Thursday, November 19, 2009

TNI Evaluasi Pengiriman Pasukan ke Lebanon

Sejumlah prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas TNI Kongtingen Garuda (Konga) Misi PBB UNIFIL meneriakan yel-yel sebelum berlangsungnya pemberangkatan tugas mereka ke Libanon di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, Kamis (19/11). Satgas berjumlah 1125 personel itu terdiri dari satgas POM TNI, Yonif mekanis, Force Head Quarter Supporting Unit dan Force Protection Company. (Foto: ANTARA/Saptono/Spt/09)

19 November 2009, Jakarta -- Mabes TNI akan mengevaluasi pengiriman pasukannya ke Lebanon Selatan, dalam misi perdamaian PBB di wilayah itu (UNIFIL).

"Selain pasukan, kami juga mengirim sembilan orang perwira untuk meihat secara langsung efektivitas pengiriman pasukan TNI dalam misi perdamaian PBB di Lebanon," kata Panglima TNI Jenderal TNI Djoko Santoso di Jakarta, Kamis.

Usai memimpin upacara pemberangkatan 1.125 personel TNI ke Lebanon, ia mengatakan, TNI akan mengevaluasi keikutsertaannya dalam misi perdamaian PBB di Lebanon secara menyeluruh, agar lebih efektif dan efisien.

Djoko menegaskan, keikutsertaan TNI dalam setaip misi perdamaian PBB termasuk di Lebanon Selatan, adalah bagian dari amanat UUD 1945 yang menyatakan, politik luar negeri RI yang bebas aktif, menjaga perdamaian dunia.

Tak hanya itu, keikutsertaan TNI dalam misi perdamaian dunia adalah salah satu bentuk pelaksanaan UU No34/2004 tentang TNI yang antara lain memiliki tugas pokok operasi militer selain perang, lanjut dia.

"Jadi, keikutsertaan TNI dalam misi perdamaian PBB tetap dijalankan tanpa mengabaikan keamanan nasional Indonesia. Untuk itu perlu kita evaluasi," kata Panglima TNI.

Indonesia pertama bergabung dalam misi PBB pada 1957, katanya menambahkan.


Sejumlah prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas TNI Kontingen Garuda (Konga) Misi PBB UNIFIL berbaris sebelum berlangsungnya pemberangkatan tugas mereka ke Libanon. (Foto: ANTARA/Saptono/Spt/09)

Sejak 1957 Indonesia telah berpartisipasi dalam 25 misi perdamaian PBB. Dan saat ini, Indonesia tergabung dalam tujuh misi PBB

Djoko mengemukakan, keterlibatan Indonesia dalam misi perdamaian PBB memiliki nilai strategis yakni mempererat kerja sama multilateral untuk penyelesaian konflik.

Selain itu, keterlibatan Indonesia juga bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan profesionalisme TNI/Polri.

Khusus dalam misi PBB di Lebanon, Indonesia merupakan negara yang banyak mengerahkan personel militenya, setelah Perancis dan Italia. Indonesia selain mengirimkan pasukan darat, juga bergabung dalam satuan Tugas Maritim (MTF) UNIFIL.

ANTARA News

No comments:

Post a Comment