Sunday, September 26, 2010

TNI Siapkan Pembangunan Satu Batalion Tank

Tank Scorpion KOSTRAD. (Foto: KOSTRAD)

25 September 2010, Pontianak -- Komando Daerah Militer XII Tanjungpura mulai membangun satu batalion tank bagian Komando Strategi dan Cadangan Angkatan Darat awal tahun 2011 guna menambah kekuatan di kawasan perbatasan Indonesia dengan Malaysia.

"Batalion tank itu akan kami tempatkan di Kabupaten Bengkayang, untuk memudahkan mobilisasinya kendaraan berat itu di sepanjang kawasan perbatasan Kalbar - Malaysia," kata Komandan Korem 121 Alambhana Wanawai Kolonel Inf Toto Rinanto di Pontianak, Sabtu.

Ia menjelaskan, rencana pembentukan batalion tank itu secara detil masih digodok di Mabes TNI AD.

"Pada dasarnya kami siap mengamankan Negara Kesatuan Republik Indonesia, baik dari gangguan luar dan dalam," kata Totok.

Menurut dia, lokasi akan dibangunnya batalion tank itu sudah dipersiapkan oleh Pemerintah Kabupaten Bengkayang.

"Saya bersama Pangdam XII Tanjungpura sudah turun langsung meninjau lokasi pembangunan batalion tersebut," ujarnya.

Sebelumnya Panglima Kodam XII Tanjungpura Mayjen TNI Moeldoko membenarkan, pembangunan batalion tank di Bengkayang akan dimulai pada 2011. Jumlah personel yang ditempatkan untuk batalion tersebut sekitar 600 orang.

"Sekarang, yang ada hanya setingkat Detasemen Kavaleri," kata dia.

Selain itu, jenis tank yang digunakan saat ini akan diganti dengan yang berkapasitas dan kemampuan tempur lebih baik. Jumlahnya pun lebih banyak.

Menurut dia, penempatan batalion tank di Bengkayang dengan pertimbangan daerah tersebut merupakan poros tengah di Kalbar.

Mobilisasi ke berbagai daerah di Kalbar juga lebih mudah dan cepat karena infrastruktur relatif baik.

"Misalnya menuju Sanggau, atau daerah perbatasan lainnya, mudah dilakukan," kata Moeldoko.

Kodam XII Tanjungpura juga akan terus melakukan pembinaan teritorial terpadu dengan pemerintah daerah setempat di wilayah perbatasan. Diantaranya mengenai aspek kesadaran bela negara, kewarganegaraan yang sadar akan hak dan kewajiban sebagai warga negara.

Ia melanjutkan, penanganan di perbatasan perlu dilakukan secara menyeluruh. "Tidak hanya membangun sistem pertahanan dan keamanan," katanya.

Kodam XII Tanjungpura bermarkas di Pontianak dengan cakupan dua provinsi yakni Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah.

ANTARA News

Kopassus Tiba di Medan

Sejumlah anggota polisi memeriksa sejumlah jenis senjata api yang akan di distribuskan ke wilayah polsek, di Polres Lumajang, Jatim, Kamis (23/9). Untuk antisipasi pasca penyerangan kantor polsek oleh teroris, Polres Lumajang, Jawa Timur menambah senjata api bagi personilnya. (Foto: ANTARA/Cucuk Donartono/ss/ama/100

26 September 2010, Medan -- Pengejaran teroris di Sumatera Utara (Sumut) tak hanya ditangani tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror (AT) Mabes Polri dan pasukan khusus Mabes TNI, juga melibatkan Komando Pasukan Khusus (Kopassus).

Upaya pengejaran teroris yang diduga sebagai pelaku penyerbuan Markas Polsek Hamparan Perak, Kabupaten Deliserdang, Sumut, beberapa waktu lalu, terus dilakukan.Komando Pasukan Khusus (Kopassus) kemarin telah tiba di Medan untuk bertugas membantu penangkapan pelaku. Pasukan Kopassus ini akan ditempatkan di sejumlah wilayah dan titik-titik rawan di Sumut. Mereka saling berkoordinasi dengan Densus 88 Antiteror Mabes Polri dan tim Polda Sumut. Berdasar informasi yang berhasil dihimpun SINDO di lapangan, pasukan Kopassus yang ditugaskan untuk mengejar teroris ini tiba di Bandara Polonia Medan kemarin siang (25/9).

Jumlah pasukan yang diturunkan ke Medan tidak diketahui pasti. Menurut sumber intelijen yang ikut pengejaran teroris di Medan, sekarang ini petugas yang dilibatkan, yakni Kopassus, TNI, dan Polri.Seluruh tim dibagi tugas dan ditempatkan di beberapa daerah. Satu sama lainnya saling berkoordinasi untuk mengetahui perkembangan. Dalam tugas ini, seluruh anggota dilengkapi senjata lengkap dan alat komunikasi.“Direncanakan hampir semua pihak akan diturunkan, termasuk Kopassus,” ujar sumber tersebut. Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Kapoldasu) Irjen Pol Oegroseno membenarkan bahwa mereka akan dibantu tim Kopassus. Mengenai bentuk keterlibatan dan tugas operasi yang dilakukan Kopassus, masih menunggu kesepakatan bersama.

“Sejauh ini masih didiskusikan dengan pihak-pihak terkait, termasuk bersama Pangdam I Bukit Barisan Mayjen TNI Leo Siegers,” tandasnya. Oegroseno menambahkan, Poldasu sebelumnya telah melakukan koordinasi dengan pihakpihak berwenang untuk melibatkan pasukan elite TNI dalam merepresif teroris apabila diperlukan. Pasukan-pasukan elite itu, seperti Detasemen Jal Mangkara TNI AL, Detasemen Bravo 90 TNI AU, Detasemen Penanggulangan Teror (Gultor) Kopassus TNI AD. Yang pasti, menurut mantan Kadiv Propam Mabes Polri ini, dalam penanganan pengejaran tersebut, penyelidikan tetap dilakukan mereka. “Jika memang nantinya diperlukan, akan kami koordinasikan. Itu pun nantinya akan dilakukan koordinasi untuk pencegahan karena penyelidikan tetap polisi yang melakukannya,” tandasnya.

Selain itu, kepolisian berencana berkoordinasi dengan pihak imigrasi yang berada di daerah Sumut dan kepolisian luar negeri untuk membantu mengungkap jaringan yang diduga teroris tersebut. “Kalau nantinya juga bisa koordinasi dengan imigrasi untuk mencegah dari penggunaan paspor. Bila perlu, kami koordinasikan dengan pihak Kepolisian Diraja Malaysia ataupun Singapura,” paparnya. Sementara itu,Tim Penanganan Terpadu Pemberantasan Teroris Polda Sumut terus memburu pelaku hingga kawasan pesisir pantai timur Sumatera dan perairan Sumut. Ketua Tim Penanganan Terpadu Pemberantasan Teroris Poldasu yang juga Wakil Kepala (Waka) Poldasu Brigjen Pol Syafrudin mengungkapkan, berdasar geografis lokasi penggerebekan sarang teroris di kawasan Tanjung Balai, Hamparan Perak, dan Belawan, ketiganya berada di kawasan pesisir pantai.

