Thursday, July 15, 2010

Korem 074/Warastratama Latihan Taktik Tempur Perkotaan


15 Juli 2010, Solo -- . Anggota Korem 074/Warastratama melakukan latihan taktik tempur perkotaan di Solo, Jateng, Kamis (15/7). Latihan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesigapan dan kesiapan anggota dalam menanggulangi gangguan dan menjaga keamanan. (Foto: ANTARA/Hasan Sakri Ghozali/Koz/NZ/10)

Kapal Okeanos Explorer Batal ke Maluku

Okeanos Explorer. (Foto: NOAA)

14 Juli 2010, Ambon -- Kapal peneliti Amerika Serikat, Okeanos Explorer, batal ke Maluku untuk melakukan penelitian tentang kondisi laut dan aneka sumber daya hayati laut di sejumlah perairan di daerah itu karena jadwalnya yang padat.

“Lokasi penelitian kapal Okeanos Explorer telah terjadwal dengan padat sehingga tidak bisa difasilitasi ke Maluku,” kata Dirjen Pengawasan dan Pengendalian Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan, Aji Soelarso ketika dikonfirmasi ANTARA, di Ambon, Rabu.

Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad telah berkoordinasi untuk mengarahkan kapal Okeanos Explorer yang bertolak dari Amerika Serikat pada Juni 2010, tapi jadwal penelitian di lokasi telah diputuskan tidak bisa dibatalkan.

“Jadinya akan dikerahkan kapal peneliti dari Badan Pengkajian Penerapan Teknologi (BPPT) yang nantinya melalukan penelitian di Maluku,” ujar Aji.

Dia memandang perlu dilakukan penelitian kondisi laut dan potensi aneka sumber daya hayati perairan Maluku agar memiliki data akurat yang bisa dimanfaatkan untuk penentuan program pengembangan strategis guna pengelolaan di masa mendatang.

“Datanya juga dibutuhkan investor untuk menanamkan modalnya di Maluku sekiranya potensi sumber daya hayati laut dari masing – masing perairan telah diketahui sehingga mendorong percepatan pengelolaan dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir,” katanya.

Misi NOAA

Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad pada kesempatan lain mengatakan, kapal Okeanos Explorer membawa misi National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), guna meneliti sejauh mana kondisi laut Indonesia dan permasalahannya.

“Jadi bertepatan dengan Sail Banda ini, misi NOAA akan didorong ke perairan Maluku guna mengungkapkan aneka kekayaan sumber daya hayati daerah ini,” tegasnya.

NOAA melalui kapal penelitian itu dioperasikan untuk memberikan informasi kepada masyarakat dengan menggunakan pemahaman yang komprehensif terhadap peranan laut, pantai, dan atmosfer ekosistem dunia.

Selain itu mendapatkan hasil observasi dari satelit ke radar guna memberikan data kualitas dan informasi perairan di Indonesia.

“Rencana kehadiran kapal penelitian itu, bisa dimanfaatkan dengan baik oleh bangsa Indonesia, karena sejauh ini jarang mendapatkan perhatian teknologi terhadap perairan di Indonesia,” kata Fadel.

Dia memastikan kehadiran kapal tersebut juga untuk mendukung program pemerintah yang akan mencanangkan Maluku sebagai lumbung ikan nasional oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dijadwalkan di Ambon pada 3 Agustus 2010.

“Perairan Maluku berdasarkan hasil penelitian dan riset memiliki potensi ikan pelagis dan demersal yang sangat tinggi. Sumber daya ikan mencapai 1,64 juta ton per tahun dan baru dimanfaatkan 300.000-an ton per tahun,” ujar Fadel.

Dia optimistis bila potensi ikan itu dimanfaatkan 500.000 hingga 700.000 ton per tahun, dipastikan memberikan kontribusi sgtrategis bagi percepatan pembangunan di Maluku.

“Strategisnya lagi bila potensi ikan ini didukung pengembangan rumput laut yang telah ditetapkan Pemprov Maluku sebagai komoditas unggulan karena prospek pasar luar negeri terjamin maka kesejahteraan masyarkat provinsi ini di masa depan akan optimal,” kata Fadel Muhammad.

ANTARA News

Surya Bhaskara Jaya Berkah Bagi Masyarakat Maluku

KRI dr Soeharso akan merapat di Dermaga Yos Sudarso Ambon, Maluku, Rabu (14/7). Kapal itu mengemban misi operasi Bhakti Surya Bhaskara Jaya di pulau-pulau terluar di Maluku bersama tim kesehatan Malaysia, Philipina, Australia dan Amerika Serikat yang mengerahkan kapal rumah sakit terbesar USNS (United States Naval Ship) Mercy T-AH 19 dalam mendukung Sail Banda 2010. (Foto: ANTARA/Jimmy Ayal/ed/NZ/10)

09 Juli 2010, Ambon -- Ternyata, pelayanan kesehatan masih merupakan salah satu hal yang rawan atau memprihatinkan di tanah air, termasuk di Maluku, secara khusus di daerah terpencil atau pulau-pulau terluar.

Dan, momentum Sail Banda tampaknya merupakan salah satu jalan keluar terhadap permasalahan yang dihadapi ribuan warga Maluku itu.

Sail Banda yang merupakan kegiatan bahari bertaraf internasional tidak hanya berisi kegiatan reli perahu layar. Namun lebih dari itu, proyek ini juga merupakan misi pemerintah untuk memajukan Maluku.

Kegiatan rutin tahunan Sail Indonesia ke-10 yang diberi nama Sail Banda ini pun dijadikan langkah awal bangkitnya investasi di Maluku melalui bidang pariwisata, potensi kelautan, perikanan dan rempah-rempah, historis budaya dan kuliner.

Namun demikian, kegiatan bukan ditujukan di bidang pariwisata dan kepentingan ekonomi semata, karena masalah kesehatan masyarakat juga menjadi prioritas.


Di Maluku, masalah kesehatan umumnya dialami oleh mereka yang tinggal di daerah-daerah non ibu kota, terutama di pelosok negeri seribu pulau ini.

Dan, jawaban atas masalah itu ada di Operasi Surya Bhaskara Jaya, program kesehatan gratis dalam Sail Banda 2010 yang digagas Pemerintah Pusat dan disambut baik oleh Pemerintah Provinsi Maluku yang membidik masyarakat terutama “orang miskin” dengan segala kesulitan mereka dalam mendapatkan layanan kesehatan yang layak dan memadai.

Surya Bhaskara Jaya ditujukan kewilayah-wilayah yang jauh dari ibu kota Ambon yang memiliki pusat-pusat pelayanan kesehatan seperti puskesmas, klinik dan rumah sakit cukup lengkap.

Sungguhpun demikian, persoalan kesehatan juga terjadi di ibu kota itu sendiri khususnya kalangan tidak mampu.

Karena itu operasi Surya Bhaskara Jaya yang juga dijadwalkan melayani masyarakat di Ibu Kota Ambon merupakan satu langkah yang sangat tepat.

Pelayanan kesehatan Surya Bhaskara Jaya dilakukan di atas kapal rumah sakit KRI Dr. Soeharso SHS-990 dengan jadwal pelayanan mulai 12 Juli – 4 Agustus 2010.

Tim medis dalam KRI Dr. Soeharso SHS-990 ini lengkap, terdiri atas dokter umum dan spesialis diantaranya gigi, mata, THT dan bedah.

Semua penyakit

Kepala Rumah Sakit DR. Soeharso, Letkol Laut (K), dr. Herjunianto (kanan), berbincang dengan anak-anak sebelum operasi bibir sumbing di atas Kapal Motor Dr. Soeharso, yang tengah berlabuh di Dermaga Ambon, Rabu (14/7). Bakti sosial pelayanan kesehatan tersebut dalam rangka menyambut pelaksanaan Sail Banda 2010. (Foto: ANTARA/ Ujang Zaelani/Koz/hp/10)

Program kesehatan gratis dalam Sail Banda ini dapat dikatakan sebagai berkah bagi masyarakat Maluku.

Bagaimana tidak ? Layanan kesehatan yang diberikan mencakup pengobatan segala macam penyakit.

Kepala Dinas Kesehatan Maluku, Fat Basalamah yang diserahi tugas sebagai koordinator layanan kesehatan gratis ini mengatakan segala macam penyakit akan ditangani oleh tim dokter dalam operasi tersebut.

“Bila ada tindakan operasi yang tidak bisa dilaksanakan di atas kapal, akan dirujuk ke rumah sakit dan tidak dikenakan biaya,” katanya belum lama berselang.

“Ada pengobatan gratis?.Wah, saya senang sekali. Saya akan memeriksakan mata saya,” kata Tia, warga Desa Batumerah, Kecamatan Sirimau, Ambon.

Tidak mengetahui prosedur pendaftaran untuk mendapatkan layanan Surya Bhaskara Jaya, Tia menyatakan dirinya akan mendatangi KRI Soeharso maupun USNS Mercy bila kedua kapal itu berlabuh di Pelabuhan Yos Sudarso Ambon.

Pelayanan kesehatan Surya Bhaskara Jaya juga didukung oleh negara lain, yakni Amerika Serikat, Singapura, Australia, Malaysia dan Selandia Baru.

Dukungan yang diberikan Malaysia dan Selandia Baru berupa tim medis yang akan membantu KRI Soeharso dalam pelayanannya.

Sementara dari Amerika Serikat (AS) berupa kapal rumah sakit terbesar milik angkatan lautnya, USNS Mercy T-AH 19, lengkap dengan tim medis.

Demikian pula Singapura yang menyertakan kapal Angkatan Laut, RSS Endeavour (kelas LPD), sementara Australia dikabarkan siap mengirimkan dua unit kapal bantuan.

USNS Mercy T-AH 19 direncanakan tiba di Ambon pada 26 Juli dan mulai beroperasi 27 Juli hingga berakhirnya pelaksanaan program kesehatan gratis di Maluku.

