Tuesday, December 29, 2009

Membangun Kemandirian Industri Otomotif Pertahanan Nasional


29 Desember 2009, Jakarta -- Membangun kemandirian otomotif pertahanan nasional merupakan suatu keharusan. Pengembangan otomotif pertahanan sangat membutuhkan jaringan, kelembagaan dan sumber daya yang kuat. Maka untuk menuju hal tersebut, Asdep Urusan Program Riptek Unggulan dan Strategis menyelenggarakan diskusi terbatas “Pengembangan Industri Otomotif Pertahanan” yang dilaksanakan pada Senin, 28 Desember 2009.

Diskusi terbatas dibuka oleh Asisten Deputi Urusan Program Unggulan dan Strategis, Hari Purwanto. Hadir dalam acara tersebut Deputi Bidang Program Riptek, Teguh Rahardjo, Kapus Litbang Indhan Balitbang Dephan, Brigjen TNI Agus Suyarso, Distekind Ditjen Ranahan Dephan, Laksma TNI Sudi Haryono, Kadislitbang TNI AU, AD dan AL, serta para pakar otomotif.

Mesin Rantis (Kendaraan Taktis) MAESA PT44 buatan PT. Pacific Technology IAD.

Rantis MAESA PT44. (Foto: photobucket/alsadiyarto)

Rantis MAESA PT44. (Foto: Photobucket/tukijay)

Dalam diskusi ini dibahas tentang kerjasama pengembangan dan pemanfaatan sumber daya industri otomotif nasional, sudah terujinya kemampuan laboratorium uji teknologi otomotif, seperti laboratorium subsonic wind tunnel (vehicle drag test) di LAPAN, laboratorium chassis-dynometer (vehicle friction test) di BTMP-BPPT, pohon industri yang melibatkan industri besar dan industri kecil, serta roadmap pengembangan chasis, sistem transmisi dan powerpack/engine otomotif pertahanan.

Hasil dari diiskusi ini diharapkan terjadi sinergi industri otomotif, BUMNIS dan Dephan serta institusi terkait lainnya dalam mendukung kemandirian pengembangan otomotif pertahanan nasional.

Humas Ristek

1 comment:

  1. Semoga artikel ini dimanfaatkan oleh industri otomotif Indonesia untuk semakin berkembang dan tumbuh untuk menciptakan lapangan pekerjaan dan menghasilkan produk mobil keluarga ideal terbaik Indonesia

    ReplyDelete