Thursday, May 13, 2010

Dana Penelitian LIPI Minim

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (kanan) menerima kunjungan kehormatan dari Utusan Khusus Pemerintah Amerika Serikat bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Bruce Alberts di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Senin (10/5). Presiden SBY dan Bruce Alberts melakukan pertemuan dan membicarakan soal hubungan bilateral kedua negara terutama di bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. (Foto: ANTARA/Widodo S. Jusuf/Koz/hp/10)

13 Mei 2010, Bogor -- Ketua Perencanaan Monitoring dan Evaluasi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Dr Rosichon Ubaidillah, mengungkapkan dana penelitian di lembaganya sangat minim.

"Dana penelitian di LIPI sangat minim, dari Rp490 Miliar yang diberikan pemerintah tiap tahun, hanya 30 persen untuk penelitian, sisanya digunakan untuk biaya rutin seperti gaji dan perawatan," katanya, Rabu.

Ditemui di Pusat Penelitian (Puslit) Biologi LIPI, kompleks "Cibinong Science Center" (CSC) Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rosichon menyatakan kondisi tersebut sudah berlangsung sejak 1998.

Sebelumnya alokasi dana yang diberikan diperuntukkan bagi gaji hanya 30 persen dan 70 persen untuk penelitian.

"Kini kondisi ini sudah berbalik, anggaran lebih banyak terserap untuk bayar gaji dan perawatan sisanya untuk penelitian. Nilai ini tidak cukup untuk sebuah penelitian," ujarnya.

Menurut Rosichon, minimnya anggaran penelitian ini berdampak tidak baik bagi dunia penelitian di Indonesia.

Ia menyebutkan, minimnya dana penelitian akan menurunkan kualitas-kualitas penelitian.

"Karena biaya penelitian semakin tinggi, sementara dana yang diberikan sangat minim. Sehingga target output-ouput yang kita sasar tidak tercapai maksimal," ungkapnya.

Ia mengatakan, kondisi tersebut mengkhawatirkan, karena Indonesia akan kalah dari negara tetangga.

"Indonesia tidak hanya akan kalah dengan Malaysia atau Singapura tapi dengan Vietnam, negara Indonesia akan jauh tertinggal," ujarnya.

Bagi para peneliti kondisi ini sangat mengkhawatirkan, sebagai negara yang memiliki kekayaan keanekaragaman hayati tapi perhatian pada dunia penelitian keanekaragaman hayati sangat minim sekali, ujarnya.

Namun, para peneliti tidak putus asa, dengan dana seadanya peneliti tetap melaksanakan tugasnya sesuai dengan anggaran yang diberikan.

Rosichon mengatakan, minimnya perhatian ini pulalah yang menyebabkan banyak para peneliti Indonesia yang memiliki kompetensi tinggi lebih memilih bertahan tinggal diluar negeri.

Para peneliti merasa lebih enak tinggal di luar negeri karena kesejahteraannya terjamin dengan besarnya penghasilan yang diperoleh.

Ia menyebutkan ada beberapa peneliti dari LIPI yang memilih tinggal di luar negeri karena alasan kesejahteraan yang belum terjamin di negeri sendiri.

Rosichon berharap, pemerintah memberikan porsi yang pas untuk penguatam sumber daya manusia sarana dan prasarana penelitian dan kesejahteraan.

Ia menambahkan, perhatian tidak harus dengan menaikkan gaji saja, perhatian dapat diberikan dengan menyediakan fasilitas laboratorium dan fasilitas penelitian lainnya.

"Peneliti sifatnya kesenangan, karena sudah melekat dihidupnya, berada di laboratorium dilengkapi dengan peralatan sudah membuat kita nyaman bekerja. Itu saja sudah cukup, tapi ini belum ada," katanya.

Ia mencontohkan saja, gedung Herbarium Bogoriense merupakan pemberian pemerintah Jepang, berikut dengan asetnya.

Sementara bantuan pemerintah Indonesia untuk gedung tersebut hanya untuk fasilitas pelengkap.

Dari sudut pandang ini terlihat, bahwa pemerintah masih minim memberikan perhatian untuk kemajuan negerinya sendiri.

ANTARA News

Ataollah Salehi: Kapal Perang Iran Dipersenjatai Rudal Buatan Sendiri

Mayor Jenderal Ataollah Salehi meninjau penembakan rudal buatan Iran saat latihan perang Vellayat-89. (Foto: MEHR/Yunos Khani)

13 Mei 2010 -- Komandan Senior Iran Mayor Jenderal Ataollah Salehi mengatakan pada wartawan Rabu (12/05), Iran mampu memproduksi peralatan dan perlengkapan militer sendiri, Iran telah mempersenjatai kapal perang angkatan laut dengan rudal produksi sendiri.

Angkatan Bersenjata Iran melakukan latihan perang Vellayat-89 selama delapan hari, dimulai Rabu (05/05) di Selat Hormuz dan Samudara India bagian Utara.

Menteri Pertahanan Iran Ahmad Vahidi mengatakan latihan perang ini dihadiri perwakilan negara tetangga, Iraq, Qatar dan Oman.

Iran melakukan uji penembakan berbagai jenis rudal produksi dalam negeri, torpedo, berbagai jenis persenjataan, peralatan dan perlengkapan buatan dalam negeri, termasuk kapal selam, kapal-kapal militer, helikopter, pesawat terbang, pesawat nirawak dan sistem pertahanan udara dalam latihan perang ini.

Iran meluncurkan program pengembangan persejataan sejak Amerika Serikat melakukan embargo senjata pada tahun 1980-an. Angkatan Bersenjata Iran dipersenjatai alutsista tercanggih saat itu buatan Amerika Serikat dan negara barat lainnya. Iran merupakan sekutu utama Amerika Serikat saat berkuasanya Shah Reza Pahlevi.




Rudal Nour ditembakkan dari kapal perang Jamaran keduanya buatan Iran. (Foto: MEHR/Yunos Khani)

FNA/MEHR/@beritahankam

ComFut system from EADS Defence & Security completes test phase in Granada, Sierra Nevada.


* EADS Defence & Security has delivered 36 systems to the Spanish Army.
* Testing of the complete system at high altitude and extremely cold temperatures has been satisfactorily concluded.
* The evaluation phase will continue in Toledo until the system’s final validation, which is scheduled for the end of June.

The Spanish Future Soldier System ComFut (Combatiente del Futuro) is nearing the finishing line. In March, EADS Defence & Security (DS) in Spain delivered 36 equipment sets to the Spanish Army as specified in the Design and Development (D+D) contract signed with the Ministry of Defence. These sets have been used to train the first 25 soldiers from the Academía de Infantería (Infantry Academy) on the ComFut system. The soldiers carried out user tests in flat and mountainous terrain from 12 to 14 April. The system evaluation trials will continue in Toledo until its final validation at the end of June.

Enrique Barrientos, the CEO of DS in Spain, commented: “The tests being carried out are of fundamental importance, as they will enable us to make final adjustments to the system so that it meets the Spanish Army’s requirements. Our objective is to equip future soldiers with technological innovations that will enhance their safety, efficiency and mobility as well as enabling them to perform their missions in a modern environment of networked operations.”

ComFut is divided into seven subsystems: weaponry, power supply, firing efficiency, information & communication, survivability, sustainability and preparation.

The system was designed and developed using lighter and more resistant state-of-the-art materials for ballistic protection in the helmet and the bullet-proof vest. Likewise, new textile materials help to reduce infrared (IR) and thermal signatures, improve camouflage and provide better protection against Nuclear, Biological, Chemical and Radiological (NBCR) attacks.

The information & communication subsystem comprises a radio terminal and a ruggedised PDA-type wireless laptop computer. The radio incorporates a GPS tracking function and is designed to handle voice and data transmission. This facilitates communication between members of the squad and connects them with the higher command levels. The cordless PDA provides soldiers with information on the positions of any allied and enemy troops that have been located and the direction in which they are moving. It permits the transmission and reception of messages, alerts, mission data and so on. All these elements significantly improve the soldiers’ protection.

The firing efficiency subsystem is an optronic weapon system that improves the soldier's capacity to detect the enemy thanks to equipment such as a thermal camera, laser pointers and image intensifiers. The weapon sensors are integrated via a wireless connection with a visor mounted on the helmet. This is essential in ensuring the soldier’s safety, as it enables him to aim and fire from behind cover without having to show himself.

ComFut transforms soldiers into intelligence sensors and target acquisition organisms who are fully integrated in the military command and control structure.


EADS Defence & Security (DS) is a systems solutions provider for armed forces and civil security worldwide. Its portfolio ranges from sensors and secure networks through missiles to aircraft and UAVs as well as global security, service and support solutions. In 2009, DS – with around 21,000 employees – achieved revenues of € 5.4 billion. EADS is a global leader in aerospace, defence and related services. In 2009, EADS generated revenues of €42.8 billion and employed a workforce of about 119,000.

EADS

Susunan Organisasi Markas Besar TNI Berdasarkan Perpres RI No 10 Tahun 2009

Markas Besar TNI terdiri atas:
(a) unsur pimpinan: Panglima TNI

(b) unsur pembantu pimpinan:
1. Staf Umum TNI;
2. Inspektorat Jenderal TNI;
3. Staf Ahli Panglima TNI;
4. Staf Kebijakan Strategis dan Perencanaan Umum TNI;
5. Staf Intelijen TNI;
6. Staf Operasi TNI;
7. Staf Personalia TNI;
8. Staf Logistik TNI;
9. Staf Teritorial TNI;
10. Staf Komunikasi dan Elektronika TNI; dan
11. Staf Khusus Polisi Militer.

(c) unsur pelayanan:
1. Satuan Komunikasi dan Elektronika TNI;
2. Pusat Pengendalian Operasi TNI; dan
3. Sekretariat Umum TNI.

(d) Badan Pelaksana Pusat:
1. Sekolah Staf dan Komando TNI;
2. Komando Pendidikan dan Latihan TNI;
3. Akademi TNI;
4. Badan Intelijen Strategis TNI;
5. Pasukan Pengamanan Presiden;
6. Badan Pembinaan Hukum TNI;
7. Pusat Penerangan TNI;
8. Pusat Kesehatan TNI;
9. Badan Perbekalan TNI;
10. Pusat Pembinaan Mental TNI;
11. Pusat Keuangan TNI;
12. Pusat Sejarah TNI;
13. Pusat Informasi dan Pengolahan Data TNI;
14. Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian;
15. Pusat Pengkajian Strategi TNI;
16. Pusat Pengembangan Kepemimpinan TNI;
17. Pasukan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana;
18. Pasukan Pemukul Reaksi Cepat; dan
19. Komando Garnisun Tetap.

(e) Komando Utama Operasi TNI:
1. Komando Pertahanan Udara Nasional;
2. Komando Gabungan Wilayah Pertahanan;
3. Komando Cadangan Strategis TNI Angkatan Darat;
4. Komando Pasukan Khusus;
5. Komando Daerah Militer;
6. Komando Armada;
7. Komando Lintas Laut Militer; dan
8. Komando Operasional TNI Angkatan Udara.