Dalam pelayaran dan pelayanannya di provinsi yang juga dikenal sebagai “negeri raja-raja” ini, USNS Mercy T-AH 19 akan didampingi KRI Soeharso.

Daerah sasaran

Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu (kanan), Wadan Satgas operasi Bhakti Surya Bhaskara Jaya Kol Laut (p) Arie Zakaria (tengah), Asops Kasal Laksamana muda IGN Dadiek Surata berdialog dengan satu pasien yang baru selesai operasi pengangkatan kandungan oleh tim kedis KRI dr. Soeharso, di Ambon, Maluku, Rabu (14/7). (Foto: ANTARA/Jimmy Ayal/Koz/hp/10)

Wilayah-wilayah yang merupakan sasaran bhakti Surya Bhaskara Jaya yakni Kota Ambon, Kabupaten Maluku Tengah dan Buru.

Di Kota Ambon, pelayanan akan diberikan kepada masyarakat Kelurahan Karang Panjang, Kecamatan Sirimau, Kelurahan Waihaong, Negeri (desa adat) Amahusu dan Latuhalat, Kecamatan Nusaniwe dan Negeri Hutumuri dan Passo, Kecamatan Leitumur Selatan.

Sementara di Kabupaten Maluku Tengah, kegiatan dipusatkan di Negeri Mamala dan Morela, Kecamatan Leihitu, Tulehu, Liang dan Waai di Kecamatan Salahutu, Kota Masohi, Pulau Haruku dan Banda.

Sedangkan di Kabupaten Buru, pelayanan kesehatan gratis diberikan kepada masyarakat Kota Namlea.

Fat Basalamah mengatakan, pelayanan perdana Surya Bhaskara Jaya di Provinsi ini akan diberikan kepada masyarakat Namlea, Kabupaten Buru.

Kapal Rumah sakit terbesar di Indonesia tu direncanakan tiba di Namlea pada 11 Juli dan akan melayani masyarakat setempat selama dua hari (12 – 13 Juli) yang meliputi pelayanan kesehatan dasar hingga operasi.

Jumlah pasien yang telah terdaftar di daerah penghasil minyak kayu putih itu hampir mencapai 500 orang.

Rencananya, KRI Soeharso meninggalkan Buru pada 14 Juli dan berlayar menuju Ambon, dijadwalkan tiba pada 15 Juli dan akan melayani masyarakat di Desa Liang, Waai, Passo dan Hutumuri.

Pelayanan kepada masyarakat di masing-masing desa adat itu dijatahkan selama dua hari, berakhir tanggal 22 Juli.

Menurut Basalamah, setelah melayani masyarakat di Pulau Ambon, KRI Soeharso akan berlayar menuju Masohi, Ibu Kota Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) dan Banda untuk memberikan pelayanan sama.

Di Kota Masohi, KRI Soeharso akan berlabuh selama dua hari, yakni 24 – 25 Juli dan pada 27 – 28 Juli di pelabuhan Banda.

Sementara pada waktu yang sama di tempat berbeda, USNS Mercy T-AH 19 direncanakan melayani masyarakat di Kecamatan Sirimau dan Nusaniwe, Kota Ambon hingga 29 Juli.

Sehari berselang, kapal rumah sakit terbesar AS itu akan bertolak ke Kecamatan Leihitu untuk melayani masyarakat Morela dan Mamala selama dua hari dan melanjutkan misinya kepada masyarakat Tulehu pada 1 – 2 Agustus.

Basalamah menyatakan, USNS Mercy T-AH 19 didampingi KRI Soeharso beserta tim medis dari Selandia Baru dan Malaysia juga merencanakan pengobatan gratis bagi masyarakat di Masohi dan Pulau Haruku.

“Tim USNS Mercy sebelumnya telah meninjau ke sini dan menetapkan daerah-daerah yang akan mereka layari untuk pelayanan kesehatan,” katanya.

Ribuan pasien

Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu (kanan), Walikota Ambon, Jopi Papilaja (tengah), Wadan Satgas operasi Bhakti Surya Bhaskara Jaya Kol Laut (p) Arie Zakaria, berdilog dengan dua warga yang akan mengikuti operasi bibir sumbing di atas KRI dr Soeharso, di Ambon, Maluku, Rabu (14/7). (Foto: ANTARA/Jimmy Ayal/Koz/hp/10)

Saat ini jumlah pasien yang sudah terdaftar untuk pengobatan gratis, khusus untuk operasi bibir sumbing dan katarak di Pulau Ambon sebanyak 1.111 orang, belum termasuk pasien yang mendaftar untuk pelayanan kesehatan dasar.

Jumlah pasien yang akan dilayani operasi Surya Bhaskara Jaya di Kota Ambon dan Maluku Tengah secara rinci terdiri dari 1.345 orang warga Tulehu, 1,920 orang warga Liang, Waai dan Passo.

Selanjutnya, 865 pasien di Desa Hutumuri, 280 pasien di Kota Ambon, 1.040 pasien di Morela, dan 745 pasien di Masohi.

Pasien-pasien tersebut terdaftar untuk pengobatan umum sebanyak 4.500 orang, gigi 850 orang, THT 10 orang, Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) 150 orang, katarak 95 orang, bedah minor 100 orang, bedah mayor 20 orang, bibir sumbing 20 orang dan khitanan 270 orang.

Koordinator acara Panitia Lokal Sail Banda 2010, Cak Saimima mengatakan, masyarakat Maluku dapat mengunjungi USNS MERCY T-AH 19 saat kapal tersebut berlabuh wilayah Maluku.

Dia mengaku, telah dihubungi ketua tim USNS Mercy yang mengatakan bahwa memberikan kesempatan kepada masyarakat Maluku untuk mengunjungi kapal tersebut.

“Waktu kunjungan dan lokasinya sedang dikoordinasikan, namun masyarakat harus mendaftar lebih dulu,” Kata Cak Saimima.

Menurut dia, masyarakat Maluku akan bangga bila mengunjungi USNS Mercy karena bisa melihat keberadaan kapal rumah sakit terbesar Amerika Serikat.

Saimima mengatakan, ketua tim USNS Mercy juga menjadwalkan menjamu pejabat pemerintah Provinsi Maluku dan Kota Ambon untuk makan malam di kapal tersebut yang dijadwalkan pada 1 Agustus.

Tim marching band USNS Mercy juga direncanakan menghibur masyarakat Maluku dengan berparade di lokasi Monumen Perdamaian Dunia.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) direncanakan akan meninjau pelayanan kesehatan di USNS MERCY T-AH 91 pada 3 Agustus, saat menghadiri acara puncak Sail Banda di dermaga Yos Sudarso Ambon.

ANTARA News

Danjen: Kopassus Harus Siap Hadapi Era Globalisasi

Sejumlah anggota Kopassus menerikana yel-yel saat istirahat usai mengikuti upacara penutupan Pendidikan Komando Angkatan 89 Tahun 2010 di Pantai Permisan, Nusakambangan, Cilacap, Jateng, Kamis (15/7). Pendidikan Komando merupakan kualifikasi tertinggi di Angkatan Darat yang terdiri dari tahap basis, gunung hutan, rawa laut, dan Long March Bandung-Cilacap sejauh 500 Km ini, berlangsung selama 7 bulan. (Foto: ANTARA/Idhad Zakaria/Koz/mes/10)

15 Juli 2010, Cilacap -- Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus Mayor Jenderal Lodewijk Paulus mengatakan prajurit Kopassus harus siap menghadapi era globalisasi.
"Era globalisasi merupakan era kompetisi. Jadi, siapa yang tidak mampu mempersiapkan diri, berarti dia tidak bisa berkompetisi dan pada gilirannya akan terlempar dari persaingan," katanya kepada wartawan usai upacara penutupan Pendidikan Komando Angkatan 89 Tahun 2010 di Pantai Permisan, Pulau Nusakambangan, Cilacap, Kamis.

Menurut dia, era globalisasi juga erat kaitannya dengan masalah perlengkapan.

Dalam hal ini, kata dia, Kopassus harus tetap menjaga kemampuan untuk selalu diperhitungan di dunia internasional maupun menjadi satuan khusus kelas dunia.

"Itu terus kita upayakan. Berbicara perlengkapan, kita tahu ada 'minimum extension force' (perluasan kekuatan yang minimum, red.) yang disosialisasikan dan saya coba merumuskannya di Kopassus," katanya.

Menurut dia, hal itu dilakukan dengan cara peralatan Kopassus yang masuk sebelum tahun 2000 dianggap hilang sehingga harus dimulai dari produk tahun 2000 hingga saat ini.

"Artinya, kalau saya mulai dari tahun 2000 hingga sekarang saja, satuan saya sudah ketinggalan 10 tahun," katanya.

Kalau ternyata hal itu didukung pada rencana strategis ketiga, kata dia, akan tertinggal selama 20 tahun.

"Nah, itulah kita upayakan demikian tetapi dengan pertimbangan kalau menggunakan rumusan tahun 2000 ke atas, maka ada 31,55 persen yang masuk ke dalam hitungan alat-alat modern di tempat saya," katanya menjelaskan.

Dengan demikian, kata dia, dalam "minimum extension force" ini jika mengejar 60 persen masih membutuhkan 28,45 persen lagi untuk mengisi peralatan itu.

Secara kuantitatif, lanjut dia, banyak yang mengatakan peralatan Kopassus cukup.

"Tetapi secara kualitatif, pelan-pelan kita benahi sehingga pemahaman tentang 'minimum extension force' ini bukan berarti mengurangi kemampuan pasukan khusus, namun arahnya ke modernisasi. Itulah tentang peralatan atau alutsista yang nantinya akan kita benahi di Kopassus ini," kata Lodewijk.

