Monday, March 9, 2009

Kolonel Marinir Siswoyo Komandan Kolatmar

SURABAYA, 9/3 - SERTIJAB. Dankormar, Mayor Jenderal TNI (Mar) Djunaidi Djahri (tengah) melakukan salam komando dengan Komandan Komando Latih Marinir (Kolatmar) yang lama Kolonel Marinir Harhar Sucharyana (kanan) dan penggantinya Kolonel Marinir Siswoyo H.S, di lapangan apel Bumi Marinir Gunungsari Surabaya, Senin (9/3). Kolonel Marinir Siswoyo HS sebelumnya menjabat sebagai Komandan Brigif-3 Marinir Lampung. (Foto: ANTARA/ Serda Mar Kuwadi/ss/ama/09)

9 Maret 2009, Surabaya -- Komandan Korps Marinir (Kormar), Mayjen TNI (Mar) Djunaidi Djahri melantik Kolonel Marinir Siswoyo H.S sebagai Komandan Komando Latih Korps Marinir (Kolatmar) menggantikan Kolonel Marinir Harhar Sucharyana di Surabaya, Senin.

Kolonel Marinir Siswoyo H.S sebelumnya menjabat sebagai Komandan Brigif-3 Marinir di Lampung, sedangkan Kolonel Marinir Harhar Sucharyana akan mengikuti pendidikan Sekolah Staf dan Komando (Sesko) TNI di Bandung.

Komandan Kormar dalam sambutannya mengatakan, pergantian jabatan itu merupakan proses regenerasi organisasi dan kaderisasi jabatan komando di lingkungan Korps Marinir serta upaya penyegaran pemikiran untuk meningkatkan kinerja organisasi.

"Kolatmar merupakan komando pelaksana Korps Marinir yang pada hakekatnya mengemban sebagian peran, fungsi dan tugas pokok Korps Marinir, utamanya pada lingkup kepelatihan, kursus dan penataran serta penelitian, pengujian dan pengembangan taktik pasukan pendarat amfibi," katanya.

Ia mengatakan, kesiapan Kolatmar dalam menyiapkan satuan agar mampu menghadapi tugas ke depan akan sangat dipengaruhi oleh dinamika perkembangan lingkungan strategis.

"Oleh karena itu Kolatmar harus mampu mengembangkan pola-pola kepelatihan yang inovatif dan kreatif," kata jenderal berbintang dua itu.

Ia berharap kepada seluruh jajaran Kolatmar agar di bawah pimpinan Kolonel Marinir Siswoyo H.S dapat lebih meningkatkan kapasitas dan kapabilitas satuan yang dilandasi moralitas, disiplin, profesional serta soliditas untuk mampu menjawab tantangan tugas di masa mendatang.

Serah terima jabatan itu dihadiri oleh Wakil Komandan Kobangdikal, Brigjen TNI (Mar) Arief Suherman, Komandan Pasmar-1, Brigjen TNI (Mar) I Wayan Mendra, Komandan Satuan Brimob Polda Jatim, Kombes Pol Ilham serta para pejabat teras Korps Marinir lainnya di Surabaya. (antarajatim)

RAAF Akan Mempensiunkan DHC-4 Caribou Akhir Tahun 2009


9 Maret 2009, Canberra -- Angkatan Udara Australia (RAAF) akan mempensiunkan 13 pesawat angkut taktis ringan De Havilland DHC-4 Caribou akhir tahun 2009, setelah mengabdi di jajaran RAAF selama 45 tahun. Karena mahalnya biaya perawatan pesawat, terutama airframe pesawat yang dimakan usia.

Caribou dioperasikan oleh Skadron 38 yang bermarkas di pangkalan udara Townsville.

Caribou pertama diterima tahun 1964 oleh RAAF dari 29 yang dipesan. Dalam kiprahnya di RAAF, Caribou diterjunkan dalam perang Vietnam, bantuan kemanusian di Kashmir dan Papua New Guini tahun 1997, operasi kemanusian bencana Tsunami di Papua New Guini tahun 1999, operasi penjaga perdamaian di Timor Timur dan Kepulauan Salomon sejak tahun 1999.

Caribou dilengkapi GPS dan peralatan penglihatan malam, hingga mempunyai kemampuan beroperasi dalam segala cuaca, siang atau malam hari, menerjunkan tentara atau peralatan menggunakan parasut dengan keakuratan tinggi pada titik tujuan, serta mampu melakukan LAPES (Low Altitude Parachute System) hingga 2000 kg. Caribou tidak bertekanan dan tidak dilengkapi dengan auto pilot atau radar cuaca.

DHC-4 Caribou dibuat oleh De Havilland Kanada diawaki dua orang pilot dan satu orang flight engineer. Panjang airframe 22.5 m, tinggi 9,6 m sedangkan wingspan 29 m. Berat pesawat 15.400 kg serta ceiling 28.000 feet atau 13.000 feet dengan penumpang. Mampu dipacu dengan kecepatan jelajah 280 km/h, ditenagai dua mesin Pratt and Whitney masing-masing menghasilkan tenaga 2000 HP, dapat menembuh jarak hingga 2000 km, daya angkut mencapai 4 ton berupa 2 kendaraan beroda empat atau artileri ringan; 32 tentara bersenjata lengkap dalam posisi duduk; 23 pasien ditandu beserta tenaga medis.

Atas jasanya 2 Caribou akan disumbangkan ke Museum RAAF di Point Cook dan Australian War Memorial. Caribou A4-152 akan dipajang di museum awal tahun 2010. Pesawat ini pernah dikirim ke Vietnam di bulan Mei 1964, Kashmir, Papua New Guini, dan Timor Timur. Sedangkan Caribou A4-140 akan dipajang di Australian War Memorial, dengan riwayat penugasan sama dengan Caribou A4-152.

Tugas yang diemban oleh Caribou akan diambil alih sementara oleh B300 King Air dan C-130 Hercules, hingga diambil keputusan dalam Project Air 8000 fase 2 terkait kemampuan angkut taktis RAAF. (RAAF/mediacentre/beritahankam.blogspot,com)

Pakistan Akan Memproduksi 42 JF-17 Thunder


8 Maret 2009, Islamabad -- Pakistan dan Cina menandatangani kesepakatan produksi 42 pesawat tempur JF-17 Thunder (8/3), pesawat ini diharapkan menjadi tulang punggung Angkatan Udara Pakistan di tahun mendatang.


KSAU Pakistan Marsekal Tanvir Mahmood mengatakan skadron pertama JF-17 akan beroperasi tahun ini. Karena Pakistan sedang menghadapi kesulitan finasial, produksi pesawat tempur ini bekerja sama dengan pemerintah Cina. Pakistan telah menginvestasikan USD 600 Juta untuk proyek JF-17.

Kesepakatan produksi telah ditandatangani di markas besar AU Pakistan oleh Kepala PAC (Pakistan Aeronautical Complex) Marsekal Khalid Chaudhry dan Presiden CAIEC (China Aviation Import-Export Corporation) M. A. Zhiping.


Acara ini dihadiri Mahmood dan duta besar Cina Luo Zhaohui. Dibawah kesepakatan ini Cina akan menyediakan dana kredit dengan tempo pembayaran selama 7 tahun untuk memproduksi JF-17.

