Monday, March 22, 2010

Komisi I DPR RI Prihatin Kondisi Markas dan Alutsista TNI di Daerah


22 Maret 2010, Pacitan -- Tim dari Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia prihatin dengan kondisi markas Tentara Nasional Indonesia dan alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang ada di daerah.

Tim dari Komisi I DPR RI ini telah mengunjungi beberapa tempat termasuk di Kabupaten Pacitan dan Ponorogo. Anggota Komisi I DPR RI, Ramadhan Pohan khawatir kondisi itu akan mempengaruhi kinerja TNI terutama di daerah. Dia bersama timnya sudah mengunjungi beberapa markas Komando Distrik Militer (Kodim).

"Ternyata fasilitas pendukung untuk operasional kerja TNI di daerah sangat memprihatinkan," katanya usai berkunjung ke Kodim 0802 Ponorogo dan Kodim 0801 Pacitan, Jawa Timur, Senin (22/3).

Menurutnya, hasil temuan Komisi I DPR RI itu akan ditindaklanjuti. "Hasil temuan ini akan dibawa dalam rapat internal komisi dan selanjutnya diserahkan ke petinggi TNI," jelasnya. Bahkan dia khawatir tak layaknya kondisi bangunan dan alat utama sistim persenjataan (alutsista) bisa mempengaruhi moral aparat TNI.

"Kalau kondisi ini tidak diperbaiki, cepat atau lambat bisa menyebabkan demoralisasi prajurit," tambah Anggota Fraksi Partai Demokrat ini.

Dia mencontohkan temuan di Kabupaten Ponorogo dimana satu senjata dipakai empat personil. Sedangkan kualitas bangunan markas Kodim 0801 Pacitan dianggap kurang layak karena sejak dibangun belum pernah direhab.

"Kelengkapan penunjang dan kendaraan operasional juga kurang layak. Rata-rata sudah tua, berlubang, berkarat dan bahkan ada yang sama sekali tidak bisa dioperasikan," ungkap bekas wartawan ini. Dia juga menyorot perlengkapan Search And Rescue (SAR) yang dimiliki TNI.

Anggaran pertahanan dalam APBN 2010, lanjutnya, mencapai sekitar Rp42,3 triliun. "Dari jumlah itu, diharapkan alokasi untuk kesejahteraan prajurit lebih ditingkatkan," tandasnya.

Menurutnya, anggaran pertahanan dan kesejahteraan prajurit di Indonesia masih lebih rendah dibanding negara-negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia.

TEMPO Interaktif

AU Taiwan Terima Kompensasi Karena Mirage 2000 Cacat

Mirage 2000 AU Taiwan. (Foto: taiwanairpower.org)

22 Maret 2010 -- Angkatan Laut Taiwan menerima kompensasi senilai lebih dari 3 juta dolar dalam bentuk suku cadang dan pelayanan perawatan karena ditemukan cacat pada jet tempur buatan Perancis Mirage 2000-5D/E, Minggu (21/3) diberitakan kantor berita Perancis AFP.

AU Taiwan menerima kompensasi November lalu atas kerusakan pada bilah baling-baling pada sejumlah mesin Mirage 2000, menyebabkan berkurangnya waktu pelatihan dan berbagai misi yang harus dilakukan skuadron Mirage.

Dassault Aviation perusahaan pembuat jet tempur Mirage 2000 tetapi mesin pesawat dibuat oleh perusahaan lain.

Banyak jet tempur Taiwan tidak laik beroperasi

Ching Kuo jet tempur buatan dalam negeri Taiwan. (Foto: taiwanairpower.org)

Pemerintah Amerika Serikat merilis laporan mengenai Taiwan, jet tempur Taiwan hampir 400 unit banyak tidak dapat dioperasikan karena masalah usia dan perawatan, saat melindungi udara Pulau Taiwan sekitar 160 km dari Cina daratan.

Laporan lain, guna keperluan Kongress, menulis peningkatan kemampuan dibutuhkan seperti Cina tumbuh menjadi lebih kuat. Amerika Serikat pemasok senjata Taiwan terbesar tetapi berencana memperbaiki hubungan dengan Beijing.

Cina marah bulan lalu setelah pemerintahan Presiden AS Barack Obama mengungkapkan pertama kalinya paket penjualan senjata senilai 6,4 milyar dolar ke Taiwan guna mempertahankan diri.

Taiwan berencana membeli 66 F-16 tipe baru dari AS, tetapi pejabat Washingto khawatir akan reaksi Cina.

Kongress harus mengunakan laporan tersebut guna menekan Pentagon menyetujui penjualan F-16, ujar Wendell Minnick kepala biro Defense News.

Beijing tidak mengakui kedaulatan Taiwan sejak 1949, ketika angkatan bersenjata Mao Zedong mengalahkan Chiang Kai-shek dalam Perang Sipil Cina, Chiang Kai-shek kemudian lari ke Pulau Taiwan.

AFP/REUTERS/@beritahankam

Ribuan Prajurit Marinir Duduki Pantai Bengkak


22 Maret 2010, Situbondo -- Setelah tiga hari berhasil menumpas musuh di hutan Selogiri, ribuan prajurit Korps Marinir dari berbagai kesatuan di jajaran Pasmar-1 mengejar musuh yang tersisa dan melarikan diri ke pantai Bengkak, Banyuwangi, hingga berhasil menduduki pantai tersebut, Sabtu (20/3).

Hal itu merupakan bagian dari skenario Latihan Pemantapan Terpadu (Lattapdu) Korps Marinir wilayah timur yang dikomandani oleh Komandan Brigif-1 Korps Marinir Kolonel Marinir Amir Faisol selaku Pemimpim Latihan (Pimlat) dengan wakilnya (Wapimlat) dijabat oleh Kolonel Marinir Suhono yang sehari-hari menjabat sebagai Komandan Resimen Bantuan Tempur-1 Korps Marinir.

Sesampai di pantai Bengkak, para prajurit berbaret ungu itu dituntut oleh para pelatihnya untuk melaksanakan berbagai kegiatan, antara lain: renang laut siang dan malam, renang pertolongan, renang penyelamatan, dan lain-lain.

Sementara itu Pimlat, Kolonel Marinir Amir Faisol didampingi Kolonel Marnir Suhono sebagai wakilnya ketika ditemui di tempat latihan mengatakan bahwa sepanjang sejarah berdirinya Korps Marinir yang lahir tahun 1945, baru kali ini Korps Marinir menggelar latihan berskala besar, melibatkan banyak personel, semua kesenjataan, dan makan waktu yang cukup lama.

Menurut dia, dalam latihan yang berlangsung sejak 18 Maret hingga 22 April itu tidak ada kendala yang mengganggu jalannya latihan, kecuali faktor medan yang dianggapnya menjadi kendala dalam manuver latihan terutama dalam latihan menembak senjata bantuan dikarenakan sudah semakin padatnya jumlah rumah penduduk.

Dari latihan ini kita memang harus mampu membuahkan hasil yang maksimal yakni semakin terwujudnya prajurit yang siap tempur, tetapi di sisi lain kita juga harus memerhatikan faktor keselamatan prajurit, tak terkecuali keselamatan penduduk di sekitar daerah latihan, paparnya.

PELITA

Pembaretan 12 Tamtama Remaja Satkat Koarmatim


22 Maret 2010, Surabaya -- Sebanyak 12 Tamtama Remaja yang baru masuk dijajaran Satuan Kapal Cepat Komando Armada RI Kawasan Timur (Satkat Koarmatim) dilakukan pembaretan. Upacara pembaretan dipimpin langsung oleh Komandan Satkat Koarmatim Kolonel Laut (P) Robeth W. Tappangan di Lapangan Satkat Koarmatim Ujung Surabaya, Senin (22/3).

Pembaretan tersebut merupakan rangkaian kegitan Pekan Orientasi Tamtama Remaja Satkat Koarmatim yang dilaksanakan selama empat hari. Kegiatan tersebut dimaksudkan untuk memberikan gambaran serta pemahaman kepada tamtama remaja tentang berbagai hal yang akan mereka laksanakan selama bertugas di kapal perang di jajaran Satkat Koarmatim.

Adapun tujuan yang diharapkan adalah untuk meminimalisir kekerasan yang dapat berdampak pada kerugian personel serta mengorganisir kegiatan orientasi secara terpusat sehingga dicapai pemahaman dan pengetahuan yang sama oleh para tamtama remaja, sehingga yang pada akhirnya akan memperlancar pelaksanaan tugas di kapal.

