Tuesday, February 9, 2010

Panglima TNI: RI Belum Perlu Tambahan Kapal Perang


9 Februari 2010, Biak -- Panglima TNI Jenderal TNI Djoko Santoso mengakui, alat utama sistem persenjataan (Alusista) berupa kapal perang yang dimiliki jajaran TNI Angkatan Laut telah terpenuhi sehingga belum perlu menambah armada kapal perang baru. "Tambahan empat kapal perang baru, satu diantaranya KRI Frans Kaisiepo telah siap beroperasi menjaga kedaulatan yurisdiksi wilayah perairan laut Indonesia dari Sabang sampai Merauke," ungkap Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso di dermaga pelabuhan laut Biak, Selasa (9/2).

Ia mengatakan, untuk tahun 2010 melalui Mabes TNI AL akan menambah lagi kapal patroli sejenis KRI Birang-831 dan KRI Mulga-832 yang akan dibuat di dalam negeri. Kapal sejenis KRI Birang maupun kapal korvet nasional, lanjut Panglima TNI Djoko Santoso, yang masih dibutuhkan TNI AL untuk membantu pengamanan dan penegakkan hukum terhadap pelanggaran di wilayah perairan laut Indonesia. "Jika negara dalam keadaan damai kehadiran KRI Birang dan Mulga dapat menjadi kapal patrol dalam penegakkan hokum terhadap pelanggaran di laut Indonesia," ungkap Jenderal Djoko Santoso.

Ketika disinggung kebutuhan dana pembuatan kapal baru patrol TNI AL, menurut Jenderal TNI Djoko Santoso, dirinya tidak dapat merinci secara detail besarannya karena sedang dihitung bagian perencanaan Mabes TNI. "Kehadiran KRI Frans Kaisiepo akan menambah kekuatan alusista TNI AL dalam rangka menunjang tugas operasi dalam pengawasan serta menjaga teritorial wilayah perairan laut Indonesia," ujar Jenderal Djoko Santoso didampingi KSAL Laksdya TNI Agus Suhartono dan Kadispen Mabes TNI AL Laksanama Pertama TNI Iskandar Sitompul SE.

Pengukuhan KRI Frans Kaisiepo dilanjutkan dengan upacara adat dipimpin Wakil Gubernur Papua Alex Hesegem SE dengan menyerahkan topi panglima perang (Mamberi) dan baju kebesaran adat kepada Komandan KRI Frans Kaisiepo-368 Letkol Laut (P) Wasis Priyono. Pada acara bersamaan diserahkan juga foto pahlawan nasional asal Kabupaten Biak Numfor Frans Kaisiepo dari Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso kepada Komandan KRI Frans Kaisiepo Letkol Wasis Priyono disaksikan KSAL Lakdya Agus Suhartono.

KRI Mulga-832

KRI Mulga–832 adalah kapal patroli cepat kelas PC-40 buatan Fasharkan Manokwari tahun 2009, dikomandani oleh Kapten Laut (P) Dickry Rizanny Nurdiansyah (AAL 44) yang akan masuk dalam jajaran Satuan Keamanan Laut Lantamal XI Merauke. Kapal ini dilengkapi meriam kaliber 20 mm dan SMB 12,7 mm, mampu melaksanakan peperangan permukaan (antikapal permukaan dan serangan udara).

Nama Mulga diambil dari jenis ular berbisa yang banyak ditemukan di Papua bagian Tenggara. Mulga (Pseudechis Australis) atau sering disebut King Brown Snake merupakan ular yang mampu menghasilkan racun dalam jumlah yang sangat banyak dan mematikan.

KRI Birang-831

KRI Birang 831 adalah kapal perang tipe PC 40 buatan Fasharkan Mentigi. Panjang 40 meter dan lebar 7,3 meter dengan kecepatan 29 knots diawaki oleh 23 orang.

Menurut Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso, nama KRI Birang 831 diambil dari jenis ular, yaitu ular birang (Oligodon octolineatus), yang dikenal sebagai ular pitar atau ular kukri. Ular jenis itu ditemukan di Semenanjung Malaya, Singapura, Sumatera, Nias, Bangka, dan Sulawesi.

tvOne/okezone

No comments:

Post a Comment