Super Tucano salah satu alutsista yang dibeli pada tahun 2010. (Foto: Embraer)
14 Maret 2011, Jakarta -- (Berita HanKam): Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI) merilis laporan penjualan senjata selama tahun 2010. Indonesia menurut laporan SIPRI telah dan akan mengimpor senjata dari Brasil, Brunei Darussalam, Cina, Denmark, Perancis, Polandia, Rusia, Korea Selatan dan Amerika Serikat. Indonesia juga mendapatkan lisensi pembuatan senjata dari Perancis, Belanda, Korea Selatan, Spanyol dan Amerika Serikat.
Brasil akan mengirimkan 8 pesawat tempur EMB-314 Super Tucano mulai 2012. Pesawat akan ditempatkan di Lanud Abdul Rahmansaleh, Malang untuk menggantikan OV-10 Bronco yang telah lama digrounded.
Indonesia menerima hibah 2 kapal patroli rudal kelas Waspada dari Brunei Darussalam pada tahun ini. Kapal direncanakan digunakan sebagai kapal latih oleh TNI AL.
Cina memasok rudal panggul anti-pesawat QW-3 15 unit dipesan 2009 serta rudal anti-kapal C-802/CSS-N-8 dipesan 2008. Rudal C-802 dipasang pada kapal patroli jenis PB-57 buatan PT. PAL.
Perancis akan memasok 30 rudal anti-kapal MM-40 Exocet yang dipasang di kapal perang jenis korvet kelas SIGMA. Rudal dipesan pada 2004 dan tiba 2010. Tiga unit radar Master-T guna memantau wilayah udara Indonesia dikirimkan pada 2009-2012, radar dioperasikan oleh TNI AU. Indonesia juga membeli radar laut Ocean Master 3 unit pada 2009, dipasang di 3 pesawat intai maritim CN-235MPA produksi PT. DI. Mesin panser Anoa dipasok dari Perancis dalam dua kali pembelian, 150 unit pada 2006 dan 12 pada 2010.
Denmark memasok 8 mesin diesel B&W-8L untuk 4 kapal jenis LPD-122mm yang dibeli dari Korea Selatan.
Rusia telah mengirimkan 17 tank amphibi BMP-3F ke Korps Marinir senilai 40 juta dolar. Tiga helikopter serbu Mi-35P diterima TNI AD pada tahun ini serta 3 jet tempur Sukhoi Su-27SKM yang ditempatkan di Lanud Sultan Hasanuddin, Makassar.
Pemerintah Indonesia dan Korsel menyetujui pembelian 22 tank ringan jenis K-21 senilai 70 juta dolar, direncanakan diterima 2013 oleh TNI AD. Indonesia juga membeli meriam KH-178 105mm, dimungkinkan kondisi bekas pakai.
Amerika Serikat tercatat hanya memasok mesin turboprop 52 unit untuk pesawat angkut CN-235 dan pesawat intai CN-235MPA.
PT. DI mendapatkan lisensi dari Perancis memasok 10 helikopter AS-532 Cougar/AS-332 ke TNI AU, merakit 24 helikopter Bell-412EP yang akan digunakan TNI AD serta menyerahkan 1 Casa NC-212 ke TNI AL. PT. PAL membangun 2 kapal perang jenis LPD lisensi Korea Selatan, KRI Makasar telah diserahkan dan dibina oleh Kolinlamil sedangkan KRI Banda Aceh segera diserahkan tahun ini. PT. PAL sedang mengerjakan frigate SIGMA-105 senilai 220 juta dolar berdasarkan lisensi DAMEN, Belanda. Frigate direncanakan diserahkan ke TNI AL pada 2014.
Sumber: SIPRI
© Beritahankam.blogspot
jayalah selalu indonesiaku. jangan sampai sejengkal tanahpun lepas dari pangkuan ibu pertiwi.
ReplyDelete