ANTARA News

Pendidikan Komando Luluskan 125 Prajurit

15 Juli 2010, Cilacap -- Sejumlah anggota Kopassus mengarak Wakil KSAD Letjen Y Suryo Prabowo usai mengikuti upacara penutupan Pendidikan Komando Angkatan 89 Tahun 2010 di Pantai Permisan, Nusakambangan, Cilacap, Jateng, Kamis (15/7). Pendidikan Komando merupakan kualifikasi tertinggi di Angkatan Darat yang terdiri dari tahap basis, gunung hutan, rawa laut, dan Long March Bandung-Cilacap sejauh 500 Km ini, berlangsung selama 7 bulan. (Foto: ANTARA/Idhad Zakaria/Koz/mes/10)

Pendidikan Komando Angkatan 89 Tahun 2010 yang digelar Pusat Pendidikan Komando Pasukan Khusus (Pusdik Kopassus) berhasil meluluskan 125 prajurit.
"Sesuai perintah Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), kita sebenarnya mendapat jatah sekitar 150 orang tetapi yang didapat hanya 147 orang. Dari 147 ini yang lulus atau sampai dilantik tadi pagi hanya 125 orang," kata Komandan Jenderal Kopassus Mayor Jenderal Lodewijk Paulus kepada wartawan usai menutup Pendidikan Komando Angkatan 89 Tahun 2010 di Pantai Permisan, Pulau Nusakambangan, Cilacap, Kamis.

Selama menjalani tahap basis, kata dia, tahap gunung-hutan, dan tahap rawa-laut terdapat 22 orang yang gugur sehingga tidak bisa dilantik sebagai prajurit Kopassus.

Disinggung mengenai penempatan lulusan Pendidikan Komando Angkatan 89 ini, dia mengatakan, mereka akan menjalani spesialisasi dengan memasuki dua grup Para Komando.

"Perlu diketahui, Kopassus memiliki tiga kemampuan, yakni operasi Para Komando yang terdiri grup I dan grup II, operasi Sandi Yudha yang diwadahi grup III, dan operasi 'Counter Terorism' yang diwadahi Satuan 81," katanya.

Setelah menjalani spesialisasi, kata dia, mereka akan disalurkan sesuai bakat masing-masing, apakah ke Sandi Yudha atau ke "counter Terorism".

"Jadi setelah ini, mereka akan masuk dulu ke pasukan Para Komando," jelasnya.

Informasi yang dihimpun ANTARA, ke-125 orang lulusan Pendidikan Komando Angkatan 89 ini terdiri atas 16 orang perwira, 21 orang bintara, dan sisanya tamtama.

Sejumlah anggota Kopassus melakukan simulasi pertempuran pada upacara penutupan Pendidikan Komando Angkatan 89 Tahun 2010. (Foto: ANTARA/Idhad Zakaria/Koz/mes/10)

Dalam penutupan Pendidikan Komando Angkatan 89 tersebut tampak Wakil KSAD Letnan Jenderal Y Suryo Prabowo yang sengaja hadir karena putranya, Letnan Dua Infanteri Petrus Yudho Prabowo, turut dilantik sebagai prajurit Kopassus.

Kendati kedatangannya hanya untuk menyaksikan pelantikan putranya, Suryo berkesempatan memberikan pesan-pesan kepada para mantan peserta Pendidikan Komando Angkatan 89 di akhir acara.

Dalam pesannya, dia mengingatkan, perjuangan dan pengabdian prajurit Kopassus hanya untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia.

"Ini baru tahap awal pengabdianmu. Masih banyak yang harus diselesaikan dan tidak akan selesai perjuangan untuk mencapai profesionalisme," katanya.

Pendidikan Komando ini berlangsung selama tujuh bulan dengan menjalani tiga tahapan yaitu tahap basis, tahap gunung-hutan, dan tahap rawa-laut yang dilakukan dengan "long march" dari Bandung menuju Cilacap yang berjarak sekitar 500 kilometer.

Pada tahap basis, para calon prajurit Kopassus ini menjalani pendidikan di Pusdik Kopassus Batujajar, Bandung, selama tiga bulan yang dilanjutkan tahap gunung-hutan di Situ Lembang selama dua bulan.

Selanjutnya, mereka memasuki tahap rawa-laut yang dijalani di wilayah Cilacap dan Pulau Nusakambangan.

Upacara penutupan Pendidikan Komando Angkatan 89 ini didahului dengan simulasi pembebasan Pantai Permisan, Pulau Nusakambangan, dengan serangan fajar yang dimulai tepat pukul 05.00 WIB yang ditandai dengan tembakan bazoka diikuti serangan prajurit Para Komando.

Selama simulasi tersebut berlangsung, tampak beberapa keluarga para calon prajurit Kopassus ini yang menangis karena mereka mengira pertempuran tersebut menggunakan peluru tajam.

Namun setelah diberi pengertian jika peluru yang digunakan bukanlah peluru sesungguhnya, mereka pun akhirnya berhenti menangis.

ANTARA News

Dewa Ruci Rebut 3 Penghargaan di Belgia

Komandan KRI Dewaruci, Letkol (Laut) Suharto S.H. menerima penghargaan "The Most Spectacular Entrance Into Antwerp" dari Panitia Tall Ships Races 2010 Antwerp, (11/7).

11 Juli 2010, Antwerp -- Tiga perhargaan istimewa diberikan kepada kapal latih KRI Dewa Ruci. Pertama sebagai kapal dengan formasi terbaik saat berlabuh (the most spectacular ship entering port). Kedua sebagai kapal asal terjauh. Dan ketiga sebagai tim olah raga basket terbaik. Penghargaan tersebut diserahkan oleh panita Tall Ship Race 2010 kepada Letkol (laut) Suharto, selepas parade di lapangan terbuka pusat kota Antwerpen.

Acara parade dan pengumuman disaksikan oleh Walikota Anwerpen dan Komandan Pelabuhan Laut Antwerpen, KUAI KBRI Brussel, Sri H Kustiningsih, warga Indonesia dan ribuan masyarakat Belgia (12/07). Demikian laporan P.L.E.Priatna, Minister Counsellor Penerangan Sosial-Budaya dan Diplomasi Publik KBRI Brussel, usai mengikuti parade antar bangsa yang dikuti dari berbagai negara.

Marching band Gita Taruna oleh para kadet KRI Dewa Ruci diawali banner panjang bertuliskan Indonesia, berjalan sepanjang 3 km ini, tampil amat memukau.

Ribuan masyarakat Belgia berjajar menyaksikan parade dan atraksi drum band kadet Dewa Ruci yang mengalunkan 4 lagu berbahasa Inggris populer yang bernada enerjik dan rapi: Besame Mucho, La Bamba, Oh Carol, dan lagu natal Jingle Bell. Masyarakat bersorak dan bertepuk mengucapkan kekagumannya mendengar lagu Barat yang tidak asing di telinga mereka dimainkan secara apik para taruna KRI Dewa Ruci, yang berasal dari negeri yang mayoritas berpenduduk Muslim.

Masyarakat kota Antwerpen, Belgia antusias menyambut ketibaan KRI Dewaruci di Pelabuhan mereka (9/7).

KRI Dewa Ruci mampu menyedot ribuan para pengunjung setiap harinya. Open ship yang dilakukan praktis lebih dari 12 jam dalam sehari hampir tidak pernah kosong dari para pengunjung yang ingin menyaksikan kapal layar bertiang tinggi yang cukup tua ini.

“Kami menyiapkan kunjungan ini secara serius, agar publik Belgia seluas mungkin dapat melihat Indonesia secara dekat”, demikian kilah Roy N Wahab, Sekretaris III Pensosbud KBRI Brussel, didampingi Sdr Punjul Nugraha, Sekretaris III Pensosbud yang telah menyiapkan acara kunjungan tersebut.

“Luar biasa sambutan publik Belgia. Undangan bersama KBRI Brussel dengan KRI Dewa Ruci dalam acara coctail party, nyaris tidak kuasa menampung pengunjung yang ingin menyaksikan sebuah potret kecil Indonesia. Keramahan para taruna di tengah citra negara kepulauan yang dikeliling luasnya laut. People to people contact mengenal Indonesia berlangsung sangat akrab dan terbuka”, demikian tandas PLE Priatna, di tengah parade berlangsung.

KBRI Brussel

Indobatt Gelar Latihan Menembak

Beberapa prajurit Indobatt sedang membidik sasaran. (Foto: Puspen TNI)

15 Juli 2010, Lebanon -- Satgas Batalyon Mekanis Konga XXIII-D/Unifil (Indobatt) menggelar latihan menembak di lapangan tembak Multinational Brigade Sector East UNIFIL UN Position 7-2, Ebel El-Saqi Marjayoun. Latihan ini bertujuan untuk membina dan meningkatkan kemampuan prajurit Indobatt.

Latihan menembak ini diikuti oleh seluruh perwira Indonesia Batalyon. Setiap petembak melaksanakan tembakan percobaan tiga kali, masing-masing berisikan tiga butir peluru dengan ukuran peluru sembilan milimeter. (Foto: Puspen TNI)

Kegiatan yang digelar di apangan tembak Multinational Brigade Sector East UNIFIL UN Position 7-2, Ebel El-Saqi Marjayoun, ini untuk membina tiga kemampuan dasar prajurit, salah satunya adalah kemampuan menembak yang baik. (Foto: Puspen TNI)

AS Serahkan 4 Mi-17 AD Pakistan Yang Telah Diperbaiki


15 Juli 2010 -- Amerika Serikat menyerahkan empat helicopter Mi-17 milik AD Pakistan, Rabu (14/7) di pangkalan udara Chaklala. Helikopter tersebut bagian dari 24 Mi-17 yang dirawat total di AS.

Amerika Serikat mendanai perbaikan 24 Mi-17 AD Pakistan, 12 helikopter telah selesai dan diserahkan tahun lalu. Sisanya delapan helikopter dijadwalkan diserahkan tahun ini. Amerika Serikat dan AD Pakistan sedang membicarakan dana perawatan total 10 Mi-17 lagi.