Sumber: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI TENTARA NASIONAL INDONESIA

@beritahankam

Tugas Panglima TNI Berdasarkan Perpres RI No 10 Tahun 2009 Tentang Susunan Organisasi TNI

Tentara Nasional Indonesia (TNI) adalah komponen utama yang siap digunakan untuk melaksanakan tugas-tugas pertahanan negara.

Panglima TNI adalah pimpinan TNI yang berkedudukan dan bertanggung jawab kepada Presiden sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Bertugas :
a. memimpin TNI; b. melaksanakan kebijakan pertahanan negara; c. menyelenggarakan strategi militer dan melaksanakan operasi militer; d. mengembangkan doktrin TNI; e. menyelenggarakan penggunaan kekuatan TNI bagi kepentingan operasi militer; f. menyelenggarakan pembinaan kekuatan TNI serta memelihara kesiagaan operasional; g. memberikan pertimbangan kepada Menteri Pertahanan dalam hal penetapan kebijakan pertahanan negara; h. memberikan pertimbangan kepada Menteri Pertahanan dalam hal penetapan kebijakan pemenuhan kebutuhan TNI dan komponen pertahanan lainnya; i. memberikan pertimbangan kepada Menteri Pertahanan dalam menyusun dan melaksanakan perencanaan strategis pengelolaan sumber daya nasional untuk kepentingan pertahanan negara; j. menggunakan komponen cadangan setelah dimobilisasi bagi kepentingan operasi militer; k. menggunakan komponen pendukung yang telah disiapkan bagi kepentingan operasi militer; dan l. melaksanakan tugas dan kewajiban lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Sumber: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI TENTARA NASIONAL INDONESIA

@beritahankam

Tugas Pembantu Pimpinan Berdasarkan Perpres RI No 10 Tahun 2009 Tentang Susunan Organisasi TNI

Unsur Pembantu Pimpinan pada tingkat Markas Besar TNI adalah staf yang bertugas membantu pembinaan postur dan penggunaan kekuatan TNI serta bertanggung jawab kepada Panglima TNI.


1. Staf Umum TNI (SUM TNI) dipimpin oleh Kepala Staf Umum TNI (Kasum TNI) yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Panglima TNI.

Bertugas:
Membantu Panglima TNI mengkoordinasikan tugas-tugas staf dalam penggunaan kekuatan dan pembinaan TNI serta komponen kekuatan pertahanan negara lainnya yang meliputi fungsi perencanaan, intelijen, operasi, personel, logistik, komunikasi dan elektronika, serta teritorial.

2. Inspektorat Jenderal TNI (Itjen TNI) dipimpin oleh Inspektur Jenderal TNI (Irjen TNI) yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Panglima TNI. Irjen TNI dibantu oleh Wakil Irjen TNI (Wairjen TNI) dan 3 orang Inspektorat.

Bertugas:
Membantu Panglima TNI menyelenggarakan pengawasan dan pemeriksaan (Wasrik) terhadap daya guna, hasil guna, tepat guna, tertib hukum dan tertib tindak di bidang pembinaan kesiapsiagaan, penggunaan, dan pembangunan kekuatan serta perbendaharaan di lingkungan TNI dalam rangka mendukung tugas pokok TNI.

3. Staf Ahli Panglima TNI (Sahli Panglima TNI) terdiri dari 10 Perwira Tinggi Bintang Dua dan 13 Perwira Tinggi Bintang Satu yang bertanggung jawab kepada Panglima TNI.

Bertugas:
Membantu memberikan saran kepada Panglima TNI sesuai dengan bidang keahliannya untuk mengolah dan menelaah secara akademis masalah nasional dan internasional yang terkait dalam rangka mendukung tugas pokok TNI.

4. Staf Kebijakan Strategis dan Perencanaan Umum TNI (Srenum TNI) dipimpin oleh Asisten Kebijakan Strategis dan Perencanaan Umum Panglima TNI (Asrenum Panglima TNI) yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Panglima TNI, dalam pelaksanaan tugas sehari-hari dikoordinasikan oleh Kasum TNI. Asrenum Panglima TNI dibantu oleh Wakil Asrenum Panglima TNI disingkat Waasrenum Panglima TNI.

Bertugas:
Membantu Panglima TNI merumuskan kebijakan dan perencanaan strategis pengembangan kekuatan TNI, merumuskan kebijakan sistem dan metode, sistem informasi, penelitian dan pengembangan, menyiapkan program dan anggaran pengendalian program dan anggaran, pelaksanaan anggaran serta kerjasama internasional TNI dalam rangka pembinaan dan penggunaan kekuatan TNI dalam rangka mendukung tugas pokok TNI.

5. Staf Intelijen TNI (Sintel TNI) dipimpin oleh Asisten Intelijen Panglima TNI (Asintel Panglima TNI) yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Panglima TNI, dalam pelaksanaan tugas sehari-hari dikoordinasikan oleh Kasum TNI. Asintel Panglima TNI dibantu oleh Wakil Asintel Panglima TNI (Waasintel Panglima TNI).

Bertugas:
Membantu Panglima TNI menyelenggarakan fungsi staf di bidang intelijen meliputi penyelenggaraan kegiatan dan pembinaan intelijen pertahanan negara dalam rangka mendukung tugas pokok TNI.

6. Staf Operasi TNI (Sops TNI) dipimpin oleh Asisten Operasi Panglima TNI disingkat Asops Panglima TNI yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Panglima TNI, dalam pelaksanaan tugas sehari-hari dikoordinasikan oleh Kasum TNI. Asops Panglima TNI dibantu oleh Wakil Asops Panglima TNI (Waasops Panglima TNI).

Bertugas:
Membantu Panglima TNI menyelenggarakan fungsi staf di bidang operasi meliputi penggunaan kekuatan dan pelatihan yang bersifat integratif, kerjasama keamanan perbatasan, survei dan pemetaan, dalam rangka mendukung tugas pokok TNI.

7. Staf Personalia TNI (Spers TNI) dipimpin oleh Asisten Personalia Panglima TNI (Aspers Panglima TNI) yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Panglima TNI, dalam pelaksanaan tugas sehari-hari dikoordinasikan oleh Kasum TNI. Aspers Panglima TNI dibantu oleh Wakil Aspers Panglima TNI (Waaspers Panglima TNI).

Bertugas:
Membantu Panglima TNI menyelenggarakan fungsi staf di bidang personel dan tenaga manusia dalam rangka mendukung tugas pokok TNI.

8. Staf Logistik TNI (Slog TNI) dipimpin oleh Asisten Logistik Panglima TNI (Aslog Panglima TNI) yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Panglima TNI, dalam pelaksanaan tugas sehari-hari dikoordinasikan oleh Kasum TNI. Aslog Panglima TNI dibantu oleh Wakil Aslog Panglima TNI (Waaslog Panglima TNI).

Bertugas:
Membantu Panglima TNI menyelenggarakan fungsi staf di bidang logistik meliputi materiil/bekal, fasilitas dan jasa dalam rangka mendukung tugas pokok TNI.

9. Staf Teritorial TNI (Ster TNI) dipimpin oleh Asisten Teritorial Panglima TNI (Aster Panglima TNI) yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Panglima TNI, dalam pelaksanaan tugas sehari-hari dikoordinasikan oleh Kasum TNI. Aster Panglima TNI dibantu oleh Wakil Aster Panglima TNI disingkat (Waaster Panglima TNI).

Bertugas:
Membantu Panglima TNI menyelenggarakan fungsi staf di bidang kegiatan dan pemberdayaan wilayah pertahanan guna mewujudkan daya tangkal
dan daya dukung wilayah dalam rangka mendukung tugas pokok TNI.

10. Staf Komunikasi dan Elektronika TNI (Skomlek TNI) dipimpin oleh Asisten Komunikasi dan Elektronika Panglima TNI (Askomlek Panglima TNI) yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Panglima TNI, dalam
pelaksanaan tugas sehari-hari dikoordinasikan oleh Kasum TNI. Askomlek Panglima TNI dibantu oleh Wakil Askomlek Panglima TNI (Waaskomlek Panglima TNI).

Bertugas:
Membantu Panglima TNI menyelenggarakan fungsi staf di bidang komunikasi dan elektronika, termasuk perang elektronika dan teknologi komputer dalam rangka pendukung tugas pokok TNI.

11. Staf Khusus Polisi Militer (Ssuspom TNI) dipimpin oleh Perwira Staf Khusus Polisi Militer (Pa Ssuspom TNI) yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Panglima TNI.

Bertugas:
Membantu Panglima TNI dalam merumuskan kebijakan di bidang Kepolisian Militer.

Sumber: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI TENTARA NASIONAL INDONESIA

@beritahankam

Tugas Unsur Pelayanan Berdasarkan Perpres RI No 10 Tahun 2009 Tentang Susunan Organisasi TNI

Unsur Pelayanan adalah satuan-satuan kerja di tingkat Pusat yang bertugas melayani kegiatan administrasi personel, logistik, instalasi, urusan dalam dan administrasi umum di lingkungan Markas Besar TNI dan/atau Markas Besar Angkatan.

1. Satuan Komunikasi dan Elektronika TNI (Satkomlek TNI) dipimpin oleh Komandan Satuan Komunikasi dan Elektronika TNI (Dansatkomlek TNI) yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Panglima TNI, dalam pelaksanaan tugas sehari-hari dikoordinasikan oleh Kasum TNI.

Bertugas:
Menyelenggarakan dukungan komunikasi dan elektronika bagi komando dan pengendalian Panglima TNI dalam pelaksanaan operasi TNI.

2. Pusat Pengendalian Operasi TNI (Pusdalops TNI) dipimpin oleh Kepala Pusat Pengendalian Operasi TNI (Kapusdalops TNI) yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Panglima TNI, dalam pelaksanaan tugas sehari-hari dikoordinasikan oleh Kasum TNI.

Bertugas:
Menyiapkan dukungan fasilitas komando dan pengendalian operasi TNI serta menyelenggarakan sistem informasi di lingkungan Markas Besar TNI.

3. Sekretariat Umum TNI (Setum TNI) dipimpin oleh Kepala Sekretariat Umum TNI (Kasetum TNI) yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Panglima TNI, dalam pelaksanaan tugas sehari-hari dikoordinasikan oleh Kasum TNI.

Sumber: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI TENTARA NASIONAL INDONESIA

@beritahankam

Tugas Badan Pelaksana Pusat Berdasarkan Perpres RI No 10 Tahun 2009 Tentang Susunan Organisasi TNI

Badan Pelaksana Pusat ( Balakpus) adalah satuan-satuan kerja tingkat Markas Besar TNI dan Markas Besar Angkatan yang bertugas sebagai staf dan pelaksana kegiatan di tingkat
pusat dalam lingkup Markas Besar TNI atau Markas Besar Angkatan.

1. Sekolah Staf dan Komando TNI (Sesko TNI) dipimpin oleh Komandan Sekolah Staf dan Komando TNI (Dansesko TNI) yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Panglima TNI, dalam pelaksanaan tugas sehari-hari dikoordinasikan oleh Kasum TNI. Dansesko TNI dibantu oleh Wakil Dansesko TNI, 6 orang Direktur, 1 orang Koordinator Dosen (Kordos), dan 1 orang Komandan Korps Siswa (Dankorsis).

