Tuesday, February 9, 2010

Lockheed Mengincar Kontrak Alutsista India

Helikopter pemburu kapal selam MR-60R Seahawk yang hanya dimiliki AL AS, ditawarkan oleh Lockheed Martin ke AL India. Perusahaan ini menawarkan juga F-16 IN khusus dibuat untuk AU India. F-16 IN lebih canggih dibandingkan F-16 C/D, diberitakan diminati TNI AU untuk melengkapi skuadron F-16 A/B yang telah bertugas 20 tahun.

9 Februari 2010 -- Sikap konsisten pemerintah India menjalankan program pembelian alutsista dengan jumlah signifikan. Menarik perhatian perusahaan-perusahaan besar berskala internasional mendapatkan kontrak dari pemerintah India. Mereka menawarkan produk yang terbaik dan sebagian diantaranya dirancang sesuai keinginan India.

Pemerintah India akan membelanjakan hingga 50 milyar dolar dalam lima tahun kedepan untuk memodernisasi alutsista angkatan bersenjatanya.

Perusahaan penerbangan raksasa Amerika Serikat Lockheed Martin Corporation mengincar kontrak frigate, sistem pertahanan udara dan helikopter.

Lockheed menawarkan sistem pertahanan udara maritim Aegis dipasang pada tujuh kapal perang India ujar Roger Rose kepala operasional Lockheed India, Senin (8/2) saat diwawancarai Reuters.

Ditambahkannya Lockheed menawarkan memasok 16 helikopter tempur MH-60R Seahawk untuk AL India, menjadikan negara pertama di luar AS yang ditawari helikopter pemburu dan penghacur kapal selam ini.

Tahun lalu Lockheed menjual enam pesawat angkut militer C-130J Hercules ke AU India senilai 1 milyar dolar. Lockheed membelanjakan 300 juta dolar membeli peralatan dari perusahaan India untuk keenam Hercules yang dibuat di India. Pembelian ini guna memenuhi kebijakan pemerintah India mewajibkan kandungan lokal 30 persen bagi kontrak alutsista dengan perusahaan asing.

Para analis mengatakan kontrak ini meningkatkan hubungan New Delhi dan Washington D.C, setelah beberapa dekade New Delhi selalu membeli alutsista dari eks Uni Sovyet.

Lockheed mengajukan F-16 IN yang khusus dirancang sesuai spesifikasi AU India untuk memenangkan tender pembelian 126 jet tempur senilai 10,4 milyar dolar.

Wall Street Journal/@beritahankam

No comments:

Post a Comment