Wednesday, September 15, 2010

Sukhoi Kirim 3 Teknisi Lagi

Teknisi jet tempur Sukhoi SU-27 SKM asal Rusia, Andre Spalov memegang botol infus ketika memasuki ruang laboratorium RS Wahidin Sudirohusodo Makassar, Sulsel, Rabu (15/9). Dua teknisi tersebut yaitu Andre Zaykay dan Andre Spalov mendapat perawatan intensif di RS Wahidin Sudirohusodo Makassar, setelah tiga rekan mereka meninggal dunia yang penyebabnya hingga kini belum jelas. (Foto: ANTARA/Sahrul Manda Tikupadang/Koz)

15 September 2010 -- Pabrik pesawat Rusia Sukhoi akan mengirimkan teknisi tambahan ke Makassar guna menggantikan tiga orang warranty team yang tewas karena mengkonsumsi metanol.

Komandan Lanud Sultan Hasanuddin Marsekal Pertama Agus Supriatna mengatakan para teknisi dijadwalkan tiba Kamis (16/9).

“Mereka akan datang bersama unit Sukhoi,” ungkap beliau.

Warranty team akan tinggal di Makassar selama setahun untuk memastikan jet tempur Sukhoi Su-27 siap dioperasikan.

Hasil investigasi Kepolisian

Hasil investigasi polisi penyebab kematian ketiga teknisi Rusia karena metanol.

“Kami menemukan metanol didalam perut, hati, lever dan paru-paru mereka,” ucap Brigadir Jenderal Budiono kepala laboratorium forensik, Rabu (15/9) kutip tempointeraktif.com.

Budiono mengatakan barang bukti dikumpulkan dalam dua kantung plastik, satu mengandung minuman keras dicampur metanol dan lainnya hanya minuman keras.

Dua orang teknisi Rusia lainnya segera dilarikan ke rumah sakit di Makassar, Selasa (14/9) setelah menderita hal serupa. Sepertinya mereka mengkonsumsi sedikit minuman oplosan tersebut, sehingga tidak berakibat fatal.

Kelima teknisi tersebut bagian dari 37 anggota tim Rusia, terdiri dari teknisi, mekanik, instruktur, inspektor yang tiba Minggu (5/9).

the Jakarta Post/Berita HanKam

AS dan Korsel Peringati ke-60 Pendaratan di Incheon

15 September 2010 -- Marinir Amerika Serikat dan Korea Selatan menggunakan kapal pendarat melakukan pendaratan pantai dilindungi tabir asap, latar belakang kapal amphibi 14.000 ton AL Korsel Dokdo saat peringatan operasi pendaratan Incheon ke-60, Rabu (15/9). Pasukan PBB dibawah pimpinan Jenderal AS Douglas MacArthur mendarat di pantai dekat kota Incheon September 1950, beberapa bulan setelah Korea Utara menginvansi Korsel. (Foto: AP)

Helikopter AL Korsel dilibatkan dalam peringatan ini. (Foto: AP)

Kendaraan amphibi AL Korsel dan kapal amphibi Dokdo dilibatkan dalam peringatan ke-60 pendaratan pasukan PBB di Incheon. (Foto: AP)

(Foto: Reuters)


Marinir AS berpartisipasi dalam peringatan ini. (Foto: Reuters)

Berita HanKam

Kapal Koarmatim Bawa Kadet AAL Ikuti KJK Dalam Negeri


15 September 2010, Suarabaya -- Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Kihajar Dewantara-364 dan KRI Surabaya-591 dari jajaran unsur Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) membawa 217 Kadet AAL (Akademi Angkatan Laut) tingkat III untuk mengikuti Latihan Kartika Jala Krida (KJK) dalam negeri tahun 2010.

Keberangkat Satgas KJK Dalam Negeri ini dilepas langsung oleh Gubernur Akademi Angkatan Laut Laksamana Muda TNI Hari Bowo, didampingi oleh Wagub AAL dan Komandan Guspurlatim Laksamana Pertama TNI Widodo di Dermaga Koarmatim, Ujung Koarmatim, Surabaya. Rabu (15/9).

Latihan pelayaran ini dijadwalkan berlangsung hingga 2 bulan dengan menggunakan jenis kapal latih dan Landing Platform Dock (LPD). Disamping Kadet AAL, dalam latihan pelayaran tersebut juga ada satu orang dari Akademi Militer (Akmil). Rute yang ditempuh dalam pelayaran tersebut, yaitu Surabaya - Tarakan - Brunei - Batam - Tanjung Uban - Lampung dan kembali ke Pangkalan Surabaya. Selama dalam pelayaran, para Kadet AAL ini akan mempraktekan semua pelajaran teori yang didapat di kelas.

Dispenarmatim

Rusia Akan Mulai Membuat Pembom Baru

Perdana Menteri Rusia Vladimir Putin (ke-3 dari kiri), ditemani Menteri Pertahanan Anatoly Serdyukov (kanan) dan Wakil PM Sergei Ivanov (ke-2 dari kanan), meninjau Sukhoi Design Bureau di Moskow, Senin, 1 Maret 2010. (Foto: AP)

15 September 2010 -- Pabrik pesawat Kazan akan mulai membangun pembom strategis baru, ungkap Perdana Menteri Rusia Vladimir Putin, Selasa (14/9).

Kazan akan melanjutkan juga upgrade pembom jarak jauh Tu-160 dan Tu-22 dan kemudian akan memulai merakit pembom strategis baru,” ujar Putin.


Putin tidak memberikan informasi mengenai spesifikasi pembom baru tersebut atau secara pasti waktu produksi akan dimulai.

“Kami merencanakan menyelesaikan modernisasi ini 2015,” ucap Maj. Gen. Anatoly Zhikharev akhir tahun lalu.

Pembom baru akan menggantikan pembom strategis Tu-95MS Bear dan Tu-160 Blackjack, serta pembom jarak jauh Tu-22M3 yang saat ini dioperasikan AB Rusia.

Menurut berbagai sumber, Rusia mengoperasikan 40 Tu-95MS, 141 Tu-22M3 dan 16 Tu-160.

Pembom baru akan menggunakan teknologi siluman dan diharapkan bertugas di AB Rusia 2025-2030.

RIA Novosti
/Berita HanKam

Sukhoi Tetap Dirakit Sesuai Jadwal, Meski Kematian 3 Teknisi Rusia

(Foto: Dispenau)

15 September 2010 – Perakitan dua jet tempur Sukhoi Su-27, yang tiba minggu lalu, dilanjutkan di Pangkalan Udara Sultan Hasanuddin, Makassar meskipun adanya kematian tiga teknisi Rusia, ucap Komandan Lanud Marsekal Pertama Agus Supriatna pada the Jakarta Post.

Ketiga teknisi tersebut termasuk warranty team bertanggung jawab mengawasi baik tidaknya jet tempur yang dipesan oleh pemerintah Indonesia. Tim assembling bertanggung jawab merakit jet tempur.

Kedutaan Besar Rusia di Jakarta telah mengirimkan dokter ke Makassar, Selasa (14/9) untuk mengawasi perawatan medis dua anggota warranty team yang masih dirawat di rumah sakit di Makassar.

The Jakarta Post
/Berita HanKam

Teknisi Sukhoi asal Rusia yang Tewas Bertambah

Salah seorang anggota tim dokter Rusia tiba di RS Wahidin Sudirohusodo Makassar, Selasa (14/9). Kedatangan tim dokter asal Rusia terkait meninggalnya tiga teknisi jet tempur Sukhoi SU-27 SKM asal Rusia, Alexander Poltorak Meksandri, Voronim Sergei, dan Koronov Victor Savanoc pada Senin (13/9) dan dua teknisi yang masih dalam perawatan intensif di RS Wahidin Sudirohusodo yaitu Andre Zaykay dan Andre Spalov. (Foto: ANTARA/Sahrul Manda Tikupadang/ss/ama/10)

15 September 2010, Makassar -- Tim teknisi pesawat tempur Sukhoi asal Rusia yang menjadi korban keracunan alkohol bertambah menjadi tiga orang. Koronov Viktor Sapanov, 55, menyusul tewas setelah menjalani perawatan di RS Stella Maris dini hari kemarin WIT.

Viktor yang tergabung dalam Tim Garansi (Warranty) perakit pesawat Sukhoi itu tak mampu melewati masa kritis dan dinyatakan meninggal Selasa dini hari di Kamar Perawatan 201 B. Jenazah Viktor kemudian dibawa ke RS Polri Bhayangkara untuk diotopsi.

Korban tewas sebelumnya, Senin (13/9), adalah dua teknisi; Alexander Poltorak Meksandre, 50, dan Voronin Sergei, 55. Selain tiga korban tewas tersebut, dua teknisi lain mendapat perawatan di Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo (RSWS).

Dua teknisi itu adalah Andrei Zavkay, 32, dan Andrei Spalov, 44. Mereka masuk ke rumah sakit pemerintah tersebut sekitar pukul 09.30 WIT kemarin, setelah dirujuk dari RS Stella Maris. Hingga tadi malam, dua teknisi itu dirawat di Paviliun Sawit A1/2.

Gejala yang dialami dua korban tersebut sama dengan korban sebelumnya. Mereka mengaku pusing, mual, dan nyeri di dada. Namun, kondisi Andrei Zavkay dan Andrei Spalov masih lebih baik. Setelah dirawat, keduanya dapat diajak berkomunikasi.

Dokter ahli penyakit dalam RSWS, dr Nu'man Daud, menjelaskan bahwa kondisi korban sudah mulai stabil dan bisa diajak bicara. Meski begitu, kata dia, mereka belum diperbolehkan keluar dari rumah sakit lantaran masih membutuhkan banyak istirahat.

''Kami masih terus mengobservasi kondisi keduanya. Kami juga masih mencari kaitan antara apa yang dimakan dan diminum terakhir dengan kondisi kesehatan mereka,'' terang Nu'man.