Bertugas:
Menyelenggarakan pendidikan pengembangan umum tertinggi TNI, pendidikan operasi gabungan di lingkungan TNI, pembinaan bidang manajemen, melaksanakan evaluasi dan pengembangan di bidang yang berkaitan dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas-tugas TNI, menyelenggarakan latihan gabungan untuk Kotama Ops TNI serta mengadakan kerjasama akademik dengan lembaga pendidikan militer dalam negeri maupun luar negeri serta Perguruan Tinggi dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan di Sesko TNI.

2. Komando Pendidikan dan Latihan TNI (Kodiklat TNI) dipimpin oleh seorang Komandan Komando Pendidikan dan Latihan TNI (Dankodiklat TNI) yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Panglima TNI, dalam pelaksanaan tugas sehari-hari dikoordinasikan oleh Kasum TNI. Dankodiklat TNI dibantu oleh Wakil Dankodiklat TNI, 1 orang Inspektur, 4 orang Direktur dan 4 orang Komandan.

Kodiklat TNI menyelenggarakan pembinaan pendidikan dan latihan TNI yang bersifat tri matra dalam rangka mendukung tugas pokok TNI.

3. Akademi TNI dipimpin oleh Komandan Jenderal Akademi TNI (Danjen Akademi TNI) yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Panglima TNI, dalam pelaksanaan tugas sehari-hari dikoordinasikan oleh Kasum TNI. Danjen Akademi dibantu oleh 2 orang Direktur Akademi TNI.

Akademi TNI bertugas menyelenggarakan pendidikan pertama Perwira TNI yang bersifat Integratif dalam rangka menyiapkan kader Pemimpin TNI.

4. Badan Intelijen Strategis TNI (Bais TNI) Kepala Badan Intelijen Strategis TNI (Kabais TNI) yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Panglima TNI, dalam pelaksanaan tugas sehari-hari dikoordinasikan oleh Kasum TNI. Kabais TNI dibantu oleh Wakil Kabais TNI disingkat Waka Bais TNI, 7 orang Direktur Bais TNI, dan 3 orang Komandan Satuan disingkat Dansat, Atase Pertahanan, serta Penasehat Militer Perwakilan Tetap Republik Indonesia di Perserikatan Bangsa-Bangsa. Kabais TNI dibantu oleh Wakil Kabais TNI (Waka Bais TNI), 7 orang Direktur Bais TNI, dan 3orang Komandan Satuan disingkat Dansat, Atase Pertahanan, serta Penasehat Militer Perwakilan Tetap Republik Indonesia di Perserikatan Bangsa-Bangsa.

5. Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) dipimpin oleh Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres) yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Panglima TNI, dalam pelaksanaan tugas sehari-hari dikoordinasikan oleh Kasum TNI. Danpaspampres dibantu Wakil Danpaspampres disingkat (Wadanpaspampres).

Bertugas:
Melaksanakan pengamanan fisik langsung jarak dekat setiap saat kepada Presiden, Wakil Presiden, dan tamu negara setingkat Kepala Negara/Pemerintahan beserta keluarganya serta tugas protokoler kenegaraan dalam rangka mendukung tugas pokok TNI.

6. Badan Pembinaan Hukum TNI (Babinkum TNI) dipimpin oleh Kepala Badan Pembinaan Hukum TNI (Kababinkum TNI) yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Panglima TNI, dalam pelaksanaan tugas sehari-hari dikoordinasikan oleh Kasum TNI. Kababinkum TNI dibantu oleh Wakil Kababinkum TNI (Waka Babinkum TNI), 2 orang Oditur dan 1 orang Kapusmasmil.

Bertugas:
Membantu Panglima TNI dalam menyelenggarakan pembinaan hukum dan hak asasi manusia di lingkungan TNI, pembinaan penyelenggaraan oditurat, dan pemasyarakatan militer dalam lingkungan peradilan militer.

7. Pusat Penerangan TNI (Puspen TNI) dipimpin oleh Kepala Pusat Penerangan TNI (Kapuspen TNI) yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Panglima TNI, dalam pelaksanaan tugas sehari-hari dikoordinasikan oleh Kasum TNI. Kapuspen TNI dibantu oleh Wakil Kapuspen TNI (Wakapuspen TNI).

Bertugas:
Menyelenggarakan transformasi penerangan TNI secara terpadu dan mengembangkan sistem informasi penerangan dalam rangka mendukung tugas pokok TNI.

8. Pusat Kesehatan TNI (Puskes TNI) dipimpin oleh Kepala Pusat Kesehatan TNI disingkat (Kapuskes TNI) yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Panglima TNI, dalam pelaksanaan tugas sehari-hari dikoordinasikan oleh Kasum TNI. Kapuskes TNI dibantu oleh Wakil Kapuskes TNI (Wakapuskes TNI).

Bertugas:
Menyelenggarakan dukungan kesehatan secara terpadu dan integratif dalam rangka pelaksanaan tugas pokok TNI.

9. Badan Perbekalan TNI (Babek TNI) dipimpin oleh Kepala Badan Perbekalan TNI (Kababek TNI) berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Panglima TNI,dalam pelaksanaan tugas sehari-hari dikoordinasikan oleh Kasum TNI.

Bertugas:
Menyelenggarakan pembekalan materiil TNI terpusat dan integratif dalam rangka pelaksanaan dukungan operasi TNI.

10. Pusat Pembinaan Mental TNI (Pusbintal TNI) dipimpin oleh Kepala Pusat Pembinaan Mental TNI (Kapusbintal TNI) yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Panglima TNI, dalam pelaksanaan tugas sehari-hari dikoordinasikan oleh Kasum TNI.

Bertugas:
Menyelenggarakan pembinaan mental integratif di lingkungan TNI dalam rangka penyiapan kemampuan dan kekuatan TNI.

11. Pusat Keuangan TNI (Pusku TNI) dipimpin oleh Kepala Pusat Keuangan TNI (Kapusku TNI) yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Panglima TNI, dalam pelaksanaan tugas sehari-hari dikoordinasikan oleh Kasum TNI.

Bertugas:
Menyelenggarakan pengelolaan keuangan negara di lingkungan TNI.

12. Pusat Sejarah TNI (Pusjarah TNI) Kepala Pusat Sejarah TNI (Kapusjarah TNI) yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Panglima TNI, dalam pelaksanaan tugas sehari-hari dikoordinasikan oleh Kasum TNI.

Bertugas:
Menyelenggarakan pembinaan kesejarahan dan tradisi TNI dalam rangka pengembangan dan pemeliharaan jiwa korsa dan semangat keprajuritan

13. Pusat Informasi dan Pengolahan Data TNI (Pusinfolahta TNI) dipimpin oleh Kepala Pusat Informasi dan Pengolahan Data TNI (Kapusinfolahta TNI) yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Panglima TNI, dalam pelaksanaan tugas sehari-hari dikoordinasikan oleh Kasum TNI.

Bertugas:
Menyiapkan informasi dan pengolahan data tentang pembinaan dan penggunaan kekuatan TNI, menyelenggarakan fungsi pembinaan sistem aplikasi informasi TNI bagi Pimpinan dan Staf di lingkungan TNI, serta pembinaan sistem komputer dan komunikasi data dalam rangka pelaksanaan tugas pokok TNI.

14. Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP TNI) oleh Kepala Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (Ka PMPP TNI) yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Panglima TNI, dalam pelaksanaan tugas sehari-hari dikoordinasikan oleh Kasum TNI.

Bertugas:
Menyelenggarakan pembekalan dan pelatihan bagi personel TNI yang dipersiapkan sebagai Military Observer, Kontingen dan penugasan luar negeri untuk tugas operasi perdamaian dunia.

15. Pusat Pengkajian Strategi TNI (Pusjianstra TNI) dipimpin oleh Kepala Pusat Pengkajian Strategi TNI (Kapusjianstra TNI)yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Panglima TNI, dalam pelaksanaan tugas sehari-hari dikoordinasikan oleh Kasum TNI.

Bertugas:
Menyelenggarakan fungsi pembinaan pengkajian strategi TNI bagi Pimpinan dan Staf di lingkungan TNI dalam rangka mendukung tugas pokok TNI.

16. Pusat Pengembangan Kepemimpinan TNI (Pusbangpim TNI) dipimpin oleh Kepala Pusat Pengembangan Kepemimpinan TNI disingkat Kapusbangpim TNI yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Panglima TNI, dalam pelaksanaan tugas sehari-hari dikoordinasikan oleh Kasum TNI.

Bertugas:
Menyelenggarakan fungsi pembinaan pengembangan kepemimpinan di dalam dan di luar lingkungan TNI dalam rangka mendukung tugas pokok TNI.

17. Pasukan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (PRCPB) dipimpin oleh Komandan Pasukan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (Dan PRCPB) yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Panglima TNI, dalam pelaksanaan tugas sehari-hari dikoordinasikan oleh Kasum TNI. Dan PRCPB dibantu oleh Wakil Komandan PRCPB (Wadan PRCPB) dan 3 orang Komandan Satuan Tugas (Dansatgas).

Bertugas:
Mengatasi dampak bencana alam yang terjadi dengan melakukan kegiatan proses evakuasi dan hospitalisasi serta penyaluran dan pendistribusian logistik secara cepat dan tepat guna selama tanggap darurat agar jalannya roda pemerintahan yang mengalami
bencana segera dapat normal kembali.

18. Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) oleh Komandan Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (Dan PPRC) yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Panglima TNI, dalam pelaksanaan tugas sehari-hari dikoordinasikan oleh Kasum TNI. Dan PPRC dibantu oleh Wakil Komandan PPRC disingkat (Wadan PPRC).

Bertugas:
Melaksanakan tindakan cepat terhadap ancaman nyata, selamalamanya tujuh hari di wilayah darat Negara Kesatuan Republik Indonesia, dalam rangka menangkal, menyanggah awal, atau menghancurkan musuh.


19. Komando Garnisun Tetap (Kogartap) dipimpin oleh Komandan Komando Garnisun Tetap (Dankogartap) yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Panglima TNI, dalam pelaksanaan tugas sehari-hari dikoordinasikan oleh Kasum TNI. Dankogartap dibantu oleh Kepala Staf Kogartap (Kaskogartap).

Bertugas:
Memelihara dan menegakkan ketentuan-ketentuan pokok kemiliteran untuk meningkatkan soliditas persatuan dan kesatuan antar satuan di wilayah Garnisun.

Sumber: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI TENTARA NASIONAL INDONESIA

@beritahankam

Tugas Komando Utama Operasi TNI Berdasarkan Perpres RI No 10 Tahun 2009 Tentang Susunan Organisasi TNI

Komando Utama Operasi (Kotama Ops) adalah kekuatan TNI yang terpusat yang berada di bawah komando Panglima.

1. Komando Pertahanan Udara Nasional (Kohanudnas) dipimpin oleh Panglima Komando Pertahanan Udara Nasional (Pangkohanudnas) yang berkedudukan di bawah
dan bertanggung jawab kepada Panglima TNI. Pangkohanudnas dibantu oleh Kepala Staf Kohanudnas disingkat Kas Kohanudnas dan Panglima Komando Sektor Kohanudnas (Pangkosek Kohanudnas)

Bertugas:
Menyelenggarakan upaya pertahanan keamanan terpadu atas wilayah udara nasional secara mandiri ataupun bekerja sama dengan Komando Utama Operasional lainnya dalam rangka mewujudkan kedaulatan dan keutuhan serta kepentingan lain dari Negara Kesatuan Republik Indonesia dan menyelenggarakan pembinaan administrasi dan
kesiapan operasi unsur-unsur Hanud TNI Angkatan Udara dan melaksanakan siaga operasi untuk unsur-unsur Hanud dalam jajarannya dalam rangka mendukung tugas pokok TNI.

2. Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) dipimpin oleh Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Panglima TNI. Pangkogabwilhan dibantu oleh Kepala Staf Kogabwilhan (Kas Kogabwilhan) dan Asisten Pangkogabwilhan.

Bertugas:
Sebagai penindak awal bila terjadi konflik di wilayahnya baik untuk OMP maupun OMSP dan sebagai kekuatan penangkal bila terjadi ancaman dari luar sesuai dengan kebijakan Panglima TNI.

3. Komando Cadangan Strategis TNI Angkatan Darat (Kostrad) dipimpin oleh Panglima Komando Cadangan Strategis TNI Angkatan Darat (Pangkostrad) yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Panglima TNI. Pangkostrad dibantu oleh Kepala Staf Kostrad (Kas Kostrad), Panglima Divisi Infanteri (Pangdivif) serta Kepala Staf Divisi Infanteri (Kasdivif).

Kostrad adalah Kotama Ops yang bertugas menyelenggarakan operasi pertahanan keamanan tingkat strategis sesuai dengan kebijakan Panglima TNI.

4. Komando Pasukan Khusus (Kopassus) dipimpin oleh Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Danjen Kopassus) yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Panglima TNI. Danjen Kopassus dibantu oleh Wakil Danjen Kopassus (Wadanjen Kopassus).

Kopassus adalah Kotama Ops yang bertugas menyelenggarakan operasi komando, operasi sandi yudha, dan operasi penanggulangan teror sesuai dengan kebijakan Panglima TNI dalam rangka mendukung tugas pokok TNI. Menyelenggarakan operasi komando, operasi sandi yudha, dan operasi penanggulangan teror sesuai dengan kebijakan Panglima TNI dalam rangka mendukung tugas pokok TNI.

5. Komando Daerah Militer (Kodam) dipimpin oleh Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Panglima TNI. Pangdam dibantu oleh Kepala Staf Kodam disingkat Kasdam.

Kodam adalah Kotama Ops yang bertugas pokok menyelenggarakan operasi pertahanan dan keamanan negara matra darat di wilayahnya, dalam rangka pengerahan dan penggunaan kekuatan TNI sesuai dengan kebijakan Panglima TNI.

6. Komando Armada dipimpin oleh Panglima Komando Armada (Pangkoarmada) yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Panglima TNI. Pangkoarmada dibantu oleh Kepala Staf Komando Armada (Kas Koarmada), Komandan Gugus Tempur Laut (Danguspurla), dan Komandan Gugus Keamanan Laut (Danguskamla), serta Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Danlantamal).

Koarmada adalah Kotama Ops yang bertugas menyelenggarakan operasi intelijen maritim guna mendukung pelaksanaan operasi laut, menyelenggarakan operasi tempur laut dalam rangka OMP baik operasi gabungan maupun mandiri, menyelenggarakan OMSP baik berupa operasi laut seharihari maupun operasi keamanan laut di wilayahnya sesuai dengan kebijakan Panglima TNI.

7. Komando Lintas Laut Militer dipimpin oleh Panglima Komando Lintas Laut Militer (Pangkolinlamil) yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Panglima TNI. Pangkolinlamil dibantu oleh Kepala Staf Kolinlamil (KasKolinlamil).

Kolinlamil adalah Kotama Ops yang bertugas menyelenggarakan operasi angkutan laut TNI baik dalam rangka OMP maupun OMSP dan bantuan angkutan laut sesuai dengan kebijakan Panglima TNI.

8. Komando Operasional TNI Angkatan Udara dipimpin oleh Panglima Komando Operasi TNI Angkatan Udara (Pangkoopsau) yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Panglima TNI. Pangkoopsau dibantu oleh Kepala Staf Koopsau (Kas Koopsau) dan Komandan Pangkalan Udara Tipe A (Dan Lanud Tipe A).

Koopsau adalah Kotama Ops yang bertugas melaksanakan operasi-operasi udara dalam rangka penegakan kedaulatan negara di udara, mendukung penegakan kedaulatan negara di darat dan di laut di wilayahnya sesuai dengan kebijakan Panglima TNI.

Sumber: PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI TENTARA NASIONAL INDONESIA

@beritahankam

TNI Bangun 32 Jembatan di Desa Perbatasan

(Foto: matanews)

12 Mei 2010, Sambas -- TNI melalui gerakan Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD), telah mengupayakan pembangunan di Desa Temajok, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat. Maklum, Temajok merupakan desa paling ujung yang berbatasan langsung dengan Malaysia.

Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkab Sambas, Tufitriandi mengatakan pembenahan wilayah ujung Kecamatan Paloh, Desa Temajok itu, memang tak memulu dari Pemkab.

"TNI sedang membangun 32 jembatan di desa itu, serta membuat jalan sepanjang 36 km. Saat ini TNI AU dan AD ada di sana, melakukan pra TMMD," terang Sekda Tufitriandi, Rabu (12/5/10).

Selama dua pekan bulan ini, TNI melakukan pra TMMD. Wujudnya membenahi fasilitas sosial seperti rumah ibadah, sekolah, fasilitas olahraga serta sara publik lainnya.

Puncak kegiatan sendiri, dilakukan pada Juni mendatang, TMMD akan melakukan kegiatan selama sebulan penuh.

Tribunnews

Boeing Delivers Modernised High Frequency Communications System for Australia


BRISBANE, Queensland, May 13, 2010 -- Boeing Defence Australia, a wholly owned subsidiary of The Boeing Company [NYSE: BA], has announced that the Modernised High Frequency Communications System (MHFCS) has completed testing and been introduced into service with the Australian Defence Force (ADF).

Australia's Defence Materiel Organisation granted Final System Acceptance on behalf of the Commonwealth of Australia. In a news release issued May 12, the Hon. Greg Combet, Minister of Defence Materiel and Science, said the milestone "represents a significant achievement in the modernisation of Defence's high frequency communications capability.

"The purpose of the HFMod [High Frequency Modernisation] is to provide the ADF with a secure, cost-effective information exchange capability for the command and control of deployed forces as a primary survivable system and as a parallel system to satellite communications," Combet added.

Steve Parker, Boeing vice president and general manager for Network & Space Systems – Australia, said, "I am very pleased with Minister Combet's recognition of Boeing's performance on the High Frequency Modernisation project. Since late 2008, Boeing has achieved every milestone on or ahead of schedule, and we remain on track to complete all activities necessary to achieve the formal 'project complete' signoff next month."

Developed under Joint Project 2043, the MHFCS has been independently recognized as the world's most advanced high-frequency communications system due to its levels of automation and performance, long range and clarity, traffic volume and connection speed.

"The MHFCS automates many of the tasks required to establish and maintain long-range communication channels, giving it the capacity to change high-frequency communications on a global scale," said Steve Hudson, Boeing project manager, High Frequency Modernisation.

Boeing plans to market the MHFCS internationally and is discussing the system with several potential customers.

Boeing Defence Australia, a wholly owned subsidiary of The Boeing Company and a business unit of Boeing Defense, Space & Security, is a leading Australian aerospace enterprise. With a world-class team of more than 1,500 employees at 14 locations throughout Australia and two international sites, Boeing Defence Australia supports some of the largest and most complex defense projects in Australia.

A unit of The Boeing Company, Boeing Defense, Space & Security is one of the world's largest defense, space and security businesses specializing in innovative and capabilities-driven customer solutions, and the world's largest and most versatile manufacturer of military aircraft. Headquartered in St. Louis, Boeing Defense, Space & Security is a $34 billion business with 68,000 employees worldwide.

# # #

More information on the MHFCS is available here.

Contact:

Sarah Wills
Boeing Defence Australia
+61 7-3306-3132
sarah.e.wills@boeing.com

Fiona Tristram
Boeing Defence Australia
+61 7-3306-3790
fiona.l.tristram@boeing.com

Mutasi Besar-besaran di TNI, Marciano Norman Jadi Pangdam Jaya

(Foto: paspampres)

12 Mei 2010, Jakarta -- Terjadi mutasi besar-besaran di jajaran TNI. Antara lain 31 orang di jajaran Mabes TNI, 34 orang di jajaran TNI AD, 21 orang di jajaran TNI AL, 13 orang di jajaran TNI AU, 12 orang di jajaran Kementerian Pertahanan, 4 orang di jajaran Lemhannas RI, 1 orang di jajaran Setneg RI dan 1 orang di jajaran Polhukam.

Mayjen TNI Hari Krisnomo, S.IP., dari Pangdam VII/Wrb menjadi Aslog Panglima TNI, Mayjen TNI Moeldoko, S.IP., dari Pangdivif-1 Kostrad menjadi Pangdam XII/Kalbar, Mayjen TNI Darpito P., S.IP., dari Pangdam Jaya menjadi Staf Khusus Kasad, Mayjen TNI Marciano Norman dari Danpaspampres menjadi Pangdam Jaya.

Laksda TNI Ir. Sudjiwo, M.Sc., dari Aspers Kasal menjadi Askomlek Panglima TNI, Brigjen TNI Armyn Ali Anyang dari Waasrena Kasad menjadi Kasdam XII/Kalbar, Brigjen TNI Avianto Saptono dari Kasgartap I/Jkt menjadi Kasdam V/Brw, Brigjen TNI Muhamad Nizam dari Kadisjasad menjadi Kasdam IV/Dip, Brigjen TNI Chairawan K. Nusyirwan dari Pati Mabes TNI AD menjadi Kadisjasad, Brigjen TNI Ir. Drs. Subekti, M.Sc., dari Diranlingstra Ditjen Strahan Kemhan menjadi Kasdam VII/Wrb, Brigjen TNI Djumadi dari Pa Sahli Tk. II Kamteror Sahli Bid. Polkamnas Panglima TNI menjadi Waaspers Panglima TNI, Marsma TNI B. John D. Sembiring dari Pangkosek Hanudnas II menjadi Staf Khusus Kasau.

Laksma TNI Arnol, S.H. dari Danlantamal II menjadi Staf Khusus Kasal, Laksma TNI Ir. Sukiswandono dari Kadispsial menjadi Staf Khusus Kasal, Laksma TNI drg. Budhi Siswanto M.M dari Staf Khusus Kasal menjadi Kadispsial, Brigjen TNI Drs. Muhamad Munir dari Kasdivif-1 Kostrad menjadi Kasdam Jaya, Brigjen TNI Drs. Azis Ahmadi, M.Sc., dari Pa Sahli Tk. II Bid Banusia Panglima TNI menjadi Kapusbintal TNI, Brigjen TNI Muhammad Rusdi Zaini dari Kasetum TNI menjadi Kapusjarah TNI dan Brigjen TNI Prayitno Mansyoer dari Pa Sahli Tk. II Bid. Poldagri Sahli Bid. Polkamnas Panglima TNI menjadi Kasetum TNI.

