Thursday, May 27, 2010

Return to service of the Collins Class submarine, HMAS Dechaineux

First lines are thrown as HMAS Dechaineux arrives at Fleet Base West, HMAS Stirling, Western Australia.

24 May 2010 -- Greg Combet, Minister for Defence Materiel and Science, today welcomed the successful return to service of the Collins Class submarine, HMAS Dechaineux.

“The successful return to service of Dechaineux shows efforts to improve material availability of Navy’s submarine force are paying off,” said Mr Combet.

HMAS Dechaineux has recently completed its first Full Cycle Docking at the Adelaide yard of its builder, ASC Pty Ltd.

Full Cycle Docking is the major recertification and upgrade docking for the submarines. Dechaineux is the fourth submarine to complete this upgrade and arrived today in its home port of Fleet Base West, Western Australia after an intensive sea trials period to prove its systems.

“The Government has been working to improve the level of submarine availability. To help provide an increased focus and scrutiny of the submarine sustainment program the Government formed the Australian Submarine Program Office (ASPO) earlier this year.

"The return of HMAS Dechaineux is an important step in the improvements Navy, DMO and ASC are making to submarine availability through the ASPO.

“I also acknowledge the US Navy’s strong support in the development of capability upgrades for both our submarine forces.

Australian DoD

Koarmabar Tangkap 4 Kapal Ikan Vietnam

Komandan Pangkalan TNI AL Pontianak, Kolonel Laut (P) Parno (kanan), didampingi Komandan KRI Kala Hitam-828, Mayor Laut (P) Tubagus Budi Wachyudi, melihat peta patroli Operasi Taring Pari BKO Guskamlabar di KRI Kala Hitam-828 yang sedang berada di Perairan Kapuas, Kalbar, Kamis (27/5). KRI Kala Hitam-828 berhasil menangkap Kapal Layar Motor (KLM) Ratu Pantai yang membawa muatan ballpress berupa 1100 bal pakaian bekas dan 300 lembar kasur yang tidak dilengkapi dokumen yang sah, saat sedang melintas di Perairan Natuna. (Foto: ANTARA/Jessica Wuysang/nz/10)

27 Mei 2010, Jakarta -- Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Pati Unus-384 dijajaran Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar) berhasil mengamankan empat kapal ikan asing berbendera Vietnam saat sedang melaksanakan Operasi Alur Pari-10 di Perairan pulau Natuna Besar.

Demikian dikatakan Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) Armabar Letkol Laut (KH) DRS Supriyono di Markas Komando Koarmabar Jalan Gunung Sahari No. 67 Jakarta Pusat, Kamis (27/5).

Dikatakan Kadispen, keempat kapal Vietnam tersebut bernama BV 90234 TS berbobot 80 GT jenis kapal ikan asing yang dinahkodai Mr Nyang Nhan, dengan anak buah kapal 10 orang, BV 90240 TS berbobot 40 GT jenis kapal ikan asing dinahkodai MrTeung, ABK 4 orang, dan BV 0846 TS berbobot 80 GT dinahkodai Mr Thach dengan anak buah kapal 9 orang serta BV 0089 TS berbobot 40 GT nahkoda Mr Be dengan ABK 5 orang.

Keempat kapal tersebut dihentikan dan diperiksa KRI Pati Unus-384 pada posisi 04 28 30 U – 106 38 80 T saat sedang melakukan kegiatan penangkapan ikan di ZEEI di sekitar perairan pulau Natuna Besar.

Dari hasil pemeriksaan diketahui keempat kapal yang melakukan kegiatan penangkapan ikan di Zone Ekonomi Eksklusif Indonesia itu tidak dilengkapi dengan dokumen yang sah dan masing-masing kapal yaitu BV 90234 TS telah menangkap ikan campuran kurang lebih 50 Kg, BV 90240 TS 50 kg, serta BV 0846 TS 100 kg.

Untuk proses hukum lebih lanjut keempat kapal tersebut dikawal menuju Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Ranai.

Dispenarmabar/POS KOTA

Marinir Diangkut USS Tortuga Dalam Persiapan Latma NEA 2010

27 Mei 2010, Surabaya -- Seorang anggota US Marine Corps (USMC) memeriksa senjata milik prajurit Korps Marinir, sesaat sebelum naik ke kapal perang US Navy, USS Tortuga Destroyer Squadron-31, yang bersandar di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Kamis (27/5). Korps Marinir dan USMC menggelar latihan bersama (latma) dengan sandi 'NEA 2010 (Naval Engagement Activity 2010) di Situbondo dan Banyuwangi. Latihan yang digelar dari 26 Mei - 1 Juni 2010 tersebut, bertujuan untuk memperkuat kerangka kerjasama bilateral Indonesia-Amerika. (Foto: ANTARA/Eric Ireng/ed/nz/10)

Seorang anggota US Marine Corps (USMC) siaga di samping tangga kapal perang US Navy, USS Tortuga Destroyer Squadron-31, saat 200 prajurit Korps Marinir menaiki tangga kapal, yang bersandar di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Kamis (27/5). (Foto: ANTARA/Eric Ireng/ed/nz/10)

USS Tortuga kapal keenam jenis Dock Landing Ship kelas Whidbey Island, dibangun di galangan kapal Avondale, New Orleans. (Foto: Tortuga)


Open Ship USS Vandegrift FFG-48 di Tanjung Perak

27 Mei 2010, Surabaya -- Sejumlah ABK yang juga anggota US Navy, memberi penjelasan tentang sistem persenjataan kepada sejumlah siswa SMA, yang mendapat kesempatan berkunjung dalam rangka open ship ke kapal perang milik US Navy, USS Vandegrift FFG-48 yang bersandar di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Kamis (27/5). Open ship tersebut digelar dalam rangka latihan bersama (latma) TNI AL dan US Navy dengan sandi 'NEA 2010 (Naval Engagement Activity 2010). Latihan yang digelar dari 26 Mei - 1 Juni 2010 tersebut, bertujuan untuk memperkuat kerangka kerjasama bilateral Indonesia-Amerika. (Foto: ANTARA/Eric Ireng/ed/nz/10)

Sejumlah ABK yang juga anggota US Navy, memberi penjelasan tentang sistem menurunkan sauh kepada sejumlah siswa SMA, yang mendapat kesempatan berkunjung dalam rangka open ship ke kapal perang milik US Navy, USS Vandegrift FFG-48 yang bersandar di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Kamis (27/5). (Foto: ANTARA/Eric Ireng/ed/nz/10)

USS Vandegrift FFG-48. (Foto: navsource.org)

Indonesia Welcomes Task Group for Naval Engagement Activity

(Photo: ANTARA/Eric Ireng/ss/pd/10)

Surabaya -- More than 100 officers and band members from Tentara Nasional Indonesia-Angkatan Laut (TNI-AL) welcomed USS Tortuga (LSD 46), USS Vandegrift (FFG 48), USNS Salvor (T-ARS 52) and the U.S. Coast Guard cutter Mellon (WHEC 717) to Indonesia for the 16th annual Naval Engagement Activity (NEA) exercise May 26.

The exercise, part of the series of bilateral exercises known as Cooperation Afloat Readiness and Training (CARAT), contributes to regional maritime security by enhancing capabilities in areas such as interdiction, information sharing, anti-piracy and anti-smuggling.

Tentara Nasional Indonesia-Angkatan Laut (TNI-AL) Navy Rear Adm. Among Margono, commander of the Eastern Fleet Command, began the exercise by welcoming the U.S. military at the NEA Indonesia 2010 Opening Ceremony.

"I would like to thank all of you, especially Rear Adm. Nora Tyson, for her help in these exercise efforts," said Margono. "I strongly believe that NEA 2010 will be a fruitful experience for all participants."

The U.S. Navy and TNI-AL have collaborated on major activities in the recent past; mainly in humanitarian assistance and disaster relief operations following the Dec. 2004 tsunami in Sumatra, and following a major earthquake in Padang September 2009.

Capt. Richard L. Clemmons, commodore of Task Group 73.1, explained why the partnership between the United States and Indonesia is paramount to success in Southeast Asia.

"Naval Engagement Activity Indonesia plays an important role in our Navy's Maritime Strategy of building global partnerships," said Clemmons. "NEA is a great opportunity to build upon our pre-existing relationship with our Indonesian counterparts and to learn from each other what can be accomplished through our combined efforts."

Training events held during NEA in Indonesia include search and rescue, flight deck familiarization, boarding exercises, medical and dental activities, an amphibious landing, salvage exercises as well as community service projects and performances by the U.S. 7th Fleet band Orient Express.

"The events planned for our NEA phase in Indonesia will help to promote our interoperability and foster better relationships with our Indonesian partners," said Clemmons.

CARAT 2010 features six original partner nations, Brunei, Malaysia, Philippines, Singapore and Thailand, plus Indonesia (where the exercise is called NEA). For 2010, two new CARAT participants include Cambodia and Bangladesh. The total number of forces scheduled to participate in the exercise include approximately 18,000 U.S. and partner nation personnel, 50 aircraft and 73 ships.

NAVY.mil

Brunei Hibahkan Dua Kapal Patroli

(Foto: Brunei Darussalam MoD)

27 Mei 2010, Bandar Seri Begawan -- Untuk mengeratkan hubungan baik yang sudah terjalin selama ini, dan memahami kebutuhan Indonesia, Brunei menghibahkan dua kapal patroli kepada TNI AL. Brunei juga menyatakan akan mempertimbangkan pembelian produk industri pertahanan Indonesia, seperti pesawat patroli dan senapan serbu.

Hal itu disepakati dalam kunjungan kerja Wakil Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddin ke negara tetangga ASEAN di ujung utara Borneo ini, 24-25 Mei. Sjafrie menandatangani kesepakatan di atas bersama mitranya, Wakil Menteri Pertahanan Brunei Pehin Mohammad Yasmin Umar, di ibu kota Bandar Seri Begawan.

