Thursday, September 16, 2010

Kamboja Borong 94 Tank dan APC

Tank T55. (Foto: globalsecurity.org)

16 September 2010 -- Kamboja memborong lusinan tank dan kendaraan tempur lainnya untuk meningkatkan kemampuan militer, diumumkan Kementrian Luar Negeri, Rabu (15/9).

Harian pro-pemerintah Rasmei Kampuchea memberitakan 55 tank T55 dan 44 kendaraan pengangkut pasukan kondisi baru direncanakan tiba di Kamboja minggu depan.

Tank dan kendaraan tempur dibeli dari negara Eropa Timur, menurut seorang perwira militer pada kantor berita Kyodo. Tank T55, ranpur PTR 26 dan sejumlah truk militer berat akan tiba di pelabuhan di Provinsi Sihanoukville sekitar 230 km arah Barat Daya ibu kota Phom Penh.

Sumber militer lainnya mengatakan Kamboja memutuskan membeli peralatan militer dari Eropa Timur karena banyak personil militer Kamboja dilatih di Eropa Timur, terutama Uni Sovyet atau negara pecahan Uni Sovyet.

Letnan Jenderal Chhum Socheat juru bicara Kementrian Pertahanan Nasional Kamboja tidak memberikan informasi mengenai pembelian peralatan militer baru ini, tetapi Koy Kuong juru bicara Kementrian Luar Negeri mengkonfirmasikan bahwa Kamboja telah membeli sejumlah tank dan kendaraan tempur serta pengiriman segera dilakukan.

Koy mengatakan Kamboja tidak mengancam siapapun dengan pembelian peralatan militer ini, hanya untuk meningkatkan kemampuan militer Kamboja dalam menjaga keutuhan wilayah dan mencegah upaya invansi dari negara manapun.

Kamboja dan Thailand terlibat baku tembak di perbatasan kedua negara pada 5 Oktober 2008. Dua serdadu Thailand dan seorang serdadu Kamboja terluka dalam insiden tersebut.

AB Kamboja mempunyai 124.300 personil sedangkan Thailand 300.00 personil, menurut laporan IISS, London tahun 2010. AB Thailand mempunyai angkatan udara dilengkapi jet tempur modern Gripen, sedangkan Kamboja hanya memiliki jet tempur usang MiG-21 dan Chengdu J-7.

Tetapi, Kamboja memiliki pemimpin nasional yang tegas dan berani, hingga tak gentar baku tembak diperbatasan tanpa meluas menjadi perang terbuka serta bermusuhan.

AFP/Cam111/Berita HanKam

Marinir Bangun Pangkalan Pertahanan di 5 Wilayah

(Foto: detikFoto/Zainal Effendi)

16 September 2010, Surabaya –- Korps Marinir membangun Marinir Pertahanan Pangkalan (Marhanlan) di lima lokasi berbeda, yaitu di Kupang, Makasar, Teluk Bitung, Jayapura, dan Merauke.

“Kita harus siapkan pasukan, tidak saja untuk operasi ampibi tapi juga untuk pertahanan pantai, landasan dan juga operasi-operasi lain seperti diamanatkan konstitusi,” ujar Komandan Korps Marinir (Dankormar) Mayjend TNI (Mar) M Alfan Baharudin dalam sambutannya di upacara sertijab Komandan Pasmar I di Lapangan Trian Sutedi Senaputra Bumi Marinir Karangpilang, Kamis (16/9).

Menurut Alfan, slogan politik pemerintah untuk mengatasi gesekan di perairan dengan negara tetangga dianggap tidak cukup.

“Masih ingat dibenak dan pikiran kita jika gesekan di perairan dengan negara tetangga masih kuat. Tidak menutup kemungkinan memicu konflik berturut-turut pada pulau-pulau garis perbatasan. Jangan hanya slogan politik belaka tapi harus dilakukan dengan gelar kekuatan penuh di pulau terluar secara konkret untuk mempertahankan negara,” tegasnya.

Alfan juga berpesan kepada prajurit agar tetap bersemangat menjaga alutsista meski kebutuhan negara sangat terbatas untuk pengadaan, pemeliharaan, perbaikan dan untuk kesejahteraan prajurit.

Solo Pos

Dankormar Pimpin Sertijab Danpasmar-1

Dankormar, Mayjend TNI (Mar) M Alfan Baharudin (tengah), salam komando dengan Dan Pasmar-1 yang lama, Brigjend TNI (Mar) I Wayan Mendra (kiri) dan yang baru, Kolonel Mar Achmad Faudzi Washington, usai sertijab Dan Pasmar-1 di Bhumi Marinir Karangpilang Surabaya, Kamis (16/9). (Foto: ANTARA/Eric Ireng/NZ/10)

16 September 2010, Suarabaya -- Melalui upacara kemiliteran, serah terima jabatan (sertijab) Komandan Pasmar-1, Kamis (16/09) dipimpin langsung Mayjend TNI (Mar) M Alfan Baharudin Komandan Korps Marinir. Upacara sertijab digelar di lapangan upacara Bhumi Marinir Karangpilang, Surabaya.

Komandan Pasmar-1 sebelumnya dijabat Brigjend TNI (Mar) I Wayan Mendra, Kamis (16/09) diserahterimakan kepada Kolonel Mar Achmad Faudzi Washington, dan ditandai dengan serah terima tongkat komando serta pemasangan tanda jabatan sebagai Komandan Pasmar-1.

Dalam amanatnya, Mayjend TNI (Mar) M Alfan Baharudin Komandan Korps Marinir menyampaikan bahwa pergantian pimpinan dijajaran Marinir, seperti sertijab jabatan Danpasmar-1, Kamis (16/09) merupakan hal yang biasa sebagai bentuk dari kaderisasi dan dinamisasi di tubuh internal organisasi korps Marinir.

Sejumlah prajurit Korps Marinir turun dari kendaraan tempur, sesaat sebelum sertijab Dan Pasmar-1 di Bhumi Marinir Karangpilang Surabaya, Kamis (16/9). (Foto: ANTARA/Eric Ireng/NZ/10)

"Pergantian jabatan Danpasmar-1, hari ini, memang merupakan upaya kaderisasi sekaligus untuk dinamisasi ditubuh korps Marinir. Saya berharap, kepada Danpasmar-1 yang baru untuk dapat melanjutkan upaya-upaya yang sudah digariskan dalam rangka memajukan serta mendinamisasikan korp Marinir," kata M Alfan Baharudin.

Sebelum memberikan amanatnya, terlebih dulu Mayjend TNI (Mar) M Alfan Baharudin secara resmi melakukan penyerahan tongkat komando serta penyematan tanda jabatan, dari Brigjend TNI (Mar) I Wayan Mendra kepada Kolonel Mar Achmad Faudzi Washington.

Sementara itu, dalam upacara sederhana yang juga dihadiri para sesepuh Pasmar-1, Kamis (16/09) itu juga diterjunkan 2.800 prajurit pasukan Marinir ditambah dengan beberapa kendaraan tempur milik Marinir, diantaranya tank AMX 90 PC, Tank PT 76, Meriam Howitzer 122/105 Milimeter, dan Roket RM 70 Grad.

Suara Surabaya.net

Menhan RI Terima Kunjungan Wamenhan Vietnam Bahas Peningkatan Kerjasama Pertahanan


16 September 2010, Jakarta -- Menteri Pertahanan Republik Indonesia Purnomo Yusgiantoro menerima kunjungan kehormatan Wakil Menteri Pertahanan Vietnam Lt. Gen Nguyen Chi Vinh, Rabu (15/9) di kantor Kementerian Pertahanan RI, Jakarta. Kunjungan ini dimaksudkan dalam rangka meningkatkan hubungan kerjasama bilateral kedua negara khususnya di bidang pertahanan yang telah dijalin dengan baik selama ini.

Sebelumnya, pada tanggal 20 Januari 2010, Wamenhan Vietnam juga pernah melakukan kunjungan kehormatan kepada Menhan RI. Kunjungannya kali ini diantaranya dalam rangka untuk membahas Memorandum of Understanding (MoU) kerjasama pertahanan antara kedua negara dan persiapan penyelenggaraan ADMM plus yang akan berlangsung di Hanoi, Vietnam pada bulan Oktober 2010.

Pembahasan secara detail mengenai MoU kerjasama pertahanan dan persiapan penyelenggaraan ADMM plus tersebut dilaksanakan dalam acara Bilateral Consultation RI – Vietnam antara Wamenhan Vietnam dengan Wamenhan RI Letjen TNI Sjafrie Sjamsoeddin.

Menteri Pertahanan RI mengatakan, melalui MoU kerjasama bilateral di bidang pertahanan antara kedua negara maka diharapkan dapat menjelaskan batasan -batasan antara Indonesia dan negara - negara ASEAN lainnya.

Lebih lanjut Menhan menjelaskan tetang kebijakan Indonesia bidang pertahanan di ASEAN. Indonesia beserta negara - negara anggota ASEAN lainnya ingin menciptakan wilayah Asia Tenggara menjadi wilayah yang stabil dan damai yang juga merupakan tujuan utama dari ASEAN.

Terkait dengan persiapan penyelenggaraan ADMM plus, Menhan RI menyampaikan harapannya untuk dapat duduk bersama dengan Menhan Vietnam untuk membicarakan kebijakan yang berkelanjutan terkaitnya dengan akan diserahkannya kepemimpinan di ADMM plus dari Menhan Vietnam kepada Menhan RI.
Saat menerima kunjungan Wamenhan Vietnam, Menhan RI didampingi oleh Wamenhan RI Letjen TNI Sjafrie Sjamsoeddin, Sekjen Kemhan RI Marsdya TNI Eris Herryanto, S.IP, MA, Dirjen Renhan Kemhan Marsda TNI B. Silaen, Staf Khusus Menhan Bidang Kersin Soemadi D.M. Brotodiningrat dan Karo Humas Setjen Kemhan Brigjen TNI I Wayan Midhio.

Sementara itu, Wamenhan Vietnam didampingi sejumlah pejabat Kemhan Vietnam antara lain Director of Institute for Defence Int’l Relations Sn. Col. Vu Tie Trong, Deputy of Asean Affair Division, Department of External Relations Col. Pham Van Thang, Duta Besar Vietnam untuk Indonesia Nguyen Huu Dzung dan Athan Vietnam Sr. Col Khuat Huu Qua.

