SHS-990 ini lengkap, terdiri atas dokter umum dan spesialis diantaranya gigi, mata, THT dan bedah.

Semua penyakit

Kepala Rumah Sakit DR. Soeharso, Letkol Laut (K), dr. Herjunianto (kanan), berbincang dengan anak-anak sebelum operasi bibir sumbing di atas Kapal Motor Dr. Soeharso, yang tengah berlabuh di Dermaga Ambon, Rabu (14/7). Bakti sosial pelayanan kesehatan tersebut dalam rangka menyambut pelaksanaan Sail Banda 2010. (Foto: ANTARA/ Ujang Zaelani/Koz/hp/10)

Program kesehatan gratis dalam Sail Banda ini dapat dikatakan sebagai berkah bagi masyarakat Maluku.

Bagaimana tidak ? Layanan kesehatan yang diberikan mencakup pengobatan segala macam penyakit.

Kepala Dinas Kesehatan Maluku, Fat Basalamah yang diserahi tugas sebagai koordinator layanan kesehatan gratis ini mengatakan segala macam penyakit akan ditangani oleh tim dokter dalam operasi tersebut.

“Bila ada tindakan operasi yang tidak bisa dilaksanakan di atas kapal, akan dirujuk ke rumah sakit dan tidak dikenakan biaya,” katanya belum lama berselang.

“Ada pengobatan gratis?.Wah, saya senang sekali. Saya akan memeriksakan mata saya,” kata Tia, warga Desa Batumerah, Kecamatan Sirimau, Ambon.

Tidak mengetahui prosedur pendaftaran untuk mendapatkan layanan Surya Bhaskara Jaya, Tia menyatakan dirinya akan mendatangi KRI Soeharso maupun USNS Mercy bila kedua kapal itu berlabuh di Pelabuhan Yos Sudarso Ambon.

Pelayanan kesehatan Surya Bhaskara Jaya juga didukung oleh negara lain, yakni Amerika Serikat, Singapura, Australia, Malaysia dan Selandia Baru.

Dukungan yang diberikan Malaysia dan Selandia Baru berupa tim medis yang akan membantu KRI Soeharso dalam pelayanannya.

Sementara dari Amerika Serikat (AS) berupa kapal rumah sakit terbesar milik angkatan lautnya, USNS Mercy T-AH 19, lengkap dengan tim medis.

Demikian pula Singapura yang menyertakan kapal Angkatan Laut, RSS Endeavour (kelas LPD), sementara Australia dikabarkan siap mengirimkan dua unit kapal bantuan.

USNS Mercy T-AH 19 direncanakan tiba di Ambon pada 26 Juli dan mulai beroperasi 27 Juli hingga berakhirnya pelaksanaan program kesehatan gratis di Maluku.

Dalam pelayaran dan pelayanannya di provinsi yang juga dikenal sebagai “negeri raja-raja” ini, USNS Mercy T-AH 19 akan didampingi KRI Soeharso.

Daerah sasaran

Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu (kanan), Wadan Satgas operasi Bhakti Surya Bhaskara Jaya Kol Laut (p) Arie Zakaria (tengah), Asops Kasal Laksamana muda IGN Dadiek Surata berdialog dengan satu pasien yang baru selesai operasi pengangkatan kandungan oleh tim kedis KRI dr. Soeharso, di Ambon, Maluku, Rabu (14/7). (Foto: ANTARA/Jimmy Ayal/Koz/hp/10)

Wilayah-wilayah yang merupakan sasaran bhakti Surya Bhaskara Jaya yakni Kota Ambon, Kabupaten Maluku Tengah dan Buru.

Di Kota Ambon, pelayanan akan diberikan kepada masyarakat Kelurahan Karang Panjang, Kecamatan Sirimau, Kelurahan Waihaong, Negeri (desa adat) Amahusu dan Latuhalat, Kecamatan Nusaniwe dan Negeri Hutumuri dan Passo, Kecamatan Leitumur Selatan.

Sementara di Kabupaten Maluku Tengah, kegiatan dipusatkan di Negeri Mamala dan Morela, Kecamatan Leihitu, Tulehu, Liang dan Waai di Kecamatan Salahutu, Kota Masohi, Pulau Haruku dan Banda.

Sedangkan di Kabupaten Buru, pelayanan kesehatan gratis diberikan kepada masyarakat Kota Namlea.

Fat Basalamah mengatakan, pelayanan perdana Surya Bhaskara Jaya di Provinsi ini akan diberikan kepada masyarakat Namlea, Kabupaten Buru.

Kapal Rumah sakit terbesar di Indonesia tu direncanakan tiba di Namlea pada 11 Juli dan akan melayani masyarakat setempat selama dua hari (12 – 13 Juli) yang meliputi pelayanan kesehatan dasar hingga operasi.