Dua kapal patroli yang dihibahkan Brunei merupakan Kelas Waspada, yakni KDB (Kapal Diraja Brunei) Waspada dan KDB Pejuang. Kapal yang dibuat oleh galangan Vosper Thornycroft Singapura tahun 1978-1979 ini dikategorikan sebagai kapal patroli berpeluru kendali. Memiliki bobot 210 ton, KDB Waspada memiliki dua tabung peluncur rudal antikapal Exocet MM-38, meriam antipesawat 30 mm buatan Oerlikon, dan dua senapan mesin kaliber 7,62 mm yang dimutakhirkan pada 1990-an.

”Kita sekarang perlu mempersiapkan kapan dan bagaimana kedua kapal patroli tersebut dapat dialihkan ke Indonesia,” ungkap Sjafrie ketika membahas cara memindahkan kedua kapal yang masing-masing membutuhkan sekitar 40 awak itu bersama dengan perwira TNI AL yang menyertai lawatannya.

Mengomentari hibah Brunei, Wamenhan RI menjelaskan bahwa hal tersebut merupakan wujud ketulusan Brunei dalam menjalin persahabatan dengan RI. Brunei bahkan menyatakan akan mempertimbangkan serius penambahan pesawat patroli CN-235.

KOMPAS

Latma Teak Iron 10-1 Ditutup

27 Mei 2010, Semarang -- Danpuspenerbad Brigjen TNI Nabris Haska (tengah), bersama Komandan Skadron 11/Serbu, Letkol Cpn Johni Prastowo (kiri), berbincang dengan instruktur penerbang Angkatan Udara Amerika Serikat (USAF) dari 6th Special Operations Squadron, Mayor Donahue (kanan), usai upacara penutupan Latihan Bersama (Latma) Teak Iron 10-1, di Appron Skadron-11/Serbu, di Lanumad Ahmad Yani, di Semarang, Jateng, Kamis (27/5). Dalam latihan yang telah berlangsung selama 25 hari itu para peserta latihan antara lain dilatih kemampuannya untuk melaksanakan kerjasama dibidang penerbangan untuk menghadapi tuntutan tugas dimasa mendatang. (Foto: ANTARA/R. Rekotomo/Koz/mes/10)

Danpuspenerbad Brigjen TNI Nabris Haska (kiri), berbincang dengan instruktur penerbang Angkatan Udara Amerika Serikat (USAF) dari Special Operations Squadron ke-6, Mayor Donahue (kanan). (Foto: ANTARA/R. Rekotomo/Koz/mes/10)


Sejumlah prajurit Angkatan Udara Amerika Serikat (USAF) dari Special Operations Squadron ke-6 dan prajurit TNI AD dari Korps Penerbangan Angkatan Darat (Penerbad) berbaris pada Upacara Penutupan Latihan Bersama (Latma) Teak Iron 10-1. (Foto: ANTARA/R. Rekotomo/Koz/mes/10)

Wednesday, May 26, 2010

Lockheed Martin Delivers First U.S. Air Force Advanced EHF Satellite

Shown here is the first Advanced Extremely High Frequency (AEHF) military communications satellite completed and ready for shipment from Lockheed Martin's facilities in Sunnyvale, Calif. to Cape Canaveral Air Force Station, Fla.

25 May 2010, SUNNYVALE, Calif., -- Lockheed Martin [NYSE: LMT] has delivered the first satellite in the Advanced Extremely High Frequency (AEHF) program to Cape Canaveral Air Force Station, Fla., where it will be prepared for a July 30 liftoff aboard an Atlas V launch vehicle. The AEHF system will provide the U.S. military and national leaders with global, protected, high capacity and secure communications.

“Shipment of the first AEHF satellite is testimony to a strong government and industry partnership focused on achieving total mission success on this vitally important program,” said Col. Michael Sarchet, commander of the Protected Satellite Communications Group at the U.S. Air Force’s Space and Missile Systems Center. “AEHF will play an integral role in our national security space architecture, and we look forward to providing this new capability to the warfighter.”

The AEHF system is the successor to the five-satellite Milstar constellation and will provide significantly improved global, highly secure, protected, survivable communications for all warfighters serving U.S. national security. The governments of Canada, The Netherlands, and the United Kingdom participate in the AEHF program as international partners and will have access to the communications capability of AEHF.

A single AEHF satellite will provide greater total capacity than the entire Milstar constellation currently on-orbit. Individual user data rates can be up to five times higher than Milstar’s highest speed. The faster data rates will permit transmission of tactical military communications, such as high-quality real-time video and quick access to battlefield maps and targeting data.

“Lockheed Martin is extremely proud of this significant program milestone,” said Mike Davis, Lockheed Martin’s AEHF vice president. “This satellite will provide substantially improved protected communications capabilities for the warfighter, and we look forward to achieving mission success for our customer.”

The second AEHF spacecraft (SV-2) has completed Final Integrated System Test which verified all spacecraft interfaces, demonstrated full functionality and evaluated satellite performance and is now preparing for Intersegment testing to ensure the spacecraft is ready for flight. The third AEHF satellite, SV-3, has completed acoustic testing, one of several critical environmental tests that validate the overall satellite design, quality of workmanship and survivability during space vehicle launching and on-orbit operations. SV-2 and SV-3 are on track for launch readiness in 2011.

The AEHF team is led by the U.S. Air Force Military Satellite Communications Systems Wing at the Space and Missile Systems Center, Los Angeles Air Force Base, Calif. Lockheed Martin Space Systems Company, Sunnyvale, Calif., is the AEHF prime contractor and system manager, with Northrop Grumman Aerospace Systems, Redondo Beach, Calif., as the payload provider.

“Assured communications for our military services is absolutely essential wherever they may be deployed,” said Stuart Linsky, vice president, Satellite Communications, for Northrop Grumman. “Capabilities provided by AEHF will give more warfighters access to the protected communications they need.”

Lockheed Martin is currently under contract to provide three AEHF satellites and the Mission Control Segment. The program has begun advanced procurement of long-lead components for a fourth AEHF satellite.

Headquartered in Bethesda, Md., Lockheed Martin is a global security company that employs about 136,000 people worldwide and is principally engaged in the research, design, development, manufacture, integration and sustainment of advanced technology systems, products and services. The Corporation reported 2009 sales of $45.2 billion.

Lockheed Martin

Menhan RI Menerima Kunjungan Panglima AB Timor Leste

Anggota AL Timor Leste berlatih menembak dengan senapan M14 diatas geladak kapal perusak kawal rudal kelas Arleigh Burke USS Lassen (DDG 82), Rabu (28/1). Latihan diadakan saat Lassen berkunjung ke Dili. (Foto: US Navy/ Mass Communication Specialist 2nd Class Brock A. Taylor)

26 Mei 2010, Jakarta -- Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Rabu (26/5) menerima kunjungan kehormatan Panglima Angkatan Bersenjata Timor Leste Mayjen Taur Matan Ruak di kantor Kementerian Pertahanan RI, Jakarta. Dalam kunjungan ini dibicarakan beberapa hal terkait tentang peningkatan hubungan kerjasama di bidang pertahanan antara kedua negara.

Panglima AB Timor Leste menyampaikan bahwa Kemhan Timor Leste sudah menerima dan sedang mempelajari draf MoU kerjasama pertahanan kedua negara. Melalui MoU tersebut, pemerintah Timor Leste percaya bahwa hubungan kerjasama pertahanan kedua negara akan terus meningkat.

Saat ini, menurut Panglima AB Timor Leste, Angkatan Bersenjata Timor Leste telah merasakan adanya peningkatan dan perkembangan yang baik dari hubungan kerjasama yang dijalin antara Angkatan Bersenjata Timor Leste dengan TNI.

Panglima AB Timor Leste lebih lanjut berharap, agar kerjasama tersebut dapat terus ditingkatkan, terutama kerjasama di bidang pendidikan dan pelatihan. Angkatan bersenjata Timor Leste percaya bahwa TNI akan memberikan dukungan dan peluang yang lebih luas kepada tentara Angkatan bersenjata Timor Leste untuk mengikuti pendidikan di Indonesia.

Disamping itu Panglima AB Timor Leste juga berharap adanya dukungan dari pemerintah Indonesia melalui Kemhan untuk kerjasama di bidang maritime security dan keamanan perbatasan darat kedua negara.

Terakhir, dalam kesempatan tersebut Panglima AB Timor Leste menyampaikan harapannya kepada Menteri Pertahanan untuk memberikan dukungannya terhadap peningkatan kerjasama antara kedua angkatan bersenjata.

Sementara itu, menanggapi Panglima AB Timor Leste, Menhan menyampaikan bahwa pemerintah Indonesia dalam hal ini Kemhan RI sangat senang dapat melakukan kerjasama dengan pemerintah Timor Leste, karena kedua negara adalah bersaudara dan bersahabat. Menurut Menhan, persahatan yang telah dirintis oleh pimpinan kepala negara dari kedua negara di masa lalu tentunya perlu untuk terus dilanjutkan.

Menhan berharap, kedepan kerjasama kedua Angkatan bersenjata dapat terus ditingkatkan lebih baik lagi. “Pada dasarnya Kemhan RI akan mendukung kerjasama yang dilakukan oleh kedua Angkatan Bersenjata, karena Kemhan RI berpegang teguh pada semangat persaudaraan diantara kedua negara”, ungkap Menhan RI.

Saat menerima Panglima AB Timor Leste, Menhan didampingi Staf Ahli Menhan Bidang Keamanan Mayjen TNI M. Nasrun dan Karo Humas Setjen Kemhan Brigjen TNI I Wayan Midhio. Sementara itu, Panglima Angkatan Bersenjata Timor Leste didampingi Dubes Timor Leste di Jakarta dan beberapa perwira AB Timor Leste.Panglima TNI Jenderal TNI Djoko Santoso, Asintel Panglima TNI Mayjen TNI Rasyid Qurnaen Aquary dan Kapuspen TNI Mayjen TNI Aslizar Tanjung.turut serta dalam kunjungan tersebut.

