Tuesday, November 9, 2010

Ujicoba Peluncuran Roket R-Han 122 (2-habis)

(Foto: Sriwijaya Post/Leni Juwita)

8 November 2010 -- Dipilihnya Baturaja khususnya kawasan OMIBA (Obyek Militer Baturaja) Kabupaten OKU menjadi tempat ujicoba peluncuran roket R-Han 122, dengan pertimbangan daerah ini sangat cocok, cukup aman dari jangkauan warga, dan jauh dari pemukiman penduduk.

Indikasi ini terbukti selama diadakan ujicoba peluncuran R-Han 122 sejak yang pertama 12 Oktober 2010 dengan meluncurkan tiga unit dengan komposisi satu unit warhead live dan dua unit warhead smoke, tidak ada yang mengetahui kecuali orang-orang tertentu.

Begitu juga setelah dilakukan uji coba peluncuran empat unit roket terakhir, Sabtu 6 November 2010, penduduk di sekitar kawasan peluncuran roket, tidak mengetahui aktivitas apa yang sedang dilakukan TNI dan pihak terkait.

Itu dapat dimaklumi, karena roket yang diluncurkan dari Lapangan Tembak Dodiklatpur Rindam II/Sriwijaya ini, jatuhnya di kawasan Pusat Latihan Tempur (Puslatpur).

Barangkali, itu pula yang menjadi salah satu pertimbangan ujicoba roket dengan panjang 1.762 mm diluncurkan di kawasan hutan lebat.

Meskipun ada suara ledakan beberapa kali, namun tidak mengganggu kenyamanan penduduk sekitar, apalagi warga di kawasan OMIBA ini sudah terbiasa mendengar bunyi dentuman senjata, karena memang area pusat latihan militer.

Puslatpur pada Tahun 1995 bernama Detasemen Latihan Tempur (Denlatpur) Sungai Tuha, terletak di kawasan paling timur Kota Baturaja atau sekitar 200 kilometer barat daya Kota Palembang.

Pusat Latihan Tempur yang mulai difungsikan sejak Tahun 1989 ini merupakan arena latihan tempur terlengkap di Indonesia, bahkan terbesar di Asia Tenggara.

Di areal OMIBA yang melingkupi tiga kabupaten yakni OKU, OKU Timur dan OKU Selatan ini, sudah sering dijadikan tempat latihan tempur bersama dengan negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura (Latgab Malaysia dan Singapura) Agustus 1997.

Kawasan yang dicadangkan untuk latihan (seluas 43.000 Ha) sudah memenuhi persayaratan untuk menempa prajurit dilengkapi peralatan tempur seperti tank dan alat tempur.

Tofografi alam OMIBA terdiri rawa-rawa, sungai besar dan kecil, serta lembah dan perbukitan. Bahkan di kawasan berhutan lebat yang masih dihuni berbagai jenis binatang buas seperti macan, harimau dan ular berbisa.

Semua rintangan dan tantangan yang terdapat di Puslatpur sangat tepat untuk menempa prajurit. Puslatpur merupakan tempat melatih prajurit yang sudah jadi, kemudian dikembangkan agar lebih maju.

Pertimbangan yang tak kalah pentingnya adalah Puslatpur dekat dengan Lanud Gatot Subroto Waytuba. Lapangan terbang sebagai simpul transportasi udara untuk mendukung kelancaran kegiatan peluncuran roket R-Han 122, hanya berjarak 25 KM dari titik jatuhnya roket.

Lanut Gatot Subroto Waytuba berjarak dari Palembang 250 KM, dari Lampung dan dari Jakarta ditempuh 50 menit menggunakan pesawat udara. (Leni Juwita)

Sriwijaya Post

No comments:

Post a Comment