(Foto: USN)
24 Januari 2011 -- (Majalah Tempo): Bila pun perang meledak di antara dua Korea, banyak yang berharap korban tentara dapat diminimalkan. Begitu pula jika terjadi baku tembak polisi dengan teroris, sebisa mungkin tak memakan korban petugas. Dalam beberapa tahun terakhir, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertahanan Amerika Serikat (DARPA) mengembangkan mesin perang sebagai tameng di garis depan.
Bekerja sama dengan Honeywell, perusahaan penerbangan yang berbasis di Morristown, New Jersey, Amerika, mereka membuat seri RQ, mesin terbang tanpa awak yang digerakkan dengan alat kontrol jarak jauh. Generasi teranyarnya dinamai RQ-16 T-Hawk atau Tarantula Hawk karena bentuknya yang bulat dan punya kaki-kaki seperti laba-laba.
Perangkat yang digunakan tentara infanteri Amerika pada tingkat peleton ini berfungsi untuk pengawasan, pengintaian, akuisisi target, dan manajemen pertempuran. Komponen utama T-Hawk berupa kontrol elektronik penerbangan, kamera video, serta penerima global positioning system dan radio. Mesin ini juga dilengkapi improvised explosive devices atawa perangkat peledak antideteksi, plus peluru kendali berdaya ledak maksimal untuk menghancurkan target.
Proyek yang menghabiskan dana lebih dari US$ 100 juta itu telah diuji coba pada beberapa wilayah, seperti Irak. T-Hawk mampu mendeteksi target besar seperti kendaraan musuh dari jarak jauh, tapi juga bisa menemukan obyek intai kecil seperti bom atau ranjau dalam jarak terbang terendah.
Selain oleh tentara Amerika, T-Hawk digunakan oleh Kementerian Pertahanan Inggris di Afganistan. Awal tahun ini, Kepolisian Miami juga membeli pesawat tanpa awak ini dari Honeywell dan tinggal menunggu persetujuan asosiasi penerbangan setempat. Di tangan mereka, T-Hawk akan difokuskan untuk operasi pencarian dan penyelamatan.
# Kecepatan: 130 kilometer per jam, idealnya 93 kilometer per jam; seri lainnya 28 kilometer per jam
# Ketinggian terbang: 3.200 meter
# Lama perjalanan: 45 menit
# Berat: 8,4-11 kilogram
# Sensor: kamera inframerah
Sumber: Majalah Tempo
No comments:
Post a Comment