Kunjungan Panglima AB Timor Leste kepada Menhan ini merupakan bagian dari rangkaian kunjungannya kepada Panglima TNI yang merupakan kunjungan balasan dari kunjungan Panglima TNI ke Timor Leste yang dilakukan beberapa bulan yang lalu. Kunjungan ini juga dimaksudkan dalam rangka meningkatkan hubungan kerjasama antara kedua angkatan bersenjata.

DMC

Saab Develops Future Avionics System for Gripen


25 May 2010 -- Defence and security company Saab has received an order from the Swedish Defence Materiel Administration (FMV) to develop an avionics system for the Swedish Armed Forces' Gripen aircraft. The order value amounts to MSEK 450, divided over 2 years.

The order means that work will begin on a new avionics system, including new computers and displays, which will enter into service 10 years from now.

"Gripen is under continuous development. Computers with the best performance possible today will be viewed as inadequate for the tasks facing Gripen in ten years, when the aircraft must remain modern for a further twenty years. Few high-tech products have a service life as long as Gripen," says Lennart Sindahl, Vice President at Saab and head of the Aeronautics business area.

The new avionics system will enhance Gripen's capacity to handle large quantities of complex information with different security classification levels. A new avionics system also makes it possible in the future to introduce new sensors that require altered system architecture.

Saab serves the global market with world-leading products, services and solutions ranging from military defence to civil security. Saab has operations and employees on all continents and constantly develops, adopts and improves new technology to meet customers’ changing needs.

saabgroup.com

Raider Gelar Simulasi Penanggulangan Teroris

Pasukan Raider Kodam Iskandar Muda melakukan penyergapan membebaskan salah seorang pejabat yang disandera kelompok teroris saat latihan anti teror di Desa Gue Gajah, Kecamatan Darul Imarah, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh, Selasa (25/5). Latihan anti teror tersebut bertujuan meningkatkan kemampuan dan kesiapan prajurit TNI dalam menghadapi berbagai ancaman, baik dalam negeri maupun luar negeri. (Foto: ANTARA/Ampelsa/Koz/nz/10)

26 Mei 2010, Banda Aceh -- Pasukan Raider Yonif 112/DJ Kompi Senapan A Kodam Iskandar Muda (IM), Selasa (25/5) siang, membebaskan tiga pejabat Aceh dari tawanan kelompok teroris. Enam dari kelompok teroris yang menyandera tiga pejabat Aceh saat berada di Studio Aceh TV, Gampong Geu Gajah, Kecamatan Darul Imarah, Aceh Besar itu, berhasil dilumpuhkan.

Misi penyelamatan sandera itu diperlihatkan satu Kompi Raider Yonif 112/DJ Kodam IM, saat menggelar simulasi di Jalan Mate Ie, Geu Gajah, Aceh Besar, kemarin siang. Danyonif 112/DJ Letkol Inf Kosasih mengatakan, misi penyelamatan sandera yang dipertunjukkan dalam simulasi itu melibatkan satu Kompi pasukan Raider Yonif 112/DJ Kompi Senapan A. Latihan tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan pasukan Raider. Selain itu, tujuan pelaksanaan simulasi tersebut sebagai tindakan mengantisipasi bila dibutuhkan bantuan dari Pasukan Raider, jika kelompok teroris kembali beraksi di Aceh. Didampingi oleh Pabandya Ops Kodam IM Letkol Inf Novi Helmi, Danyonif 112/DJ itu menyebutkan, kemampuan yang dimiliki Raider, tidak dimiliki prajurit TNI umum lainnya. Sehingga simulasi tersebut dinilai perlu dilakukan rutin agar fisik dan kemampuan kesiapsiagaan itu selalu terjaga.

Pasukan Raider Kodam Iskandar Muda memembebaskan salah seorang pejabat yang disandera kelompok teroris saat latihan anti teror. (Foto: ANTARA/Ampelsa/Koz/nz/10)

Diceritakan, skenario simulasi penyelamatan sandera siang itu, diawali dengan pemberian perintah dari Panglima Kodam Iskandar Muda, Mayjen TNI Hambali Hanafiah. Pasukan langsung diterjunkan setelah menerima instruksi penyelamatan sandera. “Karena tidak semua pasukan memiliki kemampuan yang sama. Jadi, usaha memelihara kemampuan pasukan Raider ini perlu terus dilakukan. Intinya, kapan pun dan dalam situasi bagaimanapun kami siap diperintahkan untuk melaksanakan tugas, untuk menjaga keutuhan NKRI,” ungkap Letkol Inf Kosasih.

Pantauan Serambi, dua sesi simulasi penyelamatan sandera tersebut berlangsung lancar dalam waktu relatif singkat. Sebagian besar masyarakat sangat antusias melihat aksi penyelamatan sandera tersebut, meski sebelumnya sempat membuat warga kaget karena mendengar suara tembakan dari senjata yang menggunakan peluru hampa itu.

Serambi News

TNI AL Latihan Bersama TNI AL Amerika

USS Tortuga (LSD-46). (Foto: navsource.org)

26 Mei 2010, Surabaya -- TNI Angkatan Laut dan Angkatan Laut Amerika Serikat dari jajaran US Pacifik Command (USPACOM) akan mengelar latihan bersama. Latihan bersama (Latma) yang diberi bertajuk 'Latma Naval Engagement Activity(NEA).

Latihan ini di Markas Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) di Surabaya, Lamongan, dan Situbondo.

Latihan bersama digelar mulai tanggal 26 Mei-1 Juni 2010 dan dibuka Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim) Laksamana Muda TNI Among Margono, Rabu (26/5/2010).

Pihak Amerika Serikat hadir Commander Task Force (CTF) 73 Real Admiral Nora W. Tyson, Konsulat Amerika Serikat di Surabaya dan didampingi beberapa staf serta sekitar 100 personel Angkatan Laut Amerika Serikat.

Personel TNI AL yang akan terlibat dalam latihan bersama ini adalah Koarmatim, Lantamal V, Pasmar 1, Puspenerbal, Kobangdikal, Akademi Angkatan Laut (AAL) dan RSAL berjumlah 965 personel.

Dalam Latihan bersama ini, Angkatan Laut Amerika Serikat datang ke Surabaya dengan empat kapal perang yaitu USNS Salvor, USS Tortuga, USS Vandegrift, dan USCG Mellon yang bersandar di Dermaga Jamrud, Tanjung Perak.

Sesuai jadwal latihan yang berlangsung selama 6 hari ini akan menggelar beberapa materi seperti demonstrasi penggunaan centrix (Combined Enterrise Regional Information Exchange Sistem) di USS Tortuga, simposium kesehatan, simposium udara, training penyelaman, simposium perencanaan operasi Amfibi, latihan kamla, serta training marinir di Karang Tekok, Situbondo, Banyuwangi.

Kegiatan lain yang adalah digelarnya kolaborasi pentas musik antara band TNI AL dan US Navy. Kolaborasi pentas musik digelar di tiga tempat, yaitu di Cito Mall pada tanggal 28 Mei 2010 pukul 13.00-16.00 WIB, di Super Mall Pakuwon PTC (Pakuwon Trade Centre) pada tanggal 29-30 Mei 2010 pukul 18.00-21.00 WIB dan di SMU 5 Surabaya pada tanggal 31 Mei 2010 pukul 08.00 sampai 12.00 WIB.

Dalam rangka latihan bersama ini, pihak Angkatan Laut Amerika Serikat juga akan melaksanakan Open Ships yang memberikan kesempatan kepada masyarakat Surabaya, khususnya para siswa SMU untuk mengunjungi kapal-kapal perang Angkatan Laut Amerika Serikat yang bersandar di Dermaga Jamrud Tanjung Perak. Kunjungan pada tanggal 27 Mei 2010 mulai pukul 09.00-13.00 WIB.

Penarmatim/detikSurabaya

Kobangdikal Luluskan 10 Pilot TNI-AL


25 Mei 2010, Surabaya -- Komando Pengembangan dan Pendidikan TNI Angkatan Laut (AL) meluluskan 10 orang pilot baru yang mengikuti program Pendidikan Penerbangan TNI-AL.

Kelulusan siswa Pendidikan Penerbangan TNI-AL itu dilakukan melalui upacara militer di Base Operasional Juanda, Surabaya, Selasa.

Dalam upacara itu juga diwarnai dengan pengukuhan Lettu Laut (P) Roby Lisa sebagai lulusan terbaik. Putra pasangan Serma Marinir (Purn) H. Basuki dan Hj. Sumiati itu mendapatkan kehormatan penyematan brevet "wing" udara dari Komandan Kobangdikal Laksaman Mudda TNI Sumartono.

Sementara itu, kesembilan lulusan lainnya mendapat penyematan brevet dari orang tuanya masing-masing yang dihadirkan dalam upacara tersebut.

Dankobangdikal menjamin para pilot itu mampu menerbangkan pesawat udara TNI-AL dengan kualifikasi kapten pilot untuk pesawat berat dan co-pilot untuk pesawat sedang dan ringan dalam tugas pokok penerbangan TNI-AL.

Sumartono juga menekankan seluruh mantan siswa, dengan berakhirnya salah satu jenjang pendidikan ini untuk senantiasa meningkatkan dedikasi, loyalitas, dan profesionalitas di bidang penerbangan.

"Satu jenjang pendidikan telah dilalui, namun bukan berarti berhenti belajar. Kesempatan ini harus jadi cambuk untuk lebih menyiapkan diri menghadapi tugas-tugas yang semakin berat," kata jenderal bintang dua itu.

Upacara penutupan pendidikan penerbang yang dikenal sebagai "Wingday" itu dihadiri pula Komandan Pusat Penerbangan TNI-AL Laksamana Pertama TNI H. Sipahutar, Wakil Komandan Kobangdikal Brigjen TNI Marinir P. Verry Kunto G., Komandan Kodikopsla Laksamana Pertama TNI Totok Permanto, dan pejabat teras Kobangdikal lainnya.

