Tuesday, August 11, 2009

TNI AL Inginkan KS Project 636

Kapal selam diesel buatan Rusia Project 636. (Foto: ckb-rubin.ru)

11 Agustus 2009 -- Kapal selam diesel buatan Rusia Project 636 bersama kapal selam buatan Korea Selatan kelas Chang Bogo berhasil mencapai putaran akhir untuk memenangkan kontrak pembelian dua kapal selam senilai 700 juta dolar dari Departemen Pertahanan, seperti diberitakan kantor berita RIA Novosti, Selasa (11/8).

Rusia dan Korea Selatan menyisihkan perusahaan dari Perancis dan Jerman terkait masalah harga, dimana Indonesia meminta pemotongan harga. Perusahaan dari kedua negara tersebut tidak dapat memenuhi.

Salah satu prinsip kontrak diantaranya alih teknologi dari prinsipil ke Indonesia.

Korea Selatan sebelumnya telah menawarkan alih teknologi pembuatan kapal selam kelas Chang Bogo kepada Indonesia. Hal ini disampaikan oleh Menteri Pertahanan Korea Selatan Yoon Kwang Woong saat berkunjung ke Indonesia 2006. Skema alih teknologi melalui imbal beli, Korea Selatan membeli 8 pesawat produksi PTDI CN-235-220 versi patroli laut sedangkan Indonesia membeli 2 kapal selam berbobot 1200 ton seperti dilansir harian Chosun Ilbo, Rabu 2 Juli 2008.

Kapal selam kelas Chang Bogo. (Foto: koreatimes.co.kr)

Kapal selam kelas Chang Bogo dibuat oleh galangan kapal Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering dibawah lisensi Jerman berdasarkan rancangan kapal selam kelas U-209 tipe 1200. Kapal selam dipersenjatai 8 tabung torpedo 533 mm untuk menembakan 14 torpedo atau 24 ranjau laut yang ditempatkan dalam torpedo. Kapal selam lama telah ditingkatkan kemampuannya dengan memperpanjang menjadi tipe 1400 serta dapat menembakkan rudal UGM-84 Harpoon. Meskipun tipe 1400 yang ditawarkan Korea Selatan pada Indonesia, Daewoo tidak dapat memenuhi spesifikasi teknis yang ditetapkan dalam tender ini.

KRI Cakra dan Nanggala dua kapal selam milik TNI AL yang didatangkan dari Jerman diawal tahun 1981 termasuk kelas U-209 tipe 1300.

Seperti dilaporkan kantor berita Antara, KASAL Tedjo Edhy Purdijatno mengeluarkan pernyataan keras untuk tidak membeli kapal selam dengan kemampuan dibawah kapal selam negara tetangga, lebih baik dibelikan beras untuk rakyat jika dipilih kapal selam “ecek-ecek”, saat dalam sambutan di acara peringatan lima puluh tahun kesatuan kapal selam hiu kencana di Jakarta, Senin (10/8).

Kapal selam project 636. (Foto: ckb-rubin.ru)

Kapal selam Project 636 dirancang oleh Rubin dan dibangun oleh galangan kapal Admiralty, bukan digolongkan kapal selam “ecek-ecek”. Kapal selam dipersenjatai 8 rudal Strela-3 (SA-N-8 Gremlin) atau 8 Igla (SA-N-10 Gimlet) atau rudal jelajah Novator Club-S (SS-N-27) serta 6 tabung torpedo 533 mm untuk meluncurkan 18 torpedo 53-65 ASuW atau TEST 71/76 ASW atau VA-111 Shkval atau 24 ranjau laut DM-1.

Staf reporter harian The Korean Times Kim Hyun-cheol menurunkan laporan berjudul "Indonesian Redtape Torpedoes Sub Sale Bid", Selasa, 7 Juli 2009, meskipun pada putaran kedua tender akan berduel Korea Selatan dan Rusia, Rusia akan menjadi pemenang tender penggadaan dua kapal selam untuk TNI AL.

Pemenang tender akan diumumkan akhir Agustus dan penyerahan kapal selam pada 2011.

berbagai sumber @beritahankam

No comments:

Post a Comment