Sedangkan bekal yang diberikan selama kegiatan orientasi, yaitu diantaranya memberikan pemahaman berbagai kegiatan dinas dalam di kapal, pemahaman terhadap organisasi serta peralatan di kapal, pemahaman kompleks Mako Koarmatim, mengetahui kemampuan berenang, serta memberikan pembekalan tentang etika dan moral prajurit.

Dispen Koarmatim

Kontingen Garuda XX-G Bangun Jalan di Kongo


21 Maret 2010, Kongo -- Chief Engeneering Section Bunia /Airport Engeneer MONUC bagian pembangunan Airport dan Jalan – Mr. Gautam Mukhopadhyay dari India meninjau secara langsung pembangunan jalan Dungu-Faradje yang sedang di bangun oleh Kompi Zeni TNI Kontingen Garuda XX-G pada hari Sabtu tanggal 20 Maret 2010.

Dalam peninjauannya ke pembangunan jalan sepanjang 155 Km tersebut, Mr. Gautam didampingi oleh Mr. Faruq (Engeneering Section), Komandan Konga XX-G – Letkol Czi Arnold AP Ritiauw dan Perwira Staf yang terkait dalam pembangunan Jalan Dungu-Faradje.

Setelah melihat langsung dari dekat hasil pekerjaan Prajurit TNI Konga XX-G/Monuc, Mr. Gautam menyatakan senang dan bangga dengan pembangunan jalan yang dikerjakan Kompi Zeni TNI karena hasilnya sangat bagus bahkan lebih bagus dari hasil pekerjaan Kompi Zeni Nepal, Cina, Uruguay dan Afrika Selatan.

Pada saat itu juga Mr. Gautam mengatakan kepada Dan Kontingen akan mengajak Komandan Zeni dari empat Negara tersebut untuk melihat pembangunan jalan Dungu Faradje yang dikerjakan oleh Konga XX-G dari dekat, sebagai contoh dan referensi mereka.

Mr. Gautam juga berjanji akan melaporkan langsung tentang hasil peninjauannya kepada Letkol Lijian Tao (Force Engeneering) dan Letjen Babacar Gaye (Force Commander MONUC) di Kinsasa Ibu Kota Kongo.

Sebagai rasa hormat kepada tamunya, Komandan Kontingen XX-G – Letkol Czi Arnold AP Ritiauw mengundang Mr. Gautam dan Mr. Faruq untuk makan malam bersama dengan para prajurit TNI di Bumi Siliwangi Camp.

Dalam acara makan malam, Mr. Gautam dan Mr. Faruq di suguhi makanan khas Indonesia seperti nasi goreng, sate kambing, dan di hibur dengan pertunjukkan musik tradisional (Arumba dan Rampak Gendang).

Setelah selesai pertunjukan, Dan Kontingen memberikan kenang-kenangan kepada Mr. Gautam berupa Plakat, Baju Batik dan Pin yang langsung dipasangkan oleh Dan Kontingen ke bajunya.

Komandan Kontingen mengucapkan terima kasih atas kunjungannya ke pembangunan jalan Dungu-Faradje dan ke Bumi Siliwangi Camp. Pada kesempatan itu juga Mr. Gautam mengucapkan terima kasih atas sambutan dan pemberian souvenir kepadanya serta berjanji akan membantu segala kesulitan di bidang konstruksi yang dibutuhkan oleh Kontingen Garuda XX-G.

PUSPEN/POS KOTA

Sunday, March 21, 2010

Kapolda Jatim Puas dengan Latihan Gabungan TNI dan Polri

Sejumlah anggota unit penanggulangan terorisme (gultor) dari Yonif 500/Raiders, melakukan parameter tempur sesaat sebelum berhasil melumpuhkan aksi terorisme dalam Latihan Gabungan Penanggulangan Terorisme (Latgab Gultor) TNI-Polri Waspada Nusa II 2010 di lingkungan Polda Jatim Surabaya, Sabtu (20/3). (Foto: ANTARA/Eric Ireng/ss/mes/10)

21 Maret 2010, Surabaya -- Bom berdaya ledak rendah meledak tepat di depan Bank Jatim, Jalan Basuki Rahmat, kemarin sekitar pukul 10.30. Tak pelak, arus lalu lintas lumpuh total. Puluhan warga dan karyawan lari berhamburan. Ledakan tadi adalah peringatan dari puluhan teroris yang telah menguasai Hotel Bumi Surabaya.

Satu jam menguasai hotel, puluhan teroris tadi dipukul mundur oleh Pasukan Gultor (penanggulangan teror). Dua teroris dan satu sandera tewas dalam operasi ini. Pasukan Gultor ini adalah gabungan dari Densus 88 Antieror Polda Jatim, Gegana Brimob Polda Jatim, Kopaska TNI-AL Armatim, dan Pasukan Raiders TNI AD Kodam V Brawijaya.

Dua teroris dilumpuhkan tepat di lobi hotel dan restoran. Sementara itu, sandera yang juga ikut tewas juga dari lobi hotel. Lokasi lain yang juga sempat dikuasai teroris adalah kolam renang lantai tiga.

Dari dalam restoran, anggota Densus 88 Antiterror berhasil menangkap gembong teroris. Seluruhnya menyamar sebagai waiters restoran. Bersama teroris lain, mereka lantas diamankan dengan mobil khusus.

Masih dari restoran, anggota Gegana Brimob Polda Jatim berhasil mengamankan bom berkekuatan redah. Bom siap ledak itu dipasang di salah satu sudut resepsionis restoran. Bom ini lantas diledakkan di depan hotel. Tepat di tengah Jalan Basuki Rahmat.

Sejumlah anggota unit penanggulangan terorisme (gultor) dari Yonif 500/Raiders, berhasil mengevakuasi sandera setelah melumpuhkan aksi terorisme dalam Latihan Gabungan Penanggulangan Terorisme (Latgab Gultor) TNI-Polri Waspada Nusa II 2010 di lingkungan Polda Jatim Surabaya, Sabtu (20/3). (Foto: ANTARA/Eric Ireng/ss/mes/10)

Ledakan ini disambut dengan tepuk tangan puluhan warga yang sejak pagi menunggu simulasi penanggulangan teroris itu. Tepuk tangan semakin riuh setelah mereka disuguhi mobil-mobil tempur serta belasan anggota Brimob yang mengendarai motor. ''Kaget, mirip di tivi,'' tutur Andrian, bocah sepuluh tahun yang tinggal di belakang Hotel Bumi Surabaya.

Kapolda Jatim Irjen Pol Pratiknyo mengaku puas dengan latihan gabungan kemarin. Nama latihan ini sendiri adalah Latihan Gabungan Operasi Gakkum Wanteror Waspada Nusa II 2010. ''Ini tidak ada kaitannya dengan rencana kedatangan Obama,'' terang Pratiknyo.

Buktinya, lanjut jenderal bintang dua itu, meski Obama mengundur jadwal kedatangan ke Indonesia, kami tetap menggelar latihan ini. Mirip dengan sambutannya saat menggelar apel latihan Jumat lalu, Pratiknyo mengatakan, latihan gabungan ini sekaligus meningkatkan koordinasi antara TNI dan Polri. ''Keduanya adalah pucuk keamanan negara,'' katanya.

Secara terpisah, Pangdam V Brawijaya Mayjen Suwarno mengaku bakal terus menggelar latihan serupa. ''Meski tidak sebesar ini,'' katanya. Dia berharap, setelah TNI dan Polri kompak, warga juga ikut serta dalam menciptakan ketertiban dan keamanan. ''Semuanya adalah tanggung jawab bersama,'' katanya.

JAWA POS

Lattapdu Marinir Wilayah Timur di Banyuwangi

21 Maret 2010, Banyuwangi -- Komandan Brigif-1 Marinir Kolonel Marinir Amir Faisol (kiri) selaku Pimpinan Latihan didampingi Danyon Taifib-1 Marinir Letkol Mar Ferry Marpaung (kedua kiri) selaku Komandan sektor 2 (pantai Bengkak, Banyuwangi) memeriksa prajurit dan perahu karet yang digunakan dalam Lattapdu Marinir Wilayah Timur 2010, Sabtu, (20/03). (Foto: ANTARA/serda Mar Kuwardi/ss/pd/10)

Prajurit Marinir menyisir pantai untuk mengejar musuh yang tersisa setelah tiga hari memberantas musuh di hutan Selogiri sementara sisanya melarikan diri ke pantai Bengkak, Banyuwangi, Sabtu, (20/03). (Foto: ANTARA/serda Mar Kuwardi/ss/pd/10)

KRI Birang Perkuat Lantamal VI Makassar

Sejumlah pasukan TNI AL memperhatikan senjata milik KRI Birang -831 saat penerimaan KRI Birang-831 di Lantamal VI Makassar, Minggu (21/3). KRI Birang-831 yang memiliki 20 awak tersebut diharapkan mampu menjaga NKRI khususnya di wilayah perairan Makassar dan sekitarnya. (Foto: ANTARA/Yusran Uccang/ss/nz/10)

21 Maret 2010, Makassar -- Pangkalan Utama Angkatan Laut VI Makassar terus meningkatkan upaya pengamanan di perairan Indonesia tengah. Caranya, Lantamal VI melakukan penambahan peralatan kapal perang untuk berpatroli di wilayah hukumnya.

