Monday, June 21, 2010

Dephan Akan Luncurkan 10 Roket

21 Juni 2010, Garut -- Depertemen Pertahanan akan melakukan uji peluncuran 10 rudal dengan hulu ledak berkekuatan tinggi di Baturaja, Sumatera Selatan, pada Oktober 2010.

Ujicoba itu dilakukan untuk mendukung upaya perlengkapan peralatan pertahanan negara.

"Jumlahnya 10 rudal yang akan kita luncurkan, empat rudal berhulu ledak, sedangkan sisanya rudal kosong," ujar Kepala Depertemen Penelitian dan Pengembangan Departemen Pertahanan Republik Indonesia Pos M Hutabarat, di Garut, Minggu (20/6/2010).

Menurutnya, rencana peluncuran roket tersebut dilakukan guna menilai kesanggupan negara mengurangi sejumlah pasokan peralatan perang yang selama ini kerap didominasi pasokan dari luar.

"Kita itu mampu untuk membuat. Sekarang kita berupaya bagaimana kita bisa menciptakan rudal sendiri," kata Pos Hutabarat.

Lebih jauh Pos Hutabarat mengatakan, rudal yang akan diujikan nanti memiliki tiga jangkauan, yakni 12 kilometer, 20 kilometer, serta 30 kilometer. Sementara mengenai peluncurannya akan dilakukan bertahap sesuai daya jangkau roket tersebut.

"Peluncurannya bertahap. Satu rudal hulu ledak, kemudian satu rudal kosong," kata dia.

Daerah Baturaja dipilih karena dinilai sangat cocok. Pasalnya, daerah tersebut cukup aman dari jangkauan penduduk yang cukup rendah.

Deputi Bidang Teknologi Dirgantara Lapan Pusat Soewarto Herdhienata mengatakan, ada dua kategori rudal yang bisa diluncurkan oleh lembaga peluncuran milik negara seperti Lapan. Yang pertama, kata dia, bersifat jangka panjang dan lebih berdasarkan kemanusiaan. Sementara yang kedua lebih pada aspek keamanan, sehingga rudal yang diluncurkan memililiki hulu ledak.

Lapan sukses luncurkan 3 roket di Garut


Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) sukses meluncurkan tiga roket RX 200 di Instalasi Uji Terbang Lapan di Jalan Raya Cilautereun, Pameungpeuk, Garut, Jawa Barat, Minggu (20/6/2010).

Roket pertama diluncurkan sekira pukul 06.15 WIB, disusul roket kedua sekitar pukul 07.30 WIB. Sementara roket ketiga diluncurkan sekitar 10.00 WIB.

Meski peluncuran roket ketiga sempat molor sekira satu jam dari jadwal peluncuran karena ada kapal asing, proses peluncuran berlangsung sukses dengan rencana yang telah disiapkan oleh seluruh tim. Peluncuran roket sendiri merupakan tahap awal pembangunan satelit mikro Lapan-ORARI.

”Alhamdulillah kita sukses melakukan peluncuran roket mitigas bencana ini,” ujar Deputi Bidang Teknologi Dirgantara Lapan Pusat, Soewarto Herdhienata saat jumpa pers di depan wartawan, Minggu (20/6/2010).

Peluncuran ketiga roket kali ini merupakan sebuah terobosan besar untuk membantu upaya penanggulangan bencana alam dengan menyediakan sarana komunikasi amatir radio di lokasi bencana.

Soewarto menjelaskan, dalam peluncuran ketiga roket mitigasi itu, roket pertama membawa muatan telemetri Lapan yang bertujuan untuk uji dinamika terbang roket. Sementara dua roket berikutnya membawa muatan komunikasi digital amatir radio Automatic Position Reporting System (APRS) yang bertujuan menguji sistem di udara.

”Nah APRS inilah yang menjadi cikal bakal pembangunan satelit LAPAN-ORARI,” ujarnya.

Soewarto memperkirakan muatan akan melayang di udara selama 20 menit sebelum jatuh di laut. Ketika berada di udara, kata dia, muatan tersebut akan mengirimkan sinyal guna komunikasi ORARI.

Ke depannya, satelit itu akan diluncurkan bersama dengan satelit Lapan A2 pada 2011 mendatang di Sriharikota, India. Keberadaannya akan menjawab kebutuhan komunikasi darurat ketika bencana terjadi.

Ketua Organisasi Amatir Radio Indonesia Sutiyoso mengaku puas dengan hasil uji coba kali ini. Menurutnya, peluncuran roket ini merupakan cikal bakal mitigasi bencana dan sangat membantu memberikan informasi yang akurat mengenai terjadinya gempa.

okezone

No comments:

Post a Comment