Monday, February 7, 2011

Danlanal: Sekatung Rawan Konflik, Kapal Patroli China Terobos Wilayah Indonesia


5 Februari 2011, Batam -- (BP): Komandan Lanal (Danlanal) Ranai Kolonel Nur Singgih Prihartono mengatakan, TNI Angkatan Laut akan meningkatkan pengamanan pulau-pulau terluar dan wilayah perbatasan.

Dari 92 jumlah pulau terluar, terdapat 12 pulau terluar yang berbatasan langsung dengan beberapa negara tetangga. Dua di antaranya ada di Kepulauan Riau (Kepri) yakni, Pulau Sekatung (Natuna) berbatasan dengan Vietnam dan Pulau Nipah (Batam) berbatasan dengan Singapura.

”12 pulau ini yang rawan konflik. Termasuk Sekatung dan Nipah,” kata Nur, Jumat (4/2).

Untuk meningkatkan pengamanan terhadap pulau-pulau terluar, terutama Pulau Sekatung. Lanal Ranai akan menggelar operasi pengamanan dengan mengerahkan kapal perang dan pesawat udara patroli maritim. Juga akan melaksanakan survei hidrografi untuk menetapkan batas wilayah negara di laut.

”Selain itu, TNI AL juga akan menempatkan pasukan Marinir di pulau-pulau terluar yang tidak berpenghuni,” jelas Nur.

Menurut Nur, salah satu yang menjadi rawan konflik di Pulau Sekatung adalah mengenai batas wilayah laut. Internasional mengakui, batas wilayah laut Pulau Sekatung Utara adalah 60 mil dan 200 mil berada pada Zona Ekonomi Eklusif (ZEE). Kenyataan di lapangan, kapal patroli asing terutama China, seringkali tidak mengakui batas wilayah tersebut dan sering memasuki perairan laut Indonesia tersebut.

”Justru yang sering terjadi itu dengan China. Bukan dengan Vietnam. Padahal Vietnam justru yang lebih dekat dengan kita. Yakni 50 mil dari ZEE,” jelasnya.

Bahkan kata Nur, pada tahun 2010 bulan Juni lalu, kapal patroli China mengawal kapal nelayan negaranya hingga memasuki perairan laut Indonesia. Mengetahui kejadian itu, kapal patroli Kementerian Kelautan dan Perikanan mendekat dan menyuruh mereka keluar dari daerah Indonesia.

Namun bukannya keluar, mereka malah menggertak dan menodongkan senjata ke arah kapal patroli DKP. Melihat situasi seperti itu, DKP lalu mundur dan melaporkan ke Lanal Ranai. Dengan segera pasukan marinir turun dan sempat terjadi ketegangan.

Setelah itu kedua pihak sama-sama melaporkan ke atasan mereka masing-masing terkait persoalan ini. Tak lama kemudian, kapal patroli China berikut kapal-kapal nelayan mereka meninggalkan wilayah perairan Indonesia.

”Sampai saat ini China belum mengakui batas wilayah Indonesia yang 60 mil itu. Ini yang sering terjadi di Pulau Sekatung,” tekannya.

Sejumlah pulau terluar selain Pulau Sekatung dan Pulau Nipah, adalah Pulau Rondo Nangroe Aceh Darussalam berbatasan dengan India, Pulau Berhala Sumatera Utara berbatasan dengan Malaysia, Pulau Marore, Pulau Marampit, dan Pulau Miangas di Sulawesi Utara berbatasan dengan Filipina.

Kemudian Pulau Fanildo, Pulau Bras, dan Pulau Fani berbatasan dengan Palau. Lalu Pulau Batek Nusa Tenggara Timur berbatasan dengan Timor Leste serta Pulau Rote berbatasan dengan Australia.

Sumber: Batam Pos

No comments:

Post a Comment