Kuat dugaan, para teroris bersembunyi di kawasan pesisir pantai timur Sumatera. Mereka tidak sekadar menyisir kawasan pantai timur yang dicurigai sebagai tempat persembunyian teroris,Poldasu juga melakukan penyisiran hingga perairan Sumut, yang meliputi pesisir pantai di kawasan Kabupaten Deliserdang, Belawan, hingga perairan Kabupaten Asahan. “Dari geografis lokasi penggerebekan, semuanya berada di daerah yang dekat dengan laut. Karena itu, Poldasu tidak hanya menyisir lokasi di kawasan permukiman padat penduduk, juga ke daerah pesisir pantai dan perairan wilayah Sumut,”tandasnya. Khusus penyisiran ke kawasan perairan, Poldasu telah berkoordinasi dengan Direktorat Kepolisian Air (Dirpolair) Poldasu dan Lantamal I Belawan.

Polisi pasang CCTV

Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Poldasu) dan jajarannya memperketat keamanan dengan memasang closed-circuit television (CCTV) di masing-masing polsekta daerah pinggiran.Poldasu juga mengerahkan sejumlah personel Brigadir Mobil (Brimob) Poldasu bersenjatakan lengkap. Kepala Kepolisian Daerah Sumut (Kapoldasu) Irjen Pol Oegroseno tadi malam menuturkan, mereka belum merencanakan pemasangan CCTV secara merata di masing-masing polsek jajarannya.

Pasalnya, belum ada perintah dari pusat (Mabes Polri) untuk melengkapi CCTV di masing- masing polsek. “Kalaupun mau dipasang, pastinya ada perintah dari pusat. Sebab, yang mendanai keperluan itu menunggu putusan dan anggaran dari pusat, tidak sembarangan,” paparnya. Untuk keperluan perlengkapan pengamanan, seperti pengadaan CCTV di masing-masing polsek jajarannya, Oegroseno menyatakan akan dilakukan jika ada dana anggaran dari pusat untuk itu. “Kalau ada anggarannya dari pusat untuk pengadaan CCTV di masing-masing polsek, kenapa enggak dipasang. Karena belum ada pendanaannya, pemasangan belum merata dilakukan di polsek. Jika terlihat sudah ada yang pasang, berarti inisiatif dari kapolseknya, itu malah lebih bagus lagi,” ungkapnya.

Mantan Kadiv Propam Mabes Polri ini menambahkan, mereka lebih menekankan kepada anggota untuk berbaur dengan masyarakat dan tidak tidur saat bertugas. “Yang pasti, kami tekankan kepada anggota untuk tidak tidur saat bertugas dan lebih berbaur dengan warga di warung-warung. Jangan dengan adanya CCTV bisa membuat anggota terlena saat bertugas,” paparnya. Berdasar pantauan SINDO di Polsekta jajaran Poldasu,pascapenyerangan Polsek Hamparan Perak, seluruh jajaran Polresta Medan dan Polres Pelabuhan Belawan terlihat sibuk melakukan pemasangan CCTV.Personel Brimob yang dipersenjatai lengkap itu hanya dikerahkan di polsek yang berada di pinggiran Kota Medan.

”Kalau di sini hanya dikasih senjata, kalau Brimob diturunkan di daerah pinggiran, seperti di Polsek Hamparan Perak itu. Kami hanya dilengkapi senjata laras panjang dan pemasangan CCTV,” ujar seorang anggota Intel yang tidak mau namanya disebutkan.

Perompak bersenpi sandera kapal nelayan

Perompakan oleh kawanan bersenjata api (senpi) kembali terjadi di perairan Belawan, Sumut. Kali ini,seorang nelayan bernama Muhammad Hussein, 45, warga asal Simpang Dobi, Kelurahan Titipapan, Medan Deli, disandera kawanan perompak dengan meminta tebusan Rp20 juta. Berdasar keterangan yang dihimpun, kekerasan itu terjadi Jumat (24/9) dini hari.

Hussein diculik kawanan pelaku saat mencari ikan menggunakan Kapal Motor (KM) MBF berbobot 50 gross ton (GT) asal Pelabuhan Perikanan Samudera Belawan (PPSB). “Kapal kami dirusak, sedangkan semua peralatan komunikasi dirampas. Jadi, kami tak bisa melapor kepada polisi maupun Lanal,” ungkap teman Hussein,Taufik, 30, yang dibebaskan pelaku, Sabtu (25/9) siang. Menurut Taufik, setelah merusak fasilitas komunikasi,kawanan pelaku langsung membawa Hussein ke kapal mereka dan selanjutnya kabur ke arah perairan Aceh Tamiang.

Taufik mengaku tidak mengetahui jumlah pasti pelaku. Namun, yang menyerang masuk ke kapal mereka berjumlah dua orang dan menggunakan senjata api laras panjang. “Mereka juga meminta tebusan Rp20 juta,” ungkapnya. Peristiwa itu pun memancing reaksi dari Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Medan.“ Ini tidak bisa didiamkan terus. Aparat hukum harus bertindak tegas,” ujar Ketua DPC HNSI Medan Azhar Ong. Azhar menyatakan, sepanjang tahun ini sudah delapan kasus perompakan terjadi di perairan Belawan. Ironisnya, tak satu pun kasus itu berhasil diungkap. Meski begitu,Azhar mengaku tak keberatan dengan tindakan keluarga korban yang mengadukan kasus itu ke Direktorat Polair Poldasu.

Dia hanya berpesan agar polisi menanggapi pengaduan itu dengan serius. Kepala Kepolisian Daerah Sumutera Utara (Kapoldasu) Inspektur Jenderal (Irjen) Pol Oegroseno menyatakan, petugas telah melakukan koordinasi dengan Direktorat Kepolisian Air (Dirpolair) Poldasu untuk menindaklanjuti kasus perompakan tersebut. Mereka menyerahkan sepenuhnya kasus penanganan tersebut ke Dirpolair Poldasu. Kemarin, mereka telah menurunkan sejumlah personel untuk mengejar pelaku. “Sudah kami sebarkan sejumlah personel Dirpolair untuk pengejaran di Belawan,” tuturnya. Disinggung mengenai keterlibatan pelaku dengan perampokan Bank CIMB Niaga dan penyerangan sekelompok orang bersenjata di Markas Polsekta Hamparan Perak yang terjadi, dia belum dapat memastikannya.

Oegroseno menambahkan, hingga sekarang, mereka masih mengejar dan mencari pelaku perampokan Bank CIMB Niaga serta pelaku penyerangan orang bersenjata di Markas Polsekta Hamparan Perak yang belum terungkap. “Yang pasti, anggota saya masih melakukan pengejaran di lapangan,” pungkasnya.