Sebelumnya Pakistan telah menerima 8 JF-17 guna diuji dan dievaluasi. JF-17 Thunder merupakan pesawat tempur ringan segala cuaca dan multi fungsi. Merupakan hasil pengembangan bersama Cina dan Pakistan.


Pada kesempatan yang sama, Mahmood mengatakan Pakistan akan menerima pesawat AWACS (Airborne Warning and Control System) dari Cina tahun 2010.

india-defence/@beritahankam

AU India Mempensiunkan MiG-23 BN (Flogger) Vijay

MiG-23 BN

Angkatan Udara India mempensiunkan pesawat serang darat bersayap ayun MiG-23 BN setelah mengabdi selama 28 tahun dengan rekor terbang 150.000 jam.

Upacara mempensiunkan pesawat ini secara formal di Pangkalan AU Halwara di Punjab (6/3), dipimpin langsung Kasau India Fali Homi Major. Sedangkan Komandan Wing Y.J. Joshi dan Komandan Skadron T.R. Sahu menerbangkan MiG-23 BN untuk terakhir kalinya.

MiG-23 BN masuk jajaran skadron AU India 24 Januari 1981 sebagai jawaban kebutuhan pesawat tempur taktis diakhir tahun 1970-an dan pembelian F-16 Fighting Falcon oleh AU Pakistan.

AU India memberi nama Vijay (Victory/Kemenangan) untuk pesawat ini.

Sebelumnya AU India pernah mengoperasikan hingga 70 MiG-23 tergabung dalam 4 skadron, hampir setenggahnya hilang dalam kecelakaan dan insiden lainnya.

Skadron No. 221 Valiant dibentuk tahun 1963, skadron terakhir yang mengoperasikan MiG-23 BN. Sedangkan MiG-23 MF dipensiunkan tahun 2007.


MiG-23 BN turun pertama kali dalam suatu operasi udara pada 4 April 1984, operasi Meghdoot untuk mengamankan glasier Siachen.

Operasi Safed Sagar (Laut Putih) dalam konflik Kargil, pada tanggal 25 Mei 1999 MiG 23 BN diterbangkan untuk menghancurkan posisi musuh di Bukit Tiger dengan bom dan roket. Selama 7 minggu dari 26 Mei hingga 15 Juli 1999, skadron melakukan 155 misi penyerangan.

Sunday, March 8, 2009

Perwira TNI AL Diharapkan Mampu Ciptakan Alutsista

6 Maret 2009, Surabaya -- Perwira TNI AL dari Korps Elektronika diharapkan tidak hanya mampu mengawaki alat utama sistem senjata (alutsista) yang sudah ada, melainkan juga mampu menciptakan alutsista yang baru dan lebih canggih.

"Latihan-latihan dan praktik yang dilakukan perwira siswa Korps Elektronika ini juga bertujuan agar kelak mereka juga bisa menciptakan teknologi yang lebih modern," kata Kepala Departemen Elektro Akademi TNI AL (AAL), Kolonel Laut (E) Totok Subali Asmoro di Surabaya, Jumat.

Saat menutup latihan dan praktik 19 perwira itu di kapal perang TNI AL itu, ia berharap agar latihan tersebut dapat menambah wawasan pengetahuan dalam teknologi kontrol senjata bagi para perwira muda.

"Kelak diharapkan mereka mampu menerapkannya ke dalam suatu rancang bangun yang lebih canggih, yaitu berupa model meriam disambung dengan radar sehingga menjadi sistem senjata yang terintegrasi di kapal perang," katanya.

Ia menjelaskan, selain di kapal perang, para perwira itu nantinya akan melakukan latihan dan praktik di Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK) atau VEDC, Malang.

Sementara Gubernur AAL, Laksda TNI MOch Jurianto sebagaimana dikutip Kabagpen AAL, Mayor Laut (KH) Drs Jamaluddin mengatakan, saat ini TNI AL membutuhkan perwira-perwira yang handal, professional, dan modern.

"Ini untuk mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin hari semakin maju. Para perwira harus mampu menguasai bidangnya, begitu juga perwira elektro harus mampu melaksanakan tugas sebagai perwira divisi elektronika di KRI," katanya. (antarajatim)

Letda Ryan Ahmad Baru Sekali Terbang

Helikopter Hughes 300 (Foto: Tim Rigter)

7 Maret 2009, Semarang -- Co pilot helikopter Hughes 300 HL 4098 yang melakukan pendaratan darurat di area tambak Tapak Tugurejo Semarang, Letda Ryan Ahmad ternyata merupakan siswa baru di Pusat Pendidikan (Pusdik) Penerbang Angkata Darat (Penerbad).

"Dia baru masuk Senin (2 Maret) yang lalu dan baru sekali ini melakukan latih terbang," jelas Ketua Tim Instruktur Letkol Joko Tamtomo di lokasi heli jatuh, Sabtu (7/3/2009).

Di lokasi berbeda, Komandan Pusdik Penerbad Kolonel Miswanto menyatakan penyebab jatuhnya helikopter Hughes 300 tersebut masih diselidiki. Disebutkan akan ada tim khusus yang akan melakukan investigasi secara mendalam.

Sebelumnya pesawat milik TNI AD ini jatuh di tambah udang Tugurejo, Semarang. Kedua awak yaitu Mayor Agus Supyarogi dan Letda Ryan Ahmad mengalami luka-luka dan langsung dilarikan ke RSUD Tugurejo, selanjutnya dilarikan ke RS Bhakti Wira Tamtama atau dikenal dengan RS Tentara. (okezone)

Bangkai Heli Penerbad Berhasil Dievakuasi


7 Maret 2009, Semarang -- Bangkai helikopter milik Penerbangan TNI-AD (Penerbad) yang jatuh di areal tambak di daerah Tapak, Kelurahan Tugurejo, Semarang, Sabtu (7/3), berhasil dievakuasi Satuan Latihan Terbang Pusat Pendidikan (Pusdik) Penerbad.

Berdasarkan pengamatan di lokasi kejadian, proses evakuasi heli latih HL 300 Hughes 4098 buatan 1982 itu dilakukan setelah petugas memotong badan pesawat ini dengan gergaji mesin agar dapat diangkut menggunakan truk.


Bagian-bagian heli yang dipotong, antara lain baling-baling, kabin, dan lain sebagainya. Potongan-potongan badan heli ini lalu dikumpulkan kemudian diangkut ke dalam kabin truk.

Proses evakuasi yang tersulit adalah mengangkat bagian mesin heli tersebut, yang disebabkan oleh bongkahan mesin yang berukuran besar dan berat.

Mesin heli tersebut akhirnya juga dipreteli untuk memudahkan proses evakuasi.

Proses evakuasi tersebut membutuhkan waktu sekitar empat jam, terutama untuk mengangkat bagian mesin heli, dimulai sekitar pukul 09.30 WIB dan berakhir pada sekitar pukul 13.30 WIB.


Seorang perwira Penerbad yang keberatan disebutkan namanya menyebutkan, bangkai heli tersebut selanjutnya akan dibawa ke Gudang Satuan Latihan Terbang Pusdik Penerbad.

Mengenai penyebab kecelakaan tersebut, ia mengatakan, masih menunggu penyelidikan dan penelitian selanjutnya.

Nantinya, kata dia, setelah bangkai heli tersebut dapat diangkut ke gudang, akan diteliti lebih lanjut untuk mengetahi sebab-sebab kerusakan yang menyebabkan kecelakaan tersebut.