Terkait dengan dugaan keracunan alkohol, Nu'man tak menampik. Hanya, dia belum berani memberikan kepastian sebelum ada hasil pemeriksaan sampel organ tubuh korban yang telah diotopsi di RS Polri Bhayangkara Makassar.

Menurut Nu'man, pihaknya telah mengambil sampel darah dua korban tersebut dan memeriksa semua organ vitalnya seperti ginjal, hati, dan jantung. ''Lebih penting lagi, kami menjaga kondisi psikologis kedua korban supaya tidak goyah mendengar kabar kematian tiga rekannya. Kami juga melakukan pemeriksaan berkala detak jantung mereka,'' kata Nu'man.

Sementara itu, tiga korban tewas -Alexander Poltorak Meksandre, Voronin Sergei, dan Koronov Viktor Sapanov- telah diotopsi di kamar jenazah RS Polri Bhayangkara. Tiga jenazah tersebut diotopsi sembilan jam lebih pada Senin hingga Selasa kemarin, mulai pukul 20.40 hingga 06.00.

Otopsi dilakukan Tim Forensik Universitas Hasanuddin, Labfor Polda Sulsel, dan Dokkes RS Polri Bhayangkara. Otopsi dipimpin Kepala Bagian Patologi Forensik Medikolegal Fakultas Kedokteran Unhas Prof Dr dr Gatot S Lawrence SpPA (K) SpF.

Tak seorang pun anggota tim forensik maupun dokter kesehatan di Polda Sulsel mau buka mulut. Namun, kabar yang didapat koran ini menyebutkan, dalam bocoran yang diperoleh dari lambung tiga mayat tersebut terdapat sisa cairan alkohol dengan kadar tinggi.

Alkohol yang terdapat di lambung korban bercampur dengan aneka obat-obatan. Hanya, belum diketahui pasti jenis alkohol dan obat-obatan yang dikonsumsi tiga korban itu sebelum meregang nyawa.

Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Sulsel Kombespol Budyo Prasetyo mengungkapkan, gejala yang dialami semua korban sama. ''Dua korban yang sempat diperiksa sebelum meninggal mengeluh sesak napas di rongga dada, pusing, mual, dan muntah. Juga ada busa di mulut korban,'' terang Budyo.

Dugaan bahwa kematian tiga korban tersebut disebabkan keracunan alkohol semakin jelas setelah polisi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Di kamar wisma milik Lanud Sultan Hasanuddin yang ditempati Alexander Poltorak Meksandre ditemukan barang bukti berupa plastik kresek berisi cairan kimia dan obat-obatan.

Kepala Polda Sulsel Irjen Pol Johny Wainal Usman mengakui adanya bekas minuman beralkohol dan obat-obatan tersebut. Semua barang bukti itu sudah dikirimkan ke Pusat Laboratorium Forensik Mabes Polri di Jakarta untuk pemeriksaan lebih lanjut.

''Ada kerusakan peralatan di Labfor Polda Sulsel sehingga semua barang bukti dikirimkan ke Mabes Polri. Tujuannya mendapatkan hasil yang akurat,'' kata Johny seusai meninjau kamar mayat RS Polri Bhayangkara didampingi Kabid Humas Polda Sulsel Kombespol Hery Subiansauri siang kemarin.

Tiga jenazah korban keracunan alkohol tersebut rencananya dipulangkan ke Rusia Kamis, 16 September besok, menggunakan pesawat Antonov AN-124-100. Pemulangan jenazah dilakukan setelah satu unit pesawat tempur Sukhoi SU-30 MK 2 yang terbang dari Rusia mendarat di Lanud Sultan Hasanuddin.

Pesawat itu akan melengkapi dua pesawat tempur yang sudah lebih dahulu tiba, yakni SU-27 SKM buatan KNAAPO (Komsomolsk Amure Aircraft Production Association) Rusia. Tadi malam, tiga peti berisi jenazah tiga korban sudah dipindahkan dari RS Polri Bhayangkara ke RSWS.

''Pemulangan jenazah menggunakan pesawat Antonov langsung ke Rusia. Untuk mengantisipasi segala sesuatu yang tak diharapkan, semua teknisi asal Rusia yang bermasalah dengan kesehatan sudah diarahkan untuk melakukan pemeriksaan di rumah sakit,'' kata Komandan Lanud Sultan Hasanuddin Marsekal Pertama (Marsma) TNI Agus Supriatna.

Jawa Pos

KRI Dewaruci Dihantam Ombak 7 Meter

Tampak dalam gambar salah satu tiang depan KRI Dewaruci mengalami patah, setelah diterjang ombak setinggi 7 meter saat keluar alur pelabuhan Weser Point, Jerman, menuju Cagliari, Italia. Beberapa pekan lalu.

14 September 2010, Surabaya -- Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Dewaruci yang sedang melaksanakan tugas negara untuk melaksanakan misi diplomasi tingkat dunia yang membawa Kadet Akademi TNI Angkatan Laut (AAL) dihantam Gelombang setinggi 7 meter. Peristiwa itu berlangsung sejak keluar dari alur pelabuhan Weser Point Jerman dalam perjalanannya ke barat menuju Cagliari, Italia.

Kapal dihantam ombak selama 30 jam pekan lalu. Akibat hantaman ombak yang begitu tinggi itu, KRI Dewaruci mengalami kemiringan hingga 40 ° yang sangat berbahaya. Peristiwa ini merupakan suatu hal yang tidak biasa terjadi, mengingat keadaan angin dan tekanan udara dalam keadaan normal. Angin dengan kecepatan 10 sampai 20 knot sedang tekanan udara 1010 sampai 1020 mb.adalah keadaan yang normal.

Namun demikian, gelombang setinggi 7 meter itu tetap menghajar KRI Dewaruci dan mengakibatkan porak-porandanya benda-benda yang dapat bergerak yang berada di dalam kapal serta mematahkan salah satu tiang depan kapal.

Keadaan menjadi normal setelah kapal memasuki Selat Inggris. Informasi cuaca yang diterima oleh Letkol Laut (P) Suharto selaku Komandan KRI Dewaruci, ramalan cuaca dari Weather Fax menyebutkan bahwa tekanan udara sebesar 1005 mb dan akan terus meningkat sampai 1020 mb selama 24 jam. Dalam kenyataanya angin itu membawa gelombang yang cukup tinggi yang mengakibatkan seluruh awak kapal dan kadet harus berjibaku melawan ganasnya ombak dan alam yang kurang bersahabat itu, selama 30 jam.

“Terjangan ombak yang dialami KRI Dewaruci saat ini, lebih tinggi dari pada hantaman ombak pada tahun 2004 di Okinawa, Jepang.” Jelas, Bintara Utama (Bama), Johanes Satoro saat melaporkan keadaan kepada Komandan KRI Dewaruci. Akibat peristiwa ini, KRI Dewaruci sempat mengalami perbaikan di Brest, Perancis. Peristiwa heroik ini terjadi setelah KRI Dewaruci melaksanakan “Ich komme nach hause..”, untuk menyaksikan Sail Bremerhaven selama 5 hari. Di Jerman. “Ich komme nach hause..”, Setelah 58 tahun mengabdi di Indonesia dan melalang jagad bersama Kadet AAL dalam rangka mengemban misi diplomatik membawa nama harum Indonesia, akhirnya KRI Dewaruci kembali “Ich komme nach hause..”, (dalam bahasa Indonesia: “ saya pulang kampung ”) di Jerman.

Disebut pulang kampung karena KRI Dewaruci merupakan kapal Perang Republik Indonesia buatan Hamburg, Jerman, pada tahun 1952. Tak heran bila masyarakat Jerman tumpah ruah datang ke Pelabuhan Bremerhaven, untuk datang menyaksikan langsung keberadaan KRI Dewaruci dengan berbagai atraksi, di antaranya, pagelaran kesenian. Pagelaran kesenian kali ini berlangsung dua kali setiap harinya. Bagi warga Jerman yang datang berkunjung ke KRI Dewaruci, pertunjukan ini merupakan hal yang sangat istimewa. Kegiatan ini tidak hanya digelar diatas geladak, tapi juga di panggung utama yang tersedia. Dengan antusias yang tinggi warga Indonesia dan Jerman menyaksikan pagelaran seni yang ditampilkan oleh para Kadet dan ABK KRI Dewaruci. Warga memberikan apresiasi yang baik sekali. Meskipun gerimis mengguyur, mereka tetap tak mau bergerak hingga pertunjukan selesai.

Sekalipun sempat tertunda selama 4 Jam, Minggu, 29 Agustus 2010 pukul 12.00 waktu setempat, kapal kebanggaan Indonesia ini bertolak menuju Cagliari Italia. Idul Fitri di Perairan Mediterania Setelah melewati hari-hari panjang dan mencemaskan di perairan yang terkenal ganas, seperti Teluk Biscay, Samudera Atlantik, dan Selat Gibraltar, kegembiraan bercampur sedih mulai menyelimuti para prajurit dan kadet ketika matahari tenggelam di malam terakhir puasa Ramadhan pada tanggal 9 September 2010.

“Kami bersyukur, laut sangat bersahabat selama 6 hari di Biscay, Atlantik, dan Gibraltar”, kata Perwira Navigasi (Panagi) Lettu Hadi yang pernah merasakan ganasnya Teluk Biscay semasih menjadi kadet pada tahun 2005 lalu. Takbir pun menggema di geladak tengah diiringi dengan irama perkusi beduk dari peralatan bass drum dan tenor. Juga terlihat ada yang membawa botol, piring dan lempengan besi untuk menyemarakkan acara malam takbiran di tengah kegelapan malam Laut Mediterania. Kegiatan ini berakhir saat menjelang pergantian hari, Suasana menjadi penuh sukacita bercampur haru.

