Saturday, September 25, 2010

300 Prajurit Australia Melawat ke Surabaya

Sejumlah awak kapal perang Angkatan Laut Kerajaan Australia, HMAS Toowoomba mempersiapkan tambang saat akan bersandar di Dermaga Jamrud, Tanjung Perak, Surabaya, Sabtu (25/9). Dua kapal perang milik Angkatan Laut Kerajaan Australia, yaitu HMAS Tobruk dan HMAS Toowoomba ke Surabaya merupakan bagian dari kelompok tugas empat kapal Australia termasuk HMAS Success dan HMAS Arunta yang tiba Jumat (24/9) kemarin di Makasar. Kedua kapal tersebut tiba dengan membawa 450 awak kapal untuk kunjungan selama tiga hari (25-28 September 2010), dengan tujuan untuk memperkokoh hubungan antara Indonesia dan Australia. (Foto: ANTARA/M Risyal Hidayat/ed/10)

25 September 2010, Surabaya -- Sekitar 300 personel Angkatan Laut (AL) Kerajaan Australia dengan menggunakan dua kapal perangnya, HMAS Tobruk dan HMAS Toowoomba, melawat ke Surabaya, Sabtu.

Selain meningkatkan persahabatan antara Australia dan Indonesia, kedatangan personel Negeri Kanguru juga dalam rangka memperkokoh hubungan antar Angkatan Lautnya.

"Hubungan antar Angkatan Laut Kerajaan Australia dan Angkatan Laut Indonesia sudah terjalin sejak lama dan sudah sangat kuat. Kita juga telah mengembangkan kemitraan dalam berbagai bidang keamanan, khususnya di laut. Baik tingkat staregis, pelatihan dan pendidikan, latihan dan kerjasama operasi," kata Komandan HMAS Tobruk, Paul Scott kepada wartawan, di ruang kerjanya di atas kapal.

Tidak hanya itu saja, para personel Angkatan Laut Australia juga akan melakukan kegiatan sosial selama tiga hari berada di Surabaya. Bahkan dijadwalkan, para petingginya juga menggelar kunjungan kehormatan ke Pangarmatim, Komandan Lantamal V serta ke Wali Kota Surabaya.

Kedua kapal perang milik "Royal Australian Navy" tersebut bersandar sekitar pukul 10.30 WIB di Dermaga Jamrud Utara Tanjung Perak. Tarian khas Jawa Timur, Tari Remo, menjadi penyambut kedatangan.

Sebuah kapal memandu kapal perang Angkatan Laut Kerajaan Australia, HMAS Tobruk saat akan bersandar di Dermaga Jamrud, Tanjung Perak, Surabaya, Sabtu (25/9). (Foto: ANTARA/M Risyal Hidayat/ed/10)

HMAS Tobruk dengan nomor lambung L 50 merupakan kapal pendarat amfibi yang dirancang untuk mengangkut pasukan, personel, kendaraan dan peralatan. Panjangnya 127 meter dan lebar 18 meter. Kapal ini memiliki kekuatan bobot hingga 5800 ton serta mampu melaju hingga kecepatan 160 knot.

Sedangkan, HMAS Toowomba merupakan kapal perang kelas Anzac. Panjangnya sekitar 118 meter dengan lebar 14,8 meter. Kapal yang resmi diluncurkan pada tahun 2003 lalu tersebut memiliki daya angkut 3600 ton dan kecepatan lajunya mencapai lebih dari 27 knot.

Atase Pertahanan Australia, Brigadir Jenderal Gary Hogan mengatakan, kerja sama dalam keamanan maritim merupakan unsur kunci Kesepakatan antara Indonesia dan Australia tentang Kerangka Kerja Sama Keamanan (Traktat Lombok).

"Kunjungan kapal dan latihan secara berkala memperkukuh hubungan, dan memungkinkan kedua Angkatan Laut untuk beroperasi secara efektif bersama-sama," tukasnya.

Kedua kapal ini, HMAS Tobruk dan HMAS Toowoomba berangkat dari Pelabuhan Darwin, Australia 10 hari yang lalu. Dalam perjalanan ini, 10 personel TNI AL Indonesia juga ikut berlayar mengikuti perjalanan di dalam kapal tersebut. Mereka mempelajari apa saja yang dikerjakan seluruh awak kapal selama berlayar. (Foto: detikSurabaya/Norma Anggara)

Kedua kapal ini akan berlabuh di Perak selama tiga hari dari tanggak 25-28 September. (Foto: detikSurabaya/Norma Anggara)

Sementara, dua kapal perang milik Angkatan Laut Kerajaan Australia juga melakukan kunjungan ke Makassar, masing-masing HMAS Success dan HMAS Arunta. Keduanya tiba kemarin di Dermaga Petikemas Hatta di Makassar. Success adalah kapal bantu pemasok yang dirancang untuk memasok bahan bakar dan kargo ke kapal perang lainnya, sedangkan Arunta adalah frigat Kelas Anzac.

Project Manager BRIDGE Indonesia, Josephine Ratna mengungkapkan, pada Senin (27/9) mendatang, para pelajar dan guru di sejumlah sekolah mendapat kesempatan berkunjung dan belajar di dua kapal tersebut.

"Selama dua hari pelajar bisa menikmati berada di atas kapal perang. Selain belajar, mereka juga bisa melihat dan berbincang dengan Angkatan Laut Kerajaan Australia," jelasnya.

ANTARA News

No comments:

Post a Comment