Sebelumnya, Wakil Komandan Satuan Latihan Terbang Pusdik Penerbad Letkol CPN Yudiono yang meninjau lokasi kejadian mengatakan penyebab kecelakaan tersebut masih akan diselidiki.

Namun, mengenai kemungkinan baling-baling berhenti mendadak, ia membantahnya, sebab ketika mesin mati, masih ada auto run yang akan bekerja secara otomatis.

"Jadi, tidak mungkin baling-baling heli berhenti mendadak," katanya.

Selain itu, ia mengatakan, pendaratan heli tersebut sudah sesuai prosedur sebab mereka memilih areal pertambakan yang paling memungkinkan untuk dilakukan pendaratan dibandingkan lokasi lain di sekitarnya. (mediaindonesia)

Saturday, March 7, 2009

Komandan Korps Marinir Lantik 112 Siswa Dikko


7 Maret 2009, Surabaya -- Komandan Korps Marinir (Kormar), Mayjen TNI (Mar) Djunaidi Djahri melantik 112 siswa pendidikan komando (dikko) dalam upacara pembaretan di Pantai Panjang, Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan, Jatim.

Siaran pers Korps Marinir yang diterima ANTARA di Surabaya, Sabtu menyebutkan, ke-112 itu terdiri atas 42 Kadet Akademi TNI Angkatan Laut (AAL) dan 70 siswa pendidikan pertama tamtama Komando Pengembangan dan Pendidikan TNI AL (KObangdikal).

Prosesi pembaretan pada Jumat (6/3) malam tersebut didahului dengan atraksi keluarnya Dewa Laut yang membawa baret ungu dan pisau komando, lambang kebanggaan pasukan dengan julukan hantu laut tersebut.

Selanjutnya baret ungu dan pisau komando diserahkan kepada Komandan Kormar. Komandan Kormar kemudian melepas helm dari salah satu perwakilan siswa yang diganti dengan baret ungu serta memasangkan pisau komando.

Setelah itu, seluruh pasukan yang telah dianggap sah sebagai anggota korps baret ungu tersebut mengucapkan sumpah sebagai prajurit Korps Marinir.

Komandan Kormar dalam sambutannya mengatakan, baret ungu bukan sekedar simbol, akan tetapi merupakan wujud kehormatan dan kebanggaan bagi prajurit. Baret itu merupakan hasil perjuangan dan pengabdian para pendahulunya serta anugerah yang diberikan bangsa dan negara.

"Baret ungu adalah ciri khas prajurit Korps Marinir yang dibangun dan dibesarkan oleh para pendahulu dengan cucuran keringat, tetesan darah dan bahkan hinggga nyawa taruhannya," kata jenderal berbintang dua itu.

Untuk itu, ia meminta pasukannya agar terus membina dan meningkatkan profesionalisme prajurit dengan memiliki kepribadian tangguh dan bermoral tinggi sesuai jati diri prajurit Korps Marinir.

"Kalian harus memegang teguh jati diri prajurit Korps Marinir yang merupakan cerminan prajurit dengan disiplin tinggi, pejuang tanpa pamrih serta mempunyai kebanggaan besar terhadap korps. Tumbuhkan kekompakan agar terpelihara persaudaraan sesama korps maupun sesama TNI atau dengan Polri serta dengan masyarakat," katanya.

Pembaretan itu dihadiri oleh Komandan Kobangdikal, Laksda TNI Sumartono, Wadan Kobangdikal Brigjen TNI (Mar) Arief Suherman, Kasgartap III Surabaya, Brigjen TNI (Mar) Triyono S Hadi, Wagub AAL, Brigjen TNI (Mar) Odir Sumantri, Komandan Pasmar-1, Brigjen TNI (Mar) I Wayan Mendra dan pejabat lainnya. (antarajatim)

11 Maret Presiden Luncurkan Universitas Pertahanan


7 Maret 2009, Jakarta -- Universitas Pertahanan Indonesia atau Indonesia Defense Univeristy yang diprakarsai oleh Departemen Pertahanan akan diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara Jakarta 11 Maret 2009. Pembukaan Universitas akan dilanjutkan dengan seminar internasonal bertema “Indonesia 2025: Tantangan Geopolitik dan Keamanan”.

Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono dalam siaran pers yang diterima Analisa, Jumat menjelaskan, setelah melalui pembahasan yang panjang dan mendalam, ide pembentukan lembaga pendidikan pasca sarjana untuk memenuhi kebutuhan mendesak meningkatkan kemampuan dan kapabilitas strategi pertahanan secara menyeluruh dilakukan pada bulan Januari 2008.”Lembaga ini akan mentransformasikan pendidikan militer dan pertahanan Indonesia dengan sasaran jangka panjang pembentukan budaya militer TNI yang modern,” jelas Menhan.

Dikatakan Menhan, perubahan dalam lingkup nasional, regional maupun global melahirkan suatu tantangan baru dalam pertahanandan strategi suatu Negara. Karena itu, Pemerintah Indonesia menyadarai adanya kebutuhan mendirikan suatu institusi pendidikan yang mampu melahirkan pemimpin dari kalangan militer dan sipil dengan kemampuan dan kompetensi dalam hal strategis dan pertahanan yang mencakup wawasan lebih luas dan adaptif secara global.

Dirjen Strategi Perthanan Mayjen TNI Syarifuddin Tippe menambahkan, Dephan dengan dukungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah mengidentifikasi kebutuhan peningkatan kemampuan sumber daya manusia di bidang pertahanan sebagai area vital dalam kebijakan reformasi sektor keamanan.

“Universitas Pertahanan Indonesia akan menjadi sumber pencetakan calon-calon pemimpin masa depan, calon- calon penentu kebijakan strategis Indonesia dari kalangan militer maupun sipil yang berwawasan global, fasih dan memahami isu isu pertahanan strategis dan keamanan sehingga kita menuju kepada menciptakan dunia yang lebih stabil,” jelas Syaruddin.

Universitas Pertahanan Indonesia merupakan bagian dari komunitas akademisi militer dan strategsi internasional akan bekerja sama dengan beberapa institusi seperti United States National Defence University, California University, Inggris dan Strategic and Defense Studies Centre (Australia).

Univeritas Pertahanan Indonesia menyediakan tiga program yaitu National War College (NWC) atau Sekolah Perang Nasional, Joint Forces Staff College (JFSC) atau Sekolah Staf Angkatan Gabungan dan Institute for Defense and Strategic Studie (IDSS) atau Institut Studi Strategis dan Pertahanan. Motto Universitas Pertahanan Indonesia adalah Identitas, Nasionalisme, Integritas. (analisa)


Universitas Pertahanan (Unhan) Indonesia berkonsep trimatra

Unhan Indonesia akan diresmikan pada Maret 2009. guna mencetak para calon pemimpin bangsa, yang berwawasan luas, berdaya saing tinggi, kreatif, inovatif dan berkarakter.

Menteri Pertahanan (Menhan) Juwono Sudarsono usai menjadi pembicara kunci lokakarya Unhan di Jakarta, Rabu (18/2), mengatakan, saat ini banyak negara seperti Singapura, Meksiko dan Brasil, yang telah memiliki Universitas Pertahanan untuk melakukan kajian tentang posisi negara masing-masing baik secara geopolitik maupun geoekonomi

"Meski banyak negara seperti Amerika Serikat (AS), Jerman dan Australia yang akan membantu pendirian universitas tersebut, namun kendali konsep kurikulum Unhan tetap dipegang oleh Indonesia," jelasnya.