AD Pakistan telah menerima dua helicopter Bell 412 tahun ini dari AS. Pakistan telah membeli suku cadang 13 helikopter termpur AH-1F Cobra dari AS guna meningkatkan kemampuan tempur satuan udara AD Pakistan.

Amerika Serikat berkepentingan meningkatkan kemampuan tempur AB Pakistan, guna membantu memerangi kaum militan yang beroperasi disepanjang perbatasan Pakistan-Afghanistan.

Pemerintah AS telah menganggarkan untuk Pakistan lebih dari 12 milyar dolar bantuan keamanan, peralatan dan pelatihan, dan juga 8,1 milyar dolar kompensasi Coalition Support Fund (CSF). Pakistan juga telah menerima17 F-16 Block 52, 5 kapal cepat untuk badan keamanan laut, 2 pesawat patroli maritim P-3C Orion untuk AL Pakistan, 115 pucuk howitzer M109A5 untuk AD Pakistan, lebih dari 450 kendaraan untuk penjaga perbatasan Pakistan, ratusan NVG, dan ribuan baju anti peluru untuk petugas keamanan Pakistan.

Sebelumnya AS pernah melakukan embargo senjata pada Pakistan, jet tempur F-16 yang telah dibeli Pakistan tertahan di AS. Jet tempur ini diajukan dibeli oleh Indonesia, tetapi kongres AS menentang penjualan senjata ke Indonesia. Saat ini AS sangat membutuhkan bantuan dari Pakistan dalam perang di Afghanistan. Embargo senjata terhadap Pakistan dicabut, diganti dengan dana melimpah untuk memperkuat AB Pakistan.

US Embassy/Berita HanKam

Northrop Grumman's Fire Scout Vertical Unmanned System Rises to the Test Under Extreme Environmental Conditions

During early July, a Northrop Grumman-led team conducted a rigorous set of flight demonstrations of the MQ-8B Fire Scout vertical unmanned aerial system (VUAS) in the United Arab Emirates under extreme environmental conditions.

Core News Facts
* The U.S. Navy and the Northrop Grumman Corporation (NYSE: NOC)-led Fire Scout Industry Team have successfully completed a rigorous set of flight demonstrations of the MQ-8B Fire Scout vertical unmanned aerial system (VUAS) in the United Arab Emirates under extreme environmental conditions.

* The Fire Scout Industry Team includes Sikorsky/Schweizer Aircraft, Rolls-Royce, Raytheon, FLIR Systems, Cubic, Kearfott, Rockwell-Collins, General Electric, Sierra Nevada, Telephonics, and L-3 Communications.

* The desert test flights were conducted over a ten-day period in early July. They validated the steady maturation of the Fire Scout system and added confidence to its readiness for the Navy's upcoming Operational Evaluation of the system, planned for late 2010 aboard the USS Halyburton (FFG-40).

* The exercises included numerous takeoffs and landings in hot, windy and sandy conditions in temperatures as high as 50 degrees Celsius (122 degree Fahrenheit). The VUAS also conducted various test flights at altitudes up to 3,000 meters (9,842 feet)

* The Fire Scout mission demonstrations included non-line-of-sight operations that showcased the VUAS' ability to operate autonomously in remote locations; and its FLIR Systems electro-optical/infrared (EO/IR) sensing capabilities, which are used to locate and acquire targets.

* The field trials also demonstrated Fire Scout's ability to gather and transmit high fidelity video imagery, a capability vital to the intelligence, surveillance, reconnaissance and target acquisition missions it performs for military services.

During early July, a Northrop Grumman-led team conducted a rigorous set of flight demonstrations of the MQ-8B Fire Scout vertical unmanned aerial system (VUAS) in the United Arab Emirates under extreme environmental conditions.

Quotes:
* "We welcome Northrop Grumman and the U.S. Navy to the UAE for continued testing of the Fire Scout. This VUAS has many unique capabilities to offer and we're looking forward to reviewing the results of this in-country testing." – Ali Al Yafei, ADASI (Abu Dhabi Autonomous Systems Investment).

* "Today's demonstration was very impressive and reinforces the continued maturation of the Fire Scout system and its capabilities. Northrop Grumman thanks the UAE for being such a gracious host and offering us the opportunity to test Fire Scout in the extreme heat of summer." – John Brooks, president, Northrop Grumman International Inc.

* "The UAE represents an important partnership for Northrop Grumman and our customers in the Gulf Cooperation Council demand the best. We are committed to continuing to meet and exceed their expectations." – John Brooks, president, Northrop Grumman International Inc.

* "The capabilities that Fire Scout delivers to warfighters really stood out today. The demonstration proved that the air vehicle and its sensors can do exactly what they're designed to do: extend the range at which we can gather crucial information during peacekeeping or wartime missions." – Duke Dufresne, sector vice president and general manager, Strike and Surveillance Systems Division, Northrop Grumman Aerospace Systems

During early July, a Northrop Grumman-led team conducted a rigorous set of flight demonstrations of the MQ-8B Fire Scout vertical unmanned aerial system (VUAS) in the United Arab Emirates under extreme environmental conditions.

Boilerplate about Fire Scout:
* The Northrop Grumman-built MQ-8B Fire Scout Vertical Unmanned Aerial System (VUAS) is an autonomous, unmanned helicopter currently under development with the U.S. Navy. Based on an FAA-certified Schweizer Aircraft commercial airframe with more than 20 million flight hours, it is the only U.S. Department of Defense VUAS program of record.

* Fire Scout features a modular architecture that accommodates a variety of electro-optical/infrared (EO/IR) and communications payloads. These payloads provide ground and ship-based commanders with high levels of situational awareness and precision targeting support during missions lasting up to seven hours. The Navy has also identified radar as a firm requirement for Fire Scout, which will give it a wide area search capability.

* Fire Scout is designed to take off and land autonomously on any aviation-capable warship, and at prepared and unprepared landing zones in proximity to ground troops. It is also fully interoperable between land and sea-based tactical control systems.

* Fire Scout's ability to operate at low ground speeds makes it particularly well suited for supporting littoral missions such as drug interdiction, search and rescue, reconnaissance and port security. It can also acquire and track targets in complex and urban terrain.

Boilerplate about Northrop Grumman:
* Northrop Grumman Corporation is a leading global security company whose 120,000 employees provide innovative systems, products, and solutions in aerospace, electronics, information systems, shipbuilding and technical services to government and commercial customers worldwide. Please visit http://www.northropgrumman.com for more information.

Northrop Grumman

Orang-orang Hebat di Indobatt


15 Juli 2010 -- Mungkin banyak kalangan yang belum mengetahui siapa sebenarnya orang-orang yang telah mengharumkan nama baik TNI (Tentara Nasional Indonesia), Kontingen Garuda bahkan nama bangsa dan negara Indonesia di dunia pergaulan antar bangsa dalam penugasan di UNIFIL (United Nations Interim Force In Lebanon). Salah satunya adalah pada cabang olahraga menembak selain kecabangan olahraga lainnya yang tidak kalah bergengsinya. Menembak memiliki nilai prestise tersendiri dibanding dengan cabang olahraga lainnya, karena keahlian menembak ini melekat sepenuhnya pada diri seorang prajurit tanpa memandang dari mana asal negaranya, teknologi apa yang dimiliki ataupun jenis makanan apa yang dikonsumsinya. Sudah pasti setiap prajurit dari manapun asalnya, harusnya ahli dalam urusan tarik-menarik pelatuk senapan ini.

Prajurit-prajurit TNI yang tergabung dalam Satuan Tugas Batalyon Mekanis Konga XXIII-D/ Unifil (Indonesian Battalion/ Indobatt) telah membuktikan hal ini dengan memenangkan semua kejuaraan menembak yang pernah diselenggarakan di bumi Libanon Selatan. Baik itu tingkat Sektor Timur UNIFIL dengan nama Inter Unit/ Inter Contingent Firing Championship pada Minggu-Senin (14,15/03) yang lalu. Untuk beregu pistol Indobatt meraih juara satu, dan juara tiga pada perorangan pistol. Maupun tingkat antar kontingen se-UNIFIL yang pernah dipertandingkan dan yang lebih dikenal dengan nama ”Inter Contingent Shooting Competition 2010”.

Adalah Komandan Satuan Tugas Batalyon Mekanis Kontingen Garuda XXIII-D/ Unifil (Indonesian Battalion/ Indobatt) Letkol Inf Andi Perdana Kahar yang memulai akan hal ini, dengan meraih peringkat juara satu pada kategori senapan bahkan lebih lagi dengan menyabet juara dua untuk kategori pistol. Hal ini diraihnya pada saat kejuaraan menembak antar Komandan Batalyon se-tingkat Sektor Timur UNIFIL atau Commanders Firing Championship pada Kamis (01/04) beberapa waktu lalu, saat baru empat bulan berada di daerah penugasan operasi Libanon Selatan. Putra Soppeng ini dipercaya pimpinan TNI untuk menakhodai Indonesia Batalyon dalam mengemban amanah bangsa dan negara sebagaimana yang diamanatkan dalam Pembukaan UUD 1945, “...turut serta menjaga perdamaian dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial....”. Lulusan Akademi Militer tahun 1992 ini sebelumnya menjabat sebagai Komandan Batalyon Infantry 323/ Raider yang lingkungan markasnya terkenal asri dengan hijaunya pepohonan menudungi perumahan kompleks militer di daerah Banjar Jawa Barat ini. Menikahi Ny. Yuyun Januar T dan dikaruniai sepasang putra dan putri yang cerdas.