Kunjungan Wamenhan Vietnam ke Indonesia kali ini merupakan salah satu tindak lanjut pertemuan bilateral antara Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono dengan Perdana Menteri Vietnam Nguyen Tan Dung pada tahun 2009 yang diantaranya menyepakati keinginan untuk memperkuat kerjasama di bidang pertahanan.

Selanjutnya, pertemuan tersebut telah ditindaklanjuti pula dengan pertemuan antara Perdana Menteri Vietnam Nguyen Tan Dung dan Menteri Pertahanan RI Purnomo Yusgiantoro, di sela-sela penyelenggaraan pertemuan ke-4 menteri pertahanan se-ASEAN (ASEAN Defence`s Minister`s Meeting/ADMM) di Hanoi, Vietnam 11-13 Mei 2010.

Dalam pertemuan Perdana Menteri Vietnam dengan Menhan RI saat itu, Pemerintah Indonesia dan Vietnam telah sepakat untuk meningkatkan kerja sama pertahanan di berbagai tingkatan dan lebih luas. Perdana Menteri Vietnam Nguyen Tan Dung saat itu menyampaikan, kedepan kerja sama pertahanan kedua negara diharapkan akan terus semakin meningkat yang dilandasi dengan hubungan dan kerja sama tradisional antara kedua pihak yang telah berlangsung baik.

Bilateral Consultation RI – Vietnam

Usai kunjungan melakukan kunjungan kepada Menhan RI, Wamenhan Vietnam yang didampingi sejumlah pejabat dari Kemhan Vietnam mengikuti Bilateral Consultation RI – Vietnam dengan Wakil Menteri Pertahanan RI Letjen TNI Sjafrie Sjamsoeddin yang didampingi sejumlah pejabat di Kemhan RI.

Wamenhan RI mengatakan, Bilateral Consultation RI – Vietnam tersebut membahas dua agenda yaitu mengenai MoU kerjasama antara Indonesia dan Vietnam dan mengenai persiapan penyelenggaraan ADMM plus pada bulan Oktober 2010 di Hanoi, Vietnam, dimana Indonesia akan menjadi Ketua dan tuan rumah penyelenggaraan ADMM tahun 2011. “Wamenhan Vietnam datang ke Indonesia untuk mengkorfirmasikan semua persiapan MoU maupun ADMM”, jelas Wamenhan RI.

Wamenhan lebih lanjut menjelaskan, MoU kerjasama pertahanan dibuat dalam rangka untuk meningkatkan kerjasama berbagai kegiatan pertahanan dan militer kedua negara seperti kerjasama di bidang pendidikan dan industri pertahanan.

Sementara itu, Wamenhan Vietnam mengatakan, MoU kerjasama pertahanan akan menjadi dasar yang kokoh bagi kerjasama kedua negara di bidang pertahanan yang diharapkan juga akan semakin mempererat hubungan bilateral kedua negara.

DMC

Kapal Induk Admiral Kuznetsov Beroperasi Kembali

Pilot AB Rusia melepaskan helm setelah menyelesaikan latihan terbang di Pusat Pelatihan Pilot AL Nitka di Saki, sekitar 50 km arah Barat kota Crimean, Simferopol, Rabu (15/9). Para pilot AL Rusia Armada Utara melakukan latihan militer di Crimea. (Foto: Reuters)

16 September 2010 -- Kapal induk satu-satunya AL Rusia Admiral Kuznetsov, telah keluar dari dok kering setelah menjalani perbaikan dan siap melaksanakan misi pelatihan di Laut Barent, dalam pernyataan Armada Utara AL Rusia, Rabu (15/9).

“Kapal induk Admiral Kuznetsov akan berlayar ke Laut Barent akhir September untuk sebuah misi pelatihan yang terkait dengan fungsi utamanya,” diumumkan Armada Utara AL Rusia.

Admiral Kuznetsov dibina oleh Armada Utara sejak Januari 1991. Kapal mampu membawa 26 jet tempur maritim Su-33 Flanker-D dan MiG-29K Fulcrum-D, serta 24 helikopter anti kapal selam.

Misi selanjutnya Admiral Kuznetsov terlibat program pelatihan peningkatan kemampuan pilot angkatan laut di Pusat Pelatihan Pilot AL Nitka di Ukraina.

Admiral Kuznetsov diharapkan naik dok di galangan kapal Sevmash 2012 untuk dimodernisasi, memperpanjang usia pakai kapal sekurang-kurangnya lima tahun lagi.

Rusia sedang menyelesaikan draft kapal induk tenaga nuklir baru dan akan membangun sedikitnya tiga kapal untuk Armada Utara dan Pasifik.

RIA Novosti/Berita HanKam

Teknisi Rusia Langgar Kontrak Pembelian Pesawat

Teknisi jet tempur Sukhoi SU-27 SKM asal Rusia, Andre Zaykay saat memasuki ruang laboratorium RS Wahidin Sudirohusodo Makassar, Rabu (15/9). Dua teknisi jet tempur tersebut yaitu Andre Zaykay dan Andre Spalov mendapat perawatan intensif di RS Wahidin Sudirohusodo Makassar, setelah tiga rekan mereka meninggal dunia yang penyebabnya hingga kini belum jelas. (Foto: ANTARA/Sahrul Manda Tikupadang/Koz/Spt/10)

16 September 2010, Makassar -- Komandan Landasan Udara (Danlanud) Sultan Hasanuddin Makassar, Marsma Agus Supriatna mengatakan, sejumlah teknisi Rusia yang bertugas di Makassar telah melanggar aturan kontrak pembelian pesawat Sukhoi.

Hal tersebut diungkapkan Agus setelah melihat langsung keadaan Andre Spalov yang masih menjalani perawatan di ICCU RSUP Wahidin Sudiro Husodo Kamis (16/9/2010). "Mereka itu melanggar kontrak pembelian pesawat nomor 12 ayat dua, tentang keharusan mengikuti peraturan negara pembeli," jelas Agus.

Agus juga menambahkan, sebelum kematian tiga teknisi Rusia tersebut terjadi, ia sudah mengimbau agar teknisi Rusia tersebut segera memeriksakan kondisi kesehatannya. "Pada awalnya kami sudah mengimbau mereka (para korban) untuk memeriksakan kesehatannya pada saat mereka merasa gejala mual dan pusing, tapi mereka menolak," jelasnya.

Namun Agus menambahkan pihaknya akan menelusuri dari mana para teknisi tersebut mendapatkan minuman yang memiliki kandungan zat metanol. "Itu akan kami selidi termasuk dari mana dan dari siapa minuman itu di dapatkan," ungkapnya.

Spiritus itu diduga cairan pembersih pesawat

Mabes Polri menduga spiritus yang dioplos ketiga teknisi Sukhoi asal Rusia berasal dari cairan pembersih kaca pesawat.

Kadiv Humas Polri, Brigjen Pol Iskandar Hasan mengatakan dugaan itu muncul, setelah polisi menemukan adanya cairan pembersih kaca yang terdiri dari campuran spiritus yang ditemukan di lokasi kejadian.

Namun Iskandar mengaku kepolisian belum bisa memastikan, apakah cairan spiritus yang dioplos para teknisi dalam minuman beralkohol untuk kemudian diminum itu berasal dari cairan semprotan kaca atau bukan.

"Pesawat itu kan kalau kena kabut bisa berkabut. Kalau disemprot itu buat membeningkan udara di dalam sehingga bisa lihat ke luar. Tapi itu kemungkinan, ya kita nggak tahu," jelasnya, di Mabes Polri, Rabu (15/9/2010).

Dugaan itu semakin kuat ketika kepolisian mengetahui jika tiga teknisi tersebut tidak pernah keluar Lanud Hassanudin untuk sekedar membeli spiritus atau mendapatkannya di luar Lanud. "Mereka turun langsung tinggal di lokasi Lanud sana, jadi mereka tidak ke luar mess, karena mereka kerja di situ dan memang sedang mengerjakan perakitan di sana. Jadi kalau kita lihat saya kira dibawa mereka dari sana (Rusia)," tuturnya.

Dugaan itu semakin mendekati kebenaran jika menilik pernyataan Kapusdokkes Mabes Polri, Brigjen Ahmad Musaddeq Ishak. Mussadeq membenarkan jika ada kandungan spiritus dalam cairan pembersih kaca pesawat. "Ada ditemukan cairan pembersih kaca atau di pesawat itu pakai brand spiritus atau methanol," tuturnya.

Tribun News

Dua Sukhoi Baru Jalani Tes Mesin

(Foto: Dispenau)

16 September 2010, Jakarta -- Dua unit pesawat jet tempur baru Sukhoi milik TNI Angkatan Udara kini tengah menjalani tes mesin setelah dirakit selama beberapa hari.

Salah satu pejabat perusahaan rekanan Rosoboronexport di Indonesia ketika dikonfirmasi ANTARA di Jakarta, Kamis mengatakan, kedua pesawat sebelumnya dirakit di skuadron teknik 044 Pangkalan Udara Sultan Hasanuddin, Makassar.

"Selanjutnya, kedua pesawat akan menjalani tes mesin, untuk memastikan semua fungsi mesin berjalan baik," katanya, yang enggan disebutkan namanya.

Setelah menjalani uji mesin, selama beberapa kali, kedua pesawat akan menjalani uji terbang, lanjut dia.

Dua pesawat Sukhoi SU-27SKM yang menjalani tes mesin itu tiba di Pangkalan Udara Sultan Hasanuddin pada Jumat (10/9).

Setelah bagian demi bagian pesawat diturunkan dari perut pesawat angkut Antonov yang membawanya dari Rusia, langsung dibawa ke hanggar teknik untuk dirakit.

"Semua proses berjalan baik, sesuai jadwal meski ada insiden tewasnya tiga pengawas perakitan," ujarnya menambahkan.

Pada 2003 Indonesia membeli empat Sukhoi jenis SU-30MK dan SU-27SK, masing-masing dua unit.

Indonesia kemudian membeli enam pesawat Sukhoi lagi pada 2007 setelah perusahaan Rusia penghasil pesawat tempur Sukhoi pada 21 Agustus 2007 mengumumkan penjualan enam pesawat tempur tersebut kepada Indonesia senilai sekitar 300 juta dollar AS atau senilai Rp 2,85 triliun.

Enam pesawat Sukhoi yang dibeli itu terdiri atas tiga Sukhoi SU-30MK2 dan tiga jenis SU-27SKM. Tiga jenis Sukhoi SU-30MK2 telah tiba pada Desember 2008 dan Januari 2009.

