Wednesday, November 4, 2009

Panglima Kolinlamil Tinjau KRI Karimata dan KRI Mentawai

KRI Karimata-960. (Foto: KOLINLAMIL)

3 Nopember 2009, Jakarta -- Dalam melaksanakan tugas Perwira muda yang mengawaki kapal perang harus memiliki banyak jam berlayar untuk menambah pengetahuan dan pengalaman dalam mengawaki berbagai jenis unsur kapal perang TNI AL.

Demikian disampaikan Panglima Kolinlamil Laksda TNI Marsetio,M.M pada saat meninjau kesiapan dua KRI Jajaran Komando Lintas laut Militer (Kolinlamil ) KRI Karimata-960 dan KRI Mentawai-959 yang lego jangkar di Kawasan Dam Pelabuhan Tanjung Priok , Jakarta , Selasa (3/11). Lebih Lanjut dikatakan bahwa untuk perwira-perwira muda yang bertugas di kapal perang jajaran Kolinlamil, dan beberapa saat kapalnya tidak melaksanakan kegiatan operasi , kedepan secara berlanjut dan periodik akan diberikan giliran penugasan ( ditaksir) untuk mengawaki unsur kapal perang Kolinlamil yang mendapat tugas operasi pergeseran pasukan maupun kegiatan bantuan penanggulangan bencana alam.

Hal itu tambahnya untuk menambah pengalaman dan pembelajaran secara teknis kepada para perwira –perwira muda sesuai dengan bidang tugas dan keahliannya apabila secara periodik kapalnya melaksnakan perbaikan dan perawatan sampai dengan kondisi siap operasi membutuhkan waktu yang cukup lama. Giliran penugasan tersebut dilaksnakan mengingat beberapa unsur Kolinlamil sebagian relatif sudah cukup tua dan sudah beberapa saat tidak mendapat tugas untuk berlayar diantaranya KRI Karimata-960 dan KRI Mentawai -959.

Secara umum KRI Karimata-960 dan KRI Mentawai -959 yang dibuat tahun 1964 dari Hongaria tersebut saat ini dalam kondisi siap operasi namun dalam waktu dekat akan dilaksanakan docking dan jadwal perbaikan secara periodik dalam rangka memelihara dan meningkatkan kemampuan kapal perang.

KRI Mentawai-959. (Foto: KOLINLAMIL)

Kapal perang KRI Karimata-960 dan KRI Mentawai -959 yang diawaki 57 personel termasuk alutsista lama yang dioperasikan oleh Kolinlamil. Sebagai konsekuensi keterbatasan dermaga Kolinlamil , beberapa unsur kapal perang harus lego jangkar di sekitar kawasan dam pelabuhan Tanjung Priok Jakarta.

Untuk melihat kondisi kedua kapal tersebut, Panglima Kolinlamil Laksda TNI Marsetio,M.M didampingi Kepala Staf Kolinlamil Laksma TNI RM Harahap dan beberapa pejabat Staf Kolinlamil serta Komandan Satlinlamil Jakarta meninjau berbagai peralatan dan fasilitas yang ada di kapal tersebut. Dalam kesempatan tersebut Panglima Kolinlamil mengecek kesiapan kapal mulai dari anjungan sampai dengan ruang mesin, ruang pengemudi darurat , peralatan SAR perahu karet dan lifecraf dan fasilitas ruang perwira sampai dengan ruang Bintara Tamtama yang sebagain besar tidak dilengkapi dengan fasilitas pendingin ruangan.

Kapal perang jenis bantu umum (BU) dengan panjang 74,54 meter dan lebar 11.3 meter tersebut memiliki ruang deck untuk mengangkut material /logistik TNI dan dilengkapi dengan boom atau sedikitnya 2 crain untuk bongkar muatan material yang diangkut ke beberapa satuan di wilayah Indonesia.

Sampai saat ini kedua kapal tersebut dilihat secara umum bangunan kapal maupun gadingnya dalam kondisi baik dan memiliki kemampuan berlayar sampai dengan kecepatan 9 knot perjam untuk KRI Karimata-960, sedangkan KRI Mentawai 959 sampai dengan 11 kont perjam.

Dalam peninjauan tersebut Panglima Kolinlamil menekankan kepada Komandan KRI Karimata -960 Mayor Laut (P) Tarus Rostiyadi untuk menjaga keamanan dan merawat kapal perang dengan melaksnakan berbagai peran untuk meningkatkan kewaspadaan seluruh personel yang mengawaki kapal.

Selain itu sebagai perwira muda yang bertugas di kapal perang untuk meingkatkan kemampuan pengetahuan dan menjaga kondisi fisik jasmani dan kesehatan dalam rangka menyiapkan diri untuk mengikuti pentahapan strata pendidikan yang lebih tinggi. Demikian berita penerangan Kolinlamil.

KOLINLAMIL

No comments:

Post a Comment