SINDO

Iran Produksi Ranpur 3/4 Ton dan Mortir 120 mm

26 September 2010 – Menteri Pertahanan Iran Ahmad Vahidi meresmikan produksi kendaraan tempur ¾ ton dan mortir 120 mm, Sabtu (25/9).

Mortir baru diberinama Razm, diklaim mampu menjangkau sasaran sejauh 16 km. Mortir sebelumnya hanya mampu menjangkau 6,2 km.

Ranpur Kaviran ¾ ton dapat melewati sungai kedalaman 70 cm. Kaviran dapat membawa Mortir 107 mm dan 120 mm.










(Photo: MEHR/Vahid-Reza Alaii)



MEHR/Berita HanKam

Panglima TNI Melepas Satgas Maritim ke Lebanon

Panglima TNI Jenderal TNI Djoko Santoso melepas keberangkatan Kapal Perang TNI AL, Frans Kaiseipo (FKO)-368 sebagai Satgas Maritim TNI Konga XXVIII-B/UNIFIL. Satgas Maritim ini akan melaksanakan tugas menjaga perdamaian di perairan Libanon. Pelepasan Satgas Maritim TNI Konga XXVIII-B/UNIFIL ini juga dihadiri KSAL Laksamana Agus Suhartono dan Dubes Libanon untuk Indonesia Victor Zmeter. (Foto: Puspen TNI)

25 September 2010, Jakarta -- Panglima TNI, Jenderal TNI Djoko Santoso, melepas keberangkatan Kapal Perang TNI AL, KRI Frans Kaiseipo (FKO)-368 sebagai Satgas Maritim TNI Kontingen Garuda (Konga) XXVIII-B/UNIFIL di Dermaga Kolinlamil Tanjung Priok Jakarta Utara, Sabtu (25/9). Satgas Maritim TNI tersebut akan bergabung sebagai unsur Maritime Task Force (MTF) UNIFIL dalam rangka melaksanakan tugas menjaga perdamaian di perairan Lebanon.

Satgas Maritim TNI Konga XXVIII-B/UNIFIL yang berjumlah 100 orang, terdiri dari 88 orang ABK, Crew Helikopter 7 orang, Paramedis/Kesehatan 2 orang, Penyelam 2 orang dan Kopaska 1 orang, dipimpin langsung oleh Komandan KRI Frans Kaiseipo-368 sebagai Dansatgas yaitu Letkol Laut (P) Wasis Priyono.

Dalam amanatnya Panglima TNI mengucapkan selamat kepada Perwira, Bintara dan Tamtama yang terpilih menjadi duta bangsa untuk melaksanakan tugas negara sebagai pasukan pemeliharaan perdamaian di Lebanon. Lebih lanjut menurut Panglima TNI, penugasan ini juga merupakan bentuk optimalisasi peran TNI dalam meningkatkan citra bangsa Indonesia di dunia internasional.

“Kita semua patut berbangga bahwa dimana pun Kontingen Garuda ditugaskan, telah memperoleh pengakuan positip dan penilaian yang baik dari dunia internasional”, tegas Jenderal Bintang Empat yang akan purna tugas dalam waktu dekat ini. Dengan pemberangkatan KRI ini, sambung Panglima, membuktikan kepada dunia bahwa TNI mampu melaksanakan tugas Maritime Task Force di bawah bendera PBB secara profesional.

“Oleh karena itu, para prajurit yang tergabung dalam MTF TNI Konga XXVIII-B/ Unifil harus memiliki semangat dan mental yang kuat, jiwa yang tangguh, disiplin yang tinggi dan kecerdasan berpikir dan bertindak dalam mengambil keputusan yang cepat dan akurat”, pungkas Panglima TNI.

Hadir pada upacara tersebut, Dubes Lebanon untuk Indonesia Victor Zmeter, Kasal Laksamana TNI Agus Suhartono, Wakasad Letjen TNI J. Suryo Prabowo, Wakasal Laksdya TNI Soeparno, Kasum TNI Marsdya TNI Edy Harjoko, Koorsahli Panglima TNI Mayjen TNI Bambang Suranto, S.Sos, para Asisten Panglima TNI dan Kabalakpus TNI serta segenap Perwira Tinggi di jajaran TNI.

KRI Frans Kaiseipo-368 yang dilengkapi Helikopter BO-105 NV-414 merupakan salah satu kapal terbaru yang dimiliki TNI AL berjenis Korvet kelas SIGMA (Ship Integrated Geometrical Modularity Approach) buatan Schelde Naval Shipbuilding, Vlissingen Belanda. Sesuai rencana Satgas Maritim TNI, KRI Frans Kaiseipo-368, Konga XXVIII-B/UNIFIL akan melaksanakan tugas perdamaian di Lebanon selama enam bulan sampai dengan pertengahan Mei 2011.

Pelepasan Satgas Maritim TNI Konga XXVIII-B/UNIFIL ini berlangsung di Dermaga Kolinlamil Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu (25/9/2010). (Foto: Puspen TNI)

KRI Frans Kaiseipo-368 ini juga dilengkapi Helikopter BO-105 NV-414. (Foto: Puspen TNI)

Sebelum diberangkatkan, Panglima TNI melakukan pemeriksaan terhadap KRI Frans Kaiseipo-368. (Foto: Puspen TNI)

Puspen TNI/Pos Kota

Take Off CN 235 Disambut Tepukan Ribuan Pengunjung

(Foto: detikFoto/Baban Gandapurnama)

26 September 2010, Bandung -- Hari terakhir Bandung Air Show 2010, Minggu (26/9/), memang benar-benar menyedot animo publik. Ribuan, bahkan mungkin puluhan ribu, warga Bandung tumplek di Bandara Husen Sastranegara. Mereka menyemut memenuhi areal bandara.

Di lokasi, warga tidak hanya berjalan-jalan menelusuri areal bandara, tetapi juga befoto. Uniknya, ada pula yang bersantap siang sambil menggelar tikar. Warga seolah-olah melupakan insiden jatuhnya pesawat dalam sebuah aksi akrobatik beberapa waktu lalu.

Pada kesempatan itu, pesawat produk kebanggaan nasional, CN 235, unjuk kemampuan. Pesawat bermesin baling-baling itu, di hadapan para pengunjung, melakukan take off. Beberapa detik setelah lepas landas, sambutan tepuk tangan pun terdengar riuh rendah.

"Ini momen yang memang benar-benar jarang di Bandung. Saya pun ingin melihat macam- macam pesawat dari dekat," ujar Sessy, warga kawasan Turangga, Kota Bandung.

Tribun Jabar

Korsel dan Jerman Tawarkan Proyek Kapal Selam

(Foto: /hydrogencommerce.com0

22 September 2010, Surabaya -- Dua perusahaan perkapalan asal Korea Selatan dan Jerman menawarkan proyek pembangunan kapal selam di PT Pal Indonesia.