ANTARA Jatim

Kasad TNI Terima Kunjungn Kasad Singapura

26 Mei 2010, Jakarta -- Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI George Toisutta menerima kunjungan kehormatan Kepala Staf Angkatan Darat Singapura, Brigadir Jenderal Chan Chun Sing beserta rombongan di Markas Besar Angkatan Darat, Jakarta, Rabu (26/5).

Kunjungan kehormatan itu diawali dengan upacara penghormatan militer dilanjutkan perkenalan dengan pejabat teras TNI AD di halaman depan Markas Besar Angkatan Darat.

Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI George Toisutta menyampaikan penghargaan dan terima kasih atas kunjungan Kasad Singapura Brigadir Jenderal Chan Chun Sing ke Markas Besar Angkatan Darat.

Menurutnya, kunjungan yang dilaksanakan dalam suasana penuh keakraban ini tentunya sangat bermanfaat bagi semua, khususnya dalam menjalin persahabatan dan kerjasama antara kedua Angkatan Darat.

Kasad mengharapkan, melalui kunjungan ini adan pertukaran informasi dan terbukanya dialog dalam berbagai hal, sehingga akan menambah wawasan serta pengetahuan para perwira kedua Angkatan Darat.

“ Komunikasi dan interaksi positif yang telah terbangun dengan baik selama ini, dapat terus dipupuk dan dikembangkan, melalui berbagai acara dan kegiatan, sehingga dapat terwujud ikatan bathin yang kuat. Sekaligus mendatangkan manfaat yang besar bagi kemajuan kerjasama Angkatan Darat Singapura dan Indonesia “, kata Kasad.

Kasad menambahkan, momentum ini tidak hanya berhenti pada saat kunjungan semata, namun dapat dikembangkan oleh para perwira yang akan melanjutkan kerja sama yang sudah baik ini menjadi lebih baik lagi melalui komunikasi yang intensif dan berkesinambungan, agar terwujud kerjasama yang kokoh antara Angkatan Darat Singapura dan Indonesia.

Kasad Singapura selain melaksanakan kunjungan kehormatan kepada Kasad Jenderal TNI George Toisutta, juga melaksanakan kunjungan kehormatan kepada Menteri Pertahanan RI , Panglima TNI, Panglima Kostrad dan Komandan Jenderal Kopassus.

Kunjungan Kehormatan Kasad Singapura di Indonesia ini berlangsung dari tanggal 25 hingga 26 Mei 2010.

Pen AD/POS KOTA

Persiapan TNI AU Pakai F-5 E/F Sampai 2020

Kolonel Lek Teguh Purwo dari Dislitbangau saat memberikan paparan tentang Reverse Engineering Radar AN/APQ 159 bagi pesawat F-5 E/F pada briefing pagi di ruang Rapat Tedy Kustari, Base Ops, Rabu (26/5). (Foto: Pentak Lanud Iswahjudi)

26 Mei 2010, Madiun -- Terkait dengan rencana diperpanjangnya usia pakai pesawat F-5 E/F sampai dengan tahun 2020, Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI AU (Dislitbangau) melakukan berbagai upaya terobosan agar pesawat tersebut dapat dioperasionalkan secara maksimal. Melihat kondisi kesiapan radar APQ 159 yang berada di pesawat F-5 E/F saat ini sangat menurun karena obselette dan sulitnya mencari suku cadang, dengan demikian dicari solusi untuk mengoptimalkan kembali kemampuan Radar APQ 159.

Oleh karena itu, Dislitbangau bekerja sama dengn PT CMI melaksanakan Uji Dinamis Reserve Engineering Radar APQ 159 bagi pesawat F-5 E/F dengan beberapa komponen yang masih banyak di pasaran. Hal tersebut disampaikan oleh Kolonel Lek Teguh Purwo dari Dislitbangau, Bandung. Rabu, (26/5).

Lebih lanjut dikatakan bahwa pembuatan (kloning) modul TRx Radar antara lain pada Receiver Modul, UCO Modul (Voltage Control Oscillator), AFC Modul, STC Controller Modul dan modifikasi beberapa modul di High Voltage.

“Keuntungan dari program Reverse Engineering bagi pesawat F-5 E/F antara lain dapat mengembalikan kemampuan Radar AN/APQ 159 sesuai spesifikasi dan fungsinya, menambah dukungan kesiapan operasi pesawat F-5 E/F serta efektifitas dan efisiensi dapat dicapai untuk mendukung kesiapan operasional pesawat terbang secara optimal”, lanjut Kolonel Lek Teguh.

Brieifing Pagi rutin dihadiri Komandan Lanud Iswahjudi, Kolonel Pnb Ismono Wijayanto, para pejabat Lanud Iswahjudi dan para penerbang sebelum melaksanakan penerbangan di Ruang Rapat Teddy Kustari, Base Ops, Rabu (26/5).

Pada kesempatan tersebut, Komandan Lanud Iswahjudi menyambut baik rencana pimpinan pusat yang akan memperpanjang masa pakai pesawat F-5 E/F hingga tahun 2020, karena hingga saat ini jam terbang pesawat tersebut baru mencapai 6000 jam terbang,. Menurutnya jam terbang tersebut baru separo dari jam terbang maksimal yang ditentukan oleh pabriknya Northop, AS. Oleh karenanya kehadiran staf Dislitbangau bersama PT CMI yang hari ini akan melaksanakan “test flight” disambut baik pula oleh Komandan Lanud Iswahjudi.

Pentak Lanud Iswahjudi

Komisi I Setujui Bahas Perbatasan RI-Singapura

Menteri Hukum dan HAM Patrialis Akbar (kelima kiri), disaksikkan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro (kanan), Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa (kedua kanan), dan sejumlah anggota Komisi I DPR, menandatangani lembar pengesahan Rancangan Undang-Undang Perjanjian antara Indonesia dan Singapura tentang penetapan garis batas laut wilayah kedua negara di bagian barat Selat Singapura, di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (24/5). Pemerintah dan Komisi I DPR menyepakati RUU Perjanjian antara Indonesia dan Singapura tentang garis batas wilayah tersebut untuk selanjutnya dibahas dan disahkan dalam rapat paripurna DPR. (Foto: ANTARA/Ismar Patrizki/ss/ama/10)

25 Mei 2010, Jakarta -- Rapat Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia akhirnya menyetujui seluruh materi Rancangan Undang-Undang tentang Garis Perbatasan RI - Singapura di Selat Singapura.

"Semua fraksi di komisi kami setuju materi RUU tersebut segera dapat dibahas," kata anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, Paskalis Kossay, usai rapat tersebut di Jakarta, Selasa.

Rapat tersebut dipimpin langsung Ketua I DPR RI Kemas Aziz Stamboel (Fraksi Partai Keadilan Sejahtera) dan dihadiri Menteri Luar Negeri, Menteri Pertahanan, seorang Dirjen mewakili Menhukham, dan beberapa pejabat instansi mitra.

"Intinya kami dan Pemerintah menyepakati pembahasan RUU tersebut setelah sempat tertunda bertahun-tahun sejak periode DPR RI sebelumnya," kata Paskalis Kossay.

Meski begitu, seluruh fraksi mengingatkan Pemerintah untuk tetap berhati-hati dan mewaspadai sepak terjang Singapura karena beberapa pulaunya berubah luas akibat reklamasi menggunakan pasir RI. "Hal ini dapat memengaruhi garis batas wilayah," ujarnya.

Batas Laut Timur RI-Singapura belum Jelas

Persoalan batas laut antara RI-Singapura masih menyisakan pekerjaan rumah bagi pemerintah. Masalah perbatasan laut Indonesia baru menyelesaikan batas laut bagian barat dari Selat Singapura. Diskusi perbatasan zona timur akan dilakukan dalam waktu segera.

Hal ini disampaikan oleh Menlu Marty Natalegawa kepada wartawan di Jakarta, Senin (24/5). "Pembahasan untuk batas laut bagian timur masih pending. Kami akan mulai pembahasan dalam waktu dekat, meski sudah dimulai beberapa pertemuan informal. Ini juga yang menjadi salah satu topik saat Presiden berkunjung ke Singapura untuk hubungan bilateral," kata Marty.

Pembahasan segmen wilayah timur tesebut, sambung Marty, belum pernah dilakukan antara Indonesia dan Singapura. Persoalan sengketa antara Singapura dan Malaysia menjadi kendala utama belum dimulainya proses pembahasan.

"Perundingan terakhir yang dilakukan adalah pada 10 Maret 2009. Perundingan segmen timur belum dimulai. Itu terkendala karena sengketa yang terjadi anTara Singapura-Malaysia yang berdampak ke kita. Atas perbatasan ini, kedua belah pihak memiliki itikad baik," tukasnya.

Pemerintah sebelumnya sudah menandatangani kesepakatan batas laut sebelah barat Selat Singapura pada 10 Maret 2009. Marty menjelaskan perundingan tersebut dilakukan selama lima tahun dengan 11 kali tahapan perundingan.

Kesepakatan menggunakan dasar Konvensi PBB tentang hukum laut Tahun 1982 dan menolak penarikan garis batas dilihat dari reklamasi yang sudah dilakukan Singapura.

ANTARA News/MI.com

Kasal: KRI Tak Lagi Bawa Uang Tunai

Menara BNI 46 BNI. (Foto: skyscrapercity.com)

26 Mei 2010, Jakarta -- Seluruh kapal perang RI atau KRI yang selama ini dalam melaksanakan tugas operasi membawa uang tunai untuk berbagai keperluan, nantinya tidak lagi membawa uang tunai. Jika memerlukan dana untuk operasional, Komandan KRI akan memanfaatkan layanan perbankan di berbagai kota pelabuhan.

