PT. PAL Surabaya. (Foto: BUMN)
10 Februari 2012, Surabaya: Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) secara mendadak mengganti direksi PT PAL Surabaya, Kamis kemarin. Hampir seluruh direksi lama diganti, kecuali Direktur Keuangan, Imam Sulisytanto. Acara ini digelar di kantor kementerian BUMN Jakarta.
Direktur utama PT PAL yang selama ini dijabat oleh Ir Harsusanto, diganti oleh Ir M Firmansyah Arfin, alumnus ITS yang sebelumnyaa menjabat sebagai dirut PT Dok dan Perkapalan Surabaya (DPS). Dialah yang dipercayai menteri BUMN Dahlan Iskan untuk memimpin PT PAL yang 2011 lalu memiliki hutang Rp 1 triliun ini.
Firmansyah, sapaan akrab M Firmansyah Arifin, sejak dua bulan lalu sebenarnya sudah diminta untuk membuat program PT PAL kedepan. Sejak itu pula, dia sudah memiliki perencanaan yang matang. "Saya sejak dua bulan lalu sudah diberitahu untuk memimpin PT PAL. Hanya saja, kapan baru serah terima, saya tidak tahu," cerita ayah seorang gadis ini.
Bahkan dia mengaku terkejut begitu acara serah terima tersebut, berlangsung Kamis kemarin. Kementerian BUMN mendadak menggantikan direksi perusahaan strategis ini, karena sejak sebulan lalu terjadi ketidak harmonisan, antardireksi. Pasalnya, ketika komisaris utama meminta untuk meroling jabatan para direksi, tiga diantaranya "ngambek". Mereka mengancam untuk keluar bila pindah dari jabatannya.
Adanya hal itu pula yang mempercepat proses menggantian direksi perusahaan yang selama ini banyak membangun dan memelihara kapal dari berbagai jenis, termasuk kapal perang TNI AL tersebut. Puncaknya, Rabu lalu, para direksi dipanggil ke BUMN dan diberhentikan dengan hormat dari jabatannnya. Dan Kamis kemarin melantik direksi baru.
Ditanya rencana Firmansyah ke depan mengatakan, dia bersama seluruh direksi dan karyawan berupaya agar PT PAL segera keluar dari kondisi terpuruk saat ini. Caranya, dengan mengoptimalkan kapasitas dan kapabilitas yang dimiliki PT PAL saat ini. Dengan demikian, diharapkan ke depan PT PAL akan mengalami kemajuan serta kejayaan dunia perkapalan di Indonesia, serta maritim pada umumnya.
"Mudah-mudahan dengan semboyan bekerja-bekerja-bekerja yang dicanangkan Pak Dahlan Iskan, kami akan lepas dari kesulitan yang tengah dihadapi sekarang," tutur putra kelahiraan Surabaya 9 Juli 1962 ini, dengan nada merendah.
Informasi yang dihimpun Jawa Pos, bahwa derita kerugian yang dialami selama ini, sebenarnya akibat salah perencanaan. Sebab, order yang diterima untuk pembangunan kapal cukup banyak. Belum lagi dengan pemeliharaan. Tapi karena perencanaan yang keliru, akibatnya perusahaan milik negara yang menjadi kebanggaan warga Surabaya ini, selalu merugi. "Kami memang salah dalam bidang perencanaan, sehingga setiap tahun selalu menderita kerugian," ujar sebuah sumber di PT PAL.
Sumber: JPPN
TAHUN INI PT PAL TELAH REFORMIS, SELANJUTNYA DENGAN ARAHAN TERPADU DARI PANGLIMA TNI, MENHAN, MENEG BUMN, DAN TENTUNYA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA MENGINSTRUKSIKAN AGAR TAHUN INI PULA ADALAH TAHUN BEKERJA-BEKERJA-BEKERJA. TAK ADA KATA LENGAH, LETIH, LESU, APALAGI MALAS.MAKA MULAI PADA TAHUN INI PT PAL AKAN MEMBUAT PULUHAN DESTROYER, FREGAT, ESCORT, AIRCRAFTS AND HELICOPTERS CARRIER, SUBMARINE, AMPHIBIOUS TANK, DAN LAIN-LAIN. TAHUN INI ADALAH TAHUN KERJA KERAS SEMANGAT TERPANCAR PENUH PENGORBANAN BAGI BANGSA INDONESIA. SELAMAT BEKERJA WAHAI PARA PATRIOT BANGSA. MERDEKA MERDEKA MERDEKA.
ReplyDeleteKERJA! KERJA! KERJA! MOMENTUM KEBANGKITAN MAJAPAHIT SUDAH TERJADI! BAHAN BAKAR YANG SUDAH SEJAK LAMA DIKOMPRESI SUDAH DILEDAKKAN! INDONESIA AKAN JADI NEGARA BESAR! ORANG-ORANG LOYO YANG MIKIRNYA TELAT HARUS DISINGKIRKAN!!! INDONESIA JAYA. SEBELUM MASEHI NEGERI INI SUDAH JAYA, SETELAH MASEHI AKAN LEBIH JAYA LAGI! INDONESA FOREVER! SLOGAN "INDONESI MERDEKA" SUDAH TIDAK DIPERLUKAN LAGI DI SAAT-SAAT SEPERTI INI, TAPI HARUS DIGANTI DENGAN SLOGAN "INDONESIA BESAR!"
ReplyDelete