"Ada dua perusahaan dari Korea Selatan dan Jerman yang mengajukan proposal kerja sama pembangunan kapal selam," kata Direktur Utama PT Pal Indonesia, Harsusanto, di Surabaya, Rabu.

Pertama adalah Daewoo, perusahaan perkapalan asal Korea Selatan yang menawarkan pembangunan kapal selam jenis Changbogo kelas 209.

Disusul kemudian Thyssen/HDW, perusahaan perkapalan asal Jerman, yang juga menawarkan pembangunan kapal selam berkonsep propulsi bebas udara ("air independent propulsion"/AIP).

"Sebenarnya Daewoo juga menawarkan kapal selam berkonsep AIP. Namanya juga Changbogo, tapi kelasnya berbeda," kata Harsusanto.

Kedua perusahaan perkapalan tersebut bersedia membangun kapal selam di Pal, sama seperti yang ditawarkan perusahaan perkapalan asal Belanda, Damen Schelde Netherlands Shipyard (DSNS), yang akan membangun kapal perang jenis perusak kawal rudal.

"Kami juga sudah menyiapkan tempat pembangunan kapal selam di sini. Ada beberapa hanggar yang bisa dimanfaatkan," paparnya.

Menurut dia, pembangunan kapal selam berbeda dengan kapal-kapal permukaan lain. Pembangunan kapal selam, butuh banyak tempat karena sistemnya terdiri atas beberapa modul.

"Dengan adanya kerja sama itu, dapat menekan biaya pembuatan kapal selam di sini karena investasi produksi kapal selam itu sangat mahal," ucapnya.

Harsusanto menjelaskan rencana alih tekonologi untuk pembangunan kapal selam. Untuk kapal selam pertama, teknik perancangan dan instalasi "outfitting" dikerjakan mitra kerja, sedangkan integrasi dan penyelesaian keseluruhan kapal selam dikerjakan Pal.

Pada pembangunan kapal selam kedua, instalasi "outfitting", integrasi, dan penyelesaian keseluruhan ditangani Pal. Selanjutnya kapal selam ketiga, proses seluruhnya diharapkan dikerjakan di Pal.

Hingga saat ini, Pal masih menunggu persetujuan dari pemerintah untuk menentukan tawaran dari dua perusahaan perkapalan tersebut.

ANTARA News

Saturday, September 25, 2010

Latihan Bersama Kontingen UNIFIL Perancis dan AB Libanon

(Foto: Getty Images)

25 September 2010 – Angkatan Bersenjata Lebanon dan pasukan penjaga perdamaian dari Angkatan Laut Perancis mengadakan latihan bersama di pantai Maameltein, Jumat (24/9) atas permintaan UNIFIL (United Nations Interim Force in Lebanon) dan Kedutaan Besar Perancis di Lebanon.

Manuver melibatkan Angkatan Udara Lebanon, AL Lebanon, Pasukan Khusus AL Lebanon, Resimen Udara, dan Resimen Pertama Lapis Baja serta AL Perancis.

Perancis melibatkan kapal amphibi Foudre serta sejumlah helicopter.



Kapal perang AB Peranci dan Lebanon merapat ke pantai. (Foto: Getty Images)

Ranjau laut di ledakan saat latihan perang berlangsung. (Foto: Getty Images)

Berita HanKam

Two Major C-130 Hercules Milestones


24 September 2010, MARIETTA, Ga., -- At a special event here, Sept. 23, employees celebrated the delivery of the 200th C-130J Super Hercules. The HC-130J, the first for the US Air Force’s Air Combat Command, recorded another significant milestone as the 1500th C-130 delivered to the U.S. Government.

Lockheed Martin

Black Phanter dan Elang Khatulistiwa Tiba di Iswahjudi

24 September 2010, Madiun -- ”Black Phanter” dari Skadron Udara 12 dipimpin langsung oleh Komandan Lanud Pekanbaru, Kolonel Pnb Nanang Santoso, S.E., dan ”Elang Khatulistiwa” dari Skadron Udara 1 Lanud Syamsudin Noor Pontianak yang dipimpin Komandan Skadron Udara 1, Letkol Pnb T.E. Migdiawan, tiba di Lanud Iswahjudi, Jum’at (24/9), yang selanjutnya akan melaksanakan latihan bersama terbang formasi/fly pass di Trainning Area Lanud Iswahjudi.

”Elang Katulistiwa” demikian panggilan Hawk 100/200 dari Skadron Udara 1 Lanud Syamsudin Noor Pontianak dan ”Black Panther” dari Skadron Udara 12 Lanud Pekan Baru, akan melaksanakan latihan terbang formasi di Lanud Iswahjudi hingga Rabu, (29/9) mendatang, yang selanjutnya akan bertolak ke Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, tempat dimana akan dilangsungkannya upacara peringatan ke 65 tahun HUT TNI.

Seperti yang disampaikan oleh Komandan Lanud Iswahjudi, Marsma TNI Ismono Wijayanto, beberapa hari yang lalu, latihan bersama tersebut sebagai upaya untuk menyamakan waktu dalam hitungan ”second” pada saat melaksanakan fly pass/terbang formasi agar terlihat indah dan enak ditonton pada saat fly pass dihadapan Presiden RI nantinya.

Kedatangan pesawat tempur Hawk 100/200 Skadron Udara 1 dari Lanud Syamsudin Noor, Pontianak dan Skadron Udara 12 Lanud Pekan Baru, tersebut disambut langsung oleh Komandan Lanud Iswahjudi Marsma TNI Ismono Wijayanto, Danwing 3 Kolonel Pnb Andyawan M.P., serta para pejabat Lanud Iswahjudi, di shelter Skadron Udara 15.

Pentak Lanud Iswahjudi

Teknisi Ranpur Indobatt Siap 24 Jam


24 September 2010 -- Tanpa mengenal waktu dan cuaca, para teknisi kendaraan tempur (Ranpur) Indobatt senantiasa siap dalam waktu 24 jam sehari memperbaiki kendaraan tempur. Hal ini tampak pada kegiatan perbaikan yang dilaksanakan mulai dari pukul 16.00 sore sampai dengan pukul 01.00 tengah malam waktu Lebanon Selatan. Pada salah satu kendaraan tempur yang mengalami kerusakan setelah melaksanakan tugas Observation Post (OP) beberapa waktu lalu di wilayah Blue-Line sekitar Area Operation Kompi Mekanis A Indobatt di desa Al-Adeisse. Perwira Khusus Kavaleri Indobatt Lettu Kav Taufik Dwinova turun langsung ke lapangan untuk mengkoordinasi serta memimpin kegiatan perbaikan kendaraan tempur jenis VAB APC yang mengalami kerusakan tersebut.