Hal itu segera terlaksana setelah TNI Angkatan Laut (TNI AL) dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk sepakat menandatangani Piagam Kesepakatan Bersama (PKB) mengenai Pemanfaatan Jasa Layanan Perbankan khususnya di bidang layanan pembayaran gaji melalui rekening perorangan. Kerjasama itu merupakan langkah efisien dan efektif dari sistem penggajian di lingkungan TNI AL, khususnya di lingkungan Korps Marinir (Kormar) dan Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil).

Penandatangan PKB TNI AL dan Bank BNI dilaksanakan di Gedung Utama Mabes TNI Angkatan Laut, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (25/5) siang. Pada kesempatan ini Kepala Staf Angkatan Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Agus Suhartono, SE dan Direktur Utama PT Bank BNI (Persero) Tbk Gatot Mudiantoro Suwondo menandatangani PKB tersebut.

Setelah ada kerjasama ini, kapal perang yang melaksanakan tugas operasi tidak usah membawa uang tunai, seperti yang terjadi selama ini, jelas Kasal menjawab pers, seusai penandatanganan tersebut.

Dalam sambutannya Kasal menyampaikan PKB ini merupakan langkah penting dalam upaya memberikan kemudahan kepada seluruh anggota TNI AL dan sebagai bentuk perwujudan kebijakan pemimpin TNI AL dalam rangka mensejahterakan personel beserta keluarganya. Kegiatan ini juga dilaksanakan karena dalam pengelolaan keuangan negara yang berakibat terjadinya penerimaan dan pengeluaran uang negara perlu dipertanggungjawabkan penggunaannya.

Semua upaya dan inovasi itu diperuntukkan untuk memberikan layanan prima dan solusi yang bernilai tambah kepada seluruh nasabah serta selaku mitra pilihan utama dan diharapkan Bank BNI mampu memenuhi kebutuhan personel TNI AL dalam menggunakan jasa perbankan khususnya dalam sistem penggajian, kata Kasal.

Direktur UtamaBank BNI dalam sambutannya mengatakan bahwa BNI merupakan bank yang mempunyai komitmen kuat dalam pengembangan Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista), dimana BNI telah mendukung perusahaan-perusahaan yang terkait dengan pertahanan negara, seperti PT PAL, PT Pindad, dan PT Dirgantara.

PKB akan berlaku untuk jangka waktu lima tahun terhitung sejak tanggal penandatanganan.

Hadir menyaksikan penandatangan PKB dari TNI AL adalah Wakasal Laksamana Madya TNI Soeparno, para Asisten Kasal, para Pangkotama Wilayah Barat, dan pejabat teras Mabesal; sedangkan dari pihak Bank BNI, turut hadir para Direktur Bank BNI serta para staf Bank BNI.

Pelita

Lapan Siapkan Lokasi di Pulau Enggano


26 Mei 2010, Jakarta -- Dengan mempertimbangkan faktor keamanan saat peluncuran roket Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional akan memindahkan tempat peluncuran wahana antariksa tersebut ke Pulau Enggano, Provinsi Bengkulu. Untuk tujuan itu telah ada persetujuan dari pemerintah daerah setempat.

Kepala Lapan Adi Sadewo Salatun hari Selasa (25/5) mengatakan, pemindahan itu juga dilatarbelakangi kondisi sekitar lokasi peluncuran yang lama yang berada di daerah Pamengpeuk, Provinsi Jawa Barat. Pamengpeuk kini telah padat menjadi daerah permukiman.

”Pemindahan itu berkaitan dengan rencana Lapan untuk meluncurkan satelit yang berukuran lebih besar, yang memerlukan zona aman atau bebas yang lebih luas,” kata Adi.

Perairan bebas

Pulau Enggano yang terletak di selatan perairan Provinsi Bengkulu relatif lebih aman karena di arah selatan menghadap perairan bebas. Namun, Adi juga melihat ada faktor yang kurang menguntungkan di pulau itu, yaitu aktivitas kegempaan di pulau kecil itu tergolong tinggi.

Karena itu, peluncuran roket akan menggunakan kendaraan peluncur roket atau satelit (satellite launch vehicle/SLV).

”Pembuatan roket akan dilakukan di Pusat Pembuatan Roket di Pulau Jawa,” kata Deputi Sains, Pengkajian, dan Informasi Kedirgantaraan Lapan Bambang Tedjasukmana. Untuk transportasi SLV dan roket itu Lapan akan bekerja sama dengan mitra terkait yang memiliki sarana kapal memadai.

Adi mengharapkan, lokasi peluncuran roket dari pulau tersebut sudah dapat terlaksana tahun depan. Rencananya, akan diluncurkan roket eksperimen berdiameter 550 mm. Akhir tahun ini direncanakan RX-550 akan menjalani uji statik.

Untuk mengarah pada peluncuran roket berkapasitas menengah itu, lanjut Bambang, akan dilakukan peremajaan prasarana yang ada, antara lain, yaitu mesin pembuat bahan bakar roket. Selama ini yang dilakukan hanya sebatas memodifikasi peralatan yang telah usang.

Menurut Adi, proses pembuatan bahan bakar roket atau propelan merupakan kunci yang menentukan unjuk kerja roket ketika diluncurkan, terutama terhadap daya dorongnya.

Terkait dengan peluncuran roket tersebut, lanjut Adi, Lapan mengalokasikan sebagian besar dana untuk pembangunan fasilitas peroketan dan sisanya untuk mempersiapkan peluncuran satelit kembar Lapan A-2 dan Lapan A-3 yang menggunakan roket Indian Space Research Organization (ISRO) dari India. Peluncuran akan dilakukan tahun depan.

KOMPAS

Monday, May 24, 2010

AS Belum Pulihkan Kerja Sama dengan Kopassus

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kunjungi markas KOPASSUS di Cijantung, Jakarta Agustus tahun lalu. (Foto: AP)

24 Mei 2010, Denpasar -- Amerika Serikat belum akan segera memulihkan kerja sama dengan pasukan elit Indonesia, Komando Pasukan Khusus TNI-AD, sebagaimana dilansir sejumlah media massa nasional beberapa waktu lalu.

Informasi elektronika Kedutaan Besar AS di Jakarta yang diterima ANTARA di Denpasar, Senin, menyatakan hal itu terkait kunjungan Panglima Komando Operasi Khusus Pasifik (Special Operations Command Pacific/SOCPAC) Amerika Serikat Laksamana Muda Sean Pybus ke Jakarta, baru-baru ini.

Pybus menegaskan posisi AS tentang kerja sama negaranya dengan Kopassus TNI-AD, bahwa mereka tidak pernah mengatakan negara itu akan segera memulihkan kerja sama dengan pasukan elit TNI-AD itu, seperti yang dilaporkan sejumlah media di Indonesia.

Awal pekan lalu, Pybus bertemu dengan sejumlah pejabat Indonesia di Jakarta untuk membahas hubungan militer bilateral Amerika Serikat-Indonesia.

Pemerintah AS tengah meninjau kebijakannya terhadap Komando Pasukan Khusus TNI-AD, namun hingga saat ini belum membuat keputusan tentang hal tersebut.

Kedutaan Besar AS di Jakarta itu menyatakan, laporan-laporan pers tersebut tidak akurat. Pybus tidak pernah mengatakan bahwa AS akan segera memulihkan kerja sama dengan Komando Pasukan Khusus TNI-AD.

AS juga menyatakan terus mendesak Pemerintah Indonesia untuk menyelidiki secara transparan dugaan pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan anggota TNI, termasuk Kopassus, serta untuk mengadili para pelaku.

ANTARA News

Indonesia dan Malaysia Gelar Latgab Petir Malindo 10

Penerbang pesawat Howk 200 dari Skadron Udara 12 Lanud Pakanbaru, melakukan persiapan terbang dalam latihan Hanud Petir Malindo 10, dari Lanud Medan, untuk melaksanakan tugas patroli terkoordinasi terhadap sasaran pesawat tidak dikenal di wilayah Selat Malaka dalam Malap latihan Hanud Petir Malindo 10. (Foto: Pen Kohanudnas)

24 Mei 2010, Jakarta -- Komando Pertahanan Udara Nasional (Kohanudnas) gelar latihan pertahanan udara (Hanud) bersama dengan National Air Difence Operation Centre (NADOC) Tentara Diraja Malaysia (TDM) dengan sandi “Petir Malindo 10”, manufer lapangan dilaksanakan mulai 21-25 Mei 2010 dan sebagai Home base Lanud Medan, Sumatra Utara dan Butterworth, Malaysia.

Operasi Hanud Petir Malindo ini bersifat operasi sepanjang tahun, dengan dasar kesepakatan kerja sama kedua negara dalam pertahanan udara, dengan mengadakan patroli terkoordinasi (Patkor) terhadap sasaran tidak dikenal di wilayah udara perbatasan kedua negara khussunya di atas wilayah Selat Malaka. Dalam latihan Petir Malindo 10, melibatkan kesatuan Komando Sektor Pertahanan Udara Nasional (Kosekhanudnas) III Medan dengan Sektor Operation Centre (SOC) I Butterworth, dan unsur Hanud satu flight pesawat tempur sergap Howk 200 dari Skadron Udara 12 Lanud Pakanbaru, satuan radar (Satrad) jajaran Kosekhanudnas III, Helikopter Super Puma sebagai SAR dan pendukung angkutan pesawat C-130 Hercules.

Gelar latihan Hanud Petir Malindo 10, merupakan konsistensi Kohanudnas dan NADOC TDM dalam pelaksanaan program kerja, guna menghadapi kontijensi permasalahan yang mungkin timbul di wilayah perbatasan kedua negara Malaysia dan Indonesia pada masa ke depan, dengan saling memberikan atau tukar informasi atas pengindraan wilayah udara antara Posek III Medan dengan SOC I Butterworth, dalam pelaksanaan patroli udara terkoordinasi. Disamping itu, guna menjaga hubungan kerja sama yang selama ini telah terbina dengan baik dan untuk meningkatkan kemampuan personel dalam kesiapan operasi Hanud bersama. Demikian keterangan Kepala Penerangan Kohanudnas Mayor Sus Suharto SH.