Di pagi hari saat takbir, tahlil dan tahmid kembali berkumandang untuk perayaan Shalat Idul Fitri, wajah-wajah para umat muslim yang ikut berlayar dalam rangka Muhibah Kartika Jala Krida 2010 ini tampak penuh haru dan bangga. “Kita patut berbangga dan bersyukur telah memilih angkatan laut sebagai medan tugas, karena peristiwa seperti saat ini, sangat jarang dirasakan oleh orang kebanyakan. Kita dapat merasakan, betapa pentingnya arti kehadiran sebuah keluarga dalam suasana sakral seperti ini, yang mungkin tidak kita rasakan di saat kita bersama keluarga”, Ujar Komandan KRI Dewaruci Suharto menjelang pelaksanaan Shalat Ied. Di atas geladak utama KRI. Dewaruci.

Dispenarmatim

Indonesia Kini Miliki 92 Pulau Terluar

Pulau Batek. (Foto: Pemprov NTT)

15 September 2010, Jakarta -- Pemerintah telah menginventarisir data pemetaan pulau terluar di Indonesia. Hasilnya, Kementerian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal (Meneg PDT) menyatakan bahwa data paling baru ada 92 pulau yang masuk kategori terluar di wilayah Indonesia. Di antaranya, 21 pulau sudah berpenghuni dan 13 pulau berpenghuni secara musiman. "Pulau itu banyak yang masih membutuhkan infrastruktur tambahan namun kondisinya sudah membaik," ujar Meneg PDT Helmy Faishal Zaini usai melakukan sidak hari pertama masuk lebaran di Jakarta Selasa, (14/9) kemarin.

Saat ini Meneg PDT sedang melakuan inventarisasi tahap kedua. Kali ini pihaknya memetakan jumlah masyarakat RI yang berada di pulau terluar tersebut. Karena data mutakhir dari BPS terkait jumlah masyarakat di pulau terluar juga sedang disusun.

Menurutnya, jika pendataan sudah dilakukan, Meneg PDT akan memulai langkah dengan melakukan perbaikan infrasruktur serta mengembangkan potensi masyarakat yang tinggal di pulau terluar Indonesia tersebut.

"Baik dari infrastruktur, pengembangan masyarakat di pulau terluar akan menjadi prioritas pemerintah. Setidaknya masyarakat di pulau terluar ini mendapatkan perhatian khusus dan ini merupakan proses nasional," kata dia.

Untuk wilayah perbatasan, lanjut Helmy, adanya kerjasama antara instansinya dengan lembaga terkait di lintas sektoral. Saat ini, daerah yang masuk kategori desa tertinggal di wilayah perbatasan juga semakin semakin menipis. "Saya kira jumlah semakin berkurang untuk desa tertinggal di wilayah perbatasan. Karena ini adalah hasil kerjasama lintas sektor," kata dia.

Helmy mengatakan, masyarakat yang berada di wilayah perbatasan tidak selamanya dalam keadaan kondisi buruk. Seperti masyarakat yang berada di wilayah perbatasan Indonesia dengan Papua Nugini atau Timor Leste keadaan perekonomiannya lebih baik dibandingkan negara tetangganya.

"Lagi pula masyarakat di perbatasan tidak selamanya buruk. Persoalan yang masih terjadi ada di wilayah Kalimantan Timur atau Kalimantan Barat yang sedang dilakukan upaya perbaikannya oleh pemerintah," kata dia.

Namun ia menjelaskan, membangun masyarakat di wilayah tertinggal atau perbatasan, merupakan tanggung jawab bersama, bukan hanya pemerintah saja. Karena itu dia mengundang pihak swasta untuk terlibat dan memajukan wilayah terluar Indonesia. "Pemerintah terus lakukan upaya, terutama pengembangan infrastruktur di wilayah perbatasan dan pulau terluar," pungkas dia.

JPPN

Portuguese government expresses its intention to acquire six Embraer military transport jets


10 September 2010, São José dos Campos -– In a ceremony held, today, in Lisbon, Portugal, Brazil’s Defense Minister, Nelson Jobim, and the National Defense Minister of Portugal, Augusto Santos Silva, signed a Declaration of Intent regarding participation in the development program of the KC-390 military transport jet. The agreement marks the beginning of negotiations for Portuguese companies to join the project and to participate in the manufacture of the new airplane, as well as the future acquisition of six aircraft for the Portuguese Air Force.

“We have strong historic ties of bilateral cooperation with Portugal, and are very
enthusiastic about their future participation in the KC-390 program, which will contribute decisively to strengthening that country’s aeronautics cluster,” said Frederico Fleury Curado, Embraer President & CEO. “There is a lot of work yet to be done. The preliminary studies have been concluded and we are moving ahead to establish the final configuration of the aircraft and the primary suppliers.”

Portugal is the third country to sign an agreement to discuss involvement in an international partnership for the KC-390 in less than a month. In August, the Chilean government made official its interest in participating in the program through Enaer (Empresa Nacional de Aeronáutica), as well as to acquire six aircraft. At the beginning of this month, Colombia also signed a Declaration of Intent for cooperating and a future purchase of 12 airplanes. With the intention manifested, in July, by the Brazilian Air Force (Força Aérea Brasileira – FAB) to acquire 28 aircraft and this decision by Portugal, the prospective future sales of the KC-390
now total 52 airplanes.

Embraer

Czech Government Manifests Its Intention to Acquire Two Military Transport Jets from Embraer


13 September 2010, São José dos Campos -– In a ceremony held, today, in Prague, Czech Republic, the Defense Ministers of Brazil, Nelson Jobim, and the Czech Republic, Alexandr Vondra, signed a Declaration of Intent regarding the European country’s participation in the development program of the KC-390 military transport jet. The agreement marks the beginning of negotiations for the involvement of Czech industry in the design and manufacture of the new airplane, as well as the future acquisition of two KC-390 aircraft by the Czech government.

“We are very pleased with the interest shown by the Czech government in participating in the KC-390 program, and we trust that the country will become one more partner in this successful endeavor,” said Orlando José Ferreira Neto, Embraer Executive Vice President, Defense Market, who was also present at the ceremony. “The new agreement reaffirms the KC-390’s potential for success. We are enthusiastic about the prospects of having this cooperation with the Czech Republic’s long-standing aeronautics industry, and we believe that this can be the beginning of a solid, long-term relationship.

This is Embraer’s fourth announcement of negotiations regarding international partnerships for the KC-390 program, since the 47th Farnborough International Airshow, in England, in July, when the Brazilian Air Force (FAB) revealed its intention to acquire 28 of the jets. Chile, Colombia, and Portugal have already begun discussions to establish the conditions for their participation in the design and manufacture of the new military transport jet. With the Czech Republic joining the negotiations, this could result in the sale of 54 KC-390 airplanes to the air forces of these five countries.

Embraer

Eurofighter Typhoon: 6 Squadron in Leuchars replaces the Tornado F3


14 September 2010 -- Eurofighter Typhoon celebrated operating at an 11th Air Force base this weekend as 6 Squadron settled into their new home at RAF Leuchars in Fife, Scotland. The Squadron landed during the annual air show last weekend and will be the backbone of Britain’s Northern air policing Quick Reaction Alert (QRA) force, replacing the Tornado F3 of 111 Squadron.

The stand up of the Typhoon squadron was celebrated with an iconic fly past comprising of a Spitfire, Tornado F3 and the Typhoon in front of thousand of visitors. The display symbolised the past, present and future of the base as well as commemorating the Battle of Britain achievements 70 years on. 6 Squadron, the last RAF Squadron to fly the Jaguar, was reformed after three years with the Typhoon and relocated from RAF Coningsby.

The new Typhoon squadron is the first of three planned at the base and will take over QRA duties in March 2011. 6 Squadron will now spend the next few months training and reaching combat readiness in preparation for the handover of responsibilities.

Enzo Casolini, Eurofighter CEO said: “A warm welcome as 6 Squadron joins the Eurofighter community. The Typhoon will serve the Royal Air Force extremely well and has already demonstrated its capababilities both in the home countries and overseas. The aircraft provides for the UK as well as NATO a true coalition fighter, bringing critical air supremacy and multi role capabilities for the coming decades”.

Eurofighter

Tuesday, September 14, 2010

Satu SSK Prajurit Denzipur Gabung Kontingen Garuda

Sebanyak 134 Prajurit TNI dari Satgas KI 21 (Kongo XX/Monusco) saat dilepas oleh Pangdam XVII Cenderawasih untuk melaksanakan misi kemanusiaan PBB di Republik Demokratik Kongo (MUNOC). di Lapangan Den-Zipur 10/KYD Waena, Jayapura, Papua, Rabu (15/9). Satgas dari TNI AD ini akan bertugas membantu membangun infrastruktur guna mempercepat pemulihan ekonomi rakyat Kongo akibat konflik berkepanjangan antara pemberontak dan pasukan pemerintah. (Foto: ANTARA/Anang Budiono/ss/nz/10)

14 September 2010, Jayapura -- Sekitar satu satuan setingkat kompi prajurit Tentara Nasional Indonesia pada Detasemen Zeni Tempur 10, Komando Daerah Militer XVII Cenderawasih, akan bergabung dengan Kontingen Garuda menjadi pasukan perdamaian PBB di Kongo.

Kepala Penerangan Kodam XVII Cenderawasih Letnan Kolonel Infanteri Susilo didampingi Kepala Seksi Penerangan umum Mayor Kavaleri Anthonius Totok kepada ANTARA Jayapura, Selasa. mengatakan, satu SSK prajurit TNI Denzipur 10 itu akan berangkat Rabu (15/9) melalui Bandara Sentani.

"Mereka akan berangkat menuju Jakarta untuk bergabung dengan rekan-rekan lain guna persiapan pratugas terlebih dulu di Jakarta," kata Mayor Kav Anthonius Totok.