Bersama-sama Bintara Pemelihara Kendaraan Tempur (Bahar ranpur) Kompi Bantuan Satuan Tugas Batalyon Mekanis Kontingen Garuda XXIII-D/ Unifil (Indonesian Battalion/ Indobatt) Peltu Sumpeno; Serka Jafray Kara; Sertu Suwadi serta Sertu Eko Budi Cahyono; menangani kerusakan yang terjadi pada sistem Hub-Reducer yang menyebabkan kendaraan tempur tersebut tidak dapat bergeser dari lokasi sehingga harus mendapatkan penanganan khusus.

Menurut Pasuskav yang dalam tugas kesehariannya bertanggung jawab terhadap pembinaan material kendaraan tempur Indobatt, keputusan dilakukannya perbaikan ini diambil setelah berdiskusi dan berkoordinasi dengan para teknisi. Setelah memastikan bahwa kerusakan cukup serius terjadi dan perbaikan harus langsung dilakukan di lapangan. Hal ini disiasati sebagai upaya pendahuluan sebelum dilakukannya perbaikan lebih lanjut. Perbaikan lanjutan setelah itu pun juga harus segera dilaksanakan sebagai upaya menjaga kondisi kesiapan operasional seluruh kendaraan tempur satgas.

Sedangkan menurut Serka Jafray Kara, sudah merupakan panggilan tugas baginya dan bagi teknisi lainnya untuk senantiasa siap dalam melakukan upaya perbaikan terhadap setiap kendala yang dialami oleh kendaraan tempur. Kapanpun waktunya apakah siang ataupun malam dan dimanapun, hal ini menjadi tantangan tersendiri. Hal ini disadarinya, mengingat operasional kendaraan tempur tiada henti non-stop selama 24 jam sehari. Dan hal ini bisa saja terjadi setiap saat tanpa pernah diduga sebelumnya.

Penanganan terhadap kendaraan tempur haruslah khusus dan spesifik. Setiap teknisi bukan hanya dibutuhkan sejumlah pengetahuan akan kendaraan tempur namun diperlukan pula segudang pengalaman yang mumpuni. Serta harus memiliki keahlian khusus serta kredibilitas untuk memperbaiki kendaraan tempur. Demikian dikatakan Pasuskav dalam wawancaranya dengan Pen Satgas.

“Kegiatan perawatan material Ranpur tidak selamanya dilaksanakan di workshop, namun juga dapat dilakukan di lapangan sesuai jenis kondisi kerusakan yang terjadi”, ujar perwira yang saat ini berdinas sebagai salah satu organik di Batalyon Kavaleri 7/Panser Khusus Kodam Jaya

Lettu Kav Taufik Dwinovalahir tahun 1981 dan besar di kota ‘Getuk’ Semarang. Memulai karirnya di TNI setelah lulus Akmil tahun 2003. Telah mengikuti sekolah kecabangan kavaleri dengan pengembangan spesialisasi Diksarpara Akmil tahun 2004 dan Suspaharsat Kavaleri tahun 2008. Selama berdinas di TNI pernah menjabat sebagai Danramil perbatasan di Koramil 1205-10/ Sintang, selanjutnya jabatan yang diemban tidak jauh-jauh dari kavaleri, yakni sebagai Komandan Peleton 3, Peleton 2, Peleton 1 Yonkav 7/Sersus Kodam Jaya Jayakarta dan terakhir menjabat sebagai Pasipers di satuan tersebut.

Puspen TNI/Dispenal

TNI Pamerkan Alutsista Pada Pameran Pembangunan di Manado

Sejumlah warga sedang mengamati senjata Minimi milik TNI AD yang dipamerkan pada pameran pembangunan di Manado, Sulawesi Utara, Sabtu (25/9). Selain memamerkan hasil bumi dan potensi dari berbagai daerah di Sulawesi Utara, pameran tersebut juga diikuti oleh TNI-Polri guna memberikan pengetahuan terhadap masyarakat tentang Alat utama sistem senjata (Alutsista) yang dimiliki TNI-Polri. (Foto: ANTARA/Basrul Haq/ss/nz/10)


(Foto: Berita Manado)

300 Prajurit Australia Melawat ke Surabaya

Sejumlah awak kapal perang Angkatan Laut Kerajaan Australia, HMAS Toowoomba mempersiapkan tambang saat akan bersandar di Dermaga Jamrud, Tanjung Perak, Surabaya, Sabtu (25/9). Dua kapal perang milik Angkatan Laut Kerajaan Australia, yaitu HMAS Tobruk dan HMAS Toowoomba ke Surabaya merupakan bagian dari kelompok tugas empat kapal Australia termasuk HMAS Success dan HMAS Arunta yang tiba Jumat (24/9) kemarin di Makasar. Kedua kapal tersebut tiba dengan membawa 450 awak kapal untuk kunjungan selama tiga hari (25-28 September 2010), dengan tujuan untuk memperkokoh hubungan antara Indonesia dan Australia. (Foto: ANTARA/M Risyal Hidayat/ed/10)

25 September 2010, Surabaya -- Sekitar 300 personel Angkatan Laut (AL) Kerajaan Australia dengan menggunakan dua kapal perangnya, HMAS Tobruk dan HMAS Toowoomba, melawat ke Surabaya, Sabtu.

Selain meningkatkan persahabatan antara Australia dan Indonesia, kedatangan personel Negeri Kanguru juga dalam rangka memperkokoh hubungan antar Angkatan Lautnya.

"Hubungan antar Angkatan Laut Kerajaan Australia dan Angkatan Laut Indonesia sudah terjalin sejak lama dan sudah sangat kuat. Kita juga telah mengembangkan kemitraan dalam berbagai bidang keamanan, khususnya di laut. Baik tingkat staregis, pelatihan dan pendidikan, latihan dan kerjasama operasi," kata Komandan HMAS Tobruk, Paul Scott kepada wartawan, di ruang kerjanya di atas kapal.

Tidak hanya itu saja, para personel Angkatan Laut Australia juga akan melakukan kegiatan sosial selama tiga hari berada di Surabaya. Bahkan dijadwalkan, para petingginya juga menggelar kunjungan kehormatan ke Pangarmatim, Komandan Lantamal V serta ke Wali Kota Surabaya.

Kedua kapal perang milik "Royal Australian Navy" tersebut bersandar sekitar pukul 10.30 WIB di Dermaga Jamrud Utara Tanjung Perak. Tarian khas Jawa Timur, Tari Remo, menjadi penyambut kedatangan.

Sebuah kapal memandu kapal perang Angkatan Laut Kerajaan Australia, HMAS Tobruk saat akan bersandar di Dermaga Jamrud, Tanjung Perak, Surabaya, Sabtu (25/9). (Foto: ANTARA/M Risyal Hidayat/ed/10)

HMAS Tobruk dengan nomor lambung L 50 merupakan kapal pendarat amfibi yang dirancang untuk mengangkut pasukan, personel, kendaraan dan peralatan. Panjangnya 127 meter dan lebar 18 meter. Kapal ini memiliki kekuatan bobot hingga 5800 ton serta mampu melaju hingga kecepatan 160 knot.

