Sunday, December 30, 2012

Indonesia Resmi Beli Tiga Kapal Selam dari Korsel

Maket kapal selam yang akan dibangun di PT PAL. (Foto: Berita HanKam)

28 Desember 2012, Surabaya: Pemerintah Indonesia sepakat untuk membeli tiga kapal selam dari Korea Selatan dengan sistem alih teknologi.

Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin berharap, Indonesia dapat membuat sendiri kapal selam setelah teknisi dari PT PAL belajar ke Korsel. Wakil Menhan mengatakan hal itu ketika berkunjung ke PT PAL, di Surabaya, Jawa Timur, Jumat (28/12/2012).

Tujuan Wakil Menhan ke PT PAL, dalam rangka meninjau kesiapan PT PAL untuk memproduksi alat utama sistem persenjataan (alutsista), di antaranya kapal selam, kapal tunda, dan kapal kawal rudal cepat.

"Saya melihat disini area persiapan untuk alih teknologi kapal selam. Dua kapal selam diproduksi bersama Korea Selatan. Satu unit kapal selam akan diproduksi di PT PAL di area khusus pembuatan kapal selam," ujar Sjafrie Sjamsoeddin, di sela-sela kunjungannya.

Pemerintah Indonesia sepakat membeli tiga kapal selam dari Korea Selatan dengan sistem alih teknologi. Sjafrie berharap, Indonesia dapat membuat sendiri kapal selam setelah teknisi dari PT PAL belajar ke Korsel.

Dalam kesempatan itu, Sjafrie juga meminta PT PAL betul-betul serius dalam mengelola anggaran untuk kebutuhan modernisasi peralatan militer, khususnya untuk membangun infrastruktur kapal perang.

Selain melihat area yang disiapkan untuk fasilitas produksi kapal selam, Sjafrie juga meninjau produksi kapal tunda dan KCR yang dipesan Kementerian Pertahanan untuk kebutuhan TNI.

Indonesia Berencana Beli 10 Kapal Selam

Modernisasi alutsista TNI dilakukan secara serius untuk menunjung kekuatan sistem pertahanan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Karena itu, pemerintah berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan TNI, khususnya matra Angkatan Laut dalam menjaga perairan Indonesia.

"Rencana strategis jangka panjang, Indonesia akan membeli 10 kapal selam," kata Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin saat berkunjung ke PT PAL, Surabaya, Jumat (28/12).

Untuk tahap awal, Indonesia akan memiliki tiga kapal selam hasil kerjasama pembelian dari Korea Selatan. Dua dibuat di sana, kata dia, satu kapal selam dibuat murni anak negeri di PT PAL mulai 2016.

Untuk mempersiapkan sumber daya manusia, puluhan teknisi dikirim ke Negeri Ginseng untuk mendapatkan menimba ilmu transfer teknologi.

Targetnya nanti, kata Sjafrie, sepulangnya ke Indonesia mereka memiliki kemampuan untuk merawat dan membuat kapal selam yang menjadi alutsista ampuh dalam menjaga perairan Indonesia. "Karena memelihara dan membangun kapal selam tidak beda jauh."

Pihaknya paham untuk mewujudkan kekuatan pokok minimum (MEF) membutuhkan dana besar dan dilakukan dengan perencanaan matang. Meski begitu, kalau melihat cetak biru yang pemenuhan alutsista hingga 2024, maka hal itu hampir dipastikan terwujud.

Sjafrie menjelaskan, pada awal pemerintahan SBY, anggaran belanja alutsista per tahun masih Rp 500 miliar. Sekarang, dana yang digelontorkan pemerintah mencapai Rp 8 triliun. Selain untuk memasuk kebutuhan senjata operasional prajurit, langkah membeli produk senjata lokal juga untuk membantu memulihkan kejayaan industri pertahanan dalam negeri.

"PT PAL sudah bangkit dan secara khusus mendapat penyertaan modal. Tapi mereka harus menguatkan divisi kapal perang yang terkenal dengan teknologi tinggi."

Sumber: KOMPAS/Republika

6 comments:

  1. Pesan saya untuk para teknisi, disana timba ilmu membuat kapal selam saja ya, jangan menimba ilmu jadi boyband or girlband!!!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Emangnya situ ngelawak ya...... pantes saya ketawa ...wk,wk,wk,wk sambil guling-guling gituh.

      Delete
  2. Kisanak dan handai taulan..
    Saya cuma khawatir 1 hal.. Setelah mereka sampai tanah air jasanya tidak dihargai sebagai sdm profesional.
    Ujung ujungnya mereka direkrut pihak asing..
    Seperti yang sudah2. Di IPTN dulu??
    Siapkah negara menghargai jasa mereka???

    ReplyDelete
  3. Yopp... harus ada kemauan politic biar gak jalan di tempat ,ini kabar dari 4 tahun yg laloo bukan brand news ,haruss ada ke iklasan bukan samannya kediktatoran lagi dan tidak akan pernah kembali ala orde baru ! Belanja alutsista harus tepat sasaran ,laut,udara di dahulukan biar gak jadi bahan tertawaan !!!!

    ReplyDelete
  4. Agar tdk bernuansa "Kleermaker"(tukang jahit), siapkan industri berat sbg penunjang giat, karena kalau tdk akan sangat tergantung dg pihak luar pasca produksi nanti.

    ReplyDelete
  5. Pusat bayangan ilmuwan kapal selam indonesia, sbg penerima ilmu2 kapal selam dr korea dikirim ke Indonesia utk dipelajari dan kalau tdk mengerti bisa ditanyakan. Shg tdk lama kita sdh dpt membuat propotipe kapal selam, menyiapkan tempat operasionalnya dan menyiapkan alat peralatan serta materialnya.

    ReplyDelete