Mayjen TNI Muhamad Noer Muis, S.IP., M.Sc., dari Pangdam I/BB menjadi Irjen TNI, Mayjen TNI Budiman dari Pangdam IV/Dip menjadi Dankodiklat TNI AD, Brigjen TNI Leonardus JP. Siegers, S.IP dari Kasdam V/Brw menjadi Pangdam I/BB, Brigjen TNI Langgeng Sulistiyono dari Kasdam IV/Dip menjadi Pangdam IV/Dip, Brigjen TNI Amril Amir, S.IP., dari Kasdam VII/Wrb menjadi Pangdam VII/Wrb, Brigjen TNI Agus Suharyanto dari Waaspers Panglima TNI menjadi Pa Sahli Tk. III Bid Sosbud HAM Panglima TNI, Brigjen TNI Ali Yusuf Susanto, S.IP., M.M., dari Dirmat Ditjen Kuathan Kemhan menjadi Aspers Kasad, Brigjen TNI Baharudin, S.E., dari Wagub AAL menjadi Pa Sahli Tk. III Bid Intekmil Panglima TNI, Brigjen TNI Agung Revulton dari Kasdam IX/Udy menjadi Koorsahli Kasad.

Brigjen TNI Waris dari Kasdam Jaya menjadi Danpaspampres, Brigjen TNI Adi Mulyono dari Irum Itjenad menjadi Pangdivif-1 Kostrad, Marsma TNI dr. Mariono R., Sp.OG., Sp.Kp., dari Kadiskesau menjadi Kapuskes TNI, Laksma TNI Bambang Budianto dari Waaspers Kasal menjadi Aspers Kasal, Kolonel Pnb Abdul Muis dari Asops Kas Koopsau I menjadi Pangkosek Hanudnas II, Kolonel Laut (P) Aswad, S.E., M.M., dari Sahli ”A” Wilnas Pangarmatim menjadi Danlantamal II, Kolonel Inf Edy Susanto dari Irdam III/Slw menjadi Kasgartap 1/Jkt, Kolonel (Mar) Gatot Subroto dari Paban IV/Dukops Sopsal menjadi Wagub AAL, Kolonel Kes dr. Mulyono F., Sp.THT., dari Karumkitmun Diskesau menjadi Kadiskesau dan Kolonel Inf Endar Priyanto dari Sekretaris Dispenad menjadi Kasdam IX/Udy.

Sedangkan Letjen TNI Lilik AS. Sumaryo, S.IP dari Irjen TNI menjadi Pati Mabes TNI AD, Letjen TNI Syaiful Rizal, S.IP dari Dankodiklat TNI AD menjadi Pati Mabes TNI AD, Mayjen TNI Abdul Ghofur, S.E., dari Aslog Panglima TNI menjadi Pati Mabes TNI AD, Mayjen TNI Suryadi, M.Sc., dari Dirjen Kuathan Kemhan menjadi Pati Mabes TNI AD, Marsma TNI Dr. Ir. Eddy Priono, M.SAE., dari Sesbalitbang Kemhan menjadi Pati Mabes TNI AU, Mayjen TNI Issantoso, S.H., dari Tenaga Ahli Pengajar Bid Geostrat & Tannas Lemhannas RI menjadi Pati Mabes TNI AD dan Mayjen TNI Sardjono, S.IP., dari Tenaga Ahli Pengkaji Bid Kepemimpinan Lemhannas RI menjadi Pati Mabes TNI AD.

Mutasi Jabatan berdasarkan Keputusan Panglima TNI Nomor : Kep/ 291/ V / 2010 tanggal 10 Mei 2010 tersebut berlaku terhitung mulai tanggal 10 Mei 2010.

POS KOTA

RI-vietnam Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Pertahanan

(Foto: MINDEF)

13 Mei 2010, Jakarta -- Pemerintah Indonesia dan Vietnam sepakat untuk meningkatkan kerja sama pertahanan di berbagai tingkatan dan lebih luas. Hal itu terungkap dalam pertemuan Perdana Menteri Vietnam Nguyen Tan Dung dan Menteri Pertahanan RI Purnomo Yusgiantoro, di sela-sela penyelenggaraan pertemuan ke-4 menteri pertahanan se-ASEAN (ASEAN Defence`s Minister`s Meeting/ADMM) di Hanoi, Vietnam 11-13 Mei.

PM Dung mengatakan, kerja sama pertahanan kedua negara akan semakin meningkat dilandasi hubungan dan kerja sama tradisional antara kedua pihak yang telah berlangsung baik.

Ia menambahkan, kerja sama pertahanan kedua negara ke depan juga akan semakin meningkat

melalui pertukaran informasi dan pengalaman kedua pihak dalam kerja sama pertahanan non tradisional sesuai dengan tingkat ancaman yang dihadapi kedua negara.

Dalam kunjungan kehormatannya pada PM Dung, Menhan Purnomo Yusgiantoro menyampaikan beberapa hasil pembicaraan dengan mitranya Menhan Vietnam Jenderal Phung Quang Thanh yang tertuang dalam nota kesepahaman kerja sama pertahanan kedua negara.

Pada pertemuan ke-4 menteri pertahanan se-ASEAN Indonesia memfokuskan pada tindak lanjut dari Roadmap of the ASEAN Military Assets and Capacities in HADR (Humanitarian Assistance and Disaster Relief).

Selain itu Indonesia menyambut baik gagasan pendirian ASEAN Defence Industry Council untuk menggerakkan industri pertahanan di ASEAN serta mendorong kemandirian industri pertahanan di kawasan melalui forum ASEAN Defence Industry Dialogue.

Delegasi Indonesia berharap agar kerjasama industri pertahanan yang sedang berproses saat ini secara teknis juga dapat menjajagi kemungkinan skema kerja sama alih teknologi, produksi bersama dan pangsa pasar.

ANTARA News

Wednesday, May 12, 2010

Iran Sukses Uji Coba Rudal Nour

12 Mei 2010 -- Angkatan Laut dan Udara Iran sukses menguji coba rudal jelajah Nour Selasa (11/05), saat latihan perang Velayat-89 yang memasuki hari kedelapan.












Foto: Mehr/Yunos Khani
@beritahankam

Sertijab Dan Yonif-2 Marinir

Dan Brigif-2 Mar salam komando dengan pejabat yang lama dan baru. (Foto: Marinir)

12 Mei 2010, Jakarta -- Pada hari Rabu tanggal 12 Mei 2010 Komandan Brigif-2 Marinir Kolonel Marinir Bambang Sutrisno memimpin sertijab Dan Yonif-2 Mar dari Letkol Mar Y. Rudy Sulistyanto kepada Letkol Mar Agus Sunardi di lapangan Trian Mar Cilandak.

Selanjutnya Letkol Mar Y. Rudy Sulistyanto akan menempati jabatan baru sebagai Kepala Staf Brigif-1 di Surabaya.

Dalam sambutannya, Dan Brigif-2 Mar menyampaikan amanah, Sertijab Dan Yonif-2 Mar hendaknya dipandang sebagai peluang dan tantangan yg harus dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk membangun reputasi dan prestasi sampai sejauh mana kepemimpinan dan kreatifitas serta kemampuan konseptual seorang Danyon dapat membawa manfaat bagi organisasi Brigif-2 Mar khususnya dan Korps Marinir pada umumnya.

Sertijab ini juga bagian dari proses pendinamisasian organisasi serta merupakan wujud kepercayaan dan kehormatan dari pimpinan TNI-AL / Korps Marinir yang diberikan kepada para pejabat yg terpilih, melalui penugasan diberbagai jabatan strategis dalam rangka pengembangan kepemimpinan serta kemampuan manajerial dalam menghadapi penugasan yg berbeda. “Diharapkan Sertijab ini dapat membawa suasana segar serta mampu menumbuh kembangkan ide-ide baru sehingga organisasi lebih hidup dan dinamis”, tegasnya.

Selain itu, Yonif-2 Mar juga merupakan Batalyon yang berada dilingkungan Brigif-2 Mar yang telah banyak memberikan darma bhaktinya kepada Korps Marinir melalui berbagai macam penugasan seperti tugas operasi militer maupun tugas pengamanan dalam negeri serta memberikan hasil yang gemilang.

Dalam menghadapi tantangan tugas kedepan yang semakin berat dan kompleks, Yonif-2 Mar harus lebih meningkatkan kualitas prajurit yg profesional dan mempunyai kejuangan tinggi serta disiplin dengan loyalitas yang maksimal. “Untuk itu sudah menjadi tugas dan tanggung jawab Komandan Batalyon yg baru untuk membuktikannya”.

Selesai Sertijab Dan Yonif-2 Mar, dilanjutkan sertijab Ketua Ranting B Jalasenastri dari Ibu Y. Rudy Sulistyanto kepada Ibu Agus Sunardi di ruang Jalasenastri Yonif-2 Mar.

Acara sertijab yang dimeriahkan panggung hiburan prajurit dengan artis Ibu Kota serta disambut sangat antusias oleh seluruh prajurit Yonif-2 Mar.

Marinir

Textron Defense Systems' Tactical RPG Airbag Protection System (TRAPS) Demonstrates System-Level Operational Readiness During Phase 3 Testing

(Photo: coolthings.com)

WILMINGTON, Mass., May 12, 2010 (BUSINESS WIRE) --Textron Defense Systems, an operating unit of Textron Systems, a Textron Inc. (NYSE: TXT) company, announced today that its Tactical Rocket-Propelled Grenade (RPG) Airbag Protection System, also known as TRAPS, successfully completed Phase 3 testing at the Energetic Materials Research and Testing Center (EMRTC) in Socorro, New Mexico. Under the coordination of the U.S. Army Tank Automotive Research, Development and Engineering Center, or TARDEC, system-level testing afforded the opportunity to exercise the platform more comprehensively than ever before in its deployable configuration.

During the two weeks of Phase 3 testing, TRAPS took a major step forward in demonstrating system maturity, proving its operational capabilities in the highly realistic, simulated environment provided by the EMRTC. This testing also enabled Textron Defense Systems to validate hardware modifications based on the Army Fuze Safety Review Board's recommendations. All three phases of testing utilized a TRAPS architecture design for the Mine Resistant Ambush Protected, or MRAP, vehicle.

"System-level testing allows us to expose products to the rigorous use and stresses that are present in the field," says Textron Systems Chief Technology Officer Thomas McNamara. "In this case, TRAPS demonstrated its effectiveness against different types of RPGs and over a much larger range than in prior phases. It is gratifying to see us progress further toward delivering TRAPS to the warfighter with each successful test."

About Textron Defense Systems

Textron Defense Systems employs advanced technology and industry expertise to develop and manufacture innovative product solutions including air-and ground-based smart weapons; directed energy weapons; intelligence, surveillance and reconnaissance, or ISR, systems; and protection systems. Its distinctive solutions for U.S. and allied militaries, aerospace and homeland security communities provide precision effects, intelligence-gathering capabilities and force protection. More information is available at www.textrondefense.com.