Sedangkan, HMAS Toowomba merupakan kapal perang kelas Anzac. Panjangnya sekitar 118 meter dengan lebar 14,8 meter. Kapal yang resmi diluncurkan pada tahun 2003 lalu tersebut memiliki daya angkut 3600 ton dan kecepatan lajunya mencapai lebih dari 27 knot.

Atase Pertahanan Australia, Brigadir Jenderal Gary Hogan mengatakan, kerja sama dalam keamanan maritim merupakan unsur kunci Kesepakatan antara Indonesia dan Australia tentang Kerangka Kerja Sama Keamanan (Traktat Lombok).

"Kunjungan kapal dan latihan secara berkala memperkukuh hubungan, dan memungkinkan kedua Angkatan Laut untuk beroperasi secara efektif bersama-sama," tukasnya.

Kedua kapal ini, HMAS Tobruk dan HMAS Toowoomba berangkat dari Pelabuhan Darwin, Australia 10 hari yang lalu. Dalam perjalanan ini, 10 personel TNI AL Indonesia juga ikut berlayar mengikuti perjalanan di dalam kapal tersebut. Mereka mempelajari apa saja yang dikerjakan seluruh awak kapal selama berlayar. (Foto: detikSurabaya/Norma Anggara)

Kedua kapal ini akan berlabuh di Perak selama tiga hari dari tanggak 25-28 September. (Foto: detikSurabaya/Norma Anggara)

Sementara, dua kapal perang milik Angkatan Laut Kerajaan Australia juga melakukan kunjungan ke Makassar, masing-masing HMAS Success dan HMAS Arunta. Keduanya tiba kemarin di Dermaga Petikemas Hatta di Makassar. Success adalah kapal bantu pemasok yang dirancang untuk memasok bahan bakar dan kargo ke kapal perang lainnya, sedangkan Arunta adalah frigat Kelas Anzac.

Project Manager BRIDGE Indonesia, Josephine Ratna mengungkapkan, pada Senin (27/9) mendatang, para pelajar dan guru di sejumlah sekolah mendapat kesempatan berkunjung dan belajar di dua kapal tersebut.

"Selama dua hari pelajar bisa menikmati berada di atas kapal perang. Selain belajar, mereka juga bisa melihat dan berbincang dengan Angkatan Laut Kerajaan Australia," jelasnya.

ANTARA News

Dua Kapal Perang Australia Berkunjung ke Makassar

Sejumlah penari beraksi saat menyambut kedatangan dua kapal perang milik australia, kapal HMAS Arunta dan kapal HMAS Succes saat sandar di Pelabuhan Soekarno-Hatta Makassar, Jumat (24/9). Dua kapal perang milik Australia yakni kapal HMAS Arunta dan Kapal HMAS Succes berkunjung ke Makassar selama tiga hari (24-27 Sepetember 2010), dan membawa 400 awak kapal. Kedua kapal tersebut juga akan melakukan kunjungan ke Malaysia, Singapura dan negara-negara Asia Tenggara lainnya. (Foto: ANTARA/Yusran Uccang/ss/pd/10)

24 September 2010, Makassar -- Dua KapaL Perang Angkatan Laut Australia HMAS Succes dan HMAS Arunta merapat ke Dermaga Pelabuhan Petikemas Soekarno-Hatta Makassar, Jumat sekitar pukul 10.00 Wita.

Kapal perang Angkatan Laut (AL) ini mengangkut lebih dari 400 awak kapal. Mereka akan berada di Makassar selama tiga hari, mulai Jumat 24 hingga Senin (27/9).

Komandan Kapal HMAS Succes, Komandan Anthony Rayner, mengatakan kedatangannya ke Makassar merupakan kunjungan perjalanan ke beberapa negara Asia Tenggara.

Selama berkunjung, para awak kapal akan mengambil bagian dalam kegiatan sosial dan profesi dengan AL Indonesia guna makin memperkukuh hubungan antara kedua negara.

"Kunjungan kami ini merupakan kunjungan persahabatan karena AL Kerajaan Australia dan AL Indonesia telah menjalin hubungan secara emosianal dan profesi selama bertahun-tahun lalu," ujarnya.

Selain kunjungan persahabatan secara institusional itu, para awak kapal perang AL Australia ini juga mengaku senang karena Indonesia, khususnya Makassar, dikenal sebagai negara bahari yang punya potensi keindahan alam.

Acara penyambutan kapal perang Australia itu dilakukan oleh TNI AL Indonesia bersama Dinas Kebudayaan Pariwisata Makassar dengan mempertunjukkan kesenian tradisional asal Sulawesi Selatan.

Dua tentara angkatan laut Australia menyaksikan kapal HMAS Arunta saat akan sandar di Pelabuhan Soekarno-Hatta Makassar, Jumat (24/9). Dua kapal perang milik Australia yakni kapal HMAS Arunta dan Kapal HMAS Succes berkunjung ke Makassar selama tiga hari (24-27 Sepetember 2010), dan membawa 400 awak kapal. Kedua kapal tersebut juga akan melakukan kunjungan ke Malaysia, Singapura dan negara-negara Asia Tenggara lainnya. (Foto: ANTARA/Yusran Uccang/ss/pd/10)

Sebuah kapal pandu milik Indonesia berusaha memandu kapal perang milik Australia, HMAS Arunta, saat akan sandar di Pelabuhan Soekarno-Hatta Makassar. (Foto: ANTARA/Yusran Uccang/ss/pd/10)

Dua awak kapal HMAS Succes menyaksikan kota Makassar. (Foto: ANTARA/Yusran Uccang/ss/pd/10)

eorang awak kapal HMAS Succes menyaksikan salah satu pulau di perairaan Makassar. (Foto: ANTARA/Yusran Uccang/ss/pd/10)

Sejumlah siswa SMA Athirah Makassar berada di dek parkir pesawat helikopter saat berkunjung ke kapal HMAS Succes kapal perang milik Australia di Pelabuhan Soekarno-Hatta Makassar, Sabtu (25/9). Sejumlah sekolah di Makassar memanfaatkan untuk mengunjungi dua kapal perang milik Australia yakni kapal HMAS Arunta dan Kapal HMAS Succes yang bersandar selama tiga hari (24-27 Sepetember 2010) di Makassar. (Foto: ANTARA/Yusran Uccang/ss/pd/10)

ANTARA News

KRI Frans Kaisiepo Dilepas ke Lebanon Hari Ini

Panglima TNI, Jenderal TNI Djoko Santoso ( 2 kiri), KSAL Laksamana TNI Agus Suhartono ( kiri), meninjau personil TNI AL, di Jakarta, Sabtu (25/9). Sebanyak 100 prajurit TNI AL yang tergabung dalam Satgas Maritim TNI Kontingen Garuda XXVIII B, yang akan bergabung dalam pasukan pemeliharaan perdamaian di Lebanon. (Foto: ANTARA/ Ujang Zaelani/ed/NZ/10)

25 September 2010 -- KRI Frans Kaisiepo dijadwalkan berangkat ke Lebanon sebagai bagian dari Satuan Tugas Maritime Task Force TNI Kontingen Garuda XXVIII-B/United Nations Interim Force in Lebanon, Sabtu ini.