Juwono mengemukakan, sebagai negara yang memegang kunci utama baik di kawasan Asia Tenggara maupun Asia Pasifik, sudah selayaknya Indonesia memiliki Universitas Pertahanan untuk mengkaji lebih jauh apa dan bagaimana posisi Indonesia dalam sepuluh hingga 15 tahun kedepan, baik secara geopolitik maupun geoekonomi.

Juwono menambahkan, meski inti materi pengajaran dan pembelajarannya adalah militer berkonsep trimatra terpadu, namun Unhan juga memberikan aspek-aspek non militer. "Jadi, setiap kalangan bisa belajar di Unhan dengan tingkatan strata dua (S-2)," katanya.

Terkait anggaran bagi Unhan, Juwono mengatakan, saat ini diambil dari anggaran Departemen Pertahanan (Dephan). Namun, pihaknya akan mengajukan anggaran tambahan, dalam alokasi anggaran pertahanan TA 2010. (inilah)

Kolonel Kasirun Situmorang Komandan Brigif-1

SIDOARJO, 7/3 - SERTIJAB. Dan Pasmar-1, Brigjen TNI (Mar) I Wayan Mendra (kiri) menyematkan tanda jabatan kepada Kolonel Marinir Kasirun Situmorang sebagai Dan Brigif-1 Marinir, saat sertijab di Mako Brigif-1 Marinir Gedangan Sidoarjo, Sabtu (7/3). Komandan Brigif-1 Marinir sebelumnya dijabat Kolonel Marinir Yuniar Ludfi (tengah), yang selanjutnya mengikuti Seskogab TNI di Bandung. (Foto: ANTARA/Eric Ireng/ed/ama/09)

7 Maret 2009, Sidoarjo -- Komandan Pasmar-1, Brigjen TNI (Mar) I Wayan Mendra di Sidoarjo, Jatim, Sabtu melantik Kolonel Marinir Kasirun Situmorang sebagai Komandan Brigade Infanteri (Brigif) 1 Marinir menggantikan Kolonel Marinir Yuniar Ludfi.

Kasirun Situmorang yang pernah menjabat Perwira Seksi Intelitjen Brigif-1 itu sebelumnya menjabat Asisten Operasi (Asops) Kepala Staf Pasmar-1, sedangkan Yuniar Ludfi akan mengikuti pendidikan di Sekolah Staf dan Komando (Sesko) TNI di Bandung.

Komandan Pasmar-1 dalam sambutannya mengatakan, serah terima jabatan ini merupakan tuntutan alamiah untuk proses dinamika organisasi serta sebagai bentuk kaderisasi kepemimpinan sehingga menghasilkan kreatifitas.

"Brigif-1 Marinir merupakan salah satu kekuatan inti Pasmar-1 dalam mendinamisasikan tugas, fungsi dan perannya, baik sebagai kekuatan pasukan pendarat amfibi maupun sebagai salah satu komponen pembangunan bangsa," katanya.


Ia juga mengatakan, pimpinan yang bijak akan dapat mentransformasikan kendala menjadi peluang dan kelemahan menjadi kekuatan. Semua itu akan bisa dicapai apabila suatu kesatuan dipimpin oleh komandan yang tangguh dan mampu membawa kesatuannya melaksanakan berbagai tugas dengan profesional.

Pada kesempatan itu, ia juga mengingatkan seluruh prajurit Pasmar-1 agar membentengi diri dengan keimanan yang kuat sehingga dapat melaksanakan tugas secara optimal dan melahirkan inovasi-inovasi yang cerdas.

SIDOARJO, 7/3 - SERTIJAB. Ratusan prajurit Brigif-1 Marinir, mengikuti sertijab Komandan Brigif-1 Marinir di Mako Brigif-1 Marinir Gedangan Sidoarjo, Sabtu (7/3). Sertijab yang dipimpin Dan Pasmar-1, Brigjen TNI (Mar) I Wayan Mendra tersebut, merupakan pergantian jabatan dari Kolonel Marinir Yuniar Ludfi kepada Kolonel Marinir Kasirun Situmorang. (Foto: ANTARA/Eric Ireng/ed/ama/09)

"Ciptakan model latihan yang menantang serta ciptakan suasana kerja yang kondusif sehingga dari waktu ke waktu mampu menghasilkan kinerja yang lebih baik," katanya.

Ia juga mengingatkan kembali agar prajuritnya bersikap netral, khususnya dalam Pemilu 2009. Netralitas itu sudah menjadi keputusan final dan hal itu wajib hukumnya ditaati oleh seluruh prajurit TNI, termasuk Pasmar-1.

Pelantikan itu sendiri dihadiri oleh para pejabat Korps Marinir Surabaya, pejabat TNI dilingkungan Surabaya, pejabat Polri dan undangan lainnya. (antarajatim)

Menbanpur-1 Mar Laksanakan Long March

6 Maret 2009, Jakarta -- Pada hari Senin dan Rabu tanggal 2 dan 4 Maret 2009, anggota Menbanpur-1 Mar melaksanakan Long March ke 3 Kabupaten, yaitu Long March dari Kabupaten Mojokerto daerah Temu Ireng Dawar masuk ke Kabupaten Gresik di daerah Driyorejo, yang kemudian langsung menuju Surabaya dengan melewati Rawa Kampung sejauh kurang lebih 28 km.

Di tengah perjalanan sepanjang route yang dilewati ternyata masih banyak masyarakat yang simpati terhadap Korps Marinir, hal ini dibuktikan dengan adanya seorang warga yang bernama Bapak Samiyono di desa Gondang Dawar memberikan beberapa kardus Aqua untuk dibagikan dengan cuma-cuma.

Long march ini sebagai bentuk latihan perorangan dasar TW I TA.2009 yang diselenggarakan Menbanpur untuk membina fisik dan mental prajurit Menbanpur-1 Mar dalam menghadapi tugas-tugas yang akan datang.(marinir)

Ekses Insiden Simpang Keuramat Aceh Utara

LHOKSEUMAWE.6/3. PANGKAT JABATAN- Komandan Kodim (Dandim) 0103 Aceh Utara Letkol Inf. Yusep Sudrajat (kiri) memasang pangkat jabatan Lettu Inf Solihin (tengah) sebagai Danramil 017 Simpang Keuramat,di Makodim 0103 Aceh Utara, .Jumat (6/3). Posisi Jabatan Danramil yang baru tersebut menggantikan Letda Inf Erwin Ys (ketiga kanan) yang dicopot dari jabatan akibat memerintahkan anggota menurunkan atribut sejumlah partai politik di wilayah koramil Simpang Kramat pada Senin (2/3) malam. (Foto: ANTARA/RAHMAD/kos/pd/09)

7 Maret 2009, Banda Aceh -- Pangdam IM mengambil tindakan tegas kepada Danramil Simpang Keuramat Letda Inf Erwin Saputra dan 6 anggotanya berupa tindakan administratif, yaitu dinonjobkan atau ditarik ke Makodim 0103/Aceh Utara, sebagai ekses insiden penurunan bendera parpol setempat.

