Tuesday, August 4, 2009

Rusia Tertarik Membeli Kapal Amphibi Mistral Dari Perancis

Kapal amphibi buatan Perancis kelas Mistral. (Foto: naval-technology)

4 Agustus 2009 -- Harian Bisnis Perancis La Tribune memberitakan Rusia merencanakan membeli kapal amphibi kelas Mistral dari Perancis senilai 300 - 400 juta euro (430 - 580 juta dolar), saat ini dalam pembicaraan diharapkan diperoleh kesepakatan akhir di awal September.

Dalam perundingan ini Rusia diwakili AL, United Shipbuilding Corporation dan wakil-wakil perusahaan.

Berdasarkan sejumlah sumber, kemungkinan pembelian Mistral didiskusikan saat berlangsung pameran maritim di St. Petersburg pada Juni tahun ini.

Bila pembelian ini terwujud akan menjadikan kesepakatan pembelian senjata terbesar pertama kalinya sejak runtuhnya Uni Sovyet.

Rusia pertama kali tertarik bekerjasama bilateral dengan Perancis dalam peralatan dan teknologi angkatan laut saat KASAL Rusia Laksamana Vladimir Vysotsky menghadiri pameran senjata Euronaval 2008 di Perancis. Vysotsky mengatakan AL Rusia tertarik melakukan riset bersama dan juga langsung membeli peralatan angkatan laut buatan Perancis.

Harian Bisnis Rusia Kommersant memberitakan kemungkinan kesepakatan pembelian Mistral tetapi para ahli militer Rusia ragu terwujud.

(Foto: netmarine.net)

Program penggadaan senjata Rusia hingga 2014 tidak mencantumkan konstruksi atau pembelian kapal perang berukuran besar, kemungkinan besar akuisisi Mistral terjadi dibawah program baru pada tahun 2020, yang saat ini dalam pengembangan.

Menurut direktur Center for Analysis of Strategies and Technologies Ruslan Pukhov, meskipun praktek impor senjata akan menjadi hal lebih umum di Rusia di masa datang, kesepakatan Mistral menimbulkan pertanyaan dari sudut pandang militer, walaupun Rusia mengharapkan alih teknologi tingkat lanjut dari Perancis.

Kapal amphibi kelas Mistral mampu membawa 16 helikopter, 4 kapal pendarat, 70 kendaraan termasuk 13 MBT, dan 450 prajurit. Kapal dilengkapi rumah sakit dengan 64 tempat tidur.

Kronshtadt Membuat UAV Dozor-3


Perusahaan pertahanan Rusia Kronshtadt mengembangkan pesawat nirawak (unmanned aerial vehicle/UAV) generasi baru Dozor-3 untuk tujuan militer.

UAV Dozor-3 berbobot 600 kg, mampu membawa beban 100 kg dan dapat digunakan pesawat serang dengan dimuati berbagai tipe peralatan pengintaian dan senjata.
Dozor tinggal landas dan mendarat seperti pesawat pada umumnya, mampu terbang selama 6 jam.

Saat ini hanya Vega Radio Engineering Corp perusahaan Rusia yang membuat UAV untuk Angkatan Bersenjata Rusia. Vega membuat UAV Tipchak, dirancang untuk tujuan pengintaian dan penentuan sasaran di medan pertempuran dalam berbagai kondisi cuaca. Tipcak pertama kali bertugas di AB Rusia diakhir 2008. Tipchak dibawa oleh kendaraan yang mampu membawa enam unit Tipchak, diluncurkan menggunakan katapel pneumatik. Setiap Tipchak mampu mencapai jarak 40 kilometer dengan lama terbang 3 jam.

Rusia membeli 12 UAV dari Israel dalam kesepakatan belum lama ini, nilai pembelian senilai 53 juta dolar.

Militer Rusia tertarik UAV Israel saat konflik di Georgia Agustus lalu, dimana UAV Israel yang digunakan oleh Georgia mampu mengalahkan kinerja UAV buatan Rusia.
Rusia memerlukan hingga 100 UAV dengan sedikitnya 10 sistem pandu untuk memastikan effektivitas pengintaian medan tempur.

RIA Novosti/@beritahankam

No comments:

Post a Comment