Ia menambahkan, sebelum keberangkatan para prajurit yang masuk kontingen garuda itu akan dilakukan upacara pada pagi harinya yang akan dipimpin langsung Panglima Kodam XVII Cenderawasih Mayjen TNI, Hotma Marbun.

"Untuk tempat upacara di markas Denzipur 10/KYD di daerah Padang bulan, Jayapura, dimulai tepat pukul 09.00 WIT," terangnya.

Menyinggung tenggang waktu penugasan yang akan dijalani para prajurit TNI yang tergabung dalam kontingen Garuda yang akan bertugas di Kongo itu, Anthonius Totok mengatakan akan memakan waktu kurang lebih satu tahun masa penugasan.

"Mereka ini akan bertugas selama 13 bulan di Kongo, sebelum kembali ke Tanah Air," jelasnya.

Lebih lanjut dia mengatakan, sebagai seorang prajurit TNI, adalah suatu kebanggaan dapat mewakili dan membawa nama negara di dunia internasional.

"Apalagi tergabung dalam pasukan perdamaian PBB, itu adalah suatu kebanggaan tersendiri bagi prajurit," lanjut Anthonius Totok.

Ia menambahkan pihak Kodam XVII Cenderawasih juga bangga prajuritnya bisa masuk dan tergabung dalam kontingen Garuda.

ANTARA News

Tiga Perakit Sukhoi Diduga Tewas Kebanyakan Vodka

(Foto: Dispenau)

14 September 2010, Jakarta -- Tiga perakit dan mekanik Pesawat Sukhoi asal Rusia yang tewas di Makassar, Senin 13 September 2010 diduga karena kebanyakan menenggak minuman keras yaitu vodka. " Kalau di Rusia mereka minum banyak tidak masalah karena dingin. Di Makassar kan panas" kata Juru Bicara Departemen Pertahanan Brigadir Jenderal I Wayan Midhio saat dihubungi Tempo, Selasa 14 September 2010.

Wayan mengaku menerima kabar hasil kesimpulan sementara, Senin 13 September 2010 malam. Namun kesimpulan itu bisa berubah menunggu selesainya hasil otopsi kedua jenazah yang diajukan Dephan terhadap kedua warga negaranya itu. "Dari Kedutaan Besar sudah datang kemarin untuk melihat jenazah. Tapi belum memberikan tanggapan apa-apa" kata Wayan.

Pun demikian dengan rencana pemulangan jenazah, Wayan mengaku belum mendapatkan kabar dari Kedubes Rusia kapan akan diberangkatkan. "Saya tidak tahu apakah akan dilakukan otopsi dulu atau langsung diterbangkan ke Rusia," ucapnya.

Sedangkan untuk nasib ketiga Sukhoi yang saat ini dalam proses rekonstruksi di Landasan Udara Hasanudin, Makasar, Wayan mengaku belum mendapatkan informasi. "Saya belum dapat informasinya dari TNI AU," ujarnya.

Ia berharap, kejadian ini tidak menghambat proses pengerjaan tiga Sukhoi jenis SU 27 SKM tersebut. "Supaya proses serah terimanya bisa sesuai jadwal dan pesawat itu bisa segera memperkuat skuadron yang sudah ada," ujarnya.

Alexander, Voronig dan Savanoc, tiga dari 12 anggota tim warranty Sukhoi, meninggal dunia pada Senin (13/9) kemarin. Alexander ditemukan meninggal di kolong tempat tidurnya. Adapun Voronig, meninggal setelah sempat dirawat di RS Stella Maris. Adapun Savanoc meninggal menjelang tengah malam setelah sempat dirawat di RS Stella Maris.

TEMPO Interaktif

Lockheed Martin Continues To Meet And Exceed F-22 Raptor Production And Delivery Schedule

14 September 2010, MARIETTA, Ga. -- Lockheed Martin [NYSE: LMT] continues to meet and exceed the production and delivery schedule for the F-22 Raptor, with 86 straight aircraft delivered on or ahead of schedule to the U.S. Air Force. To date, the company has delivered 166 production F-22s, including 13 this year.

Lockheed Martin

Menhan Malaysia Harapkan Latma Terus Dilanjutkan

Pembukaan Latihan Malindo Darsasa 7AB/2010 di Malaka, Malaysia. (Foto: detikFoto)

14 September 2010 -- Menteri Pertahanan Malysia Dr Ahmad Zahid Hamidi mengatakan latihan militer bersama antara Indonesia dan Malaysia harus dilanjutkan diadakan, meskipun seorang pemimpin militer senior Indonesia diberitakan akan mengkaji kembali latihan perang.

Menhan mengatakan latihan yang telah berlangsung tahunan, hendaknya tidak terhenti karena insiden laut yang menuai protes di Indonesia.

Latihan Malindo Darsasa 7AB/2010 di Malaka akhir April melibatkan unit komando Malaysia dan Indonesia dari tiga angkatan menguntungkan kedua Negara ucap Menhan.

“Bergantian, latihan serupa dijadwalkan di Indonesia 2014, ini melibatkan taktik dan pengkinian persenjataan,” tambah Menhan.

Malaysia telah memesan panser Anoa dari PT Pindad (Persero) guna melengkapi batalyon mekanis yang akan dibentuk. Malaysia membayar sebagian dengan kendaraan Proton Saga. Malaysia melakukan hal serupa dengan Rusia saat membeli jet tempur, menukarnya dengan CPO.

KOMPAS/Berita HanKam

Polri Bantah Tim Densus 88 Siksa Tahanan Politik Separatis Maluku

(Foto: JPPN)

13 September 2010, Jakarta -- Mabes Polri membantah tuduhan pemerintah Australia yang menyebut jika Densus 88 Anti Teror Polri telah melakukan penyiksaan tahanan politik di Ambon Maluku. Menurut Polri Densus tak pernah berurusan dengan tahanan separatis politik Ambon.

"Untuk penangkapan RMS dan separatis, Densus 88 tidak dilibatkan. Yang menangkap dan mengurusi itu anggota Polda, seperti Brimob dan lainnya," kata Kabid Penum Polri, Kombes Pol Marwoto Soeto di Mabes Polri, Jakarta, Senin (13/9/2010).

Namun demikian, Marwoto mengaku Polri akan mengecek kebenaran tuduhan dari pemerintah Australia itu. Densus dituduh pemerintah Australia telah melakukan penyiksaan terhadap tahanan politik yang terlibat aksi separatisme di Maluku.

Menurut data ada 12 anggota separatis di Maluku yang ditutup wajahnya dan dipukuli di wajah dan tubuhnya dengan pentungan. Salah satu tahanan mengatakan bahwa mereka dipaksa menelan cabe mentah, dan dua lainnya dipaksa untuk berciuman dan saling memeluk kalau menolak mereka dipukuli.

Australia, seperti diberitakan RNW, menyayangkan dan prihatin dengan kekejaman terhadap tahanan politik yang dilaporkan oleh Human Rights Watch dan Amnesty International itu. Mereka mengaku akan mengirim tim ke Indonesia menyelidiki penyiksaan yang dilakukan oleh anggota pasukan anti teror Detasemen Khusus Anti Teror (Densus 88) atas tahanan anggota separatis Maluku.

Apa maumu Australia

Pengiriman tim investigasi Australia guna menyelidiki penyiksaan, menempatkan Indonesia sebagai negara bawahan Australia. RMS tidak layak digolongkan tahanan politik, mereka kaum separatis. Jika pemerintah mengijinkan tim ini datang ke Indonesia, tindakan ini lebih buruk dibandingkan reaksi kemayu terhadap Malaysia dalam kasus penyanderaan tiga petugas DKP oleh Kepolisian Malaysia.

Tindakan pemerintah Australia ini, kemungkinan dilatarbelakangi bantuan ke POLRI. Mereka merasa berhak mencampuri suatu urusan, jika kepentingannya terancam.

Keberhasilan melepaskan Timor Timur dari Indonesia, menjadikan mereka merasa superior dan terus berusaha secara konsisten melepaskan provinsi-provinsi di Indonesia Timur dari NKRI secara sistematis.

Keberhasilan mereka akhirnya ditentukan oleh kualitas kepemimpinan pemerintah Republik Indonesia. Kami berharap Indonesia dianugerahi pemimpin berkarakter kuat dan tegas agar negara asing tidak menganggap Indonesia sebagai obyek kepentingan nasional mereka.

--00--

Indonesia backdown on state 'torturers'
Tom Allard
September 14, 2010

The Ambon-based unit of Detachment 88, accused of brutality and the torture of peaceful political protesters, will be disbanded, the head of the elite counter-terrorism force, Tito Karnavian, has said.

The decision to remove Detachment 88 entirely from the Malukas archipelago came as a Herald investigation exposed serious abuses of political prisoners in the province by its members last month.

Brigadier General Karnavian said it was clear the Malukan separatists were peaceful, and therefore there was no need for Detachment 88 to be involved in the province. ''Detachment 88 in Ambon will be dismissed very soon,'' he said.

The Herald yesterday revealed allegations by a group of men who were arrested last month and taken to Detachment 88's Ambon headquarters. They said they were beaten for up to a week; brought to the point of suffocation with plastic bags placed over their heads; pierced with nails while forced to hold stress positions; and ordered to eat raw chillies. Two men were hospitalised.

It was also revealed the Australian embassy in Jakarta had sent an official to investigate the abuses, and the US had blacklisted members of Detachment 88 based in Ambon, the Maluku capital, and had refused to train or equip them since 2008.

Brigadier General Karnavian denied there was a systemic problem of excessive force within Detachment 88, a criticism that has also surfaced because of the number of terrorist suspects - 17 in the past year - who have been shot dead rather than arrested.

He said the new allegations of abuses in Maluku could be investigated by local authorities or, possibly, internal affairs.

