Leopard 2A6 HEL. (Foto: Hellenic Army)
7 Februari 2012, Senayan: Parlemen Belanda telah bersikap dan memutuskan secara resmi melarang menjual tank Leopard pada Pemerintah RI. Bahkan, Parlemen Belanda mengancam memberikan sanksi pada pemerintahannya, jika tetap nekat menjual Tank Leopard ke tentara RI.
Hal ini disampaikan Wakil Ketua Komisi I DPR RI Tubagus Hasanuddin, atas hasil pertemuan anggota Parlemen Belanda dengan anggota Komisi I DPR pada pekan kemarin.
"Jadi, pada Minggu kemarin (5/2), salah satu anggota parlemen Belanda dari Partai Groenlink bernama Mariko Peters, datang dan melakukan pertemuan dengan Komisi I DPR," tegas Tubagus Hasanuddin di Gedung DPR, Selasa (7/2).
Menurut Hasanuddin, anggota Parlemen Belanda tersebut diterima oleh anggota Komisi I Helmy Fauzi. Intinya, dalam pertemuan tersebut, anggota Parlemen Belanda tersebut menyampaikan informasi bahwa Parlemen Belanda memutuskan, melarang penjualan Tank Leopard.
"Bahkan mereka mengancam pemerintahannya sendiri, jika sampai nekat menjual Tank Leopard itu ke Indonesia," tambahnya.
Menurut Hasanuddin, berdasarkan penjelasan yang disampaikan oleh anggota parlemen Belanda tersebut, salah satu alasan Parlemen Belanda tidak menyetujui penjualan tank Leopard ke RI adalah terkait pelanggaran HAM.
"Kalau itu alasannya, jelas kita juga membantahnya,soal praktek pelanggaran HAM itu. Karena Belanda juga telah melanggar HAM berat dengan menjajah rakyat dan bangsa Indonesia selama 3,5 abad. Itu riil dan fakta,"ujarnya.
Jadi,kata Hasanuddin, dengan penjelasan yang telah disampaikan oleh anggota Parlemen Belanda tersebut, tertutup sudah pintu pembelian Tank Leopard sebagaimana direncanakan Kemenhan selama ini.
"Cukup berat Belanda menjual Leopardnya ke RI. Jadi pemerintah sudah tidak perlu lagi banyak berharap dapat memiliki Tank Leopard dari Belanda. Karena Parlemen Belanda sudah mengeluarkan larangan penjualan Leopard ke RI. Makanya, saya juga setuju dengan sikap KASAD. 'Lu jual,gua beli. Lu tidak jual, gua tidak maksa'. Itu sudah pas sikap seperti itu, saya setuju," tegasnya.
Sumber: Jurnal Parlemen
Yah Udah kita beli Helicopter AH 64D LongBow ajah seperti singapura... 6 Unit udah lebih dari cukup lah buat bikin keok tank tetangga sebelah..
ReplyDeleteah... bisa aja, emang yang cangggih cuman leopard aja..?, hari gini...., pilihan banyak bro...!, mau versi prancis liat aja LECREC, mau liat rusia, atau ex pakta warsawa..? wuih bejibun bo', ato korsel dan cina....
ReplyDeleteDunia ini masih luas, masih bnyk produk lain yang berkualitas, atau gunakan saja tank buatan dalam negeri.
ReplyDeletePemerintah harus tegas. Kita juga tidak harus ngemis beli barang bekas. Saya punya masukan sebelum beli tank bekas, apa tidak lebih baik tank terbaru dengan ketersediaan spare part yang masih melimpah? Sehingga ke depan biaya perawatan akan lebih murah, meskipun harga awal akan lebih mahal. Percuma kan kalo banyak tank tapi tidak bisa beroperasi karena spart part nya sulit? Atau bahkan tidak ada?
ReplyDelete