Pulau Berhala. (Foto: batamtoday.com)
29 Desember 2009, Jakarta -- Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Madya TNI Agus Suhartono mengatakan, pihaknya akan memprioritaskan pengamanan wilayah perbatasan laut RI dengan sejumlah negara pada 2010.
"Prioritas kita masih pada pengamanan wilayah perbatasan laut, selain memodernisasi beberapa armada perang," katanya, sesaat setelah menggelar silahturahmi dengan kalangan media massa di Jakarta, Selasa.
Ia menambahkan, pihaknya antara lain akan memfokuskan pengamanan di Selat Malaka dan Selat Philis yang berbatasan dengan Malaysia dan Singapura, serta wilayah perbatasan laut di sekitar Blok Ambalat.
Pada kesempatan itu, Kasal menegaskan, saat ini terdapat 92 pulau terdepan di wilayah RI yang berbatasan dengan negara lain.
Dari 92 pulau terluar itu, 12 diantaranya memiliki tingkat kerawanan atau berpotensi konflik antara lain Pulau Rondo (berbatasan dengan India), Pulau Berhala (berbatasan dengan Singapura), Pulau Nipah (berbatasan dengan Singapura), dan Pulau sekatung (berbatasan dengan Singapura).
Terdapat juga Pulau Marore, Pulau Marimpit dan Pulau Miangas yang berbatasan dengan Filipina, Pulau Fanildo dan Pulau Bras, Pulau Fani yang berbatasan dengan Papua Nugini, Pulau Batek yang berbatasan dengan Timor Leste, dan Pulau Rote yang berbatasan dengan Australia.
"Keberadaan pulau-pulau terluar itu jika tidak diperhatikan akan berpotensi menimbulkan konflik," ujar Agus mengingatkan.
Selain itu, lanjut Kasal, keberadaan pulau-pulau itu menjadi titik referensi untuk menetapkan titik dasar penarikan batas wilayah RI dengan negara tetangga sehingga keberadaanya perlu dipertahankan, sebagai wujud keutuhan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Karena itu, TNI Angkatan Laut rutin mengadakan operasi pengamanan pulau terluar dan wilayah perbatasan laut, melalui gelar kapal-kapal perang dan pengintaian udara, survei hidrografi dan operasi bakti "Surya Bhaskara Jaya" yang bertujuan membantu pemerintah daerah mendinamisasikan pembangunan daerah-daerah terpencil, terutama di wilayah yang berbatasan dengan negara lain.
Tentang kendala yang dihadapi, Kasal mengatakan, masih dikarenakan keterbatasan alat utama sistem senjata termasuk kapal perang dan pesawat intai.
"Tetapi keterbatasan itu, tidak menjadikan TNI Angkatan Laut mengabaikan pengamanan di wilayah perbatasan," ujarya.
Agus menegaskan pihaknya telah memprogramkan modernisasi armada perangnya pada 2010, salah satunya penambahan kapal-kapal patroli cepat dan pesawat intai untuk memaksimalkan pengamanan wilayah laut RI, khususnya yang berbatasan dengan negara lain.
ANTARA News
No comments:
Post a Comment