Para jawara BISAM foto bersama. (Foto: Brunei Darussalam MoD)

Bukan hanya pucuk pimpinannya saja yang berprestasi namun anggota satgasnya juga patut dibanggakan karena peringkat menembaknya yang menggegerkan kontingen negara lain di UNIFIL ini. Enam petembak Satgas Batalyon Mekanis Konga XXIII-D/Unifil (Indonesian Battalion/ Indobatt) yang berhasil mengangkat nama baik bangsa dan negara Indonesia dalam kompetisi menembak setingkat UNIFIL ini yakni Lettu Inf Tri Wiratno, Serka Sutarto, dan Pratu Sugiono untuk materi pistol. Sedangkan untuk materi senapan oleh Sertu Poltak Siahaan, Kopda Woli Hamsan serta Praka Trisnarmanto.

Dengan materi lomba yang dipertandingkan adalah menembak beregu pistol dan menembak beregusenapan,masing-masing regu terdiri dari tiga atlit. Juara beregu senapan diraih oleh Tim Kontingen Garuda Indonesia dengan jumlah nilai tertinggi 368; juara runner-up1 oleh Tim Malaysia Battalion dengan score 350, dan juara runner-up2 dari Tim India Battalion dengan nilai 336.

Juara beregu pistol disabet oleh Tim Kontingen Garuda Indonesia dengan perolehan nilai 380; juara runner-up1 yakni tim dari Rokbatt (Republik of Korea) Battalion dengan jumlah nilai 314; serta juara runner-up2 oleh tim Malaysia Battalion dengan jumlah score 291. Jadi dari hasil rekapitulasi semua perolehan nilai maka Kontingen Garuda Indonesia merajai kejuaraan menembak tingkat UNIFIL ‘The Inter Contingent Shooting Competition’ tahun 2010 di Libanon Selatan.

Kopda Woli Hamsan yang sehari-harinya menjabat sebagai Tamtama Penembak SO 1/I/A/328 dalam satgas Indobatt, menyabet piagam emas juara satu perseorangan senapan pada kejuaraan menembak tingkat UNIFIL ini. Menghadapi petembak dari sebelas tim kontingen negara lainnya yakni Ghana Battalion; French Battalion, Italy1, Malaysia Contingent Sector East, Rokbatt (Republic of Korea Battalion), Malaysia Battalion, Nepal Battalion, Italy Engineering, Indian Battalion dan Italy2 serta kontingen Garuda Indonesia.

Pria kelahiran Bakau ini sebelumnya pernah mengikuti kejuaraan (BISAM) tahun 2008 di negara tetangga Brunei Darussalam serta kejuaraan menembak (AASAM) pada tahun 2009 di benua Australia. Menurut penjelasan Kopda Woli Hamsan, anggota yang berasal dari Yonif-L-328/ DGH KOSTRAD ini kepada Penerangan Satgas; selama mengikuti kompetisi menembak di Luar-Negeri yang paling berkesan adalah pada saat mengantarkan negara Indonesia menjadi juara umum pada kejuaraan menembak tingkat internasional (BISAM) di Brunei Darussalam dengan hasil yang gemilang.

Hal ini bukan hanya isapan jempol semata, namun nyata dalam daftar panjang kejuaraan menembak yang pernah diikutinya, baik di Luar-Negeri maupun Dalam-Negeri sendiri. Seperti Kasad Cup tahun 2004 sampai dengan tahun 2008; Kasau Cup tahun 2005,’07; serta Panglima TNI Cup tahun 2005 sampai 2007.

Lebih lanjut dalam pengakuannya, tidak ada trik-trik khusus yang dilakukannya sehingga sanggup meraih prestasi yang sedemikian mengagumkan ini. Selain berusaha memenuhi jadwal latihan menembak yang telah disusun oleh koordinator dalam hal ini oleh Pasi Plan Indobatt Mayor (Mar) I Gede Edy Supryadi. Walau dengan waktu yang sangat mendesak dan terbatas. Namun hal itu tidak menghalanginya secara pribadi untuk rutin melaksanakan latihan drill kering atau latihan tanpa amunisi. Hal ini dilakukannya dengan rutin di dalam compound Indobatt. Disamping itu, dibarengi dengan olahraga yang mendukung kegiatan menembak ini. “Janganlah kita merasa tidak memiliki kemampuan, sebenarnya setiap diri kita mempunyai kelebihan-kelebihan atau talenta ataupun bakat terpendam. Semuanya tergantung pada diri kita sendiri untuk mendalami bakat yang ada secara serius dan sepenuh hati. Suatu saat nanti kita pasti akan merasakan hasilnya”, kata Kopda Woli Hamsan yang pernah bertugas di D.I Aceh ini menerangkan saat diwawancarai Pen Satgas Indobatt.


Lain Kopda Woli Hamsan, lain pula Pratu Sugiono. Setiap mereka membawa ciri khasnya masing-masing; yang satunya juara pertama perorangan senapan, yang satunya juara pertama perorangan pistol; namun semuanya saling melengkapi. Hal ini nampak jelas pada catatan perjalanan prestasi yang telah diraih; keduanya pernah memperkuat kontingen negara Indonesia pada kejuaraan menembak tingkat internasional seperti BISAM di Brunei Darussalam pada tahun yang sama yakni tahun 2008.

Prajurit Indobatt yang selanjutnya telah membuktikan kepiawaiannya dalam keahlian menembak adalah Pratu Sugiono, putra asli daerah Nganjuk. Dengan diawali oleh kesadaran pribadi untuk tetap berlatih, dan terus berlatih; prajurit Baret Biru ini menempa dirinya dengan latihan ekstra diluar dari latihan yang terpusat atau terjadwalkan. Namun, menurut pengakuannya, Pratu Sugiono senantiasa melakukan evaluasi diri setelah melaksanakan latihan menembak. “Kita harus selalu mengevaluasi diri-sendiri setelahnya melaksanakan latihan. Jangan mudah merasa puas dengan hasil prestasi yang sudah kita capai. Jangan menjadikan diri kita sombong atas kelebihan atau prestasi yang telah kita miliki”, ujar pria yang berasal dari Yonif-L-328/ DGH KOSTRAD ini dengan merendah.

Deretan kejuaraan menembak yang pernah diikutinya adalah Kasad Cup tahun 2004,’05,’07’,’08; Kasau Cup tahun 2005; Panglima TNI Cup tahun 2006,’07,’08,’09; serta di Luar Negeri adalah kejuaraan menembak (BISAM) tahun 2005 dan 2008 di Brunei Darussalam. Pengalaman penugasan Luar-Negeri yang paling membekas dalam hatinya adalah saat menjadi duta bangsa Indonesia pada perlombaan tembak (BISAM) yang ke-delapan tahun 2008 di Brunei Darussalam. “Dimana pada waktu itu saya masih berpangkat Prada....Prajurit Dua tetapi walau demikian saya mampu meraih penghargaan Overall Individual Champion. Bertepatan pada saat itu pula, untuk pertama kalinya dalam sejarah penyelenggaraan kejuaraan BISAM, kontingen petembak Indonesia meraih juara umum”, jelas Pratu Sugiono yang sehari-harinya menjabat sebagai Tamtama Penembak Senapan 5/2/II/A/328 di Indobatt dengan antusias.

Bukti-bukti diatas telah cukup menjelaskan bahwa peran serta Satuan Tugas Batalyon Mekanis Kontingen Garuda XXIII-D/ Unifil atau yang lebih dikenal dengan sebutan Indonesian Battalion/ Indobatt dalam misi perdamaian dunia dibawah bendera UNIFIL telah banyak menorehkan tinta emas dalam setiap penugasan apapun yang diamanatkan oleh TNI, bangsa dan negara Indonesia. Siapa bilang teknologi canggih dapat mengalahkan brilliant-nya seorang prajurit yang smart, tangkas, cekatan, terlatih dan rendah-hati?

Puspen TNI

A new Italian Air Force Squadron Equipped with the Eurofighter


15 July 2010 -- The X Gruppo of the Italian Air Force has become the fourth Italian Squadron to be equipped with the Eurofighter Typhoon.

The Squadron (X stands for 10th in Roman numerals), is the heir of World War I ace Francesco Baracca, from whom they have adopted the black "prancing horse" emblem. Previously equipped with F-16 fighters and based to Trapani, in Sicily, the Gruppo has now moved to Gioia del Colle, joining the XII Gruppo of the 36° Stormo (Air Wing) which is already flying the European fighter. With the introduction of the Typhoon to X Gruppo, there are now 15 units equipped with Eurofighters across 6 air forces in Europe and the Middle East. With over 225 aircraft in service and over 85,000 flight hours, the aircraft boasts well over average operational readiness in total safety.




The symbolic new start of the “Prancing Horse”, took place during a ceremony in Gioia del Colle that saw a flypast of a mixed formation of Eurofighter and F-16 to mark the handover between ”Viper” and “Typhoon” the most advanced air defence aircraft available on the market, representing the best capabilities ever developed by European industry.

The large air base of Gioia del Colle, situated on the toe of Italy, close to the town of Bari, was used to host a Wing (Stormo in Italian) made up of two Squadrons (Gruppo). In the '70s and '80s the 36th Stormo was equipped with F-104 aircraft. Following the F-104 came the Tornado that in the recent past equipped both Squadrons in two versions of the attack variant, IDS and the air defense, one, ADV. The X Gruppo Eurofighters will join the XII Gruppo’s jets in the role of air policing and air defence, 24 hours-a-day, 7 days a week, including the role of protecting the air space over the skies of Albania.

Eurofighter

Gubernur Minta TNI AU Bangun Pos di Mamuju


14 Juli 2010, Mamuju -- Gubernur Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar), Anwar Adnan Saleh, meminta Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI-AU) membangun pos pangkalan pertahanan udara di Bandara Tampapadang, Kabupaten Mamuju.

"Pemerintah di Provinsi Sulbar sangat berharap pos pangkalan udara dibangun di Bandara Tampapadang, Kabupaten Mamuju," kata Gubernur saat melakukan silaturrahmi dengan Panglima Komando Operasi Angkatan Udara (Koopsau) II, Marsekal Muda (Marsda) TNI, Agus Munandar, di Mamuju, Rabu.