But Kontras, Indonesia's leading human rights group, said an independent review of Detachment 88 was the only way to have a serious investigation into its alleged abuses. (the Sdyney Morning Herald)

Tribun News/Berita HanKam

Rusia dan India Akan Gelar Latma Udara

KASAU Rusia Kolonel Jenderal Alexander Zelin. (Foto: RIA Novosti)

14 September 2010 -- Rusia dan India akan mengelar latihan udara bersama dalam beberapa tahun kedepan, ucap KASAU Rusia Kolonel Jenderal Alexander Zelin setelah kunjungan resmi 5 hari ke India

Latma direncanakan akan digelar 2011 atau 2012, jika proposal yang diajukan diterima oleh pemerintah kedua negara.

Pesawat AU India sebagian besar menggunakan buatan Rusia (Uni Sovyet). Rusia berharap India memilih MiG-35 dalam tender pembelian jet tempur terbesar dunia MRCA (Medium Multi-Role Combat Aircraft).

India telah mengelar latma udara Garuda dengan Perancis dan Singapura.

AU India mengoperasikan jet tempur buatan Perancis Mirage-2000.

India, bersama Venezuela, Aljazair dan Malaysia pembeli utama pesawat militer buatan Rusia. Total volume penjualan ke empat negara tersebut lebih dari 2 milyar dolar pada 2008.

RIA Novosti/Berita HanKam

3 Sukhoi Perkuat Pertahanan, 2 Teknisi Rusia Tewas, 1 Teknisi Sakit

Dua pesawat tempur tersebut diangkut menggunakan pesawat Antonov AN-124-100. (Foto: Dispenau)

14 September 2010, Makassar -- Dua pesawat tempur Sukhoi SU-27 SKM yang dipesan dari Rusia tiba di Pangkalan TNI Angkatan Udara Sultan Hasanuddin, Makassar, Jumat (10/9), yang akan disusul satu unit lagi pada Rabu (15/9). Ketiganya menunggu kelengkapan persenjataan sebelum memperkuat pertahanan udara Indonesia.

Kedua pesawat Sukhoi SU-27 SKM telah tiba di Pangkalan TNI Angkatan Udara Sultan Hasanuddin pada Jumat lalu, diangkut oleh pesawat Antonov AN-124- 100 dari Rusia. Kedatangan pesawat ini didampingi 40 instruktur dan mekanik asal Rusia yang akan mengecek, merakit, serta melatih pilot dan mekanik Indonesia.

Kedua pesawat ini bersama satu pesawat Sukhoi sejenis yang akan tiba Rabu mendatang dibuat oleh Komsomolsk Amure Aircraft Production Association di Rusia.

Kepala Penerangan Pangkalan TNI AU Hasanuddin Mayor Mulyadi, Senin (13/9), mengatakan, ketiga pesawat tersebut akan memperkuat Skuadron Udara 11. Dengan tambahan itu, Skuadron Udara 11 nantinya akan terdiri atas sepuluh Sukhoi SU-27 SKM dan Sukhoi SU-30 MK2.

Pesawat tempur Sukhoi yang telah digunakan TNI AU sejak tahun 2004 ini menggantikan pesawat A-4 Sky Hawk yang tidak lagi digunakan (grounded ) sejak tahun 2005.

Akan tetapi, Kepala Penerangan Komando Operasi TNI AU II M ayor Sonaji Wibowo mengatakan, ketiga pesawat Sukhoi yang baru ini untuk sementara belum bisa beroperasi maksimal karena masih menunggu kelengkapan persenjataan.

”Berbeda dengan pengadaan p e sawat Sukhoi sebelumnya, pengadaan tiga pesawat Sukhoi ini tidak satu paket dengan persenjataannya. Persenjataan akan dibeli nanti, bertahap,” tuturnya . Sonaji mengaku belum tahu kapan seluruh persenjataan untuk tiga pesawat ini lengkap.

Jika ketiga pesawat Sukhoi ini sudah dilengkapi persenjataan, Sonaji mengatakan, pertahanan udara kawasan timur Indonesia atau wilayah yang berada dalam pengawasan Komando Operasi TNI AU II akan lebih baik.

”Adanya tambahan tiga pesawat tempur tentunya akan membuat pertahanan udara Indonesia, terutama di kawasan timur, lebih baik. Kawasan perbatasan di Kalimantan, Sulawesi, hingga Papua akan terjaga lebih baik,” katanya.

Kedatangan dua pesawat tempur Sukhoi ini tertutup untuk diliput media.

Meninggal

Para prajurit TNI AU menurunkan pesawat tempur Sukhoi SU-27 SKM tersebut dari badan pesawat Antonov AN-124-100, Jumat (10/9/2010) lalu. (Foto: Dispenau)

Sementara itu, dua warga negara Rusia yang sedang bertugas di Pangkalan TNI AU Sultan Hasa nuddin—untuk menggaransi baik atau tidaknya tiga pesawat Sukhoi SU-27 SKM baru dari Rusia—meninggal, Senin kemarin.

Kedua warga negara Rusia itu bernama Sergei Voronin dan Alexander. Selain keduanya, satu warga Rusia lainnya, Victor Sapanov, menjalani pemeriksaan kesehatan di Rumah Sakit Stella Maris, Makassar.

Ketiga orang ini adalah bagian dari 11 warga Rusia yang masuk dalam tim yang disebut warranty team yang bertugas mengecek baik atau tidaknya tiga pesawat Sukhoi baru buatan Rusia di Pangkalan Sultan Hasanuddin.

Kehadiran SU-27 SKM di Lanud Sultan Hasanuddin didampingi tim dari Rusia, diantaranya tiga pilot , 11 orang warranty team, tim assembling 12 orang dan satu orang the specialist of air craft, satu orang the specialist of JPC Sukhoi, serta 9 orang the specialist enterprice sub contractor dan 3 orang the representative of state corporation rostechnologi.

Komandan Pangkalan TNI AU Sultan Hasanuddin Marsekal Pertama Agus Supriatna saat ditemui di Rumah Sakit Stella Maris, Senin, mengatakan, sekitar pukul 07.00 Wita, saat tim hendak berangkat mengecek dua pesawat Sukhoi baru di pangkalan, Alexander tidak terlihat.

”Saat dicek, Alexander terlihat sudah terkapar di lantai. Kami segera bawa ke rumah sakit, tetapi ternyata meninggal di rumah sakit,” katanya.

Sementara rekannya, Voronin, menurut Agus, meninggal saat berada di rumah sakit setelah mengetahui rekannya meninggal. ”Ada kemungkinan Voronin meninggal karena penyakit jantung. Dia kaget setelah melihat Alexander meninggal,” ujar Agus. Dia melanjutkan, sekarang TNI AU bersama polisi masih menyelidiki penyebab meninggalnya kedua warga negara Rusia itu.

Dua teknisi masih dioptosi

Penyebab kematian dua perakit jet Sukhoi SU 27 SKM asal Rusia, Alexander dan Voronim, sampai malam ini (13/9) belum diketahui penyebabnya. Namun saat ini kedua jenazah tersebut masih menjalani otopsi di RS Bhayangkara Polda Sulselbar.

Menurut ketua tim foodsecurity kedokteran polisi Polda Sulselbar, AKP Mauluddin Anwar proses otopsi itu kemungkinan prosesnya masih lama, dia menambahkan otopsi terhadap dua warga Rusia itu dilakukan sejak pukul 19.00 WITa.

Sementara itu saat ini satu orang berwarga negara Rusia lainnya Viktor Sapanov masih menjalani perawatan di kamar 201 B Rumah Sakit Stella Maris Makassar. Alexander ditemukan sudah tidak bernyawa di bawah kolong tempat tidur, sedangkan Voronim meninggal diduga karena serangan jantung.

Namun begitu Komandan Lanud Sultan Hasanuddin TNI AU, Marsekal Pertama Agus Supriatna belum mau mengungkapkan penyebab kematian kedua perakit Sukhoi tersebut. Agus hanya mengatakan untuk menunggu hasil dari dokter.

Kedua warga Rusia yang meninggal itu tiba di Lanud Hasanuddin Makassar sejak Minggu (5/9). Keduanya masuk dalam tim "warranty" yang beranggotakan 12 orang, sedangkan tim lainnya yakni tim "assembly".

Meski ada dua orang teknisi pesawat tempur itu yang tewas serta satu lainnya dirawat di rumah sakit namun Agus mengungkapkan perakitan itu tetap terus berjalan sesuai jadwal yang sudah ditentukan sebelumnya.

KOMPAS/Suara Merdeka/TEMPO Interaktif/Suara Karya/Berita HanKam

Monday, September 13, 2010

Kedatangan Sukhoi Tertutup Bagi Media Massa

Pesawat canggih buatan Rusia ini akan memperkuat Skadron Udara 11 Lanud Sultan Hasanuddin. (Foto: Dispenau)

13 September 2010, Makassar -- Dua unit pesawat tempur Sukhoi jenis SU- 27 SKM asal Rusia yang sempat tertunda kedatangannya sebanyak dua kali,akhirnya tiba di Lapangan Udara (Lanud) Sultan Hasanuddin Makassar, Jumat (10/9) pagi lalu.

Namun sayang, kedatangan pesawat tempur yang bertepatan dengan hari raya Idul Fitri 1431 H, berlangsung tertutup bagi wartawan. Sejumlah jurnalis elektronik maupun cetak yang hendak mengabadikan momen tersebut, dilarang masuk ke Lanud Sultan Hasanuddin. Belum diketahui pasti alasan pelarangan peliputan tersebut. Belasan petugas Polisi Militer Angkatan Udara (POMAU) yang sengaja memasang ‘pagar betis’ bagi wartawan,enggan menyebutkan alasan tersebut.”Kami hanya menjalankan tugas. Mohon hargai tugas kami,” ujar salah seorang petugas TNI AU. Kepala Penerangan dan Perpustakaan (Kapentak) Lanud Sultan Hasanuddin Mayor Sus Mulyadi yang dikonfirmasi, mengaku tidak tahu menahu mengenai pelarangan peliputan kedatangan pesawat tempur Sukhoi tersebut.