TNI atau Kodam IM tetap mengacu pada keputusan politik pemerintah dan UU No. 34/2004 tentang TNI, tidak boleh berpolitik praktis. Karena itu, tutur Kapendam IM, TNI akan terus berupaya menjaga dan mempertahankan netralitas tersebut sebagai bagian dari reformasi internal TNI.

“Salah satu upaya yang telah dilakukan TNI adalah mensosialisasi kepada seluruh prajurit Kodam IM serta Mabes TNI juga telah menerbitan buku saku tentang netralitas TNI untuk panduan mereka,” ujar Pangdam Mayjen Soenarko kepada wartawan di Banda Aceh, Kamis (5/3).

LHOKSEUMAWE, 6/3 - COPOT. Dandim Aceh Utara Letkol Inf Yusep Sudrajat (kiri) mencopot tanda jabatan Danramil Simpang Kramat Letda Inf Erwin YS (tengah) dalam upacara serah terima jabatan Danramil Simpang Keuramat di Makodim Aceh Utara di Lhokseumawe, Jumat (6/3). Pencopotan Letda Inf Erwin YS dari jabatannya akibat memerintahkan anggotanya menurunkan atribut sejumlah partai politik di wilayah koramil Simpang Kramat pada Senin malam (2/3). (Foto: ANTARA/Rahmad/Koz/pd/09)

Dikatakan, Kodam IM telah membagikan buku saku netralitas TNI kepada seluruh prajurit Kodam IM untuk menjadi pedoman anggota menghadapi pemilu 2009. Ini merupakan bentuk tanggung jawab dalam menjaga netralitas TNI.

Sementara itu, Kapendam IM dengan tegas mengatakan, jika masih ada prajurit yang melanggar netralitas TNI dalam pelaksanaan pemilu 2009, sangsinya cukup berat mulai dari sanksi administrasi sampai pada pemecatan. “Kami tegaskan kembali bahwa TNI bersikap netral dalam kehidupan politik dan tidak melibatkan diri pada kegiatan politik praktis,” tambah Kapendam IM Mayor Caj Dudi Dzulfadli.

Menaruh Hormat

Sementara itu secara terpisah Koordinator KontraS Aceh, Hendra Fadli menaruh hormat dan kagum atas ketegasan sikap pimpinan TNI di Aceh, mengingat dalam pandangan KontraS netralitas TNI dalam pemilu 2009 merupakan manivestiasi dari TNI yang profesional yang hanya mengabdi untuk kepentingan nasional seluruh tumpah darah Indonesia .

Hal ini, sehubungan dengan pernyataan Panglima Kodam Iskandar Muda terkait dengan komitment netralitas TNI dalam Pemilu 2009. Disamping itu, KontraS berharap semoga penegasan sikap Panglima Kodam IM ini menjadi catatan penting yang tentunya akan dipatuhi oleh seluruh jajaran TNI di Aceh.

“Sikap yang diperlihatkan Pangdam IM ini, hendaknya juga dipahami oleh seluruh masyarakat Aceh sebagai bagian dari keberpihakan TNI terhadap agenda demokrasi di Indonesia,” ujar Hendra, Kamis (5/3) di Banda Aceh.

Di sisi lain, penegasan Pangdam IM tersebut juga harus dimaknai sebagai pembelajaran oleh seluruh partai politik lokal dan nasional beserta seluruh entitas sipil-politik di Aceh untuk menjamin pelaksanaan pesta demokrasi secara damai tanpa intimidasi dan kekerasan.

Selain itu, sikap tersebut juga sebagai peringatan bagi seluruh entitas sipil-politik, pemerintah daerah dan seluruh jajaran birokrasi di Aceh agar tidak melibatkan atau memanfaatkan keberadaan aparat TNI untuk mendukung kepentingan politik kelompok dan perorangan seperti yang lazim terjadi di masa lalu.

Hendra juga menyatakan, dalam rangka mendukung implementasi agenda reformasi sektor keamanan sebagai bagian dari agenda demokrasi di Indonesia, maka KontraS Aceh beserta komponen sipil demokratik lainnya akan senantiasa berpartisipasi dengan cara memantau sekaligus memberikan masukan dan kritikan kepada instansi keamanan dan pemerintah atas pelaksanaan tugas dan fungsi aktor-aktor keamanan di Aceh. (analisadaily)

Helikopter Latih TNI-AD Mendarat Darurat di Tambak Udang Semarang

SEMARANG, 7/3 - HELI JATUH. Sejumlah petugas melakukan proses evakuasi helikopter latih jenis Hughes C300 HL 4098 milik Corp Penerbangan Angkatan Darat (Penerbad) yang jatuh di areal tambak di Kelurahan Tugurejo Kecamatan Tugu Semarang, Sabtu (7/3). Penyebab Jatuhnya heli yang dipiloti Mayor Cpn Agus Suprayogi dan siswa penerbang Letda Cpn Ryan Akhmad yang sedang melakukan latihan itu masih dalam penyelidikan. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, namun kedua korban mengalami luka-luka. (Foto: ANTARA/R. Rekotomo/hp/09)

7 Maret 2007, Semarang -- Heli latih Hughes C300 HL 4098 milik Penerbangan TNI-AD (Penerbad) yang dipiloti Mayor CPN Agus Suprayogi dengan awaknya, Letda CPN Ryan Akhmad, Sabtu (7/3) pukul 07.30 WIB, jatuh areal tambak Desa Tapak, Kecamatan Tugurejo, Semarang Barat.

Mayor CPB Agus Suprayogi dan Letda Ryan Akhmad dari Satuan Latihan Terbang Pusdik Penerbad mengalami luka-luka yang semula dirawat di RS Tugurejo akhirnya dipindahkan ke Rumas Sakit Tentara (RST) dr Sutomo Semarang.

Agus Suprayogi mengalami luka di bagian kepala, sedangkan Ryan mengalami luka-luka ringan.

Seorang perwira Penerbad menyebutkan, heli tersebut berangkat dari Bandara Ahmad Yani dalam rangka latihan rutin.


Dua penduduk setempat, Suwondo (42) dan Sunarso (52), mengatakan, heli terbang dari arah barat dengan ketinggian sekitar 52 meter dan tiba-tiba baling-baling heli tersebut berhenti berputar dan langsung jatuh ke areal tambak milik penduduk setempat.

Pendaratan Helikopter Nahas Sesuai Prosedur
Wakil Komandan Satuan Latihan Terbang Pusdik Penerbad Letkol CPN Yudiono mengatakan, pendaratan yang dilakukan pilot Mayor CPN Agus Suprayogi dengan awak Letda CPN Ryan Akhmad sudah sesuai prosedur.


"Apa yang dilakukan pilot sudah benar dan sesuai dengan prosedur karena tidak ada tanah datar yang ada di lokasi kejadian sehingga mereka memilih areal tambak sebagai tempat pendaratan helinya," katanya di Semarang, Sabtu (7/3).

Rangka dan mesin heli jenis Hughes itu dipretheli agar mudah dievakuasi. (Foto: Detiknews)

Ketika ditanya soal baling-baling yang berhenti seperti yang dituturkan warga yang melihat jatuhnya heli tersebut, dia mengatakan, kalau baling-baling berhenti jelas tidak mungkin.

Bagian-bagian heli dipotong. Hanya tangki bahan bakar yang masih utuh (Foto: Detiknews)

"Saat mesin matipun masih ada auto rotasi dari baling-baling tersebut sehingga tidak mungkin baling-baling itu berhenti," tegasnya.