Ia mengatakan, pos udara perlu dibangun di Bandara Tampapadang, Mamuju, untuk menambah pertahanan dan keamanan udara di wilayah perbatasan Provinsi Sulbar agar tetap utuh dan tidak diganggu kepentingan luar.

"Sulbar merupakan daerah yang memiliki perbatasan yang berbatasan dengan negara lain yakni negara Malaysia sehingga pertahanan udara di Sulbar perlu ditingkatkan dengan membangun pos pangkalan udara,"katanya.

Menurut dia, pos pertahanan udara juga perlu dibangun di Mamuju dalam rangka mengamankan masuknya investasi karena daerah Sulbar merupakan daerah yang sedang dalam proses berkembang secara ekonomi.

"Sulbar merupakan daerah yang sedang berkembang meningkatkan ekonominya olehnya itu investasi yang masuk didaerah ini perlu diamankan melalui pertahanan udara,"katanya.

Oleh karena itu ia meminta agar Kepala Staf TNI-AU di Jakarta dapat merealisasikan usulan pembangunan pos TNI-AU di Bandara Tampapadang Kabupaten Mamuju untuk meningkatkan stabilitas keamanan wilayah di Provinsi Sulbar

"Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono telah menginstruksikan agar semua lembaga keamanan negara segera di bangun di Sulbar dalam menjaga stabilitas keamanan untuk meningkatkan pembangunan daerah ini termasuk TNI-AU untuk menjaga pertahanan udara ,"katanya.

Menanggapi itu panglima koopsau II Marsda TNI, Agus Munandar berjanji akan menindaklanjuti usulan pembangunan pos angkatan udara di bandara Tampapadang Mamuju tersebut demi menjaga perbatasan dan meningkatkan keamanan investasi di Sulbar.

"Kami sangat apresiatif terhadap keinginan Gubernur salaku pemerintah di Sulbar, untuk itu usulan pembangunan pos TNI-AU di Provinsi Sulbar akan disampaikan kepada kepala Staf TNI-AU di Jakarta,"katanya.

ANTARA News

Kopaska TNI AL Latihan di Bandara Internasional Juanda

Komandan Komando Komando Pasukan Katak (Kopaska) Koarmatim, Letkol Laut (P) Yeheskiel (tengah) dan dua anggota Kopaska, melakukan parameter tempur, saat latihan VVIP Protections, di lingkungan Bandara Juanda lama Surabaya, Rabu (14/7). Kegiatan latihan bersama antara Kopaska TNI AL dan US Navy Seal bertajuk Flash Iron 10 - 02 JCET tersebut, bertujuan menciptakan kemampuan profesional untuk merencanakan dan melaksanakan protap kesiasiagaan operasional. (Foto: ANTARA/Eric Ireng/ed/10)

15 Juli 2010, Surabaya -- Selama tiga hari ini mulai Senin (12/7) hingga hari ini Kamis (15/7), Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI AL dan Angkatan Laut Amerika Serikat dari jajaran US Navy Seal menggelar latihan bersama di Bandara Internasional Juanda. Latihan bersama dengan sandi “Latma Flash Iron 10-2/JCET ini melaksanakan latihan pengamanan VVIP.

Sehingga tidak menjadi heran, mulai kemarin kehadiran pasukan elite TNI AL dan US Navy Seal ini menjadi pusat perhatian masyarakat umum disekitar Bandara Internasional Juanda. Apalagi, pakaian yang mereka pakai beragam, kadang kala pasukan ini menggunakan pakaian lengkap, tapi pada hal-hal tertentu memakai pakaian preman biasa atau pakai jas hitam berdasi dan berkacamata hitam, seperti penampilan Paspampres.

Komandan Komando Komando Pasukan Katak (Kopaska) Koarmatim, Letkol Laut (P) Yeheskiel (kiri), menyaksikan seorang anggota US Navy Seal (tengah) dan Kopaska, melakukan parameter tempur, saat latihan VVIP Protections, di lingkungan Bandara Juanda lama Surabaya. (Foto: Dispenarmatim)

Kebetulan, memang materi yang mereka latihkan di Bandara Internasional Juanda ini adalah pengamanan VVIP, termasuk kesiapan pengamanan kedatangan kepala negara. Pasukan yang terlibat dalam latihan ini dari Kopaska TNI AL sebanyak 92 personel, yaitu dari Satuan Komando Pasukan Katak (Satkopaska) Koarmatim dan Satkopaska Koarmabar.

Sedangkan dari pihak Angkatan Laut Amerika Serikat dari jajaran US Navy Seal sebanyak 19 personel Tujuan dilaksanakan latihan bersama ini, adalah dalam rangka meningkatkan profesionalisme prajurit dengan melaksanakan pengembangan teknik maupun taktik peperangan laut khusus dan operasi lanjutan yang menjadi tugas pokok dari kedua pasukan elite tersebut.

Dispenarmatim

N-250 Cikal Bakal Hakteknas


14 Juli 2010, Jakarta -- Keberhasilan uji terbang pesawat Gatotkaca N-250 karya anak bangsa untuk pertama kalinya pada 10 Agustus 1995, menjadi cikal bakal lahirnya peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas).

"Setiap 10 Agustus diperingati Hakteknas karena pada tanggal tersebut dunia telah menyaksikan keberhasilan bangsa Indonesia menerbangkan secara perdana pesawat yang diproduksi sendiri oleh putra-putri Indonesia," kata Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Suharna Surapranata di Jakarta, Rabu.

Usai membuka rangkaian peringatan ke-15 Hakteknas 2010 di gedung Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) yang ditandai dengan pelepasan balon, Suharna mengatakan bahwa momen tersebut sangat penting untuk bersama-sama bercermin pada masa lalu untuk pembangunan teknologi.

"Tepat 15 tahun lalu, pesawat N-250 membumbung tinggi di langit. Saat itu secara sadar kita deklarasikan kepada dunia kemajuan kita dalam teknologi," kata salah satu pendiri Masyarakat Ilmuwan dan Teknolog Indonesia (MITI) itu.

Pesawat N-250 adalah pesawat regional komuter turboprop rancangan asli IPTN (Sekarang PT Dirgantara Indonesia). Pesawat ini merupakan primadona IPTN dalam usaha merebut pasar di kelas 50-70 penumpang dengan keunggulan yang dimiliki di kelasnya pada 1995.

Pesawat berbaling baling enam bilah ini mampu terbang dengan kecepatan maksimal 610 km/jam (330 mil/jam) dan kecepatan ekonomis 555 km/jam yang merupakan kecepatan tertinggi di kelas turprop 50 penumpang dan ketinggian operasi 25.000 kaki (7620 meter) dengan daya jelajah 1480 km.

Keberhasilan menciptakan pesawat tersebut merupakan bukti nyata prestasi putra-putri Indonesia yang membanggakan dalam upaya mengembangkan, menerapkan serta menguasai iptek khususnya dibidang kedirgantaraan.

Keberhasilan itu juga mencerminkan bahwa sebuah sistem inovasi telah tercipta dalam proses produksi pesawat terbang di Indonesia maka pada 10 Agustus setiap tahunnya ditetapkan dengan Keputusan Presiden nomor 71 tahun 1995 sebagai peringatan Hakteknas.

Meski kebangkitan teknologi nasional telah terjadi 15 tahun lalu, namun makna dari kebangkitan teknologi itu menjadi berarti jika peringatan yang dilakukan setiap tahun mampu mendorong semangat memanfaatkan dan mengembangkan teknologi dalam bingkai sistim inovasi.

"Dalam peringatan ke-15 Hakteknas kita harus tetap meningkatkan kebersamaan dan sinergi sejalan dengan pembangunan iptek nasional," kata Suharna.

ANTARA News

Wednesday, July 14, 2010

Kopaska TNI AL dan US Navy Seal “Amankan” Bandara Juanda


14 Juli 2010, Surabaya -- Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI Angkatan Laut dengan Angkatan Laut Amerika Serikat dari jajaran US Navy Seal mengamankan Bandara Juanda lama dari gangguan teror, Rabu (14/7).

Adegan yang sempat menjadi perhatian sebagian prajurit Lanudal Juanda itu tidak lain merupakan serangkaian latihan pengamanan VVIP yang digelar antara Kopaska TNI AL dengan US Navy Seal dengan sandi “Flash Iron 10-2/JCET. Pasukan yang terlibat dalam latihan itu dari Kopaska TNI AL 92 personel sedangkan dari pihak US Navy Seal 19 personel. Latihan yang digelar hingga 5 Agustus tersebut akan melaksanakan beberapa materi latihan.

Khusus latihan yang dilaksanakan di Bandara Juanda selain pengamanan VVIP, materi lain yang juga dilatihkan diantaranya MIO (Martime Interdiction Operation), Markmanship and Skills, CQC (Closed Quarter Combat), Urban Warfare dan TCCE (Tactical Combat Casualiv Care).

Selama ini latihan bersama ”Flash Iron 10-2 JCET” antara ke dua Angkatan Laut telah terlaksana beberapa kali dan terbukti saling menguntungkan bagi ke dua belah pihak, baik dari segi teknis maupun taktis matra laut. Kondisi tersebut diharapkan mampu berdampak positif di masa yang akan datang guna membina dan meningkatkan hubungan diplomatis antara Indonesia dengan Amerika Serikat pada umumnya dan antara TNI AL dengan Angkatan Laut Amerika Serikat khususnya.

Dispenarmatim

SAR Malindo 34 di Balikpapan


14 Juli 2010, Balikpapan -- Kerjasama antara kantor SAR Balikpapan dan Lanud Balikpapan yang telah terjalin, kali ini diwujudkan dengan melibatkan personel Lanud Balikpapan sebagai potensi pada Latihan SAR Malindo ke-34. Kegiatan Latihan SAR kali ini berupa “Table Top Exercise“ (Gladi Posko), yang diikuti oleh seluruh perwakilan kantor SAR seluruh Indonesia dan Insatansi SAR Malaysia juga SAR Singapura sebagai pemerhati serta instansi terkait di Balikpapan.