”Saya lagi berlebaran ini bos.Saya tidak tahu kalau wartawan dilarang masuk,” ujarnya kepada Harian Seputar Indonesia (SINDO). Padahal sehari sebelumnya, Mulyadi mengirimkan undangan berupa pesan singkat kepada sejumlah media untuk melakukan peliputan kedatangan pesawat Sukhoi tersebut. Kedua pesawat Sukhoi tersebut diangkut menggunakan pesawat Antonov AN-124-100 dengan didampingi 40 orang personel asal Rusia untuk perakitan pesawat. Dalam rilis yang dikeluarkan Pentak Lanud Sultan Hasanuddin, Mulyadi mengungkapkan,tahun 2010 ini ada tiga unit pesawat Sukhoi yang dipesan dari Rusia akan dikirim ke Lanud Sultan Hasanuddin. Namun, satu unit lainnya akan menyusul dalam waktu dekat ini.

Ketiga pesawat tempur tersebut dipersiapkan untuk memperkuat Skuadron Udara 11 yang berada di bawah Lanud Sultan Hasanuddin. Lanud Sultan Hasanuddin sendiri merupakan home base pesawat tempur Sukhoi jenis SU-27 SKM dan SU-30 MK2 buatan Komsomolsk Amure Arcraft Production Association (KNAPO). Menurut dia, dengan tambahan pesawat tersebut, ada enam pesawat Sukhoi pesanan TNI AU sudah lengkap. Sebelumnya Sukhoi jenis SU-30 MK2 tiba secara bertahap pada Desember 2008 hingga Januari 2009. Sebelumnya pada awal September 2010,Kepala Staf TNIAngkatan Udara (KSAU) Marsekal Imam Sufaat mengatakan tiga pesawat tempur jenis Sukhoi akan memperkuat Skuadron 11 Lapangan Udara Sultan Hasanuddin.

Pesawat tersebut datang dalam dua tahap dalam bulan September 2010. Ketiga pesawat itu melengkapi enam pesawat Sukhoi yang telah dimiliki TNI Angkatan Udara.. “Pesawat ini rencananya akan tampil pada HUT TNI 5 Oktober mendatang,”ujarnya. Imam mengakui tiga pesawat Sukhoi yang memperkuat Skuadron 11 Lapangan Udara Sultan Hasanuddin belum dilengkapi dengan persenjataan. Karena Paket pembelian pesawat, menurut Imam berbeda dengan paket pembelian persenjataan. Namun ungkapnya,TNI AU sudah dapat mengembangkan teknologi roket dan bom untuk mempersenjatai pesawat-pesawat tersebut.

Namun untuk senjata jenis rudal masih membutuhkan waktu penelitian yang cukup panjang. “Kita masih terkendala dalam teknologinya,”tandasnya.

SINDO

Sunday, September 12, 2010

India Anggarkan 6 Milyar Dolar Untuk Proyek Jet Siluman

PAK-FA. (Photo: Ajai Shukla)

12 September 2010 -- India berencana menganggarkan hampir enam milyar dolar untuk pengembangan bersama jet tempur siluman PAK-FA dengan Rusia dalam kurun waktu sepuluh tahun, diberitakan harian lokal Business Standard Minggu (12/9), mengutip pernyataan pejabat senior Kementrian Pertahanan India.

India telah menyelesaikan pembahasan preliminary design contract (PDC) dengan Rusia. Komite Keamanan India akan mendiskusikan PDC bulan ini. Bila disetujui, kontrak akan diteken saat kunjungan Presiden Rusia Dmitry Medvedev berkunjung ke India Desember tahun ini, ungkap pejabat tersebut.

India akan menanggung 30 persen dari total biaya proyek. India bertanggung jawab merancang jet tempur siluman berkursi tandem yang akan digunakan oleh AU India.

AU India berencana mengoperasikan sekitar 250 pesawat, setiap unit seharga 100 juta dolar, ujar pejabat Kemenhan India.

XINHUA/Berita HanKam

Latma Laut IBSAMAR 2010

INS Mysore. (Foto: wikipedia)

12 September 2010 – Latihan perang laut tiga negara IBSAMAR (India Brazil South Africa) 2010 dimulai di Afrika Selatan mulai 10-26 September. Dua tahun lalu, Angkatan Laut Afrika Selatan selaku pimpinan latihan, tahun ini AL India menjadi pimpinan latihan.

AL India diwakili Armada Barat, menyertakan kapal perusak kawal rudal kelas Delhi INS Mysore, frigate kawal rudal INS Tabard an INS Ganga, kapal tanker INS Aditya. AL Brasilia menyertakan frigate kawal rudal kelas Niteroi dan satu unit helicopter Lynx. Sedangkan AL Afsel selaku tuan rumah menurunkan dua frigate kawal rudal SAS Amatola dan SAS Spioenkop, OPV SAS Galeshewe, kapal selam tipe-209 SAS Queen Modjadji I dan kapal bantu SAS Drakesberg. AU Afsel menurunkan helikpter Oryx, Lynx, jet tempur Gripen, Hawk serta Impala.

Latihan berfokus pada VBSS (visit-board-search-seize), operasi anti udara dan kapal selam, berbagai manuver laut diantaranya pengisian bahan bakar di tengah laut.

Kapal perang India bertugas selama dua bulan dan akan mengunjungi sejumlah negara, diantaranya Kenya, Tanzania, Mozambique, Mauritius dan Seychelles. Kapal perang tersebut akan melakukan patroli anti perompak dengan AL Mauritius dan Seychelles.

SAS Amatola. (Foto: South Africa Navy)

SAS Drakensberg. (Foto: South Africa Navy)

Independence. (Foto: Brazil Navy)

PTI/Berita HanKam

Saturday, September 11, 2010

Mengenal Medan Karst Mako Daerah Latihan Gabungan TNI di Kaliorang Sangatta


Oleh Kepala Topdam VI/Mlw Letnan Kolonel Ctp NRP 32561 Drs. Ibnu Fatah, M.Sc.

Latar Belakang

Baru-baru ini Panglima TNI Jenderal TNI Joko Santosa telah meresmikan Mako Daerah Latihan Gabungan (Rahlatgab) TNI di daerah Kaliorang Sangatta Kaltim (20/9). Daerah latihan tersebut terletak di pantai timur Pulau Kalimantan seluas 27.000 hektar yang sebagian besar merupakan daerah bentang alam karst atau batuan kapur, bagian dari Pegunungan Kapur Sangkulirang. Terkait dengan itu, maka dipandang perlu bagi para prajurit untuk mengenal sedikit tentang bentang alam karst sebagai bagian dari aspek penguasaan medan. Harapannya adalah agar para prajurit TNI, terutama unsur Komandan Satuan dapat mendayagunakan semaksimal mungkin ketika berlatih dan menggunakan daerah latihan tersebut.


Di lingkungan militer, pengenalan medan merupakan langkah penting dalam operasi militer, termasuk juga ketika melaksanakan latihan. Begitu pun dengan strategi dan taktik operasi militer di wilayah Indonesia, dipastikan memerlukan penguasaan medan yang memadai. Salah satu medan yang terdapat di wilayah teritorial Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah bentang alam karst (batuan kapur). Mengingat bentang alam karst tersebar hampir di seluruh kepulauan Indonesia, pemahaman tentang bentang alam karst bagi seorang prajurit, TNI dan terutama unsur Komandan Satuan, sangat diperlukan.

Secara khusus bentang alam karst perlu dipahami mengingat bentang alam ini merupakan bentang alam yang unik yang berbeda dengan bentang alam lainya. Secara morfologi bentang alam karst dicirikan dengan keberadaan bukit-bukit dan gua kapur. Tulisan ini mencoba memberikan gambaran karakteristik medan bentang alam karst seperti halnya di Daerah Latihan Gabungan TNI Kaliorang Sangatta Kaltim. Diharapkan informasi tersebut dapat digunakan untuk kepentingan selama melaksanakan latihan rutin ataupun ketika misalnya sedang melaksanakan operasi militer di daerah batuan kapur pada umumnya.

Bentang Alam Karst

Menurut Ford dan William (2007), karst merupakan istilah dalam ilmu kebumian yang diartikan sebagai medan dengan karakteristik bentuklahan dan hidrologi (system perairan) spesifik, yang berkembang di batuan mudah larut dan mempunyai porositas sekunder yang besar (daya meloloskan air). Batuan yang dapat berkembang menjadi bentang alam karst adalah batugampingan (batugamping, dolomit, marmer), batugaram, dan gipsum. Namun demikian, sebagian karst ditemukan di kawasan berbatuan karbonat (gampingan), karena singkapan batuan karbonat lebih luas dibandingkan dengan batuan mudah larut lainnya.

Ciri morfologi dari bentang alam karst adalah adalah terdapatnya cekungan-cekungan tertutup (doline, uvala), gua, lembah buta, lembah kering, dan bukit sisa yang berbentuk kerucut atau menara. Ciri-ciri spesifik dari kondisi hidrologi karst adalah terdapatnya jaringan sungai bawah tanah, telaga, langkanya atau tidak terdapatnya sungai permukaan, dan terdapatnya mataair yang besar (Sweeting, 1972; Trudgill, 1985; White, 1985; Ford dan Williams, 1989; Gielison, 1996).

Bentang alam karst dapat dijumpai di hampir semua kepulauan di wilayan NKRI. Sebaran kawasan karst terbesar terdapat di Papua dan kepulauan di sekitarnya. Namun demikian jika dilihat dari persentasenya, luasan bentang alam karst terbesar terdapat di kepulauan Maluku yang mencapai 11,89%, sedangkan Pulau Sumatera memiliki bentang alam karst terkecil. Di Kalimantan bentang alam karst tersebar di sebelah timur dan timur laut dari Pulau Kalimantan, membentang dari Kab. Bulungan hingga Kab. Tanah Laut. Mencakup luasan sekitar 155898.6 atau (3.11% wilayah Kalimantan). Sebaran kawasan karst di wilayah NKRI ditunjukkan pada Gambar 1 di bawah ini.