Ketika ditanya bahwa mesin heli tersebut sudah tua (buatan 1982), ia mengatakan, meskipun sudah tua tetapi perawatan terhadap mesin heli dilakukan secara rutin. "Pengecekan terhadap mesin heli dilakukan secara rutin termasuk over haul," katanya.

Saat ini proses evakuasi terhadap bangkai heli tersebut masih berlangsung dengan memotong heli tersebut menggunakan gergaji mesin. Proses pemotongan dilakukan untuk mengambil mesin heli tersebut. (edit @mediaindonesia)


Panglima TNI: Heli yang Mendarat Darurat di Semarang Masih Layak Terbang

Bagian-bagian heli dibawa dengan mengendarai truk.(Foto: Detiknews)

7 Maret 2009, Solo -- Sebuah helikopter milik TNI AD jatuh di areal pertambakan di Semarang, Jawa Tengah. Namun berdasarkan data tekhnis yang ada, pesawat tersebut dinyatakan masih layak terbang.

"Pesawat tersebut masih layak terbang," kata Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso di Bandara Adi Sumarmo, Solo, Sabtu (7/3/2009).

Djoko juga mengatakan heli tersebut tidak jatuh. Menurutnya, heli tersebut melakukan pendaratan darurat karena mengalami kerusakan mesin.

"Penyebab kerusakan mesinnya masih diselidiki," tegas Djoko.(detiknews)

Friday, March 6, 2009

Lanud Supadio Mengirim Calon Tamtama


6 Maret 2009, Pontianak -- Sebagai usaha untuk memenuhi kebutuhan prajurit TNI Angkatan Udara maka Markas Besar TNI Angkatan Udara (Mabesau) memberi peluang kepada para pemuda di Kalbar untuk menjadi calon prajurit tamtama TNI AU.

Komandan Lanud Supadio Kolonel Pnb Yadi Indrayadi sekaligus Ketua Sub Panitia Daerah (Sub Panda) memimpin langsung proses penyeleksian tingkat akhir di ruang balai prajurit Lanud Supadio, Rabu (4/3). Yang juga dihadiri oleh para pejabat Lanud Supadio dan panitia penentuan akhir daerah (Pantukhirda) calon prajurit tamtama.

”Diawal tahun 2009 ini, Lanud Supadio diberi kesempatan dan kewenangan oleh Mabesau untuk menerima pendaftaran sekaligus melaksanakan penyeleksian calon siswa tamtama di Kalimantan Barat dan setelah dilakukan seleksi akhir tingkat daerah maka yang terpilih sebanyak 15 orang. Mereka ini akan mengikuti seleksi tingkat pusat di Lanud Adi Sumarmo, Solo,”jelas Danlanud.

Disana mereka akan di seleksi kembali dengan calon siswa lain dari berbagai propinsi di Indonesia. Dan bagi calon siswa yang terpilih akan langsung mengikuti pendidikan dasar keprajuritan di Skadron Pendidikan (Skadik) 404 di Lanud Adi Sumarmo, Solo. Setelah selesai menyelesaikan pendidikan mereka akan dilantik menjadi prajurit dengan pangkat Prajurit Dua (Prada). (tni-au)

Pasukan Khusus Marinir Cina Latihan di Geladak Kapal Perusak Guangzhou

Kapal Perusak Tipe 052B Guangzhou 168

Cina mengirimkan kapal perusak (destroyer) Guangzhou 168 untuk ambil bagian dalam latihan militer maritim multinasional “Aman” di laut Pakistan mulai 5 Maret hingga 14 Maret 2009. Aman berasal dari bahasa Urdu yang berarti damai atau peace. Latihan ini diadakan oleh Angkatan Laut Pakistan, pertama kali tahun 2007. Aman 07 diikuti 14 kapal dari AL Bangladesh, Cina, Perancis, Itali, Malaysia, Inggris dan Amerika Serikat. Serta dihadiri 21 negara sebagai peninjau latihan ini.


52 negara diundang berpartisipasi pada Aman 09, termasuk Amerika Serikat, Rusia, Inggris, Perancis dan Cina.

Saat menuju ke Pakistan, pasukan khusus marinir Cina mengadakan latihan di atas geladak kapal perusak Guangzhou saat berlayar di laut India (4/3). Guangzhou 168 meninggalkan kota Sanya di provinsi Hainan 21 Februari 2009.






marinebuzz/china.org.cn/@beritahankam

AAL Siapkan Perwira Pengawak Kapal Perang Canggih

6 Maret 2009, Surabaya -- Bergabungnya kapal-kapal perang (KRI) Sigma Class ke dalam jajaran Armada RI, telah disikapi oleh Akademi Angkatan Laut (AAL) dengan menyiapkan para lulusannya agar mampu mengawaki kapal-kapal perang yang berteknologi canggih dan modern. Salah satu bentuk kesiapan itu adalah dengan mengadakan latihan dan praktek yang dilaksanakan oleh 19 perwira siswa (Pasis) Akademi Angkatan Laut korps elektronika. Lattek yang berlangsung selama 40 hari yaitu dari tanggal 27 Januari hingga 6 Maret ini dilaksanakan di Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK)/VEDC, Malang.

Lattek yang bermaterikan tentang system control dan integrasi ini meliputi antara lain mikroprosesor, mikrokontroller, programmable logic controller (PLC), win cc, serta program matrix laboratory (Matlab). Materi-materi tersebut diajarkan oleh para instruktur yang sudah sangat berpengalaman baik dalam maupun luar negeri sehingga dapat memudahkan para pasis, dan juga didukung dengan fasilitas yang modern.

Pelaksanaan lattek semacam ini diharapkan dapat menambah wawasan pengetahuan dalam teknologi control bagi para pasis serta menerapkannya ke dalam rancang bangun suatu karya yaitu berupa model meriam dan model untuk display diagram radar, sonar, integrasi system senjata KRI, pertempuran anti serangan udara, serta modul transmitter receiver (TRX) frekuensi modulasi (FM) dan amplitude modulation (AM), yang terintegrasi dengan komputer sehingga segala ilmu pengetahuan yang didapat dapat langsung diterapkan dalam kenyataan. “Meskipun saat ini hanya sekedar modelnya saja, tapi ke depan nantinya saya berharap bahwa perwira-perwira korps elektro ini tidak hanya dapat mengawaki alut sista yang ada saat ini saja, tapi juga harus mampu menciptakan teknologi yang lebih canggih dan modern,” ujar Kepala Departemen Elektro AAL Kolonel Laut (E) Totok Subali Asmoro, S.T.

“Sekarang ini TNI AL membutuhkan sumber daya manusia perwira-perwira yang handal, professional, dan modern guna mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin hari semakin maju. Para perwira harus mampu menguasai bidangnya, begitu juga perwira elektro harus mampu melaksanakan tugas sebagai perwira divisi Elektronika di KRI serta mempunyai kemampuan disiplin ilmu dan teknologi elektronika yang cukup untuk dikembangkan nantinya,” tegas Gubernur AAL Laksda TNI Moch. Jurianto, S.E. (tnial)

Pantukhirda Lanud Iswahjudi Putuskan 43 Orang

Komandan Lanud Iswahjudi Marsekal Pertama TNI Bambang Samoedro, S. Sos mengamati salah seorang peserta seleksi Calon Tamtama pada Pantukhirda yang dilaksanakan Kamis (5/3) di Malanud Iswahjudi. (Foto : Pentak Lanud Iswahjudi).