Pen Kohanudnas

Sunday, May 23, 2010

RAAF Operasikan Hawk 127 Satu Dekade

Hawk 127 RAAF. (Foto: DID)

23 Mei 2010 -- BAE Systems sukses selama satu dekade memproduksi dan mendukung operasi jet latih Hawk 127 LIF (Lead-In-Fighter) di Australia.

RAAF (Royal Australian Air Force) membeli 33 Hawk 127, 21 pesawat dirakit di Australia dan 12 di fasilitas BAE System di Brough and Warton, Inggris

Hawk hasil rakitan di Australia pertama dikeluarkan dari hangar BAE Systems Williamtown 12 Mei 2000 guna melakukan uji penerbangan pertamanya.

RAAF menempatkan 18 Hawk di pangkalan udara Williamtown dan 15 di Pearce.

Hawk menggantikan jet latih buatan Italia MB-326 Macchi. RAAF menerima 97 unit Macchi pada 1967/1968 termasuk 10 pesawat dialokasikan untuk RAN (Royal Australia Navy) dan diserahkan kembali ke RAAF pada 1983. RAAF mempensiunkan armada Macchi pada 2000.

Hawk digunakan untuk melatih para pilot RAAF sebelum mengoperasikan jet tempur garis depan F/A-18 Super Hornet dan F-111 Advark.

Australian Defence/Berita HanKam

Panglima TNI Terima Wakil Ketua Komisi Sentral RRC

21 Mei 2010, Jakarta -- Panglima TNI, Jenderal TNI Djoko Santoso, menerima kunjungan kehormatan Wakil Ketua Komisi Sentral Militer Republik Rakyat China (RRC), Jenderal Guo Boxiong, di Mabes TNI Cilangkap Jakarta Timur, Jumat (21/5). Kunjungan kehormatan tersebut diawali dengan jajar kehormatan di lapangan Plaza Mabes TNI.

Dalam kunjungan tersebut, Jenderal Guo Boxiong menyatakan bahwa hubungan persahabatan antara rakyat Tiongkok dengan rakyat Indonesia telah terjalin sejak lama. Diharapkan kunjungan kehormatan ini akan lebih meningkatkan hubungan diplomatik antara kedua negara, khususnya hubungan kedua Angkatan Bersenjata serta memperluas dan memperkokoh kepercayaan serta meningkatkan kerja sama.

Sedangkan Panglima TNI dalam sambutannya mengatakan, bahwa kunjungan Jenderal Guo Boxiong merupakan suatu kehormatan bagi TNI. Hubungan kedua Angkatan Bersenjata telah terjalin sejak lama di berbagai bidang, antara lain bidang pendidikan, peninjauan latihan, seminar dan penggunaan alat militer guna memenuhi kebutuhan pertahanan Republik Indonesia.

Panglima TNI mengharapkan kunjungan Wakil Ketua Komisi Sentral Militer Republik Rakyat China ini akan memberikan dampak positif dan konstruktif bagi peningkatan hubungan kerja sama kedua Angkatan Bersenjata yang telah berlangsung lama dan saling menguntungkan. Selama ini, kerja sama di bidang militer yang telah terjalin, dirasakan sangat bermanfaat bagi TNI dalam menjalankan tugas pokoknya dan diharapkan dapat ditingkatkan di masa yang akan datang.

Turut mendampingi Panglima TNI dalam menerima kunjungan tersebut diantaranya adalah Kepala Staf Angkatan Darat, Jenderakl TNI George Toisutta, Kepala Staf Angkatan Udara, Wakil Kepala Staf Angkatan Laut, Kasum TNI, Irjen TNI, Kapuspen TNI Mayjen TNI Aslizar Tanjung SE,MBA dan para Asisten Panglima TNI.

Puspen TNI

Kapal Patimura Dengan Sonar Cari Kapal Tenggelam


23 Mei 2010, Tanjungpinang -- Kepala Badan SAR Nasional Tanjungpinang, Bambang Subagyo, mengatakan Kapal Republik Indonesia Patimura dengan menggunakan sonar akan melanjutkan pencarian kapal milik Angkatan Laut di perairan Lingai, Kepulauan Anambas, Provinsi Kepulauan Riau,.

"Pencarian kapal TNI-AL dan tiga korban yang tenggelam pada Kamis (20/4) akan dilanjutkan Minggu (23/5) dengan menggunakan sonar oleh KRI Patimura," kata Bambang di Tanjungpinang, Sabtu.

Bambang mengharapkan dengan sonar keberadaan bangkai kapal patroli TNI AL, bisa terdeteksi.

Sampai Sabtu malam, menurut dia, belum ada tanda-tanda posisi bangkai kapal maupun tiga korban, walaupun tim gabungan antara lain dari Basarnas Tanjungpinang telah menyelam di sekitar lokasi kapal tenggelam.

"Delapan personel Basarnas Tanjungpinang orang telah menyelam secara bergantian hari ini," kata Bambang.

Menurut dia, kedalaman Laut China Selatan di lokasi pencarian m berkisar 60 sampai 62 meter dengan kecepatan arus bawah laut 10 centimeter per detik dari tenggara ke selatan.

"Pencarian dengan `echo sounder` tim penyelam juga belum menemukan bangkai kapal dan korban yang dinyatakan hilang," ujar Bambang.

Lokasi penyelaman menurut dia dilakukan di tiga titik disekitar lokasi kejadian.

Penentuan lokasi penyelaman mempertimbangkan arah arus bawah laut dan arah angin.

Pencarian kapal dan korban hilang, dipimpin langsung Pelaksana Tugas Bupati Kepulauan Anambas, Yusrizal, yang istrinya Mauli Yulianty, menjadi salah seorang korban dan masih dinyatakan hilang.

ANTARA News

Future USS Jason Dunham Completes "Super Trials"

The Arleigh Burke-class guided-missile destroyer Jason Dunham (DDG 109) is translated from the Land Level Transfer Facility at Bath Iron Works into the floating dry dock after its christening ceremony in preparation for float-off later in the day. (Photo: Michael C. Nutter/ General Dynamics/Released)

21 May 2010, WASHINGTON (NNS) -- The future USS Jason Dunham (DDG 109), the 58th ship of the Arleigh Burke-class, successfully completed a combined builder's and acceptance "super trial" May 20, after spending four days at sea operating in the Atlantic Ocean.

Because of the maturity of the class, the Navy holds only one round of trials on each ship prior to delivery, instead of separate builder's and acceptance trials. This "super trial" requires less time, fuel and manpower than the typical method.

During the trial, Bath Iron Works and the U.S. Navy's Board of Inspection and Survey (INSURV) tested the ship's weapons, communications, and propulsion systems as well as conducting several other inspections including habitability, water purification and food preparation.

"DDG 109 performed extremely well for INSURV and proved that the DDG 51 class continues to meet the Navy's expectations in both cost and schedule performance," said Capt. Pete Lyle, DDG 51-class program manager for the Navy's Program Executive Office (PEO) Ships. "The success of these trials illustrates the cost and schedule advantages realized with a program well into serial production."

The DDG 51 class ship is a multimission guided missile destroyer designed to operate in multithreat air, surface and subsurface threat environments. The class provides outstanding combat capability and survivability characteristics while minimizing procurement and lifetime support costs due to the program's maturity. The DDG 51 program continues to reinforce affordability and efficiency in its shipbuilding program, with a commitment to deliver ships at the highest possible quality allowing seamless transition to the fleet.

These trials are the last significant milestone before delivery of the ship to the Navy. The future USS Jason Dunham is expected to deliver this summer, and to be officially commissioned in November.

As one of the Defense Department's largest acquisition organizations, PEO Ships is responsible for executing the development and procurement of all major surface combatants, amphibious ships, special mission and support ships, and special warfare craft. Currently, the majority of shipbuilding programs managed by PEO Ships are benefiting from serial production efficiencies, which are critical to delivering ships on cost and schedule.

USN

Saturday, May 22, 2010

RI-China Ingin Kembangkan Rudal

KRI Layang tembakan rudal buatan Cina C-802. (Foto: Dispenal)

22 Mei 2010, Jakarta -- Indonesia menawarkan kerja sama kepada China dalam produksi rudal. Selama ini TNI AL dan TNI AU telah menggunakan rudal C-802 buatan Negeri Tirai Bambu itu.

"Kami mengundang mereka (China), antara lain untuk produksi bersama rudal, " kata Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro usai menerima kunjungan kehormatan Wakil Ketua Komisi Militer Tentara Pembebasan Rakyat (Central Commission of The People Liberation Army/PLA) Jenderal Guo Boxing, di Jakarta, Jumat.

"Kebutuhan rudal ini sangat besar. Jadi kalau kita bisa produksi bersama, tentu kita juga bisa memproduksi tidak saja untuk kebutuhan TNI AL dan TNI AU, tetapi juga pasar luar negeri," kata Purnomo.

Selain produksi bersama alat utama sistem senjata seperti rudal, Indonesia juga menawarkan hal serupa untuk produk non-alat utama sistem senjata seperti seragam, makanan kaleng, perlengkapan seragam dan lainnya.

"China memiliki anggota militer jumlahnya sekitar 2,5 juta orang, dan China sangat membutuhkan produk-produk non-alat utama sistem senjata. Indonesia sangat mampu untuk mendukung kebutuhan mereka," katanya.

Tentang tanggapan China atas tawaran Indonesia tersebut, Menhan Purnomo mengatakan, mereka sangat menerima tawaran tersebut dan akan dibahas lebih lanjut. "Bagaimana pun kan tetap ada hitungan bisnisnya, dan tetap harus dipertimbangkan tentang kandungan lokal dari masing-masing produk yang akan dikerjasamakan produksinya," katanya.

Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menerima kunjungan kehormatan delegasi Komisi Militer China di Kantor Presiden, Kamis (20/5) pukul 18.00 WIB. Mereka datang dipimpin Wakil Ketua Komisi Militer Jenderal Guo Boxiong, Laksamana Madya Sun Jiangua, dan Duta Besar RRT untuk Indonesia Zhang Qiyue.

"Saya perlu menyampaikan bahwa hubungan kedua negara baik sekali dan terus berkembang. Demikian juga hubungan saya dengan Presiden Hu Jintao dan PM Wien Jibao juga berjalan dengan baik. Mudah-mudahan kedua tentara juga bisa meningkatkan kerja samanya," kata Presiden SBY di awal pertemuan.

Usai pertemuan, Menhan Purnomo Yusgiantoro menjelaskan ada empat hal yang dibahas. Yakni pendidikan, mengembangkan Universitas Pertahanan, tukar-menukar pejabat, dan keempat itu latihan militer bersama.

Saat menerima tamunya, Presiden SBY didampingi Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Menteri Sekertaris Negara Sudi Silalahi, Wakil Menteri Luar Negeri Triyono Wibowo, dan Sekertaris Kabinet Dipo Alam.

JURNAS

Sjafrie Lepas Jabatan Sekjen Kemhan

(Foto: .presidenri.go.id)

21 Mei 2010, Jakarta -- Letnan Jenderal TNI Sjafrie Sjamsoeddin menyerahkan jabatannya sebagai Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan kepada Marsekal Madya TNI Eris Heriyanto yang selama ini menjabat sebagai Inspektorat Jenderal Kementerian Pertahanan.

Serah terima jabatan Sekretaris Jenderal dan Inspektorat Jenderal Kementerian Pertahanan itu dipimpin langsung Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro di Jakarta, Jumat.

Sementara jabatan Inspektorat Jenderal Kementerian Pertahanan diserahkan Marsekal Madya TNI Eris Heriyanto kepada Laksamana Muda TNI Gunadi yang selama ini menjabat sebagai Dirjen Sarana Pertahanan Kementerian Pertahanan.

"Pergantian dua jabatan eselon I ini berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 57/M Tahun 2010," kata Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro.

Mennhan mengatakan, serah terima dua jabatan eselon I di lingkungan Kemhan adalah dalam rangka mengoptimalisasikan manajemen pertahanan.

Optimalisasi manajemen pertahanan membutuhkan pengawalan organisasi yang mempunyai kriteria, integritas, dan kredibilitas untuk mendukung produktivitas pertahanan negara.

Ia menambahkan, kedepan Kemenhan akan memulai organisasi baru yang lebih fokus pada sistem pertahanan negara dikelola lebih baik baik dari aspek pertahanan militer maupun nirmiliter.

Purnomo mengatakan jabatan eselon I di lingkungan Kementerian Pertahanan khususnya Sekjen dan Irjen memiliki peran dan kedudukan yang sangat penting dan menentukan.

"Sekjen merupakan administrator untuk mensinkronkan proses kebijakan pertahanan negara oleh Menhan. Sedangkan Irjen sebagai pengawas internal untuk memastikan pelaksanaan pengawasan internal aktif dengan mengikuti proses manajemen mulai tahap perencanaan hingga pengakhiran kegiatan," katanya.

ANTARA News

Friday, May 21, 2010

Menhan RI Menerima Kunjungan Wakil Ketua Komisi Pusat Militer China

(Foto: ANTARA)

21 Mei 2010, Jakarta -- Menteri Pertahanan Republik Indonesia Purnomo Yusgiantoro menerima kunjungan kehormatan Vice Chairman of Central Military Commission of The People’s Republic of China (Wakil Ketua Komisi Militer Pusat RRC) Jenderal Guo Boxiong, Jum’at (21/5) di kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta. Kunjungan kali ini dalam rangka mempertegas kerjasama di bidang pertahanan antara kedua negara.

Kerjasama pertahanan kedua negara telah disepakati dalam suatu Memorandum of Understanding (MoU) dan ditandatangani oleh Menhan dari kedua negara beberapa waktu yang lalu. Usai melakukan kunjungan ke Menhan RI, Jenderal Guo Boxiong mengikuti kegiatan Bilateral Meeting RI – China, bertempat di Kemhan RI.

Dalam Bilateral Meeting RI – China yang dipimpin oleh Menhan RI tersebut, delegasi China menawarkan kerjasama latihan anti piracy, Latihan Bersama (Latma) SAR di laut pada saat muhibah KRI ke China serta pelatihan pilot TNI Angkatan Udara.

Pelatihan pilot telah terlaksana dalam bentuk pelatihan simulator pesawat Sukhoi. Pada tahun 2009 dikirim 10 perwira penerbang TNI AU dalam dua tahap, setiap tahap berlangsung selam satu minggu. Untuk tahun 2010, direncanakan jumlah yang sama yaitu 10 penerbang dan dilaksanakan dalam dua tahap.

Sementara itu, delegasi Indonesia menyampaikan beberapa issu terkait dengan Regional security situation, anti terrorism dan maritime security di Selat Malaka, kerjasama di bidang Human Assistance and Disaster Relief, kerjasama di bidang Peace Keeping Mission dan kerjasama industri pertahanan.

Hadir mendampingi Menhan RI dalam kegiatan Bilateral Meeting RI – China antara lain Wamenhan Letjen TNI Sjafrie Sjamsoeddin, Dirjen Strahan Kemhan Mayjen Syarifudin Tippe, S.Ip, M.Si, Dirjen Ranahan Kemhan Laksda TNI Gunadi, M.D.A, dan sejumlah pejabat Eselon I dan II di lingkungan Kemhan. Hadir pula Asops Kasal, Asops Kasau dan Atase Pertahanan RI di China.

Sementara itu, Jenderal Guo Boxiong didampingi Deputy Chief of General Staff, PLA, Vice Admiral Sun Jian Guo, Panglima wilayah Guangzhou LTG. Xu Fennin, Deputy Shief of General Logistic Department, PLA, LTG. Ding Ji Ye, Deputy Political Commissar of PLA Air Force LTG. Wang Wei, Deputy Commander of 2nd Artillery, PLA LTG. Wang Jiu Rong, Chief of Foreign Affair Office of MND MG. Qian Lihua, Corps Commander, PLA MG. Wang Ning, dan Director General for the Research Bureau, General Office of the CMC MG. Zhang Haiyan. Hadir pula Duta Besar China untuk Indonesia Zhang Qiyue dan Atase Pertahanan China Sen. Col. Han Weibing.

Dalam kunjungan kerhormatan kali ini, Jenderal Guo Boxiong mendapat sambutan jajar kehormatan dari pasukan TNI, hal mana disebabkan posisi penting yang dijabat dalam sistem pemerintahan China. Sesuai dengan konstitusi dalam pemerintahan China, Jenderal Guo Boxiong merupakan orang kedua setelah Presiden China Hu Jintao yang juga menjabat Ketua Komisi Militer Pusat RRC. Jenderal Guo Boxiong menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi Militer Pusat RRC sejak tahun 2002.

Jenderal Guo Boxiong lahir pada tahun 1942 di Liquan, Provinsi Shaanxi. Bergabung dengan Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) pada bulan Agustus 1961 dan lulus dari Akademi Militer PLA dengan pendidikan perguruan tinggi junior.

Sebelum menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi Militer Pusat RRC beberapa jabatan dalam karir militernya antara lain, Kepala Staf Angkatan Darat ke-19 Angkatan Darat TPR, Wakil Kepala Staf Komando Daerah Militer Lanzhou, Panglima Angkatan Darat Grup 47 Angkatan Darat TPR, Wakil Panglima Komando Daerah Militer Beijing dan Panglima Komando Daerah Militer Lanzhou.

Hubungan RI – China

Hubungan RI – China bukan sekedar hubungan militer, namun lebih pada latar belakang culture yang ada diantara kedua bangsa dan negara di masa lalu. Hubungan kerjasama di bidang pertahanan menjadi pilar bagi hubungan kerjasama kedua negara dengan prinsip kerjasama pertahanan yang dikembangkan atas dasar saling menghormati (mutual respect).

Kerjasama tersebut memungkinkan untuk dapat saling membangun profesionalisme antara kedua angkatan bersenjata dalam rangka menopang stabiitas kawasan, karena dalam hal ini China juga memiliki kepentingan sebagai pengguna Selat Malaka dan Selat lain di Indonesia.

Untuk kerjasama di bidang industri pertahanan, saat ini China memiliki industri pertahanan yang cukup maju terutama untuk Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista). Apabila Indonesia membutuhkan pengadaan Alutsista dari China, maka diharapkan harus ada kerjasama TOT (Transfer of Technology).

Sementara itu, disisi lain personel militer China yang besar sekitar 2,5 juta jiwa juga membutuhkan berbagai peralatan (non Alutsista), dengan keberadaan industri pertahanan non Alutsista dalam negeri maka Indonesia juga siap mendukung kebutuhan militer China khususnya untuk non Alutsista.

DMC

KSAL: Kapal AL Tenggelam Murni Kecelakaan

(Foto: ANTARA)

21 Mei 2010, KRI Makassar -- TNI AL mengerahkan empat kapal miliknya untuk mengevakuasi korban tenggelamnya kapal patroli keamanan laut di Perairan Anambas, Kamis (20/5).

"Saat ini, ada empat kapal AL di sana untuk membantu evakuasi," kata Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Agus Suhartono usai menandatangani kesepakatan bersama BP Migas, Jumat.

Selain empat kapal TNI AL, kapal milik BP Migas juga turut membantu evakuasi korban, kata Kasat.

Tiga orang masih dinyatakan hilang dalam peristiwa tenggelamnya kapal laut cepat milik TNI AL.

Ia mengatakan seorang di antara korban hilang adalah personel TNI AL, seorang istri pejabat Bupati Anambas dan seorang staf humas Pemkab Anambas.

"Mudah-mudahan hari ini bisa ditemukan semuanya dalam keadaan selamat," katanya.

