Tuesday, November 9, 2010

TNI AU Beli Dua Unit Pesawat Boeing 737-400 eks GIA

Boeing 737-400 GIA. (Foto: chaity)

8 November 2010, Jakarta -- TNI Angkatan Udara dan PT Garuda Indonesia mengadakan penandatangan nota kesepahaman tentang pengalihan dua unit pesawat Boeing 737- 400, yang ditandatangai oleh Kasau Marsekal TNI Imam Sufaat dan Dirut PT Garuda Indonesia Emirsyah Satar, di Mabesau Cilangkap, Senin (8/11).

Penandatanganan nota kesepahaman ini adalah salah satu tahapan dalam mewujudkan proses pembelian 2 unit pesawat Boeing 737-400 dari PT Garuda Indonesia (Persero) kepada pihak TNI Angkatan Udara, selanjutnya akan dilaksanakan proses pengadaan barang/jasa sesuai dengan ketentuan yang berlaku yaitu penyusunan dokumen kontrak jual beli.

Kasau Marsekal TNI Imam Sufaat mengatakan, dalam Rencana Strategis Tahun 2010-2012, TNI Angkatan Udara telah memprogramkan dan menganggarkan untuk meningkatkan kemampuan alutsista agar dapat melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai penangkal, penindak, dan pemulih dalam rangka menegakkan kedaulatan negara di udara yang dilaksanakan salah satunya dengan OMSP.

“TNI Angkatan Udara mengharapkan bahwa kegiatan penyusunan dokumen kontrak pembelian pararel dengan kegiatan pelatihan di bidang pemeliharaan, dan tim teknis, agar supaya pesawat tersebut dapat dioperasikan di TNI Angkatan Udara dengan segera”, ungkapnya.

Sementara itu, Dirut PT Garuda Indonesia Emirsyah Satar menyatakan, sebagai “national flag carrier” selain menjalankan misi sebagai salah sebagai suatu entitas bisnis, Garuda memiliki peran strategis dalam mendukung pengembangan aspek perekonomian , sosial dan budaya, serta pertahanan dan keamanan negara.

Dikatakan, sejalan dengan peranannya tersebut, maka Garuda Indonesia senantiasa berupaya untuk dapat menjalin kerja sama serta memberikan dukungan bagi berbagai lembaga dan intitusi agar tercipta sinergi yang dapat memberikan manfaat bagi kedua belah pihak dan pada umumnya bagi negara dan bangsa.

Hercules TNI AU angkut bantuan korban Gunung Merapi

BANTUAN untuk korban letusan Gunung Merapi dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan diangkut menggunakan pesawat Hercules milik TNI AU. (Foto: Pikiran Rakyat)

Bantuan dari sejumlah daerah terus berdatangan untuk membantu korban letusan Gunung Merapi di Yogyakarta. Seperti dari Sulawesi Selatan, selain membawa makanan dan obat-obatan, didatangkan juga tim relawan yang berjumlah 58 orang. Tim Peduli Bencana Sulawesi Selatan tersebut mendarat di Lanud Adisutjipto Yogyakarta, dipimpin oleh Asisten III bidang Kesra Pemerintah Propinsi Sulawesi Selatan, Yaksan Hamzah.

Direncanakan para sukarelawan dari Sulawesi Selatan akan membantu pengungsi korban bencana alam meletusnya Gunung Merapi di berbagai tempat pengungsian. Adapun bantuan yang dibawa terdiri atas obat-obatan, 10 ton beras, 102 tenda terpal, 1.000 lembar masker, 1.000 paket makanan siap saji, 1.000 rak telur asin dan uang tunai sebesar Rp 50 juta. Sejumlah bantuan tersebut diangkut pesawat Hercules C 130 milik TNI Angkatan Udara dari Skadron 32 Lanud Abdurrahman Saleh Malang.

Yaksan Hamzah menjelaskan penyaluran bantuan kepada para korban akan bekerja sama dengan Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta dengan pertimbangan agar bantuan tersebut dapat tersalur dengan baik.

Pikiran Rakyat

No comments:

Post a Comment