SOURCE: Textron

Pangkoopsau II Patroli Udara Dengan Sukhoi

Pangkoopsau II Marsma TNI R. Agus Munandar (kanan) dan Komandan Skadron Udara 11 Lanud Sultan Hasanudin Letkol Pnb M. Tony Haryono (kiri) bersiap-siap menaiki tangga pesawat Sukhoi guna melakukan patroli udara. (Foto : Pen Koopsau II)

12 Mei 2010, Makassar -- Disela-sela kesibukan tugasnya, Panglima Komando Operasi TNI AU (Pangkoopsau II) Marsekal Pertama (Marsma) TNI R. Agus Munandar masih berkesempatan melakukan terbang patroli udara menggunakan pesawat tempur Sukhoi Su-30, Selasa (11/5).

Sebelum melaksanakan terbang, Pangkoopsau II terlebih dahulu melakukan kegiatan brief before flight. Sebagai tahap awal dilakukan cek kesehatan dan dilanjutkan dengan kegiatan briefing cuaca dan intelijen.

Pada kesempatan patroli udara tersebut, Pangkoopsau II terbang tandem bersama Komandan Skadron Udara 11 Lanud Sultan Hasanudin Letkol Pnb M Tony Haryono. Menggunakan pesawat Sukhoi tail number TS-3003, Pangkopsau II melaksanakan take off pada pukul 08.02 wita.

Selama kurang lebih 30 menit, dari kockpit pesawat Sukhoi, Pangkoopsau II melaksanakan pemantauan dari udara di atas wilayah selat Makasar, Sulawesi Selatan hingga ke arah Sulawesi Tenggara. Dari pantauan Pangkoosau II, situasi wilayah udara dan perairan di sekitar pulau Sulawesi dalam keadaan kondusif.

Pen Koopsau II

Menhan Hadiri ASEAN Defence Minister’s Meeting ke-4 di Hanoi, Vietnam

(Foto: MINDEF)

12 Mei 2010, Hanoi -- Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro beserta rombongan menghadiri ASEAN Defence Minister’s Meeting (ADMM) ke-4 di Hanoi, Vietnam, tanggal 10 - 13 Mei 2010. Turut mendampingi Menhan dalam pertemuan tersebut Dubes RI untuk Vietnam Pitono Purnomo, Staf Ahli Bidang Sosial Budaya dan Agama Kemhan Prof. Dr. Achmad Fedyani Saifuddin, S.S., M.A., Asops Panglima TNI Mayjen TNI Tono Suratman, Dirkersin Ditjen Strahan Kemhan Brigjen TNI (Mar) Ir. Syaiful Anwar, M.Bus, M.A., dan Athan Indonesia di Hanoi, Vietnam.

Beberapa perkembangan pada ADMM yang akan disampaikan pada ASEAN Sekretariat antara lain adalah perkembangan implementasi menuju Komunitas ASEAN 2015, kiprah ASEAN dalam forum multilateral seperti G-20, perkembangan aksesi Treaty of Amity and Cooperation (TAC) oleh beberapa negara seperti Kanada, Uni Eropa, Turki dan Serbia, dan briefing mengenai hasil-hasil KTT ke-16 ASEAN dimana salah satunya menetapkan Indonesia sebagai Ketua ADMM di ASEAN 2011.

Sesuai dengan prinsip Single Chairmanship dan konsep establishment of ADMM, maka ditetapkan Indonesia sebagai ketua (chair) sekaligus tuan rumah (host) pada ADMM 2011. Namun demikian dalam konteks kerjasama politik dan keamanan, fokus utamanya pada implementasi ASEAN Political Blueprint menuju komunitas ASEAN 2015 (ASEAN Community).

Beberapa isu keamanan diangkat dalam pertemuan tersebut diantaranya ancaman terorisme berikut upaya pemberantasannya yang diperkuat dengan ditandatanganinya ASEAN Convention on Counter Terrorism pada KTT ASEAN ke-12 di Filipina tanggal 13 Januari 2007 lalu. Kerjasama ASEAN dalam pemberantasan terorisme antara lain mencakup pertukaran informasi/intelijen, bidang hukum atau antar penegak hukum, capacity building, pelatihan dan kerjasama dengan negara-negara di luar ASEAN.

Melihat kecenderungan semakin meningkatnya kasus-kasus illegal migrant yang melalui kawasan Asia Tenggara khususnya Indonesia diperlukan kerjasama antar forum ADMM dan ASEAN Minister’s Meeting on Transnational Crime (AMMTC) dalam mengatasi permasalahan terorisme misalnya terkait maritime security.

Selain itu penanggulangan perdagangan gelap narkoba (Combatting Illicit Drug Trafficking) juga menjadi isu keamanan yang diangkat dalam pertemuan tersebut. Indonesia pada hakekatnya lebih memfokuskan kepada masalah non-traditional security issues atau trans-national crimes. Kerjasama yang selama ini telah dilakukan antara lain melalui patroli bersama dalam upaya mendukung penegak hukum di lapangan dalam penanganan drug trafficking.

Terkait dengan masalah pertahanan, Indonesia memfokuskan pada tindak lanjut dari Roadmap of the ASEAN Military Assets and Capacities in HADR (Humanitarian Assistance and Disaster Relief). Selain itu Indonesia menyambut baik gagasan untuk mendirikan ASEAN Defence Industry Council untuk menggerakkan industri pertahanan di ASEAN serta mendorong kemandirian industri pertahanan di kawasan melalui forum ASEAN Defence Industry Dialogue.

Delegasi Indonesia berharap agar kerjasama industri pertahanan yang sedang berproses saat ini secara teknis juga dapat menjajagi kemungkinan skema kerjasama Transfer of Technology, Joint Production dan Market Sharing.

Pada pertemuan ADMM tersebut telah dilakukan panandatanganan Joint Declaration of the 4th ADMM oleh para Menteri Pertahanan ASEAN dengan berbagai revisi yang memasukkan kepentingan nasional terkait dengan kerjasama pertahanan dan perkembangannya yang selaras dengan ranah politik di ASEAN.

DMC

6 Kali Dentuman Meriam, Tandai Pembukaan Pameran Teknologi Maritim

Drum band dari Akademi Angkatan Laut Genderang Suling Gita Jala Taruna turut memeriahkan Hari Pendidikan Angkatan Laut ke-64. (Foto: detikFoto/Dispenal)

11 Mei 2010, Surabaya -- Peringatan Hari pendidikan TNI Al ke 64 tahun 2010 kali ini ada yang berbeda dari peringatan sebelumnya. Ya, karena tahun ini digelar pameran teknologi maritim dari 13 universitas top dan 10 perusahaan dibidang industri jasa maritim yang dibuka Wakasal Laksdya TNI Soeparno dan diwarnai 6 kali dentuman Meriam, Rabu (12/5).

ITB, ITS, UI, Unair, Unibra, Unsud, Undip, STTAL, Unjoyo, UHT dan lainnya adalah universitas yang turut serta membuka gerai di pameran tersebut. Pameran tersebut digelar di halaman luar Gedung Moeljadi dan Gedung RE. Mertadinata, Komando Pengmbangan dan Pendidikan Angkatan laut (Kobangdikal). Pemukulan gong oleh Wakasal dan dentuman meriam menjadi tanda pameran yang berlangsung satu hari tersebut dibuka.

”Bulan Mei bisa dibilang sebagai bulannya pendidikan. Selain Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang iperingati setiap tanggal 2 Mei, bagi TNI AL, bulan Mei ini pun di jadikan sebagai tonggak kebagkitan pendidikan Matra Laut yang mengambil filosofis kelahiran Sekolah Angkatan Laut (SAL) di Kota Tegal, Jateng 64 tahun silam,” terang orang nomor dua TNI AL ini sambil menambahkan pada peringatan ini sangat wajar bila didiringi dengan pameran hasil karya anak bangsa, terutama para pelajar dan mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa.

Kini setelah 64 tahun berlalu, wajah pendidikan TNI AL telah menunjukan banyak kemajuan dalam mencetak prajurit matra laut yang memiliki moral luhur, profesioanl dan berani. Untuk lebih meningkatkan kualitas anak didik, TNI AL kini telah memiliki tiga Komando Utama (Kotama) fusngsional pendidikan, yakni Akademi Angkatan Laut (AAL) dan Komando Pengembangan dan Pendidikan TNI AL (Kobangdikal) yang berlokasi di Bimimoro, Surabaya serta Sekolah Staf dan Komando TNI AL (Seskoal) yang berlokasi di Cipulir, Jakarta.

Peringatan Hardikal yang seakan telah menjadi langganan Kobangdikal sebagai tempat penyelenggaraanya, akan di helat di Lapangan Moeljadi dan dilangsungkan secara sederhana. Upacara militer yang melibatkan enam batalyon atau 1.620 personel ini, selain diisi dengan parade dan defile, peringatan kali ini akan diwarnai penampilan GS Taruna AAL, simphoni, pameran teknologi kelautan (13 Universitas, 10 Perusahaan bidang maritim, AAL dan Kobangdikal) dan penyerahan hadiah Lomba Karya Cipta Telnologi Maritim (LKCTM).

LKCTM diikuti oleh 113 peserta dari umum dan unuversitas seluruh indonesia. Juri LKCTM terdiri dari Prof. Dr. Sunartoto, M.Eng dari LIPI, Daniel M, Rassyid, Ph.D dari ITS , Kolonel laut (E) Dr. Ir Supartono, M.M dari STTAL dan Kolonel Laut (KH) Ir. Pudji Santoso ,M.M dari Dephan. Dalam LKCTM kali ini ada 3 kategori yang diperlombakan yaitu kategori SMU/Sederajat, Mahasiswa dan umum/profesional.

Dengan tema peringatan ”Melalui Hari Pendidikan TNI AL ke-64 dan dilandasi semangat baru TNI AL, lembaga pendidikan siap mendukung terwujudnya TNI AL yang kuat dan menjadi kebanggaan bangsa Indonesia”. Dalam hajat pendidikannya TNI AL itu, akan dihadiri pula pejabat teras TNI lainnya seperti Dakobangdikal Laksda TNI Sumartono, Pangarmabar Laksda TNI Marsetio, Pangarmatim Laksda TNI Among Margono, Gubernur AAL Laksda TNI Bambang Suwarto, Danseskoal Laksda TNI Didik Setiadi, Pangkolinlamil Laksda TNI Selamat Yulistiono, Dankormar Mayjen TNI (Mar) M. Alvan Baharuddin, para pejabat teras Mabesal, Gubernur Jatim, Pangdam V Brawijaya, Kapolda Jatim, serta undangan sipil dan militer lainnnya.


Wakil Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Madya TNI Soeparno menyaksikan salah satu hasil peserta Karya Cipta Maritim. (Foto: detikFoto/Dispenal)

Wakil Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Madya TNI Soeparno saat meninjau pameran Karya Cipta Maritim di Kobangdikal. (Foto: detikFoto/Dispenal)

Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal) Laksamana Madya TNI Suparno menyerahkan hadiah kepada salah satu pemenang lomba Karya Cipta Maritim sebagai salah satu perlombaan menyambut hari Pendidikan Angkatan Laut. (Foto: detikFoto/Dispenal)

Kobangdikal

TNI Rombak Susunan Organisasinya

(Foto: TNI AL)

12 Mei 2010, Jakarta -- TNI telah menyelesaikan susunan organisasinya yang baru, untuk mengoptimalkan peran dan fungsinya sebagai alat pertahanan negara baik dalam operasi militer maupun operasi militer selain perang.