Setelah dua unit SU-27SKM tiba pada pekan lalu, sedangkan satu unit SU-27SKM dijadwalkan tiba Kamis (16/9) malam.

ANTARA News

Rusia Tetap Jual Yakhont ke Syria, Meski Ditekan Israel

Rudal supesonik P-800 Yakhont. (Foto: RIA Novosti/Vladimir Fedorenko)

16 September 2010 -- Rusia menyetujui penjualan rudal anti kapal ke Angkatan Laut Syria.

Sergei Prikhodko pembantu kepresidenan Rusia mengatakan Kremlin akan menjual rudal P-800 Yakhont , dianggap sebagai senjata defensif tidak akan mengubah keseimbangan militer di Timur Tengah.

Penjualan Yakhont menandai akusisi pertama rudal anti kapal oleh AL Syria dalam satu dekade terakhir. Saat ini, AL Syria mengoperasikan rudal anti kapal buatan Cina C-802, jarak tembak 120 km. Akuisisi Yakhont meningkatkan kemampuan tembak AL Syria. Rudal Yakhont mampu melumat sasaran hingga 300 km dengan membawa hulu ledak 200 kg.

Kesepakatan penjualan Yakhont bagian dari perjanjian antara Damaskus dan Moskow untuk memperluas kehadiran AL Rusia di pelabuhan Latakia dan Tartus, Syria.

Rusia membutuhkan pangkalan laut untuk kapal perangnya yang beroperasi di Mediterania. Pelabuhan Tartus akan dimodernisasi agar mampu menerima kapal perang berat AL Rusia, seperti kapal penjelajah rudal dan kapal induk. Dijadwalkan pengembangan dan modernisasi tahap pertama selesai 2012.

Harian Israel Haaretz Jumat (27/8), memberitakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu meminta pada timbalannya PM Rusia Vladimir Putin, menghentikan rencana penjualan Yakhont ke Syria.

Tel Aviv khawatir rudal tersebut ditransfer ke Hezbollah di Lebanon atau militan Palestina garis keras, dan digunakan bila terjadi perang dengan Israel. Hezbollah berhasil merusak korvet kelas Sa'ar 5 INS Hanit menggunakan rudal rancangan Cina C-802 saat Perang Lebanon, 14 Juli 2006.

Rudal Yakhont mampu terbang beberapa meter di atas permukaan laut, menyulitkan dideteksi dan dicegat oleh kapal perang Israel di laut Mediterania.

Rencana penjualan ini akan menjadi agenda penting saat pertemuan Menteri Pertahanan Israel Ehud Barak dengan Menhan Rusia Anatoly Serdyukov, Senin (6/9), saat kunjungannya dua hari ke Moskow.

Moskow tetap akan menjual Yakhont ke Syria, meskipun Israel menekan untuk membatalkan.

World Tribune
/Berita HanKam

Lockheed Martin Submits Final Littoral Combat Ship Proposal to U.S. Navy

LCS USS Freedom. (Photo: USN)

15 September 2010, WASHINGTON, D.C. -- The Lockheed Martin [NYSE: LMT]-led industry team submitted its final proposal revision for the Littoral Combat Ship (LCS) fiscal year 2010-2014 contract to the U.S. Navy today.

Lockheed Martin is one of two industry teams competing for the contract. The Navy will award the winning team a fixed-price incentive fee contract to provide up to 10 ships as well as combat systems for five additional ships.

“The Lockheed Martin team is providing a low-risk, affordable LCS option that will meet the U.S. Navy’s needs for years to come,” said Lockheed Martin Chairman and CEO Bob Stevens. “During my attendance at last month’s presentation to the Navy, I committed the full financial, technical and programmatic strength of our Corporation to the success of this critical program.”

Prior to this competition, Lockheed Martin was awarded contracts to construct two ships for this new class. The Lockheed Martin-led team designed and constructed USS Freedom (LCS 1), which was delivered to the Navy in 2008 and successfully completed its first deployment earlier this year. USS Freedom’s design meets all requirements and has completed sea trials, helicopter landings, weapons firings, small boat launch and recovery testing. USS Freedom also recently participated in the world’s largest maritime exercise, known as Rim of the Pacific 2010, where it operated with international navies and successfully completed a series of operational exercises.

In March 2009, the Navy awarded the Lockheed Martin team a fixed-price incentive fee contract to build the third LCS. LCS 3, the future USS Fort Worth, is being built in Marinette, Wis., and recently reached the 60-percent completion mark. Construction remains on cost and on schedule for delivery to the Navy in 2012. Lessons learned from designing and building USS Freedom have resulted in improved efficiencies in Fort Worth’s construction, including a 30-percent reduction in labor hours.

Headquartered in Bethesda, Md., Lockheed Martin is a global security company that employs about 136,000 people worldwide and is principally engaged in the research, design, development, manufacture, integration and sustainment of advanced technology systems, products and services. The corporation reported 2009 sales of $44.5 billion.

Lockheed Martin

BAE SyStems Promotes BAe 146M at African Aerospace and Defence Show

BAe 146. (Photo: BAE Systems)

15 September 2010, Cape Town, South Africa -- BAE Systems is marketing the BAe 146M as a cost-effective military transporter to Air Forces worldwide and is promoting the aircraft to African air forces by exhibiting at the African Aerospace and Defence Show (AAD) 2010 at Ysterplaat Air Force Base, Cape Town, South Africa (21-25 September).

AAD is the premier aerospace and defence exhibition in Africa and attracts visitors from a large number of African countries, allowing BAE Systems to showcase the BAe 146M to a wide potential market base.

BAE Systems believes that a market is developing on the African Continent for a capable jet transport aircraft such as the BAe 146M. Many air forces in Africa are using ageing air transport aircraft that need replacing. It is estimated that there are currently around 500 such aircraft in service on the African Continent of which around 40 percent are in excess of 30 years old.

The BAe 146M could also be used by Air Forces to complement existing fleets of tactical air transports such as C130 Hercules, by taking on a wide variety of non tactical air transport roles, thereby prolonging the fatigue life of their valuable tactical assets. The BAe 146M, however, has a performance capability that allows it to undertake some of the more challenging air transport support roles, including operations from short and unpaved runways.

Within Africa the BAe 146/Avro RJ airliner is proving increasingly attractive and nearly 20 aircraft have been delivered to seven customers across six countries. In South Africa itself four customers now operate the aircraft. BAE Systems offers an extensive range of Original Equipment Manufacturer (OEM) support and engineering capability from its Prestwick, Scotland facility.

The Asset Management business of BAE Systems has a number of BAe 146 and Avro RJ series aircraft that are due back off lease from European airline customers over the next few years, which could be made available to military air transport operators.

The BAe 146/Avro RJ is a reliable, robust and affordable aircraft and many of those being offered have yet to reach half life. Given typical military utilisations, these could offer reliable service for many years. BAE Systems believes the BAe 146M offers cost-effective replacement or additional airlift capability for interim or long-term requirements and is available at a time when defence budgets increasingly are under review.

The BAe 146M will be sold to military air arms in either passenger or freighter configuration. As pure passenger aircraft these aircraft will seat between 80-109 passengers; as freighters they will carry between 11-12.5 tonnes of freight. Availability of passenger variants is such that aircraft can be put into service relatively quickly to meet current airlift shortfalls. Freighter aircraft would be converted and delivered to order only.

A range of Original Equipment Manufacturer (OEM) modifications can be made available such as additional fuel tanks, LCD Flight deck displays, steep approach and unpaved runway capability.
The BAe 146M also has potential as a platform for specialist multi-role concepts such as combined passenger and freight (Combi), as a paratroop transport, for medical evacuation, as a forward air refuelling, border security and search and rescue.

The BAe 146M is one of five distinct market segments that is being addressed by BAE Systems for placement of its used jet airliner portfolio. In addition to the military market, aircraft are also being offered to the airliner market, as a freighter (the BAe 146QT), or converted for business aircraft use (the Avro Business Jet) or converted as airtankers for the waterbombing role (BAe 146AT).

About BAE Systems

BAE Systems is a global defence, security and aerospace company with approximately 107,000 employees worldwide. The Company delivers a full range of products and services for air, land and naval forces, as well as advanced electronics, security, information technology solutions and customer support services. In 2009 BAE Systems reported sales of £22.4 billion (US$ 36.2 billion).


BAE Systems

Menhan Pastikan Indonesia akan Bangun Full Skuadron Sukhoi

(Foto: the jakarta post)

15 September 2010, Jakarta -- Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengungkapkan, Indonesia akan membangun Full Skuadron Sukhoi dan F-16, di samping membangun skuadron light fighter guna mengimbangi salah satu Hawk 109.

''Kita akan membangun satu skuadron sifatnya counter overtent, mengganti OVB10, yang akan digunakan untuk melakukan operasi perbatasan yang mempunyai kemampuan terbang rendah sehingga dapat mengawasan perbatasan lebih efektif,'' kata Purnomo kepada wartawan di Kemhan, Rabu (15/9).

Kemudian Indonesia juga akan membangun skuadron light fighter yang dulu punya Hawk 109. ''Masih efektif kita retrofit di samping akan ditambahkan lagi. Biasanya kita pakai patroli di Pekan Baru dan Singkawang,'' jelas Purnomo.

Selain itu 3 skuadron skyhawk sudah ada. Harapannya, kata Purnomo, bisa tambahkan untuk straghting process. ''Sehingga full skuadron,” tegasnya.

Menanggapi rencana operasi Pesawat Tempur Sukhoi yang akan dipakai HUT TNI pada 5 Oktober 2010 mendatang, Purnomo memastikan kasus kematian tiga teknisi Sukhoi tidak akan mengganggu rencana tersebut. ''Sudah dipastikan dengan Kasau bahwa kasus kematian teknisi tersebut tidak akan mengganggu operasional Sukhoi. Apalagi nanti digunakan pada HUT TNI,” katanya.

Selain itu, timbang terima tiga pesawat tempur Sukhoi dari Rusia ke Indonesia tetap dilaksanakan pada 27 September mendatang di Makassar. “Saya akan ke Makassar menjadi saksi untuk timbang terima Sukhoi dari pihak Rusia ke Indonesia,” jelasnya.