Asisten Operasi Panglima TNI Mayor Jenderal Tono Suratman, Kamis (23/9), memeriksa persiapan terakhir dan penggelaran pasukan. Rencananya KRI Frans Kaisiepo akan dilepas oleh Panglima TNI di Komando Lintas Laut Militer.

Personil TNI AL yang akan bertugas di Lebanon bersiap-siap memasuki KRI Frans Kaisiepo. (Foto: ANTARA/ Ujang Zaelani/ed/NZ/10)

Kaisiepo-368 diawaki 100 prajurit dan dipimpin Komandan Satuan Tugas Letkol Laut (P) Wasis Priyono. KRI Frans Kaisiepo merupakan kapal keempat jenis korvet kelas Sigma milik TNI Angkatan Laut. KRI ini dibuat oleh galangan kapal Schelde, Belanda, pada tahun 2006 khusus untuk TNI AL. KRI ini adalah kapal kedua setelah KRI Diponegoro 365 yang ikut misi yang sama tahun lalu. Saat itu misi KRI Diponegoro merupakan misi pertama dari Asia Tenggara.

Saat pemeriksaan, Tono Suratman mengingatkan, seluruh perlengkapan material yang diberikan merupakan barang inventaris negara yang harus dipertanggungjawabkan. Oleh karena itu, dalam penggunaan setiap peralatan, prosedur agar dipatuhi. Prajurit diminta memelihara segala fasilitas yang ada sehingga dapat mengurangi risiko kerusakan.

Tono menyatakan, keamanan dan keselamatan kerja harus menjadi prioritas utama, khususnya dalam penggunaan peralatan dengan risiko tinggi.

KRI Frans Kaiseipo-368 dilepas di Dermaga Kolinlamil Tanjung Priok Jakarta Utara, Sabtu (25/9). (Foto: Puspen TNI)

Kapal ini membawa Satgas Maritim TNI Konga XXVIII-B/UNIFIL berjumlah 100 orang, terdiri dari 88 orang ABK, Crew Helikopter 7 orang, Paramedis/Kesehatan 2 orang, Penyelam 2 orang dan Kopaska 1 orang. (Foto: Puspen TNI)

KRI Frans Kaiseipo-368 yang dilengkapi Helikopter BO-105 NV-414 merupakan salah satu kapal terbaru yang dimiliki TNI AL berjenis Korvet kelas SIGMA (Ship Integrated Geometrical Modularity Approach) buatan Schelde Naval Shipbuilding, Vlissingen Belanda. (Foto: Puspen TNI)

KOMPAS

Kapal Latih Portugal "Sagres" ke Indonesia

Sagres. (Photo: marinha)

25 September 2010, Jakarta -- Kapal latih layar tinggi bertiang tiga milik Angkatan Laut Portugal, Sagres, berencana melakukan lawatan ke Indonesia sekaligus memperingati sejarah kedatangan Portugis di kawasan Nusantara lebih dari lima abad silam.

Menurut Duta Besar Portugal untuk Indonesia Carlos Frota, Jumat (24/9), saat mengundang sejumlah jurnalis makan siang di kediamannya, lawatan itu bukan bermaksud memperingati kehadiran kekuatan invasi negara itu di masa tersebut, melainkan lebih bersifat kunjungan persahabatan.

Menurut dia, Indonesia adalah negara dengan masyarakat yang memiliki kultur beragam dan bahkan sudah dikenal sejak dahulu punya sikap dan pemikiran yang sangat terbuka (open minded) pada kultur dan nilai-nilai dari suku bangsa dan peradaban lain di dunia.

Bahkan, hingga sekarang pun, menurut Frota, dirinya meyakini terdapat berbagai macam kultur, bahasa, budaya, serta agama dari banyak bangsa di dunia, yang telah menyatu dan menjadi bagian tak terpisahkan di dalam kehidupan negeri ini, termasuk juga kebudayaan dan bahasa Portugis.

Lebih lanjut, menurut Frota, kapal latih layar tinggi itu rencananya akan berada di Indonesia, 26-30 September 2010. Sejumlah kegiatan seremonial juga akan digelar, termasuk membuka kesempatan masyarakat untuk datang dan naik ke kapal itu guna melihat langsung dari dekat. Acara kunjungan umum digelar 28-29 September.

Sebelum tiba di Jakarta, kapal yang dinakhodai Commander Luis Pedro Pinto P Mendes itu juga melawat ke Singapura dan Timor Leste. Kapal diawaki sedikitnya 139 personel Angkatan Laut Portugal. Seperti juga kapal perang milik TNI Angkatan Laut, KRI Dewa Ruci, kapal latih layar tinggi (tall-ships) Sagres juga berfungsi menjadi kapal latih bagi para kadet baru AL Portugal. Kapal tersebut bertugas sejak tahun 1962 dan telah berlayar ke seluruh penjuru dunia.

Kapal Sagres hanya absen menjalankan tugasnya tahun 1987 dan 1991 untuk menjalani perawatan dan perbaikan. Tahun ini Sagres direncanakan mengunjungi sejumlah negara, seperti Amerika Serikat, Jepang, China, sejumlah negara di Asia Tenggara, India, dan Mesir.

KOMPAS

Friday, September 24, 2010

Komisi I Isyaratkan Kandidat Panglima TNI Lulus

Calon Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono (kanan), bejabat tangan dengan Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Mahfudz Shiddiq (kiri), sesaat sebelum menjalani uji kelayakan dan kepatutan di Komisi I DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (23/9). Kepala Staf Angkatan Laut itu akan menempati jabatan Panglima TNI menggantikan Jenderal TNI Djoko Santoso bila berhasil lolos dari uji kelayakan dan kepatutan yang dilaksanakan Komisi I DPR. (Foto: ANTARA/Ismar Patrizki/Koz/mes/10)

24 September 2010, Jakarta -- Sejumlah fraksi tanpa kecuali mengisyaratkan kandidat Panglima TNI lulus uji kelayakan dan kepatutan. Hal ini diperkuat dari pernyataan positif sejumlah anggota yang mewakili fraksinya.

Saat uji kelayakan dan kepatutan, Laksamana TNI Agus Suhartono banyak mendapat pertanyaan seputar Reformasi TNI, Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista), Bisnis TNI, Netralitas TNI, Minimum Essential Force (MEF), Penegakan disiplin, peningkatan kesejahteraan, rumah dinas, hingga masalah aktual lainnya.

Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddik menyatakan, persetujuan Agus sebagai Panglima TNI akan diserahkan ke pimpinan. Selanjutnya, hasil rapat Komisi I itu dibawa di paripurna, Senin (27/9) mendatang.

Pandangan rapat internal Komisi I akan menjadi pertimbangan seluruh anggota DPR dalam paripurna tersebut. "So far so good," ujar Mahfudz yakin.