Dalam sosialisasi susunan baru organisasi TNI di Jakarta, Rabu, Panglima TNI Jenderal TNI Djoko Santoso mengatakan, perombakan organisasi TNI didasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 10 Tahun 2010 tentang Susunan Organisasi TNI.

"Pepres tersebut merupakan revisi dari (Keppres) Nomor 60 Tahun 1983 tentang Pokok-Pokok dan Susunan Organisasi ABRI," tuturnya.

Perombakan organisasi TNI dilakukan serangkaian reformasi internal TNI yang diamanatkan UU No34/2004 tentang TNI yakni pasal 12 ayat 4, kata Djoko.

Reformasi telah menetapkan antara lain likuidasi organisasi Staf Sospol ABRI, pemisahan Polri dari ABRI, dan perubahan nama ABRI menjadi TNI.

Sesuai Pepres 10/2010 maka susunan baru organisasi TNI adalah peningkatan dan penguatan status sebagai satuan kerja (Satker) yang otonom yakni Staf Khusus Polisi Militer, Pusat Pengkajian Strategis (Pusjianstra), Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP), Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) dan Pasukan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (PRCPB) TNI untuk tingkat Mabes TNI, serta Dinas Jasmani dan Dinas Sejarah untuk TNI Angkatan Darat.

Kedua, organisasi atau satuan kerja bentukan baru seperti Komando Pendidikan dan Latihan (Kodiklat) TNI dan Pusat Pengembangan Kepemimpinan (Pusbangpim) TNI untuk tingkat Mabes TNI serta Pusat

Polisi Militer (Puspom) untuk tingkat Mabes TNI AL dan Mabes TNI AU.

Konstruksi Susunan Organisasi TNI yang baru, secara umum telah terjadi pengembangan, pemantapan serta refungsionalisasi dan revitalisasi atas struktur organisasi yang pernah ada sebelumnya.

"Semuanya itu tidak diletakkan di atas kepentingan TNI atau sekedar selera untuk menambah besarnya organisasi, melainkan dalam rangka pembangunan kapasitas atau kemampuan TNI sesuai dengan dinamika dan tuntutan perkembangan lingkungan strategis, serta kerawanan dan potensi ancaman yang mungkin bakal terjadi dan mesti dihadapi," tutur Panglima TNI.

Sedangkan optimalisasi peran TNI merupakan salah satu "Sapta Tunggal" kebijakan yang telah ditetapkan dalam Rapim TNI Tahun 2010.

Pada hakekatnya optimalisasi Peran TNI merupakan bentuk dari kesadaran moral sekaligus fungsional TNI, untuk senantiasa memberikan yang terbaik bagi kesejahteraan rakyat, bangsa dan negara serta ketahanan nasional.

Panglima TNI menegaskan, optimalisasi peran TNI bukan ambisi TNI untuk melakukan ekspansi atas peran TNI seperti pada masa lalu.

ANTARA News

Patroller™ Long-Endurance Surveillance Drone Successfully Completes Third Series of Test Flights


05 May 2010, Paris -- The PatrollerTM surveillance drone developed by Sagem (Safran group) has successfully completed its third series of test flights (1). The flights were carried out from April 22 to 30, 2010, at the Cergy-Pontoise airfield in the greater Paris area, near Sagem’s R&D center in Eragny, where the drone is being developed.

In addition to demonstrating the trouble-free operation of the entire system, this latest series of test flights also validated the performance of the aircraft’s triplex avionics and its imaging system, comprising a Sagem Euroflir gyrostabilized optronics pod, remotely-operated from the ground, and a Ku-band link. For the first time, the Patroller drone was fitted with external tanks on its outboard hard points.

PatrollerTM is a 1-ton class medium-altitude, long-endurance (MALE) drone system, based on the S15 special-mission aircraft manufactured by the German company Stemme, and certified by EASA (European Aviation Safety Agency). These tests were carried out with a pilot in the aircraft, taking advantage of the drone’s ability to be operated in manned mode, which considerably facilitates development flights by allowing them to be carried out in unrestricted airspace.

Based on the excellent results of these tests, the PatrollerTM drone will shortly be moved to the Istres air base in southwest France, in June, for a new series of flight tests, this time in drone mode without a pilot, in restricted airspace. The Patroller drone could start to perform demonstration flights and operational trials as early as this summer. Sagem will be able to deliver the first fully operational Patroller system in 12 to 18 months.

PatrollerTM draws on the technologies developed in France by Sagem for its Sperwer tactical drone system, as well as this system’s long deployment experience in Afghanistan.

PatrollerTM meets virtually all French requirements for long-endurance drones, at a reasonable cost. It is also designed to support a high-speed satellite link, plus pod-mounted payloads (sensors, arms, etc.) for missions of 20 to 30 hours at a maximum altitude of 25,000 ft.

1 – The first unmanned flight of the Patroller drone took place on June 10, 2009 at the Kemijarvi test center in Finland.

***

Sagem, a high-tech company in the Safran group, holds world or European leadership positions in optronics, avionics, electronics and safety-critical software for both civil and military markets. Sagem is the No. 1 company in Europe and No. 3 worldwide for inertial navigation systems (INS) used in air, land and naval applications. It is also the world leader in helicopter flight controls and the European leader in optronics and tactical UAV systems. Operating across the globe through the Safran group, Sagem and its subsidiaries employ 6,700 people in Europe, Southeast Asia and North America.
Sagem is the commercial name of the company Sagem Défense Sécurité.


Contact
Sagem (Groupe Safran)
Philippe Wodka-Gallien
Presse manager
Tel.: +33 (0)1 58 11 19 49
E-Mail : philippe.wodka-gallien@sagem.com

Pulau Terdepan yang Terus Merana

Salah satu tugu yang menjadi penanda di Pulau Miangas, Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara. Masyarakat di pulau yang berbatasan dengan wilayah Mindanao, Filipina Selatan, itu mengeluhkan pasokan bahan bakar minyak dan kebutuhan pokok yang terbatas. Gambar diambil Sabtu (1/5). (Foto: KOMPAS/Ferry Santoso)

Oleh FERRY SANTOSO

12 Mei 2010 -- Jarak ibu kota Sulawesi Utara, Manado, dengan Pulau Miangas, pulau terdepan di Kabupaten Kepulauan Talaud, yang berbatasan dengan wilayah Mindanao, Filipina, mencapai 270 nautical mile atau sekitar 486 kilometer. Sebagai perbandingan, jarak Jakarta-Semarang, Jawa Tengah, sekitar 540 kilometer.

Akan tetapi, ada perbedaan mencolok antara jarak Manado-Miangas dan Jakarta-Semarang. Jakarta-Semarang dapat ditempuh setiap saat dengan berbagai kendaraan, dari motor sampai bus. Namun, jarak Manado-Miangas hanya dapat ditempuh dengan kapal laut selama belasan jam. Itu pun tidak setiap waktu ada kapal melayari rute tersebut. Lapangan terbang belum ada. Dalam keadaan darurat, paling-paling helikopter yang bisa mendarat.

Transportasi yang terbatas menjadi kendala besar dalam pengelolaan pulau-pulau di perbatasan. Dengan keterbatasan transportasi, perdagangan antarpulau dan mobilitas penduduk sulit bergerak. Pasokan kebutuhan pokok dan bahan bakar minyak kurang lancar. Harga kebutuhan pokok dan bahan bakar pun tinggi. Wilayah tersebut terisolasi dan merana.

Sebagian besar masyarakat di Pulau Miangas—berpenduduk sekitar 700 jiwa—mengeluhkan pasokan kebutuhan bahan pokok dan bahan bakar yang minim serta harganya yang tinggi. Harga minyak tanah mencapai Rp 7.500 per liter dan harga bensin Rp 15.000 per liter. ”Ada juga yang menjual Rp 17.500 per liter,” kata Arfan (32), penduduk Pulau Miangas. Harga gula mencapai Rp 15.000 per kg.

Ironisnya, dengan biaya kebutuhan pokok yang tinggi, mata pencarian penduduk pun tak menentu. Mata pencarian sebagai nelayan atau petani sulit diandalkan. Mencari ikan tidak dapat diandalkan karena keterbatasan pasokan bahan bakar untuk kebutuhan perahu.

Ketua Badan Perwakilan Masyarakat Desa Miangas Pengasihan Ronny Wuon mengatakan, masyarakat yang membawa jeriken-jeriken minyak yang dibeli dari Kabupaten Talaud atau Kabupaten Sangihe, di kapal-kapal perintis, dilarang. Akibatnya, nelayan yang ingin mencari ikan dengan perahu-perahu kecil sekalipun, sulit mendapatkan solar atau bensin.

Mengandalkan sektor pertanian untuk menopang penghidupan juga tidak mudah. Arfan mengungkapkan, harga kopra di Pulau Miangas Rp 2.500 per kg. Jika kopra berhasil dikumpulkan empat karung dengan masing-masing berat 30 kg per karung, jumlah pendapatan sebesar Rp 300.000.

”Namun, biaya transportasi terlalu tinggi sehingga tidak ada untung sama sekali,” kata Arfan. Harga tiket kapal perintis saja sudah mencapai Rp 85.000 sekali jalan. ”Itu belum termasuk biaya makan di perjalanan,” kata Arfan.

Oleh karena itu, menurut Arfan, berbagai pekerjaan sambilan harus dilakukan untuk menambah penghasilan. Misalnya, mencari berbagai jenis kerang, baik besar maupun kecil, untuk dijual. ”Kulit kerang dapat dijadikan hiasan,” katanya. Kalau ada pembeli, mereka mendapatkan uang.

Listrik

Hambatan transportasi dan bahan bakar tidak hanya mempersulit penduduk. Hambatan transportasi juga membuat infrastruktur listrik terbatas. Mesin pembangkit tidak dapat digerakkan sepenuhnya sehingga aliran listrik ke rumah-rumah penduduk berkurang.

Penerangan listrik di Miangas hanya berlangsung enam jam per hari. ”Listrik hanya menyala dari pukul 18.00 sampai pukul 24.00,” kata Arfan. Di luar jam itu, listrik mati. Namun, beberapa rumah penduduk mengandalkan listrik dari tenaga surya dengan daya yang rendah pada siang hari.

General Manager PT PLN Sulut Wirabumi mengatakan, kapasitas terpasang listrik di Pulau Miangas sebesar 2 x 40 kilowatt (kW). Namun, utilisasi hanya sebesar 26 kW. Ia mengakui, penerangan listrik hanya enam jam per hari. Hal itu dapat terjadi karena pengadaan listrik saat ini di Pulau Miangas kurang memiliki nilai ekonomis. ”Bayangkan saja, penerimaan uang dari pelanggan di Miangas hanya Rp 3,5 juta per bulan,” katanya.

Padahal, menurut Wirabumi, PLN harus mengeluarkan setidaknya Rp 100 juta untuk bahan bakar solar dan transportasi solar untuk mesin pembangkit di Pulau Miangas, termasuk beberapa pulau lain. Menurut Wirabumi, PLN memasok solar untuk mesin pembangkit di Pulau Miangas per tiga bulan. Pasokan solar di Miangas per bulan sebanyak 13 ton.