Lantamal VI resmi mendatangkan kapal perang KRI Birang 831. Kedatangan kapal itu disambut langsung oleh Komandan Lantamal VI Makassar, Laksamana Pertama TNI Bambang Wahyudin, di dermaga Lantamal VI Makassar, Ahad sore.

KRI Birang adalah kapal perang jenis kapal patroli cepat dengan tipe C 40. Dengan material serat kaca (fiberglass), membuat kapal itu ringan dan lincah meliuk di atas permukaan laut.

KRI Birang dibuat 2008 di Fasharkan Mentigi, Lantamal IV Tanjung Pinang. Namun, baru 26 Januari tahun ini, kapal yang mengambil nama dari seekor ular itu resmi menjadi kapal perang.

Bambang Wahyudin mengatakan, kapal yang memiliki panjang 40 meter itu akan melakukan tugas pertamanya dalam operasi pengejaran nelayan-nelayan yang diduga menggunakan bahan peledak.

Fokus pelayaran KRI Birang ini adalah perairan Pangkajene Kepulauan hingga wilayah perairan Mamuju. "KRI Birang akan membantu operasi yang dilakukan oleh KRI Suluh Pari yang sudah ada sebelumnya," ujar Bambang.

Komandan Lantamal VI Makassar, Laksma Bambang Wakyudi menjelaskan kepada wartawan tentang KRI Birang -831. (Foto: ANTARA/Yusran Uccang/ss/nz/10)

Komandan KRI Birang, Kapten Laut Mohamad Taufik, mengatakan akan beroperasi jika kondisi cuaca tidak terlalu buruk, lantaran kemampuannya memang terbatas. Kecepatan maksimun kapal tersebut hanya mencapai 29 knot.

Sementara itu, untuk kecepatan jelajah, KRI Birang hanya 26 knot dengan kapasitas tangki BBM sebanyak 35 ribu liter. Untuk aksi radius jarak jelajah cepat 30 knot membutuhkan waktu 2 hari, sedangkan jelajah 20 knots memakan waktu 4 hari.

Untuk peperangan, KRI yang diawaki 20 orang personel itu mampu melaksanakan peperangan permukaan yang meliputi anti serangan kapal permukaan dan anti serangan udara terbatas.

"Kapal dilengkapi dengan meriam besar 25 milimeter satu pucuk dan dua pucuk senjata 12,7 milimeter," ujar Taufik.

TEMPO Interaktif

Kualitas Alutsista Harus Bersaing

Meriam 105mm Pindad daya jangkaunya mencapai 10.500 meter yang cocok dipakai di darat maupun di kapal laut. Meriam dapat dipecah menjadi 13 bagian, waktu membongkar hanya membutuhkan waktu 10 menit. Sedangkan memasang kembali antara 5 menit hingga 15 menit. (Foto: forum.detik)

21 Maret 2010, Jakarta -- Pemerintah meminta industri pertahanan dalam negeri untuk meningkatkan kualitas produksi alat utama sistem persenjataan (alutsista).

Permintaan tersebut seiring dengan adanya jaminan komitmen dari pemerintah, melalui Kementerian Pertahanan, untuk melakukan revitalisasi industri pertahanan dalam negeri.Produksi alutsista dalam negeri diharapkan bisa bersaing dengan merek luar negeri. “Untuk harga alutsista yang lebih mahal dari produksi luar negeri paling tidak kualitas produksinya harus setara,”ujar Direktur Jenderal Sarana Pertahanan Kementerian Pertahanan Laksamana Muda Gunadi di Jakarta kemarin. Harga lebih mahal tersebut merupakan ongkos yang harus dibayar untuk memajukan industri pertahanan dalam negeri. ”Ini cost yang harus dibayar sebagai bagian dari komitmen pemerintah dan menjawab keraguan,”katanya.

Menurut Gunadi, semua alutsista yang sudah dapat dikerjakan oleh industri pertahanan dalam negeri akan dipesan dari perusahaan tersebut.Pemerintah pun telah mengeluarkan langkah-langkah strategis mengatasi masalah-masalah yang selama ini menghambat revitalisasi industri pertahanan. Pertama, dengan membentuk Komite Kebijakan Industri Pertahanan yang langsung diketuai Presiden untuk mengatasi masalah koordinasi revitalisasi.“Selama ini tidak ada koordinasi yang jelas dalam melakukan revitalisasi, setiap instansi berjalan sendiri-sendiri,” ujarnya. Selain itu,Kementerian Pertahanan telah membuat rencana induk alutsista bersama industri pertahanan.

Rencana induk ini berisi pemesanan alutsista sampai 15 tahun ke depan. Persenjataan yang masuk rencana induk itu di antaranya senapan serbu jenis SS1 Assault Rifle, SS1-V1 Assault Rifle, dan Sniper Rifle, panser, dan meriam 105 Pindad. Kemudian diperlukan juga kapal patroli cepat, pesawat CN- 235 versi militer, pesawat CN-235 versi maritim, serta helikopter NAS 332 Super Puma,dan helikopter N Bell 412. “Jadi nanti pada 2020,saat TNI membutuhkan meriam kaliber besar, badan usaha milik negara (BUMN) industri pertahanan telah dapat mengambil ancang-ancang untuk memproduksi,”ujarnya.

Untuk kapal korvet,TNI AL menyeleksi negara yang sanggup bekerja sama dengan PT PAL membangun kapal tersebut seperti Rusia, Italia, dan Belanda.Adapun yang masih dipesan di luar negeri diupayakan harus ada alih teknologi. Langkah strategis lainnya terkait masalah pendanaan.Saat ini sudah ada kepastian dari pelaku perbankan dalam negeri untuk memberikan pinjaman. Dalam kunjungan kerja Komisi I DPR ke beberapa BUMN industri pertahanan di Bandung pekan lalu ditemukan beberapa fakta yang mengecewakan dalam hubungan antara industri dan pemakai peralatan pertahanan.Antara lain pemesanan alutsista yang dilakukan oleh Kementerian Pertahanan dan TNI sangat sedikit dibandingkan kapasitas produksi masing-masing BUMN.

SEPUTAR INDONESIA

India Sukses Uji Coba BrahMos

Rudal BrahMos ditembakan dari INS Ranvir. (Foto: Livefist)

21 Maret 2010 -- Angkatan Laut India sukses menembakan rudal jelajah anti kapal permukaan supersonik, diumumkan perusahaan patungan India-Rusia BrahMos Aerospace, Minggu (21/3).

Rudal ditembakan secara vertikal dari kapal perusak kelas Rajput (Kashin II) INS Ranvir-D54 pukul 11:30 waktu setempat, mengenai sasaran terapung di Teluk Bengala.

Tiga frigate kelas Talwar yang sedang dibangun di Rusia dilengkapi dengan peluncur vertical BrahMos serta sejumlah kapal perang lainnya juga.

Rudal BrahMos mempunyai jarak jelajah 290 km (180 mil), dapat membawa hulu ledak konvensional 200 - 300 kg, dengan kecepatan maksimal 2.5 - 2,8 Mach tiga kali lebih cepat dari rudal jelajah subsonik buatan Amerika Serikat Tomahawk.

BrahMos Aerospace didirikan tahun 1998, perusahaan yang memproduksi dan memasarkan rudal supersonik BrahMos. Versi maritim dan darat sukses diuji coba dan telah dioperasikan AL dan AD India.

Saat ini sedang dikembangkan versi yang dapat dibawa oleh pesawat tempur. India berencana mempersenjatai Sukhoi Su-30MKI dengan versi ini.

Indonesia ditawari rudal BrahMos versi maritim dipasang di kapal perang Indonesia.

RIA Novosti/The Times of India/@beritahankam

Saturday, March 20, 2010

Argentina Akan Beli Mirage F1C Bekas Jordania


20 Maret 2010 -- Pemerintah Argentina mempertimbangkan proposal pembelian 12 jet tempur Mirage F1CJ dan satu jet latih F1BJ bekas pakai Angkatan Udara Jordania senilai 100 juta dolar, sebelumnya menolak proposal dari Spanyol dengan jumlah pesawat yang sama. Kesepakatan sedang dipertimbangkan mengingat Mirage IIIEA/DA akan dipensiunkan 2012.