Mahfudz menyatakan, persetujuan Panglima TNI baru itu tidak dengan cek kosong. Ada ruang penting yang menjadi tugas Panglima, dimana selalu mendapat warisan masalah dari Panglima sebelumnya. Kasus yang mengemuka diantaranya adalah masalah sengketa lahan dan inventarisasi aset. "Padahal masa jabatannya hanya tiga tahun (melihat usia Agus, red)," kata politisi PKS.

Mahfudz menyatakan, tidak ada persoalan serius yang mengemuka dalam seleksi calon Panglima TNI. Hanya saja, Komisi I meminta agar Panglima TNI baru bisa menuntaskan masalah lama, agar bisa berkonsentrasi dalam reformasi TNI. "Ini harus menjadi komitmen bersama," tandasnya.

Fakta bahwa posisi Agus sebagai calon tunggal Panglima TNI, yang mendapat dukungan kuat dari Sekretariat Gabungan terlihat dalam seleksi tersebut. Hampir semua pertanyaan yang diajukan para anggota Komisi I DPR, bisa dijawab secara diplomatis oleh Agus.

Seperti diutarakan Wakil Ketua Komisi I DPR RI Agus Gumiwang Kartasasmita mewakili Fraksi Golongan Karya, menyatakan dapat menerima visi dan misi yang dipaparkan kandidat Panglima TNI.

“Visi dan Misi yang diutarakan harus dapat diimplementasikan untuk mewujudkan postur TNI yang ideal,” tegasnya.

DPR RI

RI - Selandia Baru Sepakat Kerjasama Pertahanan

HMNZS Canbterbury kapal perang AL Selandia Baru terbaru, berpartisipasi di Sail Bunaken 2010. (Foto: RNZN)

23 September 2010, Jakarta -- Panglima TNI Jenderal TNI Djoko Santoso menerima kedatangan Panglima Angkatan Bersenjata Selandia Baru, Letjen Jeremiah Mateparae hari ini, Kamis 23 September 2010. Kunjungan ini diawali dengan upacara penghormatan militer di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur.

Kepada Mateparae, Djoko menyampaikan penghargaan dan terimakasih atas bantuan personel, peralatan, dan pesawat angkut militer selama penanggulangan bencana alam di Aceh. Bantuan tersebut dinilai mampu meringankan penderitaan masyarakat setempat.

Selain itu, Djoko juga memberikan apresiasi atas partisipasi Angkatan Bersenjata Selandia Baru dalam kegiatan “Garuda Shield 2009”, yaitu latihan bersama negara-negara sahabat dalam rangka operasi perdamaian dunia yang diselenggarakan di Bandung, serta “Sail Bunaken 2009” yang diselenggarakan di Sulawesi Utara.

Pada akhir pertemuan, panglima kedua negara sepakat untuk meningkatkan kerjasama antar angkatan bersenjata yang selama ini sudah terjalin dengan baik. Keduanya sepakat membahas program kerjasama berupa Armed Forces to Armed Forces Talk antar angkatan atau matra.

Dalam kunjungannya, Mateparae didampingi oleh Athan Selandia Baru di Jakarta serta dua analis pertahanan, Caroline Mc. Queen dan Stacy Holland Belser. Sedangkan turut mendampingi Panglima TNI antara lain Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Imam Sufaat, Wakil Kepala Staf Angkatan Darat Letjen TNI J. Suryo Prabowo, Wakil Kepala Staf Angkatan Laut Laksdya TNI Soeparno, Kasum TNI Marsdya TNI Edy Harjoko, Asintel Panglima TNI Letjen TNI Rasyid Qurnuen Aquary, Kabais TNI Mayjen TNI Anshory Tadjudin, Wakapuspen TNI Brigjen TNI Setyo Sularso, serta Staf Khusus Panglima TNI Marsma TNI Prayitno.

Usai kunjungan ke Mabes TNI, Panglima Angkatan Bersenjata Selandia Baru beserta rombongan menuju ke Kementerian Pertahanan.

TEMPO Interaktif

First Production C-5M Super Galaxy Takes Flight

First production C-5M Super Galaxy made its first flight. (Photo: Lockheed Martin/Damien Guarnieri)

21 September 2010, MARIETTA, Ga. -- Lockheed Martin’s [NYSE: LMT] first production C-5M Super Galaxy made its first flight here Sept. 19 sporting the new “Super Galaxy” tail flash and nose art. It is set to be delivered Sept. 30 and will arrive for duty at Dover Air Force Base, Del., in November.

Lockheed Martin

Boeing Completes Production of 1st Australian Super Hornet with Provisions for Future Electronic Attack Capability

(Photo: Australia DoD)

23 September 2010, ST. LOUIS -- Boeing [NYSE: BA] announced today that it has completed production of the first Royal Australian Air Force (RAAF) F/A-18F Super Hornet that has the capability to be converted into an electronic attack aircraft.

Boeing is pre-wiring the RAAF's second lot of 12 Super Hornets for potential electronic attack capability conversion during production at the company's facilities in St. Louis.

"Incorporating the ability to introduce an electronic attack capability on 12 RAAF Super Hornets as they are produced in St. Louis provides maximum flexibility for our Air Force in the future," said RAAF Group Capt. Steve Roberton, Officer Commanding 82 Wing, which includes Super Hornet and F-111 aircraft. "Ultimately, if a decision to incorporate an electronic attack option is pursued, it will further expand the broad capability of an already formidable Super Hornet weapon system."

The Australian government announced in March 2007 that it would acquire 24 of the advanced Block II versions of the Super Hornet, all of which are equipped with the Raytheon-built APG-79 Active Electronically Scanned Array (AESA) radar. Eleven Super Hornets are now operating at RAAF Base Amberley in Queensland. All 11 aircraft were delivered ahead of schedule and on budget. Boeing will deliver Australia's 24th Super Hornet in 2011.

"Besides giving the RAAF the potential of introducing electronic attack capability in the future, producing these 12 aircraft with this configuration from the outset also reduces cost when compared with retrofitting at a later date," said Carolyn Nichols, Australian Super Hornet program manager for Boeing.

The Boeing Super Hornet is a multirole aircraft, able to perform virtually every mission in the tactical spectrum, including air superiority, day/night strike with precision-guided weapons, fighter escort, close air support, suppression of enemy air defenses, maritime strike, reconnaissance, forward air control and tanker missions. Boeing has delivered more than 430 F/A-18E/Fs to the U.S. Navy. Every Super Hornet produced has been delivered on or ahead of schedule and on budget.

A unit of The Boeing Company, Boeing Defense, Space & Security is one of the world's largest defense, space and security businesses specializing in innovative and capabilities-driven customer solutions, and the world's largest and most versatile manufacturer of military aircraft. Headquartered in St. Louis, Boeing Defense, Space & Security is a $34 billion business with 68,000 employees worldwide.

Boeing Company