Persoalan sosial dan ekonomi, seperti keterbatasan transportasi, pasokan kebutuhan pokok, bahar bakar, listrik, dan telekomunikasi, tidak hanya dialami penduduk di Pulau Miangas, tetapi juga di pulau-pulau terluar lain, seperti Marore, Kabupaten Talaud, bahkan di hampir semua pulau terdepan, seperti di Pulau Laut atau Sekatung, Kepulauan Riau.

Untuk lebih menjawab persoalan sosial dan ekonomi di pulau-pulau terluar itu, pemerintah pun terus-menerus berupaya. Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, dalam kunjungan ke Pulau Miangas dan Marore, Sulut, Sabtu (1/5), mengatakan, pemerintah segera membentuk Badan Nasional Pengelolaan Perbatasan.

Badan itu akan mengoordinasikan kebijakan antarinstansi untuk pengelolaan wilayah perbatasan. Badan itu berada di bawah koordinasi Menteri Dalam Negeri. Melalui badan itu, diharapkan pengelolaan wilayah perbatasan dapat dilakukan lebih cepat.

Misalnya, menangani masalah transportasi, pasokan kebutuhan pokok dan bahan bakar, telekomunikasi, serta infrastruktur dasar, seperti listrik, di wilayah perbatasan. Namun, ke depan, perlu dilihat lagi sejauh mana badan itu dapat bekerja efektif untuk pengelolaan wilayah perbatasan.

Terkait penanganan masalah perbatasan, khususnya di Pulau Miangas, Gubernur Sulut Sarundajang mengungkapkan, pemerintah daerah berencana membangun bandara di Pulau Miangas. Dengan tersedianya bandara itu, diharapkan pasokan logistik dan mobilitas penduduk dapat lebih terbuka.

Bandara yang akan dibangun, menurut Sarundajang, berada di atas lahan seluas 14 hektar dengan nilai pembangunan sebesar Rp 30 miliar sampai Rp 40 miliar. Namun, saat ini, masih ada kendala pembebasan lahan dengan perkiraan anggaran sebesar Rp 15 miliar. Jadi, masih lamakah Miangas merana?

KOMPAS

Dansatgas POM TNI Berkunjung ke Markas Kompi Turki

Dansatgas dan rombongan diterima langsung oleh Komandan Kompi Zeni Konstruksi Turki - Mayor Topaloglu didampingi oleh para perwira stafnya, dengan suasana yang sangat hangat dan bersahabat. (Foto: detikFoto/Lettu Laut (KH) M. Dahlan)

11 Mei 2010, Lebanon -- Komandan Satgas (Dansatgas) POM TNI Kontingen Garuda (Konga) XXV-B/UNIFIL – Letkol Cpm Ekoyatma Parnowo didampingi oleh Perwira Staf Markas - Kapten CPM Ashariarto ,dan Perwira Penerangan – Lettu Laut (KH) M. Dahlan mengadakan kunjungan persahabatan ke Markas Kompi Zeni Konstruksi Turki, pada hari Senin, 10 Mei 2010.

Kunjungan Dansatgas dan rombongan diterima langsung oleh Komandan Kompi Zeni Konstruksi Turki – Mayor Topaloglu, didampingi oleh para perwira stafnya, dengan suasana yang sangat hangat dan bersahabat.

Kunjungan persahabatan tersebut dilaksanakan sebagai sarana dalam meningkatkan hubungan yang harmonis antara para kontingen bangsa-bangsa yang berpartisipasi di dalam misi perdamaian PBB, khususnya yang tergabung dalam organisasi UNIFIL di Lebanon.

Acara kunjungan ,dimulai dengan mendengarkan briefing singkat antara lain mengenai latar belakang keikutsertaan Turki dalam misi PBB, khususnya UNIFIL.

Disamping itu, dijelaskan pula mengenai kegiatan operasional yang menjadi tugas pokok dari Kompi Zeni Konstruksi Turki.

Acara dilanjutkan dengan tour keliling markas, antara lain ke bengkel satuan dan fasilitas-fasilitas pendukung markas lainnya serta makan siang bersama.

Dansatgas POM TNI – Letkol Cpm Ekoyatma Parnowo mengungkapkan terima kasih atas sambutan tuan rumah serta, mengharapkan agar kedua belah pihak dapat lebih meningkatkan lagi hubungan kerja sama dimasa depan.

Acara kunjungan persahabatan ini diakhiri dengan tukar menukar cindera mata diantaranya berupa wayang Krishna yang diserahkan oleh Dansatgas POM TNI, sedangkan dari Danki Zeni Konstruksi Turki memberikan sebuah paket keramik dari Turki.

Kompi zeni konstruksi Turki terletak di Sektor Barat daerah operasi UNIFIL,telah terbentuk sejak tahun 2006, beranggotakan 273 personel dengan tugas pokoknya sebagai satuan tugas zeni konstruksi yang turut mendukung kegiatan-kegiatan konstruksi di dalam daerah operasi UNIFIL.

Mengisi buku tamu. (Foto: detikFoto/Lettu Laut (KH) M. Dahlan)

Kunjungan persahabatan tersebut dilaksanakan sebagai sarana dalam meningkatkan hubungan yang harmonis antara para kontingen bangsa-bangsa yang berpartisipasi di dalam misi perdamaian PBB, khususnya yang tergabung dalam organisasi UNIFIL di Libanon. (Foto: detikFoto/Lettu Laut (KH) M. Dahlan)

Dalam kunjugan ini, Letkol Cpm Ekoyatma Parnowo didampingi oleh Perwira Staf Markas - Kapten CPM Ashariarto dan Perwira Penerangan - Lettu Laut (KH) M. Dahlan. (Foto: detikFoto/Lettu Laut (KH) M. Dahlan)

Bertukar cinderamata. (Foto: detikFoto/Lettu Laut (KH) M. Dahlan)

Puspen TNI

Danlantamal VII Buka Latgab Cassoex 2010

Laksma Amri Husaini dan Lieutenant Commander Barry Learoyd saat pembukaan Cassoex 2010 di Lanal Kupang. (Foto: Australian DoD)

12 Mei 2010, Kupang -- Pada hari Selasa tanggal 11 Mei 2010 bertempat di ruang Serba guna Mako Lantamal VII Kupang dilaksanakan pembukaan latihan bersama Cassowary Exercise (Cassoex) tahun 2010, Angkatan Laut Indonesia-Australia (TNI Angkatan Laut/TNI AL-Royal Australian Navy/RAN) yang akan dilaksanakan untuk yang ke empat kali, yang di buka oleh Danlantamal VII Laksma Amri Husaini yang didampingi oleh LCDR Barry Learoyd komandan dari HMAS Broome-P 82, serta dihadiri oleh Wadan Lantamal VII, para Asisten, Dansatgas Letkol Laut (P) Rudhi Aviantara, komandan KRI USP-872, komandan KRI Kerapu-812, komandan HMAS Pirie-P 87 dan perwira staf kedua negara.

Latihan yang pertama dilaksanakan pada tahun 1998, dimana Indonesia sebagai tuan rumah dengan mengambil rute latihan Makassar-Ambon. Latihan yang ke dua dengan tuan rumah Australia, dilaksanakan di Darwin pada tahun 2006. Pada tahun 2008 dilaksanakan latihan yang ke tiga dengan tuan rumah Indonesia, dengan rute Kupang-Laut Sawu-Kupang, dan Cassoex 2010 yang akan berlangsung mulai tanggal 11 s.d 18 Mei 2010 akan mengambil rute Kupang-Laut Timor-Darwin dengan tuan rumah Australia adalah latma yang ke empat. Tema dalam latihan tersebut adalah “Latma Cassoex-10 Dapat Meningkatkan Profesionalisme Prajurit TNI AL-RAN dan Mempererat Hubungan Persahabatan Indonesia-Australia Demi Terpeliharanya Stabilitas Keamanan Di Perairan Kawasan Regional”.

RI-Australia merupakan dua negara tetangga yang berbatasan langsung di wilayah perairan Laut Arafura dan Laut Timor. Wilayah perairan tersebut sangat strategis dan banyak digunakan selain sebagai Zona penangkapan ikan, ekplorasi dan eksploitasi SDA, juga sebagai pintu masuk/keluar ALKI-III. Situasi tersebut sangat berpotensi untuk digunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab yang ingin menciptakan situasi yang tidak aman, maupun tindakan lain yang melanggar hukum yang dapat mengganggu stabilitas keamanan maritim kawasan regional, khususnya antara Indonesia-Australia.

Selain untuk menjaga stabilitas keamanan wilayah perairan perbatasan yang banyak digunakan sebagai pintu keluar/masuk ALKI-III, Latma Cassoex 2010 juga digunakan sebagai media untuk mempertahankan dan meningkatkan hubungan persahabatan antara Indonesia-Australia pada umumnya, khususnya antara TNI AL-RAN, meningkatkan profesionalisme prajurit TNI AL-RAN serta sebagai media pertukaran informasi (information exchange) di laut. Mengingat wilayah perairan perbatasan tersebut merupakan tanggung jawab ke dua negara, maka perlu adanya kesamaan persepsi dan tindakan dalam hal penanganan pelanggaran di laut, khususnya bagi aparat pelaksana di lapangan, sehingga dapat dicegah terjadinya kesalah pahaman yang akan dapat mempengaruhi hubungan ke dua negara yang sudah baik selama ini.

Tujuan dari latihan ini adalah untuk mempererat hubungan dan kerjasama yang saling menguntungkan antara TNI AL-RAN, melatih prosedur koordinasi dan kerjasama taktis dalam patroli terkoordinasi (patkor) antara ke dua Angkatan Laut dan meningkatkan profesionalisme Prajurit TNI AL-RAN. Unsur yang terlibat latihan yaitu dari TNI AL adalah: KRI Kerapu-812 dan KRI Untung Suropati-872, sedangkan unsur RAN yang terlibat adalah HMAS Broome-P 82 dan HMAS Pirie-P 87, dengan pimpinan latihan Commander Task Group (CTG) adalah Letkol Laut (P) Rudhi Aviantara, sedangkan Deputy Commander Task Group (DCTG) adalah LCDR Barry Learoyd. Dengan serial latihan pada Cassoex 2010 ini adalah Pemeriksaan di laut, Laporan pengeplotan kontak permukaan, Latihan penyelamatan kapal dan beberapa serial latihan lainnya.

Pen Lantamal VII

Cina Bangun Lagi LPD Tipe 071?

Foto diambil 10 Mei 2010 di galangan kapal milik CSSC, dari bentuk konstruksi diduga Cina sedang membangun LPD.

12 Mei 2010 -- Cina berencana membangun enam kapal perang jenis LPD (Landing Platform Docks) Tipe 071 Yuzhao. Kapal pertama bernomor lambung 998 telah dioperasikan Armada Laut Selatan, dilengkapi empat helikopter angkut berat Z-8K.

Perusahaan negara China State Shipbuilding & Trading Corp (CSTC) melalui sebuah anak perusahaannya China State Shipbuilding Corp (CSSC) meluncurkan kapal LPD pertama di Hudong Zhonghua Shipbuilding, Shanghai 21 Desember 2006.

LPD Tipe 71 Yuzhao ditawarkan kepada pemerintah Malaysia guna menggantikan kapal angkut AL Malaysia yang sudah uzur dan rusak karena terbakar.



@beritahankam