6 Maret 2009 -- Hasil seleksi yang dilaksanakan Panitia Penentu Akhir Daerah (Pantukhirda) Lanud Iswahjudi Kamis (5/2) memutuskan 43 orang lulus seleksi Calon Tamtama (Catam) Prajurit Karier (PK) TNI Angkatan Udara Gelombang I tahun 2009.

Para calon Tamtama yang lulus Pantukhirda ini merupakan hasil seleksi dari 504 orang pendaftar yang berasal dari eks Karesidenan Madiun, serta berbagai daerah di Jawa Timur dan Jawa Tingah diantaranya Kediri, Tulungangung, Jombang, Cepu, Sragen dan Karanganyar.

Dari 504 orang pendaftar setelah mengikuti berbagai materi yang diujikan diantaranya kelengkapan administrasi, screening Pomau, kesemaptaan jasmani, mental idiologi dan psikologi jumlahnya terus menyusut dan yang masuk tahap Pantukhirda hanya 89 orang, untuk kemudian diambil keputusan setelah mendapat masukan dari bidang kesehatan, psikologi, Pom, Pam dan bidang-bidang lain yang dinyatakan lulus hanya 43 orang.

Pantukhirda yang di pimpin Langsung oleh Komandan Lanud Iswahjudi Marsekal Pertama TNI Bambang Samoedro, S. Sos ini meneliti dan menilai langsung postur, sikap dan pengetahuan para peserta seleksi calon Tamtama yang dikhususkan untuk mengisi formasi prajurit Pasukan Khas TNI AU (Paskhasau).

Selanjutnya para calon yang dinyatakan lulus dalam seleksi Pantukhirda akan diberangkatkan ke Lanud Adisumarmo Solo Jawa Tengah untuk mengikuti seleksi tingkat pusat dan selanjutnya mengikuti pendidikan Sekolah Pertama Tamtama (Semata) TNI AU gelombang I tahun 2009. (tni-au)

Latihan Perseorangan Kesatuan Keparaan Batalyon Intai Amfibi-2 Marinir

6 Maret 2009 -- Bahwasanya terdapat musuh NKRI yaitu negara “K” (sebut Kurawa) yang berusaha memberikan bantuan perkuatan persenjataan dan personel kewilayahaan Jakarta Khususnya Cilandak dan Pondok Cabe, disamping itu juga Kurawa berusaha membuat instabilitas di wilayah Cilandak, Pondok Cabe dengan cara menciptakan kerusuhan di berbagai tempat, kegiatan tersebut diawali kegiatan spionase, agitasi, intimidasi, teror, sabotase, adu domba dan pengiriman dukungan logistik melalui udara dan darat sehingga tercapainya keinginan Gerakan Separatis Cilandak Merdeka (GSCM) untuk melepaskan diri dari negara Kesatuan republik Indonesia (NKRI).

Kurawa berusaha memperkuat kekuatan darat dan udaranya yang akan dikonsentrasikan di Pangkalan Pondok cabe sebagai upaya untuk mempersiapkan kemungkinan terjadinya eskalasi yang mengarah ke konflik bersenjata.

Kurawa juga mendirikan fasilitas komunikasi serta menimbun logistik di wilayah karawang sebagai wilayah penyangga guna melancarkan kegiatan separatis di Jakarta.

Pada januari 200Y Kurawa telah menyusun strategis operasi.

Pada awal Pebruari kekuatan darat dan udara Kurawa berhasil mendukung bantuan Logistik dan persenjataan kepada pasukan GSCM di Cilandak dalam rangka mempersiapkan sebagai ibukota sementara negara Cilandak Merdeka di Jakarta. Pada awal Pebruari berdasarkan laporan Intelijen Startegis tentang kegiatan Kurawa yang semakin insentif dalam upaya memperkuat pengaruhnya di wilayah Cilandak dan Pondok Cabe maka Presiden RI atas persetujuan DPR memberlakukan keadaan darurat sipil.

Pemerintah RI telah berupaya meningkatkan keamanan dengan mencermati perkembangan eskalasi ancaman sehingga memberlakukan Pangkotama Ops TNI untuk menyiapkan dan menyiagakan kekuatan dibawah komandonya guna mengantisipasi ancaman musuh.

Untuk mencegah, menangkal dan mengeliminasi gerak maju Kurawa maka pada akhir Pebruari Presiden RI atas persetujuan DPR menyatakan keadaan darurat militer dan memerintahkan Panglima TNI untuk merebut kembali yang telah dikuasai GSCM yang didukung Kurawa, diharapkan paling lambat pada bulan Maret dapat direbut kembali.

Menyikapi perkembangan situasi tersebut maka Panglima TNI membentuk Kogasgab TNI dalam rangka menegakan kedaulatan NKRI.

Pada akhir Pebruari Kogasgab melaksanakan operasi gabungan (dimaksud: latihan ini).

Casa TNI AU

Itu merupakan sekelumit latar belakang yang diskenariokan dalam program pelaksanaan Latihan Perorangan Kesatuan (LPK) Keparaan Bataliyon Intai Amfibi-2 Marinir (Yon Taifib-2 Mar) Tri Wulan I TA 2009.

LPK Keparaan Yontaifib-2 Mar TW I TA 2009 yang dilaksanakan di Pondok Cabe, Cilandak, Halim perdana Kusuma dan Karawang pada tanggal 27 Pebruari s.d 13 Maret 2009 dengan sifat latihan satu pihak dikendalikan berupa teknis dan taktis perorangan maupun Tim yaitu berupa terjun bebas/Freefall dan terjun tempur dengan peralatan baik siang maupun malam hari. Latihan ini dipimpin oleh Komandan yontaifib -2 Marinir (Letkol Mar Supriyono) serta pelaksana latihan Lettu Mar Imam S, Serta didukung oleh Pangkalan Udara TNI AL Jakarta yang dikomandoi oleh Danlanudal Jakarta (Mayor Laut (P) Krisno Handoyono) serta dengan menggunakan Unsur Casa TNI AL U-611 dari Skuadron 600 Wing Udara I Pusat Penerbangan TNI AL dgn Pilot Kapten Laut (P) Andri wahyudi dan Copilot Lettu laut (P) Fajar Gumilar. Kegiatan tersebut diikuti 97 personel terdiri dari Pelaku 71 orang, Staf latihan 8 personel dan pendukung 18 personel.