Republika

Su-27 Mampu Menembakan Rudal ke Samping

Su-27 TNI AU (Foto:Fuerza Aerea)

15 September 2010 -- Lupakan dulu soal meninggalnya tiga teknisi Sukhoi. Mari kita lihat barang yang mereka kerjakan dan bagaimana kehebatannya serta kegunaannya bagi pertahanan udara RI. Walaupun Su-27 dianggap memiliki kelincahan yang mengagumkan, pesawat seharga 35 juta dolar atau setara 350 miliar ini belum banyak dipakai pada petempuran yang sebenarnya (combat proven). Ini beda dengan F-16 yang sudah terbukti di berbagai palagan.

Pesawat tempur Sukhoi Su-27 (kode NATO: Flanker) awalnya diproduksi pada era Uni Soviet, di mana rancang-bangun aslinya dibuat oleh Biro Disain Sukhoi.

Pesawat ini dikembangkan sebagai saingan utama generasi baru pesawat tempur Amerika Serikat saat itu, yaitu F-14 Tomcat, F-15 Eagle, F-16 Fighting Falcon, dan F/A-18 Hornet.

Spesifikasi awal yang diinginkan militer Uni Soviet saat itu adalah pesawat tempur multi-peran yang memiliki jarak jangkau yang jauh, persenjataan yang berat, dan kelincahan yang tinggi. Semuanya dibuat melebihi kemampuan pesawat tempur yang dibuat pihak barat.

Pesawat ini awalnya sering disebut sebagai hasil persaingan antara Sukhoi dengan Mikoyan-Gurevich (MiG), karena bentuknya yang agak mirip, namun berbeda bobot.

Su-27 dirancang sebagai interseptor yang memiliki superioritas udara jarak jauh, sedangkan MiG-29 dirancang untuk mengisi peran pesawat tempur pendukung jarak dekat.

Sejarah

Pada tahun 1969, Uni Soviet mendapatkan informasi bahwa Angkatan Udara Amerika Serikat telah memilih McDonnell Douglas untuk memproduksi rancangan pesawat tempur eksperimental (yang akan berevolusi menjadi F-15).

Untuk menghadapi ancaman ini, Uni Soviet memulai program PFI (Perspektivnyi Frontovoy Istrebitel, “pesawat tempur taktis mutakhir”) yang direncanakan menghasilkan pesawat yang bisa menyaingi hasil rancangan Amerika Serikat.

Namun, spesifikasi yang dibutuhkan untuk memenuhi syarat-syarat program ini pada satu pesawat saja ternyata terlalu rumit dan mahal. Maka program ini dibagi menjadi dua, yaitu TPFI (Tyazholyi Perspektivnyi Frontovoi Istrebitel, “pesawat tempur taktis mutakhir berat”) dan the LPFI (Legkiy Perspektivnyi Frontovoi Istrebitel, “pesawat tempur taktis mutakhir ringan”).

Hasil akhirnya tercipta Su-27 untuk pesawat tempur taktis mutakhir berat, dan MiG-29 untuk pesawat tempur taktis mutakhir ringan.

Langkah ini juga mirip apa yang dilakukan Amerika Serikat, yang memulai program “Lightweight Fighter” yang nantinya akan menghasilkan F-16.

Rancangan Sukhoi pertama kali muncul sebagai pesawat sayap delta T-10, yang pertama terbang pada tanggal 20 Mei 1977. T-10 terlihat oleh pengamat Barat, dan diberikan kode NATO Flanker-A. Perkembangan T-10 menemui banyak masalah, yang berakibat pada kehancuran ketika salah satu pesawat ini jatuh pada tanggal 7 Mei 1978.

Kejadian ini kemudian ditindaklanjuti dengan banyak modifikasi perancangan, yang menghasilkan T-10S, yang terbang pertama kali pada 20 April 1981.

Pesawat ini juga menemui kesulitan, dan jatuh pada tanggal 23 Desember 1981. Versi produksi pesawat ini (Su-27 atau Su-27S, dengan kode NATO Flanker-B) mulai dipakai Angkatan Udara Soviet pada tahun 1984, tetapi baru dipakai menyeluruh tahun 1986, karena sempat terhambat oleh masalah produksi.

Pesawat ini dipakai oleh Pertahanan Anti Udara Soviet (Voyska PVO) dan Angkatan Udara Soviet (VVS). Pemakaiannya di V-PVO adalah sebagai interseptor, menggantikan Sukhoi Su-15 and Tupolev Tu-28. Dan pemakaiannya di VVS lebih difokuskan kepada interdiksi udara, dengan tugas menyerang pesawat bahan bakar dan AWACS, yang dianggap sebagai aset penting angkatan udara NATO.

Sekitar 680 Su-27 diproduksi oleh Uni Soviet, dan 400 dipakai oleh Rusia. Negara mantan Soviet yang memiliki pesawat ini adalah Ukraina dengan 60 pesawat, Belarusia dengan sekitar 25 pesawat, Kazakstan dengan sekitar 30 dan sudah memesan 12 pesawat lagi, dan Uzbekistan dengan 25 buah.

Tiongkok menerima 26 pesawat pada tahun 1991, dan 22 lagi pada 1995. Kemudian pada tahun 1998 mereka menandatangani kontrak untuk lisensi produksi 200 pesawat ini dengan nama Shenyang J-11. Vietnam memiliki 12 Su-27SK dan telah memesan 24 lagi.

Ethiopia memiliki 8 Su-27A dan 2 Su-27U. Indonesia mempunyai 2 Su-27SK and 2 Su-30MKI serta telah memesan 6 lagi. Dan Angola telah menerima sekitar 8 Su-27/27UB. Meksiko berencana untuk membeli 8 Su-27s dan 2 pesawat latihan Su-27UB.[1]

Amerika Serikat juga disinyalir memiliki satu Su-27 Flanker B dan satu Su-27 UB. Tiga pesawat ini masuk sebagai registrasi sipil, dan salah satunya tiba di Amerika Serikat menggunakan pesawat Antonov-62.

Indonesia (TNI-AU) mulai menggunakan keluarga Sukhoi-27 pada tahun 2003 setelah batalnya kontrak pembelian 12 unit Su-30MKI pada 1996. Kontrak tahun 2003 mencakup pembelian 2 unit Sukhoi-27SK dan 2 unit Sukhoi-30MK senilai 192 juta dolar AS tanpa paket senjata. Empat tahun kemudian pada acara MAKS 2007 di Moskow Departemen Pertahanan mengumumkan kontrak unruk pembelian 3 unit Sukhoi-27SKM dan 3 unit Sukhoi-30MK2 senilai 350 juta dolar AS.

Sukhoi yang dioperasikan TNI AU merupakan Sukhoi generasi terbaru, bahkan Angkatan Udara Rusia belum mengoperasikan jenis ini.

Sukhoi yang dikenal dengan panggilan Flanker ini adalah jenis Sukhoi Su-27 SK Upgrade dengan sepasang mesin masing-masing berdaya dorong 12.550 kg jenis Lyulka AL-31F.

Kemampuan lain yang lebih adalah kelengkapan IRST/Infra Red Search and Track berupa bola kaca di depan kokpit yang mampu mengendus sasaran sejauh 70 km, sebuah kelengkapan yang tidak dipunyai pesawat keluaran Barat hingga kini.

Menengok persenjataan yang mampu dibawa sangat mengagumkan, tengok misalnya rudal udara AA-12 Adder yang mampu menjelajah sejauh 50 km (melebihi AMRAAM milik AS yang hanya 40 km) ataupun rudal udara jenis R-73 yang mampu menembak pada sasaran ke arah samping hingga sudut 70 derajat merupakan senjata udara paling mematikan saat ini, lebih andal dari rudal keluaran Israel jenis Python ataupun AIM-9L/M Sidewinder yang biasa dipakai negara Barat.

Sedangkan untuk sasaran darat pesawat Sukhoi dapat dilengkapi dengan rudal H-31P berjarak jangkau 100 km atau rudal antikapal jenis H-31A berjarak jangkau 50 km, bandingkan dengan Maverick yang hanya mencapai 15 km. Dengan bahan bakar yang mampu dibawa seberat 6.000 kg pesawat ini mampu mengadakan patroli sejauh 1.500 km dari pangkalan tolak atau terbang selama empat jam.

Pemakaian pesawat ini yang patut disebut adalah pada Perang Ethiopia-Eritrea, dimana pesawat-pesawat Sukhoi Su-27A Ethiopia dipakai untuk melindungi pesawat pengebom Mig-21 dan Mig-23. Pada perang itu, pesawat-pesawat Su-27 tersebut berhasil menghancurkan empat Mig-29 Eritrea.

Salah satu pilot yang berhasil menembak jatuh lawan adalah Aster Tolossa, yang menjadi wanita Afrika pertama yang memenangi sebuah pertempuran udara.

Karakteristik umum

Kru: Satu
Panjang: 21,9 m (72 ft)
Lebar sayap: 14,7 m (48 ft 3 in)
Leading edge sweep: 42°)
Tinggi: 5,93 m (19 ft 6 in)
Area sayap: 62 m² (667 ft²)
Berat kosong: 16.380 kg (36.100 lb)
Berat terisi: 23.000 kg (50.690 lb)
Berat maksimum lepas landas: 33.000 kg (62.400 lb)
Mesin: 2× Lyulka AL-31F turbofan, 122,8 kN (27.600 lbf) masing-masing
Performa
Kecepatan maksimum: 2.500 km/jam (1.550 mph Mach 2.35)
Jarak jangkau: 1.340 km pada ketinggian air laut, 3.530 km pada ketinggian tinggi (800 mi pada ketinggian air laut, 2070 mi pada ketinggian tinggi)
Batas tertinggi servis: 18.500 m (60.700 ft)
Laju panjat: 325 m/s (64.000 ft/min)
Beban sayap: 371 kg/m² (76 lb/ft²′)
Dorongan/berat: 1,085

Persenjataan

1 x meriam GSh-30-1 30 mm, 150 butir peluru
8.000 kg (17.600 lb) pada 10 titik eksternal
6 R-27, 4 R-73
Su-27SM dapat menggunakan R-77 menggantikan R-27
Su-27IB dapat menggunakan peluru kendali anti-radiasi X-31, peluru kendali udara ke darat X-29L/T, serta bom KAB-150 dan UAB-500
AA-11 Archer / R-73
AA-10A/B/C/D/E Alamo-A/B/C/D/E / R-27R/T/RE/TE/AE
AS-16 Kickback SRAM/ Kh-15/C
Air bombs
KAB-500Kr
KAB-1500Kr
KAB-1500L / 1500F / 1500L-PR
KAB-500R
KAB-500KRU
ODAB-500
OEPS-27 Optronic sighting system for SU-27SK
AS-11 Kilter / Kh-58E
ZHUK FAMILY AIRBORNE RADARS

Surya

Sagem and Elbit Systems to Establish a Joint Venture for Tactical UAS


15 September 2010 -- Sagem Defense Securite, Safran group (Safran – NYSE Euronext : SAF) and Elbit Systems Ltd. (Nasdaq and TASE: ESLT) announced the signature of a MoA (Memorandum of Agreement) regarding the intended establishment, by early 2011, of an equally owned joint venture for the tactical unmanned aircraft systems (UAS) market for France and designated international markets, in which existing initiatives will continue through the JV.

