Monday, August 10, 2009

PT DI Segera Rakit 10 Helikopter Pesanan TNI

Bell CH-146 Griffon merupakan varian Bell 412EP milik militer Kanada. (Foto: wikipedia)

10 Agustus 2009, Jakarta -- PT Dirgantara Indonesia (Persero) (PTDI) segera merakit 10 helikopter merek Bell-412 EP dengan nilai kontrak 115 juta dolar AS, pesanan TNI Angkatan Darat dan Basarnas.

"Jika kontrak dilakukan tahun ini maka tahun ini pula kita akan langsung memulai perakitan," kata Vice President (VP) Marketing and Sales Aircraft Integration PTDI Arie Wibowo di Jakarta, Senin.

Namun, kata Arie, kontrak ini terbentur pada pencairan dana APBN sehingga proyek baru akan terlaksana tahun 2010.

Menurut dia, sekitar 15 persen dari nilai kontrak akan didanai APBN sementara sisanya 85 persen akan dibiayai oleh pihak eksternal di antaranya Bank Exim Amerika Serikat dan BNI.

"Nilai kontrak untuk ke-10 helikopter ini adalkah 115 juta dolar AS," katanya.

Arie mengemukakan, untuk merakit satu helikopter diperlukan waktu sedikitnya 18 bulan.

"Tetapi setelah itu, kita bisa merakit satu unit tiap dua bulan. Itu pun jika pemesanannya sekaligus," katanya.

PTDI menargetkan untuk merakit 22 helikopter merek Bell hingga 2014.

Arie menegaskan, pihaknya menetapkan `local content` untuk perakitan helikopter minimal 20 persen dari sisi tenaga kerja (manpower), sistem integrasi, `sertification test` dan lain-lain.

"Kami juga sudah memperbarui kembali lisensi dengan Bell Helicopter Textron Inc (perusahaan helikopter terkemuka asal AS) agar dapat menyediakan unit yang kompetitif," katanya.

PT DI Perbarui Lisensi Produksi Bell Helicopter

(Foto: hariyandi)

PT Dirgantara Indonesia (PTDI) memperbaharui lisensi untuk memproduksi helikopter dari produsen helikopter ternama asal AS, Bell Helicopter Textron Inc.

"Kami memperbaharui lisensi untuk memproduksi helikopter merek Bell," kata VP Marketing and Sales Aircraft Integration PTDI, Arie Wibowo, di Jakarta, Senin.

Sebelumnya, PTDI telah menjalin kerja sama dan memegang lisensi perakitan helikopter Bell khususnya seri Bell 412 SP dan Bell 412 HP.

Arie mengatakan, pihaknya telah memperbaharui kerja sama dengan Bell yang memungkinkan bagi PTDI untuk merakit helikopter model Bell 412 EP yang dibuat di Amerika Utara.

"Dalam proses perakitan tersebut, PTDI akan melengkapi helikopter dengan berbagai peralatan dan perlengkapan yang sesuai kebutuhan para pengguna helikopter di Indonesia," katanya.

Di Indonesia saat ini telah dioperasikan 36 helikopter model Bell 412, terdiri dari 27 Bell jenis 412 SP, 4 helikopter Bell-412 HP, dan 5 unit Bell-412EP.

Semua helikopter Bell 412 SP dan Bell 412 HP merupakan helikopter yang dibuat antara 1980-1990 oleh PTDI di bawah lisensi dari Bell Helicopter Amerika.

PTDI mengakhiri kerja sama dengan Bell pada 2000 karena tidak ada permintaan dari pasar dalam negeri khususnya pemerintah.

"Kami hentikan karena tidak lagi kompetitif dan tidak ada `demand` (permintaan) pemerintah. Tapi kita coba `renew` (perbarui) lagi dengan Bell," katanya.

Arie menambahkan dengan lisensi yang baru tersebut diharapkan PTDI dapat memberikan unit-unit helikopter yang terkini dan sesuai dengan pesanan pengguna.

PTDI sendiri menargetkan mampu merakit 22 unit helikopter merek Bell hingga 2014.

ANTARA News

No comments:

Post a Comment