Mengenai penyebab tenggelam, ia mengatakan murni kecelakaan.

Kapal AL yang namanya masih simpang siur tenggelam di Perairan Anambas saat membawa 17 pengurus PKK Anambas dari Tarempa ke Kecamatan Jemaga.

Dari seluruh penumpang, beberapa di antaranya mengalami luka bakar. Dua korban luka bakar parah langsung dibawa ke RSCM Jakarta untuk mendapatkan pengobatan intensif, tiga orang lainnya dibawa ke Rumah Sakit di Tanjungpinang.

ANTARA News

Teroris Berhasil Dilumpuhkan di Lanud Abd. Saleh


21 Mei 2010, Malang -- Pasukan anti teroris dari Lanud Abd Saleh dan Batalyon Paskhas 464 berhasil menangkap dan melumpuhkan 6 orang teroris yang akan melakukan aksinya di Malang dengan naik pesawat Sriwijaya dari Jakarta tujuan Malang (20/5).

Berawal dari swiping yang dilakukan oleh anggota Pomau Lanud Abd Saleh, dicurigai dua mobil yang akan masuk ke Lanud Abd Saleh. Saat dilakukan pemeriksaan keempat orang yang berada di dua mobil tersebut tidak mau diperiksa, merekapun ditangkap oleh Pomau. Dari keterangan keempat orang itulah diperoleh informasi jika sebelumnya sudah ada dua teroris yang telah berhasil masuk di Bandara Lanud dan sedang mnjemput kedatangan enam orang temannya yang terbang naik pesawat Sriwijaya dari Jakarta.

Selanjutnya tim anti teroris Lanud yang melibatkan anti teroris Batalyon Paskhas 464 melakukan penyergapan di saat pesawat Sriwijaya landing di Bandara Lanud Abd Saleh, lima teroris berhasil ditangkap dan satu diataranya di tembak karena melakukan perlawanan.

Kejadian tersebut diatas merupakan latihan anti teroris yang dilakukan oleh Lanud Abd Saleh dalam rangkaian latihan Garuda Perkasa 2010 di Lanud Abd Saleh.

Pesawat CASA 212 Mendarat Darurat


Pesawat Casa 212 milik Skadron Udara 4 Lanud Abd Saleh sebelum landing di Lanud Abd Saleh Mengalami accident, salah satu engine sebelah kiri mengalami kerusakan dan terbakar, Rabu (19/5). Pesawat membawa 33 orang penumpang dan 7 orang diantaranya mengalami luka berat.

Tower mendapat informasi accident tersebut langsung mengerahkan tim Pemadam Kebakaran (PK) Lanud Abd Saleh dan menyiapkan 3 unit mobil PK yang masing-masing ditempatkan diujung landasan (Runway 17) dan accident dapat dikuasai selama kurang lebih 10 menit.

Setelah pesawat diamankan oleh unsur pengamanan dari Lanud, dengan melalui pintu darurat para korban berhasil dievakuasi oleh tim sar dari Lanud dan secepatnya dilarikan ke rumah sakit Lanud Abd Saleh dengan 2 buah ambulance milik rumkit untuk mendapatkan pertolongan medis. Berkat kesiapan pasukan operasi dan Cresh team Lanud Abd Saleh Accident tersebut dapat diatasi dengan cepat dan lancar.

Skenario diatas merupakan bentuk latihan creash team dalam rangka Latihan Garuda Perkasa 2010. Latihan cresh team ini bertujuan untuk melatih dan meningkatkan ketrampilan personil Lanud Abd Saleh tentang prosedur penanganan accident pesawat dan cara-cara pengoperasian peralatan yang digunakan oleh kesatuan kerja creash team.

Latihan ini rutin dilaksanakan setiap tahun, hal ini dimaksudkan agar setiap personel tanggap dan senantiasa siap melakukan tugasnya dengan benar apabila sewaktu-waktu terjadi emergency pesawat di Lanud Abd Saleh.

Pentak Lanud Abd Saleh

RI-China Mantapkan Pelatihan Bagi Pilot Sukhoi

Sukhoi Su-30 TNI AU. (Foto: Dispenau)

21 Mei 2010, Jakarta -- Pemerintah Indonesia dan Republik China sepakat untuk memantapkan kerja sama pelatihan bagi pilot-pilot pesawat jet tempur Sukhoi TNI Angkatan Udara.

Kerja sama pemantapan latihan itu, menjadi satu topik bahasan dalam kunjungan kehormatan Wakil Ketua Komisi Militer Pusat China (Central Commission of The People Liberation Army/PLA) Jenderal Guo Boxing kepada Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro di Jakarta, Jumat.

Juru bicara Kementerian Pertahanan Mayjen I Wayan Medhio mengatakan, Indonesia telah mengirimkan pilot-pilot Sukhoinya berlatih di China dalam beberapa tahap.

"Sudah ada sepuluh pilot TNI Angkatan Udara yang melakukan pelatihan simulasi di China dalam beberapa tahap," katanya.

China merupakan salah operator terbesar pesawat jet tempur Sukhoi selain dua negara pecahan Uni Sovyet yakni Rusia dan Ukraina. Bahkan kini China telah dipercaya sebagai salah satu negara yang memproduksi pesawat Sukhoi.

Negara Tirai Bambu itu pun memiliki pusat pelatihan pesawat tempur seperti Sukhoi dengan berbagai varian seperti SU-27 SK dan SU-30MK yang digunakan TNI Angkatan Udara.

Beberapa negara pengguna Sukhoi adalah Indonesia, India, China, Republik Ceko, Polandia, Slovakia, Aljazair, Irak, Afganistan, Jerman, Peru dan Korea Utara.

Rusia dan India Latih Pilot Malaysia


Skuadron Sukhoi Su-30MKM Tentera Udara Diraja Malaysia (TUDM) akan dilatih oleh India dan Rusia sebagai bagian kerjasama trilateral Rusia-India-Malaysia.

Jet tempur Sukhoi sangat kompleks dan rumit dalam pengoperasiannya. India mengirimkan sebuah tim dari Angkatan Udara India sedangkan Rusia tim dari pabrik pesawat Irkut Corporation guna melatih anggota skuadron Su-30MKM TUDM.

Rusia dan India berkomitmen mendukung kemampuan pertahanan dan tempur udara Malaysia, saat ini skuadron Sukhoi menjadi perhatian.


ANTARA News/Berita HanKam

USS Texas Departs for U.S. 4th Fleet Deployment


20 May 2010, PEARL HARBOR (NNS) -- The Virginia-class submarine USS Texas (SSN 775) departed Joint Base Pearl Harbor-Hickam for a scheduled deployment to U.S. 4th Fleet Area of Responsibility May 19.

"USS Texas is flexible and ready to rapidly respond to a wide range of situations on short notice in support of national security," said Cmdr. Bob Roncska, USS Texas commanding officer. "I am extremely proud of my Texas crew. No doubt, the best crew I have had the opportunity to serve with in all my 20 years of naval service"

This is Texas' first deployment since changing homeports to Pearl Harbor in November 2009.

Commissioned Sept. 9, 2006, Texas was the second Virginia-class attack submarine constructed and the first submarine to be named after the Lone Star State. The state-of-the-art submarine is capable of supporting a multitude of missions, including anti-submarine warfare, anti-surface ship warfare, strike, naval special warfare involving special operations forces, intelligence, surveillance, and reconnaissance, irregular warfare, and mine warfare.

USN

Operasi Udara Dalam Latihan Garuda Perkasa 2010


21 Mei 2010, Malang -- Untuk menguji ketrampilan dan kemampuan Lanud Abd Saleh sebagai pangkalan induk sekaligus pangkalan operasi, dalam latihan Garuda Perkasa 2010 ini telah dilaksanakan berbagai kegiatan latihan. Di mulai dari gladi posko dengan membuat perencanaan operasi untuk menguji kemampuan para Staf dalam membuat rencana operasi sampai dilaksanakannya gladi lapangan dan uji trampil.

Dalam uji trampil dilakukan kegiatan yaitu simulasi Creash Team Lanud Abd Saleh, penanggulangan Huru Hara dari unsur pangkalan dan penanggulangan teroris.

Sementara itu, gladi lapangan dalam bentuk operasi udara disimulasikan bahwa sebuah pangkalan udara dikuasai oleh musuh sehingga Lanud Abd Saleh mendapat perintah untuk terlibat dalam perebutan kembali pangkalan tersebut. Dengan melibatkan pesawat C-212 Casa dan pesawat C-130 Hercules untuk melakukan pengintaian dan menerjunkan pasukan Paskhas dari Batalyon 464 Paskhas Wing II Paskhas serta droping bekal ulang.

Semua latihan tersebut merupakan puncak dari latihan-latihan yang dilaksanakan oleh Lanud Abd Saleh mulai dari latihan perorangan, latihan satuan-satuan dalam jajaran Lanud dan puncaknya dilaksanakan latihan satuan Lanud “Garuda Perkasa 2010” yang didukung oleh Insub yaitu Batalyon Paskhas 464 Wing II Paskhas Malang dan Depo Har 30.
Latihan Garuda Perkasa 2010 yang dilaksanakan selama 5 hari ini (21/5) ditutup oleh Komandan Lanud Abd Saleh Marsma TNI Ida Bagus Anom M., S.E. di Taxy Way Skadron Udara 32 Lanud Abd Saleh.

Dalam sambutannya Komandan menyampaikan bahwa tujuan dari latihan Garuda Perkasa ini untuk melatih dan menambah pengetahuan juga meningkatkan kemampuan dan ketrampilan. Walaupun latihan Garuda Perkasa ini merupakan latihan rutin tahunan, namun kualitas dan kemampuan ketrampilan masih harus terus kita tingkatkan, tujuannya tiada lain agar Lanud Abd Saleh sebagai pangkalan induk maupun pangkalan operasi senantiasa siap
melaksanakan tugasnya.

Pentak Lanud Abd