Skenario yang dilatihkan adalah hilangnya pesawat C-130 Malaysia dalam perjalanan Kinabalu-Balikpapan dan diperkirakan jatuh disekitar wilayah Nunukan. Untuk melaksanakan SAR pesawat tersebut, maka dilibatkan SMC Balikpapan dan SMC Malaysia.

Peserta perwakilan Lanud Balikpapan dipimpin oleh Letda Lek Nur Hidayat, sebelum mengikuti kegiatan dan latihan SAR telah mendapatkan pembekalan (Kursus singkat) dari Danlanud Balikpapan yang juga sudah berkwalifikasi SMC Basarnas, lulusan angkatan XI tahun 2001.

Hasil dari Kegiatan yang dilaksanakan secara lengkap disampaikan Letda Lek Nur Hidayat dalam apel pagi di depan mako Lanud Balikpapan (13/07). Pada penutupan latihan tersebut turut hadir Deputy Ops Basarnas Marsda Eko Jati, pejabat SAR dari Malaysia dan Dir Ops Basarnas Marsma Teddy. Peserta dari Malaysia sejumlah 52 personel didukung 1 pesawat C-130 Hercules dari TUDM.

Pentak Lanud Balikpapan

Lockheed Martin Delivers First Mid-Life Upgrade P-3 Orion


13 July 2010, GREENVILLE, S.C. -- The first Lockheed Martin [NYSE: LMT] P-3 Orion with new Mid-Life Upgrade (MLU) enhancements was delivered to U.S. Customs and Border Protection officials in ceremonies here today.

The newly re-winged P-3 will soon make its first flight and will immediately be a game-changer for U.S. Customs and Border Protection. This aircraft is the first of many that will benefit with increased availability and reliability for critical homeland security missions.

“The P-3 Orion is unsurpassed in its flexibility in maritime patrol and reconnaissance,” said Ralph Heath, president of Lockheed Martin Aeronautics. “The Mid-Life Upgrade will ensure this national asset continues to provide second-to-none service for the next 20 years.”

Lockheed Martin′s P-3 MLU program provides a technically proven, low-risk, cost-effective solution replacing the aircraft outer wings, center wing lower surface and horizontal stabilizer with new production components.

U.S. Customs and Border Protection will receive up to 14 upgraded P-3s for deliveries planned through 2015. This first CBP MLU aircraft was completed in 14 months. To date, Lockheed Martin has 52 MLU kits under contract with six operators from four nations.

“We are excited about our partnership with Customs and Border Protection,” said Ray Burick, Lockheed Martin P-3 Programs vice president, “and we are committed to providing them with modernization enhancements to sustain the P-3 for decades to come. The MLU integrates well with our 10-year site and depot P-3 Fleet Maintenance Program, now underway with CBP.”

The MLU replaces all fatigue-life limiting structure with enhanced-design components and incorporates a new metal alloy that is five times more corrosion resistant, greatly reducing the cost of ownership for P-3 Operators. The MLU removes current aircraft flight restrictions and extends the structural service life of the P-3 up to 15,000 hours and adds 20 years of operational use.

P-3 Orion is the standard for maritime patrol and reconnaissance, and is used for homeland security, hurricane reconnaissance, anti-piracy operations, humanitarian relief, search and rescue, intelligence gathering, antisubmarine warfare and, recently, to assist in air traffic control and data gathering over the oil spill in the Gulf of Mexico.

Headquartered in Bethesda, Md., Lockheed Martin is a global security company that employs about 136,000 people worldwide and is principally engaged in the research, design, development, manufacture, integration and sustainment of advanced technology systems, products and services. The Corporation reported 2009 sales of $45.2 billion.

Lockheed Martin

Sjafrie: Kesejahteraan Prajurit Kompensasi Bisnis TNI


14 JulI 2010, Makassar -- Peningkatan kesejahteraan prajurit TNI menjadi kompensasi pengambilalihan bisnis TNI terutama bidang kesehatan dan perumahan. Namun, pemenuhan kesejahteraan prajurit itu terbentur masalah anggaran.

Demikian diungkapkan Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan), Letjen TNI Sjafrie Sjamsoeddin didampingi Pangdam VII Wirabuana, Brigjen TNI Amril Amir kepada wartawan di Makassar, Selasa (13/7) di Makodam VII Wirabuana.

Dia mengatakan, setiap tahun pemerintah mengalokasikan anggaran untuk TNI seperti tahun lalu Rp42 triliun. Harapannya, tahun depan ditambah Rp10 triliun termasuk pemenuhan kesejahteraan prajurit. Namun, ada beban lain seperti pemeliharaan dan pengadaan alat utama sistem pertahanan (alutsista).

Sjafrie mengatakan, pemenuhan kebutuhan prajurit TNI ini, pemerintah berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan dan Kementerian Perumahan. Sebelumnya, telah dibangun 20 twin block untuk prajurit TNI, tetapi fasilitas ini jauh dari cukup karena masih perlu 150 ribu lebih rumah. Prajurit TNI, baru bermoril tinggi jika kebutuhan sebagai manusia terpenuhi. Jika kebutuhan terpenuhi, prajurit baru bisa profesional. Untuk itu, pemenuhan kebutuhan prajurit TNI adalah tugas negara.

"Kenyataan negara tengah berusaha keras menambah pendapatan

prajurit TNI. Antara lain jaminan kesehatan. Tidak boleh ada perbedaan pelayanan kesehatan antara Tantama dan perwira tinggi karena sama-sama manusia. Sama dengan pemenuhan perumahan sebagai kompensasi pengambilalihan bisnis TNI," katanya di Makassar, Selasa(13/7).

Kedatangan Wamenhan bersama rombongan antara lain Sekretaris Menteri Negara (Sesmen) BUMN Said Didu yang juga ketua tim pengawas Timnas Pengedali Aktivitas Bisnis (PAB) TNI.

Secara nasional, Timnas PAB TNI telah menginventarisir sekitar 1321 koperasi, 23 yayasan di lingkungan TNI. Hasil sementara kegiatan turun lapangan, tim pengendali telah menata sekitar enam yayasan, empat pusat koperasi, 296 primer koperasi. Seluruh kegiatan peninjauan dan sosialisasi ke lapangan akan berakhir Agustus 2010. Peninjauan ini berdasarkan amanat UU TNI No 34 tahun 2004. Kedatangan Sjafrie bersama rombongan, untuk memilah mana aset seperti koperasi atau yayasan yang bisa diambil alih negara dan mana yang tidak tergolong bisnis serta masih bisa dikelola untuk kepentingan anggota.

Sjafrie mengatakan, sebenarnya bukan pengambilalihan bisnis TNI melainkan upaya penertiban koperasi atau yayasan. "Kita hanya mengecek mana yang belum rapi lalu dirapikan, mana yang tidak tertib lalu ditertibkan.”

Wajah koperasi TNI nanti tidak lagi berjalan seperti sebelumnya antara lain tidak boleh ikut bertransaksi dalam pembangunan mal. Namun, boleh menyiapkan bahan baku kebutuhan anggota supaya sirkulasi ekonomi tidak keluar. Koperasi TNI boleh berjalan, asalkan menunjang kebutuhan primer internal. “Yang tidak boleh adalah bertransaksi untuk kepentingan orang luar.

Intinya yang diubah perilaku berkoperasi dan beryayasan," ucap Sjafrie

JURNAS

Pusdikzi Gelar Latihan Tempur Perwira Siswa

13 Juli 2010, Jakarta -- Latihan Olah Yudha atau sering disebut latihan berganda merupakan latihan puncak dari setiap pendidikan yang diselenggarakan oleh Pusat Pendidikan Zeni pada tiap-tiap jenis pendidikan yang dioperasionalkan.

Latihan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang komperhensif dari seluruh mata pelajaran yang telah diajarkan kepada siswa dihadapkan kepada tujuan pendidikan dan kualifikasi keluaran pendidikan yang harus dicapai pada jenis pendidikan tersebut.

Salah satu penyelenggaraan latihan olah yudha atau latihan berganda yang dilaksanakan oleh Pusdikzi baru-baru ini adalah Latihan Olah Yudha Perwira Siswa Sesarcabzi TA. 2010. Latihan Olah Yudha Perwira Siswa ini dilaksanakan selama 6 hari, yang dibagi dalam 2 tahap, dimana tahap pertama dilaksanakan dengan menggunakan metoda geladi peta, model dan medan, sedangkan pada tahap kedua dilaksanakan dengan menggunakan metoda drill tempur.

Pada tahap pertama, perwira siswa diberikan berbagai persoalan aplikasi taktis yang harus mereka selesaikan dan diskusikan diatas peta, model (model medan = maket) dan medan. Latihan tahap pertama ini bertujuan untuk melatih kemampuan Perwira Siswa dalam mengolahyudhakan seluruh materi pelajaran yang sudah mereka dapatkan selama mengikuti Sesarcabzi dalam berbagai persoalan aplikasi taktik tempur yang telah diskenariokan.

Pada latihan tahap kedua, para Pasis Sesarcabzi diuji kemampuan kepemimpinannya, kemampuan taktik dan teknik Kecabangan Zeni yang telah mereka pelajari secara teori maupun praktek dihadapkan pada medan yang diperanggapkan sebagai daerah operasi tempur. Latihan tahap kedua yang menggunakan metoda drill tempur ini dilaksanakan di daerah latihan Ciapus Kompleks di bawah kaki Gunung Salak, Bogor.

Selama penyelenggaraan latihan, para perwira siswa dilatih untuk mengaplikasikan bentuk bantuan Kecabangan Zeni pada Operasi Militer Perang khususnya pada operasi pertahanan dan serangan tingkat Batalyon Infanteri. Untuk menghidupkan realisme latihan khususnya pada tahap dinamika maka satuan–satuan yang terlibat dalam operasi pertempuran diperagakan oleh personel dari Kompi Demonstrasi dan Latihan (Kidemlat) Pusdikzi, sedangkan Perwira Siswa berperan sebagai Peleton Zeni yang diperbantukan kepada Batalyon Infanteri.