The intended joint venture will be a French corporation, located in Eragny and Montluçon (France). It will be formed by the equal contributions of assets from the two parent companies.

The new company's portfolio will comprise newly developed products, as well as current and derivative products, from Sagem and Elbit Systems.

The new company will be able to offer a wide range of products for the tactical UAS market.

***

Sagem, a high-tech company in the Safran group, holds world or European leadership positions in optronics, avionics, electronics and safety-critical software for both civil and military markets. Sagem is the No. 1 company in Europe and No. 3 worldwide for inertial navigation systems (INS) used in air, land and naval applications. It is also the world leader in helicopter flight controls and the European leader in optronics and tactical UAV systems. Operating across the globe through the Safran group, Sagem and its subsidiaries employ 6,700 people in Europe, Southeast Asia and North America. Sagem is the commercial name of the company Sagem Défense Sécurité.
For more information: www.sagem-ds.com

Elbit Systems Ltd. is an international defense electronics company engaged in a wide range of programs throughout the world. The Company, which includes Elbit Systems and its subsidiaries, operates in the areas of aerospace, land and naval systems, command, control, communications, computers, intelligence surveillance and reconnaissance ("C4ISR"), unmanned aircraft systems ("UAS"), advanced electro-optics, electro-optic space systems, EW suites, airborne warning systems, ELINT systems, data links and military communications systems and radios. The Company also focuses on the upgrading of existing military platforms, developing new technologies for defense, homeland security and commercial aviation applications and providing a range of support services.
For additional information, visit: www.elbitsystems.com.

Sagem

Wednesday, September 15, 2010

Sukhoi Kirim 3 Teknisi Lagi

Teknisi jet tempur Sukhoi SU-27 SKM asal Rusia, Andre Spalov memegang botol infus ketika memasuki ruang laboratorium RS Wahidin Sudirohusodo Makassar, Sulsel, Rabu (15/9). Dua teknisi tersebut yaitu Andre Zaykay dan Andre Spalov mendapat perawatan intensif di RS Wahidin Sudirohusodo Makassar, setelah tiga rekan mereka meninggal dunia yang penyebabnya hingga kini belum jelas. (Foto: ANTARA/Sahrul Manda Tikupadang/Koz)

15 September 2010 -- Pabrik pesawat Rusia Sukhoi akan mengirimkan teknisi tambahan ke Makassar guna menggantikan tiga orang warranty team yang tewas karena mengkonsumsi metanol.

Komandan Lanud Sultan Hasanuddin Marsekal Pertama Agus Supriatna mengatakan para teknisi dijadwalkan tiba Kamis (16/9).

“Mereka akan datang bersama unit Sukhoi,” ungkap beliau.

Warranty team akan tinggal di Makassar selama setahun untuk memastikan jet tempur Sukhoi Su-27 siap dioperasikan.

Hasil investigasi Kepolisian

Hasil investigasi polisi penyebab kematian ketiga teknisi Rusia karena metanol.

“Kami menemukan metanol didalam perut, hati, lever dan paru-paru mereka,” ucap Brigadir Jenderal Budiono kepala laboratorium forensik, Rabu (15/9) kutip tempointeraktif.com.

Budiono mengatakan barang bukti dikumpulkan dalam dua kantung plastik, satu mengandung minuman keras dicampur metanol dan lainnya hanya minuman keras.

Dua orang teknisi Rusia lainnya segera dilarikan ke rumah sakit di Makassar, Selasa (14/9) setelah menderita hal serupa. Sepertinya mereka mengkonsumsi sedikit minuman oplosan tersebut, sehingga tidak berakibat fatal.

Kelima teknisi tersebut bagian dari 37 anggota tim Rusia, terdiri dari teknisi, mekanik, instruktur, inspektor yang tiba Minggu (5/9).

the Jakarta Post/Berita HanKam

AS dan Korsel Peringati ke-60 Pendaratan di Incheon

15 September 2010 -- Marinir Amerika Serikat dan Korea Selatan menggunakan kapal pendarat melakukan pendaratan pantai dilindungi tabir asap, latar belakang kapal amphibi 14.000 ton AL Korsel Dokdo saat peringatan operasi pendaratan Incheon ke-60, Rabu (15/9). Pasukan PBB dibawah pimpinan Jenderal AS Douglas MacArthur mendarat di pantai dekat kota Incheon September 1950, beberapa bulan setelah Korea Utara menginvansi Korsel. (Foto: AP)

Helikopter AL Korsel dilibatkan dalam peringatan ini. (Foto: AP)

Kendaraan amphibi AL Korsel dan kapal amphibi Dokdo dilibatkan dalam peringatan ke-60 pendaratan pasukan PBB di Incheon. (Foto: AP)

(Foto: Reuters)


Marinir AS berpartisipasi dalam peringatan ini. (Foto: Reuters)

Berita HanKam

Kapal Koarmatim Bawa Kadet AAL Ikuti KJK Dalam Negeri


15 September 2010, Suarabaya -- Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Kihajar Dewantara-364 dan KRI Surabaya-591 dari jajaran unsur Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) membawa 217 Kadet AAL (Akademi Angkatan Laut) tingkat III untuk mengikuti Latihan Kartika Jala Krida (KJK) dalam negeri tahun 2010.

Keberangkat Satgas KJK Dalam Negeri ini dilepas langsung oleh Gubernur Akademi Angkatan Laut Laksamana Muda TNI Hari Bowo, didampingi oleh Wagub AAL dan Komandan Guspurlatim Laksamana Pertama TNI Widodo di Dermaga Koarmatim, Ujung Koarmatim, Surabaya. Rabu (15/9).

Latihan pelayaran ini dijadwalkan berlangsung hingga 2 bulan dengan menggunakan jenis kapal latih dan Landing Platform Dock (LPD). Disamping Kadet AAL, dalam latihan pelayaran tersebut juga ada satu orang dari Akademi Militer (Akmil). Rute yang ditempuh dalam pelayaran tersebut, yaitu Surabaya - Tarakan - Brunei - Batam - Tanjung Uban - Lampung dan kembali ke Pangkalan Surabaya. Selama dalam pelayaran, para Kadet AAL ini akan mempraktekan semua pelajaran teori yang didapat di kelas.

Dispenarmatim

Rusia Akan Mulai Membuat Pembom Baru

Perdana Menteri Rusia Vladimir Putin (ke-3 dari kiri), ditemani Menteri Pertahanan Anatoly Serdyukov (kanan) dan Wakil PM Sergei Ivanov (ke-2 dari kanan), meninjau Sukhoi Design Bureau di Moskow, Senin, 1 Maret 2010. (Foto: AP)

15 September 2010 -- Pabrik pesawat Kazan akan mulai membangun pembom strategis baru, ungkap Perdana Menteri Rusia Vladimir Putin, Selasa (14/9).

Kazan akan melanjutkan juga upgrade pembom jarak jauh Tu-160 dan Tu-22 dan kemudian akan memulai merakit pembom strategis baru,” ujar Putin.


Putin tidak memberikan informasi mengenai spesifikasi pembom baru tersebut atau secara pasti waktu produksi akan dimulai.

“Kami merencanakan menyelesaikan modernisasi ini 2015,” ucap Maj. Gen. Anatoly Zhikharev akhir tahun lalu.

Pembom baru akan menggantikan pembom strategis Tu-95MS Bear dan Tu-160 Blackjack, serta pembom jarak jauh Tu-22M3 yang saat ini dioperasikan AB Rusia.

Menurut berbagai sumber, Rusia mengoperasikan 40 Tu-95MS, 141 Tu-22M3 dan 16 Tu-160.

Pembom baru akan menggunakan teknologi siluman dan diharapkan bertugas di AB Rusia 2025-2030.

RIA Novosti
/Berita HanKam

Sukhoi Tetap Dirakit Sesuai Jadwal, Meski Kematian 3 Teknisi Rusia

(Foto: Dispenau)

15 September 2010 – Perakitan dua jet tempur Sukhoi Su-27, yang tiba minggu lalu, dilanjutkan di Pangkalan Udara Sultan Hasanuddin, Makassar meskipun adanya kematian tiga teknisi Rusia, ucap Komandan Lanud Marsekal Pertama Agus Supriatna pada the Jakarta Post.

Ketiga teknisi tersebut termasuk warranty team bertanggung jawab mengawasi baik tidaknya jet tempur yang dipesan oleh pemerintah Indonesia. Tim assembling bertanggung jawab merakit jet tempur.

Kedutaan Besar Rusia di Jakarta telah mengirimkan dokter ke Makassar, Selasa (14/9) untuk mengawasi perawatan medis dua anggota warranty team yang masih dirawat di rumah sakit di Makassar.

The Jakarta Post
/Berita HanKam

Teknisi Sukhoi asal Rusia yang Tewas Bertambah

Salah seorang anggota tim dokter Rusia tiba di RS Wahidin Sudirohusodo Makassar, Selasa (14/9). Kedatangan tim dokter asal Rusia terkait meninggalnya tiga teknisi jet tempur Sukhoi SU-27 SKM asal Rusia, Alexander Poltorak Meksandri, Voronim Sergei, dan Koronov Victor Savanoc pada Senin (13/9) dan dua teknisi yang masih dalam perawatan intensif di RS Wahidin Sudirohusodo yaitu Andre Zaykay dan Andre Spalov. (Foto: ANTARA/Sahrul Manda Tikupadang/ss/ama/10)

15 September 2010, Makassar -- Tim teknisi pesawat tempur Sukhoi asal Rusia yang menjadi korban keracunan alkohol bertambah menjadi tiga orang. Koronov Viktor Sapanov, 55, menyusul tewas setelah menjalani perawatan di RS Stella Maris dini hari kemarin WIT.

