Tuesday, January 1, 2013

Kemhan Iran Perkenalkan Hovercraft Tondar


1 Januari 2013, Jakarta: Iran meluncurkan hovercraft untuk kepentingan militer pada November lalu di Tehran. Hovercraft diberinama Tondar (Halilintar) dirancang dan dibangun oleh para ahli dari Kementerian Pertahanan.

Hovercraft Tondar dibuat dua jenis untuk kepentingan pertempuran dan misi transportasi.

Tondar dapat dilengkapi beragam persenjataan, termasuk roket, meriam dan sebagai sarana peluncur pesawat tanpa awak.



Iran mengklaim Tondar telah dilengkapi sistem khusus guna mengumpulkan informasi, dapat melakukan patrol di perairan Iran, operasi peperangan asimetrik, pengakutan pasukan dan peralatan militer, misi pengintaian jarak menengah di darat dan laut.

Menteri Pertahanan Iran Ahmad Vahidi mengatakan produksi missal Hovercraft Todar akan menaikkan kemampuan mobilitas dan operasional kekuatan Angkatan Laut.

Sumber: The Tehran Times/FARS

8 comments:

  1. Kapan Indonesia dpt meniru Iran, jangan membuat tapi nggak dapt difungsikan dg layak, atau lebih baik beli saja.
    Nggak repot malah dapat komisi.!!!

    ReplyDelete
  2. ^ Boleroes
    Lho.. belum tahu mase. Indonesia sudah dari dulu bikin hovercraf kaya gini.. malah lebih gede. tuh hovercraft Kartika, bisa ngangkut beban 5,5 ton. Hovercraf made in Indonesia yang lain juga sudah lama operasional... kalo mau tinggal masang aja rudal, roket, polontar UAV, dll.

    ReplyDelete
  3. Ya taulah, bro. Kan pernah ikut parade di Halim Pk waktu HUT TNI. Hoovercraft itu hasil reserve engineering galangan kapal di Bekasi Utara. Kecepatannya ... Heemmm cuma 2 knot. Ampuuunn, hovercraft kok cuma melaju segitu, yah jadi "sitting duck" oleh musuh nanti.

    ReplyDelete
  4. mungkin masih awalan saja, tapi nanti juga akan berkembang ketika sudah ada salah satu pengambil kebijakan menyadari perlunya alat angkut cepat dua alam khususnya untuk marinir

    ReplyDelete
  5. Gak usah banyak koment dan kritik ataupun menyanjung....
    Intinya...kita juga individu harus bisa buat sumbangsi untuk indonesia.....

    ReplyDelete
  6. Bukanya indonesia ga mampu,banyak kok sdm yang kompeten cuma negara ga mau memfasilitasi,,,jadi dech tenaga ahli diluar negri,,

    ReplyDelete
    Replies
    1. Cocok pak Yadi kalau mereka diberi kesempatan kita lebih dari yang diperkirakan dalam pemenuhan Alutsista, masalah utama diantaranya produsen awak negeri ini yang pasti nggak mampu memberi "Susuk" alias kembalian alias gratifikasi alias komisi dan susah modal karena mereka masuk kategori PEGEL ( Pengusaha Ekonomi Lemah) se lemah lemahnya alias cuma "Nglokro ". Kacian dech kamu.......

      Delete