Kabupaten di wilayah Kodam VI/Mlw yang memiliki kandungan Bentang alam karst adalah Kab. Bulungan, Berau, Kutai Timur, Barito Utara, Barito Selatan, Kapuas, Tabalong, Pasir, Hulu Sungai Selatan, Tapin, Banjar, Kota Baru, dan Tanah Laut.

Tinjauan Aspek Militer

Dalam sejarah militer, dicatat bahwa bentang alam karst telah dipilih dan dimanfaatkan sebagai medan tempur yang strategis. Setidak-tidaknya pengalaman selama Perang Dunia Pertama, tentara Austro-Hungaria pada saat itu telah mengambil keuntungan dari keberadaan gua di bentang alam karst Soca River. Begitu juga dengan tentara Italia yang menggunakan lembah kering untuk akses serangan. Bagi Indonesia, kita masih ingat dengan perang gerilya Pangsar Jenderal Sudirman yang mengambil tempat di wilayah pegunungan kapur selatan Pulau Jawa yang lebih dikenal dengan nama Gunung Seribu (Bahasa Jawa : Gunung Sewu).

Pasca Perang Dunia ketika kita melihat sejumlah peperangan kontemporer, sekali lagi menegaskan bahwa bentang alam karst masih menjadi salah satu pilihan untuk dijadikan medan tempur. Sulitnya tentara Amerika mengalahkan gerilyawan Al-Qaeda di Afganistan timur juga disebabkan karena gerilyawan Al-Qaeda memanfaatkan jaringan gua yang ada di bentang alam karst (Zecevic dan Jugwirth, 2007) untuk persembunyian sekaligus serangan. Peperangan di timur tengah pun tidak lepas dari strategi penguasaan sumberdaya air di bentang alam karst.

Kenampakan khas yang mencirikan bentang alam karst atau batuan kapur yang berpengaruh pada pertimbangan taktis dan teknis militer antara lain adanya gua-gua kapur sebagai tempat perlindungan, bukit-bukit kapur berbentuk menara atau kerucut, langkanya sumber air permukaan serta adanya lembah kering sebagai akses/jalan pendekat. Berikut ini penjelasan singkat tentang karakteristik tersebut.

Gua-gua Kapur

Keberadaan gua-gua kapur sebagai tempat perlindungan. Ciri morfologi bentang alam karst yang paling mudah dikenali adalah keberadaan gua. Gua merupakan hasil dari proses pelarutan batugamping sepanjang kekar (retakan batuan), bidang perlapisan batuan, dan mintakat (zone) dekat muka air tanah. Gua dapat dijumpai dalam berbagai bentuk dan ukuran. Bentuk lorong bervariasi dari mendatar, miring, hingga vertikal. Besar lorong pada umumnya sangat bervariasi. Mulut gua yang sempit tidak berarti mengindikasikan lorong gua yang sempit. Sangat sering dijumpai di lapangan, ruangan-ruangan gua yang besar (chamber) ditemukan pada gua yang mempunyai mulut yang sempit. Ruangan gua terluas yang sudah diketahui saat ini dijumpai di Sarawak (Lubang Nasib Bagus) yang mencapai luasan 28 ha atau kurang lebih 28 kali lapangan bola. Gua-gua kapur di daerah latihan gabungan TNI Kaliorang Sangatta Kaltim oleh penduduk setempat dikenal dengan nama liang, salah satunya yang terkenal adalah Liang Pe Malawan.

Gua merupakan persembunyian dan tempat perlindungan yang paling ideal dalam taktik gerilya. Keberadaan gua sering tidak dapat dikenali dari permukaan karena tertutup oleh vegetasi dan pepohonan yang lebat. Ruang gua sering berukuran sangat besar yang dapat menampung satu regu maupun satu kompi. Gua juga dapat saling berhubungan satu dengan yang lain, bahkan tembus dari satu mulut gua ke mulut gua yang lain. Di beberapa tempat, lorong gua juga memiliki sumber air dalam bentuk genangan (static pool) maupun aliran sungai bawah tanah. Static pool merupakan akumulasi air yang berasal perkolasi atau tetesan air dari atap gua. Contoh pemanfaatan gua untuk kepentingan perang ditunjukkan pada Gambar 3.

Bukit Kapur dan Medan Terbuka

Bukit-bukit kapur sebagai medan kritik. Ciri morfologi kedua yang sering dijumpai di bentang alam karst adalah bukit-bukit karst yang berbentuk kerucut atau menara. Bukit-bukit karst merupakan bagian batugamping yang belum terlarut (terkikis). Bukit-bukit di lapangan terlihat sambung-menyambung dan sangat rapat. Karena keterdapatan bukit yang rapat dan jumlah yang sangat banyak inilah, kawasan karst di beberapa daerah di Indonesia disebut dengan Gunung Seribu (Jawa : Gunung Sewu). Jika diamati dari foto udara, bukit-bukit karst pada umumnya berjajar atau melingkar mengelilingi lembah kering atau cekungan tertutup.

Medan yang terbuka relatif luas diperlukan dalam operasi militer untuk kepentingan Pos Komando Utama maupun penempatan Patobrig. Medan yang relarif luas di bentang alam karst pada umumnya berupa polje. Polje merupakan dataran di bentang alam karst yang salah satu atau kedua sisinya dibatasi oleh tebing terjal (Ford dan Williams, 2009). Di sisi-sisi tebing terjal di sisi polje pada umumnya juga terdapat pemunculan mataair atau tempat masuknya sungai permukaan ke dalam jarigan sungai bawah tanah. Polje pada umumnya mempunyai material dasar endapan aluvium, yaitu endapan hasil erosi tanah dari lereng-lereng perbukitan di sekitarnya. Air tanah di poje pada umumnya dangkal . Polje dapat dijumpai di pinggiran kawasan karst maupun di tengah-tengah kawasan karst.

Medan terbuka dengan ukuran yang lebih kecil di bentang alam karst adalah uvala. Uvala merupakan gabungan dari doline-doline. Diameter uvala dapat mencapai satu kilometer. Jika polje pada umumnya berbentuk dataran yang memanjang, uvala di daerah tropis pada umumnya berbentuk seperti bintang (tampak atas). Dasar uvala pada umumnya merupakan tempat akumulasi sedimen hasil erosi dari perbukitan di sekitarnya. Permukaan tanah relatif datar, ketebalan tanah dapat mencapai lebih dari dua meter.

Keterdapatan Sumber Air

Ciri ketiga adalah secara hidrologis bentang alam karst menampakkan langkanya sumber air permukaan. Sebagian besar air berada di bawah tanah sebagai sungai bawah tanah. Sungai permukaan jarang dijumpai di bentang alam karst. Langkanya air permukaan di bentang alam karst disebabkan oleh rongga-rongga hasil perlarutan membentuk porositas sekunder. Rongga-rongga hasil pelarutan dapat dikenali di lapangan dengan mudah melalui keberadaan singkapan batuan yang berlubang-lubang. Di dasar cekungan tertutup rongga-rongga pelarutan dapat berdiamater lebih dari satu meter membentuk gua vertikal. Rongga-rongga pelarutan tersebut merupakan tempat masuknya aliran permukaan ke dalam jaringan sungai bawah tanah. Persentase air hujan yang tertinggal sebagai aliran permukaan (koofisien runoff) di bentang alam karst hanya berkisar antara 5 hingga 28 persen (MacDonald, 1983; Setyahadi, 2003).


Mata air dijumpai sebagai pemunculan sungai bawah tanah ke permukaan. Pemunculan mataair di bentang alam karst sering berasosiasi dengan lembah kering (Haryono dkk, 2005; Kusumayuda dan Zen, 2000; Kresic, 1995; Parizek, 1976). Hal ini dikarenakan lembah kering di bentang alam karst terkontrol oleh struktur geologi yang berupa sesar atau kekar. Peluang terbesar ditemukan mataair pada umumnya di ujung-ujung lembah kering yang paling lebar dan panjang. Sumber air di bentang alam karst juga dapat dijumpai di mataair-mata air epikarst, yaitu mata air yang muncul di mintakat dekat permukaan dari bentang alam karst. Matair ini muncul di lereng-lereng atas perbukitan karst. Mataair ini bukan merupakan pemunculan sungai bawah tanah, tetapi hanya pemuculan pada bidang-bidang perlapisan, sehingga mataair ini pada umumnya mempunyai debit yang kecil dengan kualitas air yang baik. Mataair tipe ini sulit diidentifikasi dari citra penginderaan jauh.

Sumber air permukaan yang dapat dijumpai di bentang alam karst adalah telaga. Telaga terbentuk di dasar-dasar doline. Air telaga sebagian besar mempunyai kualitas air kelas III yang tidak dapat digunakan untuk bahan baku air minum. Air telaga pada umumnya sangat keruh, terutama pada saat musim penghujan. Namun demikian pada kondisi darurat air telaga dapat digunakan dengan terlebih dahulu mengendapkan material tersuspensi dengan cara mendiamkan lebih dari 24 jam.

Lembah Kering

Ciri morfologi terakhir bentang alam karst adalah adanya lembah-lembah kering sebagai jalan pendekat. Lembah dan cekungan tertutup dihasilkan oleh proses pelarutan yang lebih intensif dari daerah sekelilingnya. Lembah-lembah karst pada umumnya tidak berair. Lembah yang tidak pernah berair ini dikenal dengan sebutan lembah kering. Di beberapa tempat, lembah karst hanya dialiri air pada saat hujan. Aliran air kemudian masuk ke dalam gua dan menghilang ke sistem jaringan sungai bawah tanah. Sungai-sungai bawah tanah di kawasan karst terkadang muncul kembali di permukaan.