Pelaksanaan berupa Latihan Perorangan Kesatuan (LPK) Keparaan bataliyon Intai Amfibi-2 Marinir TW.I TA.2009 yang dilaksanakan selama 10 hari kerja Setiap harinya dari jam 06.30 Wib sudah melaksanakan Pembinaan Fisik dan Pengecekan material terjun dan mulai Take Off jam 0815 s.d 10.30 Wib dan terlaksana 3 shortie setiap harinya

Kejadian unik pada hari pertama Jumat 27 Pebruari 2009 ada salah satu penerjun yang tidak mengembang parasut utamanya, terlihat turun dengan melilit-lilit syukur Alhamdulillah laksanakan cutaway dan parasut payung cadangan dapat mengembang. Namun akibat kejadian tsb, tak lama kemudian banyak masyarakat, Polisi dan Penerbad bertanya tanya ke Lanudal Jakarta namun dijelaskan oleh Palaksa Lanudal Jakarta (Kapten Laut (P) H Eros Wasis) bahwa yg bersangkutan selamat tidak ada masalah apa-apa. Catatan sudah melaksanakan acara syukuran sehari sebelumnya. (puspenerbal)

Terjun Penyegaran Batalyon 461 Paskhas


5 Maret 2009, Jakarta -- Sebanyak 227 Prajurit Pasukan Khas (Paskhas) TNI AU yang berasal dari Batalyon 461 Paskhas Lanud Halim Perdana Kusuma dan Kompi B BS Paskhas Kalijati mengadakan latihan terjun payung di Landasan Pangkalan Udara (Lanud) Suryadarma, Subang, Kamis (4/3). Latihan tersebut merupakan terjun penyegaran bagi Prajurit Paskhas, mengingat kualifikasi mereka sebagai prajurit Para Komando yang harus mampu diterjunkan setiap saat melalui pesawat udara. Dari 227 Prajurit, 20 orang melaksanakan latihan terjun Free Fall dengan ketinggian 7000 feet.

Menurut Kapten Psk Sriyono sebagai Kepala Seksi Personel Wing I Paskhas yang turut mengawasi penerjunan menyampaikan bahwa latihan akan dilaksanakan selama dua hari (4-5/3) melibatkan sekitar 427 prajurit dari Batalyon 461, 467, Detasemen Bravo dan Kompi B BS Paskhas. Pasukan diberangkatkan dengan 1 pesawat Herkules TNI AU dari Lanud Halim Perdana Kusuma, Jakarta pukul 07.00 WIB dan di drop pada pukul 07.30 WIB di landasan Lanud Suryadarma, dengan ketinggian 1500 feet. Mengingat cuaca cerah dan angin bertiup cenderung lemah maka kegiatan terjun tersebut berjalan lancar dan tidak ada prajurit yang cidera.

Hadir dalam kegiatan penerjunan tersebut Komandan Wing I Paskhas Kol. Psk Harpin Ondeh dengan didampingi oleh para pejabat Lanud Suryadarma seperti Danlanud Surydarma Kol. Pnb Ras Rendro Bowo S.,S.E., Kepala Dinas Operasi Letkol Pnb Maman Suherman, S.AP., Kepala Dinas Logistik Letkol Tek V.Andy P.,S.H., Kepala Dinas Personel Mayor Pnb Daan Sulfi S.Sos dan pejabat lainnya.

5 Kapal Perang Terlibat Operasi Trisila

KRI Multatuli

5 Maret 2009, Surabaya -- Sebanyak lima kapal perang RI (KRI) di jajaran Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) terlibat dalam Operasi Trisila 2009 yang dilepas Pangarmatim, Laksda TNI Lili Supramono di Surabaya, Kamis.

Kelima kapal perang itu adalah, KRI Multatuli-561 sebagai kapal markas didukung KRI Keris-624, KRI Ajak-653, KRI Tjiptadi-881 dan KRI Lambung Mangkurat-874, serta satu pesawat Nomad dan satu helikopter.

Pangarmatim dalam sambutannya mengatakan, operasi untuk patroli keamanan laut di perairan timur Indonesia itu akan berlangsung hingga Mei 2009 itu. Satuan tugas itu juga akan melaksanakan latihan tempur laut.

"Pada masa mendatang ancamanan yang dihadapi di laut sangat kompleks dan bisa memicu timbulnya berbagai pelanggaran kedaulatan dan hukum di laut," kata laksamana berbintang dua itu.

Ia mengemukakan, penegakan kedaulatan dan hukum di kawasan timur Indonesia merupakan tanggung jawab Koarmatim bersama komponen aparatur negara lainnya.

"Operasi Trisila ini merupakan wujud nyata tanggung jawab Koarmatim dalam melaksanakan tugas pokok yang diamanahkan oleh negara dan bangsa," ujarnya.

Untuk latihan tempur laut, katanya, hal itu ditujukan untuk meningkatkan kesiapsiagaan unsur dan profesionalisme prajurit. Kapal-kapal tersebut akan melakukan sejumlah manuver tempur laut disela-sela melakukan operasi keamanan.

Pangarmatim mengingatkan kepada seluruh prajuritnya agar dalam melaksanakan tugas dapat menindak tegas segala bentuk pelanggaran di laut sesuai dengan aturan yang berlaku, baik secara hukum nasional maupun internasional.(antarajatim)

TNI Gelar Operasi Siaga Tempur Laut 2009

Dalam operasi ini, TNI AL mengerahkan KRI Yos Sudarso, KRI Sultan Thaha Saefudin, KRI Teluk Sabang, KRI Pulau Rusa, KRI Cut Nyak Dien dan KRI Sikuda. Tampak seorang anggota TNI AL menaiki kapal KRI Yos Sudarso (Foto: Muhammad Taufiqqurahman/detiknews)

5 Maret 2009, Jakarta -- TNI kembali menggelar operasi siaga tempur laut 2009 dengan sandi "Operasi Naga laut" guna memantapkan eksistensi TNI, khususnya TNI Angkatan Laut, khususnya di wilayah perairan nasional yang berbatasan dengan negara lain.

Upacara pelepasan berlangsung di Dermaga 101, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (5/3/2009). (Foto: Muhammad Taufiqqurahman/detiknews)

"Perubahan lingkungan strategis kian hari makin dinamis dan kompleks. Karenanya, tantangan yang dihadapi juga makin besar dan kompleks," kata Asisten Operasi (Asops) Panglima TNI Mayjen TNI Supiadin pada pelepasan para personel operasi siaga temput laut 2009, di Jakarta, Kamis.

Operasi Naga Laut 09 ini akan dipimpin oleh Panglima Komando Armabar Laksamana Muda TNI Soeparno. (Foto: Muhammad Taufiqqurahman/detiknews)

Operasi di bawah Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar) itu, selain untuk menjaga keamanan laut, juga sebagai media untuk menunjukkan eksistensi TNI AL sebagai alat pertahanan dan penegak kedaulatan serta hukum di laut, lanjut dia.

Supiadin mengatakan operasi akan dilaksanakan di wilayah perairan barat Indonesia, khususnya di titik strategis yang berbatasan langsung dengan wilayah negara tetangga.

"Ada beberapa titik strategis seperti di Selat Malaka, dan Pulau Nipah yang berbatasan dengan Singapura, jika tidak dikelola dengan baik akan berpotensi menimbulkan konflik. Karenannya, kita harus benar-benar dapat menunjukkan eksistensi kita," ujarnya, menekankan.

Kapal-kapal perang ini akan menyisir Selat Malaka, Selat Singgapura, Laut Cina Selatan dan Pesisir Pantai Sumatera. (Foto: Muhammad Taufiqqurahman/detiknews)

Operasi siaga tempur laut 2009, dilaksanakan mulai Maret hingga Mei mendatang dengan melibatkan lima kapal perang, yakni KRI Yos Sudarso-353, KRI Cut Nyak Dien-375, KRI Sultan Thaha Saefudin, KRI Pulau Rusa-726 dan KRI Sikuda-863.

Selain itu, dikerahkan pulau satu pesawat udara intai maritim, dua tim komando pasukan katak, dan dua tim repair. (antara)