Viktor yang tergabung dalam Tim Garansi (Warranty) perakit pesawat Sukhoi itu tak mampu melewati masa kritis dan dinyatakan meninggal Selasa dini hari di Kamar Perawatan 201 B. Jenazah Viktor kemudian dibawa ke RS Polri Bhayangkara untuk diotopsi.

Korban tewas sebelumnya, Senin (13/9), adalah dua teknisi; Alexander Poltorak Meksandre, 50, dan Voronin Sergei, 55. Selain tiga korban tewas tersebut, dua teknisi lain mendapat perawatan di Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo (RSWS).

Dua teknisi itu adalah Andrei Zavkay, 32, dan Andrei Spalov, 44. Mereka masuk ke rumah sakit pemerintah tersebut sekitar pukul 09.30 WIT kemarin, setelah dirujuk dari RS Stella Maris. Hingga tadi malam, dua teknisi itu dirawat di Paviliun Sawit A1/2.

Gejala yang dialami dua korban tersebut sama dengan korban sebelumnya. Mereka mengaku pusing, mual, dan nyeri di dada. Namun, kondisi Andrei Zavkay dan Andrei Spalov masih lebih baik. Setelah dirawat, keduanya dapat diajak berkomunikasi.

Dokter ahli penyakit dalam RSWS, dr Nu'man Daud, menjelaskan bahwa kondisi korban sudah mulai stabil dan bisa diajak bicara. Meski begitu, kata dia, mereka belum diperbolehkan keluar dari rumah sakit lantaran masih membutuhkan banyak istirahat.

''Kami masih terus mengobservasi kondisi keduanya. Kami juga masih mencari kaitan antara apa yang dimakan dan diminum terakhir dengan kondisi kesehatan mereka,'' terang Nu'man.

Terkait dengan dugaan keracunan alkohol, Nu'man tak menampik. Hanya, dia belum berani memberikan kepastian sebelum ada hasil pemeriksaan sampel organ tubuh korban yang telah diotopsi di RS Polri Bhayangkara Makassar.

Menurut Nu'man, pihaknya telah mengambil sampel darah dua korban tersebut dan memeriksa semua organ vitalnya seperti ginjal, hati, dan jantung. ''Lebih penting lagi, kami menjaga kondisi psikologis kedua korban supaya tidak goyah mendengar kabar kematian tiga rekannya. Kami juga melakukan pemeriksaan berkala detak jantung mereka,'' kata Nu'man.

Sementara itu, tiga korban tewas -Alexander Poltorak Meksandre, Voronin Sergei, dan Koronov Viktor Sapanov- telah diotopsi di kamar jenazah RS Polri Bhayangkara. Tiga jenazah tersebut diotopsi sembilan jam lebih pada Senin hingga Selasa kemarin, mulai pukul 20.40 hingga 06.00.

Otopsi dilakukan Tim Forensik Universitas Hasanuddin, Labfor Polda Sulsel, dan Dokkes RS Polri Bhayangkara. Otopsi dipimpin Kepala Bagian Patologi Forensik Medikolegal Fakultas Kedokteran Unhas Prof Dr dr Gatot S Lawrence SpPA (K) SpF.

Tak seorang pun anggota tim forensik maupun dokter kesehatan di Polda Sulsel mau buka mulut. Namun, kabar yang didapat koran ini menyebutkan, dalam bocoran yang diperoleh dari lambung tiga mayat tersebut terdapat sisa cairan alkohol dengan kadar tinggi.

Alkohol yang terdapat di lambung korban bercampur dengan aneka obat-obatan. Hanya, belum diketahui pasti jenis alkohol dan obat-obatan yang dikonsumsi tiga korban itu sebelum meregang nyawa.

Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Sulsel Kombespol Budyo Prasetyo mengungkapkan, gejala yang dialami semua korban sama. ''Dua korban yang sempat diperiksa sebelum meninggal mengeluh sesak napas di rongga dada, pusing, mual, dan muntah. Juga ada busa di mulut korban,'' terang Budyo.

Dugaan bahwa kematian tiga korban tersebut disebabkan keracunan alkohol semakin jelas setelah polisi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Di kamar wisma milik Lanud Sultan Hasanuddin yang ditempati Alexander Poltorak Meksandre ditemukan barang bukti berupa plastik kresek berisi cairan kimia dan obat-obatan.

Kepala Polda Sulsel Irjen Pol Johny Wainal Usman mengakui adanya bekas minuman beralkohol dan obat-obatan tersebut. Semua barang bukti itu sudah dikirimkan ke Pusat Laboratorium Forensik Mabes Polri di Jakarta untuk pemeriksaan lebih lanjut.

''Ada kerusakan peralatan di Labfor Polda Sulsel sehingga semua barang bukti dikirimkan ke Mabes Polri. Tujuannya mendapatkan hasil yang akurat,'' kata Johny seusai meninjau kamar mayat RS Polri Bhayangkara didampingi Kabid Humas Polda Sulsel Kombespol Hery Subiansauri siang kemarin.

Tiga jenazah korban keracunan alkohol tersebut rencananya dipulangkan ke Rusia Kamis, 16 September besok, menggunakan pesawat Antonov AN-124-100. Pemulangan jenazah dilakukan setelah satu unit pesawat tempur Sukhoi SU-30 MK 2 yang terbang dari Rusia mendarat di Lanud Sultan Hasanuddin.

Pesawat itu akan melengkapi dua pesawat tempur yang sudah lebih dahulu tiba, yakni SU-27 SKM buatan KNAAPO (Komsomolsk Amure Aircraft Production Association) Rusia. Tadi malam, tiga peti berisi jenazah tiga korban sudah dipindahkan dari RS Polri Bhayangkara ke RSWS.

''Pemulangan jenazah menggunakan pesawat Antonov langsung ke Rusia. Untuk mengantisipasi segala sesuatu yang tak diharapkan, semua teknisi asal Rusia yang bermasalah dengan kesehatan sudah diarahkan untuk melakukan pemeriksaan di rumah sakit,'' kata Komandan Lanud Sultan Hasanuddin Marsekal Pertama (Marsma) TNI Agus Supriatna.

Jawa Pos

KRI Dewaruci Dihantam Ombak 7 Meter

Tampak dalam gambar salah satu tiang depan KRI Dewaruci mengalami patah, setelah diterjang ombak setinggi 7 meter saat keluar alur pelabuhan Weser Point, Jerman, menuju Cagliari, Italia. Beberapa pekan lalu.

14 September 2010, Surabaya -- Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Dewaruci yang sedang melaksanakan tugas negara untuk melaksanakan misi diplomasi tingkat dunia yang membawa Kadet Akademi TNI Angkatan Laut (AAL) dihantam Gelombang setinggi 7 meter. Peristiwa itu berlangsung sejak keluar dari alur pelabuhan Weser Point Jerman dalam perjalanannya ke barat menuju Cagliari, Italia.

Kapal dihantam ombak selama 30 jam pekan lalu. Akibat hantaman ombak yang begitu tinggi itu, KRI Dewaruci mengalami kemiringan hingga 40 ° yang sangat berbahaya. Peristiwa ini merupakan suatu hal yang tidak biasa terjadi, mengingat keadaan angin dan tekanan udara dalam keadaan normal. Angin dengan kecepatan 10 sampai 20 knot sedang tekanan udara 1010 sampai 1020 mb.adalah keadaan yang normal.

Namun demikian, gelombang setinggi 7 meter itu tetap menghajar KRI Dewaruci dan mengakibatkan porak-porandanya benda-benda yang dapat bergerak yang berada di dalam kapal serta mematahkan salah satu tiang depan kapal.

Keadaan menjadi normal setelah kapal memasuki Selat Inggris. Informasi cuaca yang diterima oleh Letkol Laut (P) Suharto selaku Komandan KRI Dewaruci, ramalan cuaca dari Weather Fax menyebutkan bahwa tekanan udara sebesar 1005 mb dan akan terus meningkat sampai 1020 mb selama 24 jam. Dalam kenyataanya angin itu membawa gelombang yang cukup tinggi yang mengakibatkan seluruh awak kapal dan kadet harus berjibaku melawan ganasnya ombak dan alam yang kurang bersahabat itu, selama 30 jam.

“Terjangan ombak yang dialami KRI Dewaruci saat ini, lebih tinggi dari pada hantaman ombak pada tahun 2004 di Okinawa, Jepang.” Jelas, Bintara Utama (Bama), Johanes Satoro saat melaporkan keadaan kepada Komandan KRI Dewaruci. Akibat peristiwa ini, KRI Dewaruci sempat mengalami perbaikan di Brest, Perancis. Peristiwa heroik ini terjadi setelah KRI Dewaruci melaksanakan “Ich komme nach hause..”, untuk menyaksikan Sail Bremerhaven selama 5 hari. Di Jerman. “Ich komme nach hause..”, Setelah 58 tahun mengabdi di Indonesia dan melalang jagad bersama Kadet AAL dalam rangka mengemban misi diplomatik membawa nama harum Indonesia, akhirnya KRI Dewaruci kembali “Ich komme nach hause..”, (dalam bahasa Indonesia: “ saya pulang kampung ”) di Jerman.

Disebut pulang kampung karena KRI Dewaruci merupakan kapal Perang Republik Indonesia buatan Hamburg, Jerman, pada tahun 1952. Tak heran bila masyarakat Jerman tumpah ruah datang ke Pelabuhan Bremerhaven, untuk datang menyaksikan langsung keberadaan KRI Dewaruci dengan berbagai atraksi, di antaranya, pagelaran kesenian. Pagelaran kesenian kali ini berlangsung dua kali setiap harinya. Bagi warga Jerman yang datang berkunjung ke KRI Dewaruci, pertunjukan ini merupakan hal yang sangat istimewa. Kegiatan ini tidak hanya digelar diatas geladak, tapi juga di panggung utama yang tersedia. Dengan antusias yang tinggi warga Indonesia dan Jerman menyaksikan pagelaran seni yang ditampilkan oleh para Kadet dan ABK KRI Dewaruci. Warga memberikan apresiasi yang baik sekali. Meskipun gerimis mengguyur, mereka tetap tak mau bergerak hingga pertunjukan selesai.

