Sunday, April 12, 2009

Belasan Kapal Perang Asing Ikut "Sail Bunaken"

MANADO, 11/4. TINJAU LOKASI. Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Tedjo Edhy Purdijatno (kedua kiri ) bersama Gubernur Sulawesi Utara, S. H Sarundajang ( ketiga kanan) Serta Danlantamal VIII Laksamana Pertama Willem Rampangilei (keempat kanan) saat meninjau lokasi Indonesian Fleet Review (IFR) di Manado, Sulawesi Utara, Sabtu ( 11/4). IFR merupakan rangkaian kegitan Konferesi Kelautan Dunia yang akan yang akan melibtatkan sekitar 33 kapal Perang dari 11 negara pada Agustus 2009 mendatang (Foto: ANTARA/Basrul Haq/ED/pd/09)

12 April 2009, Manado -- Sebanyak 18 kapal perang asing dari berbagai negara di dunia, dipastikan ikut meramaikan "Sail Bunaken" yang akan dilaksanakan di Kota Manado, 12-20 Mei 2009.

Kapal perang asing itu akan bergabung bersama 30 Kapal perang milik Indonesia, pada parade angkatan perang di perairan Sulawesi Utara (Sulut), kata Komandan Lantamal VIII Sulut, Laksamana Pertama Willem Rampangiley, Minggu.

Amerika Serikat menghadirkan tiga kapal perang serta satu kapal induk, untuk berparade bersama di perairan Sulut, yang mengambil rute khusus di Manado dan Pelabuhan Bitung.

Selain parade kapal perang (fleet review), juga ada lintas layar (sail pass), yacht rally Darwin (Australia) ke Manado, lintas terbang (fly pass), kirab kota dan bakti sosial.

Kesiapan Manado sebagai tuan rumah Sail Bunaken terus dimatangkan, termasuk infrastruktur dan keamanan, katanya, sambil menyebut masih akan ada tambahan peserta lainnya.

Sebelumnya, Sabtu (11/4), Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Tedjo Edhi Purdijanto, bersama Gubernur Sulut, SH Sarundajang, turut menyaksikan simulasi pelaksanaan Sail Bunaken, yang mengambil lokasi di perairan Mega Mass hingga Pantai Malalayang.

Gubernur Sulut, menilai Kota Manado dan Bitung sangat siap menjadi tuan rumah iven internasional, bahkan menjadi destinasi kegiatan-kegiatan dunia di Indonesia.

Apalagi Sulut merupakan wilayah paling utara di Indonesia yang berbatasan dengan perairan Pasifik, yang rentan dengan bahaya-bahaya perang.(ANTARA)

No comments:

Post a Comment