Wednesday, August 26, 2009

TNI jadi Direktur UNIFIL di PBB

Dua panser milik TNI Konga XXIII-C/Unifil sedang bersiaga. (Foto: detikFoto/Letkol Arh Hari Mulyanto)

25 Agustus 2009, Jakarta -- Salut untuk Brigjen TNI Zahari Siregar yang dipastikan menjadi Direktur Strategic Military Cell (SMC) Pasukan Pemelihara Perdamaian PBB di Lebanon Selatan (UNIFIL) yang bermarkas di New York, AS.

"Penunjukan Zahari itu menyusul permintaan PBB kepada Indonesia untuk menetapkan salah satu perwira tingginya sebagai Direktur SMC UNIFIL," kata wakil direktur keamanan internasional dan perlucutan senjata Deplu, Fikry Cassidy di Jakarta, malam ini.

Zahari sebelumnya pernah menjabat sebagai Kepala Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian TNI. Ketika dikonfirmasi, Fikry mengatakan, Direktur SMC UNIFIL antara lain bertugas merumuskan kebijakan strategis yang akan diterapkan UNIFIL agar misinya menciptakan perdamaian dan stabilitas keamanan di Lebanon Selatan berhasil.

Ia menambahkan, keberadaan SMC baru dibentuk PBB misinya di Lebanon Selatan, sedangkan dalam misi PBB lainnya di wilayah lain, keberadaannya tidak ada. Dalam misi perdamaian PBB di Lebanon Selatan, Indonesia merupakan negara dengan jumlah pasukan terbesar setelah Perancis dan Italia.

Indonesia juga akan meningkatkan jumlah personel TNI untuk bergabung dengan pasukan pemelihara perdamaian PBB menjadi 2 ribu personel pada 2009. Saat ini jumlah personel TNI yang tergabung dalam pasukan PBB mencapai 1.526 orang yang bertugas di 4 wilayah dunia yakni di Eropa, Timur Tengah, Asia, dan Afrika.

"Namun rencana tersebut akan dipertimbangkan lagi mengingat terjadi krisis ekonomi global," ujar Fikry. Diimbuhkan dia, keterlibatan Indonesia dalam misi perdamaian PBB memiliki nilai strategis yakni mempererat kerja sama multilateral untuk penyelesaian konflik. Keikutsertaan itu tetap dilandasi kebijakan politik luar negeri bebas aktif sesuai amanah UUD 1945.

Selain itu, keterlibatan Indonesia juga bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan profesionalisme TNI-Polri. Khusus dalam misi PBB di Lebanon, selain mengirimkan pasukan darat, Indonesia juga bergabung dalam satuan Tugas Maritim (MTF) UNIFIL, dengan jumlah seluruh personel sekitar 1.400 orang. Hal ini menunjukkan komitmen Indonesia untuk menjaga dan memelihara perdamaian dunia berdasarkan kebijakan politik luar negeri bebas dan aktif.

WASPADA

No comments:

Post a Comment