Boenos Aires sedang mempertimbangkan juga pembelian dua pesawat Saab 340 dilengkapi radar peringatan dini.


Dua helikopter angkut militer Mil Mi-17V1 dibeli senilai 20 juta dolar untuk menggantikan helikopter angkut Boeing CH-47C Chinook.

AD Argentina akan melakukan perbaikan total dan modernisasi tiga helikopter Eurocopter AS332B Super Puma, dan menyelesaikan peningkatan helikopter Bell UH-1H menjadi Huey II.

Sekolah penerbang helikopter di Campo de Mayo akan menerima 5 helikopter baru Bell 206L.

FlightGlobal/@beritahankam

Tiga Bom Meledak di Simpanglima Seorang Anggota Antiteror Terjatuh

Personel Densus 88 melumpuhkan salah satu anggota teroris, saat simulasi penanganan aksi terorisme, di Semarang, Jateng, Sabtu (20/3). Simulasi melibatkan personel dari TNI dan Polri yang bekerjasama dalam menangani aksi terorisme. (Foto: ANTARA/R. Rekotomo/Koz/10)

20 Maret 2010, Semarang -- Seorang anggota pasukan Penanggulangan Teror (Gultor) terjatuh dalam simulasi antiteroris yang digelar dalam Latihan Gabungan TNI-Polri yang digelar di Lapangan Simpang Lima Semarang, Sabtu (20/3) pagi tadi. Anggota Gultor yang berasal dari Batalyon Infanteri 400 Raider itu terjatuh saat terlepas dari tali saat proses repling infiltrasi dari lantai 8 Hotel Ciputra, Semarang. Anggota pasukan yang belum diketahui namanya itu langsung ditolong sejumlah anggota Gultor lainnya dan dibawa ke mobil ambulans meninggalkan lokasi simulasi.

Dari pantauan Wawasan di lokasi kejadian, senjata MP 5 yang disandang anggota anti teror tersebut juga terberai. Langkah reaktif dilakukan dengan memboyong anggota tersebut ke dalam ambulans yang sedianya telah dipersiapkan untuk kepentingan simulasi.

Hingga berita ini diturunkan, simulasi antiteror yang dilaksanakan oleh tim gabungan TNI-Polri ini masih berlangsung di Simpang Lima. Simulasi tersebut menurunkan Densus 88 Antiteror Polda Jateng, Yonif 400 Raider serta instansi terkait. Melalui komando yang disusun, kedua tim dijalin untuk menumpas teroris.

Simulasi penanggulangan teror itu digambarkan dengan adanya aksi penyanderaan dan penguasaan Hotel Ciputra, Semarang. Teroris yang terdiri dari 20 orang, mengawali aksinya dengan melakukan penembakan secara acak dan meledakkan bom. Kondisi tersebut ditanggapi secara sigap oleh Polwiltabes Semarang yang berkoordinasi dengan Kodim 0733 BS Semarang.

Dalam aksinya, para teroris melukai bahkan tak segan-segan membunuh korban. Kontan saja, Tim Densus 88 dan Sat Gultor, diterjunkan untuk melakukan infiltrasi dan penetrasi di lokasi kejadian. Dengan menenteng senjata lengkap, seperti MP 5, senjata PJD Daewoo, dan SS R, dan MP 4, kedua tim mengepung dari darat dan udara.

Satu Tim Gultor diterjunkan ke atap hotel dengan teknik fast troop. Tim ini kemudian menggunakan teknik rapling (merayap di tembok), untuk bersiap menjebol jendela. Satu tim yang berada di sisi hotel tengah siaga bergantung di tembok dengan menenteng bom bletching, untuk membuyarkan pertahanan musuh.

Dua arah

Sementara dua tim lain, bersama dengan tim dari Densus 88, merapat dengan mengendari kendaraan PJD dan menepung pintu masuk hotel. Infiltrasi dilakukan, teroris dibekuk dari dua arah, dari bawah dan dari lantai depan. Empat teroris ditembak mati, empat luka-luka, dan 12 lain berhasil ditangkap.

Petugas juga menemukan sejumlah bom yang diletakkan di mobil yang berada di hotel. Setelah berhasil diamankan dengan teknik riogging, bom kemudian didistotalisasi.

Kapolda Jateng Irjen Pol Alex Bambang Riatmodjo mengatakan, latihan bersama ini merupakan langkah siap siaga menghadapi aksi terorisme yang terus berkembang. Ia mengatakan, perkembangan aksi teror semakin hari semakin meningkat, sehingga diperlukan langkah antisipasif, di antaranya dengan mengadakan latihan ini.

"Apalagi di Jateng, banyak warga sini yang dikader sebagai teroris. Karena pada dasarnya orang Jateng mempunyai sifat lemah lembut sehingga tidak mencurigai jika ada orang-orang baru, dan mudah menerima ajakan mereka," kata Kapolda.

WAWASAN

6 Teroris Mati Ditembak

Sejumlah personel dari Batalyon Rider 300 TNI AD turun menggunakan tali untuk menyergap teroris saat Latihan Gabungan (Latgab) TNI-Polri di Sentul Internasional Convetion Center (SICC), Sentul, Jawa Barat, Sabtu (20/3). Latihan yang dikuti kurang lebih 1500 personel Kodam Siliwangi dan Polda Jabar tersebut merupakan kolaborasi demi tercapainya kerjasama yang kuat dalam menumpas aksi terorisme di Indonesia, khususnya di wilayah Bogor. (Foto: ANTARA/Prasetyo Utomo/ss/mes/10)

20 Maret 2010, Bogor -- Latihan gabungan TNI/Polri dalam upaya pembebasan sandera yang dilakukan segerombolan teroris atas seorang pejabat dan puluhan tamu undangan di Sentul Internasional Convetion Center (SICC) Bogor, Sabtu (20/3) siang berlangsung sukses.

Latihan yang didukung penuh satuan inti dari kedua institusi ini, berakhir dengan dramatis dimana enam pelaku teroris berhasil mati ditembak. Sementara sisanya berhasil diselamatkan. Sedangkan dari pihak tamu undangan, satu orang ditembak pelaku setelah alotnya negoisasi dengan petugas.

Pangdam 3 Siliwangi, Mayjen TNI Pramono Edhie Wibowo dan Kapolda Jabar, Irjen Pol Timor Prapodo hadir dalam acara gelar bersama pasukan pembebasan tersebut.

Kepada wartawan saat ditanya, apakah SICC adalah satu tempat yang disinggahi Presiden AS, Barrack Obama, baik Kapolda Timor Pradopo maupun Pangdam Mayjen Pramono tidak memberi jawaban eksplisit.

“Wilayah Jawa Barat selalu terbuka bagi semua orang yang hendak berkunjung. Latihan ini, bukan dalam kapasitas ada kunjungan, tapi ini latihan rutin untuk mempererat hubungan diantara kedua intitusi,” kata Pangdam Mayjen Pramono.

Ketika didesak, apakah selama ini hubungan antara Polri dan TNi tidak akur, sehingga harus dilakukan dengan cara latihan bersama, Kapolda langsung membantahnya. “Tidak ada itu. Siapa yang bilang TNI dan Polri renggang hubungannya. kami baik-baik saja,” ujar Irjen Timor Pradopo.

Sejumlah personel dari Batalyon Rider 300 TNI AD mengawal sandera yang berhasil diselamatkan. (Foto: ANTARA/Prasetyo Utomo/ss/mes/10)

Latihan bersama yang melibatkan kekuatan inti 289 dari Polri dan 212 dari TNI serta 510 dari kalangan umum ini, merupakan latihan kesiapan dalam mengamankan kedatangan Presiden Amerika Serikat Barack Obama ke Kawasan Sentul City, yang berada di Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor.

Tempat ini dipilih menjadi tempat kunjungan rangkaian lawatan penguasa negara adidaya itu. Rencananya, ditempat ini Presiden Obama juga akan menyampaikan pidatonya.

Walau kedatangan Obama ke Indonesia ditunda, namun latihan kesiapan terus dilakukan.

Komandan Korem (Danrem) 061/Surya Kencana, Kol Inf. Agus Sutomo, pengamanan VVIP tersebut akan dilakukan dengan sistem pengamanan berlapis di ring dua dan ring tiga. Pihaknya, lanjut Danrem akan membantu pengamanan ring satu yang dilakukan Paspampres dan SS (Secret Service-red) dengan melakukan steril ring satu dan ring dua.

