Wednesday, August 19, 2009

Perundingan Ambalat Alami Kemajuan

Peta Ambalat. (Grafis: gatra.com)

17 Agustus 2009, Kuala Lumpur -- Dubes RI untuk Malaysia Da'i Bachtiar mengatakan, perundingan delimitasi laut antara Indonesia-Malaysia, khususnya perbatasan laut Ambalat, mengalami kemajuan.

"Ini dua kado ulang tahun kemerdekaan Indonesia yang ke-64," kata Da'i usai memimpin upacara peringatan kemerdekaan RI ke-64 di Kuala Lumpur, Senin (17/8).

Para warga Indonesia, TKI, ekspatriat dan mahasiswa mengikuti upacara kemerdekaan yang dilakukan di rumah duta besar. Penyanyi dangdut Inul Daratista dan Mpok Ati ikut meriahkan peringatan kemerdekaan di Kuala Lumpur.

"Kemajuan perundingan perbatasan laut di Ambalat, 13-14 Agustus 2009 di Kota Kinabalu adalah kedua belah pihak bisa saling memahami dasar klaim batas laut kedua negara, yang selama ini agak berjalan alot," katanya.

Selain itu, kedua negara bertetangga ini akan melakukan pembicaraan mengenai revisi MOU tahun 2006 mengenai penempatan dan perlindungan TKI di Malaysia.

Sebelumnya, perundingan ini mengalami dua kali penundaan yang seharusnya diadakan 15 Juli 2009, diundur akhir Juli 2009, tapi kemudian ditunda lagi hingga 20 Agustus 2009.

"Perundingan revisi MOU tahun 2006 diharapkan dapat memperbaiki kondisi kerja, khususnya pembantu rumah tangga di Malaysia, karena kedua negara sepakat untuk memberikan hari libur per minggu, masalah paspor, struktur biaya dan lain-lain," katanya.

Sementara itu, Kol TNI AL Yunus yang ikut serta dalam perundingan delimitasi laut di Kota Kinabalu mengakui bahwa perundingan yang membahas khusus kawasan laut Ambalat, mengalami kemajuan.

"Kemajuannya ialah pihak Malaysia banyak menerima usul Indonesia. Kondisi perundingan sangat kondusif dan cair, yang sebelumnya tidak terjadi pada perundingan-perundingan sebelumnya," katanya.

Ia menjelaskan salah satu kemajuan, Malaysia sudah mengakui bahwa Karang Ungaran memang masuk wilayah Indonesia.

Sebelumnya, Karang Ungaran menjadi kawasan panas. Ketika Indonesia mencoba memasang batas laut itu dengan menara Indonesia sempat dikecoh oleh angkatan laut Malaysia. Kedua angkatan laut kedua negara sempat saling provokasi di kawasan Karang Ungaran saat itu.

MEDIA INDONESIA

2 comments:

  1. wah syukur deh ya,mudah2 an Indonesia ma malaysia ga akan perang cuma gara2 rebutan ambalat doank,kan kasihan tentara kita ntar cape2 perang,dari pada perang mending nyantai di blog aja yu,hehehehe

    ReplyDelete
  2. Your report is very interesting indeed. I invite You to see a great collection of views of borders (riigipiirid) in my Italian-Estonian site http://www.pillandia.blogspot.com
    Helping text in Bahasa Indonesia too.
    Best wishes from Italy!

    ReplyDelete