Sekalipun sempat tertunda selama 4 Jam, Minggu, 29 Agustus 2010 pukul 12.00 waktu setempat, kapal kebanggaan Indonesia ini bertolak menuju Cagliari Italia. Idul Fitri di Perairan Mediterania Setelah melewati hari-hari panjang dan mencemaskan di perairan yang terkenal ganas, seperti Teluk Biscay, Samudera Atlantik, dan Selat Gibraltar, kegembiraan bercampur sedih mulai menyelimuti para prajurit dan kadet ketika matahari tenggelam di malam terakhir puasa Ramadhan pada tanggal 9 September 2010.

“Kami bersyukur, laut sangat bersahabat selama 6 hari di Biscay, Atlantik, dan Gibraltar”, kata Perwira Navigasi (Panagi) Lettu Hadi yang pernah merasakan ganasnya Teluk Biscay semasih menjadi kadet pada tahun 2005 lalu. Takbir pun menggema di geladak tengah diiringi dengan irama perkusi beduk dari peralatan bass drum dan tenor. Juga terlihat ada yang membawa botol, piring dan lempengan besi untuk menyemarakkan acara malam takbiran di tengah kegelapan malam Laut Mediterania. Kegiatan ini berakhir saat menjelang pergantian hari, Suasana menjadi penuh sukacita bercampur haru.

Di pagi hari saat takbir, tahlil dan tahmid kembali berkumandang untuk perayaan Shalat Idul Fitri, wajah-wajah para umat muslim yang ikut berlayar dalam rangka Muhibah Kartika Jala Krida 2010 ini tampak penuh haru dan bangga. “Kita patut berbangga dan bersyukur telah memilih angkatan laut sebagai medan tugas, karena peristiwa seperti saat ini, sangat jarang dirasakan oleh orang kebanyakan. Kita dapat merasakan, betapa pentingnya arti kehadiran sebuah keluarga dalam suasana sakral seperti ini, yang mungkin tidak kita rasakan di saat kita bersama keluarga”, Ujar Komandan KRI Dewaruci Suharto menjelang pelaksanaan Shalat Ied. Di atas geladak utama KRI. Dewaruci.

Dispenarmatim

Indonesia Kini Miliki 92 Pulau Terluar

Pulau Batek. (Foto: Pemprov NTT)

15 September 2010, Jakarta -- Pemerintah telah menginventarisir data pemetaan pulau terluar di Indonesia. Hasilnya, Kementerian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal (Meneg PDT) menyatakan bahwa data paling baru ada 92 pulau yang masuk kategori terluar di wilayah Indonesia. Di antaranya, 21 pulau sudah berpenghuni dan 13 pulau berpenghuni secara musiman. "Pulau itu banyak yang masih membutuhkan infrastruktur tambahan namun kondisinya sudah membaik," ujar Meneg PDT Helmy Faishal Zaini usai melakukan sidak hari pertama masuk lebaran di Jakarta Selasa, (14/9) kemarin.

Saat ini Meneg PDT sedang melakuan inventarisasi tahap kedua. Kali ini pihaknya memetakan jumlah masyarakat RI yang berada di pulau terluar tersebut. Karena data mutakhir dari BPS terkait jumlah masyarakat di pulau terluar juga sedang disusun.

Menurutnya, jika pendataan sudah dilakukan, Meneg PDT akan memulai langkah dengan melakukan perbaikan infrasruktur serta mengembangkan potensi masyarakat yang tinggal di pulau terluar Indonesia tersebut.

"Baik dari infrastruktur, pengembangan masyarakat di pulau terluar akan menjadi prioritas pemerintah. Setidaknya masyarakat di pulau terluar ini mendapatkan perhatian khusus dan ini merupakan proses nasional," kata dia.

Untuk wilayah perbatasan, lanjut Helmy, adanya kerjasama antara instansinya dengan lembaga terkait di lintas sektoral. Saat ini, daerah yang masuk kategori desa tertinggal di wilayah perbatasan juga semakin semakin menipis. "Saya kira jumlah semakin berkurang untuk desa tertinggal di wilayah perbatasan. Karena ini adalah hasil kerjasama lintas sektor," kata dia.

Helmy mengatakan, masyarakat yang berada di wilayah perbatasan tidak selamanya dalam keadaan kondisi buruk. Seperti masyarakat yang berada di wilayah perbatasan Indonesia dengan Papua Nugini atau Timor Leste keadaan perekonomiannya lebih baik dibandingkan negara tetangganya.

"Lagi pula masyarakat di perbatasan tidak selamanya buruk. Persoalan yang masih terjadi ada di wilayah Kalimantan Timur atau Kalimantan Barat yang sedang dilakukan upaya perbaikannya oleh pemerintah," kata dia.

Namun ia menjelaskan, membangun masyarakat di wilayah tertinggal atau perbatasan, merupakan tanggung jawab bersama, bukan hanya pemerintah saja. Karena itu dia mengundang pihak swasta untuk terlibat dan memajukan wilayah terluar Indonesia. "Pemerintah terus lakukan upaya, terutama pengembangan infrastruktur di wilayah perbatasan dan pulau terluar," pungkas dia.

JPPN

Portuguese government expresses its intention to acquire six Embraer military transport jets


10 September 2010, São José dos Campos -– In a ceremony held, today, in Lisbon, Portugal, Brazil’s Defense Minister, Nelson Jobim, and the National Defense Minister of Portugal, Augusto Santos Silva, signed a Declaration of Intent regarding participation in the development program of the KC-390 military transport jet. The agreement marks the beginning of negotiations for Portuguese companies to join the project and to participate in the manufacture of the new airplane, as well as the future acquisition of six aircraft for the Portuguese Air Force.

“We have strong historic ties of bilateral cooperation with Portugal, and are very
enthusiastic about their future participation in the KC-390 program, which will contribute decisively to strengthening that country’s aeronautics cluster,” said Frederico Fleury Curado, Embraer President & CEO. “There is a lot of work yet to be done. The preliminary studies have been concluded and we are moving ahead to establish the final configuration of the aircraft and the primary suppliers.”

Portugal is the third country to sign an agreement to discuss involvement in an international partnership for the KC-390 in less than a month. In August, the Chilean government made official its interest in participating in the program through Enaer (Empresa Nacional de Aeronáutica), as well as to acquire six aircraft. At the beginning of this month, Colombia also signed a Declaration of Intent for cooperating and a future purchase of 12 airplanes. With the intention manifested, in July, by the Brazilian Air Force (Força Aérea Brasileira – FAB) to acquire 28 aircraft and this decision by Portugal, the prospective future sales of the KC-390
now total 52 airplanes.

Embraer

Czech Government Manifests Its Intention to Acquire Two Military Transport Jets from Embraer


13 September 2010, São José dos Campos -– In a ceremony held, today, in Prague, Czech Republic, the Defense Ministers of Brazil, Nelson Jobim, and the Czech Republic, Alexandr Vondra, signed a Declaration of Intent regarding the European country’s participation in the development program of the KC-390 military transport jet. The agreement marks the beginning of negotiations for the involvement of Czech industry in the design and manufacture of the new airplane, as well as the future acquisition of two KC-390 aircraft by the Czech government.

“We are very pleased with the interest shown by the Czech government in participating in the KC-390 program, and we trust that the country will become one more partner in this successful endeavor,” said Orlando José Ferreira Neto, Embraer Executive Vice President, Defense Market, who was also present at the ceremony. “The new agreement reaffirms the KC-390’s potential for success. We are enthusiastic about the prospects of having this cooperation with the Czech Republic’s long-standing aeronautics industry, and we believe that this can be the beginning of a solid, long-term relationship.

This is Embraer’s fourth announcement of negotiations regarding international partnerships for the KC-390 program, since the 47th Farnborough International Airshow, in England, in July, when the Brazilian Air Force (FAB) revealed its intention to acquire 28 of the jets. Chile, Colombia, and Portugal have already begun discussions to establish the conditions for their participation in the design and manufacture of the new military transport jet. With the Czech Republic joining the negotiations, this could result in the sale of 54 KC-390 airplanes to the air forces of these five countries.

Embraer

Eurofighter Typhoon: 6 Squadron in Leuchars replaces the Tornado F3


14 September 2010 -- Eurofighter Typhoon celebrated operating at an 11th Air Force base this weekend as 6 Squadron settled into their new home at RAF Leuchars in Fife, Scotland. The Squadron landed during the annual air show last weekend and will be the backbone of Britain’s Northern air policing Quick Reaction Alert (QRA) force, replacing the Tornado F3 of 111 Squadron.

The stand up of the Typhoon squadron was celebrated with an iconic fly past comprising of a Spitfire, Tornado F3 and the Typhoon in front of thousand of visitors. The display symbolised the past, present and future of the base as well as commemorating the Battle of Britain achievements 70 years on. 6 Squadron, the last RAF Squadron to fly the Jaguar, was reformed after three years with the Typhoon and relocated from RAF Coningsby.

The new Typhoon squadron is the first of three planned at the base and will take over QRA duties in March 2011. 6 Squadron will now spend the next few months training and reaching combat readiness in preparation for the handover of responsibilities.

Enzo Casolini, Eurofighter CEO said: “A warm welcome as 6 Squadron joins the Eurofighter community. The Typhoon will serve the Royal Air Force extremely well and has already demonstrated its capababilities both in the home countries and overseas. The aircraft provides for the UK as well as NATO a true coalition fighter, bringing critical air supremacy and multi role capabilities for the coming decades”.

Eurofighter

Tuesday, September 14, 2010

Satu SSK Prajurit Denzipur Gabung Kontingen Garuda

Sebanyak 134 Prajurit TNI dari Satgas KI 21 (Kongo XX/Monusco) saat dilepas oleh Pangdam XVII Cenderawasih untuk melaksanakan misi kemanusiaan PBB di Republik Demokratik Kongo (MUNOC). di Lapangan Den-Zipur 10/KYD Waena, Jayapura, Papua, Rabu (15/9). Satgas dari TNI AD ini akan bertugas membantu membangun infrastruktur guna mempercepat pemulihan ekonomi rakyat Kongo akibat konflik berkepanjangan antara pemberontak dan pasukan pemerintah. (Foto: ANTARA/Anang Budiono/ss/nz/10)

14 September 2010, Jayapura -- Sekitar satu satuan setingkat kompi prajurit Tentara Nasional Indonesia pada Detasemen Zeni Tempur 10, Komando Daerah Militer XVII Cenderawasih, akan bergabung dengan Kontingen Garuda menjadi pasukan perdamaian PBB di Kongo.