Semua rute yang nantinya akan dilalui Presiden Obama diamankan secara berlapis. Jumlah pasukan TNI/Polri mencapai 4.500 personel. Dalam melakukan pengamanan, lanjut dia, pihak keamanan akan mengedepankan tindakan pencegahan dan preventif. Namun, jika terjadi hal-hal yang tidak diharapkan seperti unjuk rasa, pihaknya baru melakukan tindakan atau represif.

“Secara personel kami sudah siap operasional. Kami akan mendahulukan tindakan preventif dibanding represif,” kata Danrem Agus.

POS KOTA

Rusia Memerlukan Sedikitnya 50 Kapal Selam Nuklir


20 Maret 2010 -- Angkatan Laut Rusia idealnya membutuhkan sedikitnya 50 kapal selam nuklir ungkap Wakil Pertama KASAL Rusia Vice Admiral Oleg Burtsev saat wawancara dengan radio Ekho Moskvy, Sabtu (20/3).

Saat ini AL Rusia mempunyai 60 kapal selam nuklir dan diesel yang siap tempur.

Burtsev mengatakan Perancis, Inggris dan Amerika Serikat mempunyai sedikitnya 9 kapal selam siap tempur di laut setiap saat. Untuk menandinginya Rusia memerlukan dua atau tiga kapal selam nuklir siap tempur.

Meskipun Cina membangun dua atau tiga kapal selam dalam setahun. Rusia tidak tertinggal dalam pengembangan armada kapal selam dari Cina. Rusia sedang menguji coba kapal selam kelas Yasen dan pada tahun ini tahap akhir pengujian kapal selam kelas Lada, diungkapkan Burtsev.

RIA Novosti/@beritahankam

Lomba Lari, Paspampres SBY Kalahkan Pengawal Obama

Sejumlah anggota Paspampres dan US Secret Service berbincang saat mengikuti lari "Indonesia-USA Friendship Run 5K" di Monas, Jakarta, Sabtu (20/3). (Foto: VIVAnews/Tri Saputro)

20 Maret 2010, Jakarta -- Pengawal Obama ternyata kalah cepat dibandingkan pengawal SBY. Tim Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) Indonesia berhasil mengalahkan tim militer dari Amerika Serikat dalam lomba lari Indonesia-US Friendship Run K yang menempuh rute Monas-Bundaran HI-Monas.

Kemenangan tersebut diperoleh setelah 15 orang pelari yang berasal dari Paspampres berhasil finis terlebih dahulu dalam lomba yang digelar Sabtu 20 Maret 2010.

Trophy pemenang overall winner lomba lari yang diadakan untuk mempererat persahabatan antara psukan pengawal Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan pengawal Presiden AS Barack Obama tersebut diserahkan kepada perwakilan pimpinan Paspampres.

Lomba lari yang diprakarsai Jubir Presiden Dino Patti Djalal ini awalnya dirancang sebagai bentuk silaturami/kerjasama/keakraban antara Paspampres dan US Secret Service (USSS - Presidential Guard) yang ada di Indonesia berkaitan dengan rencana kedatangan Presiden AS Barack Obama ke Indonesia.

Walaupun Presiden Obama menunda kedatangannya hingga bulan Juni nanti, pasukan keamanan dan "advance team"nya yang berjumlah ratusan orang telah/sedang berada di Indonesia. Acara ini akan tetap berjalan dan bahkan dianggap menjadi semakin penting sebagai "satu-satunya" acara silaturami antara Indonesia dan Amerika dalam minggu ini. Sekaligus sebagai pembentuk fondasi untuk kehadiran Presiden Obama bulan Juni nanti.

SUARA MERDEKA

Kunjungan Obama Mundur, Latihan Antiteror Tetap Jalan

Beberapa anggota Densus 88 Antiteror Polda Bali melakukan penyergapan teroris dalam simulasi penanggulangan teror di Kuta, Bali, Sabtu (20/3). Simulasi gabungan TNI dan Polri itu untuk melatih koordinasi dan kesigapan antar personel yang sebelumnya dipersiapkan untuk pengamanan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama. (Foto: ANTARA/Nyoman Budhiana/10)

20 Maret 2010, Denpasar -- Latihan antiteror bersama antara jajaran Komando Daerah Militer IX/Udayana dengan Kepolisian Daerah Bali tetap digelar, meskipun kedatangan Presiden Amerika Serikat Barack Obama ditunda hingga Juni mendatang.

Latihan antiteror gabungan itu dilaksanakan di Hotel Kuta Discovery, Kawasan Kuta, Bali, dengan melibatkan sekitar 300 personel militer dan polisi. Dari unsur militer, ikut dilibatkan Batalion Infantri 900/Raiders, Detasemen Perhubungan, Detasemen Kavaleri, Detasemen Kesehatan, Penerbangan TNI-AD, dan beberapa satuan pendukung lain.

Sedangkan mitranya dari Kepolisian Bali adalah Detasemen 88 Antiteror dan Satuan Satwa (K-9) ditunjang beberapa satuan lain di luar arena latihan bersama itu.

Pada latihan itu, diskenariokan, terjadi penyanderaan beberapa tamu VVIP oleh sekelompok teroris di dalam lingkungan Hotel Kuta Discovery. Dikarenakan tuntutan dan ancaman mereka yang semakin mendesak, maka Markas Komando Kodam IX/Udayana dan Kepolisian Daerah Bali memutuskan untuk mengerahkan satuan-satuan berkualifikasi antiteror untuk menggulung mereka.

Dalam hitungan menit saja aksi itu bisa ditumpas dan tamu-tamu VVIP itu bisa diselamatkan tanpa mengalami luka sedikitpun sehingga latihan antiteror itu dinyatakan berhasil setelah satuan satwa menyatakan daerah itu bebas dari ancaman ledakan bahan peledak yang ditanam para teroris.

Latihan antiteror itu sendiri berlatar kondisi nyata, sehingga tamu-tamu Hotel Kuta Discovery bisa menyaksikan dari dekat jalannya latihan itu. Turut meninjau latihan itu dari dekat Kepala Staf Komando Daerah IX/Udayana, Brigadir Jenderal TNI Agung Revulton, dan beberapa petinggi militer dan Kepolisian Daerah Bali.

Sebelumnya, pengamanan di Bandar Udara Internnasional Ngurah Rai, Bali, tetap diperketat, yang ditandai dengan penggelaran latihan antiteror oleh personel TNI-AU.

Puluhan personel Pasukan Khas TNI-AU bersama mitranya dari PT Angkasa Pura I Bandar Udara Internasional Ngurah Rai melakukan latihan antiteror itu pada malam hari.

Pola dan skenario yang disiapkan dalam latihan ini mirip dengan yang selama ini dijalankan, yaitu terjadi penyanderaan beberapa tamu VVIP di dalam lingkungan Bandar Udara Internasional Ngurah Rai.

Karena tingkat ancaman sudah makin memuncak, maka pengerahan militer dilakukan dan operasi penyelamatan dilaksanakan, dengan pintu keluarnya dari Landas Operasi Pangkalan Udara TNI-AU Ngurah Rai.

"Latihan ini merupakan latihan penyelamatan tamu negara yang rutin digelar di Lanud Ngurah Rai. Hanya saja latihan sekarang ini kebetulan bersamaan dengan saat-saat menjelang kedatangan Presiden Obama," kata Kepala Dinas Operasi Pangkalan Udara TNI-AU Ngurah Rai, Kapten Zaki Mustofa.

ANTARA BALI

Dua Bom Meledak di Bank Jatim dalam Simulasi Antiteror

Simulasi ini diawali dengan meledaknya dua bom di dekat Bank Jatim yang berseberangan dengan Hotel Bumi Surabaya. (detikSurabaya/Rois Jajeli)

20 Maret 2010, Surabaya -- Secara bersamaan, dua suara ledakan terdengar dari arah gedung Bank Jatim yang berada di Jalan Basuki Rahmat Surabaya, sekitar pukul 10.45 Sabtu (20/3) tadi. Ledakan keras yang ternyata berasal dari dua buah bom yang diletakkan di taman areal parkir depan bank itu kontan membuat para pengunjung bank semburat ketakutan.

Tak hanya itu, arus lalu lintas di Jalan Basuki Rahmat langsung macet. Ada yang takut langsung ngacir dengan menancap gas motornya kencang-kencang, tapi ada juga pengendara yang berhenti untuk melihat.