Mobilisasi perlatan tempur ataupun gerilya di bentang alam karst pada umumnya sangat berat. Hal ini disebabkan oleh sedikitnya medan yang datar, sehingga melintas di bentang alam karst harus naik turun bukit yang sambung menyambung. Kondisi ini menyulitkan pergerakan peralatan perang angkatan darat. Medan yang paling mudah dilewati di bentang alam karst adalah lembah kering. Lembah kering dalam terminologi ilmu kebumian sering disebut dengan koridor, karena lembah kering dapat menghubungkan tempat satu dengan lainya. Dasar lembah kering pada umumnya datas atau landai. Pada kondisi terbuka (tidak berhutan), lembah kering dapat dilalui oleh semua kendaraan militer.

Penutup

Karakteristik medan untuk kepentingan operasi militer dalam tulisan ini hanya memberikan ciri umum yang pada umumnya dijumpai di bentang alam karst. Variasi karakteristik medan antara kawasan karst satu dengan yang lainnya dipatikan akan selalu dijumpai di lapangan. Karakteristik medan yang penting harus diperhitungkan dalam operasi militer di bentang alam karst terutama adalah langkanya air permukaan, keberadaan gua untuk kepentingan lindung, bukit-bukit kapur sebagai medan kritik dan keberadaan lembah kering untuk akses utama.

Navy to Christen USNS Washington Chambers

USNS Washington Chambers (T-AKE 11). (Photo: meetup.com)

10 September 2010, WASHINGTON (NNS) -- The Navy will christen and launch the dry cargo/ammunition ship USNS Washington Chambers (T-AKE 11), Sept. 11 during a 10 a.m. PDT ceremony at the General Dynamics NASSCO shipyard in San Diego.

The ship is named to honor naval aviation pioneer Capt. Washington Chambers.

Rear Adm. Richard J. O'Hanlon, commander, Naval Air Force Atlantic, will deliver the ceremony's principal address.

Loretta Penn, wife of former Assistant Secretary of the Navy for Installations and Environment and former Acting Secretary of the Navy, B.J. Penn, is the sponsor, and in accordance with Navy tradition, will break a bottle of champagne across the bow to formally christen the ship.

Continuing the Lewis and Clark-class tradition of honoring legendary pioneers and explorers, the Navy's newest underway replenishment ship recognizes Chambers for his major role in the early development of naval aviation. Responsible for the Navy's emerging aviation activities, Chambers arranged the world's first airplane flight from a warship. The Nov. 14, 1910, flight by aviator Eugene Ely on the light cruiser USS Birmingham (CL 2) confirmed the potential of carrier-based naval aviation.

Designated T-AKE 11, Washington Chambers is the 11th ship of the 14-ship class. As a combat logistics force ship, Washington Chambers will help the Navy maintain a worldwide forward presence by delivering ammunition, food, fuel and other dry cargo to U.S. and allied ships at sea.

T-AKE 11 is the first Navy ship named after Chambers. As part of Military Sealift Command's Naval Fleet Auxiliary Force, Washington Chambers is designated as a U.S. naval ship and will be crewed by 129 civil service mariners and 11 Navy sailors. The ship is designed to operate independently for extended periods at sea and can carry two helicopters. The ship is 689 feet in length, has an overall beam of 106 feet, has a navigational draft of 30 feet, displaces approximately 42,000 tons and is capable of reaching a speed of 20 knots using a single-shaft, diesel-electric propulsion system.

US DoD

Singapore and Australian Navies Complete Joint Maritime Exercise

Rockingham-based Anzac class frigate HMAS Arunta departs Fleet Base West, Garden Island, to take part in international maritime exercise 'KAKADU'. (Photo: Australia DoD)

10 September 2010 -- Australian and Singaporean Navies have concluded Exercise SINGAROO 10, an annual maritime activity that cultivates bilateral ties between the two nations.

Building upon the recent success of Exercise KAKADU 10, the Royal Australian Navy and Republic of Singapore Navy practiced maritime surveillance, air defence, anti-submarine warfare and defence against small boat threats during the week long exercise.

Royal Australian Navy ANZAC class frigates, HMAS Arunta with a S70B Seahawk helicopter embarked and HMAS Toowoomba, Auxiliary Oiler HMAS Success with an AS350BA Squirrel helicopter embarked, and Collins class submarine HMAS Dechaineux took part in SINGAROO 10. Republic of Singapore Navy, Formidable class frigate RSS Tenacious and Victory Class Corvette RSS Vigour together with a Fokker 50 Maritime Patrol Aircraft detachment also participated.

Royal Australian Air Force assets enhanced training outcomes with an AP-3C Aircraft from 92 Wing, three F-111 from 82 Wing and four Hawk Fighter Trainers from 78 Wing.

“Exercise SINGAROO is an important exercise in the annual calendar, strengthening professional ties, mutual understanding and improved interoperability at sea and in the air,” said the Royal Australian Navy SINGAROO 10 Exercise Director, Captain John Vandyke.

“By maintaining close and friendly defence ties, Australia and Singapore contribute to the stability of the region and develop our ability to work together in real-world operations,” said CAPT Vandyke.

“The Republic of Singapore Navy and the Royal Australian Navy regularly engage in a wide range of activities, which include bilateral and multilateral exercises as well as professional exchanges. These extensive interactions have strengthened mutual understanding and professional ties between the personnel of both navies.

The exercise marked the fourteenth iteration of the SINGAROO series.

Australia DoD

Upgraded Aegis Weapon Systems Proven Operational on Two U.S. Navy Cruisers

USS Philippine Sea. (Photo: USN)

10 September 2010, MOORESTOWN, N.J. -- The U.S. Navy, supported by Lockheed Martin (NYSE: LMT), successfully completed Combat System Ship Qualification Trials for upgraded Aegis Combat Systems installed aboard two Navy ships.

The Navy determined that the Aegis Combat Systems aboard the cruisers USS Mobile Bay and USS Philippine Sea are fully operational. As part of the cruiser modernization program, the computer suites on these ships were upgraded with enhanced technical data collection capability and radar data display systems, as well as a new digital fire control interface between the anti-submarine warfare control system and the vertical launch system.

During the trials, the ships' Aegis Combat Systems were evaluated for combat-readiness through comprehensive surface, subsurface and anti-air warfare exercises. These included manned raids and electronic attack scenarios, as well as thorough testing of the systems' tactical data link and air defense capabilities.

"Lockheed Martin continues its legacy of working with the Navy to evolve the Aegis system,” said Jeff Bantle, Lockheed Martin’s vice president of Surface-Sea Based Missile Defense Systems. “We take great pride in our partnership as the Aegis Platform System Engineering Agent and look forward to using our experience to increase program affordability.”

The Aegis Weapon System includes the SPY-1 radar, the Navy's most advanced radar system. When paired with the MK 41 Vertical Launching System, it is capable of delivering missiles for every mission and threat environment in naval warfare.

The Aegis Weapon System is deployed on 93 ships around the globe. Aegis is the weapon system of choice for Australia, Japan, Norway, the Republic of Korea and Spain. Aegis-equipped ships have more than 1,200 years of at-sea operational experience and have launched more than 3,800 missiles in tests and actual operations.

The USS Mobile Bay and the USS Philippine Sea are both Ticonderoga-class guided-missile cruisers.

Headquartered in Bethesda, Md., Lockheed Martin is a global security company that employs about 136,000 people worldwide and is principally engaged in the research, design, development, manufacture, integration and sustainment of advanced technology systems, products and services. The Corporation’s 2009 sales from continuing operations were $44.5 billion.

Lockheed Martin

Friday, September 10, 2010

Dua Sukhoi Tiba di Makassar


10 September, Makassar -- Dua pesawat tempur Sukhoi SU-27 SKM dari Rusia tiba di Pangkalan Udara Sultan Hasanuddin Makassar. Satu pesawat sejenis akan menyusul tiba pada bulan ini untuk memperkuat TNI AU.

Kepala Penerangan Lanud TNI AU Sultan Hasanuddin Makassar, Mayor Mulyadi, di Makassar, Jumat, mengatakan, pesawat tempur Sukhoi tersebut melengkapi Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) Lanud Sultan Hasanuddin Makassar.

"Pada tahun ini, sebanyak tiga unit pesawat Sukhoi yang dipesan dari Rusia. Satu unit lagi akan menyusul pada bulan ini," tuturnya.

Ia menambahkan, ketiga pesawat canggih tersebut akan memperkuat Skuadron Udara 11 Lanud Sultan Hasanuddin.

Lanud Sultan Hasanuddin sendiri merupakan home base pesawat tempur SU-27 SKM dan SU-30 MK2 buatan Komsomolsk Amure Arcraft Production Association (KNAPO).

Menurutnya, dengan tambahan pesawat tersebut, enam pesawat Sukhoi pesanan TNI AU sudah lengka., Sebelumnya Sukhoi jenis SU-30 MK2 tiba secara bertahap pada Desember 2008 dan Januari 2009.

Tiga tambahan pesawat tersebut belum dilengkapi dengan persenjataan, karena paket pembelian pesawat berbeda dengan pembelian senjata.

"Dengan tambahan tiga unit pesawat tersebut, TNI AU memiliki sebanyak 10 unit pesawat tempur Sukhoi," ungkapnya.

Pesawat Sukhoi tersebut akan menggantikan peran pesawat A-4 Sky yang berada di Skuadron Udara 11 Lanud Hasanuddin.

Pesawat Antonov AN-124-100 yang mengangkut pesawat tempur Sukhoi, tiba di Lanud Sultan Hasanuddin Makassar pada pukul 10.00 WITA dengan didampingi oleh tim personel dari Rusia sebanyak 40 orang.

ANTARA News