Tuesday, February 7, 2012

Kodal Pasukan Reaksi Cepat TNI Beralih


7 Februari 2012, Depok: Komando pengendalian Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) TNI kembali beralih dari Divisi-2/Kostrad ke Divisi-1/Kostrad.

Upacara alih kodal dilaksanakan di Markas Komando Divisi-1/Kostrad di Cilodong, Depok, Jawa Barat, Selasa, dipimpin Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono.

Panglima TNI mengatakan PPRC adalah komando tugas gabungan TNI yang dibentuk khusus dan langsung bertanggung jawab kepada Panglima TNI.

Komando pengendalian PPRC selama dua tahun sekali beralih dari wilayah barat (Divisi-1 Kostrad) ke wilayah timur (Divisi-2/Kostrad), dan sebaliknya secara rutin, guna memberikan pengalaman tugas PPRC secara luas dan komprehensif.

"PPRC bertugas melaksananan tindakan reaksi cepat terhadap berbagai ancaman yang terjadi, yakni menangkal, menyanggah awal dan menghancurkan musuh yang mengganggu kedaulatan Republik Indonesia," katanya.

Agus menegaskan perkembangan lingkungan strategis global kini tengah dihadapkan pada ancaman pemanasan global, bencana alam, perkembangan teknologi yang tidak merata di negara berkembang, perdagangan dan investasi.

"Sedangkan pada tingkatan regional kita dihadapkan pada isu-isu perbatasan negara, separatisme, kejahatan lintas nasional yang berujung pada permasalahan di tingkat nasional," ujarnya.

PPRC sebagai bagian dari TNI selaku komponen pertahanan negara dituntut mampu mempersiapkan diri sebaik-baiknya guna menghadapi berbagai ancaman dan gangguan keamanan yang terkait dengan kedaulatan negara serta keutuhan wilayah dan keselamatan bangsa Indonesia, tukas Agus.

Panglima TNI mengatakan dalam mengemban tugas itu PPRC TNI harus mampu meningkatkan kecepatannya dalam melaksanakan manuver, tepat dalam menuju sasaran dan wilayah tertentu dan singkat dalam proses dan waktu yang dibutuhkan.

Terkait itu, lanjut dia, TNI telah melakukan beberapa tahapan pendidikan dan latihan untuk mewujudkan personel PPRC yang profesional, tangguh dan memiliki mental juang yang tinggi menghadapi berbagai situasi dan kondisi, dilengkapi sarana dan prasarana yang memadai.

Usai memimpin upacara alih kodal, Panglima TNI meninjau sejumlah persenjataan dan perlengkapan PPRC seperti SS2 V4, senjata FN Minimi, perlengkapan Lintas Udara, dan senapan mesin berat M2HB Browning.

Tak hanya itu, Panglima TNI juga meresmikan gedung pusat PPRC TNI dan melakukan telewicara dengan sejumlah komando satuan tugas PPRC di beberapa titik.

Sumber: ANTARA Jatim

1 comment:

  1. NASIONALISME HARUS DIBANGUN DAN DITEGAKKAN ATAS DASAR DRAFT KONSEP KEIKHLASAN MENGABDI KEPADA TUHAN YANG MAHA ESA. SEHINGGA DENGAN KUASA-NYALAH KITA DIIZINKAN DENGAN DIBERI KEKUATAN PENUH MULTI DIMENSI DALAM MENGUPAYAKAN DAN MEREALISASIKAN KEMAJUAN DAN KEMAKMURAN BANGSA INDONESIA.NASIONALISME YANG DIBANGUN TANPA DASAR ITU SEMUA, ATAU DALAM ARTIAN SEMPIT NASIONALISME YANG DIBANGUN ATAS DASAR PENGABDIAN PADA SAKU CELANA DAN REKENING BANK MILIK PRIBADI ATAU DALAM BAHASA SEDERHANA YAKNI NASIONALISME MATRE ATAU NASIONALISME DOMPET MAKA HAL ITU HANYA AKAN MENGHASILKAN NASIONALISME YANG SEMPIT, CETEK, DAN TIDAK CERDAS.HAL ITU PULALAH YANG AKAN MENGHASILKAN BANGSA INDONESIA YANG LEMAH, BODOH, MUDAH DIINVASI OLEH AMERIKA SERIKAT DAN SELURUH SEKUTU-SEKUTUNYA HINGGA PADA AKHIRNYA BANGSA INDONESIA MATI DALAM KEMISKINAN LANTAS DIKENCINGI OLEH PASUKAN AMERIKA SERIKAT, SEPERTI YANG BARU-BARU INI TELAH TERJADI DIBUMI AFGHANISTAN. MARI KITA BERSATU, BANGKIT DARI TIDUR PANJANG, MEMBANGUN, DAN MEREALISASIKAN BANGSA INDONESIA YANG KUAT, TANGGUH, ADIL, MAKMUR, DAN SEJAHTERA DIBAWAH LINDUNGAN TUHAN YANG MAHA ESA. MERDEKA !!!! MERDEKA !!! MERDEKA !!!

    ReplyDelete