Beberapa menit kemudian, puluhan polisi dari Kepolisian Resor Surabaya Timur langsung mengamankan lokasi termasuk menutup Jalan Basuki Rahmat. Beberapa anggota tim gegana Brimob Kepolisian Daerah Jawa Timur lengkap dengan robot penjinak bom dan mobil antibom juga langsung datang dan menyisir lokasi ledakan.

Tak hanya itu, puluhan personel dari Detasemen Khusus 88 Antiteror serta puluhan personel antiteror dari pasukan Gultor Yon 500/Raider Kodam V Brawijaya juga datang dan langsung menyusup masuk Hotel Bumi (Dulu bernama hotel Hyatt) yang kebetulan berada tepat di sisi selatan gedung Bank Jatim.

Tak hanya ledakan, aksi teror ini ternyata juga dibarengi dengan upaya penyanderaan oleh beberapa teroris terhadap warga asing yang sedang menginap di Hotel Bumi. Setelah dilakukan pemantauan sebentar, diketahui para teroris ternyata telah menguasai beberapa titik hotel di antaranya di lobby hotel, kolam renang, control room serta di resto.

Dengan beberapa aksi tembak menembak dan saling kejar, personel gabungan TNI/Polri ini akhirnya mampu membekuk dan mengamankan hotel dengan sebuah drama penyerangan singkat kurang dari dua jam.

Hasil dari operasi ini, petugas mampu mengamankan sebanyak 18 teroris di antaranya tujuh dalam kondisi tewas dan 11 dalam keadaan hidup. Petugas juga mampu membebaskan 57 sandera yang terdiri dari 42 selamat, 10 luka berat, dan lima luka ringan.

Aksi yang dipimpin langsung oleh Kepala Polda Jawa Timur Inspektur Jenderal Pratiknyo ini setidaknya juga berhasil merampas 18 senjata berbagai jenis, serta sebuah bom yang belum sempat diledakkan.

Kejadian di atas bukanlah aksi teroris sungguhan melainkan bagian dari simulasi latihan gabungan antiteror yang diberinama Wanteror Nusa II 2010. "Alhamdullilah seluruh simulasi berjalan lancar," kata Pratiknyo usai simulasi. Simulasi sendiri setidaknya diikuti oleh 990 personel gabungan.






TEMPO Interaktif/detikSurabaya

Pantang Menyerah, Bulava Diuji Coba Lagi Akhir Juni

Rudal Bulava yang gagal saat pengujian Desember lalu di Laut Putih, menimbulkan spiral biru di langit dan terlihat hingga Norwegia.

20 Maret 2010 -- Angkatan Laut Rusia berencana melakukan pengujian peluncuran rudal balistik Bulava sedikitnya empat kali pada akhir Juni, ungkap seorang pejabat senior AL Rusia pada Ria Novosti, Jumat (19/3).

“Dua Bulava akan diluncurkan dari kapal selam nuklit Dmitry Donskoy, diikuti dua peluncuran dari kapal selam nuklir Yury Dolgoruky,” tambah sumber.

“Pengujian kedua dari Yury Dolgoruky berencana diluncurkan secara salvo,” ujarnya.

Kapal selam nuklir Yury Dolgoruky merupakan kapal selam pertama kelas Borey, khusus dirancang membawa Bulava, saat ini masih melakukan uji pelayaran.

Bila pengujian tersebut sukses, kapal selam dan rudal dapat dioperasikan AL Rusia akhir 2010.

Masa depan pengembangan rudal Bulava (SS-NX-30) dipertanyakan sejumlah anggota parlemen dan pejabat industri pertahanan terkait serangkaian kegagalan pengujian. Hanya lima kali uji coba sukses dari 12 kali pengujian penembakan dari kapal selam Dmitry Donskoy diumumkan secara resmi.

RIA Novosti
/@beritahankam

Menhan: Potensi Ancaman Nonmiliter Lebih Besar


19 Maret 2010, Jakarta -- Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan bahwa potensi ancaman nonmiliter bagi Indonesia di masa mendatang justru lebih besar dibanding ancaman militer.

Pada ceramah bertema Pendidikan Ketahanan Nasional untuk Pemuda yang dibuka oleh Menpora Andi Alifian Mallarangeng tersebut di Jakarta Jumat, Purnomo mengatakan, ancaman nonmiliter tersebut dapat berasal dari luar negeri maupun dalam negeri.

Ancaman nonmiliter tersebut antara lain berupa ancaman ideologi, politik, sosial dan budaya. Ia mengatakan, saat ini umumnya ancaman militer terjadi di daerah perbatasan saja.

Ia mengatakan, ancaman nonmiliter tidak hanya berasal dari negara namun bisa juga berasal dari bukan negara seperti dari organisasi atau institusi.

Untuk menangkal ancaman tersebut, katanya, ada dua macam yakni dengan menggunakan hard power (cara keras) dan soft power (cara halus). Hard power antara lain melakukan aksi unjuk rasa atau menggunakan kekuatan militer.

Sementara cara itu soft power antara lain dengan melakukan dialog untuk mengekspresikan keinginan. Namun aksi demo yang tertib juga bisa dikatakan soft power, kata Purnomo.

Untuk mengantisipasi ancaman tersebut, katanya, juga perlu dilakukan dengan cara yang smart atau cerdas. "Sehingga tingkat intelektual menjadi penting. Tidak hanya perlu kuantitas tapi juga kualitas untuk menangkal ancaman," katanya.

Purnomo juga mengatakan, rakyat Indonesia perlu memperkuat jatidiri bangsa untuk menangkal segala bentuk ancaman tersebut.

Sementara itu Menpora Andi Mallarangeng mengatakan, dalam keadaan damai sekarang ini, maka generasi muda juga perlu siap membela bangsa di segala bidang. Kalangan sipil, katanya, tidak boleh ketinggalan dalam membela bangsa.

Pendidikan Ketahanan Nasional Untuk Pemuda tersebut diikuti oleh 60 peserta yang terdiri dari 33 pemuda utusan dari seluruh provinsi di Indonesia serta 27 aktivis organisasi kepemudaan tingkat pusat.

Kegiatan yang berlangsung 18 hingga 31 Maret itu diisi dengan mendengarkan ceramah, diskusi, studi lapangan ke salah satu negara anggota ASEAN, dan membuat tulisan karya ilmiah.

ANTARA News

Marinir Temukan Jejak Musuh di Hutan Selogiri

Latihan ini untuk mencari, membaca dan mempelajari jejak yang ditinggalkan oleh musuh. (Foto: Dispen Marinir)

19 Maret 2010, Surabaya -- Sejumlah prajurit Korps Marinir menemukan jejak musuh pada saat melakukan materi mencari jejak (visual tracking) dalam latihan pemantapan terpadu (Lattapdu) di Hutan Selogiri, Banyuwangi, Jatim, Jumat.

Kasi Humas Dispen Kormar Lettu Mar Mardiono di Situbondo melaporkan usaha mencari, membaca, dan mempelajari jejak yang ditinggalkan musuh atau "visual tracking" itu merupakan salah satu materi Lattapdu.

Pada hari yang sama, sejumlah prajurit Korps Marinir lainnya melakukan latihan menembak di atas pohon, ada yang latihan serangan dengan menggunakan amunisi tajam, ada yang lempar pisau dan kapak, serta ada pula yang melempar granat.

Pada kilometer ketiga dari Kali Selogiri juga terlihat satu Batalyon Marinir sedang melakukan latihan "survival" untuk mengasah kemampuan dalam menangkap ular dan binatang buas lainnya.

Lattapdu yang diikuti 4.728 prajurit Marinir wilayah timur itu digelar Korps Marinir wilayah timur di Banyuwangi dan Situbondo mulai 18 Maret hingga 22 April mendatang.

Dalam latihan itu juga disiapkan material tempur antara lain Tank Amfibi PT-76, BTR-50, BVP-2, Roket RM-70 Grad, dan Howitzer 105.

Lattapdu merupakan kelanjutan dari latihan yang telah dilakukan Marinir Wilayah Barat di Lampung pada 25 Januari hingga 10 Maret lalu.

Para prajurit juga mengasah kemampuannya dalam menangkap ular dan binatang buas lainnya. (Foto: Dispen Marinir)

Pada kilometer ke tiga dari Kali Selogiri, terlihat satu Batalyon Marinir tengah melakukan latihan survival. (Foto: Dispen Marinir)

Visual tracking itu merupakan salah satu dari berbagai materi latihan yang digelar Korps Marinir wilayah timur. (Foto: Dispen Marinir)

ANTARA News

Launching Landing Platform Dock 125 M


19 Maret 2010, Surabaya -- PAL INDONESIA melaksanakan launching kapal Landing Platform Dock 125 Meter (LPD 125 M) Hull no W000240 kapal yang ke empat pesanan Kementrian Pertahanan Republik Indonesia. Pemesanan kapal ini merupakan bentuk nyata dukungan Kementrian Pertahanan R.I dalam rangka mendukung kemandirian industri dalam negeri dalam membangun ALUTSISTA.