Realisme ini diharapkan dapat memberikan gambaran kepada siswa bagaimana kerja sama antar kecabangan TNI AD di dalam melaksanakan suatu operasi pertempuran tingkat Batalyon Infanteri dengan menonjolkan peran atau tugas Kecabangan Zeni yang harus diberikan pada satuan–satuan yang terlibat pada operasi tersebut.

Penyelenggaraan Latihan Olah Yudha Pasis Sesarcabzi TA. 2010 ini ditutup oleh Komandan Pusdikzi, Kolonel Czi Adi Sudaryanto di lokasi daerah latihan. Dalam amanat penutupan Danpusdikzi menekankan kepada para siswa untuk selalu memelihara kemampuannya dalam mengolahyudhakan pengetahuan serta keterampilan taktik dan teknik Kecabangan Zeni dalam rangka mendukung tugas pokok Satuan Zeni dan satuan manuver yang dibantu.

Selanjutnya setelah pelaksanaan latihan Olah Yudha ini para Perwira Siswa Sesarcabzi akan melaksanakan “On The Job Training” (OJT) di satuan-satuan zeni yang ada di wilayah Jakarta, Bogor dan Bandung selama Sembilan.

Ditziad/Dispenad/Pos Kota

Freeport Produksi Uranium Secara Diam-diam

Lokasi penambangan PT. Freeport di Provinsi Papua. (Foto: Badan Promosi dan Investasi Daerah Provinsi Papua)

14 Juli 2010, Jayapura -- Freeport diduga menggali bahan baku uranium secara diam-diam sejak delapan bulan silam, kata Yan Permenas Mandenas S.Sos Ketua Fraksi Pikiran Rakyat Dewan Perwakilan Rakyat Provinsi Papua kepada ANTARA di Jayapura, Selasa, di ruang kerjanya.

"Kegiatan ini dilakukan secara tersembunyi dan telah berlangsung cukup lama," ungkapnya yang juga anggota Komisi C DPRDP.

Ia menambahkan, Freeport telah mencuri hasil kekayaan masyarakat Papua dan membohongi pemerintah dengan hasil tambang yang disalurkan lewat jaringan pipa-pipa bawah tanah.

"Selain emas, uranium juga diproduksi oleh Freeport," tambahnya.

Informasi ini menurutnya, didapatkan dari sejumlah masyarakat dan karyawan Freeport di Timika.

"Selain karyawan dan masyarakat, saya juga mendapat laporan dari sumber yang dapat dipercaya," tandasnya.

Hal ini sangat disayangkan mengingat pajak yang didapatkan dari perusahaan emas terbesar didunia ini, hanya berjumlah Rp30 milyar pada tahun lalu.

Mandenas juga mengeluhkan, bahwa dewan belum bisa bergerak karena terkendala masalah klasik, yaitu belum ada alokasi dana untuk turun ke lapangan.

"Kami belum bisa ke lapangan karena terkendala dana," katanya.

ANTARA News

AU Rusia Akan Dilengkapi 60 Jet Tempur Siluman 2015-2016

PAK FA saat uji penerbangan. (Foto: Sukhoi)

13 Juli 2010 –- Angkatan Udara Rusia akan menerima lebih dari 60 jet tempur generasi kelima dari 2015-2016, ucap KASAU Rusia Kolonel Jenderal Alexander Zelin, Selasa (13/7) pada RIA Novosti.

Batch pertama jet tempur baru ini akan memakai mesin lama, bukan mesin generasi kelima.

Rusia sedang mengembangkan jet tempur siluman generasi kelima Sukhou PAK FA, dan prototype saat ini diberi kode T-50. Jet tempur ini dirancang menyaingi F-22 Raptor dan F-35 Lightning II keduanya buatan Amerika Serikat.

PAK FA dipersenjatai rudal udar-udara, udara-permukaan dan udara-kapal permukaan generasi terbaru, serta satu pucuk kanon 30 mm.

Pesawat ini telah dikembangkan Rusia sejak era 1990-an. PAK FA dapat menempuh jarak hingga lebih dari 5000 km.

RIA Novosti
/Berita HanKam

Tuesday, July 13, 2010

Enam Pesawat Tempur Thailand Singgahi Bali

F-16A Block 15 AU Thailand dari skuadron 403 di Don Muang. Thailand membeli 54 F-16A/B Fighting Falcon dan 7 F-16A/B (3 tipe A dan 4 tipe B) hibah dari Singapura Januari 2005, dengan imbalan AU Singapura berhak menggunakan fasilitas latihan di Udon Thani Thailand. (Foto: Pornpat Muntasoot)

13 Juli 2010, Denpasar -- Enam pesawat tempur jenis F16 milik Thailand telah menyinggahi Bandar Udara Internasional Ngurah Rai Bali di Tuban, Kabupaten Badung, Selasa, kemudian melanjutkan penerbangan ke Australia.

"Keenam pesawat F16 Thailand itu sudah mendapatkan izin mendarat di Ngurah Rai. Kami sebagai tuan rumah berupaya menyambutnya dengan baik," kata Komandan Lanud Ngurah Rai, Letkol Pnb Aldrin P Mongan di Tuban, Kuta, Kabupaten Badung.

Seusai menyambut kedatangan keenam pesawat super canggih tersebut, dijelaskan bahwa hal itu dalam rangka transit untuk melakukan pengisian bahan bakar, kemudian langsung bertolak meneruskan perjalanan ke Australia.

"Keenam pesawat tempur itu diterbangkan dalam misi latihan perang bersama dengan negara Australia," kata Aldrin.

Dijelaskan bahwa keenam pesawat tersebut mendarat dengan selamat sekitar pukul 11.30 Wita, kemudian terbang lagi pukul 13.30 Wita menuju Australia. "Praktis hanya transit tiga jam. Sejak mendarat dan terbang kembali berjalan aman serta lancar," imbuhnya.

Pesawat tempur buatan Amerika Serikat itu mendarat di "base ops" Lanud Ngurah Rai, langsung mendapat pengamanan cukup ketat dari aparat TNI AU dan tidak ada warga yang bisa mendekat.

Selama melintas di Pulau Dewata itu bunyi suara enam pesawat tersebut cukup keras dan menggelegar, sehingga warga masyarakat di sekitar bandara banyak yang penasaran untuk melihatnya.

Banyak warga melihat ke langit guna menyaksikan pesawat tempur tersebut terbang berkecepatan tinggi dan mengeluarkan suara cukup menggelegar.

Menurut Aldrin, meski kedatangan pesawat tempur asing, namun tidak sampai terjadi perubahan atau penundaan jadwal penerbangan pesawat lainnya.

"Semua jadwal dan prosedur penerbangan sudah diatur otoritas bandara, sehingga tidak sampai mengganggu aktivitas penerbangan yang ada," jelas Aldrin.

Setelah tiga jam singgah, empat pesawat secara berturutan "take off" dan selang seperampat jam diikuti dua pesawat F16 lainnya.

"Semenjak saya menjabat, ini untuk pertamakalinya pesawat F16 asing mendarat di sini," akunya.

ANTARA News

Menhan Sidak Pembuat Casing Bomb P 100

CV Sari Bahari yang dikunjungi oleh Menhan ini berlokasi di Muharto, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang. (Foto: Muhammad Aminudin/detikSurabaya)

13 Juli 2010, Malang - Menteri Pertahanan (Menhan) Purnomo Yusgiantoro, mengunjungi pabrik pembuat casing Bomb P 100 dan Roket P 100 Live. Produksi Bomb P 100 selama ini untuk memenuhi kebutuhan latihan militer di Indonesia.

CV Sari Bahari, industri rekanan PT Pindad Malang yang memproduksi casing Bomb P 100 dan Roket P 100 Live berlokasi di Muharto, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, Selasa (13/7/2010) siang.

Casing Bomb P 100 mempunyai diameter 273 milimeter dengan total berat 100 sampai 125 kilogram pernah digunakan oleh pesawat Sukoi SO-27 SK dan pesawat tempur F5 Tiger milik Amerika.

Purnomo mengaku dengan adanya industri seperti ini akan dapat membantu kebutuhan bomb latih di dalam negeri."Industri ini cukup baik, dan harus dikembangkan ke depannya," terangnya.

Ia menambahkan, setiap tahunnya kebutuhan bomb latih di lingkungan TNI AU semakin meningkat, hingga harus didukung oleh produksi yang cukup. "Kebutuhan semakin meningkat hingga sektor industri pertahanan harus ditingkatkan," imbuhnya.

Secara terpisah, Direktur CV Sari Bahari Ricky Hendrik Egang menuturkan, industri digeluti sejak Tahun 1993 ini merupakan rekanan dari PT Pindad. "Disini kita hanya membuat casingnya saja. Untuk munisi dari PT Pindad," tegasnya. Ricky mengaku untuk setiap bulan dirinya hanya mampu memproduksi 100 unit Bomb P 100. Padahal, dirinya telah mendapatkan kuota hingga 200 unit.

Jumlah tersebut dinilai Ricky sangat membebani para pekerja hingga tidak mampu memenuhi kuota yang diberikan. "Jatahnya 200 unit, tapi kami tidak mampu, karena kekurangan tenaga," ungkapnya.

Cashing Bomb P 100 yang ditinjau Menhan ini mempunyai diameter 273 mili meter dengan total berat 100 sampai 125 kilogram. (Foto: Muhammad Aminudin/detikSurabaya)

Bomb P 100 yang ditinjau Menhan ini untuk memenuhi kebutuhan latihan militer di negeri ini. (Foto: Muhammad Aminudin/detikSurabaya)

detikSurabaya