Jumlah pasien yang telah terdaftar di daerah penghasil minyak kayu putih itu hampir mencapai 500 orang.

Rencananya, KRI Soeharso meninggalkan Buru pada 14 Juli dan berlayar menuju Ambon, dijadwalkan tiba pada 15 Juli dan akan melayani masyarakat di Desa Liang, Waai, Passo dan Hutumuri.

Pelayanan kepada masyarakat di masing-masing desa adat itu dijatahkan selama dua hari, berakhir tanggal 22 Juli.

Menurut Basalamah, setelah melayani masyarakat di Pulau Ambon, KRI Soeharso akan berlayar menuju Masohi, Ibu Kota Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) dan Banda untuk memberikan pelayanan sama.

Di Kota Masohi, KRI Soeharso akan berlabuh selama dua hari, yakni 24 – 25 Juli dan pada 27 – 28 Juli di pelabuhan Banda.

Sementara pada waktu yang sama di tempat berbeda, USNS Mercy T-AH 19 direncanakan melayani masyarakat di Kecamatan Sirimau dan Nusaniwe, Kota Ambon hingga 29 Juli.

Sehari berselang, kapal rumah sakit terbesar AS itu akan bertolak ke Kecamatan Leihitu untuk melayani masyarakat Morela dan Mamala selama dua hari dan melanjutkan misinya kepada masyarakat Tulehu pada 1 – 2 Agustus.

Basalamah menyatakan, USNS Mercy T-AH 19 didampingi KRI Soeharso beserta tim medis dari Selandia Baru dan Malaysia juga merencanakan pengobatan gratis bagi masyarakat di Masohi dan Pulau Haruku.

“Tim USNS Mercy sebelumnya telah meninjau ke sini dan menetapkan daerah-daerah yang akan mereka layari untuk pelayanan kesehatan,” katanya.

Ribuan pasien

Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu (kanan), Walikota Ambon, Jopi Papilaja (tengah), Wadan Satgas operasi Bhakti Surya Bhaskara Jaya Kol Laut (p) Arie Zakaria, berdilog dengan dua warga yang akan mengikuti operasi bibir sumbing di atas KRI dr Soeharso, di Ambon, Maluku, Rabu (14/7). (Foto: ANTARA/Jimmy Ayal/Koz/hp/10)

Saat ini jumlah pasien yang sudah terdaftar untuk pengobatan gratis, khusus untuk operasi bibir sumbing dan katarak di Pulau Ambon sebanyak 1.111 orang, belum termasuk pasien yang mendaftar untuk pelayanan kesehatan dasar.

Jumlah pasien yang akan dilayani operasi Surya Bhaskara Jaya di Kota Ambon dan Maluku Tengah secara rinci terdiri dari 1.345 orang warga Tulehu, 1,920 orang warga Liang, Waai dan Passo.

Selanjutnya, 865 pasien di Desa Hutumuri, 280 pasien di Kota Ambon, 1.040 pasien di Morela, dan 745 pasien di Masohi.

Pasien-pasien tersebut terdaftar untuk pengobatan umum sebanyak 4.500 orang, gigi 850 orang, THT 10 orang, Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) 150 orang, katarak 95 orang, bedah minor 100 orang, bedah mayor 20 orang, bibir sumbing 20 orang dan khitanan 270 orang.

Koordinator acara Panitia Lokal Sail Banda 2010, Cak Saimima mengatakan, masyarakat Maluku dapat mengunjungi USNS MERCY T-AH 19 saat kapal tersebut berlabuh wilayah Maluku.

Dia mengaku, telah dihubungi ketua tim USNS Mercy yang mengatakan bahwa memberikan kesempatan kepada masyarakat Maluku untuk mengunjungi kapal tersebut.

“Waktu kunjungan dan lokasinya sedang dikoordinasikan, namun masyarakat harus mendaftar lebih dulu,” Kata Cak Saimima.

Menurut dia, masyarakat Maluku akan bangga bila mengunjungi USNS Mercy karena bisa melihat keberadaan kapal rumah sakit terbesar Amerika Serikat.

Saimima mengatakan, ketua tim USNS Mercy juga menjadwalkan menjamu pejabat pemerintah Provinsi Maluku dan Kota Ambon untuk makan malam di kapal tersebut yang dijadwalkan pada 1 Agustus.

Tim marching band USNS Mercy juga direncanakan menghibur masyarakat Maluku dengan berparade di lokasi Monumen Perdamaian Dunia.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) direncanakan akan meninjau pelayanan kesehatan di USNS MERCY T-AH 91 pada 3 Agustus, saat menghadiri acara puncak Sail Banda di dermaga Yos Sudarso Ambon.

ANTARA News

No comments:

Post a Comment