Kepala Penerangan Kodam XVII Cenderawasih Letnan Kolonel Infanteri Susilo didampingi Kepala Seksi Penerangan umum Mayor Kavaleri Anthonius Totok kepada ANTARA Jayapura, Selasa. mengatakan, satu SSK prajurit TNI Denzipur 10 itu akan berangkat Rabu (15/9) melalui Bandara Sentani.

"Mereka akan berangkat menuju Jakarta untuk bergabung dengan rekan-rekan lain guna persiapan pratugas terlebih dulu di Jakarta," kata Mayor Kav Anthonius Totok.


Ia menambahkan, sebelum keberangkatan para prajurit yang masuk kontingen garuda itu akan dilakukan upacara pada pagi harinya yang akan dipimpin langsung Panglima Kodam XVII Cenderawasih Mayjen TNI, Hotma Marbun.

"Untuk tempat upacara di markas Denzipur 10/KYD di daerah Padang bulan, Jayapura, dimulai tepat pukul 09.00 WIT," terangnya.

Menyinggung tenggang waktu penugasan yang akan dijalani para prajurit TNI yang tergabung dalam kontingen Garuda yang akan bertugas di Kongo itu, Anthonius Totok mengatakan akan memakan waktu kurang lebih satu tahun masa penugasan.

"Mereka ini akan bertugas selama 13 bulan di Kongo, sebelum kembali ke Tanah Air," jelasnya.

Lebih lanjut dia mengatakan, sebagai seorang prajurit TNI, adalah suatu kebanggaan dapat mewakili dan membawa nama negara di dunia internasional.

"Apalagi tergabung dalam pasukan perdamaian PBB, itu adalah suatu kebanggaan tersendiri bagi prajurit," lanjut Anthonius Totok.

Ia menambahkan pihak Kodam XVII Cenderawasih juga bangga prajuritnya bisa masuk dan tergabung dalam kontingen Garuda.

ANTARA News

Tiga Perakit Sukhoi Diduga Tewas Kebanyakan Vodka

(Foto: Dispenau)

14 September 2010, Jakarta -- Tiga perakit dan mekanik Pesawat Sukhoi asal Rusia yang tewas di Makassar, Senin 13 September 2010 diduga karena kebanyakan menenggak minuman keras yaitu vodka. " Kalau di Rusia mereka minum banyak tidak masalah karena dingin. Di Makassar kan panas" kata Juru Bicara Departemen Pertahanan Brigadir Jenderal I Wayan Midhio saat dihubungi Tempo, Selasa 14 September 2010.

Wayan mengaku menerima kabar hasil kesimpulan sementara, Senin 13 September 2010 malam. Namun kesimpulan itu bisa berubah menunggu selesainya hasil otopsi kedua jenazah yang diajukan Dephan terhadap kedua warga negaranya itu. "Dari Kedutaan Besar sudah datang kemarin untuk melihat jenazah. Tapi belum memberikan tanggapan apa-apa" kata Wayan.

Pun demikian dengan rencana pemulangan jenazah, Wayan mengaku belum mendapatkan kabar dari Kedubes Rusia kapan akan diberangkatkan. "Saya tidak tahu apakah akan dilakukan otopsi dulu atau langsung diterbangkan ke Rusia," ucapnya.

Sedangkan untuk nasib ketiga Sukhoi yang saat ini dalam proses rekonstruksi di Landasan Udara Hasanudin, Makasar, Wayan mengaku belum mendapatkan informasi. "Saya belum dapat informasinya dari TNI AU," ujarnya.

Ia berharap, kejadian ini tidak menghambat proses pengerjaan tiga Sukhoi jenis SU 27 SKM tersebut. "Supaya proses serah terimanya bisa sesuai jadwal dan pesawat itu bisa segera memperkuat skuadron yang sudah ada," ujarnya.

Alexander, Voronig dan Savanoc, tiga dari 12 anggota tim warranty Sukhoi, meninggal dunia pada Senin (13/9) kemarin. Alexander ditemukan meninggal di kolong tempat tidurnya. Adapun Voronig, meninggal setelah sempat dirawat di RS Stella Maris. Adapun Savanoc meninggal menjelang tengah malam setelah sempat dirawat di RS Stella Maris.

TEMPO Interaktif

Lockheed Martin Continues To Meet And Exceed F-22 Raptor Production And Delivery Schedule

14 September 2010, MARIETTA, Ga. -- Lockheed Martin [NYSE: LMT] continues to meet and exceed the production and delivery schedule for the F-22 Raptor, with 86 straight aircraft delivered on or ahead of schedule to the U.S. Air Force. To date, the company has delivered 166 production F-22s, including 13 this year.

Lockheed Martin

Menhan Malaysia Harapkan Latma Terus Dilanjutkan

Pembukaan Latihan Malindo Darsasa 7AB/2010 di Malaka, Malaysia. (Foto: detikFoto)

14 September 2010 -- Menteri Pertahanan Malysia Dr Ahmad Zahid Hamidi mengatakan latihan militer bersama antara Indonesia dan Malaysia harus dilanjutkan diadakan, meskipun seorang pemimpin militer senior Indonesia diberitakan akan mengkaji kembali latihan perang.

Menhan mengatakan latihan yang telah berlangsung tahunan, hendaknya tidak terhenti karena insiden laut yang menuai protes di Indonesia.

Latihan Malindo Darsasa 7AB/2010 di Malaka akhir April melibatkan unit komando Malaysia dan Indonesia dari tiga angkatan menguntungkan kedua Negara ucap Menhan.

“Bergantian, latihan serupa dijadwalkan di Indonesia 2014, ini melibatkan taktik dan pengkinian persenjataan,” tambah Menhan.

Malaysia telah memesan panser Anoa dari PT Pindad (Persero) guna melengkapi batalyon mekanis yang akan dibentuk. Malaysia membayar sebagian dengan kendaraan Proton Saga. Malaysia melakukan hal serupa dengan Rusia saat membeli jet tempur, menukarnya dengan CPO.

KOMPAS/Berita HanKam

Polri Bantah Tim Densus 88 Siksa Tahanan Politik Separatis Maluku

(Foto: JPPN)

13 September 2010, Jakarta -- Mabes Polri membantah tuduhan pemerintah Australia yang menyebut jika Densus 88 Anti Teror Polri telah melakukan penyiksaan tahanan politik di Ambon Maluku. Menurut Polri Densus tak pernah berurusan dengan tahanan separatis politik Ambon.

"Untuk penangkapan RMS dan separatis, Densus 88 tidak dilibatkan. Yang menangkap dan mengurusi itu anggota Polda, seperti Brimob dan lainnya," kata Kabid Penum Polri, Kombes Pol Marwoto Soeto di Mabes Polri, Jakarta, Senin (13/9/2010).

Namun demikian, Marwoto mengaku Polri akan mengecek kebenaran tuduhan dari pemerintah Australia itu. Densus dituduh pemerintah Australia telah melakukan penyiksaan terhadap tahanan politik yang terlibat aksi separatisme di Maluku.

Menurut data ada 12 anggota separatis di Maluku yang ditutup wajahnya dan dipukuli di wajah dan tubuhnya dengan pentungan. Salah satu tahanan mengatakan bahwa mereka dipaksa menelan cabe mentah, dan dua lainnya dipaksa untuk berciuman dan saling memeluk kalau menolak mereka dipukuli.

Australia, seperti diberitakan RNW, menyayangkan dan prihatin dengan kekejaman terhadap tahanan politik yang dilaporkan oleh Human Rights Watch dan Amnesty International itu. Mereka mengaku akan mengirim tim ke Indonesia menyelidiki penyiksaan yang dilakukan oleh anggota pasukan anti teror Detasemen Khusus Anti Teror (Densus 88) atas tahanan anggota separatis Maluku.

Apa maumu Australia

Pengiriman tim investigasi Australia guna menyelidiki penyiksaan, menempatkan Indonesia sebagai negara bawahan Australia. RMS tidak layak digolongkan tahanan politik, mereka kaum separatis. Jika pemerintah mengijinkan tim ini datang ke Indonesia, tindakan ini lebih buruk dibandingkan reaksi kemayu terhadap Malaysia dalam kasus penyanderaan tiga petugas DKP oleh Kepolisian Malaysia.

Tindakan pemerintah Australia ini, kemungkinan dilatarbelakangi bantuan ke POLRI. Mereka merasa berhak mencampuri suatu urusan, jika kepentingannya terancam.

Keberhasilan melepaskan Timor Timur dari Indonesia, menjadikan mereka merasa superior dan terus berusaha secara konsisten melepaskan provinsi-provinsi di Indonesia Timur dari NKRI secara sistematis.

Keberhasilan mereka akhirnya ditentukan oleh kualitas kepemimpinan pemerintah Republik Indonesia. Kami berharap Indonesia dianugerahi pemimpin berkarakter kuat dan tegas agar negara asing tidak menganggap Indonesia sebagai obyek kepentingan nasional mereka.

--00--

Indonesia backdown on state 'torturers'
Tom Allard
September 14, 2010

The Ambon-based unit of Detachment 88, accused of brutality and the torture of peaceful political protesters, will be disbanded, the head of the elite counter-terrorism force, Tito Karnavian, has said.

The decision to remove Detachment 88 entirely from the Malukas archipelago came as a Herald investigation exposed serious abuses of political prisoners in the province by its members last month.

Brigadier General Karnavian said it was clear the Malukan separatists were peaceful, and therefore there was no need for Detachment 88 to be involved in the province. ''Detachment 88 in Ambon will be dismissed very soon,'' he said.

The Herald yesterday revealed allegations by a group of men who were arrested last month and taken to Detachment 88's Ambon headquarters. They said they were beaten for up to a week; brought to the point of suffocation with plastic bags placed over their heads; pierced with nails while forced to hold stress positions; and ordered to eat raw chillies. Two men were hospitalised.

It was also revealed the Australian embassy in Jakarta had sent an official to investigate the abuses, and the US had blacklisted members of Detachment 88 based in Ambon, the Maluku capital, and had refused to train or equip them since 2008.

Brigadier General Karnavian denied there was a systemic problem of excessive force within Detachment 88, a criticism that has also surfaced because of the number of terrorist suspects - 17 in the past year - who have been shot dead rather than arrested.

He said the new allegations of abuses in Maluku could be investigated by local authorities or, possibly, internal affairs.

But Kontras, Indonesia's leading human rights group, said an independent review of Detachment 88 was the only way to have a serious investigation into its alleged abuses. (the Sdyney Morning Herald)

Tribun News/Berita HanKam