Kesiapan PAL INDONESIA menerima order ini berdasarkan pengalaman sejak tahun 1980 PAL INDONESIA telah menyelesaikan lebih dari 200 kapal berbagai jenis dan ukuran. Untuk produk kapal Niaga s/d ukuran 50.000 DWT, sedangkan untuk Kapal Perang di antaranya: Kapal Patroli Cepat 14 meter, 28 meter dan Kapal FPB 57 meter dari berbagai versi.dan kapal Landing Platform Dock 125 Meter.

Acara Launching Kapal Landing Paltform Dock 125 Meter pada hari ini , merupakan kapal ke Empat dari dua kapal pesanan Kemhan & Daewoo International Corporation, yang dibuat di PAL INDONESIA. Sedangkan dua Unit kapal lainnya yaitu kapal ke satu dan ke dua dibangun di Korsel

Kapal Landing Platform Dock 125 M ini dirancang secara khusus untuk mampu dipasang senjata meriam sampai dengan kaliber 57mm dan dilengkapi dengan ruang CIC untuk sistem kendali senjata (Fire Control System) yang memungkinkan kapal mampu melaksanakan self defence dengan komunikasi kapal ke kapal combatan untuk melindungi pendaratan pasukan dan kendaraan taktis serta tempur untuk pengendalian pendaratan helicopter.

Kapal ini dibangun dengan kelas Loyd Register + 100A1 dan menggunakan konstruksi dasar ganda (double bottom). Untuk memudahkan manouver kapal ini dilengkapi dengan bow thruster yang berfungsi untuk memecah gelombang. Untuk mengoperasikan kapal ini mesin dapat dioperasikan dari ruang control dan bisa langsung dari ruang mesin serta dilengkapi peralatan rumah sakit darurat dan bisa di fungsikan untuk pertolongan pertama.

Adapun kapal LPD 125 M di desain dan dibangun untuk memenuhi tugas operasi di antaranya untuk Landing Craft Carrier (23 meter Class Landing Craft Unit,untuk pendaratan pasukan, operasi amphibi, tank carrier, combat vehicle 22 unit dan tactical vehicle 13 unit, total embarkasi 507 personil termasuk troop carrier 354 troop, crew, guest dan officer), operasi kemanusiaan dan penanggulangan bencana dan helicopter platform samapai 5 unit. Untuk hely jenis Mi-2 atau BELL 412. serta mampu berlayar selama 30 hari secara terus menerus.

Kepercayaan yang diberikan kepada PT PAL oleh Kementerian pertahanan, dan TNI-AL, serta semangat yang tinggi yang dimiliki oleh INSAN PAL disertai koordinasi yang semakin meningkat antara PAL Indonesia dengan Kementerian Pertahanan & TNI –AL, maka pada hari ini telah kita lewati suatu tahapan yang cukup berarti yakni diluncurkannya Kapal LPD 125 M di Galangan PT PAL INDONESIA (PERSERO).

Adapun Ukuran Utama Kapal LPD 125 M:
Length Over All : 125 Meter
Length Between Perpendicular : 109,2 Meter
Breath : 22.00 Meter
Depth (Tank Deck) : 6.7 Meter
(Truck Deck) : 11.3 Meter
Draft Max : 4.9 Meter
Displacement : 7.300 Ton
Kecepatan Maximum : 15 Knots
Endurance days : 30 Days
Cruising Range : 10.000 Miles
Max embarcation : 344 Person terdiri dari :
Crew : 126 Person
Troops & Guest : 218 Person
Helicopter : 5 Unit
LCVP : 2 Unit

Dengan pelaksanaan Launching kapal LPD 125 M ke 4 ini diharapkan di masa yang akan datang kerjasama yang sudah terjalin ini dapat lebih ditingkatkan lagi, sehingga kebutuhan ALUTSISTA Kementrian Pertahanan dan TNI AL dapat dipenuhi di dalam negeri, yang secara langsung turut membangun kemandirian bangsa dalam memenuhi kebutuhan alat utama sistem senjata (ALUTSISTA) sekaligus berperan dalam penghematan devisa negara.

Sinergi antara PAL INDONESIA, dengan Kementrian Pertahanan dan TNI-AL, dalam penguasaan teknologi tinggi hendaknya terus dikembangkan tidak hanya untuk pembangunan kapal baru tapi juga di bidang perbaikan dan pemeliharaan kapal-kapal perang R.I dalam rangka ikut mendukung kesiapan kapal untuk tugas operasi menjaga keamanan dan pengamanan perairan wilayah yuridiksi Indonesia

PAL

TNI AL Amankan 5 Kapal Tanpa Dokumen


19 Maret 2010, Surabaya - TNI AL mengamankan 5 kapal yang melakukan pelanggaran tindak pidana di laut. 5 Kapal ini tertangkap dalam Operasi Gugus Keamanan Laut Wilayah Timur (Guskamlatim). Operasi Kamla itu bertujuan menjaga kedaulatan negara dan hukum di wilayah Indonesia Timur.

Kapal yang diamankan antara lain, KM Karabala, TB KL-6/TK Henrison-7, LCT Cita XII, KMN Mitra Arindo–II, dan KM Melinda-01. KM Karabala diperiksa dan diamankan KRI Karel Satsuitubun-356 di sekitar perairan Pulau Kayoa, Maluku Utara pada tanggak 17 Maret.

Kapal yang berbobot mati 24 Gt dan tanpa muatan itu berlayar tanpa dokumen apapun serta dalam pelayarannya tidak ada nakhodanya. Kapal ini berbendera Indonesia dan memiliki Anak Buah kapal (ABK) 11 orang semuanya Warga Negara Indonesia. Kapal ini dibawa ke Pangkalan TNI AL, Ternate.

TB KL-6/TK.Horison-7, merupakan kapal Tug Boat (TB) dan Tongkang (TK). Kapal tanpa muatan itu di amankan KRI Sura-802 di Kepulauan Waigeo, Sorong, Papua pada tanggal 13 Maret. Kapal yang berbobot mati 69/620 GT itu dinakhodai Edang dengan ABK sebanyak 6 orang Indonesia.

Dari hasil pemeriksaan awal, kapal diduga melakukan tindak pidana tidak memasang tanda Selar, tidak memasang tanda pendaftaran ABK atas nama Irvalina (Mualimin I) tidak sesuai buku SIJIL (mualimin II), surat izin gandeng tidak ada, perusahaan pengguna TB/TK tidak sesuai dengan Siopsus. Kapal dikawal menuju Pangkalan TNI AL di Sorong.

Kapal yang diamankan berikutnya adalah LCT Cita XII yang dinakhodai Hanafi Buton.Memiliki bobot mati 145 GT serta tanda Selar diperiksa oleh KRI Tedung Naga-819 di sekitar Laut Seram pada tanggal 12 Maret. Kapal itu membawa 11 orang ABK yang semuanya WNI.

Hasil pemeriksaan awal, RPT sudah habis masa berlakunya, tidak memiliki surat izin RDO kapal Laut, 2 orang ABK buku pelautnya sudah habis masa berlaku, tidak memasang tanda pendaftaran, tidak memiliki sertifikat keselamatan. Kapal dan barang bukti lainnya dibawa ke Pangkalan Utama TNI AL IX Ambon.

Kapal keempat yang diamankan adalah KM Mitra Arindo–II. Kapal Ikan yang dinakhodai Wahyudi dengan ABK sebanyak 39 orang Indonesia dan memuat ikan campuran sebanyak 30 ton. Kapal diamankan KRI Kakap-811 di Selat Makassar. Kapal melakukan kesalahan antara lain, Sertifikat Kelaikan dan Pengawakan KPI telah habis masa berlakunya, tidak memiliki buku pelaut. Kapal dikawal ke Pangkalan TNI AL Balikpapan.

Kapal terakhir KM Melinda-01, berbobot mati 639 GT dinakhodai Husein. Kapal jenis kargo ini membawa ABK sebanyak 18 orang Indonesia dan memuat kayu olahan kurang lebih 435,9374 M3 serta besi tua kurang lebih 3 ton. Kapal yang melakukan pelayaran
dari Seget, Sorong menuju Gresik ini diamankan KRI Tedung Naga-819 di sekitar Laut Halmahera pada tanggal 15 Maret.

Pelanggaran yang ditemukan adalah tidak memasang tanda Pendaftaran, Surat Izin Station Radio Kapal Laut sudah habis masa berlakunya, 2 orang ABK-nya tidak di SIJIL, tidak mengibarkan bendera, kapal mengangkut muatan tidak sesuai daftar yang diizinkan di RPT, dan ada muatan yang tidak tercantum dalam manifes. Kapal dan barang bukti lainnya di bawa ke Pangkalan Utama TNI AL IX di Ambon.

PENARMATIM

Friday, March 19, 2010

Polri-TNI Latihan Gabungan Berantas Teroris


19 Maret 2010, Bandung -- Kapolda Jabar, Irjen Pol Timur Pradopo membuka latihanbersama TNI dan Polridalam rangka penanggulangan teror 2010 di Lapangan Gasibu Kota Bandung, pagi tadi.

Hadir dalam acara ini Pangdam III Siliwangi MayjenPramono Edhi Wibowodan Wagub Jabar Dede Yusuf.

Rencananya, latihan ini akan digelar di Sentul, Bogor, hingga Sabtu besok.

Polri menurunkan 1.500 personel dari berbagai kesatuan, sementara TNI menurunkan 200 personel dari berbagai kesatuan.

Apel Penanggulangan Terorisme di Jawa Timur


Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Pratiknyo membantah latihan bersama penanggulangan aksi terorisme TNI-Polri ini terkait dengan kedatangan Presiden AS Barack Obama. Latihan bersama ini kata Pratiknyo untuk meningkatkan profesionalisme TNI-Polri.

"Oh tidak. Kita tidak hanya menghadapi kedatangan Obama. Sudah kita katakan tadi, bahwa latihan ini untuk menciptakan stabilitas keamanan terkait aksi terorisme. Kita akan melakukan latihan terus," ungkapnya kepada wartawan di sela-sela apel Gelar Pasukan Penanggulangan Terorisme, di Mapolda Jatim, Jalan Ahmad Yani, Jumat (19/3/2010).

Hal senada juga dikatakan Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Suwarno. Latihan penanggulangan terorisme ini tidak ada kaitannya dengan kedatangan Presiden AS.

"Ini sudah biasa kita lakukan dan kegiatan ini sudah terprogram. Tanpa bekerjasama, tanpa berkomunikasi, mana mungkin kita bisa melakukan hal bersama-sama. jadi ada atau tida ada tamu dan lain-lain, kita sudah siap," tutur Suwarno.

Suwarno mengutarakan Polda dan TNI AD, AL, AU mempunyai pasukan penanggulangan antiteror. Suwarno mengaku mempunyai prinsip, pada saat kondisi damai mereka menyiapkan tugas. Pada saat tugas, sudah bisa mengantisipasinya dan tidak bingung.

"Sasaran latihan bersama ini untuk meningkatkan profesionalisme Polda TNI, meningkatkan kebersamaan, dan semua unsur yang mempunyai kemampuan untuk menghadapi teror pada khususnya," ujarnya.

Suwarno menegaskan, dengan kemampuan yang dimiliki harus dipelahara. "Agar suatu saat, apabila diperlukan, maka kita tidak kena dada," tandasnya.

Dalam apel bersama ini, Polda Jatim menurunkan Densus 88, penjinak bom Gegana, Detasemen Tangkal Brimob. (Foto: detikFoto/Rois Jajeli)

Dalam apel bersama ini, TNI AU menurunkan pasukan khusus Bravo. (Foto: detikFoto/Rois Jajeli)

Dalam apel bersama ini, para personel mengenakan seragam lengkap dengan rompi anti peluru dan senjata laras panjang. (Foto: detikFoto/Rois Jajeli)

Berbagai peralatan juga dipamerkan. (Foto: detikFoto/Rois Jajeli)

Dalam apel bersama ini, TNI AL menurunkan Kopaska dan Marinir. (Foto: detikFoto/Rois Jajeli)

TRIBUN JABAR/detikSurabaya

Inggris Tempatkan Kapal Selam Nuklir di Falkland


19 Maret 2010 -- Angkatan Laut Inggris menempatkan satu kapal selam serang nuklir kelas Swiftsure HMS Sceptre-S104 di Kepulauan Falkland (Argentina menyebutnya Malvinas).

HMS Sceptre akan menempuh perjalanan selama tiga minggu mencapai Kepulauan Falkland.

Penempatan HMS Sceptre terkait perusahaan Desire Petroleum yang sedang melakukan pengeboran minyak, diharapkan minggu depan diumumkan keberhasilan menemukan cadangan minyak.

AL Inggris menempatkan 4 kapal perangnya di Falkland guna melakukan patroli rutin di wilayah yang diklaim milik Inggris.

HMS Sceptre akan bergabung dengan kapal perusak HMS York jenis tipe 42 dan kapal survey HMS Scott.

Kapal selam dibangun 1978, mempunyai bobot 4500 ton, panjang 82,9 meter, lebar 9,8 meter, dipersenjatai 5 tabung torpedo yang dapat menembakan torpedo anti kapal Spearfish. Dilengkapi sonar, periskop serang dan cari, radar pencegah tabrakan dan peperangan elektronik.

Kapal selam dapat membawa awak dan penumpang 100 orang, kecepatan lebih dari 30 knot.

Pada Perang Falkland/Malvinas kapal selam nuklir AL Inggris menenggelamkan kapal penjelajah tua AL Argentina.

Daily Mail/@beritahankam

Thursday, March 18, 2010

TNI Tambah 30 Pos Perbatasan


16 Maret 2010, Samarinda -- Tentara Nasional Indonesia (TNI) melalui Korem Aji Surya Natakusuma (ASN)/091 akan menambah sebanyak 30 pos perbatasan yang tersebar di tiga Kabupaten, yakni Malinau, Kutai Barat dan Nunukan. Jumlah 27 Pos yang dimiliki selama ini, dinilai tidak maksimal sebagai fungsi pengamanan dan pertahanan Negara Indonesia. Sebanyak 21 pos berada di Kabupaten Malinau, 6 pos di Nunukan dan 3 pos sisanya dibangun di Kutai Barat. Realisasi pembangunan direncanakan dalam tahun 2010 ini, dengan tentunya pada fungsi utama pengamanan dan pertahanan Negara dan Bangsa Indonesia.

Hal itu diungkapkan Kepala Staf Korem ASN/091 Letkol Inf Andi Muhammad dalam rapat koordinasi percepatan pembangunan kawasan perbatasan di Kantor Gubernur beberapa waktu lalu. Ini adalah untuk memaksimalkan kerja TNI dalam menjaga pertahanan negara di perbatasan. Dan pembangunan pos ini adalah termasuk dalam rencana kami ke depan yang akan menambah jumlah personil yang disiap siagakan,” katanya.

Penambahan jumlah pos tersebut, dikatakannya, juga berkaitan dengan program pemerintah yang akan memfokuskan pembangunan perbatasan. Diantaranya program peningkatan infrastruktur, pemberdayaan ekonomi dan masyarakat perbatasan.

Banyak hal dimana semua pemangku kepentingan akan bersama-sama memperhatikan perbatasan tersebut. Kami contohkan Pemprov Kaltim yang sudah menghibahkan sebuah helikopter untuk operasional kami. Dan kami dari TNI tetap akan fokus kepada pertahanan negara. Mudah- mudahan segera terealisasi pos perbatasan tersebut dalam waktu dekat ini,” terangnya.

Dalam kesempatan itu, Andi juga mengemukakan, agar Kota Tarakan dan Berau juga dijadikan kawasan perbatasan, sebab Kota dan Kabupaten tersebut memiliki wilayah yang berbatasan langsung dengan negara tetangga.

Misalnya di Berau ada Maratua, kebetulan saya pernah bertugas di sana. Kondisinya harus kita perhatikan, sebab potensi untuk dikembangkan sangat besar. Karenanya dalam forum ini saya pikir sangat layak kita usulkan dua daerah (Tarakan dan Berau) masuk dalam serambi Indonesia,” tambahnya.

Tribun Kaltim

Lomba Lintas Medan Yonif 712

18 Maret 2010, Manado -- Dua prajurit TNI AD Kompi Senapan (kipan) C Batalyon Infanteri 712 Wiratama melewati pantai saat lomba lintas medan di Manado, Sulawesi Utara, Kamis (18/3). Kegiatan untuk pembinaan satuan (binsat) tersebut melewati medan pegunungan, sungai dan pantai untuk menguji ketahanan dan kemampuan para prajurit. (Foto: ANTARA/Basrul Haq/ss/nz/10)